PENERAPAN TEORI BELAJAR PENEMUAN BRUNER PADA
POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR
DI KELAS X SMA NEGERI 1 LAGUBOTI
TAHUN AJARAN 2012/2013
Oleh: Elia Tince Sirait NIM 408111045
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah dan rahmat-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Penerapan Teori Belajar Penemuan Bruner Pada Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear Di Kelas X SMA Negeri 1 Laguboti Tahun Ajaran 2012/2013”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Bapak Rektor UNIMED Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si beserta seluruh Pembantu Rektor sebagai pimpinan UNIMED, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan FMIPA UNIMED beserta Pembantu Dekan I, II, dan III di lingkungan UNIMED, Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku Ketua Program Studi Jurusan Matematika dan Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Matematika. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Drs. W.L. Sihombing, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran guna kesempurnaan skripsi ini, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si, Ibu Dra. Katrina Samosir, M.Pd dan Ibu Dra. N. Manurung, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah memberikan saran mulai dari perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini, Bapak Prof. Dr. Pargaulan Siagian, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik, dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai jurusan Matematika FMIPA UNIMED.
Teristimewa penulis menghaturkan ucapan terima kasih kepada Ayahanda
A.M. Sirait dan Ibunda L. Hutapea yang terus memberikan doa, dukungan moral dan material kepada penulis sehingga perkuliahan dan penulisan skripsi ini dapat
terlaksana dengan baik. Begitu juga kepada kakak saya tercinta K’Donna,
iv
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Lambok Simanjuntak selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Laguboti, Ibu Asni Pane, S.Pd, Ibu Kristina Simangunsong, S.Pd dan Bapak Drs. M. Sitinjak selaku guru bidang studi matematika SMA Negeri 1 Laguboti yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.
Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Rini, Risna, Amos,
Novi, Julina, Ito Juli , Ito Ricki, Muktar, Tuti, Yosie, Aksaria, Wenni, Ica, Tami, Rahmi, Hotma, Dian, Dela dan teman-teman seperjuangan di jurusan matematika kelas A Reguler 2008, dan semua anak IKBKM UNIMED yang telah banyak membantu penulis selama perkuliahan sampai menyelesaikan skripsi ini, dan terkhusus kepada Rahmad Pranata Simamora yang telah membantu dan menemani penulis dalam penyusunan skipsi ini, beserta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut memberi semangat dan bantuan kepada penulis. Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.
Medan, September 2012
Penulis,
Elia Tince Sirait
iii
PENERAPAN TEORI BELAJAR PENEMUAN BRUNER PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR
DI KELAS X SMA NEGERI 1 LAGUBOTI TAHUN AJARAN 2012/2013
Elia Tince Sirait (NIM. 408111045)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diterapkan dengan teori belajar penemuan Bruner dalam pembelajaran pokok bahasan Sistem Persamaan Linear lebih baik daripada pembelajaran ekspositori di Kelas X SMA Negeri 1 Laguboti Tahun Ajaran 2012/2013.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Laguboti. Populasi penelitian adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Laguboti. Sampel terdiri dari 69 orang yaitu siswa kelas X A sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan pembelajaran teori belajar penemuan Bruner dan siswa kelas X E sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran ekspositori. Dimana kelas eksperimen berjumlah 34 orang dan kelas kontrol berjumlah berjumlah 35 orang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu dengan instrument berupa tes dan lembar observasi.
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN i
RIWAYAT HIDUP ii
ABSTRAK iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 5
1.3 Batasan Masalah 5
1.4 Rumusan Masalah 5
1.5 Tujuan Penelitian 5
1.6 Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1 Kerangka Teoritis 7
2.1.1 Belajar 7
2.1.2 Belajar Matematika 9
2.1.3 Efektifitas Pembelajaran Matematika 10
2.1.4 Belajar Penemuan 13
2.1.4.1 Teori Belajar Penemuan Bruner 13
2.1.4.2 Belajar Sebagai Proses Kognitif 15
2.1.4.3 Teori Mengajar Bruner 17
2.1.4.4 Penerapan Teori Belajar Penemuan Bruner Dalam KBM 19 2.1.4.5 Peran Guru Dalam Penerapan Teori Belajar penemuan Bruner 20
vii
2.1.6 Hasil Belajar 22
2.1.7 Pembelajaran Sistem Persamaan Linear Dengan Teori Bruner 24
2.1.8 Ringkasan Materi 25
2.2 Kerangka Konseptual 39
2.3 Hipotesis Penelitian 41
BAB III METODE PENELITIAN 42
3.1 Lokasi Penelitian 42
3.2 Populasi dan Sampel 42
3.3 Defenisi Operasional 42
3.4 Jenis Penelitian 43
3.5 Desain Penelitian 43
3.5.1 Variabel Penelitian 44
3.5.2 Prosedur Penelitian 44
3.6 Instrumen Penelitian 46
3.6.1 Tes 46
3.6.2 Lembar Observasi Kegiatan Guru 46
3.7 Teknik Analisis Data 47
3.7.1 Analisis Lembar Observasi 47
3.7.2 Menentukan Nilai Rata-rata dan simpangan baku
hasil pretest dan postest 48
3.7.3 Uji Normalitas 48
3.7.4 Uji Homogenitas 49
3.7.5 Uji Hipotesis Penelitian 49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 52
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 52
4.1.1. Skor Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 52 4.1.2. Skor Pos-tes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 53
4.1.3. Deskrispsi Hasil Penelitian 55
viii
4.2.2. Uji Normalitas 56
4.2.2. Uji Homogenitas 56
4.3. Analisis Data Penelitian 57
4.3.1. Hasil Observasi 57
4.3.2. Uji Hipotesis 58
4.4. Pembahasan 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 62
5.1. Kesimpulan 62
5.2. Saran 62
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.5.1 Rancangan Penelitian 43
Tabel 3.6.2 Kisi-Kisi Aspek Observasi 47
Tabel 4.1 Data skor Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 51 Tabel 4.2 Data skor Pos–tes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 53 Tabel 4.3 Ringkasan Uji Normalitas Data dengan Liliefors 55 Tabel 4.4 Ringkasan Uji Homogenitas Data 56
Tabel 4.5 Hasil Observasi 56
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Histogram hasil pemberian pre – tes pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol 53
Gambar 4.2. Histogram hasil pemberian postes pada kelas eksperimen
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP 1 65
Lampiran 2 RPP 2 71
Lampiran 3 RPP 3 77
Lampiran 4 LKS 1 83
Lampiran 5 LKS 2 84
Lampiran 6 LKS 3 85
Lampiran 7 Pedoman Penskoran Tes Awal ( Pre Test) 86 Lampiran 8 Pedoman Penskoran Tes Akhir ( Post Test) 89
Lampiran 9 kisi-kisi tes (pre test) 92
Lampiran 10 kisi-kisi tes (post test) 93
Lampiran 11 Soal Pre Test 94
Lampiran 12 Soal Post Test 96
Lampiran 13 Alternatif Penyelesaian Pretest 98 Lampiran 14 Alternatif Penyelesaian Post Test 103 Lampiran 15 Hasil validasi tes pre-test 108 Lampiran 16 Hasil lembar observasi kegiatan guru 111 Lampiran 17 Data pre-tes dan pos-tes untuk data kelas eksperimen 112
Lampiran 18 Perhitungan rata-rata, standar deviasi, dan varians data
pretes kelas eksperimen 114
Lampiran 19 Perhitungan rata-rata,standar deviasi dan varians data
pos-tes eksperimen 115
Lampiran 20 Data pre –tes dan pos tes untuk data kelas kontrol 116 Lampiran 21 Perhitungan rata-rata, standar deviasi, dan varians data
pretes kelas kontrol 118
Lampiran 22 Perhitungan rata-rata, standar deviasi, dan varians data
xii
Lampiran 24 Perhitungan rata-rata, standar deviasi dan varians peningkatan (selisih postes dan pretes kelas eksperimen
dan kelas kontrol 124
Lampiran 25 Perhitungan uji normalitas uji normalitas data pre-tes
dan pos-tes pada kelas eksperimen 126 Lampiran 26 Uji normalitas data pre-tes dan pos-tes pada kelas kontrol 130
Lampiran 27 Perhitungan uji homogenitas 132
Lampiran 28 Pengujian uji hipotesis 134
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu cara untuk membenahi dan meningkatkan kemampuan berpikir seseorang. Namun pendidikan tidak hanya dimaksud untuk mengembangkan pribadi semata melainkan juga sebagai akar dari pembangunan
bangsa. Dalam perkembangan peradaban modern, matematika memegang peranan penting karena dengan bantuan matematika semua ilmu pengetahuan menjadi lebih sempurna. Matematika merupakan alat yang efisien dan diperlukan oleh semua ilmu pengetahuan, dan tanpa bantuan matematika semuanya tidak akan mendapat kemajuan yang berarti.
Seperti yang dinyatakan dalam GBPP dalam Sutarto (2005:3), tujuan pengajaran matematika di Sekolah adalah:
Untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi perubahan dunia yang dinamis dengan menekankan pada penalaran logis, rasional, dan kritis, serta memberikan keterampilan kepada mereka untuk mampu menggunakan matematika dan penalaran matematika dalam memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam mempelajari bidang ilmu lain.
Didalam proses belajar mengajar sangat diperlukan pemahaman, ketelitian dan latihan. Demikian halnya dengan mata pelajaran matematika. Matematika merupakan salah satu pelajaran yang dianggap sangat sulit dibanding dengan pelajaran-pelajaran lain karena matematika salah satu obyek yang abstrak. Hal itu merupakan salah satu penyebab sulitnya siswa untuk memahami materi yang diajarkan bahkan matematika menjadi pelajaran yang membosankan dan paling tidak disukai oleh siswa sehingga tidak dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dikarenakan kurangnya penguasaan konsep siswa dalam
2
Banyak faktor yang menyebabkan kegagalan dalam pendidikan matematika, terutama terhadap rendahnya hasil belajar matematika siswa. Diantaranya adalah kurang tepatnya guru memilih metode yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran. Sebagaimana yang dikemukakan Abdurrahman (2003:3) bahwa:
Yang menjadi faktor rendahnya atau kurangnya pemahaman peserta didik terhadap konsep matematika, salah satu diantaranya adalah metode pembelajaran yang digunakan oleh pengajar. Misalnya, dalam pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan tradisional yang menempatkan peserta didik dalam proses belajar mengajar sebagai pendengar.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat dikatakan bahwa peningkatan pendidikan matematika di sekolah terutama terhadap hasil belajar siswa, tidak terlepas dari proses pembelajaran di kelas yang melibatkan interaksi antara guru dengan siswa. Guru hendaknya memilih metode yang tepat untuk digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran. Tetapi dalam proses pembelajaran masih sering ditemui adanya kecenderungan meminimalkan keterlibatan siswa. Dominasi guru dalam proses pembelajaran menyebabkan kecenderungan siswa lebih bersifat pasif sehingga mereka lebih banyak menunggu sajian guru dari pada mencari dan menemukan sendiri pengetahuannya.
Seperti yang dikemukakan Sutarto (2005:12), tentang praktik mengajar guru yang kurang tepat :
Guru yang baik adalah guru yang menguasai bahan, selama proses belajar mengajar mampu menyampaikan materi tanpa melihat buku pelajaran, guru yang selama 2 kali 45 menit dapat menguasai kelas dan berceramah dengan suara yang lantang, materi yang disampaikan sesuai dengan GBPP (Garis-garis Besar Program Pengajaran) atau apa yang telah tertulis di dalam buku paket.
Praktik pendidikan yang seperti ini ternyata masih sangat jauh dari hakikat
3
Permasalahan yang umum dihadapi guru di sekolah adalah siswa tidak tertarik mempelajari matematika. Hal ini terjadi karena dalam pelaksanaan pembelajaran matematika, masih konvensional yaitu terpusat pada guru. Pembelajaran konvensional dengan suasana kelas cenderung teacher –centered sehingga siswa menjadi pasif. Meskipun demikian guru lebih suka menerapkan model tersebut. Penyampaian materi yang dilakukan guru cenderung monoton,
tanpa variasi membuat anak didik jenuh dan bosan.
Menurut Arends dalam Trianto (2009: 90) menyatakan “Dalam mengajar guru selalu menuntut siswa untuk belajar dan jarang memberikan pelajaran tentang bagaimana siswa untuk belajar, guru menuntut siswa untuk menyelesaikan masalah, tapi jarang mengajarkan bagaimana siswa seharusnya menyelesaikan masalah”. Persoalan sekarang adalah bagaimana menemukan cara yang terbaik untuk menyampaikan berbagai konsep yang diajarkan sehingga siswa dapat menggunakan dan mengingat lebih lama konsep tersebut dan bagaimana guru dapat berkomunikasi baik dengan siswanya.
Untuk dapat mempelajari matematika dengan baik siswa harus aktif terlibat dalam proses pembelajaran matematika. Seperti yang dikatakan oleh Sujono (1988:12) bahwa “ Seseorang siswa dapat menyelesaikan sebuah soal dengan baik maka ia harus dapat menemukan apa yang diketahui, apa yang harus dicari, rumus atau teorema yang dapat digunakan, alternatif penyelesaiaannya dan cara menguji hasil penyelesaian yang didapatnya”.
Jadi dalam pelajaran matematika siswa dilatih menemukan sendiri dan aktif secara bebas untuk menemukan cara untuk memecahkan masalah yang terdapat dalam materi tersebut. Latihan yang berkesinambungan ini diharap tumbuh menjadi kebiasaan, sehingga dapat mempermudah siswa dalam menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari.
4
produk pembelajaran, khususnya pada mata pelajaran Matematika. Hal ini, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti.
Matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit dimengerti dan dipahami oleh siswa. Berdasarkan hasil observasi awal (tanggal 26 Mei 2012) di SMA Negeri 1 Laguboti dari siswa kelas X, hanya 30% yang menyukai matematika sedangkan 70% tidak menyukai mata pelajaran matematika. Alasan
mereka tidak menyukai mata pelajaran matematika adalah matematika itu sangat sulit dimengerti, rumit, dan membosankan ditambah lagi siswa yang takut terhadap guru matematikanya. Hal ini mengakibatkan kurangnya ketertarikan siswa untuk belajar matematika.
Pada pokok bahasan sistem persamaan linear , siswa kelas X masih sering ditemukan mengalami berbagai kesulitan dalam menyelesaikan masalah yang ada. Contoh kesulitan tersebut misalnya: (1) Kurang mampunya siswa mengubah
bahasa/ permasalahan yang ada ke dalam model matematika, (2) Siswa tidak memahami konsep dan (3) Siswa tidak memiliki keterampilan dalam menemukan solusi . Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang tidak memuaskan dengan kata lain tidak tercapainya kriteria ketuntasan mengajar yang telah ditetapkan.
Untuk mengatasi permasalahan yang dikemukakan diatas maka guru perlu mengusahakan perbaikan pembelajaran sebagai suatu strategi untuk mengembangkan bagaimana materi itu dapat dikemas menjadi pelajaran yang menarik dan mudah dimengerti oleh siswa,sehingga timbul ketertarikan siswa untuk belajar matematika. Guru dapat menerapkan pembelajaran dengan teori belajar penemuan. Dengan belajar penemuan siswa akan berpartisipasi secara aktif dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip, agar mereka dianjurkan untuk memperoleh pengalaman dan eksperimen-eksperimen yang mengijinkan mereka untuk menemukan prinsip-prinsip itu sendiri sampai akhirnya dapat menemukan jawaban-jawaban, dengan demikian siswa lebih menyukai materi yang disajikan.
5
siswa akan lebih baik . Dimana pokok bahasan yang dipilih pada penelitian ini adalah sistem persamaan linear, karena topik ini sangat penting dikuasai siswa mengingat aplikasi dan kegunaannya banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis merasa tertarik untuk mengangkat permasalahan ini menjadi suatu penelitian yang berjudul “PENERAPAN TEORI BELAJAR PENEMUAN BRUNER PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DI KELAS X SMA NEGERI 1 LAGUBOTI TAHUN AJARAN 2012/2013”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis telah mengidentifikasi beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain :
1. Kemampuan siswa dalam penguasaan konsep matematika masih rendah. 2. Guru kurang bervariasi menggunakan metode mengajar dalam belajar
matematika.
3. Hasil belajar matematika siswa di kelas masih rendah.
4. Materi Sistem Persamaan Linear merupakan salah satu materi pelajaran yang masih sulit dipahami oleh siswa misalnya kurang mampunnya siswa mengubah permasalahan yang ada kedalam model matematika.
1.3. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas, maka penulis memberikan suatu batasan tentang masalah yang penulis teliti. Dalam kesempatan ini penulis hanya membahas tentang hasil belajar siswa dengan diterapkannya teori belajar penemuan Bruner pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dan Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.
1.4. Perumusan Masalah
6
ini adalah : “Apakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menerapkan teori belajar Bruner lebih baik daripada hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran ekspositori pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Dan Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel di Kelas X SMA Negeri 1 Laguboti Tahun Ajaran 2012/2013?”.
1.5. Tujuan Penelitian
Bertitik tolak dari masalah yang diteliti, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diterapkan dengan teori belajar penemuan Bruner dalam pembelajaran pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Dan Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel lebih baik daripada pembelajaran ekspositori di Kelas X SMA Negeri 1 Laguboti Tahun Ajaran 2012/2013.
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa
Meningkatkan peran aktif siswa dalam kegiatan belajar mengajar
Meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran matematika,
khususnya pada pokok bahasan SPLDV dan SPLTV
Meningkatkan hasil belajar matematika siswa
2. Bagi guru
Sebagai bahan informasi guru untuk melakukan teori belajar penemuan Bruner sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar matematika
3. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang baik bagi sekolah dalam perbaikan pengajaran matematika di SMA Negeri 1 Laguboti.
4. Bagi penulis
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran teori belajar penemuan Bruner lebih baik daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan pembelajaran ekspositori pada pokok bahasan sistem persamaan linear di kelas X SMA Negeri 1 Laguboti.
5.2. Saran
1. Dengan melihat hasil belajar siswa yang lebih tinggi dengan menggunakan pembelajaran teori belajar penemuan Bruner , maka guru dapat mencoba menggunakan pembelajaran teori belajar penemuan Bruner ini pada materi matematika yang lain.
2. Bagi guru-guru atau calon guru yang akan menggunakan pembelajaran teori belajar penemuan Bruner sebaiknya memperhatikan alokasi waktu yang ada agar materi pelajaran dapat disampaikan seluruhnya dengan baik tanpa mengganggu materi pelajaran selanjutnya supaya hasil belajar siswa dapat lebih baik.
3. Kepada siswa diharapkan dapat menerima pembelajaran yang baru seperti teori belajar penemuan Bruner sehingga mengurangi rasa bosan ketika belajar serta mampu meningkatkan minat dan mempermudah dalam pemahaman konsep.
63
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta
Ansari, Bansu, (2008), Komunikasi Matematika , Bandung: Pena
Arikunto, S., (2006), Dasar-Dasar Evaluasi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara
Depdiknas, (2004), http://www.scribd.com/doc/51024054/21, teknik-Analisis-data-Angket (Accessed 24 April 2012)
Dimyati dan Mudjiono, (2006), Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2006), Srategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Pedoman Penulisan Proposal Dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fmipa Unimed
Hadi Sutarto, (2005), Pendidikan Matematika Realistik Dan Implementasinya, Banjarmasin: Tulip banjarmasin
Hamalik, Oemar, (2001), Proses Belajar Mengajar , Jakarta : Bumi Aksara
Hudojo,H., (1988), Mengajar Belajar Matematika, Jakarta : Depdikbud
Nurkacana, Wawan, (1986), Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nusantara
Patra, Samuel, (2009), http://historya-magistravitae.blogspot.com/teori-bruner (Accessed 17 Juli 2012)
Paul Suparno, (1997), Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan, Yogyakarta: Kanisius
Sanjaya, Wina, (2008), Kurikulum Dan Pembelajaran, Jakarta: Kencana
Sardiman, (1998), Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Slameto, (2003), Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mermpengaruhinya, jakarta : Rineka Cipta
Sudjana, (2005), Metode Statistika Edisi Ke 6, Bandung : Tarsito
64
Sugiyono, (2008), Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta
Sujarweni,V.W., dan Endrayanto, P., (2011), Statistika Untuk Penelitian, Yogyakarta: Graha Ilmu
Sujono, (1988), Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta
Susanty,D., (2012), http://wordpress.com/2012/01/mengajarmatematika
(Accessed 28 Mei 2012)
Suryosubroto, (2009), Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta
Usman, M, (2006), Menjadi Guru Profesional, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Widiyantmoko, (2010), http://teori-teoripembelajaran/bruner.htm| (Accessed 24 April 2012)
ii
RIWAYAT HIDUP
Elia Tince Sirait dilahirkan di Laguboti, pada tanggal 31 Januari 1990. Ayah bernama Abdul Muis Sirait dan Ibu bernama Lasmaria Hutapea dan merupakan anak kelima dari lima bersaudara. Pada tahun 1996 penulis masuk SD Negeri 173554 Pardinggaran, dan lulus tahun 2002. Pada tahun 2002, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 4 Laguboti, dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Laguboti, dan lulus