ABSTRAK
TINDAKAN HUKUM YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH ADINDA YUANITA ATAS DUGAAN MALPRAKTEK OLEH Dr. GUNTUR ERIC
LUIS ADIWATI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN UNDANG –
UNDANG NO. 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN
Pada hari hari dan tanggal Senin, 27 Mei 2013 pihak Adinda Yuanita
melayangkan gugatan kepada dr. Guntur Eric Luis Adiwati, SP.OT, MBCHB,
MRCS, CTCM, MMED (tergugat I) , pihak RS Sahid Sahirman Memorial
(tergugat II) dan pimpinan RS Sahid Sahirman Memorial yaitu dr.Sukendro MM
(tergugat III)ke pengadilan negeri Jakarta Pusat. Gugatan tersebut diajukan oleh
kuasa hukum Adinda Yuanita yaitu Susi Tan, SH., MH ke pengadilan Negeri
Jakarta Pusat dengan No. reg perkara 256/PDT.G/2013/PN.JKT.PST jenis perkara
perbuatan melawan hukum terkait tindakan medis yang dilakukan oleh pihak dr.
Guntur terhadap pasien Adinda yang menyebabkan kerugian baik secara materiil
maupun immateriil. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah tindakan medis
yang dilakukan oleh dr.Guntur yang menyebabkan kerugian terhadap diri Adinda
Yuanita dapat dikatakan sebagai malpraktik medis dan tindakan hukum apakah
yang dapat dilakukan oleh pihak Adinda terkait tindakan malpraktik medis yang
dilakukan oleh dr.Guntur.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini melalui
pendekatan yuridis normatif, yaitu menghubungkan objek penelitian dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, teori-teori hukum, dan memaparkan
suatu fakta atau kenyataan secara sistematis dan akurat, kemudian menganalisis
fakta dari kenyataan tersebut dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa perbuatan dr.Guntur
Perbuatan yang dilakukan oleh dr. Guntur merupakan tindakan malpraktik
menurut Pasal 51 huruf a Undang – undang No.29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran, pasal 4 Undang – undang No 8 tahun 1999 tentang Perlindungan
Kesehatan, dan Pasal 9 kode etik kedokteran dan Tindakan hukum yang dapat
dilakukan oleh pihak keluarga Adinda Yuanita adalah dengan melaporkan dugaan
malpraktik tersebut kepada Mejelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia
(MKDKI) agar dapat ditentukan unsur kesalahan dalam tindakan malpraktik yang
dilakukan oleh dr.Guntur. Sebagai alternatif dari penyeleseian sengketanya diluar
pengadilan agar pihak Adinda mengajukan perkaranya kepada Badan