• Tidak ada hasil yang ditemukan

POTRET PETANI PADI DI LAHAN TIDUR KOTA (Studi Kasus pada Kelompok Tani Suka Mulya, Kelurahan Cakung Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "POTRET PETANI PADI DI LAHAN TIDUR KOTA (Studi Kasus pada Kelompok Tani Suka Mulya, Kelurahan Cakung Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur)."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

42 3.1 Objek dan Tempat Penelitian

Objek yang diteliti pada penelitian ini adalah profil dan kendala petani padi yang memanfaatkan lahan tidur di perkotaan yang tergabung dalam Kelompok Tani Suka Mulya. Petani padi dalam Kelompok Tani Suka Mulya dipilih sebagai objek karena Kelompok Tani Suka Mulya merupakan kelompok tani yang paling aktif di lokasi penelitian.

Lokasi penelitian berada di Kelurahan Cakung Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur. Pengambilan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan Kelurahan Cakung Timur merupakan kelurahan yang memiliki luas lahan sawah yang luas dibandingkan dengan kelurahan lainnya berdasarkan rekomendasi dari Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta.

3.2 Desain dan Teknik Penelitian

(2)

ditemukan di lapangan menjadi hipotesis atau teori. Data penelitian pada desain kualitatif lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan.

Teknik penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus, yang merupakan penelitian yang rinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh. Menurut Vredenbregt (1987), studi kasus adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk mempertahankan keutuhan dari objek, artinya data yang dikumpulkan dalam rangka studi kasus dipelajari sebagai suatu keseluruhan yang terintegrasi yang tujuannya adalah untuk mengembangkan pengetahuan yang mendalam mengenai objek penelitian yang berarti bahwa studi kasus dikategorikan sebagai penelitian yang eksploratif dan deskriptif.

3.3 Definisi Variabel

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dibuat, maka konsep yang diteliti adalah profil petani dan kendala petani dalam memanfaatkan lahan tidur. Konsep tersebut dijabarkan menjadi variabel sehingga mendapatkan persamaan persepsi dan penafsiran dalam memahami hasil penelitian. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Profil Petani yang Memanfaatkan Lahan Tidur

(3)

a) Aspek demografi petani yang terdiri atas usia, pendidikan, asal daerah, lama tinggal dan pengalaman usaha tani. Usia dinyatakan dalam tahun. Pendidikan yang dimaksud adalah lamanya pendidikan formal yang pernah dijalani oleh petani. Asal daerah adalah tempat petani dilahirkan, sedangkan lama tinggal adalah lama tinggal petani di Jakarta yang dinyatakan dalam satuan tahun. Pengalaman usaha tani adalah pengalaman petani dalam melakukan usaha tani sebelumnya dan saat ini yang dinyatakan dalam tahun.

b) Aspek penguasaan aset yang terdiri atas luas lahan, penguasaan lahan dan kepemilikan lahan. Luas lahan adalah luas lahan tidur yang dikelola petani yang dinyatakan dalam satuan hektar. Penguasaan lahan meliputi hubungan antara individu (perseorangan), badan hukum ataupun masyarakat sebagai suatu kolektivitas atau masyarakat hukum dengan tanah yang mengakibatkan hak-hak dan kewajiban terhadap tanah. Bentuk penguasaan lahan dapat berlangsung secara terus menerus dan dapat pula bersifat sementara. Sedangkan kepemilikan lahan adalah kepemilikan lahan awal dan saat ini yang dibagi menjadi perorangan, kolektif, dan kooperatif.

(4)

d) Motivasi yang dibagi menjadi motivasi ekonomi dan motivasi sosial. Motivasi ekonomi, dilihat dari pendapatan yang diperoleh petani dalam memanfaatkan lahan tidur lebih menguntungkan atau tidak dibandingkan dengan usaha yang pernah petani lakukan. Motivasi sosial, terdiri atas pengaruh eksternal dan internal. Pengaruh eksternal ini yaitu faktor penarik lingkungan sekitar petani yang menyebabkan petani melakukan usaha tani di lahan tidur. Sedangkan, pengaruh internal adalah faktor pendorong petani yang berasal dari dalam pribadi petani untuk melakukan usaha tani di lahan tidur.

2. Kendala yang Dihadapi Petani dalam Memanfaatkan Lahan Tidur

Konsep ini akan mendeskripsikan kendala-kendala yang dihadapi oleh petani dalam memanfaatkan lahan tidur ditinjau dari beberapa aspek, diantaranya sebagai berikut.

a) Aspek ekonomi, yang terdiri atas sumber modal dan akses dalam perolehan modal. Sumber modal ini yaitu modal yang digunakan oleh petani dalam melakukan usaha tani di lahan tidur yang berasal dari pribadi atau pinjaman. Sedangkan akses perolehan modal adalah cara petani mendapatkan modal ini sulit atau mudah.

(5)

menjual hasil panennya dibagi menjadi dua, dijual langsung atau dijual melalui tengkulak.

c) Aspek sosial, yang terdiri atas strategi usaha tani yang dilakukan petani dalam mengelola lahan tidur. Strategi usaha tani ini merupakan cara yang dilakukan petani apabila lahan tidur yang petani kelola diambil kembali oleh pemilik lahan. Strategi usaha tani ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya konflik antara pemilik lahan dengan petani.

3.4 Sumber Data dan Cara Menentukan Data 3.4.1 Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan mengumpulkan data secara langsung kepada narasumber dan informan di tempat penelitian. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi pustaka yang terkait dengan penelitian.

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari :

(6)

2) Data sekunder merupakan data pelengkap dari data primer yang diperoleh dari studi pustaka dan laporan penelitian yang berhubungan dengan penelitian baik berupa catatan ataupun dokumen.

3.4.2 Cara Menentukan Data

Cara penentuan data dilakukan secara purposive. Penentuan data secara purposive adalah teknik penentuan data dengan pertimbangan tertentu. Sampel pada penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber, partisipan atau informan (Sugiyono, 2011). Narasumber dalam penelitian ini adalah petani padi yang melakukan usaha tani di lahan tidur dan tergabung dalam kelompok tani Suka Mulya. Jumlah narasumber dalam penelitian ini adalah enam orang petani. Petani yang dijadikan narasumber ini adalah petani yang berdomisili di sekitar lahan tidur yang mengetahui kondisi lahan dari dulu sampai sekarang. Selain itu, peneliti juga melengkapi informasi yang diperoleh dari informan di luar objek penelitian seperti Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan Jakarta Timur, dan Ketua Gapoktan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

(7)

dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.

3.6 Rancangan Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Namun, dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data (Sugiyono, 2011).

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Analisis deskriptif ini diharapkan dapat menjelaskan dan menguraikan jawaban atas identifikasi masalah yang ada, yaitu mengenai pemanfaatan lahan tidur oleh petani padi yang tergabung dalam Kelompok Tani Sukamulya di Kelurahan Cakung Timur.

Sedangkan untuk mengetahui pendapatan usaha tani dari petani padi yang memanfaatkan lahan tidur dianalisis dengan menggunakan konsep pendapatan petani sebagai pengelola yang terdiri atas analisis biaya, penerimaan, dan pendapatan usahatani dengan perhitungan sebagai berikut:

1. Biaya usaha tani dihitung dengan rumus

Keterangan: TC = Biaya Produksi Total/Total Cost (Rp) TFC = Biaya Tetap/Total Fixed Cost (Rp) TVC = Biaya Variabel/Total Variable Cost (Rp)

(8)

2. Penerimaan usaha tani

Keterangan: R = Penerimaan/Revenue (Rp) Q = Hasil Produksi/Quantity (kg) P = Harga Jual/Price (Rp/kg) 3. Pendapatan usaha tani

Keterangan: π = Keuntungan usahatani (Rp)

TR = Penerimaan Total/Total Revenue (Rp) TC = Biaya Total/Total Cost (Rp)

3.7 Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap seperti yang tersaji pada Tabel 3. berikut.

Tabel 3. Jadwal Penelitian

No. Fase-fase Penelitian Perkiraan Lamanya Waktu (hari/minggu/bulan)

1. Persiapan Januari – Februari 2012

2. Pengumpulan data Maret – April 2012

3. Pengolahan data April 2012

4. Penulisan skripsi April-Mei 2012

Gambar

Tabel 3. Jadwal Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada 3 sampel air minum isi ulang yang di ambil dari 3 depo di sekitar kampus UNISMA Malang, ditinjau dari

Abstrak Paper dan Prosiding Seminar Nasional dan Workshop Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik V.. Yeni, dan

Siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Selo, Boyolali ragam yang digunakan berkomunikasi dengan teman sebaya baik di sekolah maupun di luar sekolah, susunan

Berapa banyak jumlah panitia yang dapat dibentuk jika panitianya terdiri dari paling sedikit 1 pria dan 1

dimaksud dengan orang-orang baik ( َﻦﯿِﻨِﺴﺤُﻤﻟٱ ) disini adalah apabila mereka memaafkan kesalahan orang lain maka mereka adalah orang baik, dan apabila

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ekstrak etanol daun Cayratia trifolia memiliki aktivitas antimikroba terhadap Candida albicans dan Staphylococcus aureus dengan

Untuk melihat tingkat kelayaklaksanaan suatu desain dapat menggunakan indicator berikut: (1) jumlah kejadian perubahan karena faktor ketidak telitian desain; (2)

Bagi sekolah; dperlukan usaha membentuk anak menjadi pribadi yang bermoral yang dapat dilakukan dengan: (a) Memperlakukan siswa dengan kasih sayang, adil, dan hormat, (b)