ABSTRAK
Suatu Jurusan dalam melaksanakan fungsinya membutuhkan pejabat-pejabat dibawahnya seperti kepala bagian pendidikan, koordinator tugas akhir, koordinator kerja praktek, kepala laboratorium, dan lain-lain. Setiap pejabat tersebut mempunyai ruangan masing-masing, karena tiap bagian tersebut mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda, sehingga akan membedakan sistem pengarsipan dan administrasi. Sistem administrasi yang lancar, cepat, dan terkoordinasi dengan baik, didukung pula oleh lokasi yang berdekatan atau dalam istilah umum disebut ”satu atap”.
Kondisi di Jurusan Teknik Industri UKM, memperlihatkan bahwa ruang jurusan berjauhan dengan ruang laboratorium. Ruang jurusan berada di lantai 3 Gedung Fakultas Teknik, sedangkan ruang laboratorium berada di basement Gedung Laboratorium Teknik Industri. Selain itu, tidak semua pejabat mempunyai ruangan sendiri, sehingga bergabung dengan ruangan yang lain. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tidak semua area di gedung laboratorium teknik industri digunakan untuk aktivitas jurusan teknik industri, sedangkan luas lantai 1 Gedung Laboratorium Teknik Industri adalah 33.33% dari area keseluruhan Gedung Laboratorium Teknik Industri. Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin mengusulkan rancangan ruangan jurusan di Lantai 1 Gedung Laboratorium Teknik Industri. Diharapkan dengan perancangan ini, seluruh administrasi dan kegiatan di Jurusan Teknik Industri dapat dilakukan dalam satu gedung.
Data yang digunakan untuk merancang ulang tata letak semua ruangan yaitu data yang berupa ukuran dan fungsi fasilitas fisik yang ada saat ini, data lingkungan fisik dan layout Lantai 1 Gedung Laboratorium Teknik Industri saat ini, data anthropometri yang berasal dari buku Eko Nurmianto mengenai data anthropometri orang Indonesia, dan data perabotan yang tersedia di pasaran.
Setelah melakukan pengumpulan data, terlihat bahwa banyak fasilitas fisik dengan berbagai macam ukuran yang dapat mempengaruhi penataan ruangan di lantai 1 gedung laboratorium teknik industri. Maka langkah selanjutnya adalah pemilihan fasilitas fisik yang terbaik melalui concept scoring dengan membandingkan antara fasilitas fisik meliputi meja, kursi, dan lemari. Fasilitas fisik yang terpilih digunakan untuk menata ulang semua ruangan di tempat yang baru.
Usulan rancangan yang akan diberikan oleh penulis yaitu 3 alternatif layout dengan menggunakan fasilitas fisik yang ada saat ini, dan 3 alternatif layout dengan menggunakan fasilitas fisik yang terpilih melalui concept scoring. Untuk lingkungan fisik di lantai 1 gedung Laboratorium Teknik Industri, penulis memberikan usulan perbaikan terhadap keadaan yang ada saat ini yang meliputi pencahayaan, temperatur dan kelembaban udara, sirkulasi udara, dan bau-bauan, dan kebisingan.
Hasil rancangan yang terpilih dapat menjadi pertimbangan bagi pihak jurusan untuk menjadi salah satu tempat yang lebih baik di masa yang akan datang.
DAFTAR ISI
Judul Halaman
ABSTRAK iv
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL xv
DAFTAR GAMBAR xxi
DAFTAR LAMPIRAN xvi
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1-1
1.2 Identifikasi Masalah 1-2
1.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi 1-3
1.4 Perumusan Masalah 1-4
1.5 Tujuan Penelitian 1-5
1.6 Manfaat Penelitian 1-6
1.7 Sistematika Penulisan 1-6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ergonomi 2-1
2.2 Anthropometri 2-3
2.3 Persentil 2-10
2.4 Konsep Perancangan dan Pengukuran 2-11
2.4.1 Teknik Perancangan 2-11
2.4.2 Karakteristik Perancangan 2-11
2.4.3 Prosedur Perancangan 2-12
2.4.4 Analisa Terhadap Suatu Rancangan 2-13
2.4.5 Analisa Nilai 2-14
2.5 Spesifikasi Lingkungan Kerja 2-15
2.5.1 Pencahayaan 2-15
2.5.2 Temperatur 2-18
2.5.3 Kelembaban 2-19
2.5.4 Kebisingan 2-20
DAFTAR ISI LANJUTAN
Judul Halaman
2.5.5 Sirkulasi Udara dan Bau-bauan 2-21
2.5.6 Warna 2-22
2.6 Skala Pengukuran dan Pengujian Instrumen Penelitian 2-23
2.6.1 Skala Pengukuran 2-23
2.6.2 Pengujian Instrumen Penelitian 2-23
2.6.2.1 Validitas Data 2-23
2.7 Metode Concept Scoring 2-24
2.8 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 2-25
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Penelitian Pendahuluan 3-2
3.2 Identifikasi Masalah 3-2
3.3 Studi Literatur 3-3
3.4 Perumusan Masalah 3-3
3.5 Tujuan Penelitian 3-4
3.6 Pengumpulan Data 3-4
3.7 Pengolahan Data dan Analisis 3-5
3.8 Perancangan dan Analisis 3-7
3.9 Pemilihan Alternatif 3-7
3.10Kesimpulan dan Saran 3-7
BAB 4 PENGUMPULAN DATA
4.1 Data Umum Universitas 4-1
4.1.1 Sejarah Singkat Universitas Kristen Maranatha 4-1
4.1.2 Sejarah Singkat Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri 4-2
4.1.3 Struktur Organisasi Jurusan Teknik Industri UK. Maranatha 4-3
4.2 Sarana Fisik Yang Digunakan 4-3
4.2.1 Meja 4-3
4.2.1.1 Meja 1 4-4
4.2.1.2 Meja 2 4-6
4.2.1.3 Meja 3 4-7
DAFTAR ISI LANJUTAN
Judul Halaman
4.2.1.4 Meja 4 4-9
4.2.1.5 Meja 5 4-10
4.2.1.6 Meja 6 4-12
4.2.1.7 Meja 7 4-13
4.2.1.8 Meja 8 4-15
4.2.1.9 Meja 9 4-16
4.2.1.10Meja OHP 4-18
4.2.1.11Meja Kumpul Dosen 4-19
4.2.1.12 Meja Komputer 1 4-21
4.2.1.13 Meja Komputer 2 4-22
4.2.1.14 Meja Komputer 3 4-24
4.2.1.15 Meja Sofa 4-25
4.2.1.16 Meja Receptionist 1 4-27
4.2.1.17 Meja Receptionist 2 4-28
4.2.1.18 Meja di Ruang Koster 4-30
4.2.1.18.1 Meja 10 4-30
4.2.1.18.2 Meja 11 4-31
4.2.2 Kursi 4-33
4.2.2.1 Kursi Lipat “Chitose” 4-33
4.2.2.2 Kursi 1 4-35
4.2.2.3 Kursi 2 4-37
4.2.2.4 Kursi 3 4-38
4.2.2.5 Sofa 1 4-40
4.2.2.6 Sofa 2 4-42
4.2.3 Lemari 4-44
4.2.3.1 Lemari 1 4-44
4.2.3.2 Lemari 2 4-46
4.2.3.3 Lemari 3 4-48
4.2.3.4 Lemari 4 4-50
DAFTAR ISI LANJUTAN
Judul Halaman
4.2.3.5 Loker 4-51
4.2.3.6 Rak kecil TA 4-53
4.2.3.7 Rak Arsip Kayu 4-54
4.2.3.8 Lemari 5 4-57
4.2.3.9 Lemari 6 4-59
4.2.3.10 Lemari 7 4-61
4.2.3.11 Lemari 8 4-63
4.2.3.12 Rak OHP 4-65
4.2.3.13 Lemari Dorong 4-67
4.2.3.14 Lemari di Ruang Pendidikan 4-68
4.3 Lingkungan Fisik di Lantai 1 Gedung Laboratorium Teknik Industri 4-70
4.3.1 Warna 4-71
4.3.2 Pencahayaan 4-71
4.3.3 Temperatur dan Kelembaban Udara 4-73
4.3.4 Sirkulasi Udara dan Bau-bauan 4-75
4.3.5 Kebisingan 4-75
4.4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja 4-75
4.5 Layout lantai 1 gedung Laboratorium Teknik Industri saat ini 4-76
4.5.1 Atap 4-76
4.5.2 Pintu 4-76
4.5.3 Dinding 4-78
4.5.4 Jendela 4-78
BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
5.1 Analisis Sarana Fisik 5-1
5.1.1 Meja 5-1
5.1.1.1 Meja 1 5-1
5.1.1.2 Meja 2 5-5
5.1.1.3 Meja 3 5-8
5.1.1.4 Meja 4 5-11
DAFTAR ISI LANJUTAN
Judul Halaman
5.1.1.5 Meja 5 5-14
5.1.1.6 Meja 6 5-17
5.1.1.7 Meja 7 5-20
5.1.1.8 Meja 8 5-23
5.1.1.9 Meja 9 5-26
5.1.1.10Meja OHP 5-29
5.1.1.11Meja di Ruang Kumpul Dosen 5-31
5.1.1.12Meja Komputer 1 5-34
5.1.1.13Meja Komputer 2 5-37
5.1.1.14Meja Komputer 3 5-40
5.1.1.15Meja Sofa 5-43
5.1.1.16Meja Receptionist 1 5-45
5.1.1.17Meja Receptionist 2 5-47
5.1.1.18Meja di Ruang Koster 5-49
5.1.1.18.1 Meja 10 5-49
5.1.1.18.2 Meja 11 5-52
5.1.2 Kursi 5-55
5.1.2.1 Kursi lipat “Chitose” 5-55
5.1.2.2 Kursi 1 5-59
5.1.2.3 Kursi 2 5-62
5.1.2.4 Kursi 3 5-66
5.1.2.5 Sofa 1 5-70
5.1.2.6 Sofa 2 5-73
5.1.3 Lemari 5-77
5.1.3.1 Lemari 1 5-77
5.1.3.2 Lemari 2 5-80
5.1.3.3 Lemari 3 5-83
5.1.3.4 Lemari 4 5-86
5.1.3.5 Loker 5-88
DAFTAR ISI LANJUTAN
Judul Halaman
5.1.3.6 Rak Kecil TA 5-91
5.1.3.7 Rak Arsip Kayu 5-93
5.1.3.8 Lemari 5 5-95
5.1.3.9 Lemari 6 5-97
5.1.3.10Lemari 7 5-99
5.1.3.11Lemari 8 5-101
5.1.3.12Rak OHP 5-103
5.1.3.13Lemari Dorong 5-105
5.1.3.14Lemari di Ruang Pendidikan 5-107
5.2 Analisis Lingkungan Fisik 5-109
5.2.1 Warna 5-109
5.2.2 Pencahayaan 5-109
5.2.3 Temperatur dan Kelembaban Udara 5-110
5.2.4 Sirkulasi Udara dan Bau-bauan 5-111
5.2.5 Kebisingan 5-111
5.3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja 5-111
5.3.1 Potensi Kecelakaan 5-111
5.3.2 Usulan Pencegahan 5-112
5.3.3 Usulan Penanggulangan 5-112
5.4 Pemilihan Sarana Fisik melalui Concept Scoring 5-112
5.4.1 Pemilihan Meja Tulis 5-112
5.4.2 Pemilihan Kursi 5-117
5.4.3 Pemilihan Lemari 5-119
5.4.4 Pemilihan Meja Komputer 5-121
BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS
6.1 Analisis Fasilitas Fisik Pembanding 6-1
6.1.1 Analisis Fasilitas Fisik di Ruang Dosen dan Ruang Pejabat 6-2
6.1.1.1 Meja Tulis Alternatif 6-2
6.1.1.2 Kursi Alternatif ke-1 6-7
DAFTAR ISI LANJUTAN
Judul Halaman
6.1.1.3 Kursi Alternatif ke-2 6-12
6.1.1.4 Lemari 6-18
6.1.2 Analisis Fasilitas Fisik di Ruang Rapat / Sidang 6-22
6.1.2.1 Meja Rapat / Sidang Alternatif ke-1 6-22
6.1.2.2 Meja Rapat / Sidang Alternatif Ke-2 6-26
6.1.2.3 Meja OHP Alternatif 6-31
6.1.2.4 Kursi di Ruang Rapat / Sidang 6-35
6.1.3 Analisis Fasilitas Fisik di Ruang Tata Usaha 6-35
6.1.3.1 Meja Receptionist Alternatif ke-1 6-35
6.1.3.2 Meja Tulis dan Komputer 6-40
6.1.3.3 Kursi 6.-44
6.1.3.4 Lemari Arsip dan ATK Terpilih 6-44
6.1.4 Analisis Fasilitas Fisik di Ruang Komputer 6-49
6.1.4.1 Meja Komputer Terpilih 6-49
6.1.4.2 Kursi 6-53
6.1.5 Analisis Fasilitas Fisik di Ruang Ketua Jurusan 6-53
6.1.5.1 Meja Tulis dan Komputer 6-53
6.1.5.2 Kursi 6-53
6.1.5.3 Sofa Alternatif 6-53
6.1.5.4 Meja Sofa Alternatif 6-59
6.1.6 Analisis Fasilitas Fisik di Ruang Dapur 6-63
6.1.6.1 Meja Dapur Alternatif 6-63
6.1.6.2 Meja Makan Alternatif 6-68
6.1.6.3 Kursi Makan Alternatif 6-71
6.1.7 Analisis Sekat di Ruang Dosen 6-76
6.1.8 Analisis Kursi di Ruang Tunggu 6-79
6.1.9 Analisis Pintu Alternatif 6-84
6.2 Concept Scoring Fasilitas Fisik 6-87
6.3 Analisis Tiap Layout 6-97
DAFTAR ISI LANJUTAN
Judul Halaman 6.3.1 Analisis Layout Dengan Menggunakan Ukuran
Baru Alternatif ke-1 6-97
6.3.2 Analisis Layout Dengan Menggunakan Ukuran
Baru Alternatif ke-2 6-102
6.3.3 Analisis Layout Dengan Menggunakan Ukuran
Baru Alternatif ke-3 6-106
6.3.4 Analisis Layout Dengan Menggunakan Ukuran
Aktual Alternatif ke-1 6-110
6.3.5 Analisis Layout Dengan Menggunakan Ukuran
Aktual Alternatif ke-2 6-114
6.3.6 Analisis Layout Dengan Menggunakan Ukuran
Aktual Alternatif ke-3 6-118
6.4 Concept Scoring 6-122
6.4.1 Concept Scoring Layout Dengan Menggunakan Ukuran Baru 6-122
6.4.2 Concept Scoring Layout Dengan Menggunakan Ukuran Aktual 6-125
6.4.3 Concept Scoring Untuk Menentukan Layout Yang Terpilih 6-127
6.5 Perancangan Lingkungan Fisik 6-129
6.5.1 Pencahayaan 6-129
6.5.2 Temperatur 6-129
6.5.3 Kebisingan 6-130
6.5.4 Sirkulasi Udara dan Bau-bauan 6-130
6.5.5 Kesehatan dan Keselamatan Kerja 6-130
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan 7-1
7.2 Saran 7-4
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DATA PENULIS
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
3.1 Diagram Aliran Penelitian 3-1
3.2 Diagram Aliran Penelitian (Lanjutan) 3-2
3.3 Diagram Aliran Diperbaiki atau Tidaknya Fasilitas Fisik
Berdasarkan data Anthropometri 3-6
4.1 Struktur Organisasi Jurusan Teknik Industri U.K Maranatha 4-3
DAFTAR GAMBAR LANJUTAN
4.33 Meja Receptionist (2D) 4-28
DAFTAR GAMBAR LANJUTAN
4.78 Foto Lemari di Ruang Pendidikan 4-69
4.79 Lemari di Ruang Pendidikan (2D) 4-70
4.80 Letak 9(sembilan) titik pengukuran di Lantai 1
Gedung Laboratorium Teknik Industri 4-71
4.81 Tata letak lampu di Lantai 1 Gedung Laboratorium
DAFTAR GAMBAR LANJUTAN
6.10 Foto Meja Rapat Alternatif ke-2 6-26
6.11 Meja Rapat Alternatif ke- 2 (2D) 6-27
6.112 Foto Meja OHP Alternatif 6-31
6.13 Meja OHP Alternatif (2D) 6-32
6.14 Meja Receptionist Alternatif ke-1 6-36
6.15 Meja Receptionist Alternatif ke-1 (2D) 6-36
6.16 Meja Tulis dan Meja Komputer Alternatif (2D) 6-40
DAFTAR GAMBAR LANJUTAN
Gambar Judul Halaman
6.32 Foto Kursi di Ruang Tunggu 6-79
6.33 Kursi di Ruang Tunggu (2D) 6-80
6.34 Pintu alternatif (2D) 6-84
6.35 Layout Dengan Menggunakan Ukuran Baru Alternatif ke-1 6-101 6.36 Layout Dengan Menggunakan Ukuran Baru Alternatif ke-2 6-105 6.37 Layout Dengan Menggunakan Ukuran Baru Alternatif ke-3 6-109 6.38 Layout Dengan Menggunakan Ukuran Aktual Alternatif ke-1 6-113 6.39 Layout Dengan Menggunakan Ukuran Aktual Alternatif ke-2 6-117 6.40 Layout Dengan Menggunakan Ukuran Aktual Alternatif ke-3 6-121
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman 2.1 Standar Pencahayaan Untuk Ruangan Kerja 2-18
2.2 Temperatur Lingkungan Kerja dan Pengaruhnya 2-19
2.3 Klasifikasi Kebisingan 2-20
2.4 Efek Psikologis Warna 2-22
2.5 Analisis Penilaian Konsep 2-24
4.1 Spesifikasi Meja 1 4-4
4.2 Spesifikasi Meja 2 4-6
4.3 Spesifikasi Meja 3 4-7
4.4 Spesifikasi Meja 4 4-9
4.5 Spesifikasi Meja 5 4-10
4.6 Spesifikasi Meja 6 4-12
4.7 Spesifikasi Meja 7 4-13
4.8 Spesifikasi Meja 8 4-15
4.9 Spesifikasi Meja 9 4-16
4.10 Spesifikasi Meja OHP 4-18
4.11 Spesifikasi Meja Kumpul Dosen 4-19
4.12 Spesifikasi Meja Komputer 1 4-21
4.13 Spesifikasi Meja Komputer 2 4-22
4.14 Spesifikasi Meja Komputer 3 4-24
4.15 Spesifikasi Meja Sofa 4-25
4.16 Spesifikasi Meja Receptionist 1 4-27
4.17 Spesifikasi Meja Receptionist 2 4-28
4.18 Spesifikasi Meja 10 4-30
4.19 Spesifikasi Meja 11 4-31
4.20 Spesifikasi Kursi Lipat “Chitose” 4-33
4.21 Spesifikasi Kursi 1 4-35
4.22 Spesifikasi Kursi 2 4-37
4.23 Spesifikasi Kursi 3 4-38
4.24 Spesifikasi Sofa 1 4-40
DAFTAR TABEL LANJUTAN
Tabel Judul Halaman
4.26 Spesifikasi Lemari 1 4-44
4.27 Spesifikasi Lemari 2 4-46
4.28 Spesifikasi Lemari 3 4-48
4.29 Spesifikasi Lemari 4 4-50
4.30 Spesifikasi Loker 4-51
4.31 Spesifikasi Rak Kecil TA 4-53
4.32 Spesifikasi Rak Arsip Kayu 4-54
4.33 Spesifikasi Lemari 5 4-57
4.34 Spesifikasi Lemari 6 4-59
4.35 Spesifikasi Lemari 7 4-61
4.36 Spesifikasi Lemari 8 4-63
4.37 Spesifikasi Rak OHP 4-65
4.38 Spesifikasi Lemari Dorong 4-67
4.39 Spesifikasi Lemari di Ruang Pendidikan 4-68
4.40 Pengukuran Pencahayaan 4-72
4.41 Temperatur dan Kelembaban Udara
pada waktu pagi hari (08.00) 4-73
4.42 Temperatur dan Kelembaban Udara
pada waktu siang hari (12.00) 4-74
4.43 Temperatur dan Kelembaban Udara
pada waktu sore hari (16.00) 4-74
4.44 Pengukuran Kebisingan 4-75
4.45 Spesifikasi Pintu Kayu 4-76
4.46 Spesifikasi Sliding Door 4-77
4.47 Spesifikasi Jendela 1 4-78
4.48 Spesifikasi Jendela 2 4-79
DAFTAR TABEL LANJUTAN
6.10 Data Anthropometri Meja Rapat / Sidang Alternatif ke-1 6-25
6.11 Meja Rapat / Sidang Alternatif ke-2 6-26
6.12 Data Anthropometri Meja Rapat / Sidang Alternatif ke-2 6-30
6.13 Meja OHP Alternatif 6-31
6.14 Data Anthropometri Meja OHP Alternatif 6-34
DAFTAR TABEL LANJUTAN
Tabel Judul Halaman 6.16 Data Anthropometri Meja Receptionist Alternatif ke-1 6-39
6.17 Meja Tulis dan Komputer 6-40
6.18 Data Anthropometri Meja Tulis dan Komputer 6-43
6.19 Lemari Arsip dan ATK Terpilih 6-44
6.20 Data Anthropometri Lemari Arsip dan ATK Terpilih 6-48
6.21 Meja Komputer Terpilih 6-49
6.22 Data Anthropometri Meja Komputer Terpilih 6-52
6.23 Sofa Alternatif 6-54
6.39 Analisis Antara Meja Terpilih Dengan Meja
Alternatif Melalui Tabel 6-87
6.40 Concept Scoring Antara Meja Terpilih Dengan Meja
Alternatif 6-88
6.41 Analisis Antara Kursi Terpilih Dengan Kursi
Alternatif Melalui Tabel 6-90
6.42 Concept Scoring Antara Kursi Terpilih Dengan Kursi
DAFTAR TABEL LANJUTAN
Tabel Judul Halaman 6.43 Analisis Meja Rapat Saat Ini Dengan
Meja Rapat Alternatif Melalui Tabel 6-93
6.44 Concept Scoring Antara Meja Rapat Saat Ini Dengan
Meja Rapat Alternatif 6-94
6.45 Analisis Sofa Saat Ini Dengan
Sofa Alternatif Melalui Tabel 6-95
6.46 Concept Scoring Sofa Saat Ini Dengan
Sofa Alternatif 6-95
6.47 Analisis Meja Sofa Saat Ini Dengan
Meja Sofa Alternatif Melalui Tabel 6-96
6.48 Concept Scoring Antara Meja Sofa Saat Ini Dengan
Meja Sofa Alternatif 6-96
6.49 Analisis Layout Dengan Menggunakan
Ukuran Baru 6-123
6.50 Concept Scoring Layout Alternatif Baru 6-124 6.51 Analisis Layout Dengan Menggunakan
Ukuran Lama 6-125
6.52 Concept Scoring Layout Alternatif Lama 6-126 6.53 Analisis Antara Layout Dengan Menggunakan
Ukuran Baru Yang Terpilih Dengan Layout
Dengan Menggunakan Ukuran Lama Yang Terpilih
Melalui Tabel 6-127
DAFTAR LAMPIRAN
Judul Halaman
Data Anthropometri Orang Indonesia Menurut Eko Nurmianto L-1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam suatu universitas pasti mempunyai beberapa fakultas dengan
jurusan yang berbeda, dimana tiap fakultas membutuhkan suatu kepengurusan
yang berguna untuk mengatur dan mengontrol segala aktivitas yang
mendukung kegiatan belajar mengajar, baik yang berada di dalam ruang kelas
maupun yang berada di ruang laboratorium. Maka dari itu, setiap jurusan
membutuhkan suatu tempat yang disebut Tata Usaha yang berfungsi sebagai
tempat dimana mahasiswa dapat memperoleh informasi yang diperlukan,
mengurus daftar absensi, mencari dosen yang bersangkutan, dan mengurus
berbagai macam kepentingan mahasiswa dan dosen. Di setiap jurusan juga
membutuhkan ruang-ruang lainnya seperti ruang koordinator KP, ruang
koordinator TA, ruang jurnal dan ruang dosen, dimana semua ruangan
memiliki keterkaitan dan masing - masing tugas dari setiap bagian tidak bisa
digantikan oleh bagian yang lain. Setelah keempat bagian penting, terdapat
ruang rapat/sidang yang juga mendukung aktivitas dosen baik pada saat
melakukan rapat diantara sesama dosen atau melakukan persidangan untuk
mahasiswa.
Dalam fakultas harus mempunyai ruang jurusan dan laboratorium yang
letaknya berdekatan karena mempunyai hubungan yang sangat erat dari segi
administrasi, dan juga salah satu isi dari Tri dharma yaitu dosen melakukan
penelitian yang menunjang kegiatan belajar mengajar. Laboratorium
merupakan sarana penting untuk melakukan suatu penelitian. Berdasarkan
hasil wawancara, Ruang Jurusan, Ruang Tata Usaha dan Laboratorium
sebaiknya mempunyai letak yang berdekatan untuk memudahkan aktivitas
dosen maupun mahasiswa yang bersangkutan. Sedangkan di Fakultas Teknik
Jurusan Teknik Industri, Ruang Jurusan, Ruang Tata Usaha dan Laboratorium
letaknya berjauhan. Hal ini menyebabkan ketidakefisienan dan
Bab 1 Pendahuluan 1-2
ketidakefektifan baik bagi dosen maupun bagi mahasiswa, karena dosen yang
sehari – harinya lebih banyak mengajar di Laboratorium cenderung malas
untuk ke Ruang Tata Usaha, begitu juga sebaliknya dosen yang mengajarnya
hanya di ruang kelas cenderung malas untuk berkunjung ke Laboratorium.
Keadaan ini menyebabkan kurangnya komunikasi antara dosen yang satu
dengan yang lain.
Maka dari itu, melihat keadaan yang seperti ini penulis mengusulkan suatu
rancangan supaya Ruang Tata Usaha beserta Ruang dosen dan Ruang pejabat
yang semula berada di Gedung E Lantai 3 dapat dipindahkan ke Lantai 1 di
Gedung Laboratorium Teknik Industri. Hal ini berguna supaya kegiatan yang
berlangsung di laboratorium lebih mudah dipantau karena letaknya yang
berdekatan.
Untuk mendukung aktivitas dalam Ruang Jurusan, Ruang Tata Usaha
maka diperlukan juga pengaturan fasilitas fisik meliputi meja, kursi, lemari
baik bagi staff Tata Usaha maupun para dosen dan pejabat, dan lingkungan
fisik meliputi pencahayaan, temperatur dan kelembaban udara, sirkulasi udara,
kebisingan dimana semuanya itu harus dalam keadaan baik.
I.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil pengamatan, Identifikasi Masalah yang akan dibahas adalah
sebagai berikut :
1. Orang yang sehari-harinya berada di Laboratorium cenderung malas untuk
mengunjungi Ruang Tata Usaha begitu juga sebaliknya orang yang setiap
harinya berada di Ruang Tata Usaha cenderung malas untuk mengunjungi
ke Laboratorium.
2. Jika ada mahasiswa atau tamu yang berada di Ruang Tata Usaha
sedangkan dosen yang dicari ada di Laboratorium ataupun sebaliknya,
maka diperlukan waktu yang cukup lama untuk menemui dosen tersebut
karena letaknya berjauhan.
3. Pemantauan dari jurusan mengenai kinerja tiap laboratorium tidak dapat
Bab 1 Pendahuluan 1-3
4. Saat ini Lantai 1 Gedung Laboratorium Teknik Industri belum
dipergunakan sepenuhnya untuk aktivitas Jurusan Teknik Industri.
5. Perancangan ruang yang diperlukan yaitu Ruang Tata Usaha, Ruang
Kajur, Ruang Sekjur, Ruang Dosen, Ruang Sidang/Rapat, dan Ruang
Pejabat.
6. Diperlukan perancangan fasilitas fisik seperti meja, kursi, lemari yang
belum ergonomis.
7. Diperlukan perancangan mengenai lingkungan fisik seperti pencahayaan,
temperatur dan kelembaban, sirkulasi udara, bau-bauan, dan kebisingan.
I.3 Pembatasan Masalah dan Asumsi
Agar pembahasan yang dilakukan tidak menyimpang dari ruang lingkup penelitian, maka perlu dilakukan beberapa batasan berikut :
1. Perancangan dibatasi untuk :
- Ruang Dosen beserta peralatan didalamnya, meliputi meja, kursi,
lemari.
- Ruang Pejabat yang meliputi : • Ruang Ketua Jurusan • Ruang Sekretaris Jurusan
• Ruang Kabag Pendidikan dan Pejabat Nilai • Ruang Jurnal
• Ruang Koordinasi Kerja Praktek • Ruang Koordinator Tugas Akhir - Ruang Tata Usaha.
- Ruang Rapat / Sidang yang difokuskan pada fleksibilitas.
2 Belum tersedianya data anthropometri orang Indonesia secara lengkap dan
distandardisasi oleh Persatuan Ergonomi Indonesia (PEI) atau badan lain,
maka data anthropometri yang digunakan diambil dari buku Eko
Nurmianto, mengenai anthropometri orang Indonesia.
3 Lingkungan fisik yang diamati adalah temperatur, pencahayaan, dan
Bab 1 Pendahuluan 1-4
4 Persentil yang digunakan adalah P , P5 50, dan P95.
5 Perbedaan dimensi yang diijinkan untuk dimensi fasilitas fisik tidak lebih
dari 10 % jika dibandingkan dengan dimensi acuan yang ditetapkan.
6 Penelitian mengenai intensitas cahaya dilakukan di dalam ruangan dengan
lampu neon sebesar 40 watt.
7 Tidak merubah atau merombak konstruksi bangunan.
Adapun asumsi yang digunakan penulis dalam menyusun penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1 Kelonggaran yang diberikan untuk tinggi hak sepatu adalah sebesar 25
mm (Pheasant, Stephen. ; “Bodyspace, Anthropometry, Ergonomics and
Design”).
2 Kelonggaran yang digunakan untuk tebal alas meja adalah sebesar 20 mm.
3 Kelonggaran yang diberikan untuk jarak antara buku dengan pintu lemari
yaitu sebesar 30 mm.
4 Kelonggaran yang diberikan untuk jarak antara buku dengan sisi paling
atas lemari adalah sebesar 30 mm
5 Kelonggaran yang diberikan untuk pakaian adalah sebesar 10 mm.
6 Kelonggaran yang diberikan untuk jarak antara kepala dengan sisi atas
pintu sebesar 200 mm.
I.4 Perumusan Masalah
Dari hasil pengamatan, maka yang menjadi permasalahan adalah :
1. Bagaimana merekayasa Lantai 1 gedung Laboratorium Teknik Industri
menjadi ruang aktivitas di jurusan Teknik Industri ?
2. Bagaimana menjadikan Lantai 1 gedung Laboratorium Teknik Industri
menjadi aktivitas sepenuhnya jurusan Teknik Industri?
3. Bagaimana perancangan yang ergonomis untuk Ruang Dosen beserta
peralatan di dalamnya yang meliputi meja, kursi, lemari?
4. Bagaimana penataan untuk Ruang Kajur, Ruang Sekjur, Ruang Kabag
Pendidikan dan Pejabat Nilai, Ruang Jurnal, Ruang Koordinasi Kerja
Bab 1 Pendahuluan 1-5
5. Bagaimana perancangan untuk Ruang Tata Usaha yang ergonomis?
6. Bagaimana perancangan Ruang Rapat / Sidang yang difokuskan pada
fleksibilitas dilihat dari segi ergonomis?
7. Bagaimana merancang Layout dengan fasilitas fisik aktual ?
8. Bagaimana merancang Layout dengan fasilitas fisik yang disempurnakan ? 9. Bagaimana merancang lingkungan fisik yang nyaman?
10. Bagaimana Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Lantai 1 gedung
Laboratorium Teknik Industri sebagai perkiraan untuk masa yang akan
datang ?
I.5 Tujuan Penelitian
Dengan mengacu pada perumusan masalah tersebut, maka tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut
1. Merekayasa Lantai 1 Gedung Laboratroium Teknik Industri menjadi ruang
aktivitas Jurusan Teknik Industri.
2. Menjadikan Lantai 1 Gedung Laboratorium Teknik Industri menjadi
aktivitas sepenuhnya Jurusan Teknik Industri.
3. Merancang Ruang Dosen beserta peralatan di dalamnya yang meliputi
meja, kursi, lemari yang ergonomis.
4. Merancang Ruang Kajur, Ruang Sekjur, Ruang Kabag Pendidikan dan
Pejabat Nilai, Ruang Jurnal, Ruang Koordinasi Kerja Praktek yang
ergonomis
5. Merancang Ruang Tata Usaha yang ergonomis.
6. Merancang Ruang Rapat / Sidang yang difokuskan pada fleksibilitas
dilihat dari segi ergonomis.
7. Merancang Layout dengan menggunakan fasilitas fisik aktual
8. Merancang Layout dengan menggunakan fasilitas fisik yang disempurnakan.
Bab 1 Pendahuluan 1-6
10. Mengetahui Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Lantai 1 Gedung
Laboratorium Teknik Industri sebagai prediksi untuk masa yang akan
datang.
I.6 Manfaat Penelitian
Dengan penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam penataan Ruang Tata
Usaha, Ruang Kajur, Ruang Sekjur, Ruang Dosen, Ruang Pejabat Ruang
Rapat / Sidang yang ergonomis dan menciptakan suasana yang nyaman.
I.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari tugas akhir ini sebagai berikut :
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas mengenai Latar Belakang mengenai
permasalahan yang terjadi akibat jauhnya Ruang Tata Usaha dengan
Laboratorium Teknik, sehingga diperlukan adanya suatu alternatif supaya
letaknya berdekatan sehingga memudahkan para dosen dalam melakukan
aktivitasnya, identifikasi masalah, batasan dan asumsi, perumusan masalah,
tujuan penelitian, serta sistematika penulisan laporan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang teori-teori yang mendukung penelitian yang
dilakukan dalam menyusun laporan tugas akhir ini. Adapun teori-teori yang
digunakan adalah mengenai ergonomi, anthropometri, standar lingkungan
fisik.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi urut-urutan penulis dalam melakukan penelitian yang
disajikan dalam bentuk diagram alir atau flow chart yang disertai dengan
Bab 1 Pendahuluan 1-7
BAB 4 PENGUMPULAN DATA
Bab ini menampilkan data-data umum tempat penelitian
berlangsung dan data-data yang diperlukan untuk penelitian. Data-data yang
diperlukan adalah mengenai sarana fisik dan lingkungan fisik yang ada saat ini
BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
Bab ini berisi pengolahan data dari semua data yang telah
dikumpulkan, beserta analisis datanya dan dibandingkan dengan teori yang
ada.
BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS
Bab ini berisi mengenai perbaikan dan perancangan fasilitas fisik,
lingkungan fisik, tata letak, serta analisis usulan perancangan di Lantai 1
Gedung Laboratorium Teknik Industri.
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian dan analisis, terdapat beberapa fasilitas fisik
dan lingkungan fisik yang kurang ergonomis. Dari hasil penelitian dapat diambil
kesimpulan yaitu :
1. Di Lantai 1 gedung Laboratorium Teknik Industri ini, direkayasa menjadi
gedung aktivitas jurusan Teknik Industri, dimana semua ruang-ruang
penting yang saling berkaitan ditempatkan berdekatan supaya
memudahkan pengkoordinasian baik antara dosen maupun antara dosen
dan mahasiswa.
2. Untuk menjadikan Lantai 1 gedung Laboratorium Teknik Industri menjadi
ruang jurusan Teknik Industri yaitu dengan cara pemindahan dan
pemberian sekat –sekat supaya menjadi rangkaian ruangan agar dapat
digunakan untuk seluruh aktivitas jurusan teknik industri.
3. Untuk fasilitas fisik di ruang dosen :
- Meja tulis
Meja tulis yang ada saat ini mempunyai ukuran yang sangat
beragam, sehingga akan menyebabkan kesulitan dalam mengatur
tata letak ruangan. Meja usulan yang diperuntukkan bagi semua
dosen memiliki ukuran dan model yang sama, sehingga akan
memudahkan dalam pengaturan ruang dan pembersihan mebeulair.
- Kursi
Kursi yang ada saat ini memiliki 3 macam ukuran dan model
berbeda yang diperuntukkan bagi dosen dan kursi lipat “chitose”
yang diperuntukan bagi tamu yang akan menemui dosen. Kursi
usulan yang diperuntukkan bagi dosen memiliki lebar dan panjang
yang sesuai dengan data anthropometri, serta tinggi yang dapat
diatur sesuai dengan orang yang mendudukinya
Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-2
- Lemari
Lemari yang ada saat ini memiliki 4 macam ukuran dan tipe
berbeda, yang diperuntukkan bagi dosen. Lemari usulan yang
diperuntukkan bagi semua dosen dipilih yang paling sesuai dengan
data anthropometri yaitu rak bagian paling atas memiliki tinggi
yang sesuai dengan tinggi mata pada saat berdiri sehingga bisa
dilihat dan dijangkau oleh pengguna lemari.
4. Untuk Ruang Ketua Jurusan, Ruang Sekretaris Jurusan, Ruang
Koordinator TA, KP, Jurnal, dan Biro Pendidikan dan Nilai, fasilitas fisik
yang digunakan meliputi meja, kursi, dan lemari. Untuk meja diberikan
hasil rancangan yang sudah memperhitungkan tempat untuk meletakkan
komputer, sehingga dalam satu meja bisa untuk meletakkan komputer dan
bisa untuk kegiatan menulis.
5. Untuk ruang tata usaha, khususnya bagian meja receptionist diberikan
usulan meja yang di bagian dalamnya bisa memuat komputer dan tinggi
meja receptionist bagian luar yang sesuai dengan data anthropometri.
Sedangkan untuk bagian meja, kursi diberikan mebeul dengan ukuran dan
model yang sama dengan ruang lainnya. Untuk lemari, diusulkan lemari
yang telah digunakan saat ini.
6. Ruang rapat/ sidang yang diusulkan adalah ruang yang terdiri dari satu
ruangan besar yang bisa disekat menjadi empat bagian dengan
menggunakan pintu geser.
7. Layout dengan fasilitas fisik yang ada saat ini dirancang sebanyak 3 alternatif yang kemudian dipilih 1 layout yang dianggap memenuhi kriteria
concept scoring yaitu ruang tata usaha yang terletak di sebelah utara
gedung, dan ruang –ruang penting yang terletak di tengah gedung, serta
ruang dosen berada dalam satu ruangan besar yang berada di bagian
selatan gedung. (dapat dilihat di gambar 6.40)
8. Layout dengan fasilitas fisik yang disempurnakan dirancang sebanyak 3 alternatif, yang kemudian dipilih melalui concept scoring. Hasil layout
Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-3
ruang-ruang penting yang berada di tengah gedung, serta ruang dosen yang
dirancang dalam satu ruangan besar dan diberi sekat-sekat berada di
sebelah selatan gedung. (dapat dilihat di gambar 6.35)
9. Perancangan lingkungan fisik yang nyaman yaitu :
- Pencahayaan
Untuk menghindari pemakaian jumlah watt yang tinggi, maka di
setiap meja dosen perlu ditambah dengan lampu meja sebesar 9
watt. Dengan penambahan lampu meja ini sudah mampu untuk
memberikan penerangan sekitar 300 – 400 lux, dimana keadaan
ini sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan handbook of
ergonomic yaitu sebesar + 400 lux.
Sedangkan penerangan untuk tiap ruangan lain, cukup disediakan
lampu neon sebesar 40 watt yang akan memberikan intensitas
cahaya sekitar 75 – 80 lux dengan jarak 60 cm antar lampu. Untuk
lorong, diberi penerangan lampu 40 watt dengan jarak 5 meter.
- Temperatur
Keadaan ruangan yang ada saat ini, tidak memungkinkan untuk
seseorang bekerja secara maksimal karena keadaan ruangan yang
terlalu panas dan lembab. Untuk mengatasi masalah tersebut,
bagian atas ruangan akan diberi eternit dan supaya ruangan terasa
sejuk dan menciptakan suasana yang cocok untuk bekerja, maka
perlu ditambah dengan AC atau exhaust fan.
- Kebisingan
Untuk kebisingan yang disebabkan karena kendaraan bermotor
tidak terlalu mengganggu aktivitas seorang dalam mengerjakan
pekerjaannya, karena tidak terjadi secara terus menerus, sedangkan
kebisingan yang disebabkan karena mahasiswa yang sedang
berkumpul di ruang tata usaha atau area Lantai 1 gedung
Laboratorium Teknik Industri bisa diberi tanda di dinding yang
Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-4
- Bau-bauan
Tidak terdapat sumber bau-bauan yang dapat mengganggu aktivitas
karena letaknya yang jauh dari tempat pembuangan sampah, serta
adanya jendela yang menghadap ke luar gedung sering dibuka, dan
pintu samping yang selalu terbuka pada pagi hari sampai sore hari.
Bila nantinya terdapat bau-bauan, di setiap ruangan bisa diberi
dengan pengharum ruangan.
10. Keselamatan dan Kesehatan kerja usulan :
Untuk mencegah terjadinya kebakaran yang disebabkan karena
terjadinya arus pendek atau konsleting, perlu dilakukan
pemeriksaan secara berkala terhadap peralatan listrik yang
digunakan. Untuk menanggulangi terjadinya kebakaran, disetiap
ruangan atau di sudut-sudut gedung diberikan tabung pemadam
kebakaran.
7.2 Saran
- Bagi mahasiswa atau mahasiswi yang akan mengambil tugas akhir
DAFTAR PUSTAKA
1. Mc. Cormick, Ernest.J ;”Human Factors on Engineering Design”, Seventh
Edition, Mc Grow inc, Singapore, 1993.
2. Nurmianto Eko ;”Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya”, Edisi Pertama,
Guna Widya, 1996.
3. Panero, Jullius and Zelnik, Martin ;”Human Dimension and Interior Space”, The
Architectural Press Ltd, London, 1971.
4. Susilo, Heru ; “Manajemen Pemeliharaan Untuk Jurusan Teknik Industri”,
Bandung, 2002
5. Sutalaksana, Iftikar Z, dkk ;”Teknik Tata Cara Kerja”, Departemen Teknik
Industri, Institut Teknologi Bandung, Bandung, 1979.
6. Tim asisten laboratorium APK & E ; “Kumpulan Teori Praktikum APK & E II”,
Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2004.
7. Ulrich, Karl T. ;”Product Design And Development”, Third Edition, McGraw