• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh persepsi petani pada pertanian alami terhadap minat menjalankan pertanian alami (studi kasus di Wilayah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh persepsi petani pada pertanian alami terhadap minat menjalankan pertanian alami (studi kasus di Wilayah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta)."

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

xvi ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI PETANI PADA PERTANIAN ALAMI TERHADAP MINAT MENJALANKAN PERTANIAN ALAMI

(Studi Kasus: Petani di Wilayah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta)

Leonardus Rian Harjanta Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi petani pada pertanian alami terhadap minat menjalankan pertanian alami. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Populasinya adalah petani di wilayah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Jumlah sampel sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Sampling Insidental. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis diskriptif, uji asumsi klasik, persamaan regresi linier sederhana, dan uji t. Hasil analisis menunjukan bahwa persepsi petani pada pertanian alami berpengaruh positif terhadap minat menjalankan pertanian alami. Artinya, semakin baik persepsi petani terhadap pertanian alami, maka semakin besar minat petani untuk menjalankan pertanian alami.

(2)

xvii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF FARMER’S PERCEPTION ON NATURAL

FARMING RELATED WITH THE INTEREST TO PERFORM NATURAL FARMING

(The case of study is Farmers in Sleman Distrct DIY)

Leonardus Rian Harjanta Sanata Dharma University

Yogyakarta

The purpose of this research is for understanding the influence of farmers’s perception on natural farming related with the interest of perform

natural farming. This research type case study. The population is 100 respondents, which is farmers in Sleman District DIY. The sampling technique that was used is Incidental sampling technique. The data collection technique that was used is questioners. The technique of analyzing data is descriptive analysis, classical assumption check, simple linier regression equation, and t check. The result shows that the perception of farmers on natural farming has the positive influence on interest to running the natural farming. It means when the farmer’s perception

better on natural farming, the interest to perform natural farming will be increase.

(3)

i

PENGARUH PERSEPSI PETANI PADA PERTANIAN ALAMI TERHADAP MINAT MENJALANKAN PERTANIAN ALAMI

(Studi Kasus: Petani di Wilayah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Leonardus Rian Harjanta NIM: 102214008

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)
(5)
(6)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

”Menjadi Sahabat Otentik”

Persembahan

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Kedua orang tua saya Petrus Christian Tokol Sujito dan Chatarina Sri Ganiati.

Kakak dan adik saya Angelina Hesti Pradita dan Benidektus Jati Krisnanto.

Keluarga besar Bakri dan Marjoutomo.

Keluarga Alexander Cahyo Suryanto.

Keluarga besar SASMITA AGRIWALUYA dan PUSDAKOTA.

Teman-teman seperjuangan semasa kuliah.

(7)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

“PENGARUH PERSEPSI PETANI PADA PERTANIAN ALAMI TERHADAP MINAT MENJALANKAN PERTANIAN ALAMI”

(Studi Kasus: Petani di Wilayah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta)

adalah hasil karya saya. Saya juga menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat maupun simbol yang menunjukan gagasan atau pendapat atau pikiran penulisan lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri. Dan tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru atau yang diambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Yogyakarta, 31 Agustus 2015 Yang membuat pernyataan,

(8)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasisawa Universitas Sanata Dharma: Nama : Leonardus Rian Harjanta

NIM : 102214008

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH PERSEPSI PETANI PADA PERTANIAN ALAMI TERHADAP MINAT MENJALANKAN PERTANIAN ALAMI Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya, Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 31 Agustus 2015

Yang menyatakan,

(9)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat, dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “PENGARUH PERSEPSI PETANI PADA PERTANIAN ALAMI TERHADAP MINAT MENJALANKAN PERTANIAN ALAMI”.

Studi Kasus Petani di Wilayah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Unversitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana dan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan, dukungan serta kerjasama dari berbagai pihak yang dengan tulus dan rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis sampai penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Herry Maridjo M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.

(10)

viii

4. Bapak Albertus Yudi Yuniarto S.E, M.B.A, selaku dosen pembimbing II, yang dengan bijaksana memberikan bimbingan, koreksi, dan saran selama penyusunan hingga terselesaikannya skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup selama penulis menempuh kuliah.

6. Segenap karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

7. Kedua orang tua, Petrus Christian Tokol Sujito dan Chatarina Sri Ganiati yang selalu memberikan dukungan doa, kasih sayang, nasehat, dan memberikan penghidupan yang layak bagi penulis.

8. Keluarga besar SASMITA AGRI WALUYA dan PUSDAKOTA yang memberikan dukungan dan masukan yang berguna bagi terwujudnya pembuatan skripsi ini.

9. Teman-teman di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan doa dan dorongan dalam pembuatan skripsi ini.

10.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

(11)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv

HALAMAN LAMPIRAN ... xv

HALAMAN ABSTRAK ... xvi

(12)

x

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori ... 6

C. Kerangka Konseptual Penelitian ... 22

D. Hipotesis ... 23

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 24

(13)

xi

F. Pengukuran Variabel ……… 27

G. Populasi dan Sampel ... 31

H. Teknik Pengambilan Sampel... 33

I. Sumber Data ... 33

J. Teknik Pengumpulan Data ... 33

K. Teknik Pengujian Instrumen ... 34

1. Uji Validitas ... 34

2. Uji Reliabilitas ... 35

L. Tehnik analisis data ... 36

1. Analisis Diskriptif ... 36

2. Analisis Regresi Linier ... 36

BAB IV. GAMBARAN UMUM A. Kabupaten Sleman ... 37

1. Sejarah... ... 41

2. Letak dan Luas Wilayah... 43

B. Pertanian ... 43

C. Petani ... 44

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Uji Instrument Penelitian ... 46

(14)

xii

2. Reliabilitas ... 47

B. Teknik Analisis Data ... 47

1. Analisis Deskriptif... ... 47

a. Deskriptif Karateristik Responden ... 47

b. Deskriptif Variabel ... 51

2. Analisis Regresi Linier... ... 56

a. Uji Asumsi Klasik ... 56

1.) Uji Normalitas... ... 56

2.) Uji Regresi Linier Sederhana... .... 58

3.) Uji t ... 58

C. Pembahasan ... 61

BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ... 62

B. Saran ... 62

C. Keterbatasan ... 64

DAFTARA PUSTAKA ... 65

(15)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Skala Likert ... 28

Tabel V.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian………... 46

Tabel V.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 47

Tabel V.3 Klasifikasi Responden Berdasarkan Umur ... 47

Tabel V.4 Klasifikasi Responden Berdasar Jenis Kelamin ... 48

Tabel V.5 Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan ... 48

Tabel V.6 Klasifikasi Responden Berdasarkan Status Pernikahan ... 49

Tabel V.7 Klasifikasi Responden Berdasarkan Status Residensial ... 50

Tabel V.8 Klasifikasi Responden Berdasarkan Kepemilikan Lahan ... 50

Tabel V.9 Deskripsi Variabel Input... 51

Tabel V.10 Deskripsi Variabel Proses ... 52

Tabel V.11 Deskripsi Variabel Output ... 53

Tabel V.12 Deskripsi Variabel Minat Menjalankan Pertanian Alami ... 54

Tabel V.13 Rangkuman Hasil Penelitian ... 55

(16)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar II. 1 Proses Persepsi ……….. 7

Gambar II. 2 Kerangka Konseptual ……… 19

(17)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner ……….. 68

(18)

xvi ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI PETANI PADA PERTANIAN ALAMI TERHADAP MINAT MENJALANKAN PERTANIAN ALAMI

(Studi Kasus: Petani di Wilayah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta)

Leonardus Rian Harjanta Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi petani pada pertanian alami terhadap minat menjalankan pertanian alami. Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Populasinya adalah petani di wilayah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Jumlah sampel sebanyak 100 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Sampling Insidental. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Teknik analisis data menggunakan analisis diskriptif, uji asumsi klasik, persamaan regresi linier sederhana, dan uji t. Hasil analisis menunjukan bahwa persepsi petani pada pertanian alami berpengaruh positif terhadap minat menjalankan pertanian alami. Artinya, semakin baik persepsi petani terhadap pertanian alami, maka semakin besar minat petani untuk menjalankan pertanian alami.

(19)

xvii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF FARMER’S PERCEPTION ON NATURAL

FARMING RELATED WITH THE INTEREST TO PERFORM NATURAL FARMING

(The case of study is Farmers in Sleman Distrct DIY)

Leonardus Rian Harjanta Sanata Dharma University

Yogyakarta

The purpose of this research is for understanding the influence of farmers’s perception on natural farming related with the interest of perform

natural farming. This research type case study. The population is 100 respondents, which is farmers in Sleman District DIY. The sampling technique that was used is Incidental sampling technique. The data collection technique that was used is questioners. The technique of analyzing data is descriptive analysis, classical assumption check, simple linier regression equation, and t check. The result shows that the perception of farmers on natural farming has the positive influence on interest to running the natural farming. It means when the farmer’s perception

better on natural farming, the interest to perform natural farming will be increase.

(20)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebutuhan manusia akan bahan makanan saat ini semakin meningkat. Sumber bahan makanan dapat diperoleh dengan berbagai macam cara, salah satunya dari pertanian. Pertanian menjadi penting dalam kehidupan manusia karena menyokong kelangsungan hidup sehari-hari. Adapun pertanian nasional selalu berubah dan berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Kebijakan pemerintah menjadi bagian dalam perubahan tersebut. Kebijakan ini mengarahkan petani untuk mengubah cara bercocok tanam dari cara tradisional ke cara modern.

(21)

kesejahteraan petani menjadi dasar untuk pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan.

Namun, perjalanan pertanian modern sampai dengan saat ini masih sarat dengan penggunaan pestisida atau pupuk kimia. Petani hanya mementingkan produksi secara terus menerus, tanpa mempertimbangkan dampak yang terjadi. Imbas dari penggunaan pupuk kimia tersebut yaitu rusaknya alam, menurunya kualitas tanah, lahan persawahan menjadi bantat, mati, dan gersang. Begitu juga dengan kesejahteraan petani, produksi dapat dikatakan tinggi tetapi biaya produksi jauh kelewat tinggi. Kebijakan-kebijakan pemerintah yang dikeluarkan mungkin kurang membantu dalam menemukan pola pertanian yang efektif. Semakin meluasnya penjualan pupuk kimia berarti semakin luas peracunan bahan makanan, tanah, dan kepunahan bibit lokal petani.

(22)

sistem ini. Selama berabad-abad pertanian alami ini mampu memenuhi kebutuhan manusia akan bahan makanan. Petani mulai tertarik dengan pertanian alami mungkin disebabkan karena kepentingan kesehatan dan nilai ekonomisnya. Tetapi yang menjadi penting adalah kesadaran petani akan perannya dalam kelestarian lingkungan beserta isinya. Pertanian alami seharusnya diawali dengan asas pembelajaran, menguntungkan, mandiri, keberlanjutan, dan kelestarian.

(23)

kehilangan keberagaman hayati karena diterapkannya pola modernisasi tanpa kesimbangan.

Berdasarkan uraian diatas, kita perlu mengetahui bagaimana persepsi petani terhadap pertanian alami. Persepsi yang telah terbentuk pada petani baik positif maupun negatif nantinya akan mempengaruhi perilaku atau respon mereka terhadap pertanian alami. Oleh karena itu penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Presepsi Petani Pada Pertanian Alami Terhadap Minat Menjalankan

Pertanian Alami”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan latar belakang, adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut :

Apakah persepsi petani pada pertanian alami berpengaruh terhadap minat menjalankan pertanian alami di wilayah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta?

C. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah :

(24)

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah koleksi perpustakaan dan menjadi refrensi untuk bagi kalangan akademisi yang ingin mempelajari masalah dalam bidang yang sama.

2. Bagi Penggerak Dibidang Pertanian Alami

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam menemukan cara-cara yang tepat dalam mensosialisasikan dan mengajak para petani beralih dari pertanian konvensional menjadi pertanian alami.

3. Bagi Penulis

(25)

6 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Persepsi Konsumen

a. Pengertian Persepsi Konsumen

(26)

yang berarti, dan merupakan aktivitas yang intregrated dalam diri individu.

Gambar dibawah ini menjelaskan mengenai bagaimana stimuli ditangkap melalui indera (sensasi) dan diproses oleh penerima stimulus (persepsi).

Proses Persepsi Gambar II.1

b. Proses Persepsi dan Sifat Persepsi

(27)

akhirnya komponen individu akan berperan dalam menentukan tersediannya jawaban yang berupa sikap dan tingkah laku individu terhadap objek yang ada.

Walgito (dalam Hamka, 2002:60) menyatakan bahwa terjadinya persepsi merupakan suatu yang terjadi dalam tahap-tahap berikut:

1) Tahap pertama merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses kelamaan atau proses fisik, merupakan proses ditangkapnya suatu stimulus oleh alat indera manusia.

2) Tahap kedua merupakan tahap yang dikenal dengan proses fisiologis, merupakan proses diteruskannya stimulus yang diterima oleh alat indera melalui sensoris.

3) Tahap ketiga merupakan tahap yang dikenal dengan nama proses psikologis, proses timbulnya kesadaran individu tentang stimulus yang diterima alat indera.

4) Tahap keempat merupakan hasil yang diperoleh dari proses presepsi yaitu berupa tanggapan dan perilaku.

Berdasarkan pendapat para ahli yang telah dikemukakan, bahwa proses persepsi melalui tiga tahap, yaitu:

(28)

proses ini mencakup pula pengenalan dan pengumpulan informasi tentang stimulus yang ada.

b) Tahap pengelolaan stimulus sosial melalui proses seleksi serta pengorganisasian informasi.

c) Tahap perubahan stimulus yang diterima individu dalam menanggapi lingkungan melalui proses kognisi yang dipengaruhi oleh pengalaman, cakrawala, serta pengetahuan individu.

Menurut Newcomb (dalam Arindita, 2003:93), terdapat beberapa sifat yang menyertai persepsi, yaitu:

a) Konstansi (menetap), dimana individu mempersepsikan seseorang sebagai orang itu sendiri walaupun perilaku yang ditampilakan berbeda-beda.

b) Selektif, merupakan persepsi dipengaruhi oleh keadaan psikologis si perseptor. Dalam artian bahwa banyaknya informasi dalam waktu yang bersamaan dan keterbatasan kemampuan perseptor dalam mengelola dan menyerap informasi tersebut, sehingga hanya informasi tertentu saja yang diserap dan diterima.

(29)

c. Faktor yang Berpengaruh pada Persepsi

Thoha (1993:78) berpendapat bahwa persepsi pada umumnya terjadi karena dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dalam individu, misalnya sikap, kebiasaan, dan kemauan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari luar individu yang meliputi stimulus itu sendiri, baik sosial maupun fisik.

Robbins (2003:159) menjelaskan bahwa meskipun individu-individu memandang pada satu benda yang sama, mereka dapat mempersepsikannya berbeda-beda. Ada sejumlah faktor yang bekerja untuk membentuk dan terkadang membiaskan persepsi, yaitu:

a) Pelaku persepsi

b) Objek atau yang dipersepsikan

c) Konteks dari situasi dimana persepsi itu dilakukan

(30)

berperilaku dengan cara-cara tertentu. Oleh karena itu, persepsi dan penilaian individu terhadap seseorang akan cukup banyak dipengaruhi oleh pengandaian yang diambil mengenai keadaan internal orang itu.

Oskamp (dalam Hamka, 2002:210) membagi empat karateristik penting dari faktor-faktor pribadi dan sosial yang terdapat dalam persepsi, yaitu:

a) Faktor-faktor ciri dari objek stimulus. b) Faktor-faktor pribadi seperti minat. c) Faktor-faktor pengaruh kelompok.

d) Faktor-faktor perbedaan latar belakang kultural.

(31)

2. Minat

1) Pengertian Minat

Menurut Crow & Crow (dalam Abror, 1993:112) minat adalah sesuatu yang berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Definisi minat menurut Shaleh (2004:262) adalah suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan senang. Menurut Zakiah Daradjat dkk. (1995: 133), minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap ke jurusan suatu hal yang berharga bagi orang. Slameto (2010: 180) mendefinisikan,

”Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”. Heru Suranto (2005: 30) mengemukakan bahwa, ”Minat dapat

diartikan sebagai kecenderungan untuk memilih dan atau melakukan sesuatu hal atau obyek tertentu, diantara

(32)

2) Faktor-faktor yang mempengaruhi minat, antara lain:

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah sesuatu yang membuat seseorang berminat yang datangnya dari dalam diri orang tersebut. Faktor internal tersebut adalah pemusatan perhatian, keingintahuan, motovasi, dan kebutuhan.

b.Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah sesuatu yang membuat seseorang berminat yang datangnya dari luar diri, seperti: dorongan dari orang tua, dorongan dari guru, rekan, tersedianya prasarana dan sarana atau fasilitas, dan keadaan lingkungan.

3)Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Minat

Menurut Crow and Crow, ada tiga faktor yang

menimbulkan minat yaitu “Faktor yang timbul dari dalam diri individu, faktor motif sosial dan faktor emosional yang

(33)

a. Faktor kebutuhan dari dalam. Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan.

b. Faktor motif sosial, timbulnya minat dalam diri seseorang dapat didorong oleh motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, perhargaan dari lingkungan dimana ia berada.

c. Faktor emosional. Faktor ini merupakan ukuran intensitas seseorang dalam menaruh perhatian terhadap sesuat kegiatan atau objek tertentu.

3. Pertanian Alami

a. Pengertian Pertanian Alami

(34)

(1975:84), Pertanian adalah usaha untuk mencapai hasil yang maksimum dengan mengelola faktor tanaman dan lingkungan

Dalam buku yang berjudul Pertanian Organik: Menuju Solidaritas dan Kemerdekaan (2007: 17), pertanian alami adalah pola pertanian yang mendekatkan diri pada cara kerja alam demi kemandirian dan keberlanjutan kehidupaan segenap ciptaan. Untuk memperjelas definisi tersebut, ada beberapa prinsip yang perlu dipahami:

1) Kita belajar dari alam

Alam sudah berhasil mandiri dengan model hubungan yang layak dipelajari supaya diikuti, jadi guru yang paling tepat untuk kita adalah alam itu sendiri.

2) Saling menguntungkan

(35)

3) Kemandirian

Petani perlu berusaha menciptakan lingkungan dilahanya supaya baik petani maupun tanah dapat mandiri. Petani mulai proaktif belajar agar mampu mengatasi masalah atau kesulitan dalam bertani; petani mampu melakukan analisa usaha tani sendiri. Agar petani dapat mandiri secara ekonomi, maka petani perlu membuat perencanaan, analisa usaha tani, strategi pemasaran.

4) Keberlanjutan

Keberlanjutan yang dimaksud adalah baik untuk alam, maupun untuk petani dan anak cucunya. Alam dapat terjamin dengan semua kekayaannya dan petani dapat mengerjakan lahannya serta mendapatkan hasil yang memuaskan secara terus menerus. Selain itu, petani dapat mewariskan lahan yang masih utuh dan menghasilkan kepada anak cucunya. Keberlanjutan juga dimaksudkan untuk mempertahankan martabat dari profesi petani.

5) Pelestarian keanekaragaman hayati

(36)

Pengetahuan dalam bidang pengobatan tergantung pada alam. Petani sendiri membutuhkan pengetahuan dari alam.

b. Proses Budidaya Pertanian Alami

Menurut AAK (1990: 173), bahwa teknik bercocok tanaman padi yang baik sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan. Hal ini harus dimulai dari hulu sampai dengan hiri, yaitu sebagi berikut:

1. Tahap Pemilihan Varietas

Pemilihan varietas yang dimaksud adalah pemilihan benih padi yang akan dijadikan bakal tanaman padi. Benih padi yang digunakan merupakan benih unggul.

2. Tahap Penyiapan Lahan

(37)

3. Tahap Penanaman

Apabila lahan sudah siap ditanami dan bibit dipersemaian sudah memenuhi syarat, maka penanaman dapat segera dilakukan.

4. Tahap Pemupukan

Pupuk yang digunakan dalam pertanian alami berupa pupuk kandang atau kompos. Pemberian pupuk dilakukan sebelum pengolahan lahan dan sesudah padi ditanam, hal tersebut juga tergantung pada kebutuhan tanaman.

5. Tahap Penyiangan

Penyiangan dilakukan ketika terdapat tanaman pengganggu disekitar lahan persawahan. Cara yang dapat dilakukan adalah dengana mencabut tanaman pengganggu tersebut kemudian mebuangnya atau dibenamkan dalam lumpur sedalam-dalamnya.

6. Tahap Pengairan

(38)

tanaman padi menjadi baik. Selain itu, pengeringan juga dilakukan saat padi mulai menguning dan memasuki panen padi, hal ini dikarenakan agar malai padi tidak kosong.

7. Tahap Pengendalian Organisme Penggangu

Pemberantasan hama dan penyakit dapat dilakukan dengan menggunakan cara:

a) Fisik dan Mekanik, misalnya dengan cara gropyokan untuk memberantas hama tikus.

b) Biologis, dengan menggunakan predator atau parasit misalnya ular yang memakan tikus.

c) Mengatur waktu tanaman dengan cara bergiliran tanaman.

d) Menanam tanaman yang resisten, yaitu tanaman yang tahan terhadap hama dan penyakit.

(39)

f) Menyediakan makanan bagi makhluk hidup diwilayah persawahan, misalnya menyediakan singkong untuk hewan pengerat.

8. Tahap Pemanena

Pemanenan merupakan saaat yang ditunggu-tunggu oleh petani. Pemanenan yang dilakukan dalam pertanian alami tidak berbeda dengan pertanian konvensiaonal. Pemanenan dilakukan ketika padi sudah berwarna kuning, berisi, dan merunduk karena hal tersebut menunjukan kondisi padi yang berisi.

4. Petani

a. Pengertian Petani

(40)

Eric R. Wolf (1984: 48), petani adalah penduduk yang secara eksistensial terlibat dalam cocok tanam dan membuat keputusan yang otonom tentang proses tanam.

b. Jenis Petani

1) Petani Tambak

Petani tambak adalah petani ikan/udang, dimana petani tersebut memperoleh mata pencaharian pokok dengan melakukan kegiatan di bidang budidaya ikan di tambak. 2) Petani Lahan Sawah

Petani lahan sawah adalah petani yang dalam memperoleh mata pencaharian pokok dengan melakukan kegiatan di bidang cocok tanam padi di sawah.

B. Penelitian Terdahulu

(41)

pelayanan baik secara parsial maupun simultan berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen. Selain hal tersebut, nilai koefisien determinasi sebesar 0,720, yang artinya harga, lokasi, kelengkapan barang dan pelayanan mempunyai kontribusi terhadap terbentuknya minat beli konsumen sebesar 72,0%.

Persamaan penelitian Carla Mariela De Sousa Brites dengan penelitian yang penulis lakukan adalah menggunakan variabel dependen dan variabel independen. Sedangkan perbedaannya adalah penulis menghilangkan variabel pemasaran, perilaku konsumen, dan atribut.

C. Kerangka Konseptual

Berdasarkan kajian pustaka dan penelitian terdahulu, maka terdapat dua variabel yang akan diteliti, yaitu variabel persepsi petani pada pertanian alami berpengaruh terhadap variabel minat menjalankan pertanian alami. Maka dapat digambarkan sebagai berikut:

= Pengaruh secara parsial

Model Pengaruh Persepsi Petani Pada Pertanian Alami Terhadap Minat Menjalankan Pertanian Alami

Gambar II. 2 Persepsi petani pada pertanian

alami (X)

(42)

D. Hipotesis

Berdasarkan uraian kerangka konseptual di atas, adapun hipotesis yang penulis kemukakan adalah:

(43)

24 BAB III

METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu untuk menjelaskan Pengaruh Persepsi Petani Pada Pertanian Alami Terhadap Minat Menjalankan Pertanian. Penelitian deskriptif merupakan dasar bagi semua penelitian yang dapat dilakukan secara kuantitatif agar dapat dilakukan analisis statistik (Sulistyo-Basuki, 2006: 110). Penelitian deskriptif pada penelitian ini menggunakan pendekatan observasi, kusioner, dan wawancara.

B.Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah petani di wilayah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian yaitu data atau informasi yang menjadi perhatian pokok dalam penelitian. Objek penelitian ini adalah:

(44)

C.Waktu dan Lokasi Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian dengan judul Pengaruh Persepsi Petani Pada Pertanian Alami Terhadap Minat Melakukan Pertanian Alami akan dilakukan pada tahun 2014.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di beberapa wilayah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, meliputi Kecamatan Minggir, Kecamatan Seyegan, Kecamatan Moyudan, Kecamatan Melati, dan Kecamatan Godean. Hal tersebut dikarenakan kecamatan-kecamatan tersebut masih memiliki potensi lahan persawahan yang luas.

3. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang dijadikan obyek penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diteliti dalam penelitian.

a) Variabel Independen (X)

(45)

1) Aspek Input, meliputi: kemudahan mendapatkan benih dan pupuk, serta kemudahan mendapatkan tekno-sosial (obat alami dan teknologi pembuatan pupuk).

2) Aspek Proses, meliputi: daya tahan, tahapan dalam proses produksi, dan biaya produksi.

3) Aspek Output, meliputi: dampak pada pertanian, hasil produksi, dan pemasaran beras alami.

b) Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen atau variabel terikat akan persepsi ini adalah minat menjalankan pertanian alami. Indikator yang diperoleh: 1) Mencari informasi tentang pertanian alami.

2) Mengikuti rekomendasi dari pihak yang menawarkan pertanian alami.

3) Hasrat/ keinginan/ rencana untuk menjalankan pertanian alami.

4. Definisi Operasional Variabel

Berikut beberapa pengertian operasional yang digunakan dalam penelitian pengaruh persepsi petani pada pertanian alami terhadap minat menjalankan pertanian alami terdiri dari:

(46)

b. Petani adalah orang yang melakukan cocok tanam dari lahan pertaniannya. Fokus penelitian ini adalah petani lahan sawah. Petani lahan sawah yang dalam memperoleh mata pencaharian pokok dengan melakukan kegiatan di bidang cocok tanam padi di sawah.

c. Pertanian alami, dalam penelitian ini yang menjadi fokus adalah pertanian padi alami. Pertanian padi alami merupakan kegiatan budidaya padi yang di dalam proses bercocok tanamnya menggunakan bahan-bahan alami. Bahan alami tersebut terdiri dari pupuk kandang dan obat alami yang terbuat dari bumbu dapur.

d. Minat menjalankan pertanian alami merupakan sesuatu yang berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita cenderung atau merasa tertarik pada orang, benda, atau kegiatan. Dalam hal ini kecenderungan dan rasa tertarik yang dimaksud adalah petani pada pertanian alami.

5. Pengukuran Variable

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah “Skala

(47)

kuesioner yang digunakan bersifat positif, maka penskoran adalah sebagai berikut:

Tabel III.1

Tabel Skala Likert

KATEGORI NILAI

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Biasa (B) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Skala likert ini kemudian menskala individu yang bersangkutan dengan menambah bobot jawaban yang dipilih. Nilai rata-rata dari masing-masing responden dapat dikelompokkan kedalam kategori kelas interval. Pengkategorian dilakukan untuk 2 hal, yaitu:

1. Pengkategorian untuk persepsi

a. Langkah menentukan jumlah kategori

(48)

b. Menentukan interval setiap kategori

Kelas interval = Nilai maksimum - Nilai minimum

Kelas interval

Interval = 5 – 1 = 0,8 5

c. Menyusun kategori berdasarkan penjelasan a dan b Dengan rentang skala 0,8, maka numeriknya sebagai berikut:

1) Sangat Baik (SB) apabila skor variabel 4,20 s/d 5,00 yang menunjukkan persepsi petani pada pertanian alami sangat baik.

2) Baik (B) apabila skor variabel 3,40 s/d 4,19 yang menunjukkan persepsi petani pada pertanian alami terhadap minat menjalankan pertanian alami setuju. 3) Cukup Baik (CB) apabila skor variabel 2,60 s/d 3,39

yang menunjukkan persepsi petani pada pertanian alami terhadap minat menjalankan pertanian alami biasa.

(49)

5) Sangat Tidak Baik (STB) apabila skor variabel 1,00 s/d 1,79 yang menunjukkan persepsi petani pada pertania alami sangat tidak setuju.

2. Pengkategorian untuk minat menjalankan pertanian

alami

a. Langkah menentukan jumlah kategori

Persepsi konsumen terhadap minat menjalankan pertanian alami dibagi menjadi 5 yaitu: sangat berminat, berminat, kurang berminat, tidak berminat dan sangat tidak berminat.

b. Menentukan interval setiap kategori

Kelas interval = Nilai maksimum - Nilai minimum

Kelas interval

Interval = 5 – 1 = 0,8 5

(50)

1) Sangat berminat (SB) apabila skor variabel 4,20 s/d 5,00 yang menunjukkan minat menjalankan pertanian alami sangat tinggi.

2) Berminat (B) apabila skor variabel 3,40 s/d 4,19 yang menunjukkan minat menjalankan pertanian alami tinggi.

3) Kurang berminat (KB) apabila skor variabel 2,60 s/d 3,39 yang menunjukkan persepsi minat menjalankan pertanian alami cukup.

4) Tidak berminat (TB) apabila skor variabel 1,80 s/d 2,59 yang menunjukkan minat menjalankan pertanian alami rendah.

5) Sangat tidak berminat (STB) apabila skor variable 1,00 s/d 1,79 yang menunjukkan minat menjalankan pertanian alami sangat rendah.

6. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi Penelitian

(51)

b. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian petani yang belum menjalankan pertanian alami di wilayah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

Besar populasi tidak dapat diketahui secara pasti berapa jumlahnya, oleh karena itu sulit mencari berapa jumlah populasi yang tepat, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah responden didapat:

n = Z ² / 4 ( moe ) ² n = 1.96 ² / 4 (0.1) ² n = 94.04

Keterangan:

n = jumlah sampel.

Z = nilai Z dengan tingkat keyakinan yang dibutuhkan. penentuan sampel persen . Pada α = 5% dan Z = 1,96. Moe = margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa

ditoleransi, biasanya 10%.

(52)

c. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Sampling Insidental, teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Dalam pengambilan sempel, peneliti terjun langsung ke setiap kecamatan yang menjadi lokasi penelitian, kemudian peneliti melakukan wawancara dengan responden yang ditemui. Setiap kecamatan yang menjadi lokasi penelitian akan diambil 20 responden.

7. Data

Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data primer, yang terdiri dari:

a. Data profil responden.

b. Data persepsi petani pada pertanian alami. c. Data minat menjalankan pertanian alami.

8. Teknik Pengumpulan Data

(53)

a. Data profil responden, untuk mengetahui identitas responden dan status kepemilikan lahan.

b. Data persepsi petani pada pertanian alami, untuk mengetahui respon petani terhadap pertanian alami. c. Data minat menjalakan pertanian alami, untuk

mengetahui kecenderungan petani untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap pertanian alami atas minat tersebut dengan disertai perasaan senang.

9. Teknik Pengujian Instrumen

Teknik pengujian instrumen bertujuan untuk menguji instrumen penelitian melalui tes validitas dan tes reliabilitas.

a. Uji Validitas

(54)

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi r hitung

X : nilai dari tiap butir Y : nilai total tiap butir N : jumlah sampel

Untuk menentukan apakah instrumen tersebut valid atau tidak, digunakan ketentuan sebagai berikut:

1) Jika r hit ≥ r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan df = N- 2, maka instrumen tersebut dikatakan valid.

2) Jika r hit < r tabel dengan taraf signifikansi 5% dan df = N-2, maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

Dalam menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan rumus Cronbach’s Alpha sebagai berikut (Sujarweni dan Endrayanto, 2012:186):

Keterangan:

: reliabilitas instrument.

(55)

: jumlah varian butir.

: varian total.

Untuk menentukan apakah instrumen tersebut reliable

atau tidak digunakan ketentuan jika nilai Cronbach’s Alpha

0,60 maka dinyatakan reliable dan jika Cronbach’s Alpha < 0,60 dinyatakan tidak reliable.

10.Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Analisis Diskriptif

a.Diskriptif Karakteristik Responden

Alat analisis ini menggunakan alat analisis frekuensi.

b.Diskriptif Variabel

Alat analisis ini menggunakan alat analisis frekuensi mutlak, frekuensi relatif (mencari persentase), serta mencari ukuran tendensi sentralnya yaitu: mode, median

dan mean.

2) Analisis Regresi Linier

a.Uji Asumsi Klasik

(56)

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Peneliti menggunakan

Kolmogorov-Smirnov Z untuk melihat data berdistribusi normal atau tidak, dan membandingkan dengan

Normality Probability Plot (Sulistyo, 2012:50).

Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal.

(57)

b.Membuat Persamaan Regresi Linier.

Penelitian ini menggunakan satu variabel independen yaitu persepsi petani pada pertanian alami maka menggunakan metode regresi linear sederhana. Secara sistematis persamaan regresi linear sederhana dirumuskan sebagai berikut (Sujarweni dan Endrayanto, 2012:88):

Dimana:

Y = Minat menjalankan pertanian alami a = Konstanta

b1 = Koefisien X

X1 = Persepsi petani pada pertanian alami

c. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial mampu mempengaruhi variabel dependen. Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji t yaitu (Sunyoto, 2009:152) :

(58)

ti =

1) Menentukan Hodan Ha.

Ho : b1 = 0, persepsi petani pada pertanian alami tidak

berpengaruh terhadap minat menjalankan pertanian alami.

Ha : b1 ≠ 0, persepsi petani pada pertanian alami

berpengaruh terhadap minat menjalankan pertanian alami.

2) Menentukan level of significance(α):

Dalam penelititan ini level of significance atau tingkat signifikannya sebesar 0,05 (5%) dengan derajat bebas (df) = n-2 dan n merupakan jumlah sampel penelitian.

3) Menentukan nilai thitung dengan rumus (Sunyoto,

2009:152):

Keterangan:

ti = t hitung koefisien i

bi = koefisien regresi variabel i

(59)

4) Kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Jika thitung ≥ ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.

(60)

41 BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Kabupaten Sleman

a. Sejarah

Sleman merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta. Nama Sleman berasal dari kata Sulaiman atau gajah. Keberadaan Kabupaten Sleman dapat dilacak pada Rijksblad no. 11 Tahun 1916 tanggal 15 Mei 1916 yang membagi wilayah Kasultanan Yogyakarta dalam 3 Kabupaten, yakni Kalasan, Bantul, dan Sulaiman (yang kemudian disebut Sleman), dengan seorang bupati sebagai kepala wilayahnya.

Berdasarkan Perda no.12 Tahun 1998, tanggal 15 Mei tahun 1916 akhirnya ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Sleman. Menurut Almanak, hari tersebut tepat pada Hari Senin Kliwon, Tanggal 12 Rejeb Tahun Je 1846 Wuku Wayang.

Berdasar pada perhitungan tahun Masehi, hari jadi Kabupaten Sleman ditandai dengan surya sengkala “Rasa

Manunggal Hanggatra Negara” yang memiliki sifat bilangan

(61)

melambangkan tahun, memiliki makna yang jelas bagi masyarakat Jawa, yakni dengan rasa persatuan membentuk negara. Sedangkan dari perhitungan tahun Jawa diperoleh

candra sengkala “Anggana Catur Salira Tunggal”. Anggana=6,

Catur=4, Salira=8, Tunggal=1. Dengan demikian dari candra sengkala tersebut terbaca tahun 1846.

(62)

b. Letak dan Luas Wilayah

Secara Geografis Kabupaten Sleman terletak diantara

110° 33 00 dan 110° 13 00 Bujur Timur, 7° 34 51 dan 7° 47 30 Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Sleman sebelah

utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali, Propinsi Jawa Tengah, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Klaten, Propinsi Jawa Tengah, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo, Propinsi DIY dan Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan disebelah selatan berbatasan dengan Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Gunung Kidul, Propinsi DIY.

Luas Wilayah Kabupaten Sleman adalah 57.482 Ha atau 574,82 Km2, sekitar 18% dari luas Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu 3.185,80 Km2. Secara administratif terdiri 17 wilayah Kecamatan, 86 Desa, dan 1.212 Dusun.

B. Pertanian

(63)

Pertanian ini mengusahakan terus dengan maksud memperoleh hasil bercocok tanam, tanpa mengakibatkan kerugian ataupun kerusakan alam. Kegiatan pertanian padi alami selalu memperhatikan keseimbangan, mengutamakan keuntungan bersama antara alam dan manusia.

C. Petani

(64)

45 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. ANALISIS DATA

Pada bab ini disajikan hasil pengumpulan data dan pengolahan data beserta pembahasannya. Dalam memperoleh data yang dibutuhkan, penulis membagikan kuesioner kepada para petani yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai indikator untuk variabel persepsi petani pada pertanian alami dan minat menjalankan pertanian alami. Skala penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.

(65)

1. PENGUJIAN INSTRUMEN

a. Hasil Uji Validitas

Tabel V.1

Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian

Variabel Item Pertanyaan rhitung ttabel Status

Input

Sumber: Data Primer diolah 2014

(66)

b. Hasil Uji Reliabilitas

Tabel V.2

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Variabel Item Cronbach's Alpha Keterangan

X 18 0,838 Reliabel

Y 3 0,608 Reliabel

Sumber: Data Primer diolah 2014

Dari tabel hasil uji reliabilitas dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha dari variable persepsi petani dan minat menjalankan pertanian alami menunjukkan CA > 0,6. Hal ini menunjukkan bahwa instrumen penelitian yang digunakan memiliki tingkat reliabilitas yang baik.

2. Teknik Analisis Data

a. Analisis Deskriptif

1.) Deskriptif Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 100 reponden di Kabupaten Sleman, maka dapat diidentifikasi mengenai karateristik responden sebagai berikut:

a.) Umur Responden

Tabel V.3

Klasifikasi Responden Berdasarkan Umur

Umur (Tahun) Jumlah Pe rs e ntas e

30 - 35 0 0%

(67)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 100 responden sebagian besar berumur 51 – 55 tahun yaitu sebesar 45%. Hal ini menunjukan bahwa kebanyakan orang yang berprofesi sebagai petani padi adalah generasi tua.

b.) Jenis Kelamin Responden

Tabel V.4

Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Perempuan 46 46%

Laki-laki 54 54%

Total 100 100%

Sumber : Data Primer diolah, 2014

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 100 responden sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yaitu 54%. Hal ini menunjukkan bahwa profesi petani padi didominasi oleh laki-laki, meskipun jumlah perempuan dan laki-laki yang berprofesi sebagai petani padi tidak beda jauh.

c.) Pendidikan Terakhir Responden

Tabel V.5

Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase

(68)

Tabel V.5 menunjukkan bahwa pendidikan terakhir dari 100 responden adalah Sekolah Dasar (SD) sebesar 43 responden atau 43% dari keseluruhan responden. Sebanyak 39 responden atau 39% berpendidikan SMP, 11 responden atau 11% berpendidikan SMA, dan 1 responden atau 1% berpendidikan Perguruan Tinggi (PT). Responden dengan pendidikan Perguruan Tinggi merupakan lulusan dari Fakultas Pertanian dan mempunyai fokus dalam bidang pertanian padi.

d.) Status Pernikahan Responden

Tabel V.6

Sumber : Data Primer diolah, 2014

(69)

e.) Status Residensial

Sumber : Data Primer diolah 2014

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa status residensial dari 100 responden adalah penduduk asli sebesar 100%. Para petani padi merupakan penduduk asli dari masing-masing wilayah di Kabupaten Sleman.

f.) Status Kepemilikan Lahan

Tabel V.8

Klasifikasi Responden Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan

Status Kepemilikan Lahan Sawah Jumlah Persentase

Lahan Sendiri 81 81%

Lahan Sewa 8 8%

Bagi Hasil 11 11%

Total 100 100%

Sumber : Data Primer diolah, 2014

(70)

lahan sewa. Sisanya terdapat 11 responden atau 11% dengan status kepemilikan lahan adalah bagi hasil.

2.) Deskriptif Variabel

a.) Deskriptif Variable Persepsi Petani pada Pertanian Alami

Dalam mendeskripsikan variabel penelitian ini, nilai rata-rata masing-masing responden pada masing-masing variabel dikategorisasikan dalam 5 kelas yaitu sangat baik, baik, cukup baik, tidak baik, dan sangat tidak baik, berdasarkan norma yang telah dijelaskan pada Bab III.

1. Variabel Input

Variabel Input diukur dengan 6 item pertanyaan. Setelah ke-6 item ini dirata-rata dan diklasifikasi, maka deskripsi variabel Input adalah sebagai berikut:

Tabel V.9

Deskripsi Variabel Input

Interval Kategori Frekuensi Persentase(%)

1,00 – 1,79 Sangat Tidak Baik 1 1%

Sumber: Data Primer 2014

(71)

pertanyaan aspek input, ditemukan 1 responden (1%) yang memiliki variabel input tergolong “Sangat Tidak Baik”, 38 responden (38%) tergolong “Tidak Baik”, 55 menunjukkan bahwa Variabel Input pada pertanian alami tergolong Cukup Baik.

2. Variabel Proses

Variabel Proses diukur dengan 5 item pertanyaan. Setelah ke 5 item ini dirata-rata dan diklasifikasi, maka deskripsi variabel Proses adalah sebagai berikut:

Tabel V.10

Deskripsi Variabel Proses

Interval Kategori Frekuensi Persentase(%)

1,00 – 1,79 Sangat Tidak Baik 0 0%

Sumber: Data Primer 2014

(72)

item-item pertanyaan aspek proses, tidak ditem-itemukan responden (0%) yang tergolong “Sangat Tidak Baik” dan

“Sangat Baik”, 26 responden (26%) tergolong “Tidak Baik”, 68 responden (68%) tergolong “Cukup Baik”, dan 6 responden (6%) tergolong “Baik”. Nilai rata-rata diperoleh sebesar 2,76. Nilai ini berada dalam rentang 2,60 – 3,39 yang berarti “Cukup Baik” yang menunjukkan bahwa Variabel Proses pada pertanian alami tergolong Cukup Baik.

3. Variabel Output

Variabel Output diukur dengan 7 item pertanyaan. Setelah ke 7 item ini dirata-rata dan diklasifikasi, maka deskripsi variabel Output adalah sebagai berikut:

Tabel V.11

Deskripsi Variabel Output

Interval Kategori Frekuensi Persentase(%)

1,00 – 1,79 Sangat Tidak Baik 0 0%

Sumber: Data Primer 2014

(73)

responden (0%) yang tergolong “Sangat Tidak Baik” dan menunjukkan bahwa Variabel Output pada pertanian alami tergolong Cukup Baik.

b.) Diskripsi Variable Minat Menjalankan Pertanian Alami

Variabel Minat Menjalankan Pertanian Alamidiukur dengan 3 item pertanyaan. Setelah ke 3 item ini dirata-rata dan diklasifikasi maka deskripsi variabel Minat Menjalankan Pertanian Alami adalah sebagai berikut:

Tabel V.12

Deskripsi Variabel Minat Menjalankan Pertanian Alami

Interval Kategori Frekuensi Persentase(%)

1,00 – 1,79 Sangat Tidak Berminat 0 0%

(74)

Berdasarkan tabel V.12, dapat dilihat bahwa dari 100 responden yang memberi tanggapan terhadap item-item pertanyaan variable minat menjalankan pertanian alami, ditemukan tidak ada responden (0%) yang memiliki Minat Menjalankan Pertanian Alami tergolong “Sangat Tidak Berminat”dan “Sangat Berminat”, 7 responden (7%) tergolong “Tidak Berminat”, 42 responden (42%) tergolong

“Cukup Berminat” dan 51 responden (51%) tergolong

“Berminat”. Nilai rata-rata diperoleh sebesar 3,57. Nilai ini berada dalam rentang 3,40 – 4,19 yang berarti “Baik”. Hal ini menunjukkan bahwa Minat Menjalankan Pertanian Alamitergolong Berminat.

Rangkuman dari seluruh hasil analisis diskriptif dapat adalah sebagai berikut:

Tabel V.13

Rangkuman Hasil Penelitian

Variabel Dimensi Variabel Nilai Butir Nilai

(75)

Sumber: Data Primer diolah 2014

b. Analisis Regresi Linier

1.) Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnov Z .564 1.190

Asymp. Sig. (2-tailed)

.908 .118

(76)

Tabel di atas merupakan hasil uji normalitas menggunakan metode Kolmogrov-Smirnov Test dan menunjukkan bahwa nilai Asymp.sig lebih besar yaitu persepsi petani pada pertanian alami sebesar 0,908 dan minat menjalankan pertanian alami sebesar 0,118 dari nilai signifikansi (0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel dalam penelitian terdistribusi secara normal.

Dilihat dari metode normality probability plot di bawah ini, menunjukkan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka data terdistribusi dengan normal dan model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.

(77)

2.) Regresi Linier Sederhana

a. Dependent Variable: minat menjalankan pertanian

alami

Persamaan regresinya sebagai berikut :

Y’ = a + b1X1

Y’ = 0,109 + 0.200 (X1)

3.) Uji t

Uji pengaruh sendiri – sendiri atau uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Berikut ini prosedur pengujiannya:

Uji pengaruh persepsi petani pada pertanian alami terhadap minat menjalankan pertanian alami.

1) Rumusan H0 dan Ha

H0

: persepsi petani pada pertanian alami tidak berpengaruh

(78)

Ha: persepsi petani pada pertanian alami berpengaruh

terhadap minat menjalankan pertanian alami. 2) Taraf signifikansi menggunakan 0,05.

3) Menentukan t hitung dan t tabel.

Dari tabel regresi linier sederhana (coefficient)

persepsi petani pada pertanian alami adalah 9,517 (t hitung).

Dan t tabel signifikansi 5% (0,05) dengan df = n-k-1 atau

100-1-1 = 98. Dan didapat t tabel sebesar 1,661.

4) Pengambilan keputusan

H0 diterima jika th ≤

t

t.

H0 ditolak jika th > tt.

5) Kesimpulan

Dari perhitungan diatas dapat diketahui bahwa t

hitung (9,517) > t tabel (1,661) hipotesis nol ditolak. Jadi

(79)

B. PEMBAHASAN

Pembahasan ini berisi tentang penjelasan mengenai hasil olah data dan penjelasan tentang pengaruh dari variabel. Tujuannya dari pembahasan ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari persepsi petani pada pertanian alami terhadap minat menjalankan pertanian alami. Dalam penelitian ini terdapat dua pembahasan, yaitu:

Persepsi petani pada pertanian alami berpengaruh positif terhadap minat menjalankan pertanian alami. Dapat diartikan bahwa semakin baik persepsi petani terhadap pertanian alami, maka semakin besar minat petani untuk menjalankan pertanian alami.

a. Variabel Input

(80)

b. Variabel Proses

Terdapat nilai rata-rata terendah dalam variabel proses yaitu dalam item pertanyaan pada butir 1 (2,47), 2 (2,93), 4 (2,66), dan 5 (2,73). Artinya, persepsi petani terhadap kemampuan obat alami sangat rendah, perawatan padi alami lebih susah, masa pertumbuhan padi dengan pupuk cair/ padat lebih lambat, dan proses penanaman padi dengan pupuk alami lebih sulit. Jadi, dengan adanya edukasi tentang item-item tersebut akan berdampak pada tingginya minat menjalankan pertanian alami, sebaliknya ketika tidak ada edukasi tentang item-item tersebut maka akan berdampak rendahnya minat menjalankan pertanian alami.

c. Variabel Output

(81)

62 BAB VI

KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan yaitu dari perhitungan uji

t dapat diketahui bahwa t hitung (9,517) > t tabel (1,661) dan dengan

tingkat kesalahan 5% atau 0,005, maka dapat disimpulkan bahwa variabel persepsi petani pada pertanian alami berpengaruh terhadap minat menjalankan pertanian alami. Artinya semakin baik persepsi petani pada pertanian alami, semakin tinggi minat menjalankan pertanian alami.

B. Saran

1. Bagi Penggerak Dibidang Pertanian Alami

Hasil penelitian diketahui bahwa t hitung (9,517) > t tabel

(1,661) dengan kesimpulan semakin baik persepsi petani pada pertanian alami, semakin tinggi minat petani untuk menjalankan pertanian alami, maka peneliti ingin memberikan saran kepada penggerak dibidang pertanian alami sebagai berikut:

(82)

tentang pembuatan rumah kompos sederhana untuk digunakan sebagai tempat pengolahan pupuk alami, pelatihan tentang pembuatan obat hama alami ramah lingkungan.

b. Memberikan edukasi kepada petani tentang (1) penggunaan obat alami tidak hanya bermanfaat untuk mengatasi hama tetapi juga demi kesehatan dan kelangsungan hidup populasi disekitar lahan sawah, (2) proses pengelolaan, perawatan, dan pemanenan pertanian alami yang ramah lingkungan. c. Memberikan pendampingan dalam pengelolaan

paska panen seperti pemanfaatan limbah sisa panen sampai dengan variasi produk olahan dengan bahan utama beras alami, pemahaman untuk tidak menjual hasil panen secara keseluruhan tetapi menyediakan setengah dari hasil panen untuk dikonsumsi keluarga sendiri, dan memberikan pelatihan dalam memproduksi seperti pengemasan yang menarik serta pemasaran produk beras alami tersebut.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

(83)

sejenis diharapkan dapat mengembangkan penelitiannya dengan menggunakan variabel yang lain sehingga dapat melengkapi penelitian ini.

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti sudah berusaha dengan sebaik mungkin untuk menyusun hasil penelitian yang telah dilakukan, namun peneliti menyadari akan adanya keterbatasan dalam penelitian ini, antara lain :

1. Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini jauh dari kata sempurna karena peneliti masih awam dalam pembuatan karya ilmiah dan peneliti baru pertama kali membuat serta menyusun skripsi. Maka, dalam hal pengkajian teori, pengolahan data dan penganalisisan data benar-benar jauh dari sempurna.

(84)

DAFTAR PUSTAKA

AAK., 1990. Budidaya Tanaman Padi. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Abror, Abrurrahmah. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Tiara Wacana

Yogyakarta.

Anwas Adiwilaga. 1992. Pengantar Ilmu Pertanian. Jakarta: Rineke Cipta.

Arindita, S. 2003. Hubungan antara Persepsi Kualitas Pelayanan dan Citra Bank dengan Loyalitas Nasabah. Skrips, Surakarta: Fakultas Psikologi UMS. .

Aw, Suranto. 2005.Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu. Muhibbin Syah. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada.

Djojosuwito, S. 2000. Azolla Pertanian Organik dan Multiguna. Jakarta: Kanisius.

Hamka, Muhammad. 2002. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja dengan Motivasi Berprestasi. Skrips. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Fakultas Psikologi.

Harjadi, Sri Setyati. 1982. Pengantar Agronomi. Jakarta: PT. Gramedia.

J. Setiadi, Nugroho. 2003. Perilaku Konsumen. Penerbit PT. Kencana Prenanda Media, Jakarta.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran, edisi millennium, jilid 1. PT. Prenhalindo, Jakarta.

Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks. Kelompok Gramedia.

Pagal, Sekretariat Ekopastoral Fransiskan, 2007. Pertanian Organik: Menuju Solidaritas dan Kemerdekaan, Sekretariat Ekopastoral Fransiskan, Manggarai, Flores.

(85)

Shaleh, Abdul Rahman & Wahab, Muhbib Abdul. 2004. Psikologi Suatu Pengantar Dalam Persfektif Islam. Jakarta: Kencana

Slamet. 2000. Agrikultur. LPN-IPB-Bogor.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Sugiyono, 2006, Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Ketujuh, Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono. 2002. “Metode Penelitian Bisnis”, Buku 1. Bandung: CV. Alfabeta.

Sugiyono.2012.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung: CV Alfabeta.

Sujarweni, V dan Poly Endrayanto. 2012. Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sulistyo-Basuki. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

Sumarni dan Wahyuni, 2006, Metodologi Penelitian dan Bisnis, Penerbit Andi,. Yogyakarta.

Sunyoto, Danang, 2009. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis, edisi pertama, Media Pressindo, Yogyakarta.

Sunyoto, Suyanto. 2011. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Yogyakarta:Caps. Supardi. 2005. Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis.Yogyakarta:

Universitas Islam Indonesia Press.

Thoha, Miftah. (1993). Perilaku Organisasi. Jakarta: CV. Rajawali.

Walgito, Bimo. 2003. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset. Zakiah, Daradjat. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi

Aksara, 1995.

http://mutiaralumpur.blogspot.com/2010/04/pengertian-minat konsumen.html#ixzz2gON5VJCY

(86)

http://www.google.com/2011/06/pengertian-pertanian-alami-dan-petani.html

http;//www.google.com/2010/10/jenis-jenis-pertanian-dan-petani.html

(87)

LAMPIRAN I

(88)

PENGARUH PERSEPSI PETANI PADA PERTANIAN ALAMI TERHADAP MINAT MENJALANKAN PERTANIAN ALAMI Studi Kasus: Petani Di Wilayah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa

Yogyakarta

KUESIONER

Dengan hormat,

Saya selaku mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sedang melakukan penelitian tentang Pengaruh Persepsi Petani pada Pertanian Alami Terhadap Minat Menjalankan Pertanian Alami, memohon bantuan saudara sekalian untuk dapat mengisi kuesioner ini. Atas bantuanya saya ucapkan terima kasih.

Isilah pada bagian kolom yang kosong dengan benar.

A. Data Responden

Waktu Wawancara ___/___/____ (Tanggal/bulan/tahun) ____________ (Waktu)

Nama Responden (Nama lengkap) Usia: Tahun

Nama Desa Nama Dusun RT/RW Kecamatan

Jenis Kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan

Pendidikan [ ] SD [ ] SMP [ ] SMK/SMU [ ] PT [ ] Lainnya... Status Pernikahan [ ] Belum Menikah [ ] Sudah Menikah [ ] Lain-lain... Status Residensial [ ] Pendatang [ ] Penduduk Asli

(89)

Berilah tanda (√) pada kolom jawaban dengan benar. Keterangan:

SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju

S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

B : Biasa

B. Persepsi Petani Terhadap Pertanian Alami

No. Pernyataan SS S B TS STS

a. Aspek Input

1. Terdapat bantuan benih padi dari pemerintah.

2. Akses terhadap benih padi dengan mutu baik mudah.

3. Akses terhadap pupuk padat atau cair mudah.

4. Bahan pembuat pupuk alami tersedia. 5. Terdapat pengelolaan pupuk alami terpadu

di lingkungan sekitar.

6. Terdapat teknologi ramah lingkungan tepat guna untuk perawatan tanaman padi.

b. Aspek Proses

7. Obat alami mempan dalam mengatasi hama padi.

8. Perawatan padi alami lebih mudah dari pada padi non-alami.

(90)

penanaman padi non-alami.

10. Masa pertumbuhan padi dengan pupuk cair/ padat alami lebih singkat.

11. Proses penanaman padi dengan pupuk alami lebih mudah dari pada padi non-alami.

c. Aspek Output

12. Hasil panen padi alami selalu memuaskan. 13. Hasil panen padi alami lebih mahal ketika

dijual dibandingkan pedi non-alami. 14. Konsumen lebih tertarik dengan beras

alami daripada beras non-alami. 15. Tanah lebih subur jika menggunakan

pupuk alami.

16. Pertanian alami membuat petani menjadi mandiri.

17. Kualitas gabah pada pertanian alami sangat bagus.

(91)

C. Minat Menjalankan Pertanian Alami

No. Pernyataan SS S B TS STS

19. Saya pernah mencari informasi tentang budidaya pertanian alami.

20. Saya pernah mengikuti ajakan untuk beralih dari petani konvensional menjadi petani alami.

(92)

LAMPIRAN II

(93)

DATA PERSEPSI PETANI TERHADAP PERTANIAN ALAMI (X)

DATA ASPEK INPUT

Responden Nomor item Total

(94)
(95)

78 1 2 4 2 1 1 11

DATA PERSEPSI PETANI TERHADAP PERTANIAN ALAMI (X)

DATA ASPEK PROSES

Responden Nomor item Total

(96)
(97)
(98)

91 2 3 2 3 3 13

DATA PERSEPSI PETANI TERHADAP PERTANIAN ALAMI (X)

DATA ASPEK OUTPUT

Responden Nomor item Total

(99)
(100)

Gambar

Gambar II. 1  Proses  Persepsi ………………………………………………..  7
Gambar  dibawah  ini  menjelaskan  mengenai  bagaimana  stimuli  ditangkap  melalui  indera  (sensasi)  dan  diproses  oleh  penerima stimulus (persepsi)
Gambar II. 2 Persepsi petani pada pertanian
Tabel III.1  Tabel Skala  Likert
+4

Referensi

Dokumen terkait

kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang akan kami lakukan adalah pada Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan karena berbasis kepada penggunaan komputer

Berdasarkan masalah dalam penelitian terdahulu tersebut maka diperlukan perancangan sebuah metode dalam sistem komunikasi data pada alat pencatatan meter air

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori proses pengambilan keputusan inovasi (Rogers). Analisis tentang proses pengambilan keputusan dibagi ke dalam empat hal

Adanya keempat jenis jamur pada ketiga jenis makanan tersebut berhubungan dengan sanitasi penyajian makanan jajanan oleh penjual, kondisi lingkungan dimana jajanan

Karya yang diciptakan penulis adalah busana pesta Evening yang terbuat dari bahan kain katun sutra, katun satin dan batik tulis dengan teknik batik tutup celup dengan menerapkan

Berdasarkan data hasil penelitian menunjukkan bahwa guru PPKn dalam mengimplementasikan variasi media pandang masih kurang baik karena (1) guru tidak menggunakan media

Harmonics is a phenomenon arising from the operation of the electrical load that is mainly caused from the non-linear load, which will form a high-frequency waves (100 Hz, 150 Hz,

Hal yang dikaji dalam penelitian in adalah implementasi Problem Based Learning dalam meningkatkan motivasi belajar dan peningkatan kemampuan Problem solving,