KAJIAN VARIABEL PENENTUAN HARGA JUAL RUMAH
DENGAN METODE TITIK IMPAS (BREAK EVEN POINT)
(Studi Kasus: Perumahan Rancamanyar Indah Cibaduyut Kabupaten Bandung)
TUGAS AKHIR
“Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi D3 Teknik Sipil”
Oleh
RIZKY NURZAMAL 1000075
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAJIAN VARIABEL PENENTUAN
HARGA JUAL RUMAH DENGAN
METODE TITIK IMPAS
(BREAK EVEN POINT)
(Studi Kasus : Perumahan
Rancamanyar Indah Cibaduyut
Kabupaten Bandung)
Oleh Rizky Nurzamal
Sebuah tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Rizky Nurzamal 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Mega Nurul Ramadhani
1004624
KAJIAN VARIABEL PENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE TITIK IMPAS (BREAK EVEV POINT)
(Studi Kasus : Perumahan Rancamanyar Indah Cibaduyut Kabupaten Bandung)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
PEMBIMBING:
Pembimbing I
Ir.Hj. Rochany Natawidjana, MT
NIP. 19561012 198503 2 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil Ketua Prodi D3 Teknik,
Sipil,
Drs. Sukadi, M.Pd., MT. Drs. Odih Supratman, ST., MT.
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR
KAJIAN VARIABEL PENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE TITIK IMPAS (BREAK EVEN POINT)
( Studi Kasus: Perumahan Rancamanyar Indah Cibaduyut Kabupaten Bandung)
RIKY NURZAMAL 1000075
Bandung, Januari 2014 Pembimbing,
Ir. Hj. Rochany Natawidjana, MT. NIP. 19561012 198503 2 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan,
Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI
Drs. Sukadi, M.Pd., MT.
NIP. 19640910 199101 1 002
Ketua Program Studi,
D3 Teknik Sipil FPTK UPI
Drs. Odih Supratman ST., MT.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir dengan judul “Kajian Variabel Penentuan Harga Jual Rumah Dengan Metode Titik Impas (Break Even Point). (Studi Kasus: Perumahan Rancamanyar Indah Cibaduyut Kabupaten Bandung)”. ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim pihak terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Januari 2014
Yang membuat pernyataan
KAJIAN VARIABEL PENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE TITIK IMPAS (BREAK EVEN POINT)
( Studi Kasus: Perumahan Rancamanyar Indah Cibaduyut Kabupaten Bandung )
RIZKY NURZAMAL (1000075)
ABSTRAK
Perkembangan jumlah penduduk yang sangat pesat memacu perkembangan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, salah satunya pemukiman atau rumah. Di Kabupaten bandung perkembangan pemukiman sangat pesat mengingat sangat banyaknya jumlah penduduk yang berdatangan ke Kabupaten Bandung. Selain sebagai Ibu Kota Provinsi Jawa Barat, Bandung juga memiliki lapangan kerja yang cukup banyak. Agar terjadinya kenyamanan dan keamanan bagi penduduk Kabupaten Bandung pemerintah dan pihak swasta membuka lahan untuk digunakan sebagai komplek perumahan atau pemukiman. Pembukaan lahan ini tidak semata-mata demi kepentingan salah satu pihak saja tetapi demi kepentingan umum. Tentunya dengan adanya harga jual dan pajak yang berlaku dapat membantu pemerintah dalam peningkatan pendapatan daerah.
Pada kajian ini penulis menggunakan metode penelitian dengan studi dokumentasi dan studi observasi. Penulis juga memberikan uraian atau kajian untuk menentukan harga jual rumah dengan menggunakan metode Titik Impas (Break Even Point). Perhitungan diperoleh dari sumber biaya pembangunan rumah pada salah satu komplek yang berada di Kabupaten Bandung yang didalamnya termasuk biaya tetap kantor pemasaran selama masa penawaran perumahan seperti biaya gaji pegawai, telepon, listrik, air, alat tulis kantor, biaya transportasi dan biaya tak terduga yang terjadi setiap tahunnya dan menggunakan analisis investasi. Maka diperoleh jumlah rumah yang berada pada titik impas, setelah didapat jumlah rumah yang berada pada titik impas maka dapat diketahui harga jual unit rumah yang sesuai dengan kondisi titik impas. Hasil dari kajian perhitungan kemudian diterapkan pada kondisi dimana harga jual yang berlaku pada saat ini. Pada Perhitungan kajian di Komplek Perumahan Rancamanyar Cibaduyut Kabupaten Bandung depelover mendapatakna kerugian, sehingga perlu peningkatan harga jual rumah agar berada pada kondisi titik impas.
DAFTAR ISI
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 2
1.3 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.5 Batasan Masalah ... 3
1.6 Sistematika Penulisan... 4
2.6 Analisis Titik Impas (Break Even Point) ... 31
2.6.1 Manfaat Titik Impas ... 32
2.6.2 Keterbatasan Analisis BEP ... 33
2.6.3 Pendekatan BEP ... 34
2.7 Penyusutan (Depresiasi) ... 36
2.7.1 Dasar Perhitungan Depresiasi ... 36
3.5 Perhitungan Penyusutan (Depresiasi) ... 49
BAB IV KAJIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Penentuan Harga Sewa Rusunawa Dengan Metode Titik Impas (Break Even Point). ... 50
4.1.1 Analisis Titik Impas (Break Even Point) Mencari Volume Unit. ... 51
4.1.2 Analisis Titik Impas (Break Even Point) Mencari Harga Jual Rumah Dengan Unit Hunian yang Ada Pada Saat Ini.. ... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 62
5.2 Saran ... 63
Daftar Pustaka ... iv
Lampiran
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Cash Flow Metode Diagram Berdasarkan Skala Waktu ... 20
Gambar 2.2 Ilustrasi Pemajemukan ... 22
Gambar 2.3 Diskonting ... 23
Gambar 2.4 Diagram aliran kas untuk mendapatkan P bila F diketahui. ... 25
Gambar 2.5 Deret seragam A dan nilai F yang bersesuaian. ... 26
Gambar 2.6 Diagram aliran kas untuk mencari P bila diketahui A selama N ... 27
Gambar 2.7 Diagram Aliran Kas Tidak Teratur ... 29
Gambar 2.8 Gambar Model BEP. ... 31
Gambar 2.9 Diagram Titik Impas ... 35
Gambar 3.1 Lokasi Perumahan Rancamanyar Indah ... 40
Gambar 3.2 Flow Chart ... 42
Gambar 4.1 Cash Flow Biaya Tetap ... 53
Gambar 4.2 Cash Flow Biaya Operasional ... 54
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Bangunan Gedung ... 14
Tabel 2.2 Ringkasan Faktor Konveksi Diskrit ... 30
Tabel 3.1 Perhitungan Biaya Honorarium Pegawai ... 45
Tabel 3.2 Perhitungan Biaya Listrik ... 45
Tabel 3.3 Perhitungan Biaya Air ... 46
Tabel 3.4 Perhitungan Biaya Telepon ... 46
Tabel 3.5 Perhitungan Biaya Alat Tulis Kantor ... 47
Tabel 3.6 Perhitungan Biaya Transportasi ... 47
Tabel 3.7 Perhitungan Biaya Tak Terduga ... 48
Tabel 3.8 Perhitungan Jumlah Total Biaya Administrasi Umum ... 48
Tabel 4.1 Harga Pemabngunan Setiap Type Rumah ... 52
Tabel 4.2 Harga Bangunan ... 55
Tabel 4.3 Harga Jual Rumah ... 56
Tabel 4.4 Harga Jual Pada Komplek Perumahan Rancamanyar Indah ... 60
Tabel 5.1 Harga Jual Pada Komplek Perumahan Rancamanyar Indah ... 62
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 01 Surat Penunjukan Dosen Pembimbing.
Lampiran 02 Lembar Bimbingan Tugas Akhir.
Lampiran 03 Berita Acara Seminar
Lampiran 04 Surat Keterangan Perizinan Penelitian
Lampiran 05 Rencana Anggaran Biaya Setiap Type
Lampiran 06 Gambar Bestek
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Bangunanadalah konstruksi teknik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap
pada tanah dan/atau perairan. Menurut UU No 28/2002 : Bangunan gedung adalah
wujud fisik hasil pekerjaan konstruksiyang menyatu dengan tempat
kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atasdan/atau di dalam tanah
dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukankegiatannya, baik
untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha,kegiatan
sosial, budaya, maupun kegiatan khusus.
Rumah adalah bangunan untuk tempat tinggal manusia. Sedangkan
perumahan adalah kumpulan beberapa buah rumah atau rumah-rumah untuk
tempat tinggal. Perumahan tidak sekedar tempat berlindung tetapi juga adalah
sebidang lahan tempat tinggal/residentialdengan peralatan yang ada di lokasi
tersebut (air bersih, listrik, tempat sampah dan lain-lain) dan kemudahan yang
memungkinkan pelayanan di luar lokasi (pendidikan, pusat kesehatan dan
sebagainya) tempat bekerja dan fasilitas lainnya. Di daerah perkotaan masalah
perumahan biasanya dikaitkan dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan
membutuhkan standar pelayanan yang tinggi bagi lingkungan sekitarnya.
Meningkatnya permintaan rumah khususnya di wilayah Bandung
menyebabkan harga rumah menjadi meningkat. Meningkatnya permintaan rumah
terjadi karena Bandung merupakan kota yang cukup banyak membuka lapangan
pekerjaan sehingga banyak perantau yang datang. Semakin meningkat jumlah
penduduk mengakibatkan kebutuhan rumah atau tempat tinggal meningkat pula.
Hal ini menyebabkan banyaknya perumahan yang dibangun dengan harga yang
bervariatif sesuai dengan keadaan dan fasilitas yang ditawarkan.
Harga jual rumah dibentuk melalui suatu proses negosiasi antara penjual dan
pembeli, penjual menentukan harga rumah berdasarkan biaya yang dikeluarkan
2
harga komponen lain yang membentuk rumah tersebut. Sedangkan pembeli
menentukan harga rumah yang akan dibeli berdasarkan kebutuhan mereka akan
suatu rumah, misalnya akses ke pusat kota (tempat kerja), fasilitas rumah, luas
bangunan, dan lain sebagainya.
Menurut WHO, rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat
berlindung,dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta
keadaan sosialnya baik untuk kesehatan keluarga dan individu (Komisi WHO
Mengenai Kesehatan dan Lingkungan,2001).
1.2.Identifikasi dan Perumusan Masalah
Kota Bandung memiliki beberapa kelebihan baik dalam segi lokasi,
topografi, cuaca dan lain sebagainya. Hal ini menyebabkan banyaknya para
perantau yang berdatangan dan meningkatkan kebutuhan akan perumahan.
Disinilah banyaknya para pengembang yang membuka lahan untuk
mendirikan perumahan dengan harga dan fasilitas yang beragam. Disini
penulis menemukan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Faktor – faktor penyebab perbedaan harga rumah ?
2. Variabel apa saja yang menentukan harga rumah ?
Berdasarkan hal tersebut maka permasalahan utama yang diangkat
dalam penelitian ini adalah variable penentuan harga jual rumah pada
3
1.3.Tujuan Penelitian
Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis ingin mencapai beberapa
tujuan diantaranya :
1. Mengkaji biaya yang mempengaruhi harga jual rumah.
2. Mengetahui variabel penentuan harga jual rumah
3. Memberikan informasi mengenai metode BEP sebagai penentuan harga
harga jual rumah.
1.4.Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penyusunan tugas akhir ini, yaitu :
1. Memberikan informasi tentang hal apa saja yang harus diperhatikan
dalam memilih rumah yang sesuai dengan harga yang ditawarkan.
2. Membandingkan beberapa type rumah yang akan disajikan.
3. Mengetahui faktor-faktor penentu harga rumah di Bandung serta dapat
dijadikan sebagai bahan pustaka, informasi dan referensi bagi yang
memerlukan serta sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.
4. Menganalisis faktor-faktor yang menentukan harga rumah di Kabupaten
Bandung.
1.5.Batasan Masalah
Batasan masalah yang ditinjau oleh penulis adalah :
1. Harga rumah yang ditinjau adalah harga rumah yang tertera dalam brosur pada
tanggal 5 September 2013.
2. Sarana dan prasarana yang disediakan seperti jalan, listrik, PDAM dan lain
sebagainya sudah termasuk dalam harga jual rumah.
4
4. Produksi jumlah unit yang dibangun dan terjual selama 2 tahun dimulai pada
tanggal 5 September 2013 dengan biaya jual dapat dilihat pada lampiran 05.
5. Bunga yang ditetapkan pertahun sebesar 10 % dengan asumsi tetap sama.
1.5. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dari peneliti terdiri dari 5 bab yaitu
sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisis tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tentang landasan teori mengenai hal-hal yang ada
dalam penelitian terdahulu, kerangka penelitian, dan hipotesis.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang variabel penelitian, jenis dan sumber data,
metode pengumpulan data, dan metode analisis data.
BAB IV : HASIL DAN ANALISIS
Bab ini berisi tentang deskripsi obyek penelitian, deskripsi
variabel penelitian, analisis data dan pembahasan.
BAB V : PENUTUP
39
BAB III
PENGOLAHAN DATA PENELITIA N
3.1. Jenis Penelitian
Penulisan penelitian ini menggunakan metode perhitungan dan data
dokumentasi (observasi di lapangan), dimana cara (metode) pengumpulan data,
analisis data dan interpretasi hasil analisis untuk mendapatkan informasi untuk
pengambilan keputusan dan kesimpulan. Sehingga data yang digunakan adalah
data kuantitatif yang berbentuk penjelasan dengan informasi berupa angka atau
data yang tepat dan sesuai dengan keadaan yang nyata.
3.1.1. Objek Penelitian
Pada pembahasan kajian penelitian ini meliputi harga beli Rumah di
Perumahan Rancamanyar Indah, Cibaduyut Kab. Bandung dengaan
menggunakan metode Titik Impas Break Even Point ( BEP ) metode tersebut
bertujuan untuk mengetahui apakah pengelola berada pada posisi untung atau
berada pada posisi rugi dengan harga jual yang berlaku pada saat ini.
Penyelesaian dari kajian ini menggunakan cara perhitungan manual,
dengan cara menghitung nilai investasi dari pembangunan komplek
perumahan tersebut, biaya operasional (biaya tetap) dan nilai sisa. Kemudian
dari hasil perhitungan dititik impaskan dengan total pendapatan (total
40
3.1.2. Lokasi Penelitian
Lokasi Perumahan Cimanyar Indah terletak di Jalan Rancamanyar
Kabupaten Bandumg.
Gambar 3.1 Lokasi Perumahan Rancamanyar Indah
41
3.2. Metode Analisis
Untuk mempermudah dalam tahapan penulisan suatu penelitian, harus
ditetapkan terlebih dahulu langkah-langkah penelitian. Langkah –langkah kajian
metode titik impas break even point (BEP) harga jual rumah di Komplek
Perumahan Rancamanyar Indah Cibaduyut Kota Bandung adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan data-data penelitian meliputi data umum perumahan, data
total pendapatan (total revenue) perumahan.
2. Perhitungan biaya tetap pada operasional perumahan meliputi perhitungan
biaya pembangunan rumah, perhitungan biaya administrasi umum, biaya
pemeliharaan dan perawatan perumahan, dan biaya investasi alat
penunjang lainnya.
3. Perhitungan total pendapatan (total revenue) yang didapat dari hasil
penjualan rumah.
4. Perhitungan Analisis Titik Impas Break Even Point (BEP) dari biaya
investasi awal, nilai sisa, total pendapatan (total revenue) dan total
pengeluaran (total cost) untuk mencari jumlah unit hunian.
5. Perhitungan Analisis Titik Impas Break Even Point (BEP) untuk mencari
harga jual.
6. Perhitungan nilai penyusutan bangunan (depresiasi) yang terjadi setiap
tahunnya selama umur rencana.
7. Penarikan kesimpulan dan saran dari kajian penelitian tugas akhir ini.
Langkah – langkah pengerjaan kajian penelitian ini dapat dilihat pada
42
Gambar 3.2 Flow Chart
( Sumber : Penulis, 2013 )
Persiapan Kajian
Studi Pustaka
Data Skunder
Analisis BEP
( Break Event Point )
Kesimpulan Saran
43
3.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang berperan dalam
kelancaran dan keberhasilan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini metode
pengumpulan data yang digunakan adalah berupa data sekunder.
3.3.1 Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulan
datadialkukan oleh peneliti, atau data yang diperoleh dari literatur atau data
yang bersumber secara tak langsung.
Dari data sekunder yang digunakan, penelitian ini berasal dari data biaya-
biaya yang digunakan pada pembangunan Perumahan Rancamanyar Indah
diantaranya :
1. Data – data umum Perumahan Rancamanyar Indah Cibaduyut Bandung.
2. Data biaya operasional digunakan untuk perhitungan biaya tetap yang
terjadi pada operasional perumahan yang dihitung berdasarkan
pengeluaran pada awal pembangunan :
a. Biaya Administrasi Umum
b. Biaya Investasi Alat Penunjang
3. Data pendapatan perumahan didapat dari owner yang digunakan untuk
menghitung total pendapatan (total revenue) yang meliputi:
a. Harga Jual
b. Harga Sarana dan prasarana komplek.
4. Gambar Bestek digunakan untuk membandingkan nilai harga jual tiap
44
3.4 Perhitungan Biaya Operasional (Operational Cost)
Pada kajian penelitian ini akan membahas tentang biaya-biaya yang terjadi
pada kegiatan pembangunan komplek Perumahan Rancamanyar Indah, Cibaduyut
Kab. Bandung yang nantinya akan digunakan sebagai dasar yang mempengaruhi
perhitungan penentuan harga jual. Biaya operasional (operational cost) terdiri dari
biaya tetap (fixed cost).
3.4.1 Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan relatif sama walaupun volume
produksi berubah dalam batas-batas tertentu. Contoh biaya tetap pada kajian
penelitian ini adalah seperti biaya gaji pegawai, biaya administrasi umum, biaya
pemeliharaan rutin, dan biaya investasi alat-alat penunjang,
A. Biaya Gaji Pegawai
Pembangunan Komplek Perumahan Rancamnayar Indah Cibaduyut Kab.
Bandung memiliki fungsi dan wewenang untuk membentuk suatu tatanan yang
dapat menunjang segala aspek yang terjadi dilingkungan perumahan.
Pengelolaan perumahan meliputi kegiatan pengelolaan administrasi, keamanan,
ketertiban, kebersihan, pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan. Untuk itu,
dibutuhkan sumber daya yang dapat menjalankan semua fungsi pengelolaan
secara baik. Perumahan Rancamnayar Indah Cibaduyut Kab. Bandung
mempunyai sumber daya sebagai tenaga teknis pengelolaan sebagai berikut:
1. Keamanan 1 orang
2. Bendahara 1 orang
3. Staf 5 orang
4. Marketing 13 orang
45
Kebutuhan biaya honorarium pegawai tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini:
Tabel 3.1 Perhitungan Biaya Honorarium Pegawai
N Sumber : Anggaran Operasional PT.MTK Kota Bandung Tahun 2013
3.4.2. Biaya Administrasi Umum
Biaya administrasi umum pada pengelolaan Kantor Depelover Komplek
Perumahan Rancamanyar Indah Cibaduyut Kab. Bandung meliputi biaya
listrik, telepon kantor, biaya transportasi, biaya alat tulis kantor dan biaya tak
terduga.
A. Biaya Listrik
Biaya listrik yang digunakan untuk kegiatan operasional Kantor
Pemasaran Perumahan Rancamanyar Indah Cibaduyut Kab.Bandung, yaitu itu
tarif listrik untuk bangunan bisnis dengan daya 3300 VA. Perhitungan biaya
listrik yang digunakan untuk pengelolaan Kantor Pemasaran Perumahan
Rancamanyar Indah Cibaduyut Kab.Bandung dapat dilihat pada tabel 3.2
sebagai berikut:
Tabel 3.2 Perhitungan Biaya Listrik
No Uraian Vol Satuan Harga Satuan (Rp.) Jumlah (Rp.)
1. Penggunaan
46
B. Biaya Air
Air yang digunakan berasal dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
digunakan untuk kegiatan operasional Kantor Pemasaran Perumahan
Rancamanyar Indah Cibaduyut Kab.Bandung. Perhitungan biaya air yang
digunakan untuk pengelolaan Kantor Pemasaran Perumahan Rancamanyar
Indah Cibaduyut Kab.Bandung dapat dilihat pada tabel 3.3 sebagai berikut:
Tabel 3.3 Perhitungan Biaya Air
No Uraian Vol Satuan Harga Satuan
(Rp.) Jumlah (Rp.) 1. PDAM 1 Bulan Rp 250.000 Rp 250.000
Jumlah Rp 250.000 Sumber : Anggaran Operasional PT.MTK Kota Bandung Tahun 2013
C. Biaya Telepon
Untuk mempermudah komunikasi dengan beberapa instansi terkait pada
kegiatan operasional Pemasaran Perumahan Rancamanyar Indah Cibaduyut
Kab.Bandung maka pengelola memfasilitasi dengan menyediakan fasilitas
telepon kantor. Terdapat 1 unit telepon kantor yang biasa digunakan untuk
kegiatan operasional yang dibayar setiap bulannya. Perhitungan biaya telepon
kantor yang digunakan untuk operasional Kantor Pemasaran Perumahan
Rancamanyar Indah Cibaduyut Kab.Bandung dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai berikut:
Tabel 3.4 Perhitungan Biaya Telepon
No Uraian Vol Satuan Harga Satuan (Rp.) Jumlah (Rp.)
47
D. Biaya Alat Tulis Kantor (ATK)
Alat Tulis Kantor (ATK) pada kegiatan Kantor Pemasaran Perumahan
Rancamanyar Indah Cibaduyut Kab.Bandung digunakan untuk menunjang
semua aktifitas baik pengelolaan administrasi, maupun alat penunjang kantor
lainnya. Perhitungan biaya alat tulis kantor yang digunakan untuk operasional
Kantor Pemasaran Perumahan Rancamanyar Indah Cibaduyut Kab.Bandung
dapat dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut:
Tabel 3.5 Perhitungan Biaya Alat Tulis Kantor
No Uraian Vol Satuan Harga Satuan
(Rp.) Jumlah (Rp.)
1. Biaya Alat Tulis
kantor 1 Bulan Rp 5.000.000 Rp 5.000.000 Jumlah Rp 5.000.000 Sumber : Anggaran Operasional PT.MTK Kota Bandung Tahun 2013
E. Biaya Transportasi
Untuk kelancaran dalam memantau perkembangan proyek pembangunan
Perumahan Rancamnayar Indah Cibaduyut Kab.Bandung, maka diperlukan
alat penunjang perjalanan atau alat transportasi yang dipergunakan oleh
pengawas lapangan ataupun bagian marketing dalam mempromosikan komplek
tersebut. Perhitungan biaya yang digunakan untuk transportasi dapat dilihat
pada tabel 3.6 sebagai berikut :
Tabel 3.6 Perhitungan Biaya Transportasi
No Uraian Vol Satuan Harga Satuan
(Rp.) Jumlah (Rp.)
48
Tabel 3.7 Perhitungan Biaya Tak Terduga
No Uraian Vol Satuan Harga Satuan Sumber : Anggaran Operasional PT.MTK Kota Bandung Tahun 2013
Jumlah Total Biaya Administrasi Umum
Jumlah total biaya administrasi umum pada operasional Kantor Pemasaran
Perumahan Rancamanyar Indah Cibaduyut Kab.Bandung dapat dilihat pada tabel
3.8 berikut:
Tabel 3.8 Perhitungan Jumlah Total Biaya Administrasi Umum
No. Uraian Jumlah (Rp.)
49
3.5. Perhitungan Penyusutan (Depresiasi) Nilai Bangunan Rumah
Depresiasi pada dasarnya adalah penurunan nilai suatu properti (bangunan)
karena waktu dan pemakaian. Pada kajian penelitian ini depresiasi disebabkan
karena satu atau lebih faktor – faktor diantaranya adalah kegiatan operasional
perumahan. Metode depresiasi yang digunakan yaitu metode garis lurus
didasarkan atas asumsi bahwa berkurangnya nilai suatu bangunan secara linier
(proposional) terhadap waktu atau umur dari bangunan tersebut. Besarnya
depresiasi tiap tahun dengan metode ini dihitung berdasarkan:
Dt =
N = masa pakai (umur) dari aset tersebut dinyataka dalam tahun.
Untuk menghitung besarnya penyusutan (depresiasi) nilai bangunan
rumah setiap tahun dan pada akhir masa umur pakai maka, parameter – parameter
diatas perlu dihitung berdasarkan data yang telah dimiliki. Pada kajian penelitian
ini yaitu Rumah pada komplek Perumahan Rancamanyar Indah Cibaduyut
Kabupaten Bandung dibangun dengan biaya investasi dari pihak owner atau
pemilik proyek perumahan itu dan dari beberapa pihak yang ikut serta dalam
investasi atau menanam modal awal kepada pihak depelover selaku pengelola.
Pada Bangunan Rumah di Komplek Rancamanyar Indah Cibaduyut
Kabupaten Bandung tidak memiliki nilai sisa atau penyusutan nilai bangunan
karena setelah rumah dijual atau serah terima kepada pembeli rumah sepenuhnya
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan kajian dalam pembahasan yang dilakukan
pada bab sebelumnya maka, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada kondisi saat ini Komplek Perumahan Rancamanyar Indak Cibaduyut
Kabupaten Bandung memiliki 210 unit hunian dengan harga jual yang
berlaku pada saat ini adalah sebagai berikut:
Tabel 5.1 Harga Jual Rumah Pada Komplek Perumahan Rancamanyar Indah Cibaduyut kabupaten bandung Rp. 178.571.429,00 (sesuai dengan perhitungan pada tabel 4.4)
2. Menurut hasil analisis Titik Impas (Break Even Point) untuk mencari
volume unit hunian rumah bahwa dengan harga jual untuk type T.36/72
m2 sebesar Rp.170.400.000 dan type T.45/90 m2 sebesar Rp. 199.000.000.
Untuk mencapai titik impas dimana pengelola tidak mengalami kerugian
dan tidak mendapatkan keuntungan jumlah unit adalah untuk type T.36/72
m2 sebanyak 110 unit hunian dan untuk type T.45/90 m2 sebanyak 44 unit
hunian.
3. Menurut hasil analisis Titik Impas (Break Even Point) untuk mencari
4. Jumlah unit yang direncankan terjual untuk type T.36/72 m2 sebanyak 210
unit dan untuk type T.45/72 m2, sedangkan titik impas terjadi pada jumlah
unit 110 untuk T.36/72 m2 dan 44 unit untuk type T.45/72 m2, maka sisa
unit merupakan laba yang diperoleh oleh developer selama dua tahun
dengan asumsi bahwa :
a. Biaya awal terdiri dari :
- Biaya tanah pada awal pembangunan yang diinvestasikan pada 2
tahun
- Biaya operasional pada tahun ke 0 sampai tahun ke 2 dianggap
sama.
b. Tidak terjadi penyusutan harga bangunan
c. Belum memperhitungkan ke pajak perusahaan sebesar 15% pph.
5.2Saran
Dari hasil kajian harga jual Komplek Perumahan Rancamanyar Indah
Cibaduyut Kabupaten Bandung dengan menggunakan metode Titik Impas (Break
Event Point) ini dapat dikemukakan beberapa saran sebagi berikut:
1. Harga jual rumah yang ada pada saat ini yaitu sebesar Rp. 170.400.000
/unit rumah untuk T.36/72 m2 dan sebesar Rp. 199.000.000 /unit rumah
untuk T.45/90 m2, berdasarkan hasil pembahasan bahwa harga jual rumah
/unit yang berada pada titik impas yaitu sebesar Rp. 172.836.877,00 /unit
rumah untuk T.36/72 m2 dan untuk type 2 (T.45/90 m2) sebesar Rp.
201.846.215,00, tentunya pengelola akan mendapatkan kerugian. Dalam
hal ini penulis menyarankan agar harga penjualannya dikaji ulang oleh
pihak depelover agar pihak developer mendapatkan keuntungan dan terjadi
keseimbangan antara pembeli dan penjual sehingga kedua belah pihak
2. Analisis menggunakan Titik Impas (Break Even Point) mempunyai
beberapa keterbatasan diantaranya perlu asumsi, terutama mengenai
hubungan antara biaya dengan pendapatan kemudian kurang
memperhatikannya resiko-resiko yang terjadi selama masa penjualan
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya. 2008. Pedoman
Pemeliharaan dan Perawatan Gedung. Jakarta : Badan Penerbit Pekerjaan Umum
Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya. 2007. Pedoman Teknis
Pembangunan Gedung Negara. Jakarta : Badan Penerbit Pekerjaan Umum
Nugroho, Budi.(2013). Kajian Penerapan Harga Sewa Rusunawa Cigugur Tengah Kota
Cimahi Dengan Metode Titik Impas (Break Even Point). Tugas Akhir pada FPTK UPI
Bandung.
Pujawan, I Nyoman. 2009. Ekonomi Teknik. Surabaya : Guna Widya
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Bandung :