Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT DALAM
PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas di SDN 1 Langensari Kelas IV A Tahun Ajaran
2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Sondang Christiana P. R
0904005
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2013
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Penerapan Model Cooperative Learning
Tipe NHT dalam Pembelajaran IPA
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Oleh
Sondang Christiana P.R
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Sondag Christiana P.R 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
HALAMAN PENGESAHAN
Sondang Christiana P. R 0904005
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING
TIPE NHT DALAM PEMBELAJARAN IPA
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas di SDN 1 Langensari Kelas IV A Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)
Disetujui dan Disahkan oleh :
Pembimbing I
Dr. Hj. Pupun Nuryani, M.Pd. NIP. 196205221986032003
Pembimbing II
Eni Nuraeni, S.Pd, M.Pd. NIP. 197606052001122001
Diketahui,
Ketua Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRAK
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA
Oleh
Sondang Christiana P. R
0904005
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
memperhatikan pengelolaan waktu, dan (3) bagi peneliti lainnya bahwa penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan kajian untuk pengembangan penelitian selanjutnya.
ABSTRACT
APPLICATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL IN TEACHING-SCIENCE TYPE OF NHT TO ENHANCE STUDENT LEARNING
OUTCOMES
By:
Sondang Christiana P. R
0904005
Background research was triggered by the low value of the midterm results of SCIENCE subjects, it is characterized by 48.4% of students have a value which is still below the KKM, how to teach teachers also are still conventional in nature. This research is aimed at the implementation of models of Cooperative Learning in teaching-SCIENCE type of NHT on Earth and Universe material based on these problems, then the research objectives are to be achieved are: (1) find out the planning of learning materials for SCIENCE of the Earth and the universe with the NHT's type of cooperative learning’s model in the class IV A SDN 1 langensari, (2) figure out the implementation of a SCIENCE learning material in the Earth and the universe with cooperative learning’s model NHT's type in the class IV A SDN 1 Langensari, and (3) knowing the increased of value from learning outcomes in the class IV A SDN 1 Langensari with cooperative
learning’s model NHT's type. The methods used in this research is the Research
Action class (PTK) which adapt from the Kemmis & Taggart's model with two cycles, each cycle is performed one action. The subject of this study are students in the class IV A semester II SDN 1 Langensari-Lembang West Bandung Regency, totaled 31 person. research using Cooperative Learning model showed an increase on the learning procces. The students is look very happy working in groups, also in the result of their scores on the science subject of earth and
universe. On the first cycle, student’s average score is 72,4 or 74% of the
students achieving KKM score. On the second cycle, student’s average score is
88.2 or 92,3% of the students achiving kkm score. According to the result of this
research, we can conclude that implementation of the Coorperatove Learning
model type NHT can improved the student’s score on the earth and universe
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
iv
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ………i
DAFTAR ISI ……….iv
DAFTAR TABEL ………...vii
DAFTAR GAMBAR ……….viii
DAFTAR LAMPIRAN ………ix
BAB I PENDAHULUAN ………..1
A. Latar Belakang Masalah ………..1
B. Rumusan Masalah ……….4
C. Hipotesis Tindakan ………5
D. Tujuan Penelitian ………..5
E. Manfaat Penelitian ………5
F. Definisi Operasional ………..6
BAB II KAJIAN TEORI ………..7
A. KONSEP MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT DALAM PEMBELAJARAN……….………7
1. Pengertian Cooperative Learning Tipe NHT………..………7
2. Langkah-langkah Numbered Head Together………8
3. Kelebihan dan Kelemahan NHT………...9
4. Peranan Guru dalam NHT………10
B. KONSEP BUMI DAN ALAM SEMESTA DI KELAS IV………11
v
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Fungsi Pembelajaran IPA….……….11
3. Tujuan Pembelajaran IPA….………12
4. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA………..12
5. Bumi dan Alam Semesta di Kelas IV SD….……….13
C. PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NHT PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD………...19
D. HASIL BELAJAR………....20
1. Pengertian Hasil Belajar ………..……….20
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar………..21
E. PENELITIAN YANG RELEVAN………..22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………24
A. Metode Penelitian ………24
B. Model Penelitian ………..25
C. Subjek Penelitian ……….…26
D. Prosedur Penelitian ……….…26
E. Instrument Penelitian ……….….29
F. Pengolahan Data dan Analisis Data ………...…30
1. Pengolahan Data ………....30
2. Analisis Data ………..31
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……….………33
A. Hasil Penelitian……….33
1. Siklus I ………33
a. Perencanaan .………....33
b. Pelaksanaan dan Pengamatan..………...34
c. Refleksi ……….40
2. Siklus II ………...41
vi
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b. Pelaksanaan dan Pengamatan……….....42
c. Refleksi ……….48
B. Pembahasan ……….48
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ……….55
A. Simpulan ………...55
B. Rekomendasi……….56
DAFTAR PUSTAKA ………58
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
vii
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1.1 Rekapitulasi Nilai UTS……….3
2.1 Perbedaan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Menggunakan Teknologi Sederhana dan Teknologi Canggih………..18
4.1 Nilai Lembar Kerja Siswa Siklus I………..37
4.2 Data Hasil Belajar pada Siklus I……….38
4.3 Nilai Lembar Kerja Siswa Siklus II………45
4.3 Data Hasil Belajar pada Siklus II………45
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Bagan Alur PTK Menurut Kemmis & Mc. Taggart………....25
4.1 Diagram Persentase Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I…...……...39
viii
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.3 Rekapitulasi Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa……….53
4.4 Rekapitulasi Nilai Ketuntasan Belajar Siswa………...53
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Perangkat Pembelajaran………...60
A.1.a RPP Siklus I………..……….61
A.1.b RPP Siklus II………..………71
A.2.a LKS Siklus I...………....80
A.2.b LKS Siklus II………..………...84
Lampiran B Instrument Penelitian………88
B.1.a Lembar Observasi Siklus I……….89
B.1.b Lembar Observasi Siklus II………....97
B.2.a Kisi-kisi Soal Siklus I………..104
ix
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
B.3.a Soal Postest Siklus I……….115
B.3.b Soal Postest Siklus II………117
B.4 Daftar Kelompok………..119
Lampiran C Surat-surat Penelitian………..121
C.1 SK Dosen Pembimbing………122
C.2 Surat Permohonan Ijin dari Fakultas………123
C.3 Surat Permohonan Ijin dari BAAK………..124
C.3 Surat Ijin Penelitian dari Kesatuan Bangsa………..125
C.5 Surat Ijin Penelitian dari Disdikpora………126
C.6 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian………127
C.7 Catatan Bimbingan………...…128
Lampiran D Hasil Penelitian………130
D.1.a Data Hasil Observasi Guru dan Siswa Siklus I………....131
D.1.b Data Hasil Observasi Guru dan Siswa Siklus II………...139
D.2.a Hasil LKS Siklus I………...146
D.2.b Hasil LKS Siklus II………..160
D.3.a Hasil Postest Siklus I………181
D.3.b Hasil Postest Siklus II………..………191
D.4 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa………..………..201
D.5 Dokumentasi………..………..202
1 Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-Undang No. 20, Tahun 2003, Pasal 3 menyebutkan,
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Mengacu pada tujuan pendidikan nasional tersebut pendidikan tidak hanya tentang
memahami suatu konsep, tetapi tentang perubahan sikap dari peserta didik misalnya
cakap, kreatif, dan mandiri. Pada pelaksanaannya sebagian besar guru hanya
menyampaikan pelajaran bukan mendidik secara keseluruhan.
Banyak mata pelajaran yang harus diajarkan dalam pendidikan. Salah satunya
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD).
Ilmu Pengetahuan Alam adalah mata pelajaran yang mempelajari aspek kehidupan
manusia dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Pelajaran IPA di SD memiliki
arti penting bagi siswa, karena melalui pembelajaran inilah pertama kali diletakkan
berbagai ilmu kemampuan dasar mengenai alam beserta isinya.
Pelajaran IPA di sekolah dasar merupakan salah satu upaya agar siswa dapat
memahami konsep-konsep IPA dengan mempelajari dari diri sediri maupun alam
sekitar, yang memiliki keterampilan proses bersikap ilmiah melalui pengalaman
secara langsung, mampu menerapkan konsep-konsep IPA untuk menjelaskan
gejala-gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, mencintai alam
sekitar, serta menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan. Pentingnya pembelajaran
IPA di SD untuk membentuk karakter siswa yang berinteraksi dengan baik dalam
2
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pada pelaksanaannya, pembelajaran IPA di SD seringkali hanya sebatas
penyampaian materi tanpa adanya pembelajaran yang bermakna. Sebagian besar guru
hanya menyampaikan materi pelajaran IPA secara satu arah, sehingga siswa hanya
dapat menerima materi tanpa memiliki kemampuan untuk menerapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan terlaksananya pembelajaran bermakna maka siswa
memiliki kemampuan penguasaan konsep yang baik. Penguasaan konsep yang
dipelajari dapat diukur dari nilai siswa.
Setelah dilakukan pengamatan selama satu bulan di bulan April dan
melakukan wawancara dengan guru kelas IV A SDN Langensari, pada mata pelajaran
IPA setengah dari jumlah siswa dikelas memiliki nilai ujian tengah semester yang
masih di bawah KKM yaitu masih di bawah 63 yang dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Rendahnya nilai hasil belajar siswa kelas IV A disebabkan oleh beberapa faktor baik
dari guru maupun dari siswa.
Faktor penyebab rendahnya nilai hasil belajar siswa kelas IV A dalam
pembelajaran IPA adalah pebelajaran yang dilakukan masih bersifat konvensional,
pembelajaran tidak berjalan interaktif atau masih berpusat pada guru. Masih banyak
guru yang menggunakan model pembelajaran yang monoton sehingga pembelajaran
IPA terasa jenuh dan siswa kurang memahami bagaimana peranan sesuatu hal
terhadap alam atau lingkungannya. Sebenarnya mata Pelajaran IPA di kelas IV A
SDN 1 Langesari dipandang sebagai mata pelajaran yang cukup disenangi, walaupun
antusias siswa terhadap mata pelajaran IPA masih kurang. Hal tersebut terlihat dalam
hasil tanya jawab yang diajukan kepada siswa selama kegiatan pengamatan, hanya
sebagian kecil siswa yang menjawab dan tidak ada siswa yang bertanya. Hasil belajar
yang masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran IPA
khususnya pada materi bumi dan alam semesta di kelas IV A perlu mendapat
3
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Melihat masalah-masalah yang terjadi di dalam kelas IV A SDN 1 Langensari
yakni, banyaknya nilai hasil belajar siswa di bawah KKM, model pembelajaran yang
monoton dan masih berpusat kepada guru, siswa yang terbiasa menerima
pembelajaran yang diberikan oleh guru dan tidak dilibatkan dalam menemukan
konsep, kurangnya keberanian siswa untuk bertanya kepada guru, maka peneliti
menggunakan model cooperative learning tipe Numbered Heads Together (NHT)
dalam pembelajaran IPA pada materi bumi dan alam semesta.
4
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
26 YS 64
Model cooperative learning tipe NHT belum pernah diterapkan sebelumnya di kelas
IV A SDN 1 Langensari.
Model cooperative learning tipe NHT memungkinkan siswa untuk
mengeluarkan idea atau gagasan dalam menemukan konsep dan terlibat dalam
pembelajaran untuk memahami konsep yang diberikan oleh guru. Dengan
diterapkannya model cooperative learning tipe NHT siswa dapat saling membantu
menguasai konsep.
Model Cooperative Learning tipe NHT merupakan suatu strategi belajar
berkelompok dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi ide
dan mendiskusikan jawaban yang paling tepat. Pada model cooperative learning tipe
NHT diharapkan siswa dapat saling membantu dalam proses pembelajaran sehingga
setiap siswa menguasi konsep pembelajaran dengan baik.
Model cooperative learning tipe NHT dapat diterapkan dalam pembelajaran
IPA di kelas IV A unutk meningkatkan keberanian siswa untuk mengeluarkan
pendapat, memiliki keberanian unutk bertanya dan meningkatkan nilai hasil belajar
siswa baik secara individu maupun secara berkelompok.
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian dengan menerapkan
model cooperative learning tipe NHT dalam pembelajaran IPA materi bumi dan
alam semesta untuk mengatasi permasalahan yang ada di SDN 1 Langensari kela IV
A Tahun Ajaran 2012/2013 Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat
5
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, penulis
mendapatkan permasalahan utama dalam penelitian yaitu ”bagaimana perencanaan,
pelaksanaan, dan hasil pembelajaran IPA dengan menggunakan Model Cooperative
Learning tipe NHT?” dan dapat dirumuskan dengan pertanyaan berikut:
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA materi sumber daya alam dengan
Model Cooperative Learning tipe NHT di kelas IV A SDN 1 Langensari?
2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA materi sumber daya alam dengan
Model Cooperative Learning tipe NHT di kelas IV A SDN 1 Langensari?
3. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas IV A SDN 1 Langensari dengan Model
Cooperative Learning tipe NHT?
C. Hipotesis Tindakan
Dengan diterapkan model cooperative learning tipe NHT maka dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi sumber daya alam.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Membuat perencanaan pembelajaran IPA materi sumber daya alam dengan Model
Cooperative Learning tipe NHT di kelas IV A SDN 1 Langensari.
2. Mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA materi sumber daya alam
dengan Model Cooperative Learning tipe NHT di kelas IV A SDN 1 Langensari.
3. Mengetahui hasil belajar siswa kelas IV A SDN 1 Langensari dengan Model
Cooperative Learning tipe NHT.
E. Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai
kalangan, diantaranya:
6
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Siswa dapat memperoleh pengalaman belajar mengenai materi pembelajaran
bumi dan alam semesta dan dapat lebih mudah dalam memahami materi IPA melalui
Model Cooperative Learning tipe NHT sehingga dapat meningkatkan aktivitas serta
hasil belajar siswa.
2. Bagi Guru :
Guru mendapatkan informasi dan wawasan mengenai cara mengajarkan materi
bumi dan alam semesta dengan menerapkan Model Cooperative Learning tipe NHT
agar pengetahuan, kualitas dan kinerja guru dalam mengajar dapat meningkat.
3. Bagi Sekolah :
Dapat meningkatkan kualitas pendidikan di SDN 1 Langensari khususnya di
Kelas IV A pada mata pelajaran IPA dalam materi Bumi dan Alam Semesta.
4. Bagi Peneliti :
Peneliti dapat memperoleh ilmu dan pengalaman baru mengenai keterampilan
belajar mengajar di sekolah, khususnya pembelajaran dengan menggunakan model
cooperative learning tipe NHT.
F. Definisi Operasional
Dalam bagian ini, akan dijelaskan mengenai definisi dari masing-masing
variabel yang dijadikan kata kunci penelitian ini untuk menghindari kemungkinan
terjadinya salah pengertian terhadap kata kunci yang digunakan. Adapun kata kunci
yang digunakan dalam penelitain ini sebagai berikut.
1. Model Cooperative Learning Tipe NHT adalah model pembelajaran yang
melibatkan siswa secara aktif dalam sebuah kelompok untuk berdiskusi dan
menyatukan pemikiraan untuk menemukan jawaban yang dianggap paling tepat
dari pertanyaan atau tugas yang diberikan serta memastikan setiap anggota
7
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yaitu: 1) penomoran (numbering), 2) questioning, 3) heads together, dan 4)
answering.
2. Hasil belajar adalah perolehan atau pencapaian setelah dilaksanakan
pembelajaran. Hasil belajar yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu
pemahaman atau penguasaan konsep siswa dalam pembelajaran IPA kelas IV A
SDN 1 Langensari Kecamatan Lembang tahun ajaran 2012/2013. Tes pemahaman
konsep diberikan kepada siswa setelah melaksanakan pembelajaran di kelas untuk
mengetahui penguasaan konsep siswa. Tes pemahaman konsep yang diberikan
24
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang termasuk ke dalam penelitian kualitatif
walaupun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif. Penelitian tindakan
kelas ini mengacu pada tindakan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran
berdasarkan refleksi dari kegiatan pembelajaran tersebut.
Tujuan utama penelitian tindakan kelas menurut Yuliawati, dkk (2012:21)
adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi dalam kelas sekaligus
mencari jawaban ilmiah mengapa hal tersebut dapat dipecahkan melalui tindakan
yang dilakukan dan untuk meningkatkan kegiatan nyata tenaga pendidik dalam
pengembangan profesinya. Sedangkan tujuan khusus penelitian tindakan kelas adalah
sebagai berikut:
a. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil penelitian dan
pembelajaran di sekolah.
b. Membantu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan lainnya dalam mengatasi
maslah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan luar kelas.
c. Meningkatkan sikap professional pendidik dan tenaga kependidikan.
d. Menumbuh kembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga
tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu
pendidikan/pembelajaran secara berkelanjutan.
Adapun tujuan utama dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu untuk
memperbaiki kegiatan pembelajaran di kelas dan meningkatkan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran IPA materi bumi dan alam semesta di kelas IV A SDN 1
25
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
B. Model Penelitian
Adapun model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Taggart. Yuliawati (2012:24)
mengemukakan penelitian tindakan model Kemmis dan Mc. Taggart lebih
memfokuskan pada aspek individual dalam penelitian tindakan. Penelitian tindakan
kelas model ini hakikatnya berupa alur kerja yang memiliki tiga langkah yaitu
perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi. Pada dasarnya ketiga langkah
yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart ini sama dengan model Lewin.
Namun yang membedakannya adalah tindakan dan observasi dijadikan menjadi satu
kesatuan. Hal ini disebabkan oleh kenyataan di lapangan bahwa antara implementasi
tindakan dan observasi merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan atau
dilakukan secara bersama-sama, begitu berlangsung suatu tindakan begitu juga harus
dilakukan kegiatan observasi.
Siklus 1
Siklus 2
Refleksi
Refleksi
Perencanaan 2 Perencanaan 1
Pelaksanaan
Identifikasi
Observasi
Pelaksanaan Observasi
26
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Gambar 3.1
Bagan Alur PTK Menurut Kemmis & Mc Taggart (Yuliawati, 2010)
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas IV A SDN 1 Langensari yang terdiri
dari 31 orang siswa, 12 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Lokasi penelitian di
SDN 1 Langensari yang terletak di Jalan Raya Maribaya No.20, RT 02, RW 04, Desa
Langensari, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Penelitian dilakukan
dalam waktu 3 bulan yaitu terhitung mulai bulan Maret sampai Mei 2013.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas IV
terhadap materi bumi dan alam semesta dengan menggunakan model siklus belajar.
Menurut Kemmis dan Mc. Taggart (Aqib, 2006: 22) tahap penelitian tindakan kelas
terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi dalam setiap
tindakan, dengan berpatokan pada refleksi awal.
1. Pra Penelitian
a. Permintaan izin dari Kepala Sekolah Sekolah Dasar Negeri 1 Langesari.
b. Identifikasi masalah
1) Observasi dan wawancara
Kegiatan observasi dan wawancara dilakukan untuk mendapatkan
gambaran awal mengenai kondisi dan situasi Sekolah Dasar Negeri 1
Langesari secara keseluruhan, terutama siswa kelas IV yang akan dijadikan
sebagai subyek penelitian.
27
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1) Melakukan kajian terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
tahun 2006, buku sumber kelas IV, pembelajaran IPA dan model-model
pembelajaran IPA.
2) Studi literatur untuk menemukan solusi permasalahan yang ditemukan di
kelas.
3) Menentukan metode yang sesuai dengan karakteristik siswa dan permasalahan
yang ditemukan di kelas pada pembelajaran IPA.
2. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian yang dilaksanakan dapat diuraikan sebagai berikut:
Siklus 1
a. Perencanaan
Perencanaan penelitian ini dilakukan untuk merumuskan rencana
pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran IPA materi hubungan sumber daya alam
dengan lingkungan dengan model cooperative learning tipe NHT. Penelitian
yang digunakan berupa soal pemahaman konsep (post-test) dan Lembar Kerja
Siswa. Beberapa hal yang dipersiapkan yaitu, membuat RPP, membuat kisi-kisi
soal, membuat LKS dan soal post-test, menyiapkan lembar observasi, membuat
media pembelajaran yaitu media gambar sumber daya alam, serta alat-alat yang
dibutuhkan dalam menerapkan model cooperative learning tipe NHT berupa ikat
kepala bernomor dan nomor undian.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 14 Mei 2013 selama 70
menit dengan 1 orang observer. Pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan
rencana yang telah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan tindakan terdiri dari proses
28
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1) Siswa dibagi dalam kelompok dan setiap siswa dalam setiap kelompok
mendapat nomor.
2) Guru memberikan tugas dan tiap-tiap kelompok disuruh untuk
mengerjakannya.
3) Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan bahwa
setiap anggota kelompok mengetahui jawaban yag telah didiskusikan.
4) Guru memanggil salah satu nomor siswa dan siswa yang nomornya
dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka.
5) Siswa lain diminta untuk memberi tanggapan, kemudian guru menunjuk
nomor lain.
6) Penguatan dan kesimpulan secara bersama-sama.
c. Pengamatan
Observasi terhadap dampak tindakan yang dilakukan oleh guru dan siswa
secara berkelanjutan dengan berbagai cara dan dilakukan secara terus menerus,
yaitu:
1) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru
2) Keaktifan dan sikap siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung
baik dalam kelompok ataupun secara individu.
d. Refleksi
Refleksi dilaksanakan setelah melakukan pelaksanaan siklus pertama
dengan cara berdiskusi dengan teman sejawat ataupun guru kelas untuk
mengetahui kekurangan pada siklus pertama. Setelah mengetahui kekurangan
pada siklus pertama terdapat beberapa tindakan yang harus dilakukan pada siklus
berikutnya, yaitu:
1) Menentukan RPP berdasarkan refleksi siklus pertama
2) Membuat langkah pembelajaran berdasarkan refleksi siklus pertama
29
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4) Membuat media pembelajaran berdasarkan refleksi siklus pertama
Siklus 2
Seperti halnya siklus pertama, siklus kedua pun terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
a. Perencanaan
Perencanaan penelitian ini dilakukan untuk merumuskan rencana
pembelajaran (RPP) pada mata pelajaran IPA materi hubungan sumber daya alam
dengan teknologi dengan model cooperative learning tipe NHT. Penelitian yang
digunakan berupa soal pemahaman konsep (post-test) dan Lembar Kerja Siswa.
Beberapa hal yang dipersiapkan yaitu, membuat RPP dengan berdasarka refleksi
siklus pertama, membuat kisi-kisi soal, membuat LKS dan soal post-test,
menyiapkan lembar observasi, membuat media pembelajaran yaitu media gambar
sumber daya alam dan pemanfaatan teknologi, serta alat-alat yang dibutuhkan
dalam menerapkan model cooperative learning tipe NHT berupa ikat kepala
bernomor dan nomor undian.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 21 Mei 2013 selama 70
menit dengan 1 orang observer. Guru melaksanakan pembelajaran model
cooperative learning tipe NHT berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi
pada siklus pertama.
c. Pengamatan
Observasi terhadap dampak tindakan yang dilakukan oleh guru dan siswa
secara berkelanjutan dengan berbagai cara dan dilakukan secara terus menerus,
yaitu:
1) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru
2) Keaktifan dan sikap siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung baik
30
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu d. Kesimpulan
Refleksi dilakukan pada pelaksanaan siklus kedua dan dianalisis serta
disimpulkan atas pelaksanaan model cooperative learning tipe NHT dalam
meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan
data penelitian. Dapat disebut juga teknik penelitian. Instrumen atau alat yang
digunakan dalam penelitian dapat menunjukkan dampak yang terjadi dalam
penelitian.
1. Lembar Soal Pemahaman Konsep (Post-test)
Lembar soal pemahaman konsep (post-test) terdiri dari pertanyaan-pertanyaan
tentang penguasaan materi pelajaran yang telah disampaikan. Tes harus dijwab oleh
siswa, jawaban dapat berupa tulisan atau lisan. Tes digunakan untuk mengukur hasil
belajar kognitif siswa.
2. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah alat bantu siswa untuk memahami materi
saat proses pembelajaran berlangsung. Lembar Kerja Siswa dapat juga dijadikan
bahan penilaian kognitif, namun tidak menjadi acuan penilaian hasil belajar siswa.
3. Pedoman Observasi
Pedoman observasi dibuat untuk mengobservasi kegiatan guru dan siswa.
Lembar observasi kegiatan siswa bertujuan untuk menilai sikap dan tingkah laku
siswa sedangkan lembar kegiatan observasi guru menilai kesesuaian rencana
pembelajaran guru dengan pelaksanaan prosesnya.
Teknik penilaian penelitian ini menggunakan teknik tes dan non-tes untuk
mengumpulkan data. Teknik penilaian tes adalah alat yang digunakan untuk
31
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
melaksanakan pembelajaran, guru harus mengetahui hasil belajar siswa dari proses
belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Sedangkan teknik penilaian non-tes
yaitu teknik pengumpulan data tidak berupa tes yang dapat digunakan untuk menilai
keterlaksanaan pembelajaran dan kegiatan siswa selama pembelajaran dengan
observasi serta menunjukkan proses penelitian dengan dokumentasi.
F. Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh data yaitu:
a. Hasil Observasi
Data hasil observasi yang diperoleh cukup banyak dan rumit, untuk itu
dilakukan analisis data denga cara reduksi data. Reduksi data dilakukan dengan
cara merangkum, memilih hal-hal yang pokok dan memfokuskan pada hal-hal
yang penting sehingga memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Langkah selanjutnya setelah
reduksi data adalah display data yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik,
diagram, dan sebagainya. Melalui penyajian data tersebut, maka data akan
terorganisasi dan tersusun dalam sebuah pola sehingga semakin mudah dipahami.
Penyajian data yang dilakukan memudahkan data untuk direfleksi, sehingga lebih
mudah merencanakan tindakan selanjutnya.
b. Hasil tes siswa
Dari data yang diperoleh, nilai yang digunakan dalam pengolahan data ini
ialah kuantitatif. Data hasil yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan
penskoran yang telah dibuat untuk setiap soal yang dievaluasikan pada setiap
akhir siklus kegiatan. Untuk menentukan nilai rata-rata kelas (x) dari keseluruhan
jumlah siswa dengan memakai rumus sebagai berikut:
32
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(Aqib, 2009: 40)
Keterangan:
x : nilai rata-rata
∑X : jumlah semua nilai siswa ∑N : jumlah siswa
Nilai KKM yang ditentukan oleh SDN 1 Langesari untuk mata pelajaran IPA kelas IV A adalah 63. Oleh karena itu, jika siswa telah mendapat nilai ≥ 63, maka ia telah mencapai ketuntasan belajar. Dan untuk menentukan presentase
ketuntasan nilai hasil belajar siswa dari seluruh siswa dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
(Aqib, 2009 : 41)
2. Analisis Data
Analisis data dilakukan selama penelitian melalui teknik pengolahan data.
Proses analisis ini berlangsung dari awal sampai akhir pelaksanaan tindakan. Data
yang diperoleh berupa data kualitatif yang diperoleh melalui hasil observasi selama
proses pembelajaran berlangsung dan data kuantitatif diperoleh dari post-test.
Penelitian tindakan kelas ini berhasil apabila data kuantitatif memenuhi
beberapa syarat yaitu siswa tuntas belajar dengan ketentuan memiliki nilai diatas atau
sama dengan KKM sebesar 63. Jumlah siswa yang tuntas mencapai lebih dari 80%.
Nilai rata-rata kelas siswa mencapai lebih dari 80.
Analisis data kualitatif dilakukan dengan cara triangulasi data yaitu
menggabungkan dari berbagai sumber data yang telah ada. Dalam penelitian ini,
data-data yang diperoleh adalah data-data nilai siswa, data-data hasil observasi guru dan siswa serta
data hasil dokumentasi.
55
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan pengolahan dan analisis data pada pembahasan sebelumnya,
terdapat hasil penelitian dalam Penelitian Tindakan Kelas yang telah dilakukan di
kelas IV A SDN 1 Langensari mengenai penerapan Model Cooperative Learning
Tipe NHT dalam materi Bumi dan Alam Semesta untuk meningkatkan hasil belajar
siswa, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Perencanaan pembelajaran dengan menerapkan Model Cooperative Learning
Tipe NHT dalam materi Bumi dan Alam Semesta di kelas IV SDN 1 Langensari
disusun dengan baik. Perencanaan pembelajaran dalam setiap siklus yang
dilakukan tidak jauh berbeda Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menerapkan model cooperative learning tipe NHT yang memiliki 4 tahap, yaitu:
tahap penomoran (numbering), tahap questioning, tahap heads together, dan tahap
answering, instrument pembelajaran, LKS, soal evaluasi, pembagian kelompok
secara heterogen, persiapan media gambar, persiapan ikat kepala bernomor dan
nomor undian, serta penghargaan berupa pin. Tentu yang berbeda pada
perencanaan pembelajaran siklus I dan perencanaan pembelajaran siklus II yaitu
dengan melihat kekurangan-kekurangan dari hasil observasi dan refleksi yang
disarankan oleh observer agar pelaksanaan pembelajaran pada pertemuan
berikutnya berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan Model Cooperative Learning Tipe
NHT dalam materi sumber daya alam di kelas IV SDN 1 Langensari berlangsung
dengan baik dan mencapai hasil yang diharapkan. Pada pembelajaran tersebut
dilaksanakan beberapa tahap, yaitu: (1) tahap penomoran (numbering) dimana
56
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dan nomor sebagai identitas diri, (2) tahap questioning dimana siswa diberi tugas
berupa LKS untk dikerjakan dan didiskusikan dengan teman sekelompok, (3)
tahap heads together dimana siswa melakukan diskusi dan menentukan jawaban
yang dirasa paling tepat atas kesepakatan kelompok serta memastikan semua
anggota kelompok mengetahui jawabannya, dan (4) tahap answering dimana
siswa dipanggil secara acak dengan nomor undian dan siswa menjawab
pertanyaan dengan jawaban yang telah didiskusikan dengan teman
sekelompoknya. Meskipun terdapat banyak kendala yaitu pembagian kelompok
yang kurang disukai siswa, media gambar yang kurang terlihat, belum terbiasanya
siswa dengan belajar berkelompok, namun secara keseluruhan pembelajaran
sudah terlaksana dengan baik karena dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya
yang dapat terlihat dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yag dibuat
peneliti dan refleksi yang disarankan oleh observer.
3. Nilai hasil belajar siswa setelah diterapkan Model Cooperative Learning Tipe
NHT dalam materi Bumi dan Alam Semesta di kelas IV SDN 1 Langensari
menglami peningkatan yag signifikan, hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan
rata-rata nilai kelas yang baik dan mencapai Kriteia Ketuntasan Minimal (KKM).
B. Rekomendasi
Dalam penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Bumi dan Alam Semesta di kelas IV
SDN 1 Langensari, peneliti mengajukan beberapa saran yang mungkin dapat
bermanfaat untuk keberhasilan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan peneliti
lain, diantaranya :
1. Pembelajaran dengan menerapkan model cooperative learning tipe NHT dapat
menjadi alternative untuk pembelajaran di kelas. Hal ini dikarenakan dalam
model cooperative learning tipe NHT menjadikan siswa lebih aktif, membangun
57
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Bagi yang akan menerapkan model cooperative learning tipe NHT hendaknya
merancang pembelajaran dengan sungguh-sungguh, melaksanakan pembelajaran
sesuai dengn perencanaan pembelajaran dan memperhatikan pengelolaan waktu
yang telah disesuaikan dalam RPP serta menguasai tahap-tahap model
cooperative learning tipe NHT .
3. Bagi peneliti lainnya bahwa penelitian ini bisa dijadikansebagai bahan kajian
untuk pengembangan penelitian selanjutnya agar lebih menarik dan meningkatkan
58
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Z. dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Bandung: Yrama Widya.
Dedi. (2013). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar. [Online]. Tersedia:
http://dedi26.blogspot.com/2013/01/
faktor-faktor-yang-mempengaruhi-hasil.html (Senin, 22 April2013)
Depdiknas. (2006). KTSP SD/MI. Jakarta: Depdiknas
Devi, Poppy, K., dan Anggraeni, S. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Hamruni. (2012). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madawi.
Huda, Miftahul. (2013). Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan..Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Isjoni. (2012). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Isjoni. (2012). Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Berkelompok. Bandung: Alfabeta.
Jufri, Wahab. (2013). Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta.
Lie, Anita. (2004). Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT Gramedia.
Mutiara, Tia. (2010). Peningkatan Partisipasi dan Hasil Belajar melalui Model Pembelajaran Kooperatif teknik Numbered Heads pada Pembelajaran IPS Kempetensi Dasar Simber Daya Alam dan Kegiatan Ekonomi. Skripsi Sarjana pada PGSD FIP UPI Bandng: Tidak Diterbitkan.
59
Sondang Christiana P.R, 2013
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Suprijono. (2012). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Tujuan Pendidikan Nasional.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.
Wahyuni, Nindiah. 2011. Penerapan Model Cooperative Learning Tipe NHT (Numbered Heads Together) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Materi Gaya. Skripsi Sarjana pada PGSD FIP UPI Banduung: Tidak Diterbitkan.
Widodo, A., Wuryastuti, S., dan Margaretha. (2007). Pendidikan IPA di SD. Bandung: UPI Press.
Wikipedia. (2013). Pengertian Bumi dan Alam Semesta. [Online]. Tersedia:
http://id.wikipedia.org/wiki/Bumi. (Selasa, 23 April 2013)
Wonorahardjo, Surjani. 2010. Dasar-Dasar Sains Menciptakan Masyarakat Sadar Sains. Jakarta: Indeks.