• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODIFIKASI BOLA SEPAK TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN DASAR PASSING PENDEK SEPAK BOLA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODIFIKASI BOLA SEPAK TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN DASAR PASSING PENDEK SEPAK BOLA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

PENDEK SEPAK BOLA DALAM PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN JASMANI

(Studi Eksperimen di SD Islam Terpadu Ibnu Khaldun Lembang)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana PendidikanProgram Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh:

TOTO SAEPUL ANWAR 0807740

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

PENGARUH PENDEKATAN TAKTIS DAN MODIFIKASI BOLA SEPAK

TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN DASAR PASSING

PENDEK SEPAK BOLA DALAM PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN JASMANI

Oleh

Toto Saepul Anwar

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Toto Saepul Anwar 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

NAMA : TOTO SAEPUL ANWAR

NIM : 0807740

JUDUL : PENGARUH MODIFIKASI BOLA SEPAK TERHADAP

PENGUASAAN KETERAMPILAN DASAR PASSING PENDEK SEPAK BOLA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

DR.Yudy Hendrayana, M.Kes.,AIFO NIP. 196207181988031004

Pembimbing II

Supyar Mudjianto M.Pd NIP. 1975503222008011005

Mengetahui : Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

(4)

PENGARUH MODIFIKASI BOLA SEPAK TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN DASAR PASSING PENDEK SEPAK BOLA DALAM

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

Toto Saepul Anwar

Pembimbing 1 : Dr.Yudy Hendrayana, M.Kes.,AIFO

Pembimbing 2 : Sufyar Mudjianto, M.Pd

ABSTRAK

Peneletian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modifikasi bola terhadap penguasaan keterampilan dasar passing pendek . Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode quasy eksperimen dengan desain penelitian The Randomized Pretest-Posttest Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah siswa SDIT Ibnu Khaldun dengan sample siswa kelas V dan VI sebanyak 15 orang. Sampel diperoleh melalui teknik random sampling yang terbagi atas dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk menjawab masalah dan menguji hipotesis, penulis menggunakan tes dan pengukuran sebagai alat pengumpul data dengan menggunakan instrumen tes berupa Tes passing menurut Nurhasan dan Cholil, (2007:207). Data-data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis dengan uji t. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, Tehnik analisis hasil penelitian dengan menggunakan uji-t rata-rata pada taraf kepercayaan (a) = 5%. Hasil pengambilan data ini diperoleh bahwa nilai thitung 1,35, nilai ttabel pada (dk) = (N1+N2) -2 = (15+15) – 2 = 28 pada taraf kepercayaan 5% = 1,70 jadi thitung lebih kecil dari ttabel. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas yang mendapatkan pembelajaran menggunakan bola modifikasi dengan kelas yang mendapatkan metode konvensional terhadap penguasaan keterampilan passing pendek akan tetapi terdapat pengaruh yang positif terhadap peningkatan hasil kemampuan passing pendek.

(5)

The Effect Of Tactics Aproaching And Ball Modification

Toward The Students In Mastering Short Pass Basic Skill

In Physics

This study aims to know the effect of ball modification toward the students in mastering short pass basic skill. The applied research method is The Quasi Experimental with The Randomized Pretest-Post test Control Group Design. The subject of this study are 15 students of fifth and sixth grader from SDIT Ibnu Khaldun. The sample are obtained through random sampling technique and then divided into two groups, each for the control and experimental groups. In order to answer the research question and also to trial the research hypothesis, passing test, which is proposed by Nurhasanah and Cholil (2007: 207), is used as the instrument of collecting data. Later on, the data is analyzed by using t-test. The study concludes that there is no significant differences of the students in mastering short pass basic skill between they who are taught by using ball modification toward and by using conventional method ; but still, some advanced improvement are noted. a

(6)

ABSTRAK ... i

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 8

A. Kajian Pustaka ... 6

1. Pendidikan Jasmani ... 6

2. Tujuan Pendidikan Jasmani ... 7

3. Media Pembelajaran ... 8

4. Sarana dan Prasarana Pembelajaran Pendidikan Jasmani ... 10

5. Hakekat Modifikasi ... 12

5.1.Pengertian Modifikasi ... 12

5.2.Tujuan Modifikasi ... 12

5.3.Modifikasi Tujuan Pembelajaran ... 13

5.4.Modifikasi Materi Pembelajaran ... 13

5.5.Modifikasi Kondisi Lingkungan Pembelajaran ... 15

5.6.Esensi Modifikasi ... 16

5.7.Hakikat Modifikasi Alat dalam Pembelajaran Passing Sepak Bola... 17

6. Karakteristik Pembelajaran Pendidikan Jasmani Tingkat Sekolah Dasar .. 18

6.1.Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik ... 18

6.2.Perkembangan Psikologis ... 20

6.3.Perkembangan Motorik ... 22

6.4.Perkembangan Sosial ... 23

7. Hakekat Permainan Sepak Bola ... 25

7.1.Permainan Sepak Bola ... 25

7.2.Keterampilan Dasar Permainan Sepak Bola ... 25

7.3.Keterampilan Passing dengan Kakai Bagian Dalam ... 27

7.4.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Passing Dalam Permainan Sepak Bola ... 28

8. Pembelajaran Permainan Sepak Bola Dalam Konteks Pendidikan Jasmani.. 31

(7)

B. Kerangka Pemikiran ... 41

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA ... 63

A. Hasil Pengolahan data dan Analisi Data ... 63

B. Uji Prasyarat Analisis ... 65

C. Uji Signifikasi ... 66

1. Uji Perbedaan keterampilan dasar passing pendek Siswa kelas kontrol dan eksperimen pada Saat Pretest ... 66

2. Uji Perbedaan Keterampilan dasar passing pendek Siswa kelas kontrol dan eksperimen pada Saat Post-test ... 67

3. Uji Pretest dan Posttest Pada Kelompok Eksperimen ... 68

4. Uji Pretest dan Posttest Pada Kelompok control ... 69

(8)
(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah.

Pendidikan jasmani tidak terlepas dari cabang olahraga. Karena cabang olahraga dalam pendidikan jasmani adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan. Permainan sepakbola bertujuan untuk memasukan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya, dengan menggunakan seluruh anggota badan kecuali tangan. Hanya seorang penjaga gwang yang boleh menggunakan tangan untuk menangkap bola. Menurut Sucipto, dkk (1999:7)

Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain dan salah satunya adalah penjaga gawang, yang dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjga gawang yang boleh menggunakan lengannya di daerah tendangan hukumannya.

Adapun pendapat lain mengenai sepakbola adalah menurut Suharsono (1983:182) dalam mellstarnet.blogspot.com bahwa

Pemain sepakbola merupakan permainan yang dimainkan 2 buah regu, yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain. Masing-masing regu berusaha memasukan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri untuk tidak kemasukan.

(10)

dapat menjadi salah satu keuntungan bagi seorang guru pendidikan jasmani dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar karena dari segi partisipasi siswa yang sudah bagus. Tetapi sangat disayangkan apabila pembelajaran permainan sepakbola ini akan manjadi sangat membosankan jika metode yang diajarkan hampir sama dengan metode sekolah sepakbola dan menggunakan alat-alat yang sering digunakan orang dewasa. Selain itu pembelajaran tidak akan berjalan efektif apabila siswa kurang menguasai keterampilan dasar bermain sepak bola, Seperti yang dikatakan oleh Sucipto.dkk (1999:17) mengemukakan “untuk bermain sepak bola dengan baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain yang menguasai teknik dasar yang baik maka pemain tersebut cenderung dapat bermain dengan baik”. Satu diantara keterampilan yang sangat penting dalam permainan sepak bola adalah keteramplan passing. Passing atau mengoper bola sangat penting peranya dalam pembelajaran permainan sepakbola karena permainan tidak akan berjalan lancar dan terkesan monoton apabila siswa belum menguasai keterampilan passing sehingga dapat mengurangi minat siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran sepakbola.

Faktor lainya yang dapat menjadi kendala adalah keterbatasan sarana dan prasarana. Sarana yang dimiliki harus sesuai dengan yang dibutuhkan seperti lapangan yang cukup luas karena dalam satu kelas terdapat hampir 40 siswa juga harus ditunjang dengan prasarana seperti bola yang sesuai dengan kebutuhan siswa seperti jumlah dan ukuran bola. selain itu Tumbuh kembang dan setiap pengalaman keterampilan gerak seorang siswa berbeda-beda, maka dari itu setiap pengajaran pendidikan jasmani harus sesuai dengan tingkat kebutuhan dan

kemampuan siswa. Menurut Yoyo Bahagia dan Adang Suherman (1999/2000: 1) bahwa:

Penyelenggaraan program pendidikan jasmani hendaknya mencerminkan karakteristik program pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu“Developmentally

(11)

Dalam DAP atau “Development Appropriate Practice” yang artinya bahwa tugas ajar yang diberikan harus memperhatikan perubahan kemampuan anak dan mendorong untuk perubahan tersebut. Dalam DAP juga terdapat “body scaling” atau ukuran tubuh siswa, harus dijadikan indikasi dalam memodifikasi sarana dan prasarana pendidikan jasmani. Esensi dari modifikasi menurut Bahagia (2010)

http://file.upi.edu/ browse.php?dir=Direktori /FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/

194903161972111-YOYO_BAHAGIA/ adalah

Menganalisa sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial dapat memperlancar siswa dalam belajarnya. Cara ini dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan siswa dari yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, dari tingkatan yang tadinya lebih rendah menjadi memiliki tingkatan yang lebih tinggi.

Melakukan modifikasi sangat membantu siswa dalam melaksanakan tugas gerak yang diperintahkan guru. Siswa yang sebelumnya mengalami kesulitan dalam mengontrol dan menendang bola dapat teratasi dengan menggunakan bola modifikasi. Sejalan dengan yang dikemukakan Bahagia (2010)

http://file.upi.edu/browse.php?dir=Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/194903161

972111-YOYO_BAHAGIA/, mengemukakan bahwa “Modifikasi dapat diartikan sebagai upaya melakukan perubahan dengan penyesuian-penyesuian baik dalam segi fisik material (fasilitas dan perlengkapan) maupun dalam tujuan dan cara (metoda, gaya, pendekatan, aturan, serta penilaian)”. Modifikasi sangat berperan dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Selain dapat membantu keterbatasan saran dan prasarana juga dapat membantu memecahkan berbagai masalah yang dihadapai di lapangan. Bagi seorang guru, improvisasi dilapangan sangat penting karena perencanaan tidak selalu sesuai dengan kondisi sebenarnya di lapangan.

(12)

berjalan dengan monoton. Pembelajaran yang membosankan membuat waktu aktif belajar siswa menurun, terlihat dari siswa yang lebih banyak menghabiskan waktu dipinggir lapangan. Selain itu bola yang dimiliki SDIT Ibnu Khaldun hanya untuk permainan futsal, tentu saja bola yang digunakan terlalu berat dan keras. Hal ini tentu saja menggangu siswa karena kemampuan siswa yang masih belum menguasai passing sementara bola yang digunakan malah mempersulit siswa, Masalah ini tentu saja harus dicari jalan keluarnya.

Dari paparan latar belakang masalah di atas penulis beranggapan bahwa dengan melakukan modifikasi bola dapat membantu siswa dalam melakukan pembelajaran dasar passing pendek. Karena bola itu sendiri menjadi alat yang sangat penting dalam pembelajaran sepakbola. Bola yang akan dimodifikasi adalah bola plastik yang diisi dengan kertas untuk menyesuaikan berat dan bagian luar bola dilapisi styrofoam agar tidak keras, Dengan begitu siswa akan lebih mudah mengontrol dan melakukan passing dengan menggunakan bola yang sudah dimodifikasi.

B.Identifikasi Masalah

Pada dasarnya pembelajaran permainan sepak bola kurang berjalan efektif apabila siswa belum menguasai keterampilan passing yang cukup untuk memaikan permainan sepakbola. Ditambah dengan alat yang digunakan tidak sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa. Sehingga pembelajaran sepakbola belum mencapai tujuan yang direncanakan.

Dengan memodifikasi alat dapat membantu siswa untuk melakukan tugas gerak yang diajarkan oleh guru. karena dengan menggunakan modifikasi, setiap pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan siswa. Dalam pembelajaran permainan sepakbola, memodifikasi bola sangat penting karena untuk melakukan passing atau mengoper, bola menjadi faktor yang sangat penting selain teknik dasar siswa.

(13)

dalam. Selain itu agar penelitian ini lebih terencana dengan baik, penulis akan memilih alat yang akan dimodifikasi. Alat yang akan dimodifikasi adalah bola sepak. Bola merupakan alat yang sangat berperan dalam permainan sepakbola. maka dari itu peneliti akan memodifikasi bola yang terbuat dari plastik, dimasukan kertas ke dalamnya agar berat bola tersebut sesui dan plastik dari bola tersebut akan dilapisi dengan styrofoam agar permukaan bola tidak keras dan nyaman digunakan bagi siswa sekolah menengah pertama. Penulis berasumsi bola tersebut sesui dengan kemampuan dan kebutuhan siswa dalam melakukan permainan sepakbola.

C.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan, maka penulis merumuskan masalah penelitian yaitu :

Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari modifikasi bola sepak terhadap penguasaan keterampilan dasar passing siswa di SDIT Ibnu Khaldun Lembang?

D.Tujuan Penelitian

Dalam setiap penelitian tentunya memiliki tujuan penelitian, adapun tujuan dari penelitian ini yang hendak dicapai adalah :

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh modifikasi bola sepak terhadap penguasaan keterampilan dasar passing dalam pembelajaran sepakbola di SDIT Ibnu Khaldun Lembang.

E.Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis dengan uraian sebagai berikut :

(14)

2. Menambah masukan tentang alternatif pembelajaran sehingga dapat memberikan sumbangan nyata bagi peningkatan profesional guru dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran.

(15)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaan sebuah penelitian. Penggunaan sebuah metode dalam penelitian bertujuan agar dapat memperoleh data yang akhirnya akan mengungkap permasalahan yang hendak diselesaikan. Sugiyono (2011: 2) berpendapat: “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Mengenai bentuk dan jenis metode penelitian yang digunakan dalam sebuah penelitian biasanya disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian tersebut. Di samping itu, penggunaan metode tergantung kepada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain penggunaan suatu metode harus dilihat dari efektivitasnya, efisiennya, dan relevansinya metode tersebut. Suatu metode dikatakan efektif apabila selama pelaksanaan dapat terlihat adanya perubahan positif menuju tujuan yang diharapkan.

(16)

Metode penelitian yang digunakan penulis untuk mengungkap permasalahan dalam penelitian adalah dengan metode penelitian eksperimen. Sugiyono (2011:72) mengemukakan bahwa, “metode penelitian experimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Pada metode eksperimen terdapat kelompok kontrol sebagai pembanding terhadap kelompok yang diberikan perlakuan (treatment).

Selanjutnya Sugiyono (2011:73) membagi jenis penelitian eksperimen berdasarkan desain menjadi empat jenis, yaitu Pre-experimental Design, True-experimental Design, Factorial Design, dan Quasi Experimental Design. Dari ke

empat jenis desain penelitian tersebut, peneliti menggunakan pendekatan desain True Experimental Design.

B. Desain Penelitian dan Langkah Penelitian

1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pretest Posttest Control Group Design. Sampel dipilih secara acak dan dibagi ke dalam

dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Selanjutnya kedua kelompok diberikan tes angket sikap terhadap aktivitas jasmani yang disebut dengan Pretest.

Setelah diberikan pretest, untuk kelompok eksperimen diberikan perlakuan (Treatment) yaitu pembelajaran permainan sepak bola dengan menggunakan bola

(17)

eksperimen diberikan tes sikap kedua yang dinamakan dengan posttest. Untuk kelompok kontrol juga diberikan tes yang sama seperti pada kelompok eksperimen. Berikut ini adalah gambar desain penelitian yang digunakan beserta keterangan.

Gambar 3.1

Randomized Pretest Posttest Control Group Design Sumber: Sugiyono (2011: 76)

Keterangan:

R = Random menentukan sampel dengan cara diacak.

X = treatment yang diberikan kepada sampel yaitu pembelajaran permainan sepak bola dengan menggunakan bola modifikasi.

O1 dan O3 = pre-test yaitu tes passing pendek menurut Nurhasan dan Cholil. O2 dan O4 = post-test yaitu tes passing pendek menurut Nurhasan dan Cholil.

2. Langkah Penelitian

Langkah penelitian dibuat merupakan sebagai rencana atau rancangan kerja dalam penelitian. Dengan dibuatnya langkah penelitian maka diharapkan dapat mempermudah dalam pelaksanaan sebuah penelitian. Oleh karena itu, penulis membuat rencana kerja yang diharapkan dapat membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian. Adapun langkah penelitian didahului dengan observasi permasalahan, perencanaan, pelaksanaan, analisis dan menyimpulkan hasil

R O1 X O2

(18)

penelitian. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan adalah sebagai berikut:

a. Penulis menentukan populasi yang akan dijadikan objek dalam penelitian. b. Menentukan jumlah atau ukuran sampel yang akan digunakan, yang dianggap

dapat mewakili populasi.

c. Menentukan sampel yang telah diketahui jumlahnya dengan cara melakukan acak (random) terhadap populasi yang ada.

d. Membagi sampel ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan menggunakan bola modifikasi dalam pembelajaran sepak bola dan kelompok kontrol yang hanya diberikan pembelajaran sepak bola tanpa modifikasi bola.

e. Memberikan tes awal (pre-test) tes passing pendek pada papan pantul dengan jarak 4 meter .

f. Memberikan perlakuan (treatment) pada kelompok eksperimen sebanyak 12 kali pertemuan, yaitu memberikan pembelajaran permainan sepak bola dengan menggunakan bola modifikasi.

g. Pada kelompok kontrol, penulis tidak memberikan perlakuan seperti pada kelompok eksperimen. Artinya untuk kelompok kontrol dibiarkan saja tanpa adanya intervensi yang dilakukan.

(19)

i. Melakukan pengolahan dan analisis data dari hasil pre-test dan hasil post-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

j. Menyimpulkan hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan hasil pengolahan dan analisis data.

C. Definisi Operasional Variabel

Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai „variasi‟ antara satu orang dengan yang lain atau suatu

obyek dengan obyek yang lain.” (Hatch dan Farhady, 1981) dalam Sugiyono

(2011:38). Variabel dalam penelitian merupakan atribut dalam penelitian. Selanjutnya Sugiyono (2011:38) menyatakan bahwa, “Tinggi, berat badan, sikap, motivasi, kepemimpinan, disiplin kerja, merupakan atribut-atribut dari setiap orang.” Atribut-atribut tersebut dapat menjadi variabel yang bervariasi dalam sebuah penelitian.

Kerlinger (1973) dalam Sugiyono (2011:38) menyatakan bahwa, „variabel adalah konstrak (constructs) atau sifat yang akan dipelajari.‟ Dengan kata lain, variabel adalah berbagai sifat atau sesuatu yang hendak diteliti atau dipelajari oleh peneliti yang ada pada suatu objek, baik itu orang, binatang atau objek lainnya yang memiliki sifat tertentu yang dapat diteliti dan dipelajari. Selanjutnya Kidder (1981) dalam Sugiyono (2011:38) menyatakan bahwa, „variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulannya.‟

(20)

moderator, variabel intervening dan variabel kontrol. Dalam penelitian ini terdiri

atas dua variabel, yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat). Menurut Sugiyono (2011:39) bahwa, “Variabel bebas adalah merupakan variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).” Sedangkan mengenai variabel terikat Sugiyono (2011:39) menyatakan bahwa, “Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.”

Pandangan atau penafsiran suatu istilah dapat berbeda-beda, sehingga Untuk menghindari salah penafsiran terhadap terhadap istilah yang dipergunakan maka penulis perlu mendefinisikan sesuai dengan judul penelitian yaitu “pengaruh modifikasi bola sepak terhadap penguasaan keterampilan dasar passing pendek dalam pembelajaran sepak bola”. Adapun penjelasannya yaitu:

1) Pengaruh Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2009: 536) adalah “ daya yang ada atau timbul dari sesuatu yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang”.

2) Permainan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2009: 447) adalah “berasal dari kata main yang berarti melakukan permainan yang

menyenangkan hati dengan dan tanpa menggunakan alat”.

(21)

4) Terhadap Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2009: 251) adalah “ kata depan untuk menandai arah kepada.”

Berdasarkan desain penelitian yang digunakan, maka variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Bebas Bola Modifikasi (X)

Bola Modifikasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Bola plastik yang diberi pemberat didalamnya berupa limbah kertas dan kulit luar bola plasti di lapisi oleh styrofoam. Penulis selanjutnya memberikan treatment pada siswa/sampel.

2. Variabel Terikat

Passing jarak pendek (Y)

Menurut Hasanah (2009:49), “keterampilan mengoper bola atau passing

adalah teknik memindahkan momentum bola dari satu pemain ke pemain lainnya dalam pertandingan sepakbola. Passing ini diperlukan agar permainan dapat berhasil dan pemain dapat mengasah keterampilannya”. .

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

(22)

Adapun mengenai objek yang hendak diteliti adalah dinamakan dengan populasi dan sampel penelitian. Mengenai populasi, Sugiyono (2011:80) menjelaskan bahwa, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Sesuai dengan penjelasan tersebut dan berdasarkan kebutuhan dalam penelitian, maka yang menjadi populasi adalah siswa kelas 4 dan 5 SDIT Ibnu Khaldun Lembang yang berjumlah 90 orang. Dipilihnya siswa kelas 4 dan 5 SDIT Ibnu Khaldun Lembang sebagai populasi dengan asumsi sebagai berikut:

a. Siswa kelas 4 dan 5 sudah diajarkan pembelajaran permainan sepak bola. b. SDIT Ibnu Khaldun Lembang memiliki lapangan olahraga yang dapat

digunakan sebagai tempat pelaksanaan penelitian (treatment). 2. Sampel

Sampel merupakan sebagian objek yang diambil dari populasi penelitian. Sampel yang diambil harus dapat menggambarkan atau mewakili populasi secara keseluruhan. Mengenai sampel, Sugiyono (2011:81) mengemukakan bahwa, ”Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut”. Jadi dalam hal ini sampel yang diambil dalam penelitian, harus merupakan bagian dari populasi.

Surakhmad (1994) dalam Riduwan (2008:65) menjelaskan mengenai ukuran sampel sebagai berikut:

(23)

Untuk menentukan jumlah sampel, selanjutnya Riduwan (2008:65) merumuskan jumlah sampel berdasarkan jumlah populasi, pada rumus yang dikembangkannya sebagai berikut:

di mana:

S = Jumlah sampel yang diambil

n = Jumlah anggota populasi

Selanjutnya untuk memperoleh jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian, penulis menghitungnya berdasarkan rumus tersebut di atas sebagai berikut:

(24)

orang menjadi 15 orang. Dalam hal ini penulis mengambil sampel 15 orang kelompok eksperimen dan 15 orang kelompok kontrol. Setelah diketahui jumlah sampel, selanjutnya menentukan siapa saja siswa yang akan dijadikan sampel dalam penelitian. Cara yang digunakan untuk menentukan sampel disebut dengan teknik sampling.

Sugiyono (2011:82) menjelaskan bahwa, “teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. ” Mengenai probability sampling Sugiyono (2011:82) menjelaskan bahwa, “Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.” Cara ini dilakukan agar setiap anggota populasi

mendapatkan kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel dalam penelitian. Selain itu juga agar pengambilan sampel tidak ada kerancuan atau berdasakan subjektivitas, tetapi berdasarkan objektivitas. Selanjutnya Sugiyono (2011:82) menjelaskan bahwa,

Probability sampling meliputi, simple random, proportionate stratified random, disproportionate stratified random, dan area random. Non-probability sampling meliputi, sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling.

(25)

pengambilan anggota sampel berasal dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.”

E. Instrument Penelitian

Agar penelitian menjadi lebih konkrit, maka perlu ada data yang diambil dengan cara tes. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Nurhasan (2007 : 3) bahwa tes adalah: “suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk memperoleh data yang objektif tentang hasil belajar siswa atau atlet”. Data tersebut diperoleh pada awal eksperimen sebagai data awal dan pada akhir eksperimen sebagai data akhir. Tujuannya agar dapat mengethui pengaruh hasil perlakuan dan perbedaannya yang merupakan tujuan akhir dari eksperimen.

Untuk mengukur hasil pembelajaran Sepak Bola, peneliti menggunakan tes dasar passing pendek. Tes tersebut di adopsi dan di modifikasi dari tes keterampilan menurut Nurhasan dan Cholil, (2007:207) untuk disesuaikan, untuk selanjutnya di uji validitas dan reliabilitas tesnya.

a. Tes Sepak dan Tahan Bola (Passing-Stopping)

Tujuan : Untuk mengukur keterampilan dan gerak kaki dalam menyepak dan menahan bola.

Alat/fasilitas : Bola sepak berjumlah 2 buah, stopwatch, 4 bangku swedia/ tembok, kapur.

(26)

dinyatakan gagal apabila Bola ditahan dan ditendang di depan garis tendang yang akan menendang bola, hanya menahan dan menendang bola dengan satu kaki saja.

Tabel gambar 1.5 Tes sepak tahan bola

Gambar 3.2

Cara Menskor : Jumlah menendang dan menahan bola yang sah, selama 30 detik. Hitungan satu diperoleh dari saytu kali kegiatan menendang bola.

Dalam tes menendang dan menahan bola ini penulis menerapkan teori dari Guna Budiman (2004:52) yang memiliki Validitas tesnya sebesar 0,95 dan reliabilitasnya 0,72.

F. Teknik Pengumpulan Data

Seperti telah dijelaskan pada bagian metode dan pendekatan penelitian, penulis menggunakan metode penelitian true eksperimen dengan desain pretest posttest control group design. Langkah awal pelaksanaan pengumpulan data

adalah penulis menentukan ukuran atau jumlah sampel, lalu membagi sampel ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Dinding

6 M

4m

(27)

Pemilihan sampel seperti dijelaskan di atas adalah dengan cara acak, sehingga populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel.

Pada pelaksanaan pengumpulan data, penulis melakukan tes awal terlebih dahulu pada sampel atau disebut dengan pre-test mengenai tes passing jarak dekat. Sampel diberikan pre-test untuk mengetahui keadaan awal mereka terhadap perkembangan gerak dasar berlari dan melompat, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.

Selanjutnya sampel yang termasuk ke dalam kelompok eksperimen diberikan perlakuan yaitu permainan sepak bola dengan menggunakan bola yang sudah di modifikasi. Jumlah pertemuan dalam pelaksanaan perlakuan adalah 12 kali pertemuan dengan setiap pertemuannya sampel diberikan permainan sepak bola.

Sedangkan untuk sampel yang tidak termasuk ke dalam kelompok eksperimen (kelompok kontrol) hanya akan diberikan pembelajaran permainan sepak bola dengan menggunakan bola sepak standar. Ini dilakukan untuk melihat perbedaan pada kedua kelompok sampel, apakah sampel yang diberikan perlakuan (treatment) ada perubahan yang signifikan atau tidak bila dibandingkan dengan kelompok sampel yang tidak diberikan perlakuan (treatment).

(28)

Tabel 3.1

Rancangan Umum Program Perlakuan (treatment)

No. Pertemuan

2013 Test Akhir passing pendek

(29)

jabarkan pada tabel 3.2 rancangan program pelaksanaan eksperimen setiap pertemuan.

Tabel 3.2

Rancangan Program Setiap Pertemuan

No. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN WAKTU

1 PENDAHULUAN 15 Menit

Peneliti Sampel

Berdo'a dan cek sampel Berdo'a

(30)

G. Prosedur pengolahan data

Secara garis besar penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengolahan hasil penelitian. Secara rinci tahapan-tahapan tersebut dijelaskan sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan

Beberapa langkah yang dilakukan dalam tahapan ini diantaranya : a) Mengajukan judul dan menyusun proposal penelitian.

b) Melaksanakan seminar proposal.

c) Mengidentifikasi permasalahan mengenai bahan ajar, merencanakan kegiatan pembelajaran, serta alat dan cara evaluasi yang akan digunakan.

d) Membuat Instrumen penelitian. e) Melakukan uji instrument penelitian.

f) Mengurus perizinan untuk pelaksanaan penelitian. g) Menentukan sampel penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahapan ini adalah sebagai berikut: a. Memilih sampel.

b. Melaksanakan pretes

c. Mengolah hasil tes awal (pretes) d. Melaksanakan perlakuan (treatmen) e. Melaksanakan posttes

(31)

g. Mengolah hasil data

h. Membuat kesimpulan dan saran 3. Tahap akhir penelitian

Tahap akhir merupakan tahap bagi peneliti untuk mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dari tes akhir kemudian membuat laporan penelitian.

Gambar prosedur penelitian dapat di gambarkan sebagai berikut ini.

Gambar 3.3

H. Analisis Data

Analisis data dilaksanakan dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) Serie 17. Dalam penelitian ini penulis

mengambil dua tahap analisis statistik penelitian. Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:

Populasi

sampel Perlakuan

Hasil E

Pretest Perlakuan

Hasil K Pengumpulan Data

Pengolahan&Analisis Data

Kesimpulan Pretest

(32)

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilaksanakan dengan tujuan agar dapat memperoleh informasi mengenai distribusi kenormalan data. Selain itu, uji normalitas data juga akan menentukan langkah yang harus ditempuh selanjutnya, yaitu analisis statistik apa yang harus digunakan, apakah statistik parametrik atau non-parametrik. Langkah yang dilakukan adalah dengan menginput dan menganalisa menggunakan deskripsi explore data pada menu SPSS Serie 17.

Uji normalitas dari output yang dihasilkan program SPSS 17 terdapat lima uji analisis normalitas data, yaitu kolmogorov smirnov, Shapiro-wilk, QQ Plots, Detrended normal QQ Plots, dan Spread V.S Level Plot. Ke lima uji analisis ini

sebenarnya saling mendukung satu sama lainnya. Untuk uji normalitas, penulis mengacu pada analisis Shapiro-Wilk. Penulis memiliki anggapan bahwa untuk jumlah sampel lebih atau di atas 30 orang atau termasuk pada kategori kelompok sampel besar, maka pengujian dengan Shapiro-Wilk sangat relevan. Dengan pengujian Shapiro-Wilk, untuk jumlah sampel di atas 30 orang atau sampel besar memiliki derajat yang tinggi.

2. Uji Homogenitas Data

(33)

Karena syarat dari uji satistik parametrik, data penelitian harus berdistribusi normal dan homogen.

Uji homogenitas data menggunakan program software SPSS Serie 17 adalah sama dengan uji normalitas data. Output yang dihasilkan dari descriptive explore data tersebut sekaligus menghasilkan dua analisis, yaitu normalitas dan homogenitas data. Untuk uji homogenitas data mengacu pada penghitungan Lavene Statistik hasil output dari SPSS.

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis data dilakukan guna mendapatkan kesimpulan dari data yang diperoleh. Jenis analisis statistik yang digunakan untuk melakukan uji hipotesis dalam rangka mencari kesimpulan ditentukan oleh hasil uji normalitas dan homogenitas data. Dalam uji hipotesis ini penulis membandingkan hasil pretest dan posttest. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari permainan tradisional terhadap gerak dasar dan kebugaran jasmani siswa.

(34)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Secara umum penelitian ini menyimpulkan bahwa : modifikasi alat pada penelitian ini khususnya bola pada dasarnya dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap peningkatan hasil keterampilan dasar dasar passing pendek siswa SDIT Ibnu Khaldun Lembang, akan tetapi tidak dapat memberikan pengaruh yang signifikan. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan dari hasil pretest dan posttest.

B. SARAN

Dari hasil penelitian yang dilakukan dan hasil pengolahan analisis data, peneliti dapat memberikan saran khususnya untuk sekolah tempat penelitian dilaksanakan. Berikut saran-saran dari peneliti :

1. Dalam meningkatkan keterampilan dasar passing pendek pada pembelajaran sepakbola, kita dapat menggunakan penerapan modisikasi alat sebagai acuan dalam memilih materi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar.

2. Dalam memberikan materi pembelajaran guru harus memperhatikan tingkat kelelahan siswa, sehingga pembelajaran berjalan dengan efektif. 3. Untuk penelitian selanjutnya dirasakan alangkah lebih baik jika

(35)

C. Implementasi

(36)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Azwar. S.(2010). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Bahagia, Yoyo. (2009). Fasilitas Media Pembelajaran dalam Meningkatkan

Keterampilan Shooting dalam permainan Bola Tangan. Bandung: FPOK UPI

Briggs and Brown. (1977). Pengertian Median Pembelajaran. Tersedia http:www.belajarpsikologi.com.htm

Lutan,R (2001) Mengajar Pendidikan Jasmani : pendekatam pendidikan gerak di sekolah dasar, departemen P&K

Nurhasan (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Redpoint Subroto. (2000). Pendekatan Taktis. Bandung.

Sucipto dkk. (2000). Permainan Sepak Bola. Bandung.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&B. Bandung : CV. Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuntitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan pendekatan kuntitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung : Alfabeta

Sukintaka. 2004. Filosofi Pembelajaran dan Masa Depan Teori Pendidikan Jasmani. Bandung: Nuansa.

Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetisi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.

(37)

Dari Internet

Bahagia, Yoyo (2010). http://file.upi.edu/ browse.php?dir=Direktori/ FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/ 194903161972111-YOYO_BAHAGIA/. media dan alat pembelajaran penjas. Diakses tanggal 8 maret 2013.

Mellstarnet.blogspot.com. (2010) . Hubungan Antara Media Audio Visual Dengan Hasil Belajar Keterampilan Sepakbola Di Kelas X Smpn Tukdan. Diakses diakses tanggal 8 maret 2013.

Mulyadianarty. 2009.10 Definisi Pendidikan http://mulyadiniarty.wordpress.com. Diakses 10 april 2013.

Suherman, Modul Dasar-Dasar Penjaskes Tersedia di Http://Penjasorkes-Zone.Blogspot.Com/2011/12/Tujuan-Pendidikan-Jasmani.Html.

Gambar

Gambar 3.1 Randomized Pretest Posttest Control Group Design
Tabel gambar 1.5 Tes sepak tahan bola
Tabel 3.1 Rancangan Umum Program Perlakuan (
Tabel 3.2 Rancangan Program Setiap Pertemuan
+2

Referensi

Dokumen terkait

ƒ TIK memiliki potensi yang sangat besar untuk mentransformasikan seluruh aspek di dalam pendidikan di sekolah dan memanfaatkannya untuk mencapai tujuan-tujuan

[r]

Oleh karena itu kemampuan membaca dan menulis diajarkan pada sekolah tingkat dasar maupun di PAUD bedanya di sekolah dasar anak di tuntut harus bisa membaca dan menulis sedangkan

403 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016..

[r]

BAB II Penerapan Pembelajaran Berbasis Praktikum Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep Siswa Kelas X Pada Konsep Insecta A.. Kegiatan Praktikum

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Penerapan Hasil Belajar “Membuat Hiasan Busana” pada Pembuatan Busana Pesta Anak ini dan seluruh isinya adalah

SEGMEN BERITA REPORTER A pelebaran kali beluik di jalan batikan. salah satu napi di