• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODIFIKASI PERATURAN PERMAINAN SEPAKBOLA TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI 1 PANDEGLANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODIFIKASI PERATURAN PERMAINAN SEPAKBOLA TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI 1 PANDEGLANG."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODIFIKASI PERATURAN PERMAINAN SEPAKBOLA TERHADAP HASIL KETERAMPILAN BELAJAR BERMAIN SEPAKBOLA DALAM

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI 1 PANDEGLANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatandan Rekreasi

oleh

Ari Maulana Yusuf

NIM 0800426

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

P PENGARUH MODIFIKASI PERATURAN PERMAINAN SEPAKBOLA TERHADAP HASIL KETERAMPILAN BELAJAR BERMAIN SEPAKBOLA DALAM

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI 1 PANDEGLANG

Oleh

Ari Maulana Yusuf

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Ari Maulana Yusuf 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

ARI MAULANA YUSUF

PENGARUH MODIFIKASI PERATURAN PERMAINAN SEPAKBOLA TERHADAP HASIL KETERAMPILAN BELAJAR BERMAIN SEPAKBOLA DALAM

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI 1 PANDEGLANG

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Drs. Sucipto, M.Kes. AIFO NIP. 196106121987031002

Pembimbing II

Dr. Nuryadi, M.Pd NIP. 1971011771998021001

Mengetahui

Ketua Program Studi PJKR

(4)

Ari Maulanan Yusuf, 2014

PENGARUH MODIFIKASI PERATURAN PERMAINAN SEPAKBOLA TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN BERMAIN

SEPAKBOLA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI 1 PANDEGLANG

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh modifikasi peraturan permainan sepakbola terhadap hasil belajar keterampilan bermain sepakbola dalam pembelajaran pendidikan jasmani. Rumusan masalahnya adalah apakah ada peningkatan keterampilan passing, shooting dan dribbling pada pembelajaran bermain sepakbola kelompok yang sudah dimodifikasi peraturan permainan sepakbola. Metode yang digunakan adalah eksperimen. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah claster random semplin. Menggunakan desain penelitian Pretest -Posttest Group Control Design, dengan instrumen tes keterampilan bermain passing, shooting dan dribbling. Lokasi penelitian di SMAN 1 Pandeglang.. Uji hipotesis mengunakan uji paird sampling t test dan independent semping t test. Hasil uji hipotesis diperoleh thitung posttest passing kontroleksperimen 6,346<ttabel -2,887,thitung shooting kontrol-eksperimen -6,119<ttabel -2,887,thitung dribbling kontrol-eksperimen 3,300>ttabel 2,887, maka hasil uji berada di wilayah Ha yaitu modifikasi peraturan permainan sepakbola meningkatkan hasil keterampilan belajar bermain sepakbola dari segi passing, shooting dan dribbling dengan kriteria signifikan.. Rekomendasi penelitian ini adalah guru penjas dan pembaca dapat menerapakan pendekatan ini agar hasil keterampilan belajar bermain sepakbola meningkat.

(5)

THE EFFECT OF FOOTBALL'S GAME RULES MODIFICATION TO LEARNING RESULT OF FOOTBALL PLAY SKILLS

IN PHYSICAL EDUCATION LEARNING OF SMA NEGERI 1 PANDEGLANG

ABSTRACT

The purpose of this research was to determine the effect of football's game rules modification to the learning results of football playing skills. The problem is whether there is an increase in the skill of passing, shooting and dribbling on the football team learning with modified game rules. The method of this research was experiment method. The Population and samples in this research were taking by random cluster sampling. The research design was a pretest-posttest Control Group Design, with a test instrument of playing skills in passing, shooting and dribbling. Location of the research was SMAN 1 Pandeglang. Hypothesis was tested by paired sampling t test and independent sampling t test. The results that obtained were t-count control-experiment for passing is -6.346 < t-table -2.887, t-count control-control-experiment -6.119 for shooting is <ttabel -2,887, t-count control-experiment for dribbling is 3,300> ttable 2,887. Based that, the test results are in the region of Ha. So, modified football game rules improved learning results of football play skills in of passing, shooting and dribbling with significant criteria. The recommendation of this reaserch is PE teachers and readers can apply this approach in order

to increase the football play skills.

(6)

Ari Maulanan Yusuf, 2014

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 5

C.Tujuan Penelitian ... 6

D.Pembatasan Penelitian ... 7

E. Manfaat Hasil Penelitian ... 7

1) Secara Teoritis ... 7

2) Secara Praktis ... 7

BAB II TINJAUAN TEORI ... 9

A.Tinjauan Pustaka ... 9

1. Pendidikan Jasmani ... 9

a. Pengertian pendidikan jasmani ... 9

b. Pendidikan Jasmani di Sekolah ... 10

c. Pembelajaran Sepakbola di Sekolah ... 11

2. Media Pembelajaran ... 12

a. Pengertian Modifikasi ... 14

b. Peraturan ... 17

c. Permainan ... 17

1. Pengertian Permainan ... 17

2. Pembagian Permainan ... 19

3. Pengelompokan Permainan ... 20

3. Hasil Belajar ... 21

a. Konsep Belajar ... 21

b. Konsep Hasil Belajar ... 22

4. Hipotesis ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

A.Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

1. Tempat Penelitian ... 26

2. Waktu Penelitian ... 26

B.Operasional Variabel ... 26

C.Pendekatan dan Metode Penelitian ... 27

D.Langkah-Langkah Penelitian ... 28

E.Teknik Pengumpulan Data ... 30

1. Tes Keterampilan Dasar Sepakbola ... 31

2. Wawancara ... 32

(7)

1. Populasi Penelitian ... 33

2. Sampel Penelitian ... 34

G. Instrumen Penelitian ... 35

H.Uji Statistik ... 36

1. Uji Prasyarat ... 36

2. Uji Hipotesis ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

A.HASIL PENELITIAN ... 37

B.UJI STATISTIK ... 39

1. Uji Prasyarat ... 39

2. Uji Hipotesis ... 42

C.PEMBAHASAN ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 50

A.Kesimpulan ... 50

(8)

Ari Maulanan Yusuf, 2014

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Modifikasi Peraturan ... 4

Tabel 3.1 Pretest -Posttest Group Control Design ... 27

Tabel 3.2 Data siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pandeglang ... 34

Tabel 4.1 Descriptive Statistics Pretest Kelas Kontrol Passing, Shooting, Dribbling ... 37

Tabel 4.2 Descriptive Statistics Posttest Kelas Kontrol Passing, Shootin, Dribbling ... 37

Tabel 4.3 Descriptive Statistics Pretest Kelas Eksperimen Passing, Shooting, Dribbling ... 38

Tabel 4.4 Descriptive Statistics Posttest Kelas Eksperiment Passing, Shooting, Dribbling ... 38

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Skor Pretest Kontrol ... 39

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Skor Postest, Kontrol ... 40

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Skor Pretest, Eksperimen ... 40

Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Skor Postest, Eksperimen ... 40

Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Skor Pretest - Postest, Kelompok Kontrol ... 41

Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Skor Pretest - Postest, Kelompok Eksperimen ... 42

Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas Skor Postest, Kelompok Kontrol dan Eksperimen ... 42

Tabel 4.12 Uji Beda Skor Passing Kelompok Eksperimen ... 44

Tabel 4.13 Uji Beda Skor Shooting Kelompok Eksperimen ... 44

Tabel 4.14 Uji Beda Skor Dribbling Kelompok Eksperimen ... 45

Tabel 4.15 Uji Beda Skor Passing Kelompok Kontrol ... 45

Tabel 4.16 Uji Beda Skor Shooting Kelompok Kontrol ... 46

Tabel 4.17 Uji Beda Skor Dribbling Kelompok Kontrol ... 46

(9)

DAFTAR BAGAN

(10)

Ari Maulanan Yusuf, 2014

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana dalam menciptakan suasana belajar bagi siswa mengembangkan potensi yang ada di masing-masing siswa tersebut, yang nantinya akan digunakan ketika bermasyarakat kelak. Pendidikan menjadi tolak ukur maju dan mundurnya suatu Negara. Pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang berakibat individu mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya. Seperti yang terkandung dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensidirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,bangsa dan Negara.

Pendidikan di bagi menjadi tiga yaitu pendidikan formal, pendidikan nonformal dan pendidikan informal. Dalam Pasal 1 UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah :

Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur yang berjenjang dan terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi; pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang;pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

(11)

2

Di jelaskan kembali dalam bukunya Jeese Feiring Williams (Abduljabar, 2009:5)

“Pendidikan jasmani adalah sejumlah aktifitas jasmani manusiawi yang terpilih sehingga mendapatkan hasil yang diinginkan”. Dari pengertian penjas tersebut banyak ragam cara seorang pengajar untuk memberikan pembelajaran yang menarik contohnya adalah permainan sepakbola. Pada penjas sepakbola merupakan salah satu materi yang harus disampaikan oleh seorang pengajar. Permainan ini dapat memberikan pengaruh positif untuk meningkatkan minat belajar siswa dapat diartikan pembelajaran sepakbola dapat meningkatan motivasi belajar siswa.

Permainan sepakbola di lingkungan sekolah merupakan mediator untuk siswa. Siswa diharapkan tidak hanya terampil dalam bermain sepakbola saja, namun seorang guru penjas harus dapat menyampaikan kaidah permainan sepakbola tersebut kepada seluruh siswa. Permainan ini juga mengembangkan semangat persaingan yang sehat di lingkungan siswa tersebut. Sejalan pernyataan tersebut Menurut Sucipto (2000:7) dalam bukunya tujuan permainan sepakbola yang paling utama dan yang paling diharapkan untuk dunia pendidikan terutama pendidikan jasmani adalah :

Sepakbola merupakan salah satu mediator untuk mendidik anak agar kelak menjadi anak yang cerdas, terampil, jujur, dan sportif. Selain itu melalui permainan sepakbola kita mengharapkan dalam diri anak akan tumbuh dan berkembang semangat persaingan (competition), kerjasama (cooperation), interaksi social (social interaction) dan pendidikan moral (moral-education). Perkembangan pembelajaran penjas sangatlah pesat banyak cara menyampaikan pembelajaran sepakbola di sekolah. Pengajar dapat memberikan pembelajaran dengan berbagai metode ataupun media dan alatnya yang dimodifikasi. Penelitian ini akan lebih menekankan pada aspek media dan fasilitas pembelajaran yang dimodifiksi. Modifiksi ini diperlukan ketika peralatan atau perlengkapan penjas yang dimiliki sekolah biasanya kurang memadai. Menurut Bahagia (2010:1):

(12)

3

Ari Maulanan Yusuf, 2014

terbatas, Sedangkan yang diperlukan oleh siswa pada saat mengikuti pembelajaran penjas adalah intensitas keterlibatan siswa dalam aktifitas yang dilakukan, baik secara fisik, social maupun emosional.

Fenomena yang terjadi ketika pembelajaran penjas berlangsung di SMA Negeri 1 Pandeglang antara lain permainan sepakbola merupakan pembelajaran yang sering diinginkan oleh sebagian besar siswa setiap jadwal pembelajaran penjas berlangsung. Hal tersebut disebabkan karena sepakbola merupakan permainan yang popular dan menurut siswa permanian sepakbola mudah untuk dilakukan. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi semua siswa, masih ada sebagian siswa yang masih kurang merespon pembelajaran sepakbola, karena kurang menyenangi permainan sepakbola terlebih siswa perempuan.

Siswa perempuan memiliki kecenderungan tidak menyukai olahraga, terlebih dalam olahraga yang menggunakan fisik dan mengeluarkan keringat, hal tersebut dikarenakan fisik antara perempuan dan laki-laki berbeda. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sutresna (2010:67) “Terdapat perbedaan jelas dalam aspek anatomi antara wanita dan pria, tetapi kurang jelas dalam aspek fisiologi”. Perbedaan anatomi ini menyebabkan pria lebih mampu melakukan kegiatan jasmani dan olahraga yang memerlukan kekuatan dan dimensi lain yang lebih besar. Dijelaskan kembali oeh Browen dan Davies (dalam Sutresna 2001:4)

Sikap wanita terhadap jenis olaharaga yang keras (body contact) masing sangat rendah, dibandingkan dengan kaum laki-laki”. Selain dari siswa perempuan yang kurang menyenangi permainan sepakbola masih ada pula siswa laki-laki yang kurang faham terhadap permainan sepakbola terlebih dari segi peraturan permainan sepakbola tersehingga kurang baik dalam teknik yang dilakukannya.

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, salah satu cara untuk menangani masalah di atas adalah dengan melakukan modifikasi dalam pembelajaran. Modifikasi adalah, Menurut Bahagia dan Mujianto (2010:25) “Modifikasi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh para guru Penjas agar proses pembelajaran Penjas dapat mencerminkan DAP (Developmentally

Appropriate Practise)”. Penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa

(13)

4

menurut Aussie (1996) dalam Bahagia dan Mujianto (2010:35) “ Komponen-komponen penting dalam modifikasi lingkungan, yaitu ukuran, berat atau bentuk peralatan yang diadakan, lapangan permainan, waktu bermain atau lamanya permainan, dan jumlah pemain”. Sedangakan secara operasional menurut Ateng dalam Bahagia dan Mujianto (2010:36), modifikasi permainan yaitu :

Kurangi jumlah pemain dalam tiap regu, ukuran lapangan diperkecil, waktu permainan diperpendek, sesuaikan tingkat kesulitan dengan karakteristik anak, sederhanakan alat yang digunakan, dan ubahlah peraturan menjadi sederhana sesuai dengan kebutuhan agar permainan dapat berjalan dengan lancar.

Modifikasi yang dilakukan dalam penelitian ini hanya di lakukan pada : Tabel 1.1

Modifikasi Peraturan

Sumber : Diolah oleh penulis, Tahun 2013

Keterangan Ukuran Sesungguhnya Ukuran Modifikasi

Luas Lapangan Panjang 100-110 meter

Lebar 64-75 meter

Jumlah Pemain 11 pemain dalam satu tim Menyesuaikan dengan

program

(14)

5

Ari Maulanan Yusuf, 2014

4. Modifikasi Lebar dan Tinggi Gawang gawang di sesuaikan dengan luas lapangan permainan

Penguasaan bola merupakan masalah yang akan dibahas penulis, karena dari penguasaan bolalah tim dapat mencetak gol ataupun mempertahankan gawangnya dari serangan lawan. Menurut Tarigan (2001:11) pengertian penguasaan bola adalah :

Kemampuan menguasai passing, dribbling (menggiring), menendang ke gawang, atau kemampuannya dalam melakukan gerakan tanpa bola, atau mendukung pemain seregu yang membawa bola atau memainkan bola serta kemampuan menutup permainan lawan yang sedang memainkan (membawa) bola.

Dijelaskan kembali oleh Linda (1997:11) “Possession of the ball , players must support teammates with the ball and be able to pass and control the ball

over various distances”.

Dari penjelasan di atas modifikasi pembelajaran bertujuan untuk memberikan pemahaman pembelajaran penguasaan bola namun untuk penelitian ini dikhususkan pada hasil pembelajaran permainan sepakbola, karena penguasaan bola relatif lebih condong kepada kemampuan seorang atlet sepakbola yang telah berkecimpung di dunia professional. Permainan sepakbola yang dimodifikasi ini diberikan kepada siswa dalam bentuk aktivitas yang menarik dan dapat dengan mudah diterima oleh siswa. Dengan demikian maka akan terbentuk keinginan siswa untuk dapat melakukan permainan sepakbola dengan cara yang telah dimodifikasi, sehingga dapat menghasilkan pembelajaran yang lebih baik dalam pembelajaran permainan sepakbola.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan pengamatan di SMA Negeri 1 Pandeglang ada beberapa siswa yang tidak bisa mengikuti pembelajaran sepakbola diantaranya:

(15)

6

2. Perlu adanya modifikasi peraturan permainan sepakbola sehingga pembelajaran sepakbola dapat diikuti oleh semua siswa.

3. Dengan minat siswa yang meninggi, maka siswa dapat mengikuti

pembelajaran dengan sungguh-sungguh sehingga keterampilan siswa akan berkembangdalam permainan sepakbola.

Jika permasalahan tersebut tidak ditanggulangi secara baik, dikhawatirkan akan berdampak terhadap peningkatan keterampilan bermain sepakbola siswa. Penguasaan bola adalah salah satu faktor pembelajaran ini berhasil. Bahkan bisa berkurangnya minat siswa terhadap permainan sepakbola tersebut. Dengan adanya modifikasi permainan sepakbola di harapkan siswa tersebut dapat melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru dengan baik.

Dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka didapatkan permasalahan penelitian:

1. Apakah ada pengaruh modifikasi peraturan permainan terhadap hasil pembelajaran keterampilan passing, shooting dan dribbling dalam permainan sepakbola?

2. Apakah ada pengaruh peraturan permainan yang tidak dimodifikasi terhadap hasil pembelajaran keterampilan passing, shooting dan dribbling dalam permainan sepakbola?

3. Apakah ada perbedaan pengaruh peraturan permainan yang dimodifikasi dengan yang tidak dimodifikasi terhadap hasil pembelajaran keterampilan passing, shooting dan dribbling dalam permainan sepakbola?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui terdapat pengaruh modifikasi peraturan permainan terhadap hasil pembelajaran keterampilan passing, shooting dan dribbling dalam permainan sepakbola.

(16)

7

Ari Maulanan Yusuf, 2014

3. Untuk mengetahui terdapat perbedaan pengaruh peraturan permainan yang dimodifikasi dengan yang tidak dimodifikasi terhadap hasil pembelajaran keterampilan passing, shooting dan dribbling dalam permainan sepakbola. D. Batasan Penelitian

Untuk menghindari timbulnya penafsiran yang salah dan agar penelitian ini tidak menyimpang dari permasalahan dan tujuan penelitian, adapun pembatasan ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ruang lingkup penelitian ini hanya pada pengaruh modifikasi peraturan permainan sepakbola terhadap hasil pembelajaran keterampilan bermain sepakbola siswa

2. Modifikasi diterapkan hanya pada a. Luas lapangan pertandingan b. Alokasi waktu ketika pertandingan c. Banyaknya pemain

d. Modifikasi lebar gawang

3. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen 4. Populasi penelitian ini adalah siswa SMA N 1 Pandeglang kelas XI (sampel

yang di gunakan adalah kelas kontrol XI IPA 3 degan kelas eksperimen kelas XI IPS 1)

E.Manfaat Hasil Penelitian 1. Secara Teoritis

Kegunaan hasil penelitian secara teoritis adalah Mengembangkan ilmu dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani yang diketahui penulis khususnya pada mata kuliah Permainan Sepakbola.

2. Secara Praktis

Kegunaan penelitian secara praktis adalah sebagai berikut :

(17)

8

(18)

Ari Maulanan Yusuf, 2014

BAB III

METODEPENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pandeglang yaitu di Jalanraya Serang KM. 3 Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang Banten.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan tahap-tahap yang harus dilalui yaitu dari mengajukan proposal hingga penyusunan laporan. Penelitian ini dilaksanakan dari pertengahan bulan Agustus 2013 sampai dengan pertengahan bulan September 2013.

B.Operasional Variabel

Variabel merupakan suatu hal penting yang harus diperhatikan dalam penelitian. Menurut F.N Kerlinger (dalam Arikunto 2002:94) menyebutkan

“Variabel sebagai sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dan konsep kesadaran.” Pernyataan lain dikemukakn oleh Hatch dan Farhady (dalam Sugiyono 2010:3) mereka mendefinisikan “Variabel sebagai

atribut seseorang atau objek yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan

yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.” Sejalan dengan pendapat di atas, Sugiyono (2010:38) “Variabel penelitian sebagai suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.”

(19)

27

Tabel 3.1

Pretest -Posttest Group Control Design (Arikunto, 2006:86)

Keterangan :

E : Kelompok eksperimen

K : Kelompok Kontrol

(O1-O2) : Pretest-Posttet yang dilaksanakan pada kelompok eksperimen (O3-O4) : Pretest-Posttet yang dilaksanakan pada kelompok kontrol

Rencana ini merupakan salah satu bagian perencanaan penelitian yang bersifat pra eksperementa. Desain ini digunakan pada kelompok subjek. Tahap pertama subjek penelitian diberikan tesawal (Pretest) untuk mengetahui hasil pembelajaran bermain sepakbola sebelum diberikan perlakuan kemudian diberikan modifikasi peraturan permainan sepakbola dan selanjutnya diberikan tes akhir (Posttest).

C.Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian dapat dikatakan baik haruslah memiliki pendekatan yang sesuai dan cocok dengan jenis penelitiannya. Pendekatan penelitian terbagi kedalam dua bagian yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuatitatif. Adapun pengertian dari pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan penelitian yang digunakan untuk penelitian dengan teknik pengumpulan data dalam bentuk angka-angka atau dapat terhitung. Sejalan dengan pendapat Sugiyono (2010:8) yaitu:

Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk mennguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Pendapat di atas dilanjutkan oleh Purwanto (2010:174) menyatakan bahwa

“Metode penelitian kuantitatif merupakan sebuah paradigma dalam penelitian yang memandang kebenaran sebagai suatu yang tunggal, objektif, universal dan

Kelompok Pretest Perlakuan Posttest

E O1 X O2

(20)

28

Ari Maulanan Yusuf, 2014

dapat diverifikasi.” Melalui metode ini diharapkan pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam permasalahan penelitian dapat terjawab.

Menurut Arikunto (2002:9) “Penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya penelitian kuanitatif dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran data yang didapat oleh peneliti, serta penampilan dari hasilnya.” Beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dapat memandang kebenaran suatu penelitian dari angka-angka yang didapat di lapangan. Pendekatan penelitian yang menggunakan data statistik berupa angka-angka yang bersifat objektif, konkrit, terukur, dan sistematis.

Selain menggunakan pendekatan penelitian, untuk membantu keberhasilan suatu penelitian dan memperjelas langkah-langkah maupun arah dari penelitian, diperlukan juga suatu metode yang jelas. Metode adalah cara yang akan digunakan oleh peneliti untuk mencapai tujuan penelitian. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:2) “Menyatakan metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”

Berdasarkan pengertian di atas, maka metode yang sesuai dengan penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu penelitian yang dimana data atau gambaran penelitian tersebut yang secara sengaja ditimbulkan, Menurut Arikunto (2006:14)

“Penelitian dimana ingin mengetahui gambaran tentang data yang secara sengaja ditimbulkan.Dalam penelitian ini, Peneliti berusaha menjelaskan bagaimana pengaruh antar variabel, yaitu pengaruh Modifikasi Peraturan Permainan(X) terhadap Hasil Belajar Siswa (Y).”

D.Langkah-Langkah Penelitian 1. Tahap Penelitian

(21)

29

berjalan dengan baik dan mencapai hasil yang maksimal, maka peneliti menyusun langkah-langkah tahap penelitian secara sistematis, sebagai berikut:

a. Tahap Pra Penelitian

Dalam tahap pra penelitian ini, hal pertama yang dilakukan peneliti adalah memilih dan menentukan lokasi penelitian yang bertujuan untuk menyesuaikan keperluan dan kepentingan fokus penelitian dengan objek atau tempat penelitian. Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah SMA Negeri 1 Pandeglang, Jalan Raya Serang km.3 Pandeglang. Kemudian setelah ditetapkan lokasi yang akan menjadi objek penelitian, tahap berikutnya adalah pra penelitian dengan melakukan perizinan pra penelitian terlebih dahulu.

Setelah perizinan pra penelitian disetujui oleh SMAN 1 Pandeglang, kemudian peneliti melakukan studi pendahuluan melalui observasi dan wawancara dengan guru olah raga kelas XI di SMA N 1 Pandeglang. Pada waktu itu, peneliti memulai wawancara dengan memperkenalkan identitas serta menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan peneliti.

b. Tahap Penyusunan Instrumen

Dalam tahap ini, peneliti melakukan penyusunan instrumen setelah mendapat persetujuan proposal dari kedua pembimbing skripsi. Peneliti menyusun instrumen penelitian dibagi menjadi dua. Instrumen tes bermain dan instrumen tes keterampilan, yang ditunjukan untuk menilai para siswa yang menjadi objek penelitian.

Dengan adanya kuesioner, peneliti berharap data yang diperoleh akan lengkap dan akurat karena selain didapat hasil data berupa angka-angka yang sifatnya pasti juga diharapkan akan didapat data yang lebih akurat. Selain itu, penulis juga menggunakan instrumen wawancara untuk memperdalam hasil penelitian.

c. Tahap Pelaksanaan Penelitian

(22)

30

Ari Maulanan Yusuf, 2014

Pandeglang. Adapun langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam pelaksanaan penelitian, sebagai berikut:

1. Pembuatan jadwal penelitian

Tahap pembuatan jadwal ini adalah tahap dimana awal mula pelaksaaan penelitian yang dimana jadwal dibagi ke dalam 16 (enam belas) kali pertemuan, dimana tahap selanjutnya melakukan kordinasi dengan pihak sekolah dalam hal ini guru bidang studi yang bersangkutan untuk melihat ulang kalender akademik semester awal.

2. Pembuatan program penelitian

Tahap berikutnya adalah tahap melakukan pembuatan program penelitian atau program pembelajaran. Adapun program yang dibuat adalah program pembelajaran sepakbola yang dimodifikasi. Program ini terbagi ke dalam 3 (tiga) isi pokok yaitu tes awal (Pretest), program inti dan test akhir (Posttest). Modifikasi yang dimaksud adalah peraturan permainan sepakbola dengan merubah beberapa aturan yang sebenarnya yaitu lebar gawang yang disesuaikan dalam ketika pembelajaran, lebar lapangan menjadi panjang 15 meter dengan lebar 10 meter, jumlah pemain yang dikurangi menjadi 2 vs 2 hingga 6 vs 6, ada pula permainan 5 vs 5 dengan pembagian wilayah permainan, dan alokasi waktu menjadi 30 menit.

3. Pelaksanaan penelitian

Tahap akhir dari pelaksanaan penelitian ini adalah melakukan treatment pada siswa atau kelompok eksperimen dengan didahului tes awal pretest kemudian setelah diketahui kemampuan sebelum treatment maka kelompok eksperimen diberikan program pembelajaran yang dimodifikasi. Setelah program selesai berlanjut pada pengujian keterampilan yaitu tes akhir posttest.

Setelah selesai, kemudian data yang diperoleh dari hasil penelitian tes keterampilan serta wawancara, disusun dalam bentuk catatan lengkap setelah didukung oleh dokumen lainnya. Adapun jadwal tersebut dilakukan 3 kali dalam 1

minggu pada hari senin, rabu dan jum’at.

(23)

31

Seorang peneliti memerlukan teknik penelitian data dalam penelitian, untuk mengetahui hasil penelitian yang dilakukannya.Sebagaimana yang diungkapkan oleh Sugiyono (2010:224) “Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data.” Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan.

Data yang sudah terkumpul, digunakan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan karena data yang diperoleh akan menjadi landasan dalam mengambil kesimpulan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi oleh seorang guru penjas di sekolah tersebut sedangkan wawancara digunakan ketika mencari informasi siswa, guru dan sekolah bersangkutan, lebih jelasnya akan di uraikan sebagai berikut:

1. Tes Keterampilan Dasar Sepakbola

Cabang olahraga sepakbola dapat dijadikan media pembelajaran dalam pendidikan jasmani, teknik dan strategi pengumpulan data tersebut menurut Suntoda (2013:6) adalah berupa “(1) tes Sepak dan tahan bola (Passing and Stoping), (2) tes memainkan bola dengan kepala (Heading), (3) tes menggiring

bola (Dribbling), (4) tes menendang bola ke sasaran (Shooling).” Tes keterampilan ini dijabarkan kembali oleh Nurhasan (2007:207) sebagai berikut:

(24)

32

Ari Maulanan Yusuf, 2014

Instrumen ini digunakan dalam pengumpulan data penelitian keterampilan dasar bermain sepakbola. Tes tersebut hanya menggunakan 3 komponen tes yaitu tes (passing dan stoping, shooting, dan dribbling) yang di lakukan oleh siswa dan di tes langsung oleh peneliti di lapangan, dengan adanya pengawasan dari guru mata pelajaran pendidikan jasmani di sekolah tersebut.

2. Wawancara

Untuk mengembangkan penelitian diperlukan juga teknik pengumpulan data dengan cara wawancara guna untuk memperoleh informasi lebih mendalam lagi. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sugiyono (2010:137) yaitu:

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil. Selain itu menurut Arikunto (2002:132) “Wawancara merupakan sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara.”

Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa wawancara atau interview adalah suatu teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan oleh peneliti untuk mencari data lebih terperinci dengan berdialog langsung dengan responden. Wawancara tersebut lebih efisien pada objek individu atau siswa yang kurang baik dalam menerima pembelajaran.

(25)

33

Bagan 3.1 Langkah-langkah penelitian F. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Dalam suatu penelitian, memerlukan populasi sebagai objek/subjek penelitian menurut Arikunto (2002: 108) mendefinisikan bahwa populasi yaitu :

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi yang sudah sensus.

Studi Pendahuluan

Menyusun proposal penelitian

Pembuatan program latihan dan instrumen

Kelas Kontrol

Pretest

Pelatihan Sepakbola dengan model komando

Pelatihan Sepakbola Dengan modifikasi peraturan

permainan

Pretest

Kelas eksperimen

Postest

Analisis data

Hasil dan pembahasan

Kesimpulan

(26)

34

Ari Maulanan Yusuf, 2014

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Pandeglang. Untuk lebih jelas mengenai populasi dalam penelitian ini, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2

Data siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pandeglang Sumber : Diolah oleh penulis, Tahun 2013

No Kelas Siswa

Laki-Laki

Siswa

Perempuan Jumlah

1. XI- IPA-1 13 27 40

2. XI-IPA-2 10 32 42

3. XI- IPA-3 13 29 42

4 XI-IPA-4 12 32 44

5 XI-IPA-5 14 26 40

6 XI-IPS-1 18 25 43

7 XI-IPS-2 22 15 37

8 XI-IPS-3 22 20 42

9 XI-IPS-4 21 20 41

Jumlah 145 226 371

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah popupasi dalam penelitian ini sebanyak 371 siswa, yang terdiri dari seluruh siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Pandeglang.

2. Sampel Penelitian

Setelah menentukan populasi penelitian, selanjutnya menentukan sampel penelitian yang digunakan bila populasinya besar. Menurut Arikunto (2002:109)

(27)

35

dengan pendapat Sugiyono (2010:81) “Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.”

Dalam menentukan sampel, harus diketahui terlebih dahulu teknik sampling yang akan digunakan. Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Begitu pula dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah menggunakan cluster random samling. Adapun teknik yang dipakai yaitu cluster random sampling menurut Nurul (2006:124) adalah “Teknik yang digunakan ketika jumlah populasi tidak terdiri dari individu-individu melaikan terdiri dari kelompok-kelompok individu atau cluster.” Misalnya, penelitian dilakukan terhadap populasi pelajar SMA disebuah kota.

Sampel yang diambil adalah dua kelas atau dua kelompok dari populasi yang ada, dimana dua kelompok tersebut digunakan untuk kelompok yang di berikan eksperimen dan kelompok yang menjadi kelompok kontrol. Setelah mendapatkan 2 kelompok untuk penelitian tersebut peneliti memilih sampel untuk menentukan kelompok yang menjadi kelompok kontrol dan kelompok eksperimen ditentukan dengan cara random sampel.

G.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini berperan sebagai peneliti, artinya responden berhadapan langsung dengan peneliti. Menurut Arikunto (2002:136) “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.”

Terdapat 1 instrumen tepelitian dalam penelitian ini diantaranya adalah tes keterampilan yang di bagi ke dalam 3 bagian yaitu tes pembelajaran (passing, shooting dan dribbling) adalah untuk menuji hipotesis peningkatan komponen

keterampilan dasar bermain sepakbola. Penjelasan instrumen tersebut terlampir pada lampiran.

(28)

36

Ari Maulanan Yusuf, 2014

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sebaran data tersebut normal atau tidak. Uji selanjutnya apakah memakai statistik parametrik atau non parametrik. Uji normalitas juga bisa diolah dengan SPSS for windows version 20, berdasarkan hasil pengujian normalitas, data terdistribusi normal, untuk lebih jelas menggunakan uji Kolmogorov Smirnov.lihat pada lampiran 6.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel satu dengan yang lainnya memiliki persamaan atau tidak. Untuk mengetahui suatu data homogen atau tidak, maka peneliti menggunakan program SPSS for windows version 20, berdasarkan hasil pengujian homogenitas, data tersebut bervarian

homogen. Uji ini menggunakan Levene's Test. Lihat pada lampiran 6.

2. Uji Hipotesis

Adapun menguji hipotesis penelitian ini menggunakan uji (Paired Sample t Test) untuk menguji pertanyaan penelitian 1 dan 2, sedangkan untuk menjawab

(29)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Mengacu pada permasalahan penelitian, hasil pengamatan dan pembahasan sebagaimana dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa secara keseluruhan siswa baik untuk kelompok kontrol ataupun kelompok eksperimen mengalami peningkatan keterampilan berrmainan sepakbola. Berdasarkan hasil uji statistik menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dari adanya modifikasi peraturan permainan sepakbola terhadap hasil belajar keterampilan bermainan sepak bola di SMA Negeri 1 Pandeglang, paparan sebagai berikut :

1. Modifikasi peraturan permainan berpengaruh terhadap hasil pembelajaran keterampilan passing, shooting dan dribbling dalam permainan sepakbola.

2. Peraturan yang tidak dimodifikasi berpengaruh secara signifikan terhadap hasil pembelajaran keterampilan passing, shooting dan dribbling dalam permainan sepakbola.

3. Modifikasi peraturan permainan berpengaruh secara signifikan dibandingkan dengan pembelajaran permainan sepakbola yang tidak dimodifikasi terhadap hasil pembelajaran keterampilan passing, shooting dan dribbling dalam permainan sepakbola.

B. Saran

(30)

Ari Maulanan Yusuf, 2014

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, Bambang. (2011). Pedagogi Olahraga Konsep dan Pendekatan Pengajaran, redpoint, Bandung.

Arikunto, Suharsimi. (2002). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Rineka Cipta, Bandung.

Bahagia, Yoyo. (2010). Fasilitas dan Perlengkapan Penjas, Redpoint, Bandung Depdiknas. (2006). Bunga Rampai Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran

(SMA, SMK, dan SLB). Jakarta: Depdiknas

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Gerungan. (2004). PsikologiSosial, RefikaAditama, Bandung.

Hamalik, Oemar. (2006). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hasan, Iqbal. (2002). Pokok-Pokok Materi Metode Penelitian dan Aplikasinya,

Ghalia Indonesia, Jakarta.

Herliana Martono, L. (2012). Pengertian Permainan. [Online]. Tersedia di:

www.lepank.com/2012/08/pengertian-peraturan-menurut-beberapa.html?m=1. [Diakses 29 Juli 2013].

Hidayat, Yusuf. ( 2010). Psikologi Olahraga, Bintang Warliartika, Bandung. Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat.

Linda L. Griffin. (1997). Teaching Sport Concept and Skills: A Tactical Games

Approach. USA: Human Knetics.

Nurhasan, (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan, Redpoint, Bandung .

Purwanto. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, PustakaPelajar, Yogyakarta. Subroto, Toto. (2000). Keteraampilan dan Konsep Olahraga di Sekolah Dasar,

redpoint, Bandung.

Sucipto, dkk. (2000). Permainan Sepakbola, FPOK, Bandung.

Sudjana, Nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Cet. XV). Bandung: PT. Ramaja Rosdakarya.

Suntoda, Andi. (2013). Tes Pengukuran Pendidikan Jasmani. Redpoint, Bandung.

Tarigan, Beltasar. (2001). Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Pembelajaran Sepak Bola, Direktorat Jenderal Olahraga, Jakarta.

Uno, Hamzah B., Abdul Karim Rauf, dan Najamuddin Petta Solong. (2008). Pengantar Teori Belajar dan Pembelajaran. (Cet. II). Gorontalo: Nurul Jannah.

Usman, Moh Uzer dan Lilis Setiawati. (2001). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

UU No.20 tahun. (2003). tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. (2010). Evaluasi Pembelajaran: Kompetensi dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Letera.

Gambar

Tabel 1.1  Modifikasi Peraturan
Tabel 3.1 Pretest -Posttest Group Control Design (Arikunto, 2006:86)
Tabel 3.2 Data siswa kelas XI SMA Negeri 1 Pandeglang

Referensi

Dokumen terkait

Supriyatman (2014) mengenai “Implementasi Pembelajaran Fisika Material Berbasis pada Metode Siklus 4E Learning Siswa SMP Left Behind untuk Mengembangkan Keterampilan

Lailasari Hutabarat, Pemberian Beberapa Jenis Antioksidan terhadap Peningkatan Ketahanan Salinitas pada Turunan F4 Kedelai Berdasarkan Aktivitas.. Enzin Peroksidase (POD)

pelaksanaan pembangunan pada umumnya dan khususnya menunjang Pembangunan Perumahan dengan harga yang dapat dijangkau oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah,

Berdasarkan uji parsial menunjukkan bahwa variabel Kepribadian berpengaruh positif dan signifikan, dan variabel Pengembangan Sumber Daya Manusia berpengaruh positif

PENGARUH LATIHAN RELAKSASI AUTOGENIC DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VIDEO TERHADAP KESIAPAN MENTAL ATLET DALAM PERTANDINGAN FUTSAL.. Universitas Pendidikan Indonesia

terhadap prestasi kerja pegawai pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Provinsi

Pembelajaran pada Program Studi Pendidikan Matematika di Masing-masing Kemampuan Awal……… 150 Tabel 4.29 Skor Rata-rata dan Simpangan Baku KBM berdasarkan. Kemampuan Awal

(1) Kecuali dalam hal-hal yang dimaksudkan dalam ayat 3 dan 4 pasal ini, maka besarnya Uang Pemasukan untuk pemberian tanah Negara dengan Hak Guna-Bangunan yang berjangka waktu 30