• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Teknik Dasar Passing Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Kelas IX Mts Siraajul Ummah Kabupaten Bekasi

N/A
N/A
Adit Click

Academic year: 2024

Membagikan "Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Teknik Dasar Passing Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Kelas IX Mts Siraajul Ummah Kabupaten Bekasi"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP TEKNIK DASAR PASSING DALAM

PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS IX MTS SIRAAJUL UMMAH KABUPATEN BEKASI

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi satu syarat dalam menempuh ujian Sarjana Pendidikan pada jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

FKIP Universitas Singaperbangsa Karawang

Disusun Oleh : RIFKI SABIK 1810631070080

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

2022

(2)

i HALAMAN PENGESAHAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP TEKNIK DASAR PASSING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS IX MTS SIRAAJUL UMMAH KABUPATEN

BEKASI SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah satu syarat dalam menempuh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh Rifki Sabik 1810631070080

Disetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Astri Ayu Irawan, S.Pd., M.Pd. Ardawi Sumarno, S.Pd., M.Pd.

NIDN.0015068503 NIDN.0024099302

Disahkan Dekan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Singaperbangsa Karawang

H. Andrie Chaerul, M.Sc.,Ph.D.

NIP. 195902281984031004

(3)

ii PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Rifki Sabik

NPM : 1810631070080

Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang berjudul : PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP TEKNIK DASAR PASSING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS IX MTS SIRAAJUL UMMAH KABUPATEN

BEKASI

adalah hasil karya sendiri dan bukan jiplakan hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Jika dikemudian hari terbukti bahwa skripsi saya merupakan hasil jiplakan maka saya akan bersedia untuk meninggalkan gelar sarjana Pendidikan yang saya peroleh.

Karawang, 12 Agustus 2022

Rifki Sabik

(4)

iii DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Rifki Sabik

Tempat/Tanggal lahir : Bekasi, 05 Februari 1999 Jenis kelamin : Laki-Laki

Status : Mahasiswa

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Tinggi : 162 cm

Berat badan : 54 kg

Alamat : Kp. Pelaukan Rt 02/04 Desa Karang Rahayu Kec.

Karang Bahagia Kab. Bekasi

Handphone : 081293020322

Email : [email protected]

Data Pendidikan

SD : SDN Karang Rahayu 03 (2005-2011)

SMP : MTsN Cikarang (2011-2014)

SMA : MA Siraajul Ummah (2015-2018)

(5)

iv ABSTRAK

RIFKI SABIK : PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVER LEARNING TERHADAP TEKNIK DASAR PASSING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS IX MTS SIRAAJUL UMMAH KABUPATEN BEKASI

Tujuan dalam penelitian ini Untuk mengetahui Pengaruh Teknik Dasar Passing Dalam permainan Sepakbola Melalui Model pembelajaran Discovery Learning Pada Siswa Kelas IX MTs Siraajul Ummah Kabupaten Bekasi. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif eksperiment. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode eksperimen dengan adanya perlakuan (Treatment) yang diberikan kepada siswa kelas IX MTS Siraajul Ummah yang berjumlah 27 siswa. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan Teknik analisis menggunakan uji normalitas dan homogenitas. Dalam penelitian ini berhasil menunjukkan bahwa adanya pengaruh model pembelajaran discovery learning terhadap Teknik dasar passing dalam permainan sepak bola pada siswa kelas IX MTS Siraajul Ummah dengan persentase kenaikan kategori “sedang” 63% sedangkan dikategori “tinggi”

15%.

Kata Kunci : Model pembelajaran discovery learning, Passing sepakbola.

(6)

v KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Proposal Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Teknik Dasar Passing Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Kelas IX MTs Siraajul Ummah Kabupaten Bekasi” dapat tersusun dengan baik sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana dalam bidang Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Singaperbangsa Karawang.

Dalam penyusunan Proposal Skripsi ini penulis tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari beberapa pihak khususnya yang telah membimbing dan mengarahkan untuk kesempurnaan Proposal ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Sri Mulyani, Ak., CA., selaku Rektor Universitas Singaperbangsa Karawang.

2. Bapak H. Andrie Chaerul, M.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Dhika Bayu Mahardika, S.Pd., M.Pd. selaku PLT Kaprodi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.

4. Ibu Dr. Astri Ayu Irawan, S.Pd.,M.Pd. selaku pembimbing I dan bapak Ardawi Sumarno, S.Pd.,M.Pd. selaku Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Rekha Ratri Julianti, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah Seminar Proposal, yang telah meluangkan waktu untuk memberikan arahan dalam penulisan seminar proposal.

6. Ibu Rekha Ratri Julianti, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen pembimbing Akademik.

(7)

vi 7. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu di Universitas Singaperbangsa Karawang

8. Keluarga yang telah memberikan doa, semangat dan arahan.

9. Teman-teman seangkatan yang telah membantu dan berbagi ilmunya selama masa perkuliahan.

Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal skripsi ini masih banyak kekurangan, baik dari segi kata ataupun penulisannya. Oleh karena itu penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan skripsi ini.

Demikian skripsi ini penulis buat, semoga dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya para pembaca atas bantuan dan partisipasinya yang diberikan kepada penulis semoga menjadi amal ibadah disisi Allah SWT dan mendapatkan balasan yang setimpal. Aamiin ya robbal ‘alamin.

Karawang, 12 Agustus 2022 Penulis,

Rifki Sabik

NPM. 1810631070080

(8)

vii DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... i

PERNYATAAN ... ii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Indentifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Hipotesa Penelitian... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II ... 8

A. Pendidikan Jasmani ... 8

B. Model Pembelajaran Discovery Learning ... 9

C. Sepak Bola ... 10

D. Teknik Dasar Passing ... 12

E. Kerangka Berfikir... 15

F. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 16

BAB III... 18

A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 18

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 19

C. Variabel dan Desain Penelitian ... 20

D. Instrument Penelitian ... 21

E. Teknik Pengolahan Data dan Teknik Analisis Data ... 28

(9)

viii

BAB IV ... 32

A. Gambar Umum Lokasi (Profil) Daerah Penelitian... 32

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 32

C. Hasil Uji Prasyarat ... 36

D. Hasil Uji Hipotesis ... 37

E. Pembahasan ... 38

BAB V ... 40

A. Kesimpulan ... 40

B. Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 41

LAMPIRAN ... 44

(10)

ix DAFTAR TABEL

Table 1. Rancangan penelitian One Group Pretest and Posttest Design ... 21

Table 2. Kisi-kisi penelitian keterampilan ... 22

Table 3. Rekapan penilaian tes keterampilan ... 24

Table 4. Hasil Uji Validitas ... 26

Table 5. Hasil Uji Reliabilitas ... 28

Table 6. Norma Pengkategorian ... 30

Table 7. Data hasil penelitian Pretest dan Posttest ... 33

Table 8. Deskriptif Statistik Pretest dan Posttest ... 34

Table 9. Distribusi Frekuensi Pretest dan Posttest ... 35

Table 10. Uji Normalitas ... 36

Table 11. Uji Homogenitas ... 36

Table 12. Uji T hasil Pretest dan Posttest ... 37

(11)

x DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Passing kaki bagian dalam ... 12

Gambar 2. Passing kaki bagian luar ... 13

Gambar 3. Passing menggunakan punggung kaki ... 14

Gambar 4. Diagram Batang Pretest dan Posttest ... 35

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan ialah rangkaian suatu proses yang tiada henti untuk mengembangkan kemampuan serta perilaku yang dimiliki seseorang agar dalam kehidupannya dapat bermanfaat. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki seseorang, sehingga dengan potensi tersebut akan bermanfaat untuk dirinya sendiri dan lingkungannya.

Sugihartono, dkk (2014: 3) menyebutkan bahwa Pendidikan ialah suatu kegiatan yang dilaksanakan secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun kelompok untuk manusia menjadi dewasa melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Kristianingsih, 2021).

Secara mendasar hal ini dikemukakan dalam Undang-Undang Bab II Pasal 3 mengenai Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 tentang tujuan Pendidikan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk sifat serta kemajuan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Pendidikan nasional secara keseluruhan (Mahendra, 2014). Pendidikan jasmani adalah proses Pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistimatik yang merupakan alat untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional- sportifitas- spiritual-sosial) serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan

(13)

2

dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang (Depdiknas Nomor 20 Tahun 2003).

Dengan diberlakukannya kurikulum 2013 disekolah, meminta guru dan siswa bersifat aktif , kreatif, inovatif, dan kompetitif dalam menanggapi setiap pelajaran yang diajarkan. Sikap aktif, kreatif, inovatif dan kompetitif terwujud dengan menempatkan siswa sebagai subyek. Peran guru adalah sebagai fasilitator dan bukan sebagai sumber utama dalam pembelajaran.

Untuk menjadikan siswa memiliki sikap aktif, kreatif, inovatif, dan kompetitif dari siswa tidaklah mudah, keadaan yang terjadi adalah beranggapan guru sebagai sumber belajar yang paling benar. Yang sering terjadi dalam proses pembelajaran menempatkan siswa sebagai pendengar ceramah guru.

Berakibat proses pembelajaran menjadi membosankan dan menjadikan siswa malas belajar. Perilaku siswa yang pasif atau statis tersebut ternyata tidak hanya terjadi di mata pelajaran yang lainnya akan tetapi terjadi pula pada semua mata pelajaran termasuk Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.

Dalam pembelajaran Pendidikan jasmani olahraga dan Kesehatan guru wajib menguasai materi yang akan di ajarkan dana bagaimana cara menyampaikannya. Cara penyampaian pelajaran sering dikenal dengan model pembelajaran. Model pembelajaran merupakan faktor yang krusial yang harus diperhatikan oleh seorang guru, cara menyampaikan pelajaran dengan menggunakan cara satu arah tentunya akan membuat siswa bingung karena siswa akan menjadi pasif tentang apa yang sudah dipelajari, yang terjadi proses kegiatan belajar mengajar (KBM) Pendidikan jasmani olahraga dan Kesehatan menjadi membosankan.

Di jaman Era globalisasai pada saat ini, guru bisa mendapatkan banyak sekali model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam menopang keberhasilan kegiatan proses belajar mengajar. Salah satunya adalah model pembelajaran Discovery Learning. Discovery learning adalah kegiatan proses belajar yang di dalamnya tidak disediakan suatu konsep dalam bentuk jadi

(14)

(final), tetapi siswa dituntut untuk mengatur dan Menyusun sendiri cara belajarnya dalam menemukan konsep (Surur et al., 2019).

Metode Discovery Learning (penemuan) adalah bagian dari praktek Pendidikan yang mencakup metode mengajar yang memajukan cara belajar yang aktif, berorientasi pada proses, mengarahkan sendiri mencari sendiri dan menjadikan siswa belajar dari apa yang terjadi diluar pelajaran (Juliantine et al., 2016). Dalam dunia Pendidikan, sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang dipelajari disekolah yang sudah dirangkum dalam kurikulum Pendidikan jasmani olahraga dan Kesehatan. Sepakbola sendiri merupakan suatu permainan yang melibatkan semua bagian dengan permain 11 lawan 11.

Pada dasarnya sepakbola adalah permainan yang dilakukan selama 90 menit sesuai aturan dan tujuan mencetak gol sebanyak -banyaknya, dimainkan dengan kaki dengan Teknik yang cepat, efektif/efisien. Olahraga ini membutuhkan kerja sama tim, sehingga menjadi lebih dalam semangat bertanding dan berkembang sifat kebersamaan.

Dengan demikian sepakbola bisa dikatakan permainan yang dilakukan selama 2x45 menit dengan melibatkan semua unsur kondisi fisik, dan menggunakan Teknik yang baik dan benar, dan permainan dilakukan dengan pertim dan setiap timnya terdiri dari 11 pemain. (Hamdani et al., 2021). Dalam upaya meningkatkan ketrampilan bermain sepak bola. Menguasai Teknik dasar merupakan sesuatu yang harus dimilki siswa agar dapat menopang keterampilannya dalam bermain sepak bola secara individu ataupun kolektif.

Dalam proses pembelajaran Pendidikan jasmani olahraga dan Kesehatan, siswa sangat menyukai permainan sepak bola khususnya siswa laki-laki. Akan tetapi masalah yang sering timbul ialah bahwa siswa Cuma sekedar bermain sepak bola saja tanpa memperhatikan penguasaan dalam Teknik dasar bermain sepak bola khususnya passing pada kaki bagian dalam. Ini terbukti dari observasi yang dilakukan oleh peneliti di MTs Siraajul Ummah Kabupaten

(15)

4

Bekasi. Dari obsevasi yang dilakukan, terlihat siswa masih banyak yang belum menguasai Teknik dasar passing dalam bermainan sepak bola.

Dari hasil keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa Teknik dasar passing dalam permainan sepak bola masih rendah oleh sebab itu penggunaan model pembelajaran Discovery Learning dalam kegiatan proses belajar passing dengan menggunakan kaki bagian dalam merupakan cara atau pendekatan yang bisa dipakai dan diharapkan mempunyai pengaruh yang baik dan meningkatkan hasil belajar yang baik.

Seiring dengan hal tersebut, maka dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) khususnya mata pelajaran Pendidikan jasmani olahraga dan Kesehatan pada materi passing dengan menggunakan kaki bagian dalam bisa di bilang tepat jika menggunakan model pembelajaran Discovery Learning, karena siswa diharuskan untuk menemukan sendiri bagaimana cara melakukan passing kaki bagian dalam dengan baik. Maka hasil belajar siswa akan diingat dan tidak akan mudah terlupakan karena model pembelajaran Discovery Learning yang bisa mengembangkan cara belajar aktif dan pemahaman yang diperoleh siswa benar-benar di kuasai dan mudah di pahami.

Pada masa ini siswa Sekolah Menengah Pertama atau MTs pada umumnya adalah usia remaja. Menurur Abin Syamsudin Makmun, (2004: 78-79) perilaku dan peribadi siswa MTs/SMP sudah memasuki masa remaja. Hal ini dijelaskan lebih lanjut bahwa rentangan masa remaja itu berlangsung sekitar 11-13 tahun sampai 18-20 tahun menurut umur kalender kelahiran seseorang. Masa remaja terbagi menjadi 2 yaitu masa remaja awal (usia 11-13 tahun sampai 14-15 tahun) dan masa remaja akhir (usia 14-16 tahun sampai 18-20 tahun).

Dengan demikian siswa SMP/MTs yang menjadi subyek penelitian penulis termasuk kedalam golongan remaja awal. Pada masa remaja awal individu akan mengalami fase peralihan dan masih mengalami kebingungan pada perubahan- perubahan secara fisik yang terjadi pada tubuhnya sendiri. Remaja awal, akan mengembangkan pikiran-pikiran baru dan belum mampu mengontrol emosinya sendiri, sering merasa ragu-ragu, tidak stabil, tidak puas, rendah diri, dan cepat

(16)

merasa kecewa. Selain kontrol diri yang sulit, pola pemikir remaja awal pun mulai berkembang dan pengetahuan yang diperoleh dari lingkungan sekitar mulai bertambah(Widiasavitri, 2016).

Berdasarkan hasil Study lapangan dan informasi yang didapat dari guru olahraga sekolah yang dilakukan oleh peneliti bahwa masih banyak siswa yang melakukan passing yang tidak menemui sasaran, passing yang kekencangan yang menuju temannya, dan passing yang asal-asalan. Maka dari itu, penulis berkeinginan untuk mengungkapkan secara ilmiah dalam bentuk penelitian yang ada hubungannya dengan masalah penggunaan model mengajar yang digunakan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yaitu penyampaian materi pelajaran Teknik passing dengan menggunkan kaki bagian dalam pada permainan sepak bola.

Dari sudut pandang yang dilihat adalah dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning pada pembelajaran Teknik dasar passing.

Maka peneliti ingin mengetahui sampai dimana “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Teknik Dasar Passing Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Kelas IX MTs Siraajul Ummah Kabupaten Bekasi”.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah, maka dapat di indentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Passing yang dilakukan masih terlalu kencang dan kurang akurat sehingga temen sulit menerima bola

2. Siswa masih sering melakukan passing asal-asalan

3. Siswa yang melakukan passing sering tidak sampai kepada teman C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat berjalan dengan baik dan tersusun baik, maka penulis maka penulis membatasi masalah yang mau diteliti.

(17)

6

Adapun Batasan masalah dalam penelitian ini adalah : “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Teknik Dasar Passing Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Kelas IX MTs Siraajul Ummah Kabupaten Bekasi”.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, indentifikasi masalah, dan Batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Teknik Dasar Passing Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Kelas IX MTs Siraajul Ummah Kabupaten Bekasi

D. Tujuan Penelitian

Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui Pengaruh Teknik Dasar Passing Dalam permainan Sepak Bola Melalui Model pembelajaran Discovery Learning Pada Siswa Kelas IX MTs Siraajul Ummah Kabupaten Bekasi.

E. Hipotesa Penelitian

Berdasarkan dari latar belakang dan perumusan masalah yang sudah di uraikan diatas dapat dirumuskan hipotesisnya sebagai berikut: diduga terdapat “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Teknik Dasar Passing Dalam Permainan Sepak Bola Pada Siswa Kelas IX MTs Siraajul Ummah Kabupaten Bekasi”.

F. Manfaat Penelitian

Secara teoritis penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, disamping itu hasil penelitian ini juga dapat di manfaatkan sebagai berikut :

1. Memberikan masukan kepada guru Pendidikan jasmani dalam rangka meningkatkan kualitas dalam proses belajar mengajar, terkhusus pada

(18)

materi passing dengan model pembelajaran discovery learning dalam permainan sepak bola.

2. Mengatasi kendala yang terjadi sehingga siswa menjadi lebih termotivasi dalam proses pembelajaran

3. Agar lebih banyak wawasan peneliti dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik di masa yang akan datang

4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan peneliti yang ada kaitannya dengan penelitian ini di kemudian hari.

(19)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani adalah sebuah proses Pendidikan yang memanfaatkan aktivitas atau kegiatan fisik untuk menghasilkan perubahan Kesehatan tubuh dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental serta emosional (E. T. Rahayu, 2016). Definisi Pendidikan jasmani tidak hanya menunjuk pada pengertian tradisional dari aktivitas fisik, melainkan harus melihat pada bidang yang lebih luas dan lebih abstrak, sebagai suatu proses pembentukan kualitas pikiran dan juga tubuh.

Pendidikan jasmani adalah sebuah bagian yang tidak terpisahkan dari system Pendidikan yang secara keseluruhan memfokuskan pengembangan terhadap aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, ketrampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, ketrampilan sosial, penalaran dan Tindakan moral melalui aktivitas jasmani. (Rahayu, 2013:1) menjelaskan pendidikan jasmani adalah sebuah media untuk mensupport perkembangan motoric, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai dan pembiasaan terhadap hidup sehat yang berakhir untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang(Syafrizal et al., 2018).

Pendidikan Jasmani adalah suatu fase dari proses pendidikan keseluruhan, dan menggunakan dorongan kegiatan tersebut yang sepadan pada tiap individu untuk mengembangkan individu tersebut secara organis, neuro musculair, intelectual dan emotional(Bangun, 2016). Wijaya & Rachman (2017) add physical education not only to educate students in physical growth and development but to plant the right attitude and values of life can be instilled through physical activity(Nur et al., 2018).

Karenanya Pendidikan jasmani ini harus menyebabkan adanya perbaikan dalam pemikiran (Psikis) dan tubuh (Fisik) yang mempengaruhi semua

(20)

aspek kehidupan harian seseorang. Dengan adanya Pendidikan jasmani diharapkan mampu menjadikan tubuh yang baik bagi pikiran atau jiwa.

B. Model Pembelajaran Discovery Learning

Model pembelajaran discovery learning adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan informasi yang berupa ide atau gambaran dan prinsip-prinsip dalam suatu proses mental, yang dilakukan melalui kegiatan percobaan sehingga anak mendapatkan pengetahuan yang sebelumnya belum didapat atau diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan, Sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri(Surur et al., 2019).

The Discovery learning model is an appropriate learning model to lead students to play an active role and think critically in finding knowledge through direct investigation. The Discovery learning model is a model used to develop ways of learning students actively find independently, process- oriented, self-directed, and reflective" Hosnan (Nur et al., 2018).

Discovery learning membuat peserta didik terlatih melakukan Kerjasama dan mempunyai kreativitas karena di support oleh rasa ingin tahu dan keterkaitan , sehingga tidak merasa jenuh saat pembelajaran berlangsung (Puspitasari & Nurhayati, 2019). Aziz, et.al, (2017) menerangkan pada Discovery learning, peserta didik diberikan lebih banyak kebebasan dan keluasan sesuai dengan daya atau kemampuan mengetahuai dalam menemukan solusi atas masalah yang diberikan. Siswa dapat mengeksplorasi kemampuannya dalam menjawab pertanyaan yang diberikan sesuai dengan usaha dan daya pikirnya.

Model pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih aktif mendapat hasil belajar yang baik, menyenangkan sehingga siswa semangat bertanya, memperhatikan penjelasan guru dan siswa mampu menemukan cara dari apa yang disampaikan oleh guru Ketika guru menggunakan model pembelajaran yang berbeda dari biasanya yaitu model pembelajaran discovery learning. Discovery learning adalah proses belajar yang didalamnya tidak disajikan suatu cara dalam bentuk jadi, akan tetapi peserta

(21)

10

didik dituntut untuk mengatur sendiri cara belajarnya dalam menemukan cara (Surur et al., 2019).

Adapun Langkah-langkah model pembelajaran discovery learning menurut Hamiyah dan Jauhar (2014:182) sebagai berikut:

1. Mengindentifikasi kebutuhan siswa

2. Menyeleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan

3. Menyeleksi bahan, masalah/tugas-tugas

4. Membantu dan memperjelas tugas/masalah yang dihadapi peserta didik serta peranan masing-masing peserta didik

5. Mempersiapkan kelas dan alat-alat yang dibutuhkan

6. Mengecek pemahaman peserta didik terhadap masalah yang akan dipecahkan

7. Memberi kesempatan siswa untuk melakukan penemuan

8. Membantu siswa dengan informasi/data jika dibutuhkan oleh siswa 9. Memimpin analisis sendiri dengan pertanyaan yang mengarahkan

dan mengidentifikasi masalah

10. Membantu siswa dalam merumuskan prinsip dan menggeneralisasi hasil penemuan.

C. Sepak Bola

Permainan sepak bola sudah ada sejak zaman kuno, seperti di Cina, Jepang, Mesir, Yunani, Romawi, Italia, Perancis dan Inggris. Pada tanggal 26 Okrober 1863 berdiri sebuah organisasi Bernama “The Football Association of England”. Pada tahun 1882 oleh The Footbal Association didirikan organisasi resmi International Board (IB) yang bertugas mengatur perkembangan atau perubahan peraturan permainan sepak bola. Pada tanggal 21 Mei 1904 didirikan “Federation de International Football Association”

disingkat FIFA (Gemael, 2016).

(22)

Sepak bola adalah suatu olahraga yang sangat digemari lapisan masyarakat, dalam hal ini tidak hanya laki-laki tetapi juga perempuan baik anak kecil maupun orang dewasa. Sepak bola merupakan permainan berkelompok yang didalamnya harus mempunyai unsur Kerjasama tim yang baik (Kadry et al., 2021). Permainan sepak bola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat popular didunia, dengan jumlah pemain dalam setiap timnya adalah 11 orang dengan tujuan utama memasukan bola ke gawang lawan, setiap pemain memiliki tugas dan peran yang sama yaitu harus bisa menyerang dan bertahan dengan baik (Jurnal Pendidikan Jasmani et al., 2018).

Keterampilan yang harus dimiliki adalah menguasai Teknik-teknik dasar sepak bola. Teknik tersebut seperti passing, shooting, mengontrol, dan menggiring. Selain itu juga dalam bermain sepak bola membutuhkan kerja sama tim. Dengan demikian sepak bola juga permainan yang dilakukan selama 2x45 menit dengan melibatkan semua bagian kondisi fisik, dan menggunakan Teknik yang baik dan benar, dan permainan yang dimainkan dengan beregu atau berkelompok dengan setiap kelompok terdiri dari 11 pemain (Hamdani et al., 2021).

Olahraga ini tidak membutuhkan biaya yang sangat mahal karena dalam memainkan permainan sepak bola ini dengan tidak memakai alas kaki (sepatu) tetap bisa bermain, tidak harus dengan menggunakan bola yang mahal harganya karena dengan menggunakan bola yang murah meriah tidak menyurutkan semangat dalam bermain sepak bola (Ilmiah & Jasmani, 2017).

Teknik dasar ialah seluruh aktivitas yang mendasar, dan dengan mempunyai Teknik dasar yang baik seseorang pemain sepak bola akan dapat bermain dengan baik pula. Sebab Teknik dasar merupakan asas dalam permainan sepak bola selain fisik, Teknik, dan mental. Diterangkan lebih lanjut bahwa Teknik dasar permainan sepak bola terdiri dari Teknik tanpa bola dan Teknik dengan bola, dimana kedua Teknik tersebut saling keterkaitan dan saling mendukung. (Ilmiah & Jasmani, 2017). Untuk mencapai tujuan bermain sepak bola yaitu dengan meraih kemenangan dengan

(23)

12

memasukkan bola ke gawang lawan, maka pemain diharuskan menguasai Teknik dasar sepak bola yang baik (Irawan et al., 2020).

D. Teknik Dasar Passing

Passing merupakan salah satu Teknik dasar dalam permainan sepak bola. Passing adalah keterampilan setiap individu seorang pemain dalam permainan sepak bola bertujuan untuk memberikan atau mengoper bola kepada teman agar tujuan dalam permainan sepak bola tercapai yaitu memasukan bola kegawang lawan. Seorang pemain sepak bola harus menguasai Teknik dasar passing yang baik dan benar supaya dapat memberikan umpan yang sempurna. Menurut (Jatmiko et al., 2021) terdapat tiga Teknik dasar passing diatas lapangan:

1. Inside of the foot (dengan menggunakan kaki bagian dalam)

Gambar 1. Passing kaki bagian dalam

(sumber : Buku permainan Sepak Bola ; Qorry Armen Gemael , 2016:69)

Cara passing menggunakan kaki bagian dalam:

a. Sikap awal, posisi pemain menghadap ke bola

b. Salah satu kaki yang akan menendang diputar ke luar agar kaki langsung menghadap kearah bola

c. Kaki disamping bola dan kaki diayunkan dari belakang ke depan

d. Saat melakukan passing dengan kaki bagian dalam, perkenaan bola tepat pada bagian dalam mulai dari ibu jari hingga mata kaki dalam

(24)

e. Ketika kaki bersentuhan dengan bola, mata sebaiknya tertuju ke bola. Ketika bola ditendang, kaki yang dipakai tetap melanjutkan ayunannya.

2. Outside of the foot (dengan kaki bagian luar)

Gambar 2. Passing kaki bagian luar

(sumber : Buku permainan Sepak Bola ; Qorry Armen Gemael , 2016:71)

Cara passing menggunakan kaki bagian luar:

a. Posisi menghadap ke bola sedikit condong ke depan

b. Area kaki yang menyentuh bola adalah luar kaki atau jari kelingking kaki ke bawah

c. Pada saat bola mulai mengenai perkenaan kaki bagian luar, pandangan tertuju pada bola dan meneruskan pandangan pada sasaran yang akan dituju

d. Perkenaan bola terletak pada bagian luar atau jari kelingking hingga ke mata kaki bagian luar

e. Setelah menendang ada geraka lanjutan atau sering disebut follow through.

3. Instep (dengan menggunakan punggung kaki)

(25)

14

Gambar 3. Passing menggunakan punggung kaki

(sumber : Buku permainan Sepak Bola ; Qorry Armen Gemael , 2016:73)

Cara passing menggunakan punggung kaki:

a. Posisi badan dengan sedikit condong kedepan

b. Tendangan dimulai dari menarik kaki dan mengayun kedepan c. Pada saat mengenai perkenaan bagian punggung kaki, mata

melihat bola dan kemudian meneruskan pada sasaran yang akan dituju atau teman

d. Setelah menendang ada Gerakan lanjutan atau sering disebut follow through.

Passing merupakan Teknik dasar sepak bola untuk memindahkan bola dari pemain satu ke pemain lainnya (Jatmiko et al., 2021). Menurut (Elvrado, et al. 2020: 103) passing merupakan suatu perpindahan bola dari satu titik pertama ke titik yang akan dituju sehingga bola akan mengalami perpindahan(Kadry et al., 2021). Teknik passing mempunyai tiga jenis yaitu passing pendek, passing menengah, passing Panjang (Ginting et al, 2019: 120).

Sangat penting bagi setiap pemain sepak bola menguasai Teknik passing karena fungsinya akan memudahkan sebuah tim untuk mengembangkan dan menjalankan strategi dengan mudah untuk memenangkan pertandingan. Oleh karena itu passing yang baik sangat diperlukan oleh setiap pemain karena dengan menguasai Teknik ini akan mempermudah pemain depan atau stiker intuk memasukan bola ke gawang lawan (Jurnal Pendidikan Jasmani et al., 2018). Ketepatan dalam menendang tidak hanya digunakan untuk passing kepada teman satu tim saja, akan tetapi ketepatan menendang juga dapat digunakan untuk memasukkan bola ke gawang lawan (Jurnal Pendidikan Jasmani et al., 2018).

(26)

E. Kerangka Berfikir

Dalam sepak bola permainan yang dilakukan selama 2x45 menit dengan melibatkan semua bagian kondisi fisik, dan menggunakan Teknik yang baik dan benar, dan permainan yang dimainkan dengan beregu atau berkelompok dengan setiap kelompok terdiri dari 11 pemain. Olahraga ini tidak membutuhkan biaya yang sangat mahal karena dalam memainkan permainan sepak bola ini dengan tidak memakai alas kaki (sepatu) tetap bisa bermain, tidak harus dengan menggunakan bola yang mahal harganya karena dengan menggunakan bola yang murah meriah tidak menyurutkan semangat dalam bermain sepak bola (Faruq, 2014:1).

Seorang pemain sepak bola tentunya harus memiliki keterampilan pada Teknik dasar sepak bola terutama passing. Karena Teknik dasar ini sangat dibutuhkan untuk menopang kemampuan seseorang dalam bermain sepak bola. Passing merupakan salah satu Teknik dasar dalam permainan sepak bola.

Passing adalah keterampilan setiap individu seorang pemain dalam permainan sepak bola bertujuan untuk memberikan atau mengoper bola kepada teman agar tujuan dalam permainan sepak bola tercapai yaitu memasukan bola kegawang lawan (Sulistio et al., 2019). Oleh karena itu sangat penting bagi setiap pemain memiliki ketrampilan passing yang baik dan benar. Passing bertujuan untuk memindahkan bola ke teman satu tim dan juga mempermudah seseorang untuk memasukkan bola ke dalam gawang lawan

Maka dari itu seorang guru harus mempunyai model pembelajaran agar dapat berpengaruh terhadap hasil belajar yang baik dan benar dalam ketrampilan Teknik dasar passing permainan sepak bola. Model pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih aktif mendapat hasil belajar yang baik, menyenangkan sehingga siswa semangat bertanya, memperhatikan penjelasan guru dan siswa mampu menemukan cara dari apa yang

(27)

16

disampaikan oleh guru Ketika guru menggunakan model pembelajaran yang berbeda dari biasanya yaitu model pembelajaran discovery learning.

Dengan model pembelajaran discovery learning siswa akan mampu mengingat dan tidak akan mudah terlupakan karena model pembelajaran Discovery Learning yang bisa mengembangkan cara belajar aktif dan pemahaman yang diperoleh siswa benar-benar di kuasai dan mudah di pahami.

F. Penelitian Terdahulu yang Relevan

1. Penelitian (R. Kadry, A. Hidayat, M. Setiawan : 2021) dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievment Division) Terhadap Keterampilan Passing Sepak Bola”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad (Student Team Achievment Division) Terhadap Keterampilan Teknik Dasar Passing Sepak Bola Pada Siswa kelas XII IPS 1 di MAN 2 Karawang. Dari hasil dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe stad (student team achievement division) memberikan pengaruh terhadap keterampilan Teknik dasar passing sepak bola pada siswa kelas XII IPS 1 MAN 2 Karawang.

2. Penelitian (Y. Kristianingsih : 2021) dengan penelitian yang berjudul

“Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Sebagai Upaya Peningkatan Pembelajaran Passing Bawah Bola Voli Pada Siswa VII C SMP Negeri 6 Kota Belitar Tahun Ajaran 2019/2020”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembelajaran passing bawah bola voli melalui model pembelajaran discovery learning pada siswa kelas VII C SMP Negeri 6 Kota Blitar Tahun Ajaran 2019/2020. Kesimpulan penelitian ini adalah hasil penelitian Tindakan kelas ini menunjukkan bahwa pembelajaran passing bawah melalui model pembelajaran kooperatif tipe discovery learning pada

(28)

siswa kelas VII C SMP Negeri 6 Kota Blitar Tahun Ajaran 2019/2020 selama 2 siklus dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

3. Penelitian (M. Singgih : 2019) dengan penelitian yang berjudul

“Implementasi Gaya Mengajar Discovery untuk Meningkatkan Keterampilan Soccer Like Games Siswa Sekolah Dasar”. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan keterampilan bermain sepak bola melalui permainan soccer like games melalui penerapan gaya mengajar discovery. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya peningkatan nilai rata-rata pretes yang diperoleh siswa sebesar 71 dan nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus terakhir sebesar 78.

(29)

18 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut (Sugiyono, 2013;14) Pendekatan Kuantitatif adalah pendekatan yang didasari pada ajaran positivisme, digunakan sebagai penelitian terhadap populasi atau sampel yang spesifik, teknik pengumpulan sampel pada dasarnya dilakukan secara acak, pengumpulan data memakai instrument penelitian, menganalisis mempunyai sifat kuantitatif atau statistic yang memiliki tujuan menguji hipotesis sebelumnya yang sudah ditetapkan

Pendekatan kuantitatif metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah menjadi tradisi sebagai metode penelitian(Kadry et al., 2021).

2. Metode Penelitian

Merujuk pada penjelasan diatas, bahwa didalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode penelitian, maka penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Menurut (Sugiyono, 2015) Metode eksperimen merupakan bagian dari penelitian kuantitatif. Hakikat penelitian eksperimen terdapat treatment. Sebagaimana yang sudah dijelaskan, metode eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan (treatment) tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang dapat dikendalikan.

(30)

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, Menurut (Sugiyono, 2015) .

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa di MTs Siraajul Ummah Kabupaten Bekasi dengan jumlah siswa yaitu 309 siswa, Yang terdiri dari kelas VII 102 siswa, kelas VIII 113 siswa, kelas IX 94 siswa.

2. Sampel Penelitian

Sampel yang akan diambil harus mewakili dari populasi yang ada.

Hal ini sama dengan yang dijelaskan oleh (Sugiyono, 2013:18) Sampel adalah perolehan dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jika populasi besar, kemudian peneliti tidak mungkin meneliti semua yang ada dipopulasi. Karena adanya keterbatasan tenaga, dana dan waktu. Maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Apa yang sudah diteliti dari sampel, maka kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Maka dari itu sampel yang diambil harus benar-benar mewakili(Iii et al., 2014).

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan Teknik Cluster random sampling.. Alasan menggunakan teknik Cluster random sampling karena peneliti merandom dari jumlah populasi yang besar.

Sehingga populasi dipilih berdasarkan kelompok/kelas, penggunaan Cluster random sampling didasarkan pula pada usaha untuk menjaga keberadaan sampel dalam setiap pemberian perlakuan dan karena kondisi eksternal dan internal(Iii & Penelitian, 2016).

Berdasarkan teori yang telah dijelaskan diatas maka peneliti mengambil sampel kelas IX.2 (Sembilan) dengan jumlah siswa 27

(31)

20

siswa yang mengikuti pembelajaran disekolah MTS Siraajul Ummah Kabupaten Bekasi.

C. Variabel dan Desain Penelitian 1. Variable Penelitian

Penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran Discovery Learning, sedangkan varibel terikat yaitu Teknik passing permainan sepak bola. Agar tidak terjadinya salah arti dalam penelitian ini, maka berikut akan dikemukakan definisi dua variabel yang digunakan pada penelitian ini, yaitu :

a. Model pembelajaran Discovery learning adalah salah satu model pembelajaran dimana guru tidak langsung memberikan hasil akhir atau kesimpulan dari materi yang disampaikannya. Melainkan siswa diberikan kesempatan untuk mencari dan menemukan hasil data tersebut. Sehingga proses pembelajaran ini yang akan diingat oleh siswa sepanjang masa, sehingga hasil yang ia dapat tidak mudah dilupakan.(Puspitasari &

Nurhayati, 2019).

b. Teknik passing dalam permainan sepak bola berarti memindahkan bola dari kaki pemain yang satu ke pemain lainnya, dengan cara menendangnya. Passing bola dapat dilakukan dalam keadaan bola yang bervariasi baik diam, bergerak, melayang, atau melambung di udara(Soekatamsi, 2001).

2. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis desain penelitian adalah quasi experiment dengan one group pretest and posttest design. One group pretest and posttest design adalah suatu Teknik untuk mengetahui efek sebelum dan sesudah pemberikan treatment (perlakuan)(Wicaksono et al., 2022). Adapun gambar desain penelitian ini sebagai berikut :

(32)

Table 1. Rancangan penelitian One Group Pretest and Posttest Design

Pretest Treatment Posttest

O1 X O2

Keterangan :

O1 : Nilai Pretest (sebelum diberikan treatment) O2 : Nilai Posttest (sesudah diberikan treatment) X : Treatment (perlakuan)

Penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah treatement. Perbedaan antara pretest dan posttest ini dugaan dari efek treatment atau eksperiment. Sehingga dari treatment diharapkan dapat diketahui lebih tepat., karena terdapat suatu perbandingan antara situasi ketika sebelum dan sesudah diberi treatment.

D. Instrument Penelitian

Instrument penelitian adalah sebuah alat atau sarana yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data agar penelitiannya lebih mudah dan lebih baik.

Pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan tes pengukuran awal (Pretest) maupun pengukuran akhir (Posttest) Suharsimi Arikunto (2016: 136).

Penilaian keterampilan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan instrument yang sudah di validasi oleh dosen ahli dalam pembelajaran sepakbola dengan reliabilitas tes keterampilan passing. Penelitian ini menggunakan data yang dikumpulkan dengan penilaian keterampilan. Untuk itu diperlukan instrument penelitian keterampilan olahraga. Pemilihan metode dan instrument penelitian sangat ditentukan oleh beberapa hal, yaitu objek dari penelitian, sumber data, waktu, dan dana yang tersedia, jumlah tenaga peneliti, dan Teknik yang digunakan untuk mengolah data apabila sudah terkumpul.

(33)

22

Table 2. Kisi-kisi penelitian keterampilan Kisi-kisi Penilaian Keterampilan

Variabel Faktor Indikator No. Butir

Keterampilan Passing a) Persiapan

1) Berdiri menghadap target

2) Letakkan kaki yang menahan keseimbangan di samping bola

3) Arahkan kaki ke target 4) Kaki ditempatkan dalam

posisi menyamping 5) Fokuskan perhatian pada

bola b) Pelaksanaan

1) Tubuh berada diatas bola

2) Lutut sedikit ditekuk 3) Ayunkan kaki yang

akan menendang kedepan

4) Pandangan melihat kesasaran yang di tuju 5) Tendang bagian tengah

bola dengan bagian samping dalam kaki c) Follow through

1) Berat badan dipindah kedepan

1,2,3,4,5

(34)

2) Lanjutkan Gerakan searah dengan bola 3) Gerakan akhir

langsung dengan mulus 4) Kaki yang menendang

mendarat sedikit didepan kaki tumpu 5) Menjaga keseimbangan d) Hasil

1) Arah bola lurus ke depan

2) Bola tepat sasaran 3) Akurat dalam

mengirimkan bola 4) Bola mudah diterima 5) Bola mendatar

menyusur tanah (Abdurrahman Yusuf Anjani Pjt, 2022)

(35)

24

Table 3. Rekapan penilaian tes keterampilan Rekapan Penilaian Tes Keterampilan

No Subjek

Pengukuran Keterampilan

Skor Total

Proses Hasil

Sikap awal melakukan Passing

Pelaksanaan gerak Passing

Follow through passing

Hasil passing

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

(36)

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

1. Uji Validitas

Validitas merupakan derajat ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono 2017:267).

Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda”

antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Menggunakan rumus korelasi product moment.

(37)

26

Untuk mengukur validitas alat atau instrument, digunakan Teknik korelasi product moment dari karl person dengan taraf sig 5%. Data dikatakan valid apabila syarat minimum dianggap memenuhi syarat r = 0,374 sehingga korelasi antara data dengan skor total kurang dari 0,374 maka data dalam instrument tersebut dinyatakan tidak valid.

Table 4. Hasil Uji Validitas

Correlations

x1 x2 x3 x4 total

x1

Pearson Correlation 1 .286 .040 .451* .668**

Sig. (2-tailed) .140 .841 .016 .000

N 28 28 28 28 28

x2

Pearson Correlation .286 1 .045 .142 .488**

Sig. (2-tailed) .140 .819 .471 .008

N 28 28 28 28 28

x3

Pearson Correlation .040 .045 1 .188 .581**

Sig. (2-tailed) .841 .819 .339 .001

N 28 28 28 28 28

x4

Pearson Correlation .451* .142 .188 1 .736**

Sig. (2-tailed) .016 .471 .339 .000

N 28 28 28 28 28

(38)

total

Pearson Correlation .668** .488** .581** .736** 1

Sig. (2-tailed) .000 .008 .001 .000

N 28 28 28 28 28

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari hasil diatas maka dinyatakan valid karena hasil lebih dari rtabel (0,374) . jadi dari jumlah siswa 28 yang melakukan uji instrument dapat digunakan untuk penelitian sesungguhnya.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas yang berarti dapat dipercaya, menurut (Sugiyono 2017:268) reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistic (Kuantitatif) suatu data dinyatakan reliable apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukan data yang tidak berbeda. Untuk menganalisis reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Teknik alpha.

Hasil perhitungan maka akan diinterpretasikan dengan tingkat keterandalan dari instrument dengan ketentuan dari Prasetyawan (2016) sebagai berikut ;

(39)

28

Table 5. Hasil Uji Reliabilitas

E. Teknik Pengolahan Data dan Teknik Analisis Data 1. Teknik Pengolahan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes. Tes yang digunakan pada penelitian ini menggunakan tes mengoper bola rendah dari (P. Rahayu, 2017). Alat yang digunakan adalah :

a. Bola sepak b. Meteran c. Tali rapia d. Conners

e. Gawang kecil ukuran Panjang 1,5 m dan tinggi 0,5 m

Persiapan yang baik dengan mempersiapkan tempat dan gawang terlebih dahulu sebelum melakukan pelaksaan tes agar tidak mengganggu ketika pelaksanaan tes keterampilan passing. Sebelum melaksanakan tes, testi atau siswa melakukan pemanasan terlebih dahulu agar tidak terjadi cidera yang tidak diinginkan. Setelah melakukan pemanasan selanjutnya siswa melakukan treatment yang sudah di intruksikan dan di siapkan oleh peneliti.

2. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini ada persyaratan yang harus dipenuhi oleh peneliti bahwa data yang dianalisis harus berdistribusi normal, maka dari itu perlu adanya uji normalitas dan uji homogenitas menurut Sugiyono (2017). Adapun Langkah-langkah analisis data sebagai berikut:

a. Uji Prasyarat 1) Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk mengadakan pengujian terhadap normal tidaknya data yang disebar yang akan dianalisis. Pengujian yang

Cronbach's Alpha N of Items

.470 4

(40)

dilakukan sesuai variabel yang akan diolah. Pengujian normalitas sebaran data menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test dengan dibantu SPSS 16.

Jika nilai p > dari 0,05 maka normal, akan tetapi sebaliknya jika hasil analisis menunjukkan nilai p< dari 0,05 maka data tidak normal. Menurut Sugiyono (2011: 107) dengan rumus:

Keterangan : X2 : Chi Kuadrat

Fo : Frekuensi yang diobservasi Fh : Frekuensi yang diharapkan (Sumber: Sugiyono, 2017:107) 2) Uji Homogenitas

Selain pengujian kepada penyebaran nilai yang akan dianalisis, perlu juga adanya uji homogenitas supaya yakin bahwa kelompok- kelompok yang membentuk sampel berasal dari populasi yang homogen. Homogenitas dicari dengan uji F dari data Pretest dan Posttest dengan menggunakan bantuan SPSS 16. Uji homogenitas melakukan dengan menggunakan uji anova test, jika hasil analisis data menunjukkan nilai p < dari 0.05, maka data tersebut tidak homogen.

Menurut Sugiyono (2017: 125) : F =𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

Keterangan:

F : Nilai f yang di cari (Sumber: Sugiyono, 2017: 125) b. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis menggunakan uji-t dengan bantuan program SPSS 16 yaitu dengan membandingkan mean antara kelompok (pretest) dan kelompok (posttest).

(41)

30

Apabila nilai t hitung < dari t tabel, maka Ha ditolak, jika t hitung > besar dibanding t tabel

maka Ha diterima. Menurut Sugiyono (2017:122) rumus uji-t adalah sebagai berikut :

Keterangan:

𝑋1 : rata-rata sampel 1 𝑋1 : rata-rata sampel 2

𝑆1 : simpangan baku sampel 1 𝑆2 : simpangan baku sampel 2 𝑆21 : varians sampel 1

𝑆22 : varians sampel 2

r : korelasi antara dua sampel (Sumber: Sugiyono, 2017: 122)

untuk mengetahui persentase peningkatan setelah diberi perlakuan digunakan perhitungan persentase peningkatan dengan rumus sebagai berikut (Sutrisno Hadi, 2015: 34):

persentase peningkatan = 𝑀𝑎𝑒𝑛 𝐷𝑖𝑓𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑡

𝑀𝑎𝑒𝑛 𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡 x 100%

Maen Different = maen posttest-maen pretest (Sumber: Sutrisno Hadi, 2015: 34)

Table 6. Norma Pengkategorian

Interval Kriteria

1-4 Sangat Rendah

5-8 Rendah

(42)

9-12 Sedang

13-16 Tinggi

17-20 Sangat Tinggi

(43)

32 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambar Umum Lokasi (Profil) Daerah Penelitian

MTs Siraajul Ummah terletak di Kp. Pelaukan Rt 02/04 Desa Karang Rahayu Kecamatan karang Bahagia Kabupaten Bekasi Provinsi Jawa Barat. MTs Siraajul Ummah didirikan pada tahun 2012. Memliki luas tahah seluas +7000 M dan luas bangunan +7.468 M. Nomor Statistik Madrasah (NSM) MTs Siraajul Ummah adalah 121232160130 serta berakreditasi B.

MTs Siraajul Ummah dalam naungan Yayasan Nurhayadi Ibnu Djuan dengan kepala sekolah Bernama Muhamad Abu Bakar Siddik, S.Pd.I., M.Pd.

MTs Siraajul Ummah mempunyai Visi yaitu “Terwujudnya Generasi Qur’ani”

sedangkan Misi yaitu “(1) Memberikan pengetahuan pemahaman dan pengalaman ajaran agama islam secara benar sesuai Al-qur’an, As-sunnah, Ijma dan Qiyas. (2) Memberikan wawasan tentang ilmu negara dan umum secara terpadu. (3) Mengembangkan dakwah islamiyyah bagi masyarakat, bangsa dan negara”.

MTs Siraajul Ummah mempunyai 25 orang guru, yang terdiri dari 5 orang guru berstatus PNS sudah mempunyai sertifikat pendidik semua dan 20 orang guru masih berstatus non PNS, juga memiliki 3 orang tenaga kependidikan yang masih berstatus non PNS. Jumlah siswa yang dimiliki MTs Siraajul Ummah total 311 siswa/siswi terdiri dari kelas 9 berjumlah 114 siswa,/siswi, kelas 8 berjumlah 101 siswa/siswi, kelas 7 berjumlah 96 siswa/siswi.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Data yang terkumpul dari hasil dari penelitian dengan Judul “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Teknik Dasar Passing dalam permainan sepakbola Pada Siswa Kelas IX MTS Siraajul Ummah Kabupaten Bekasi” secara keseluruhan diukur dengan tes keterampilan Passing Sepakbola dengan sampel siswa yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan dari data yang

(44)

diperoleh diketahui pengaruhnya signifikan terhadap Teknik dasar Passing Sepakbola.

Table 7. Data hasil penelitian Pretest dan Posttest

No Nama Pretest Posttest Selisih

1 ALF 8 11 3

2 AR 10 13 3

3 BHF 11 13 2

4 BP 8 10 2

5 DIB 8 11 3

6 DAF 7 10 3

7 FR 10 13 3

8 FAH 9 12 3

9 HS 6 10 4

10 HKI 8 11 3

11 KWG 7 9 2

12 MFZ 7 11 4

13 MGA 8 11 3

14 MNR 8 12 4

15 MBN 7 11 4

16 MGW 6 9 3

17 MHS 8 12 4

18 MII 9 11 3

19 MRE 7 11 4

20 MRM 6 9 3

21 MRA 10 13 3

22 MKH 7 9 2

23 RBS 7 12 5

24 RMR 8 12 4

25 RHK 6 9 3

26 SMR 9 11 2

27 DML 7 10 3

Hasil analisis Statistik deskriptif Pretest dan Posttest tes keterampilan passing pada siswa kelas IX MTS Siraajul Ummah, disajikan pada tabel dibawah ini :

(45)

34

Table 8. Deskriptif Statistik Pretest dan Posttest

Apabila ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi, hasil pretest dan posttest tes pengamatan Teknik passing dalam permainan sepakbola pada siswa kelas IX MTS Siraajul Ummah sebagai berikut :

Statistic Std. Error

pretest

Mean 7.85 .260

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 7.32

Upper Bound 8.39

5% Trimmed Mean 7.79

Median 8.00

Variance 1.823

Std. Deviation 1.350

Minimum 6

Maximum 11

Range 5

Interquartile Range 2

Skewness .593 .448

Kurtosis -.194 .872

posttest

Mean 10.96 .253

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 10.44

Upper Bound 11.48

5% Trimmed Mean 10.96

Median 11.00

Variance 1.729

Std. Deviation 1.315

Minimum 9

Maximum 13

Range 4

Interquartile Range 2

Skewness -.037 .448

Kurtosis -.912 .872

(46)

Table 9. Distribusi Frekuensi Pretest dan Posttest

Berdasarkan distribusi frekuensi pada tabel 9 tersebut diatas, , hasil pretest dan posttest tes keterampilan passing pada siswa kelas IX MTS Siraajul Ummah disajikan pada diagram adalah sebagai berikut :

Gambar 4. Diagram Batang Pretest dan Posttest

Berdasarkan tabel 9 dan gambar 4 diatas menunjukkan bahwa hasil pretest dan posttest tes keterampilan Teknik dasar passing pada siswa kelas IX, untuk hasil pretest “sangat rendah” sebesar 0% (0 siswa), “rendah” sebesar 78% (21 siswa), “sedang” 22% (6 siswa) “tinggi” 0% (0 siswa), “sangat tinggi” 0% (0

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Persentase

Kategori

Grafik Pretest dan Posttest

Pretest Posttest

No Interval Kategori Pretest Posttest

F % F %

1 1-4 Sangat Rendah 0 0% 0 0%

2 5-8 Rendah 21 78% 0 0%

3 9-12 Sedang 6 22% 23 85%

4 13-16 Tinggi 0 0% 4 15%

5 17-20 Sangat Tinggi 0 0% 0 0%

Jumlah 27 100% 27 100%

(47)

36

siswa). Sedangkan untuk posttest berada pada ketegori “sangat rendah” 0% (0 siswa), “rendah” 0% (0 siswa), “sedang” 85% (23 siswa), “tinggi” 15% (4 siswa),

“sangat tinggi” 0% (0 siswa).

C. Hasil Uji Prasyarat 1. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel-variabel dalam penelitian mempunyai sebaran distribusi normal atau tidak.

Perhitungan uji normalitas ini menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov Z, dengan pengolahan data menggunakan bantuan aplikasi SPSS 16. Hasilnya pada tabel berikut :

Table 10. Uji Normalitas

Hasil dari tabel diatas dapat dilihat bahwa semua data memiliki nilai (Sig.) > 0.05, maka varibel berdistribusi normal. Karena semua data berdistribusi normal maka analisis dapat dilanjutkan.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas berguna untuk menguji kesamaan sampel yaitu sama atau tidak varian sampel yang diambil dari populasi. Kaidah homogenitas jika p > 0.05, maka tes dinyatakan homogen, jika p < 0.05, maka tes dinyatakan tidak homogen.

Table 11. Uji Homogenitas

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.250 4 22 907

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statis tic

df Sig. Statis

tic

df Sig.

prete st

.197 27 .009 .915 27 .031

postt est

.178 27 .028 .907 27 .019

Gambar

Gambar 2. Passing kaki bagian luar
Table 1. Rancangan penelitian One Group Pretest and Posttest  Design
Table 2. Kisi-kisi penelitian keterampilan  Kisi-kisi Penilaian Keterampilan
Table 3. Rekapan penilaian tes keterampilan  Rekapan Penilaian Tes Keterampilan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki hasil belajar teknik passing kaki bagian dalam pada permainan sepak bola melalui Cooperative Learning pada siswa kelas

adalah “ Meningkatkan gerak dasar passing mendatar sepak bola melalui permainan kecil Pada Siswa Kelas V SDN 2 Megu Gede Kecamatan Weru.. Kabupaten

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui kemampuan passing bola dalam permainan sepak bola melalui pendekatan metode permainan kecil dua kelompok pada siswa

Penelitian ini dilaksanakan pada pokok bahasan teknik dasar passing sepak bola kaki bagian dalam dan kaki bagian luar di kelas VII B SMP Negeri 7 Singaraja, sehingga

Data hasil penelitian pretest dan post-test pengaruh latihan Passing segi empat terhadap kemampuan teknik dasar Passing atlet di Sekolah Sepak Bola Ksatria Solo usia 10-12

Supaya menjadi pemain sepak bola yang baik, pemain memerlukan penguasaan teknik dasar.Hal ini dikarenakan penguasaan teknik dasar bermain sepak bola merupakan modal

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian menggunakan tes keterampilan dasar sepak bola dengan empat macam item tes, berupa tes passing stopping bola, heading bola, dribling bola dan

Bahan: karet atau karet sintetis buatan 2.5 Teknik Dasar Permainan Sepak bola Untuk bermain bola dengan baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik.. Pemain yang memiliki