KABUPATEN SUMEDANG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
MOHAMAD BANGKIT 0903317
PROGRAM S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MENINGKATKAN GERAK DASAR PASSING DENGAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA MELALUI MODEL
KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT KELAS IV SDN GUDANG II KECAMATAN TANJUNGSARI
KABUPATEN SUMEDANG
Oleh
MOHAMAD BANGKIT
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© M. Bangkit2013
Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Meningkatkan
Gerak Dasar Passing dengan Kaki Bagian Dalam pada Pembelajaran Sepak Bola
melaui Model Kooperatiftipe Team-Game-Tournament Kelas IV SDN Gudang II
Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang”, beserta seluruh isinya adalah
benar-benar karya saya sendiri, dan tidak melakukan penjiplakan dengan cara-cara yang
tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan
kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika
keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian
karya saya ini.
Sumedang, 4 Juni 2013
Yang membuat pernyataan,
i
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pendidikan Jasmani ... 14
1. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 15
2. Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar ... 16
3. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar ... 17
4. Manfaat Pendidikan Jasmani ... 18
5. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani ... 20
B. Perkembangan Keterampilan Gerak ... 21
1. Pengertian Perkembangan ... 21
ii
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Awal ... 60
iii
2. Data Awal Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran .. 62
3. Data Awal Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 64
4. Data Awal Hasil Observasi Hasil Belajar Siswa ... 66
5. Analisis Data Awal ... 68
B. Paparan Data Tindakan ... 72
1. Paparan Data Tindakan Siklus I ... 72
a. Paparan Data Perencanaan Siklus I ... 72
b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus I ... 74
c. Paparan Data Hasil Observasi Siklus I ... 75
d. Analisis Dan Refleksi Siklus I ... 84
2. Paparan Data Tindakan Siklus II ... 90
a. Paparan Data Perencanaan Siklus II ... 90
b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus II ... 92
c. Paparan Data Hasil Observasi Siklus II ... 93
d. Analisis Dan Refleksi Siklus II ... 102
3. Paparan Data Tindakan Siklus III ... 108
a. Paparan Data Perencanaan Siklus III ... 108
b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus III ... 110
c. Paparan Data Hasil Observasi Siklus III ... 110
d. Analisis Dan Refleksi Siklus III ... 119
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 123
1. Peningkatan Perencanaan Kinerja Guru ... 113
2. Peningkatan Kinerja Guru... 125
3. Peningkatan Aktivitas Siswa... 128
4. Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 128
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 133
B. Saran ... 134
DAFTAR PUSTAKA ... 137
LAMPIRAN ... 139
iv
4.1 Hasil Data Awal Observasi Perencanaan Pembelajaran Kinerja Guru ... ……….. 58
4.2 Hasil Data Awal Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Kinerja Guru ... 60
4.3 Data Awal Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 62
4.4 Data Awal Hasil Belajar Siswa ... 64
4.5 Rekapitulasi Persentase Data Awal ... 68
4.6 Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 72
4.7 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 74
4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 77
4.9 Data Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 79
4.10 Rekapitulasi Persentase Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 80
4.11 Rekapitulasi Persentase Kinerja Guru Siklus I ... 82
4.12 Rekapitulasi Persentase aktivitas Siswa Siklus I ... 83
4.13 RekapitulasiHasil Belajar Siswa Siklus I ... 84
4.14 Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 89
4.15 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 91
4.16 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 93
4.17 Data Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 95
4.18 Data Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 96
4.19 Rekapitulasi Persentase Kinerja Guru Siklus II ... 97
4.20 Rekapitulasi Persentase aktivitas Siswa Siklus II ... 98
4.21 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus II... 99
4.22 Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... 105
4.23 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III ... 107
4.24 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 109
4.25 Data Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 111
4.26 Rekapitulasi Persentase Kinerja Guru Siklus III ... 112
4.27 Rekapitulasi Persentase Kinerja Guru Siklus III ... 113
4.28 Rekapitulasi Persentase aktivitas Siswa Siklus III ... 114
4.29 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 115
4.30 Peningkatan Pelaksanaan Kinerja Guru Tiap Siklus ... 118
4.31 Rekapitulasi Hasil Penelitian Keseluruhan ... 122
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Passing Dengan Kaki Bagian Dalam ... 27
2.2 Perencanaan Siklus I, II, dan III ... 37
3.1 Denah SDN Gudang II... 40
3.2 Model Spiral Kemmis dan Taggart... 45
vi
Diagram Halaman
4.1 Data Awal Perencanaan Pembelajaran... 59
4.2 Data Awal Kinerja Guru ... 61
4.3 Data Awal Aktivitas Siswa ... 63
4.4 Data Awal Hasil Belajar Siswa ... …….. 65
4.5 Rekapitulasi Data Awal ... …….. 69
4.6 Perbandingan Perencanaan Data Awal Dan Siklus I ... 73
4.7 Perbandingan Kinerja Guru Data Awal Dan Siklus I ... 76
4.8 Perbandingan Aktivitas Siswa Data Awal Dan Siklus I ... 78
4.9 Hasil Belajar Siswa Data Awal Dan Siklus I ... 80
4.10 Rekapitulasi Hasil Penelitian Data Awal Dan Siklus I ... 85
4.11 Perbandingan Perencanaan Siklus I Dan II ... 90
4.12 Perbandingan Kinerja Guru Pada Siklus I Dan II ... 92
4.13 Perbandingan Aktivitas Siswa Siklus I Dan II ... 94
4.14 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I Dan II... 96
4.15 RekapitulasiHasil Penelitian Siklus I Dan II ... 101
4.16 Perbandingan Perencanaan Siklus I, II, Dan III ... 106
4.17 Perbandingan Kinerja Guru Siklus I, II, Dan III ... 108
4.18 Perbandingan Aktivitas Siswa Siklus I, II, Dan III ... 110
4.19 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I, II, Dan III ... 112
4.20 Rekapitulasi Data Awal, Siklus I, II, Dan III ... 116
4.21 Peningkatan Perencanaan Kinerja Guru Tiap Siklus ... 117
4.22 Peningkatan Pelaksanaan Kinerja Guru Tiap Siklus ... 118
4.23 PeningkatanAktivitas Siswa Tiap Siklus ... 120
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 131 A.2
Format Observasi Kinerja Guru Tahap Perencanaan ... 135
A.3 Format Observasi Kinerja Guru Tahap Pelaksanaan ... 143 A.4 Format Observasi Aktivitas Siswa ... 147
A.5 Format Tes Hasil Belajar Siswa ... 149 A.6 Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 151
A.7 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 152 A.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 153
A.9 Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 155
A.10 Wawancara Guru ... 157 A.11 Wawancara Siswa ... 158
A.12 Catatan Lapangan ... 159
B.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 160
B.2 Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 164
B.3 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 165 B.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 166
B.5 Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 168
B.6 Catatan Lapangan Siklus II ... 170
C.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 171
C.2 Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... 175
C.3 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III ... 176 C.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 177
C.5 Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 179 C.6 Catatan Lapangan Siklus III ... 181
D.1 Surat Keputusan Pembimbing ... 182
D.2 Surat Permohonan Izin Penelitian ... 183
D.3 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ... 184
1 BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani yang diajarkan di sekolah mempunyai peranan penting
untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk terlibat
langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga
dan kesehatan yang dilakukan secara sistematis.Pendidikan jasmani tidak dapat
dipisahkan dari sistem pendidikan yang bertujuan untuk pertumbuhan dan
perkembangan jasmani, emosional, dan sosial yang selaras dengan upaya
membentuk mengembangkan kemampuan gerak dasar, menanamkan nilai, sikap,
dan membiasakan hidup sehat.
Sehingga dengan adanya pembelajaran pendidikan jasmani siswa akan
memperoleh ungkapan yang yang kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran
jasmani, kebiasaan hidup sehat dan memiliki pengetahuan serta pemahaman
terhadap gerak manusia.
Sehubungan dengan hal di atas, pendidikan jasmani harus memiliki tujuan
yang sejalan dengan tujuan pendidikan yang bisa memberi kontribusi yang sangat
berharga dan memberi inspirasi bagi kesejahteraan hidup manusia.
Sudah tidak diragukan lagi bahwa pendidikan jasmani yang bermutu
diselenggarakan dengan mematuhi kaidah-kaidah Pedagogik.Pendidikan Jasmani
memberikan sumbangan yang sangat besar bagi perkembangan siswa secara
menyeluruh. Para pelaku pendidikan terkadang melupakan kesempatan baik untuk
mendidik dan sekaligus membentuk siswa, terutama pada usia sekolah dasar, yang
kita pahami bersama merupakan pondasi bagi perkembangan siswa-siswi kita
seterusnya. Pelaksanaan pendidikan jasmani merupakan sebuah penanaman modal
jangka panjang dalam rangka upaya pembinaan sumber daya manusia yang
berkualitas dan berkesinambungan.Hasilnya dapat dirasakan kelak dikemudian
hari dan memerlukan waktu yang cukup panjang sehingga upaya pembinaan bagi
kesabaran serta diikuti rasa keikhlasan dan penuh pengorbanan.Aktivitas yang
diberikan dalam pengajaran harus mendapat sentuhan didaktik dan metodik,
sehingga aktivitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran.Dalam
pendidikan jasmani terdapat suatu tujuan yang disebut keterampilan.Keterampilan
gerak ini dapat berarti gerak bukan olahraga, dan gerak untuk olahraga.Gerak
untuk olahraga bagi anak sekolah dasar, bukan berarti anak-anak tersebut harus
dilatih untuk mencapai prestasi tinggi, namun anak sekolah dasar harus disiapkan
gerakannya melalui olahraga sesuai dengan perkembangan dan kematangannya.
Untuk mencapai gerak tersebut maka harus ditunjang oleh keadaan
jasmani mengenai, kekuatan otot, daya tahan otot, kelentukan, dan daya tahan
kardiovascular.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat Mardiana, dkk (2009: 7) menyatakan
bahwa.
Pendidikan jasmani adalah usaha dengan menggunakan aktivitas otot-otot besar hingga proses pendidikan yang berlangsung tidak terhambat oleh gangguan kesehatan dan pertumbuhan badan, sebagai bagian integral dari proses pendidikan keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan kawasan organik, neuromuscular, intelektual dan sosial.
Adapun beberapa tujuan pendidikan jasmani menurut para ahli
diantaranya:
Tujuan pendidikan jasmani di sekolah menurut pendapat Bucher
(Suherman, 2009: 7) adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan fisik. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik. 2. Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan
melakukan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, dan sempurna. 3. Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan
berpikir dan menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan jasmani ke dalam lingkungannya.
3
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang diharapkan mempunyai
program yang baik dan bermanfaat dalam melaksanakan Pendidikan Jasmani.
Guru yang baik akan mengerti manfaat Pendidikan Jasmani dalam perkembangan
anak dan dapat memberikan waktu yang luas untuk dapat memberikan
teknik-teknik serta berbagai keterampilan aktivitas olahraga.Ruang lingkup pendidikan
jasmani di sekolah dasar diberikan pada setiap semester dimulai dari kelas satu
sampai kelas enam.Pembelajarannya lebih ditekankan pada usaha untuk memacu
dan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional,
dan sosial.
Ruang lingkup KTSP pendidikan jasmani (2006: 17), mencakup tentang:
1. Permainan dan Olahraga 2. Aktivitas Pengembangan 3. Uji Diri/Senam
4. Aktivitas Ritmik 5. Akuatik (Aktivitas Air)
6. Pendidikan Luar Sekolah (Outdoor Education) 7. kesehatan
Cabang olahraga permainan yang paling menarik di sekolah dasar adalah
permainan sepak bola.Permainan sepak bola merupakan permainan yang
dimainkan oleh dua regu, masing-masing regu berusaha memasukan bola
sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri
supaya tidak kemasukan oleh regu lawan.Regu dinyatakan menang apabila lebih
banyak memasukan bola ke gawang lawan.
Permainan sepak bola merupakan salah satu jenis permainan beregu yang
telah memasyarakat baik di desa maupun di kota.
Dalam permainannya sepak bola dapat diklasifikasikan pada olahraga yang
sensitif terjadi kekerasan, bahaya terhadap anggota tubuh dan rawan terjadinya
kecelakaan pada pemain.Hal ini dikarenakan terjadinya kontak fisik antara pemain
lawan.Kendati demikian tidak mengurangi minat untuk bermain sepak bola,
karena unsur kecelakaan lebih kecil artinya dibandingkan dengan kepuasan
Untuk bermain sepak bola yang baik perlu adanya latihan yang teratur
dengan menguasai teknik dasar sepak bola. Adapun teknik dasar sepak bola
menurut para ahli adalah sebagai berikut:
Teknik dasar dalam permainan sepak bola menurut Ngatiyono dan
Riswanty, (2010:11), diantaranya:
1. Menendang bola.
a. Menendang bola dengan bagian kura-kura (punggung kaki). b. Menendang bola dengan kaki bagian dalam.
c. Menendang bola dengan kaki sebelah luar. 2. Menahan atau mengontrol bola.
a. Mengontrol bola dengan kaki sebelah dalam. b. Mengontrol bola dengan kaki sebelah luar.
c. Mengontrol bola dengan kura-kura kaki (punggung kaki). d. Mengontrol bola dengan paha.
3. Menggiring bola.
a. Menggiring bola dengan punggung kaki. b. Menggiring bola dengan kaki bagian dalam. c. Menggiring bola dengan kaki bagian luar.
d. Menggiring bola dengan menggunakan kombinasi kaki bagian dalam dan kaki bagian luar.
Salah satu faktor penentu untuk menjadi pemain sepak bola yang baik
adalah penguasaan berbagai teknik bermain sepak bola, salah satu diantaranya
adalah teknik mengoper bola (passing) yang merupakan dasar permainan sepak
bola.
Passing adalah teknik memindahkan momentum bola dari satu pemain ke
pemain lainnya. (Hasanah, 2009: 49)
Teknik passing menurut Luxbacher (Wibawa, 2011: 12) pada sepak bola
terdapat tiga macam yaitu, operan inside-of-the-foot, operan outside-of-the-foot,
dan operan instep.
Adapun teknik Passingyang terdapat dalam [online]
http://irfansports.wordpress.com/2008/11/13/teknik-passing-dalam-sepak-bola/ [7
Februari 2013] adalah teknik untuk memberikan operan kepada teman satu tim.
Menurut [online] http://dodhony.wordpress.com/ [7 Februari
2013]Passing adalah teknik memberikan operan kepada teman sehingga tercipta
5
Berikut ini adalah cara pelaksanaan teknik passing inside-of-the-foot atau
operan dengan kaki bagian dalam,menurut Luxbacher (Wibawa, 2011: 12).
1. Persiapan
a. Berdiri menghadap target
b. Letakkan kaki yang menahan keseimbangan di samping bola c. Arahkan kaki ke target
d. Bahu dan pinggul lurus dengan target e. Tekukkan sedikit lutut kaki
f. Ayunkan kaki yang akan menendang ke belakang g. Tempatkan kaki dalam posisi menyamping
h. Tangan direntangkan untuk menjaga keseimbangan i. Kepala tidak bergerak
j. Fokuskan perhatian pada bola 2. Pelaksanaan
a. Tubuh berada di atas bola
b. Ayunkan kaki yang akan menendang ke depan c. Jaga kaki agar tetap lurus
d. Tendang bagian tengah bola dengan bagian samping dalam kaki 3. Follow-Through
a. Pindahkan berat badan ke depan b. Lanjutkan gerakan searah dengan bola c. Gerakan akhir berlangsung dengan mulus
Gerak dasar permainan sepak bola hanya akan dikuasai dengan baik
melalui proses belajar. Keterampilan suatu cabang olahraga hanya akan dapat
dikuasai dengan baik bila dipelajari dengan sebaik-baiknya. Proses
pembelajarannya mencakup kegiatan latihan atau pelaksanaan tugas secara
berulang.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis di lapangan
pada tanggal 1 Desember 2012 terhadap salah satu gerak dasar permainan sepak
bola, yaitu gerak dasar passing dengan kaki bagian dalam melalui tes terhadap
siswa kelas IV siswa SDN Gudang II Kecamatan Tanjungsari Kabupaten
Sumedang yang berjumlah 24 orang siswa, yang mampu melakukan gerak dasar
passing dengan kaki bagian dalam yang dikategorikan tuntas hanya 5 siswa atau
sekitar 21%, selebihnya yaitu 19 siswa atau sekitar 79% belum tuntas melakukan
gerak dasar passing dengan kaki bagian dalam. Sehingga belum mampu mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 70. Dari data
keberhasilan proses pembelajaran yaitu 90% dari jumlah siswa. Adapun
permasalahan yang ditemukan di lapangan diantaranya:
1. Guru menggunakan metode konvensional.
2. Pengemasan pembelajaran yang kurang menarik.
3. Kurang optimalnya pemanfaatan fasilitas yang ada di sekolah.
4. Siswa kurang diberi kesempatan untuk bereksplorasi materi ajar.
Sehingga berdampak pada pembelajaran siswa, diantaranya:
1. Siswa cepat merasa bosan terhadap kegiatan KBM.
2. Kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran gerak dasar karena
siswa lebih menyukai langsung melaksanakan permainan sepak bola.
3. Rendahnya antusiasme siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.
4. Siswa merasa dibatasi untuk mengembangkan aktivitas geraknya.
Dengan demikian keterampilan gerak dasar passing dengan kaki bagian
dalam merupakan suatu masalah yang terjadi di SDN Gudang II Kecamatan
Tanjungsari Kabupaten Sumedang harus dicarikan pemecahannya.
Berikut data awal tes gerak dasar passing dengan kaki bagian dalam dapat
7
Tabel 1.1
Data Awal Observasi Tes Gerak Dasar Passing Dengan Kaki Bagian Dalam
No. Nama Siswa
Aspek yang dinilai
Skor Nilai
Keterangan Gerak Awal Pelaksanaan Gerak Akhir
3 2 1 3 2 1 3 2 1 T BT
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan 70
Skor ideal = 9
Kriteria penilaian:
Jika nilai siswa ≥ 70 maka dikatakan Tuntas
Jika nilai siswa ≤ 70 maka dikatakan Belum Tuntas
Keterangan: �� � � ℎ
� � × 100%
Maka diperlukan suatu cara untuk menyelesaikan permasalahan di atas.
meningkatkan hasil belajar siswa yaitu gerak dasar passing dengan kaki bagian
dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model kooperatif tipe
Team-Game-Tournament (TGT).
Sehingga bertitik tolak dari uraian di atas, penulis terdorong untuk
meneliti tentang “Meningkatkan Gerak Dasar Passing Dengan Kaki Bagian
Dalam Pada Pembelajaran Sepak Bola Melalui Model Kooperatif Tipe
Team-Game-Tournament (TGT) Siswa Kelas IV SDN Gudang II Kecamatan
Tanjungsari Kabupaten Sumedang”.
B. Rumusan Dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana perencanaan pembelajaran gerak dasar passing dengan kaki bagian
dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model kooperatif tipe
Team-Game-Tournament (TGT) pada siswa kelas IV SDN Gudang II Kecamatan
Tanjungsari Kabupaten Sumedang?
b. Bagaimana kinerja guru dalam pembelajaran gerak dasar passing dengan kaki
bagian dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model kooperatif tipe
Team-Game-Tournament (TGT) pada siswa kelas IV SDN Gudang II
Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang?
c. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran gerak dasar passing dengan
kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model kooperatif
tipe team-game-tournament (TGT) pada siswa kelas IV SDN Gudang II
Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang?
d. Bagaimana hasil pembelajaran gerak dasar passing dengan kaki bagian dalam
pada pembelajaran sepak bola melalui model kooperatif tipe
team-game-tournament (TGT) pada siswa kelas IV SDN Gudang II Kecamatan
9
2. Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang muncul yaitu siswa kurang antusias
dalam melakukan pembelajaran dan siswa kurang terorganisir sehingga keadaan
saat pembelajaran menjadi tidak kondusif hal ini berdampak pada hasil belajar
siswa yang rendah, maka dari itu penulis mengajukan pemecahan masalah sebagai
berikut:
a. Tahap perencanaan
1) Guru merencanakan skenario pembelajaran dengan membuat perencanaan
pembelajaraan yaitu berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP.
2) Membuat lembar observasi maupun catatan lapangan untuk melihat
kinerja guru, aktivitas siswa selama proses pembelajaran gerak dasar
passing dengan kaki bagian dalam siswa kelas IV SDN Gudang II.
3) Membuat lembar evaluasi belajar, untuk melihat peningkatan keterampilan
gerak dasar passing dengan kaki bagian dalam.
b. Tahap pelaksanaan
1) Memimpin siswa untuk berdoa.
2) Guru melakukan apersepsi sebelum kegiatan pembelajaran.
3) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran.
4) Membariskan siswa.
5) Memimpin siswa melakukan peregangan statis dan dinamis.
6) Guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok.
7) Guru memberikan penjelasan tentang aturan permainan.
8) Siswa belajar passing dengan kaki bagian dalam melalui model kooperatif
tipe Team-Game-Tournament.
Dan langkah-langkahnya sebagai berikut:
a) Siswa dikelompokkan menjadi 4 kelompok/tim.
b) Masing-masing kelompok berjumlah 6 orang.
c) Semua tim melakukan pengundian untuk menentukan lawan yang akan
dihadapi.
d) Siswa melakukan latihan passing dengan kaki bagian dalam melalui
Team-Game-Tournament (TGT). Dengan peraturan yang telah disepakati bersama
dimana semua anggota tim tidak boleh terlalu banyak menggiring bola,
karena permainan ini mengutamakan unsur kerja sama tim.
e) Permainan ini tidak menggunakan gawang seperti permainan sepak bola
pada umumnya, namun gawangnya diganti dengan botol air mineral
dengan jumlah 4 buah botol untuk masing-masing tim. Dimana ke 4 botol
tersebut disimpan sejajar secara berderet.
f) Cara untuk mendapatkan poin pada permainan ini, siswa harus berupaya
untuk menjatuhkan botol tim lawan dengan bola.
g) Tim yang paling banyak menjatuhkan botol tim lawan, maka tim itulah
yang memenangkan pertandingan.
Guru memberikan penghargaan kepada semua tim yang sudah bertanding.
c. Tahap pelaksanaan kinerja guru siklus II:
Kinerja guru pada siklus II akan disesuaikan dengan hasil belajar yang
didapatkan pada siklus I, guna memperbaiki proses pembelajaran agar aktivitas
siswa dan hasil belajar meningkat.
d. Tahap pelaksanaan kinerja guru siklus III
Kinerja guru pada siklus III akan disesuaikan dengan hasil belajar yang
didapatkan pada siklus II, guna memperbaiki proses pembelajaran agar aktivitas
siswa dan hasil belajar meningkat.
e. Tahap peningkatan hasil belajar
Untuk peningkatan hasil belajar yaitu mengenai gerak dasar passing
dengan kaki bagian dalam pada siswa dilakukan dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung selama proses pembelajaran dengan menggunakan
lembar observasi tes praktek passing dengan kaki bagian dalam pada
pembelajaran sepak bola, dimana dalam penelitian ini target siwa yang harus
11
C. Tujuan Penelitian
Tujuan khusus dalam penelitian passing dengan kaki bagian dalam adalah
sebagai berikut:
a. Ingin mengetahui bagaimana perencanaan pembelajaran passing dengan kaki
bagian dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model kooperatif tipe
Team-Game-Tournament (TGT).
b. Ingin mengetahui bagaimana kinerja guru dalam pembelajaran passing dengan
kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model kooperatif
tipe Team-Game-Tournament (TGT).
c. Ingin mengetahui bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran passing
dengan kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model
kooperatif tipe Team-Game-Tournament (TGT).
d. Ingin mengetahui bagaimana hasil pembelajaran passing dengan kaki bagian
dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model kooperatif tipe
Team-Game-Tournament (TGT).
D. Manfaat Penelitian
Merujuk pada rumusan masalah yang akan dibahas, maka manfaat yang
diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar. Penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Siswa Sekolah Dasar
a. Dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar.
b. Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar
passing dengan kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola serta
meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Guru Sekolah Dasar
a. Dapat memperluas wawasan pengetahuan mengenai model kooperatif tipe
Team-Game-Tournament (TGT) dalam membantu siswa yang mengalami
kesulitan melakukan gerak dasar passing dengan kaki bagian dalam pada
b. Meningkatkan dan memperbaiki mutu proses pembelajaran di kelas
maupun luar kelas, sekaligus ketercapaian ketuntasan belajar siswa.
c. Sebagai umpan balik dari pembelajaran sebelumnya sehingga guru bisa
mengevaluasi kinerjanya.
3. Sekolah Dasar
a. Memberikan motivasi yang positif bagi sekolah dasar untuk menemukan
cara-cara yang tepat dalam menciptakan suasana pembelajaran yang lebih
kondusif.
b. Sebagai bahan evaluasi dan tolak ukur pencapaian tujuan mengajar di
sekolah dasar.
c. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan
pembelajaran di sekolah dasar.
d. Sebagai peran yang dapat membantu sekolah dasar dalam menggunakan
model pembelajaran terbaru dalam perkembangan pendidikan.
e. Memberikan kontribusi untuk meningkatkan kualitas kelulusan.
4. Peneliti
Meningkatkan pemahaman dari disiplin ilmu yang telah dipelajari, serta
dapat menerapkan teori-teori yang dipelajari, yang telah diperoleh dalam
perkuliahan. Serta dapat dijadikan sebagai pengalaman yang berharga bagi
peneliti sehingga dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
E. Batasan Istilah
Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap pokok-pokok masalah yang
diteliti, berikut ini akan dijelaskan secara operasional beberapa istilah yang
dipandang perlu untuk diketahui kejelasannya sebagai berikut:
1. Meningkatkan adalah suatu proses perubahan yang terjadi pada diri hasil belajar atau latihan (SISDIKNAS, 2003).
2. Gerak Dasar adalah kemampuan awal yang dimiliki seseorang (Kamus Besar: 359). Landasan dalam pengembangan keterampilan yang lebih
13
3. Sepak bola adalah salah satu cabang olahraga yang dimainkan oleh dua regu tiap regu terdiri atas 11 orang. (Ngatiyono, 2010: 10).
4. Passingadalah teknik memindahkan momentum bola dari satu pemain ke pemain lainnya. (Hasanah, 2009: 49)
5. Kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pengajaran yang memungkinkan mahasiswa bekerja bersama untuk memaksimalkan belajar
mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut. (Safari, 2009:
6)
6. Team-Game-Tournament (TGT)adalah suatu pendekatan kerjasama antar kelompok dengan mengembangkan kerjasama antar personal. (Safari, 2011:
42 A. LokasidanWaktuPenelitian
1. LokasiPenelitian
Lokasi tempat penulis melaksanakan penelitian adalah SDN Gudang II
Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang, alasan peneliti memilih lokasi
penelitian di SDN Gudang II, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
a. Di
sekolahtersebutditemukanmasalahdalampembelajaranpendidikanjasmaniterut
amapembelajaransepak bola padasiswakelas IV, yaitugerakdasar
43
Gambar 3.1
Denah SDN Gudang II Kecamatan Tanjungsari 1) Keadaansiswa
Keadaaansiswapadapenelitianiniadalahsiswakelas IV SDN Gudang II
KecamatanTanjungsariKabupatenSumedangtahunajaran 2012/2013, yang
berjumlah 60 orang siswa.Namun yang dijadikansubjekpenelitianyaitukelas IV B
yang berjumlah 24 orang siswasiswa yang terdiridari 11 orang siswalaki-lakidan 9
orang siswaperempuan.
Tabel 3.1
Daftar Siswa SDN Gudang II
No Kelas
BanyakSiswa
Jumlah Laki-laki Perempuan
1 I 27 14 41
2 II 21 21 42
3 III 18 24 42
4 IV 36 24 60
5 V 20 24 44
6 VI 20 18 38
Jumlah 139 128 267
2) Keadaan Guru
SDN Gudang II Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang
mempunyai tenaga pengajar sebanyak 16 orang, yang terdiri dari pegawai negeri
sipil 9 orang dan sukwan sebanyak 7 orang. Selain itu terdapat 1 orang penjaga
Tabel 3.2
Daftar Tenaga Pengajar SDN Gudang II
No Nama NIP Gol Jabatan
1 Tati Nurhayati L.
S.Pd, M.Si
196102161982012006 IV/a Kepala Sekolah
2 Titin Suryatin 195305021975122001 IV/a Guru kelas II
3 Nani Sumarni S.Pd 195306271984122001 IV/a Guru PAI
4 Rohaeti S.Pd 196204201983025001 IV/a Guru kelas I
5 Leni Sumarleni S.Pd 196302091984102003 IV/a Guru kelas V
6 Mimin S.Pd 196305221983052004 IV/a Guru kelas IV
7 Totong S.Pd 196305221983051002 IV/a Guru kelas III
8 Dedeh Supartika S.Pd 196306251983052003 IV/a Guru kelas VI
9 Suharyati S.Pd 196504061986102005 IV/a Guru kelas V
10 Upang Suhara 197309092003121005 II/a Penjaga
11 Rumrum Hasanah - - Guru kelas II
12 Rini Surtini S.Pd - - Guru kelas I
13 Rina Rosyani S.T - - Guru B. Sunda
14 Wildan Permana S.Pd - - Guru kelas IV
15 Nuari Sri W. S.Pd - - Guru kelas III
16 Tita Ratnasari - - Guru B. Inggris
45
2. WaktuPenelitian
Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian ini direncanakan
selama lima bulan terhitung dari bulan Januari 2013 sampai dengan bulan Mei
2013. Waktu tersebut mencakup waktu penyusunan perencanaan, pelaksanaan
penelitian hingga penyusunan laporan hasil penelitian.
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian
B. SubjekPenelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Gudang
II Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang yang berjumlah 24 siswa, yang
terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.
Alasan penelitian dilakukan terhadap siswa kelas IV SDN Gudang II
Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang, dengan pertimbangan bahwa siswa
dalam melakukan gerak dasar passing dengan kaki bagian dalam pada
pembelajaran sepak bola masih rendah, sehingga dibutuhkan perbaikan dalam
pengajaran agar hasil pembelajaran siswa dapat meningkat. NO 7 Pelaksanaan Siklus III 8 Pengolahan dan Analisis
Data
9 Penyusunan dan Revisi
Skripsi
10 Sidang Skripsi 11 Revisi Skripsi Secara
C. Metode Dan DesainPenelitian 1. MetodePenelitian
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi hampir sebagian besar siswa
kelas IV SDN Gudang II Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang
mengalami kesulitan dalam melakukan gerak dasar passing dengan kaki bagian
dalam. Peneliti bergegas untuk memperbaiki pembelajaran penjas pada
pembelajaran passing dengan kaki bagian dalam. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action
Research).
Berdasarkan pendapat Ebbut (Wiriaatmadja, 2005: 12) menjelaskan
bahwa:
Penelitian tindakan kelas adalah
kajiansistematikdariupayaperbaikanpelaksanaanpraktekpendidikanolehsekel ompok guru denganmelakukantindakan-tindakandalampembelajaran, berdasarkanrefleksimerekamengenaihasildaritindakan-tindakantersebut.
Sedangkan menurut Hopkins (Muslich, 2009: 8) mengemukakan:
“Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk reflektif, yang dilakukan oleh
pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari
tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap
kondisi dalam pembelajaran”.
Menurut Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 12) mengemukakan:
Penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalisme dan keadilan dari: a) kegiatan praktek sosial atau pendidikan mereka; b) pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan itu; dan c) situasi yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan praktek itu.
Dapat disimpulkan bahwa tujuan utama penelitian tindakan kelas
penelitian adalah memperbaiki berbagai permasalahan nyata dalam peningkatan
mutu dan hasil pembelajaran siswa di kelas. Maka untuk mengatasi segala
47
cara atau metode pembelajaran yang dapat memberikan kemudahan bagi peneliti
dalam melakukan penelitian.
2. DesainPenelitian
Desain dalam penelitian ini adalah mengacu pada rancangan penelitian
model spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 66). Desain
Kemmis dan Mc. Taggart ini menggunakan model yang dikenal sistem spiral
refleksi diri yang dimulai dengan tahap perencanaan (planning), tindakan (action),
pengamatan (observing), refleksi (reflecting), dan perencanaan kembali. Desain
Kemmis dan Mc. Taggart ini berupa untaian-untaian dengan satu perangkat yang
terdiri dari empat komponen yaitu, perencanaan, tindakan, pengamatan, dan
refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dinamakan satu siklus.
Pengertian siklus pada desain penelitian ini adalah suatu putaran kegiatan yang
terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Namun pada
pelaksanaannya siklus ini angat tergantung pada permasalahn yang dihadapi dan
perlu dipecahkan.
Berikut ini merupakan gambar model Spiral menurut Kemmis dan Mc.
RENCANA
Bagan Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart
Model Spiral Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 66)
Berdasarkan gambar 3.2 terlihat jelas dalam alur aktivitas penelitian
tindakan kelas yang diawali dari.
Perencanaan (planning) berdasarkan identifikasi masalah yang telah
dilakukan melalui pengamatan awal di lapangan telah ditemukan bahwa siswa
kurang mampu melakukan gerak dasar passing dengan kaki bagian dalam dan luar
dalam sepak bola. Oleh karena itu untuk meningkatkan gerak dasar passing
dengan kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola peneliti merencanakan
tindakan dengan menerapkan Model Kooperatif Tipe Team-Game-Tournament
49
Pelaksanaan (action) tindakan merupakan implementasi dari semua
rencana yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan ini berupa langkah-langkah yang
dilakukan untuk melaksanakan rencana yang telah disusun yaitu Meningkatkan
Gerak Dasar Passing Dengan Kaki Bagian Dalam Pada Pembelajaran Sepak Bola
Melalui Model Kooperatif Tipe Team-Game-Tournament (TGT) Kelas IV SDN
Gudang II Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang.
Pengamatan (observing) dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang pelaksanaan
tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta dampaknya terhadap proses dan
hasil intruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu instrumen yang
dikembangkan oleh peneliti. Kegiatan ini yaitu mengamati proses kinerja guru dan
aktivitas siswa serta hasil yang diperoleh setelah pembelajaran dilaksanakan.
Refleksi (reflecting) merupakan tahapan untuk memproses data yang
diperoleh saat dilakukan pengamatan. Data yang telah diperoleh kemudian
ditafsirkan serta dianalisis terhadap semua informasi yang diperoleh dari hasil
observasi selama model pembelajaran dilaksanakan. Refleksi tersebut bertujuan
untuk memperbaiki segala kekurangan pada saat pembelajaran berlangsung,
sehingga diharapkan adanya peningkatan pembelajaran pada siklus selanjutnya.
Tahapan dalam desain penelitian ini dilakukan selama penelitian
dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan dengan beberapa siklus hingga target
penelitian dapat tercapai.
D. Prosedurpenelitian
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Prosedur
penelitian tindakan kelas ini terdiri dari beberapa siklus. Tiap siklus dilaksanakan
sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai.
Untuk melihat kemampuan awal siswa dalam melakukan gerak dasar
passing dengan kaki bagian dalam, guru memberikan latihan kepada siswa tanpa
ada petunjuk teknis dari guru, hal tersebut dilaksanankan supaya menjadi bahan
Adapun pelaksanaan setiap siklus pada pembelajaran gerak dasar passing
dengan kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model
kooperatif tipe Team-Game-Tournament (TGT) adalah sebagai berikut:
1. TahapPerencanaanTindakan(Planning)
Dalamperencanaantahapan yang dilaksanankanadalah:
a) Mengadakanpenelitianawaluntukmengidentifikasimasalah yang perludiatasi.
Dalamtahapinipenelitimelakukanobservasipada proses pembelajaranpassing
dengan kaki bagiandalampadasepak bola.
b) MembuatskenariopelaksanaantindakanatauRencanaPelaksanaanPembelajaran
(RPP) untuksetiapsiklus.
c) Membuatlembarobservasi.
d) Menyiapkanalatpembelajarandalamrangkameningkatkankemampuangerakdasa
rpassing dengan kaki bagiandalam.
e) Mendesainalatevaluasiuntukmelihat:
1) Apakahkemampuangerakdasarpassing dengan kaki
bagiandalamdapatmeningkat?
2) Apakahmelaluimodel kooperatif
Team-Game-Tournamentdalampembelajarangerakdasarpassing dengan kaki
bagiandalamakanmampumenjadikanalat bantu yang
dapatmeningkatkantujuan?
2. TahapPelaksanaanTindakan(Action)
Pelaksanaan tindakan yaitu tahap pelaksanaan praktek pembelajaran yang
sebenarnya berdasarkan rencana tindakan yang sudah disususun bersama antara
praktisi dan peneliti, guna memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa.
Pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti dengan menggunakan
modelpembelajaran kooperatif tipe Team-Game-Tournament sesuai dengan
skenario yang telah dirancang. Adapun tahap pelaksanaan tindakan diuraikan
sebagai berikut:
1) KegiatanAwal
a) Menyiapkanperalatan yang menunjangterhadap proses belajarmengajar.
51
c) Siswadan guru melaksanakanpemanasansesuaidenganpetunjuk guru.
d) Menjelaskankegiatanbelajar yang akandilaksanakansiswa.
Padakegiataninipenelitimenerapkanstrategimemotivasisiswabelajaratauberl
atih yang berorentasipadakeberhasilan.
2) KegiatanInti
Peneliti yang berperan sebagai guru dan observer melakukan pengamatan
terhadap perilaku siswa yang belajar sebagai informasi peneliti. Proses
pengamatan harus didasari dengan sadar, kritis, sistematis, dan objektif.
Dalam kegiatan ini guru menyajikan pembelajaran dengan model
kooperatif tipe Team-Game-Tournament, dimana langkah-langkahnya sebagai
berikut:
a) Siswadikelompokkanmenjadi 4 kelompok/tim.
b) Masing-masing kelompok berjumlah 6 orang.
c) Semua tim melakukanpengundianuntukmenentukanlawan yang
akandihadapi.
d) Siswamelakukanlatihan passing dengan kaki bagian dalam melalui
permainansepak bola mini dengan model kooperatif
Team-Game-Tournament (TGT). Denganperaturan yang telahdisepakati
bersamadimanasemuaanggotatimtidakbolehterlalubanyakmenggiring bola,
karenapermainaninimengutamakanunsurkerjasamatim.
e) Permainaninitidakmenggunakangawang seperti permainan sepak bola
pada umumnya, namun gawangnya diganti dengan botol air mineral
dengan jumlah 4 buah botol untuk masing-masing tim. Dimana ke 4 botol
tersebut disimpan sejajar secara berderet.
f) Cara untuk mendapatkan poin pada permainan ini, siswa harus berupaya
untuk menjatuhkan botol tim lawan dengan bola.
g) Tim yang paling banyakmenjatuhkan botol tim lawan, makatimitulah yang
memenangkanpertandingan.
Keterangan : X : Siswa
: Botol
: Bola
Gambar 3.3
Latihan passing dengan kaki bagian dalam melalui model kooperatif tipe Team-Game-Tournament
permainan sepak bola mini
3) KegiatanAkhir.
a) Siswamelakukanpelemasansesuaidenganpetunjuk guru.
b) Setelahpembelajaranberakhir, penelitimencatatsegalabentukkegiatan,
kejadian, kendala-kendala yang
munculselamapembelajaranberlangsungkedalamlembarobservasi yang
disiapkan.
c) Siswadudukmembuatformasisetengahlingkaran, guru
menjelaskankembalimateri yang sudahdisampaikan,
kemudianmenyampaikantindaklanjut.
3. TahapObservasi
Tahapan ini terdiri dari proses pengumpulan data dan mencatat segala
kegiatan pada saat pelaksanaan pembelajaran gerak dasar gerak dasar passing
dengan kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model
kooperatif tipe Team-Game-Tournament (TGT) yang bertujuan untuk perbaikan
selama tindakan itu berlangsung. Pada kenyataannya tahap observasi tindakan
dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan observasi, merupakan semua
kegiatan untuk mengenal, merekam dan mendemonstrasikan setiap hal dari proses
X
X
X
X
X
X
X
X
53
dan hasil yang dicapai dari tindakan yang direncanakan. Observasi dilakukan
untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan siswa dalam pembelajaran gerak dasar
passing dengan kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model
kooperatif tipe Team-Game-Tournament (TGT).
Observasi yang dapat dilakukan adalah:
a) Observasi Peer (pengamatansejawat).
Observasi Peer adalahobservasiterhadappengajaranseseorangoleh orang lain.
b) ObservasiTerstruktur.
Pelaksanaanobservasiterstrukturdilakukanpenelitidengancarabertanyakepadasi
swa. Penelitisebagai guru
mengajukanbeberapapertanyaankepadasiswakemudiansiswamenjawab.
4. TahapAnalisisdanRefleksi
Refleksi dilakukan untuk mengetahui segala hal yang terjadi dan diperoleh
dalam proses dan hasil pembelajaran. Pada prinsipnya yang dimaksud refleksi
adalah upaya evaluasi yang dilakukan oleh peneliti dalam suatu penelitian
tindakan kelas. Adapun kegiatan refleksi dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
a) Mengecek data yang diperoleh selama melakukan penelitian. Data yang
diperoleh yaitu dari hasil lembar pengamatan observasi kinerja guru dan
aktivitas siswa, hasil wawancara guru dan siswa, serta evaluasi hasil belajar
siswa sesuai format penilaian membaca cepat.
b) Mendiskusikan hasil yang diperoleh dengan praktisi dan dosen pembimbing.
c) Menyusun rencana yang akan dilakukan pada siklus berikutnya, untuk
mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan siklus
berikutnya.
E. InstrumenPenelitian
Adapun instrumen yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data
1. Instrumen yang digunakan
a. IPKG 1 (InstrumenPenilaianKinerja Guru 1)
Alat yang digunakan untuk mengukur perencanaan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dalam pembelajaran passing dengan kaki bagian dalam
melalui model kooperatif tipe Team-Game-Tournament adalah lembar Instrumen
Penilaian Kinerja Guru 1. Adapun komponen rencana pembelajaran yang terdapat
dalam Instrumen Penilaian Kinerja Guru 1 (IPKG 1) adalah sebagai berikut: 1) Perumusantujuanpembelajaran.
2) Mengembangkandanmengorganisasikanmateri, media, sumberbelajar,
danmetodepembelajaran.
3) Merencanakanskenariopembelajaran.
4) Merencanakanprosedur, jenis, danmenyiapkanalatpenilaian.
5) Tampilandokumenrencanapembelajaran.
b. IPKG 2 (Instrumen Penilaian Kinerja Guru 2)
Alat yang digunakan untuk mengukur kemempuan pada saat pelaksanaan
pembelajaranpassing dengan kaki bagiandalammelalui model kooperatiftipe
Team-Game-TournamentadalahlembarInstrumen Penilaian Kinerja Guru 2. Adapun
aspek yang diamati dalam Instrumen Penilaian Kinerja Guru 2 (IPKG 2) adalah
sebagai berikut:
1) Pra pembelajaran.
2) Membuka pembelajaran.
3) Mengelola inti pembelajaran.
4) Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran penjas.
5) Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar.
6) Kesan umum kinerja guru/calon guru.
c. LembarAktivitasSiswa
Alat untuk mengukur aktivitas siswa pada saat pembelajaran passing
dengan kaki bagian dalam melalui model kooperatif tipe Team-Game-Tournament
mencakup:
1) Antusias
55
3) Kerjasama
d. Tes Hasil Belajar
Tes dilakukan dalam bentuk praktek setelah proses pembelajaran selesai.
Tingkat kesulitan tes ditambah pada setiap siklusnya, disini peneliti bersama guru
pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memperoleh data dari siswa kelas IV
SDN Gudang II Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang.
Alat untuk mengukur hasil belajar siswa pada saat pembelajaran passing
dengan kaki bagian dalam melalui model kooperatif tipe Team-Game-Tournament
adalah kemampuan siswa dalam melakukan:
1) Gerakawal
2) Pelaksanaan
3) Gerakakhir
e. CatatanLapangan
Catatan lapanganadalah catatan yang
menjadifokuskajiantentangpembelajaranpendidikanjasmaniolahraga dan
kesehatankelasIV SDN Gudang II Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang
dalam hal ini yaitu pembelajarangerak dasar passing dengan kaki bagian dalam
melalui model kooperatif tipe Team-Game-Tournament baik catatan tentang
kinerja guru maupun tentang aktivitas siswa. Catatan lapangan berisi deskripsi
proses pembelajaran, interpretasi, koreksi, dan saran dari peneliti.
f. LembarWawancara
Wawancara merupakan alat pengumpul data yang digunakan dalam
penelitian ini untuk mengetahui secara jelas tentang sesuatu yang tidak terlihat
atau teramati lewat penglihatan mengenai kondisi pembelajaran yang sebelumnya
dilakukan oleh guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada saat
pembelajaran. Adapun alat untuk wawancara yang digunakan adalah format
penilaian dengan kriteria penilaian sebagai berikut:
1) Pertanyaan
2. Waktupelaksanaan
Waktu pelaksanaan pembelajaran gerak dasar passing dengan kaki bagian
dalam melalui model kooperatif tipe Team-Game-Tournament adalah:
Hari : Jumat
Kelas : IV
Tanggal : 8 Maret, 22 Maret, dan 12 April 2013
Tempat : SDN Gudang II Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang
3. Sumber Data
a. Guru
b. Siswakelas IV SDN Gudang II
KecamatanTanjungsariKabupatenSumedang.
F. TeknikPengumpulan Data
Proses pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Mengumpulkan data hasilobservasidari IPKG 1,
selanjutnyadianalisisuntukmerencanakanperencanaanpembelajaranpadasik
lusberikutnya.
2. Mengumpulkan data hasilobservasidari IPKG 2,
selanjutnyadianalisisuntukmerencanakanperencanaanpembelajaranpadasik
lusberikutnya.
3. Mengumpulkan data berupanilaiaktivitassiswa yang
terdapatdalamlembarhasilobservasiaktivitassiswa.
4. Menganalisisperubahanhasilbelajarsiswa yang
terdapatdalamlembarteshasilbelajarsiswa.
G. Pengolahan Data Dan Analisis Data 1. TeknikPengolahan Data
Secara umum kegiatan pengolahan data dan analisis data dalam proses
57
observasidancatatan guru setelahtiga kali
sikluspembelajarandilaksanakan.
d. Menganalisajumlahwaktuaktifberlatihataubelajarsiswadariawaltindakans
ampaiakhirtindakan.
2. Analisis Data
Menurut Sugiyono (2005: 89) mengemukakan pengertian analisis data
adalah sebagai berikut.
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun sistematika data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit menyusun pola, melakukan sintesis, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
Menurut Patton (Moleong, 2002: 103), “Analisis data adalah proses
mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan
satuan uraian dasar”.
Analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu:
a. ReduksiData adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan, dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi
yang bermakna.
b. Paparan Data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif.
c. Penyimpulan adalah proses pengambilan intisari dari sajian data yang telah diorganisasikan dalam bentuk penyetaraan kalimat atau formula yang
H. Validasi Data
Kegiatan validasi data dilakukan untuk menentukan dan memastikan
bahwa data yang diperoleh setelah penelitian benar-benar menghasilkan data yang
valid sesuai dengan keadaan sesungguhnya yang terjadi di lapangan.
Dalam melakukan penelitian dilakukan beberapa instrumen yang telah
dilakukan. Seorang peneliti harus menggunakan instrumen yang baik dan benar
agar dapat dijadikan informasi yang valid dan reliable dalam penelitian.
Terdapat beberapa teknik validasi yang digunakan dalam penelitian.
Diantara teknik ini yang merujuk kepada pendapat Wiriaatmadja (2005: 45)
adalah sebagai berikut:
1. Triangulation
Triangulation yaitu memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti
dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti secara
kolaboratif setelah pelaksanaan tindakan. Peneliti melakukan Kegiatan
memvalidasi data sebagai berikut:
a. Mempelajari dan mengkaji kurikulum yang digunakan di SDN Gudang II.
b. Penentuan materi pembelajaran kelas IV semester 2 tahun pelajaran
2012/2013.
Kegiatan Triangulation dilaksanakan pada:
Hari : Jumat
Tanggal : 13 Maret
Tempat : SDN Gudang II Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang
Peneliti berdiskusi dengan guru pamong:
Guru pamong : Azis Muslim, S.Pd.
NIP : -
2. Member Check
Member Check adalah memeriksa kembali informasi yang diperoleh dalam
kegiatan observasi dan wawancara mengenai materi gerak dasar passing dengan
kaki bagian dalam melalui model kooperatif tipe Team-Game-Tournament pada
59
observer pada saat pembelajaran berlangsung. Setelah itu data yang diperoleh dari
observasi serta wawancara untuk mendapatkan data yang dapat diuji
keabsahannya. Sehingga informasi data yang diperoleh dapat dipastikan
keajegannya dan terperiksa kebenarannya.
3. Audit Trial
Audit Trialyaitu mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan
data dengan cara mendiskusikannya dengan guru, pembimbing, peneliti senior,
dan teman-teman peneliti. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh data dengan
validasi tinggi.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendapatkan data mengenai data awal
observasi dan data akhir hasil observasi materi sepak bola passing dengan kaki
bagian dalam melalui model kooperatif tipe Team-Game-Tournament. Dan
selanjutnya peneliti melakukan kegiatan membandingkan dan menganalisis data.
4. Ekspert Opinion
Ekspert Opinionyaitu pengecekan terhadap kesahihan temuan peniliti
kepada pakar professional dalam bidang ini. Dalam hal ini penulis
mengkonsultasikan temuan penelitian kepada pembimbing I dan II yaitu Bapak
Dr. Herman Subarjah, M.Si dan Ibu Dewi Susilawati, M.Pd untuk memperoleh
tanggapan dan arahan serta masukan sehingga validasi temuan penelitian dapat
dipertanggung jawabkan.
Adapun masalah yang dibahas yaitu: judul penelitian, rumusan masalah
penelitian, dan pemecahan masalah penelitian. Waktu pelaksanaannya selama
133 A. Kesimpulan
Berdasarkanhasilpenelitian yang telah dilakukan mengenai peningkatan
gerak dasar passing dengan kaki bagiandalampadapembelajaransepak bola
melalui model kooperatifTeam-Game-Tournament (TGT)pada siswa kela IV SDN
Gudang II Kecamatan TanjungsariKabupatenSumedang, peneliti menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Perencanaan yang dilakukan dalam peningkatan gerak dasar passing dengan
kaki bagiandalampadapembelajaransepak bola melalui model kooperatif
Team-Game-Tournament (TGT)yaitu meliputi menyusun rencana tindakan untuk
memecahkan masalah peningkatan hasil belajar siswa tentang upaya perbaikan
gerak dasar passing dengan kaki bagian dalam. Hasil persentase perencanaan
pembelajaran dari data awal yaitu 54,5%, siklus I 67,29%, siklus II 86,16%,
dan siklus III 96,15%. Maka perencanaan sudah dikatakan berhasil karena
sudah mencapai target yang diharapkan yaitu 90%.
2. Pelaksanaan kinerja guru dalam peningkatan gerak dasar passing dengan kaki
bagiandalampadapembelajaransepak bola melalui model kooperatif
Team-Game-Tournament (TGT)mengalami peningkatan berdasarkan anlisi selama
pembelajaran dan dapat dilihat peningkatan proses pembelajaran dari setiap
siklusnya. Dengan kinerja guru yang maksimal mampu meningkatkan siswa
dalam melakukan pembelajaran gerak dasar passing dengan kaki bagian
dalam. Pada data awal kinerja guru hanya mencapai 62%, siklus I 72,91%,
siklus II 85,83% dan siklus III 98,33%. Pada siklus III sudah mencapai target
yang diharapkan yaitu 90%.
3. Aktivitas siswa dalam melakukan gerak dasar passing dengan kaki bagian
dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model kooperatif
Team-Game-Tournament (TGT) mengalami peningkatan berdasarkan analisis selama
proses pembelajaran. Hampir seluruh siswa menunjukkan peningkatan dalam
134
pembelajaran sepak bola melalui model kooperatifTeam-Game-Tournament
(TGT). Data awal siswa yang mendapatkan kriteria baik sebesar 8%,
kriteriacukupmencapai 46%, dan kriteriakurangmencapai 46%. Siklus Isiswa
yang memperolehkriteriabaiksebesar 37,5%, dan kriteriacukup sebesar 62,5%.
Siklus II kriteriabaikmencapai 71%, dan kriteriacukupmencapai 29% .
DansiklusIII siswamemperolehkriteriabaiksebesar 95,8%,
dankriteriacukup4,2%.
4. Hasil belajar siswa dalam peningkatan gerak dasar passing dengan kaki bagian
dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model kooperatif
Team-Game-Tournament (TGT) menunjukkan adanya kemajuan. Dimulai dari data awal
yaitu 21%, siklus I 42%, siklus II 75%, dan siklus III 95,8%, dan telah
mencapai target yang telah ditentukan yaitu 90%. Maka peningkatan gerak
dasar passing dengan kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola
melalui model kooperatif Team-Game-Tournament (TGT) memberikan
kontribusi yang baik terhadap peningkatan aktivitas pembelajaran passing
dengan kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola.
B. Saran
Dengan memperhatikan data yang diperoleh selam proses penelitian yang
menunjukkan adanya peningkatan dimulai dari perencanaan, kinerja guru,
aktivitas siswa, dan hasil belajar yang diperoleh siswa pada peningkatangerak
dasar passing padasepakbola melalui model kooperatifTeam-Game-Tournament
(TGT) pada siswa kelas IV SDN Gudang II Kecamatan Tanjungsari Kabupaten
Sumedang, ada beberapa hal yang dapat disarankan sebagai implikasi dari hasil
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi guru
a. Sebelum pelaksanaan pembelajaran hendaknya guru mempersiapkan sarana,
prasarana, alat dan media yang digunakan pada pembelajaran.
b. Guru harus memiliki kemampuan dan keterampilan mengelola siswa
dilapangan dan menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan
c. Guru harus bisa meningkatkan profesionalitas dan rasa percaya diri sehingga
memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan
keterampilannya yang berkaitan dengan proses belajar mengajar.
d. Guru hendaknya termotivasi untuk selalu meningkatkan kemampuannya
dalam upaya membantu siswa mempermudah untuk memahami materi
pembelajaran yang akan diajarkan. Oleh karena itu hendaknya guru dapat
memilih media pembelajaran yang tepat dalam setiap pembelajaran.
2. Bagisiswa
a. Keterampilan gerak dasarmisalnyagerak dasarpassing padasepak
bolaharusdiajarkankepadasiswadenganmemperhatikantingkatperkembangansis
wa.
b. Para siswaperludibinauntukmelakukangerak dasar passing padasepak bola
yang bermanfaatbagidirinya, sehinggadenganpembelajaransepakbola
nantinyasiswadapatmelakukangerak dasardenganbaikdanbenar.
c.
Diperlukanpenggalianpotensimasing-masingsiswadalampelajaranpendidikanjasmani,
inidimaksudkanuntukmeningkatkanbakat yang dimilikisetiapanak.
d. Dalampembelajaran hendaknya siswa memperhatikan penjelasan dan contoh
guru dalam melakukan gerak dasar yang dipelajari.
3. Bagisekolah
a. Dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran pendidikan jasmani dalam
ruang lingkup Sekolah Dasar.
b. Untukmenunjangpelaksanaanpembelajaranpendidikanjasmani,
makapihaksekolahdiharapkandapatberupayauntukmemberikankontribusi yang
maksimal agar pembelajaraniniberlangsungdengantuntutankurikulum. Hal
tersebutjugadapatdilakukandengansaranadanprasaranapenunjangpembelajaran
baikuntuksiswamaupun guru.
c. Dalammeningkatkanminatdanbakatterhadapsepakbola,
makaperludiadakannyapertandinganbaikpadatingkat intern sekolah,gugus,
136
d. Pembinaandanpelatihan yang intensifterhadappara guru
jugaperludiadakanolehpihaksekolah, inidimaksudkan agar
dapatmeningkatkankemampuanmengajarnyadalamrangkainovasipembelajaran
pendidikanjasmani.
4. Bagi UPI KampusSumedang
a. Bagi UPI PGSD
KampusSumedang,yaituhasilPenelitianTindakanKelasinisebagaimasukandanb
ahanacuandalamrangkaperbaikan proses
pembelajaranuntukmenghasilkantenagapendidik yang
memilikikompetensiyang baik,khususnyabagi UPI PGSD KampusSumedang.
b. Hasildaripenelitianinidiharapkanbisabermanfaatdalamrangkaperbaikanpembel
ajaran, khususnyabagi program studipendidikanjasmani yang memproduksi
guru yang kreatif.
5. Bagi Peneliti Lain
a. Hasilpenelitianinidiharapkandapatmenjadibandingansekaliguslandasanpeneliti
anlanjut yang berhubungandenganpengembanganmodifikasipembelajaran.
b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain yang
akan melakukan penelitian khususnya dengan menjadikan
modelkooperatifTeam-Game-Tournament(TGT) dalam pembelajaran sebagai
tindakan.
c. Bagipeneliti lain yang
akanmelakukanpenelitiantindakankelashendaknyamenggunakansumber yang
lebihbanyaklagi,
sehinggatemuan-temuandalampelaksanaanpembelajarangerak dasar passing dengan kaki
137
DepartemenPendidikanNasional. (2006). Standar Isi Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan. Jakarta. Depdiknas.
Depdikbud. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Desmita. (2011). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Rosda
Dodhony (…) Passing dalamsepak bola. [Online] Tersedia: http://dodhony.wordpress.com/ [7 Februari 2013].
Dimaswi (2008). PengertianSepak Bola. [Online] Tersedia: Irfan (…)Teknik
Passing dalamsepak bola. [Online] Tersedia:
http://irfansports.wordpress.com/2008/11/13/teknik-passing-dalam-sepak-bola/ [7 Februari 2013].
Fryosoul (2013) Gambar Passing Dengan Kaki BagianDalam. [Online] Tersedia: http://www.google.com/2013/03/05/gambar+passing+dengan+kaki+bagia n+dalamFryosoul.wordpress.com/ [05 Maret 2013].
Irfan (2008).Teknik Passing dalamsepak bola. [Online] Tersedia: http://irfansports.wordpress.com/2008/11/13/teknik-passing-dalam-sepak-bola/ [7 Februari 2013].
Hasanah, Ina. (2009). Sepak Bola. Bandung: PT Indah Jaya Adipratama.
Husdarta JS, danKusmaedi, Nurlan. (2010). Pertumbuhan Dan
PerkembanganPesertaDidikOlahraga Dan Kesehatan. Bandung. CV Alfabeta.
Lutan, Rusli. (2001). Asas-asasPendidikanJasmani. Jakarta. Depdiknas.
Lutan, Rusli., Sumardiyanto., Safari, Indra. (2009). SejarahdanFilsafatOlahraga. Sumedang: UniversitasPendidikan Indonesia KampusSumedang.
Luxbacher, Joseph A. (2011). Sepak Bola EdisiKedua. Jakarta: Raja GrafindoPersada.
Mardiana A., Purwadi., SatyaWira I. (2009). PendidikanJasmanidanOlahraga. Jakarta: Universitas Terbuka.
138
Moleong, L. J. (2012). MetodologiPenelitianKualitatif. Bandung: PT RemajaRosdakarya.
Muslich, M. (2009). Melaksanakan PTK ItuMudah (Classroom Action Research) PedomanPraktisBagi Guru Professional. Jakarta: SinarGrafika Offset.
Ngatiyono, danRiswanty, Dyan P. (2010).Mari SehatBergembira
(PendidikanJasmani, Olahraga, danKesehatanUntuk SD/MI Kelas IV). Jakarta: PusatPerbukuanKementrianPendidikanNasional.
Nur, M. (2011). Model Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: PUSAT SAINS DAN MATEMATIKA SEKOLAH UNESA
Ridhaazza (2012) Model PembelajaranKooperatifTipe TGT. [Online] Tersedia: http://ridhaazza.blogspot.com/2012/05/model-pembelajaran-kooperatif-tipe-tgt.html [4Maret 2013].
Rohim, Abdul. (2008). BermainSepak Bola. Semarang. Aneka Ilmu.
Safari, Indra.(2011). Model
PembelajaranKooperatifPendidikanJasmani.Bandung: CV. BintangWarliArtika.
Slavin, Robert E. (Yusron 2005: 166-174).Cooperative Learning.Bandung: Nusa Media.
Sugiyono.(2005). MemahamiPenelitianKualitatif. Bandung: Alfabeta.
Suherman, Adang. (2009).
RevitalisasiPengajaranDalamPendidikanJasmani.Bandung: CV. BintangWarliArtika.
Sumantri M, danSyaodih N. (2008). PerkembanganPesertaDidik. Jakarta: Universitas Terbuka.
Wiriaatmaja, R. (2005). MetodologiPenelitianTindakanKelas. Bandung: PT RemajaRosdakarya.