• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN GERAK DASAR PASSING DENGAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM-GAME-TOURNAMENT (TGT) KELAS IV SDN GUDANG II KECAMATAN TANJUNGSARI KABUPATEN SUMEDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN GERAK DASAR PASSING DENGAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE TEAM-GAME-TOURNAMENT (TGT) KELAS IV SDN GUDANG II KECAMATAN TANJUNGSARI KABUPATEN SUMEDANG."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

KABUPATEN SUMEDANG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

MOHAMAD BANGKIT 0903317

PROGRAM S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

MENINGKATKAN GERAK DASAR PASSING DENGAN KAKI BAGIAN DALAM PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA MELALUI MODEL

KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT KELAS IV SDN GUDANG II KECAMATAN TANJUNGSARI

KABUPATEN SUMEDANG

Oleh

MOHAMAD BANGKIT

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© M. Bangkit2013

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

(3)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Meningkatkan

Gerak Dasar Passing dengan Kaki Bagian Dalam pada Pembelajaran Sepak Bola

melaui Model Kooperatiftipe Team-Game-Tournament Kelas IV SDN Gudang II

Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang”, beserta seluruh isinya adalah

benar-benar karya saya sendiri, dan tidak melakukan penjiplakan dengan cara-cara yang

tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan

kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika

keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian

karya saya ini.

Sumedang, 4 Juni 2013

Yang membuat pernyataan,

(4)

i

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Pendidikan Jasmani ... 14

1. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 15

2. Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar ... 16

3. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar ... 17

4. Manfaat Pendidikan Jasmani ... 18

5. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani ... 20

B. Perkembangan Keterampilan Gerak ... 21

1. Pengertian Perkembangan ... 21

(5)

ii

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Paparan Data Awal ... 60

(6)

iii

2. Data Awal Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran .. 62

3. Data Awal Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 64

4. Data Awal Hasil Observasi Hasil Belajar Siswa ... 66

5. Analisis Data Awal ... 68

B. Paparan Data Tindakan ... 72

1. Paparan Data Tindakan Siklus I ... 72

a. Paparan Data Perencanaan Siklus I ... 72

b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus I ... 74

c. Paparan Data Hasil Observasi Siklus I ... 75

d. Analisis Dan Refleksi Siklus I ... 84

2. Paparan Data Tindakan Siklus II ... 90

a. Paparan Data Perencanaan Siklus II ... 90

b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus II ... 92

c. Paparan Data Hasil Observasi Siklus II ... 93

d. Analisis Dan Refleksi Siklus II ... 102

3. Paparan Data Tindakan Siklus III ... 108

a. Paparan Data Perencanaan Siklus III ... 108

b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus III ... 110

c. Paparan Data Hasil Observasi Siklus III ... 110

d. Analisis Dan Refleksi Siklus III ... 119

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 123

1. Peningkatan Perencanaan Kinerja Guru ... 113

2. Peningkatan Kinerja Guru... 125

3. Peningkatan Aktivitas Siswa... 128

4. Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 128

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 133

B. Saran ... 134

DAFTAR PUSTAKA ... 137

LAMPIRAN ... 139

(7)

iv

4.1 Hasil Data Awal Observasi Perencanaan Pembelajaran Kinerja Guru ... ……….. 58

4.2 Hasil Data Awal Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Kinerja Guru ... 60

4.3 Data Awal Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 62

4.4 Data Awal Hasil Belajar Siswa ... 64

4.5 Rekapitulasi Persentase Data Awal ... 68

4.6 Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 72

4.7 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 74

4.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 77

4.9 Data Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 79

4.10 Rekapitulasi Persentase Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 80

4.11 Rekapitulasi Persentase Kinerja Guru Siklus I ... 82

4.12 Rekapitulasi Persentase aktivitas Siswa Siklus I ... 83

4.13 RekapitulasiHasil Belajar Siswa Siklus I ... 84

4.14 Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 89

4.15 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 91

4.16 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 93

4.17 Data Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 95

4.18 Data Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 96

4.19 Rekapitulasi Persentase Kinerja Guru Siklus II ... 97

4.20 Rekapitulasi Persentase aktivitas Siswa Siklus II ... 98

4.21 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus II... 99

4.22 Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... 105

4.23 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III ... 107

4.24 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 109

4.25 Data Observasi Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 111

4.26 Rekapitulasi Persentase Kinerja Guru Siklus III ... 112

4.27 Rekapitulasi Persentase Kinerja Guru Siklus III ... 113

4.28 Rekapitulasi Persentase aktivitas Siswa Siklus III ... 114

4.29 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 115

4.30 Peningkatan Pelaksanaan Kinerja Guru Tiap Siklus ... 118

4.31 Rekapitulasi Hasil Penelitian Keseluruhan ... 122

(8)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Passing Dengan Kaki Bagian Dalam ... 27

2.2 Perencanaan Siklus I, II, dan III ... 37

3.1 Denah SDN Gudang II... 40

3.2 Model Spiral Kemmis dan Taggart... 45

(9)

vi

Diagram Halaman

4.1 Data Awal Perencanaan Pembelajaran... 59

4.2 Data Awal Kinerja Guru ... 61

4.3 Data Awal Aktivitas Siswa ... 63

4.4 Data Awal Hasil Belajar Siswa ... …….. 65

4.5 Rekapitulasi Data Awal ... …….. 69

4.6 Perbandingan Perencanaan Data Awal Dan Siklus I ... 73

4.7 Perbandingan Kinerja Guru Data Awal Dan Siklus I ... 76

4.8 Perbandingan Aktivitas Siswa Data Awal Dan Siklus I ... 78

4.9 Hasil Belajar Siswa Data Awal Dan Siklus I ... 80

4.10 Rekapitulasi Hasil Penelitian Data Awal Dan Siklus I ... 85

4.11 Perbandingan Perencanaan Siklus I Dan II ... 90

4.12 Perbandingan Kinerja Guru Pada Siklus I Dan II ... 92

4.13 Perbandingan Aktivitas Siswa Siklus I Dan II ... 94

4.14 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I Dan II... 96

4.15 RekapitulasiHasil Penelitian Siklus I Dan II ... 101

4.16 Perbandingan Perencanaan Siklus I, II, Dan III ... 106

4.17 Perbandingan Kinerja Guru Siklus I, II, Dan III ... 108

4.18 Perbandingan Aktivitas Siswa Siklus I, II, Dan III ... 110

4.19 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I, II, Dan III ... 112

4.20 Rekapitulasi Data Awal, Siklus I, II, Dan III ... 116

4.21 Peningkatan Perencanaan Kinerja Guru Tiap Siklus ... 117

4.22 Peningkatan Pelaksanaan Kinerja Guru Tiap Siklus ... 118

4.23 PeningkatanAktivitas Siswa Tiap Siklus ... 120

(10)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 131 A.2

Format Observasi Kinerja Guru Tahap Perencanaan ... 135

A.3 Format Observasi Kinerja Guru Tahap Pelaksanaan ... 143 A.4 Format Observasi Aktivitas Siswa ... 147

A.5 Format Tes Hasil Belajar Siswa ... 149 A.6 Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 151

A.7 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 152 A.8 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 153

A.9 Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 155

A.10 Wawancara Guru ... 157 A.11 Wawancara Siswa ... 158

A.12 Catatan Lapangan ... 159

B.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 160

B.2 Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 164

B.3 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 165 B.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 166

B.5 Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 168

B.6 Catatan Lapangan Siklus II ... 170

C.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 171

C.2 Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... 175

C.3 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus III ... 176 C.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 177

C.5 Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 179 C.6 Catatan Lapangan Siklus III ... 181

D.1 Surat Keputusan Pembimbing ... 182

D.2 Surat Permohonan Izin Penelitian ... 183

D.3 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ... 184

(11)
(12)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani yang diajarkan di sekolah mempunyai peranan penting

untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk terlibat

langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga

dan kesehatan yang dilakukan secara sistematis.Pendidikan jasmani tidak dapat

dipisahkan dari sistem pendidikan yang bertujuan untuk pertumbuhan dan

perkembangan jasmani, emosional, dan sosial yang selaras dengan upaya

membentuk mengembangkan kemampuan gerak dasar, menanamkan nilai, sikap,

dan membiasakan hidup sehat.

Sehingga dengan adanya pembelajaran pendidikan jasmani siswa akan

memperoleh ungkapan yang yang kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran

jasmani, kebiasaan hidup sehat dan memiliki pengetahuan serta pemahaman

terhadap gerak manusia.

Sehubungan dengan hal di atas, pendidikan jasmani harus memiliki tujuan

yang sejalan dengan tujuan pendidikan yang bisa memberi kontribusi yang sangat

berharga dan memberi inspirasi bagi kesejahteraan hidup manusia.

Sudah tidak diragukan lagi bahwa pendidikan jasmani yang bermutu

diselenggarakan dengan mematuhi kaidah-kaidah Pedagogik.Pendidikan Jasmani

memberikan sumbangan yang sangat besar bagi perkembangan siswa secara

menyeluruh. Para pelaku pendidikan terkadang melupakan kesempatan baik untuk

mendidik dan sekaligus membentuk siswa, terutama pada usia sekolah dasar, yang

kita pahami bersama merupakan pondasi bagi perkembangan siswa-siswi kita

seterusnya. Pelaksanaan pendidikan jasmani merupakan sebuah penanaman modal

jangka panjang dalam rangka upaya pembinaan sumber daya manusia yang

berkualitas dan berkesinambungan.Hasilnya dapat dirasakan kelak dikemudian

hari dan memerlukan waktu yang cukup panjang sehingga upaya pembinaan bagi

(13)

kesabaran serta diikuti rasa keikhlasan dan penuh pengorbanan.Aktivitas yang

diberikan dalam pengajaran harus mendapat sentuhan didaktik dan metodik,

sehingga aktivitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran.Dalam

pendidikan jasmani terdapat suatu tujuan yang disebut keterampilan.Keterampilan

gerak ini dapat berarti gerak bukan olahraga, dan gerak untuk olahraga.Gerak

untuk olahraga bagi anak sekolah dasar, bukan berarti anak-anak tersebut harus

dilatih untuk mencapai prestasi tinggi, namun anak sekolah dasar harus disiapkan

gerakannya melalui olahraga sesuai dengan perkembangan dan kematangannya.

Untuk mencapai gerak tersebut maka harus ditunjang oleh keadaan

jasmani mengenai, kekuatan otot, daya tahan otot, kelentukan, dan daya tahan

kardiovascular.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Mardiana, dkk (2009: 7) menyatakan

bahwa.

Pendidikan jasmani adalah usaha dengan menggunakan aktivitas otot-otot besar hingga proses pendidikan yang berlangsung tidak terhambat oleh gangguan kesehatan dan pertumbuhan badan, sebagai bagian integral dari proses pendidikan keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan kawasan organik, neuromuscular, intelektual dan sosial.

Adapun beberapa tujuan pendidikan jasmani menurut para ahli

diantaranya:

Tujuan pendidikan jasmani di sekolah menurut pendapat Bucher

(Suherman, 2009: 7) adalah sebagai berikut:

1. Perkembangan fisik. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik. 2. Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan

melakukan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, dan sempurna. 3. Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan

berpikir dan menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan jasmani ke dalam lingkungannya.

(14)

3

Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal yang diharapkan mempunyai

program yang baik dan bermanfaat dalam melaksanakan Pendidikan Jasmani.

Guru yang baik akan mengerti manfaat Pendidikan Jasmani dalam perkembangan

anak dan dapat memberikan waktu yang luas untuk dapat memberikan

teknik-teknik serta berbagai keterampilan aktivitas olahraga.Ruang lingkup pendidikan

jasmani di sekolah dasar diberikan pada setiap semester dimulai dari kelas satu

sampai kelas enam.Pembelajarannya lebih ditekankan pada usaha untuk memacu

dan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, emosional,

dan sosial.

Ruang lingkup KTSP pendidikan jasmani (2006: 17), mencakup tentang:

1. Permainan dan Olahraga 2. Aktivitas Pengembangan 3. Uji Diri/Senam

4. Aktivitas Ritmik 5. Akuatik (Aktivitas Air)

6. Pendidikan Luar Sekolah (Outdoor Education) 7. kesehatan

Cabang olahraga permainan yang paling menarik di sekolah dasar adalah

permainan sepak bola.Permainan sepak bola merupakan permainan yang

dimainkan oleh dua regu, masing-masing regu berusaha memasukan bola

sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan mempertahankan gawangnya sendiri

supaya tidak kemasukan oleh regu lawan.Regu dinyatakan menang apabila lebih

banyak memasukan bola ke gawang lawan.

Permainan sepak bola merupakan salah satu jenis permainan beregu yang

telah memasyarakat baik di desa maupun di kota.

Dalam permainannya sepak bola dapat diklasifikasikan pada olahraga yang

sensitif terjadi kekerasan, bahaya terhadap anggota tubuh dan rawan terjadinya

kecelakaan pada pemain.Hal ini dikarenakan terjadinya kontak fisik antara pemain

lawan.Kendati demikian tidak mengurangi minat untuk bermain sepak bola,

karena unsur kecelakaan lebih kecil artinya dibandingkan dengan kepuasan

(15)

Untuk bermain sepak bola yang baik perlu adanya latihan yang teratur

dengan menguasai teknik dasar sepak bola. Adapun teknik dasar sepak bola

menurut para ahli adalah sebagai berikut:

Teknik dasar dalam permainan sepak bola menurut Ngatiyono dan

Riswanty, (2010:11), diantaranya:

1. Menendang bola.

a. Menendang bola dengan bagian kura-kura (punggung kaki). b. Menendang bola dengan kaki bagian dalam.

c. Menendang bola dengan kaki sebelah luar. 2. Menahan atau mengontrol bola.

a. Mengontrol bola dengan kaki sebelah dalam. b. Mengontrol bola dengan kaki sebelah luar.

c. Mengontrol bola dengan kura-kura kaki (punggung kaki). d. Mengontrol bola dengan paha.

3. Menggiring bola.

a. Menggiring bola dengan punggung kaki. b. Menggiring bola dengan kaki bagian dalam. c. Menggiring bola dengan kaki bagian luar.

d. Menggiring bola dengan menggunakan kombinasi kaki bagian dalam dan kaki bagian luar.

Salah satu faktor penentu untuk menjadi pemain sepak bola yang baik

adalah penguasaan berbagai teknik bermain sepak bola, salah satu diantaranya

adalah teknik mengoper bola (passing) yang merupakan dasar permainan sepak

bola.

Passing adalah teknik memindahkan momentum bola dari satu pemain ke

pemain lainnya. (Hasanah, 2009: 49)

Teknik passing menurut Luxbacher (Wibawa, 2011: 12) pada sepak bola

terdapat tiga macam yaitu, operan inside-of-the-foot, operan outside-of-the-foot,

dan operan instep.

Adapun teknik Passingyang terdapat dalam [online]

http://irfansports.wordpress.com/2008/11/13/teknik-passing-dalam-sepak-bola/ [7

Februari 2013] adalah teknik untuk memberikan operan kepada teman satu tim.

Menurut [online] http://dodhony.wordpress.com/ [7 Februari

2013]Passing adalah teknik memberikan operan kepada teman sehingga tercipta

(16)

5

Berikut ini adalah cara pelaksanaan teknik passing inside-of-the-foot atau

operan dengan kaki bagian dalam,menurut Luxbacher (Wibawa, 2011: 12).

1. Persiapan

a. Berdiri menghadap target

b. Letakkan kaki yang menahan keseimbangan di samping bola c. Arahkan kaki ke target

d. Bahu dan pinggul lurus dengan target e. Tekukkan sedikit lutut kaki

f. Ayunkan kaki yang akan menendang ke belakang g. Tempatkan kaki dalam posisi menyamping

h. Tangan direntangkan untuk menjaga keseimbangan i. Kepala tidak bergerak

j. Fokuskan perhatian pada bola 2. Pelaksanaan

a. Tubuh berada di atas bola

b. Ayunkan kaki yang akan menendang ke depan c. Jaga kaki agar tetap lurus

d. Tendang bagian tengah bola dengan bagian samping dalam kaki 3. Follow-Through

a. Pindahkan berat badan ke depan b. Lanjutkan gerakan searah dengan bola c. Gerakan akhir berlangsung dengan mulus

Gerak dasar permainan sepak bola hanya akan dikuasai dengan baik

melalui proses belajar. Keterampilan suatu cabang olahraga hanya akan dapat

dikuasai dengan baik bila dipelajari dengan sebaik-baiknya. Proses

pembelajarannya mencakup kegiatan latihan atau pelaksanaan tugas secara

berulang.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis di lapangan

pada tanggal 1 Desember 2012 terhadap salah satu gerak dasar permainan sepak

bola, yaitu gerak dasar passing dengan kaki bagian dalam melalui tes terhadap

siswa kelas IV siswa SDN Gudang II Kecamatan Tanjungsari Kabupaten

Sumedang yang berjumlah 24 orang siswa, yang mampu melakukan gerak dasar

passing dengan kaki bagian dalam yang dikategorikan tuntas hanya 5 siswa atau

sekitar 21%, selebihnya yaitu 19 siswa atau sekitar 79% belum tuntas melakukan

gerak dasar passing dengan kaki bagian dalam. Sehingga belum mampu mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 70. Dari data

(17)

keberhasilan proses pembelajaran yaitu 90% dari jumlah siswa. Adapun

permasalahan yang ditemukan di lapangan diantaranya:

1. Guru menggunakan metode konvensional.

2. Pengemasan pembelajaran yang kurang menarik.

3. Kurang optimalnya pemanfaatan fasilitas yang ada di sekolah.

4. Siswa kurang diberi kesempatan untuk bereksplorasi materi ajar.

Sehingga berdampak pada pembelajaran siswa, diantaranya:

1. Siswa cepat merasa bosan terhadap kegiatan KBM.

2. Kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran gerak dasar karena

siswa lebih menyukai langsung melaksanakan permainan sepak bola.

3. Rendahnya antusiasme siswa selama kegiatan pembelajaran

berlangsung.

4. Siswa merasa dibatasi untuk mengembangkan aktivitas geraknya.

Dengan demikian keterampilan gerak dasar passing dengan kaki bagian

dalam merupakan suatu masalah yang terjadi di SDN Gudang II Kecamatan

Tanjungsari Kabupaten Sumedang harus dicarikan pemecahannya.

Berikut data awal tes gerak dasar passing dengan kaki bagian dalam dapat

(18)

7

Tabel 1.1

Data Awal Observasi Tes Gerak Dasar Passing Dengan Kaki Bagian Dalam

No. Nama Siswa

Aspek yang dinilai

Skor Nilai

Keterangan Gerak Awal Pelaksanaan Gerak Akhir

3 2 1 3 2 1 3 2 1 T BT

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan 70

Skor ideal = 9

Kriteria penilaian:

Jika nilai siswa ≥ 70 maka dikatakan Tuntas

Jika nilai siswa ≤ 70 maka dikatakan Belum Tuntas

Keterangan: �� � � ℎ

� � × 100%

Maka diperlukan suatu cara untuk menyelesaikan permasalahan di atas.

(19)

meningkatkan hasil belajar siswa yaitu gerak dasar passing dengan kaki bagian

dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model kooperatif tipe

Team-Game-Tournament (TGT).

Sehingga bertitik tolak dari uraian di atas, penulis terdorong untuk

meneliti tentang “Meningkatkan Gerak Dasar Passing Dengan Kaki Bagian

Dalam Pada Pembelajaran Sepak Bola Melalui Model Kooperatif Tipe

Team-Game-Tournament (TGT) Siswa Kelas IV SDN Gudang II Kecamatan

Tanjungsari Kabupaten Sumedang”.

B. Rumusan Dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana perencanaan pembelajaran gerak dasar passing dengan kaki bagian

dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model kooperatif tipe

Team-Game-Tournament (TGT) pada siswa kelas IV SDN Gudang II Kecamatan

Tanjungsari Kabupaten Sumedang?

b. Bagaimana kinerja guru dalam pembelajaran gerak dasar passing dengan kaki

bagian dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model kooperatif tipe

Team-Game-Tournament (TGT) pada siswa kelas IV SDN Gudang II

Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang?

c. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran gerak dasar passing dengan

kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model kooperatif

tipe team-game-tournament (TGT) pada siswa kelas IV SDN Gudang II

Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang?

d. Bagaimana hasil pembelajaran gerak dasar passing dengan kaki bagian dalam

pada pembelajaran sepak bola melalui model kooperatif tipe

team-game-tournament (TGT) pada siswa kelas IV SDN Gudang II Kecamatan

(20)

9

2. Pemecahan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang muncul yaitu siswa kurang antusias

dalam melakukan pembelajaran dan siswa kurang terorganisir sehingga keadaan

saat pembelajaran menjadi tidak kondusif hal ini berdampak pada hasil belajar

siswa yang rendah, maka dari itu penulis mengajukan pemecahan masalah sebagai

berikut:

a. Tahap perencanaan

1) Guru merencanakan skenario pembelajaran dengan membuat perencanaan

pembelajaraan yaitu berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP.

2) Membuat lembar observasi maupun catatan lapangan untuk melihat

kinerja guru, aktivitas siswa selama proses pembelajaran gerak dasar

passing dengan kaki bagian dalam siswa kelas IV SDN Gudang II.

3) Membuat lembar evaluasi belajar, untuk melihat peningkatan keterampilan

gerak dasar passing dengan kaki bagian dalam.

b. Tahap pelaksanaan

1) Memimpin siswa untuk berdoa.

2) Guru melakukan apersepsi sebelum kegiatan pembelajaran.

3) Guru menginformasikan tujuan pembelajaran.

4) Membariskan siswa.

5) Memimpin siswa melakukan peregangan statis dan dinamis.

6) Guru membagi siswa ke dalam 4 kelompok.

7) Guru memberikan penjelasan tentang aturan permainan.

8) Siswa belajar passing dengan kaki bagian dalam melalui model kooperatif

tipe Team-Game-Tournament.

Dan langkah-langkahnya sebagai berikut:

a) Siswa dikelompokkan menjadi 4 kelompok/tim.

b) Masing-masing kelompok berjumlah 6 orang.

c) Semua tim melakukan pengundian untuk menentukan lawan yang akan

dihadapi.

d) Siswa melakukan latihan passing dengan kaki bagian dalam melalui

(21)

Team-Game-Tournament (TGT). Dengan peraturan yang telah disepakati bersama

dimana semua anggota tim tidak boleh terlalu banyak menggiring bola,

karena permainan ini mengutamakan unsur kerja sama tim.

e) Permainan ini tidak menggunakan gawang seperti permainan sepak bola

pada umumnya, namun gawangnya diganti dengan botol air mineral

dengan jumlah 4 buah botol untuk masing-masing tim. Dimana ke 4 botol

tersebut disimpan sejajar secara berderet.

f) Cara untuk mendapatkan poin pada permainan ini, siswa harus berupaya

untuk menjatuhkan botol tim lawan dengan bola.

g) Tim yang paling banyak menjatuhkan botol tim lawan, maka tim itulah

yang memenangkan pertandingan.

Guru memberikan penghargaan kepada semua tim yang sudah bertanding.

c. Tahap pelaksanaan kinerja guru siklus II:

Kinerja guru pada siklus II akan disesuaikan dengan hasil belajar yang

didapatkan pada siklus I, guna memperbaiki proses pembelajaran agar aktivitas

siswa dan hasil belajar meningkat.

d. Tahap pelaksanaan kinerja guru siklus III

Kinerja guru pada siklus III akan disesuaikan dengan hasil belajar yang

didapatkan pada siklus II, guna memperbaiki proses pembelajaran agar aktivitas

siswa dan hasil belajar meningkat.

e. Tahap peningkatan hasil belajar

Untuk peningkatan hasil belajar yaitu mengenai gerak dasar passing

dengan kaki bagian dalam pada siswa dilakukan dengan cara melakukan

pengamatan secara langsung selama proses pembelajaran dengan menggunakan

lembar observasi tes praktek passing dengan kaki bagian dalam pada

pembelajaran sepak bola, dimana dalam penelitian ini target siwa yang harus

(22)

11

C. Tujuan Penelitian

Tujuan khusus dalam penelitian passing dengan kaki bagian dalam adalah

sebagai berikut:

a. Ingin mengetahui bagaimana perencanaan pembelajaran passing dengan kaki

bagian dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model kooperatif tipe

Team-Game-Tournament (TGT).

b. Ingin mengetahui bagaimana kinerja guru dalam pembelajaran passing dengan

kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model kooperatif

tipe Team-Game-Tournament (TGT).

c. Ingin mengetahui bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran passing

dengan kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model

kooperatif tipe Team-Game-Tournament (TGT).

d. Ingin mengetahui bagaimana hasil pembelajaran passing dengan kaki bagian

dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model kooperatif tipe

Team-Game-Tournament (TGT).

D. Manfaat Penelitian

Merujuk pada rumusan masalah yang akan dibahas, maka manfaat yang

diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar. Penelitian ini

diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. Siswa Sekolah Dasar

a. Dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar.

b. Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar

passing dengan kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola serta

meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Guru Sekolah Dasar

a. Dapat memperluas wawasan pengetahuan mengenai model kooperatif tipe

Team-Game-Tournament (TGT) dalam membantu siswa yang mengalami

kesulitan melakukan gerak dasar passing dengan kaki bagian dalam pada

(23)

b. Meningkatkan dan memperbaiki mutu proses pembelajaran di kelas

maupun luar kelas, sekaligus ketercapaian ketuntasan belajar siswa.

c. Sebagai umpan balik dari pembelajaran sebelumnya sehingga guru bisa

mengevaluasi kinerjanya.

3. Sekolah Dasar

a. Memberikan motivasi yang positif bagi sekolah dasar untuk menemukan

cara-cara yang tepat dalam menciptakan suasana pembelajaran yang lebih

kondusif.

b. Sebagai bahan evaluasi dan tolak ukur pencapaian tujuan mengajar di

sekolah dasar.

c. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan

pembelajaran di sekolah dasar.

d. Sebagai peran yang dapat membantu sekolah dasar dalam menggunakan

model pembelajaran terbaru dalam perkembangan pendidikan.

e. Memberikan kontribusi untuk meningkatkan kualitas kelulusan.

4. Peneliti

Meningkatkan pemahaman dari disiplin ilmu yang telah dipelajari, serta

dapat menerapkan teori-teori yang dipelajari, yang telah diperoleh dalam

perkuliahan. Serta dapat dijadikan sebagai pengalaman yang berharga bagi

peneliti sehingga dapat dijadikan sebagai sumber belajar.

E. Batasan Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap pokok-pokok masalah yang

diteliti, berikut ini akan dijelaskan secara operasional beberapa istilah yang

dipandang perlu untuk diketahui kejelasannya sebagai berikut:

1. Meningkatkan adalah suatu proses perubahan yang terjadi pada diri hasil belajar atau latihan (SISDIKNAS, 2003).

2. Gerak Dasar adalah kemampuan awal yang dimiliki seseorang (Kamus Besar: 359). Landasan dalam pengembangan keterampilan yang lebih

(24)

13

3. Sepak bola adalah salah satu cabang olahraga yang dimainkan oleh dua regu tiap regu terdiri atas 11 orang. (Ngatiyono, 2010: 10).

4. Passingadalah teknik memindahkan momentum bola dari satu pemain ke pemain lainnya. (Hasanah, 2009: 49)

5. Kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pengajaran yang memungkinkan mahasiswa bekerja bersama untuk memaksimalkan belajar

mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut. (Safari, 2009:

6)

6. Team-Game-Tournament (TGT)adalah suatu pendekatan kerjasama antar kelompok dengan mengembangkan kerjasama antar personal. (Safari, 2011:

(25)

42 A. LokasidanWaktuPenelitian

1. LokasiPenelitian

Lokasi tempat penulis melaksanakan penelitian adalah SDN Gudang II

Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang, alasan peneliti memilih lokasi

penelitian di SDN Gudang II, berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:

a. Di

sekolahtersebutditemukanmasalahdalampembelajaranpendidikanjasmaniterut

amapembelajaransepak bola padasiswakelas IV, yaitugerakdasar

(26)

43

Gambar 3.1

Denah SDN Gudang II Kecamatan Tanjungsari 1) Keadaansiswa

Keadaaansiswapadapenelitianiniadalahsiswakelas IV SDN Gudang II

KecamatanTanjungsariKabupatenSumedangtahunajaran 2012/2013, yang

berjumlah 60 orang siswa.Namun yang dijadikansubjekpenelitianyaitukelas IV B

yang berjumlah 24 orang siswasiswa yang terdiridari 11 orang siswalaki-lakidan 9

orang siswaperempuan.

Tabel 3.1

Daftar Siswa SDN Gudang II

No Kelas

BanyakSiswa

Jumlah Laki-laki Perempuan

1 I 27 14 41

2 II 21 21 42

3 III 18 24 42

4 IV 36 24 60

5 V 20 24 44

6 VI 20 18 38

Jumlah 139 128 267

2) Keadaan Guru

SDN Gudang II Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang

mempunyai tenaga pengajar sebanyak 16 orang, yang terdiri dari pegawai negeri

sipil 9 orang dan sukwan sebanyak 7 orang. Selain itu terdapat 1 orang penjaga

(27)

Tabel 3.2

Daftar Tenaga Pengajar SDN Gudang II

No Nama NIP Gol Jabatan

1 Tati Nurhayati L.

S.Pd, M.Si

196102161982012006 IV/a Kepala Sekolah

2 Titin Suryatin 195305021975122001 IV/a Guru kelas II

3 Nani Sumarni S.Pd 195306271984122001 IV/a Guru PAI

4 Rohaeti S.Pd 196204201983025001 IV/a Guru kelas I

5 Leni Sumarleni S.Pd 196302091984102003 IV/a Guru kelas V

6 Mimin S.Pd 196305221983052004 IV/a Guru kelas IV

7 Totong S.Pd 196305221983051002 IV/a Guru kelas III

8 Dedeh Supartika S.Pd 196306251983052003 IV/a Guru kelas VI

9 Suharyati S.Pd 196504061986102005 IV/a Guru kelas V

10 Upang Suhara 197309092003121005 II/a Penjaga

11 Rumrum Hasanah - - Guru kelas II

12 Rini Surtini S.Pd - - Guru kelas I

13 Rina Rosyani S.T - - Guru B. Sunda

14 Wildan Permana S.Pd - - Guru kelas IV

15 Nuari Sri W. S.Pd - - Guru kelas III

16 Tita Ratnasari - - Guru B. Inggris

(28)

45

2. WaktuPenelitian

Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian ini direncanakan

selama lima bulan terhitung dari bulan Januari 2013 sampai dengan bulan Mei

2013. Waktu tersebut mencakup waktu penyusunan perencanaan, pelaksanaan

penelitian hingga penyusunan laporan hasil penelitian.

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian

B. SubjekPenelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Gudang

II Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang yang berjumlah 24 siswa, yang

terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan.

Alasan penelitian dilakukan terhadap siswa kelas IV SDN Gudang II

Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang, dengan pertimbangan bahwa siswa

dalam melakukan gerak dasar passing dengan kaki bagian dalam pada

pembelajaran sepak bola masih rendah, sehingga dibutuhkan perbaikan dalam

pengajaran agar hasil pembelajaran siswa dapat meningkat. NO 7 Pelaksanaan Siklus III 8 Pengolahan dan Analisis

Data

9 Penyusunan dan Revisi

Skripsi

10 Sidang Skripsi 11 Revisi Skripsi Secara

(29)

C. Metode Dan DesainPenelitian 1. MetodePenelitian

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi hampir sebagian besar siswa

kelas IV SDN Gudang II Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang

mengalami kesulitan dalam melakukan gerak dasar passing dengan kaki bagian

dalam. Peneliti bergegas untuk memperbaiki pembelajaran penjas pada

pembelajaran passing dengan kaki bagian dalam. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action

Research).

Berdasarkan pendapat Ebbut (Wiriaatmadja, 2005: 12) menjelaskan

bahwa:

Penelitian tindakan kelas adalah

kajiansistematikdariupayaperbaikanpelaksanaanpraktekpendidikanolehsekel ompok guru denganmelakukantindakan-tindakandalampembelajaran, berdasarkanrefleksimerekamengenaihasildaritindakan-tindakantersebut.

Sedangkan menurut Hopkins (Muslich, 2009: 8) mengemukakan:

“Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk reflektif, yang dilakukan oleh

pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari

tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap

kondisi dalam pembelajaran”.

Menurut Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 12) mengemukakan:

Penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi sosial tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalisme dan keadilan dari: a) kegiatan praktek sosial atau pendidikan mereka; b) pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktek pendidikan itu; dan c) situasi yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan praktek itu.

Dapat disimpulkan bahwa tujuan utama penelitian tindakan kelas

penelitian adalah memperbaiki berbagai permasalahan nyata dalam peningkatan

mutu dan hasil pembelajaran siswa di kelas. Maka untuk mengatasi segala

(30)

47

cara atau metode pembelajaran yang dapat memberikan kemudahan bagi peneliti

dalam melakukan penelitian.

2. DesainPenelitian

Desain dalam penelitian ini adalah mengacu pada rancangan penelitian

model spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 66). Desain

Kemmis dan Mc. Taggart ini menggunakan model yang dikenal sistem spiral

refleksi diri yang dimulai dengan tahap perencanaan (planning), tindakan (action),

pengamatan (observing), refleksi (reflecting), dan perencanaan kembali. Desain

Kemmis dan Mc. Taggart ini berupa untaian-untaian dengan satu perangkat yang

terdiri dari empat komponen yaitu, perencanaan, tindakan, pengamatan, dan

refleksi. Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dinamakan satu siklus.

Pengertian siklus pada desain penelitian ini adalah suatu putaran kegiatan yang

terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Namun pada

pelaksanaannya siklus ini angat tergantung pada permasalahn yang dihadapi dan

perlu dipecahkan.

Berikut ini merupakan gambar model Spiral menurut Kemmis dan Mc.

(31)

RENCANA

Bagan Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart

Model Spiral Kemmis dan Mc Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 66)

Berdasarkan gambar 3.2 terlihat jelas dalam alur aktivitas penelitian

tindakan kelas yang diawali dari.

Perencanaan (planning) berdasarkan identifikasi masalah yang telah

dilakukan melalui pengamatan awal di lapangan telah ditemukan bahwa siswa

kurang mampu melakukan gerak dasar passing dengan kaki bagian dalam dan luar

dalam sepak bola. Oleh karena itu untuk meningkatkan gerak dasar passing

dengan kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola peneliti merencanakan

tindakan dengan menerapkan Model Kooperatif Tipe Team-Game-Tournament

(32)

49

Pelaksanaan (action) tindakan merupakan implementasi dari semua

rencana yang telah dibuat sebelumnya. Tindakan ini berupa langkah-langkah yang

dilakukan untuk melaksanakan rencana yang telah disusun yaitu Meningkatkan

Gerak Dasar Passing Dengan Kaki Bagian Dalam Pada Pembelajaran Sepak Bola

Melalui Model Kooperatif Tipe Team-Game-Tournament (TGT) Kelas IV SDN

Gudang II Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang.

Pengamatan (observing) dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan

tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang pelaksanaan

tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta dampaknya terhadap proses dan

hasil intruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu instrumen yang

dikembangkan oleh peneliti. Kegiatan ini yaitu mengamati proses kinerja guru dan

aktivitas siswa serta hasil yang diperoleh setelah pembelajaran dilaksanakan.

Refleksi (reflecting) merupakan tahapan untuk memproses data yang

diperoleh saat dilakukan pengamatan. Data yang telah diperoleh kemudian

ditafsirkan serta dianalisis terhadap semua informasi yang diperoleh dari hasil

observasi selama model pembelajaran dilaksanakan. Refleksi tersebut bertujuan

untuk memperbaiki segala kekurangan pada saat pembelajaran berlangsung,

sehingga diharapkan adanya peningkatan pembelajaran pada siklus selanjutnya.

Tahapan dalam desain penelitian ini dilakukan selama penelitian

dilaksanakan. Penelitian ini dilaksanakan dengan beberapa siklus hingga target

penelitian dapat tercapai.

D. Prosedurpenelitian

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Prosedur

penelitian tindakan kelas ini terdiri dari beberapa siklus. Tiap siklus dilaksanakan

sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai.

Untuk melihat kemampuan awal siswa dalam melakukan gerak dasar

passing dengan kaki bagian dalam, guru memberikan latihan kepada siswa tanpa

ada petunjuk teknis dari guru, hal tersebut dilaksanankan supaya menjadi bahan

(33)

Adapun pelaksanaan setiap siklus pada pembelajaran gerak dasar passing

dengan kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model

kooperatif tipe Team-Game-Tournament (TGT) adalah sebagai berikut:

1. TahapPerencanaanTindakan(Planning)

Dalamperencanaantahapan yang dilaksanankanadalah:

a) Mengadakanpenelitianawaluntukmengidentifikasimasalah yang perludiatasi.

Dalamtahapinipenelitimelakukanobservasipada proses pembelajaranpassing

dengan kaki bagiandalampadasepak bola.

b) MembuatskenariopelaksanaantindakanatauRencanaPelaksanaanPembelajaran

(RPP) untuksetiapsiklus.

c) Membuatlembarobservasi.

d) Menyiapkanalatpembelajarandalamrangkameningkatkankemampuangerakdasa

rpassing dengan kaki bagiandalam.

e) Mendesainalatevaluasiuntukmelihat:

1) Apakahkemampuangerakdasarpassing dengan kaki

bagiandalamdapatmeningkat?

2) Apakahmelaluimodel kooperatif

Team-Game-Tournamentdalampembelajarangerakdasarpassing dengan kaki

bagiandalamakanmampumenjadikanalat bantu yang

dapatmeningkatkantujuan?

2. TahapPelaksanaanTindakan(Action)

Pelaksanaan tindakan yaitu tahap pelaksanaan praktek pembelajaran yang

sebenarnya berdasarkan rencana tindakan yang sudah disususun bersama antara

praktisi dan peneliti, guna memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa.

Pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti dengan menggunakan

modelpembelajaran kooperatif tipe Team-Game-Tournament sesuai dengan

skenario yang telah dirancang. Adapun tahap pelaksanaan tindakan diuraikan

sebagai berikut:

1) KegiatanAwal

a) Menyiapkanperalatan yang menunjangterhadap proses belajarmengajar.

(34)

51

c) Siswadan guru melaksanakanpemanasansesuaidenganpetunjuk guru.

d) Menjelaskankegiatanbelajar yang akandilaksanakansiswa.

Padakegiataninipenelitimenerapkanstrategimemotivasisiswabelajaratauberl

atih yang berorentasipadakeberhasilan.

2) KegiatanInti

Peneliti yang berperan sebagai guru dan observer melakukan pengamatan

terhadap perilaku siswa yang belajar sebagai informasi peneliti. Proses

pengamatan harus didasari dengan sadar, kritis, sistematis, dan objektif.

Dalam kegiatan ini guru menyajikan pembelajaran dengan model

kooperatif tipe Team-Game-Tournament, dimana langkah-langkahnya sebagai

berikut:

a) Siswadikelompokkanmenjadi 4 kelompok/tim.

b) Masing-masing kelompok berjumlah 6 orang.

c) Semua tim melakukanpengundianuntukmenentukanlawan yang

akandihadapi.

d) Siswamelakukanlatihan passing dengan kaki bagian dalam melalui

permainansepak bola mini dengan model kooperatif

Team-Game-Tournament (TGT). Denganperaturan yang telahdisepakati

bersamadimanasemuaanggotatimtidakbolehterlalubanyakmenggiring bola,

karenapermainaninimengutamakanunsurkerjasamatim.

e) Permainaninitidakmenggunakangawang seperti permainan sepak bola

pada umumnya, namun gawangnya diganti dengan botol air mineral

dengan jumlah 4 buah botol untuk masing-masing tim. Dimana ke 4 botol

tersebut disimpan sejajar secara berderet.

f) Cara untuk mendapatkan poin pada permainan ini, siswa harus berupaya

untuk menjatuhkan botol tim lawan dengan bola.

g) Tim yang paling banyakmenjatuhkan botol tim lawan, makatimitulah yang

memenangkanpertandingan.

(35)

Keterangan : X : Siswa

: Botol

: Bola

Gambar 3.3

Latihan passing dengan kaki bagian dalam melalui model kooperatif tipe Team-Game-Tournament

permainan sepak bola mini

3) KegiatanAkhir.

a) Siswamelakukanpelemasansesuaidenganpetunjuk guru.

b) Setelahpembelajaranberakhir, penelitimencatatsegalabentukkegiatan,

kejadian, kendala-kendala yang

munculselamapembelajaranberlangsungkedalamlembarobservasi yang

disiapkan.

c) Siswadudukmembuatformasisetengahlingkaran, guru

menjelaskankembalimateri yang sudahdisampaikan,

kemudianmenyampaikantindaklanjut.

3. TahapObservasi

Tahapan ini terdiri dari proses pengumpulan data dan mencatat segala

kegiatan pada saat pelaksanaan pembelajaran gerak dasar gerak dasar passing

dengan kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model

kooperatif tipe Team-Game-Tournament (TGT) yang bertujuan untuk perbaikan

selama tindakan itu berlangsung. Pada kenyataannya tahap observasi tindakan

dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan observasi, merupakan semua

kegiatan untuk mengenal, merekam dan mendemonstrasikan setiap hal dari proses

X

X

X

X

X

X

X

X

(36)

53

dan hasil yang dicapai dari tindakan yang direncanakan. Observasi dilakukan

untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan siswa dalam pembelajaran gerak dasar

passing dengan kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model

kooperatif tipe Team-Game-Tournament (TGT).

Observasi yang dapat dilakukan adalah:

a) Observasi Peer (pengamatansejawat).

Observasi Peer adalahobservasiterhadappengajaranseseorangoleh orang lain.

b) ObservasiTerstruktur.

Pelaksanaanobservasiterstrukturdilakukanpenelitidengancarabertanyakepadasi

swa. Penelitisebagai guru

mengajukanbeberapapertanyaankepadasiswakemudiansiswamenjawab.

4. TahapAnalisisdanRefleksi

Refleksi dilakukan untuk mengetahui segala hal yang terjadi dan diperoleh

dalam proses dan hasil pembelajaran. Pada prinsipnya yang dimaksud refleksi

adalah upaya evaluasi yang dilakukan oleh peneliti dalam suatu penelitian

tindakan kelas. Adapun kegiatan refleksi dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut.

a) Mengecek data yang diperoleh selama melakukan penelitian. Data yang

diperoleh yaitu dari hasil lembar pengamatan observasi kinerja guru dan

aktivitas siswa, hasil wawancara guru dan siswa, serta evaluasi hasil belajar

siswa sesuai format penilaian membaca cepat.

b) Mendiskusikan hasil yang diperoleh dengan praktisi dan dosen pembimbing.

c) Menyusun rencana yang akan dilakukan pada siklus berikutnya, untuk

mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan siklus

berikutnya.

E. InstrumenPenelitian

Adapun instrumen yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data

(37)

1. Instrumen yang digunakan

a. IPKG 1 (InstrumenPenilaianKinerja Guru 1)

Alat yang digunakan untuk mengukur perencanaan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru dalam pembelajaran passing dengan kaki bagian dalam

melalui model kooperatif tipe Team-Game-Tournament adalah lembar Instrumen

Penilaian Kinerja Guru 1. Adapun komponen rencana pembelajaran yang terdapat

dalam Instrumen Penilaian Kinerja Guru 1 (IPKG 1) adalah sebagai berikut: 1) Perumusantujuanpembelajaran.

2) Mengembangkandanmengorganisasikanmateri, media, sumberbelajar,

danmetodepembelajaran.

3) Merencanakanskenariopembelajaran.

4) Merencanakanprosedur, jenis, danmenyiapkanalatpenilaian.

5) Tampilandokumenrencanapembelajaran.

b. IPKG 2 (Instrumen Penilaian Kinerja Guru 2)

Alat yang digunakan untuk mengukur kemempuan pada saat pelaksanaan

pembelajaranpassing dengan kaki bagiandalammelalui model kooperatiftipe

Team-Game-TournamentadalahlembarInstrumen Penilaian Kinerja Guru 2. Adapun

aspek yang diamati dalam Instrumen Penilaian Kinerja Guru 2 (IPKG 2) adalah

sebagai berikut:

1) Pra pembelajaran.

2) Membuka pembelajaran.

3) Mengelola inti pembelajaran.

4) Mendemonstrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran penjas.

5) Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar.

6) Kesan umum kinerja guru/calon guru.

c. LembarAktivitasSiswa

Alat untuk mengukur aktivitas siswa pada saat pembelajaran passing

dengan kaki bagian dalam melalui model kooperatif tipe Team-Game-Tournament

mencakup:

1) Antusias

(38)

55

3) Kerjasama

d. Tes Hasil Belajar

Tes dilakukan dalam bentuk praktek setelah proses pembelajaran selesai.

Tingkat kesulitan tes ditambah pada setiap siklusnya, disini peneliti bersama guru

pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memperoleh data dari siswa kelas IV

SDN Gudang II Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang.

Alat untuk mengukur hasil belajar siswa pada saat pembelajaran passing

dengan kaki bagian dalam melalui model kooperatif tipe Team-Game-Tournament

adalah kemampuan siswa dalam melakukan:

1) Gerakawal

2) Pelaksanaan

3) Gerakakhir

e. CatatanLapangan

Catatan lapanganadalah catatan yang

menjadifokuskajiantentangpembelajaranpendidikanjasmaniolahraga dan

kesehatankelasIV SDN Gudang II Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang

dalam hal ini yaitu pembelajarangerak dasar passing dengan kaki bagian dalam

melalui model kooperatif tipe Team-Game-Tournament baik catatan tentang

kinerja guru maupun tentang aktivitas siswa. Catatan lapangan berisi deskripsi

proses pembelajaran, interpretasi, koreksi, dan saran dari peneliti.

f. LembarWawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul data yang digunakan dalam

penelitian ini untuk mengetahui secara jelas tentang sesuatu yang tidak terlihat

atau teramati lewat penglihatan mengenai kondisi pembelajaran yang sebelumnya

dilakukan oleh guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan pada saat

pembelajaran. Adapun alat untuk wawancara yang digunakan adalah format

penilaian dengan kriteria penilaian sebagai berikut:

1) Pertanyaan

(39)

2. Waktupelaksanaan

Waktu pelaksanaan pembelajaran gerak dasar passing dengan kaki bagian

dalam melalui model kooperatif tipe Team-Game-Tournament adalah:

Hari : Jumat

Kelas : IV

Tanggal : 8 Maret, 22 Maret, dan 12 April 2013

Tempat : SDN Gudang II Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang

3. Sumber Data

a. Guru

b. Siswakelas IV SDN Gudang II

KecamatanTanjungsariKabupatenSumedang.

F. TeknikPengumpulan Data

Proses pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Mengumpulkan data hasilobservasidari IPKG 1,

selanjutnyadianalisisuntukmerencanakanperencanaanpembelajaranpadasik

lusberikutnya.

2. Mengumpulkan data hasilobservasidari IPKG 2,

selanjutnyadianalisisuntukmerencanakanperencanaanpembelajaranpadasik

lusberikutnya.

3. Mengumpulkan data berupanilaiaktivitassiswa yang

terdapatdalamlembarhasilobservasiaktivitassiswa.

4. Menganalisisperubahanhasilbelajarsiswa yang

terdapatdalamlembarteshasilbelajarsiswa.

G. Pengolahan Data Dan Analisis Data 1. TeknikPengolahan Data

Secara umum kegiatan pengolahan data dan analisis data dalam proses

(40)

57

observasidancatatan guru setelahtiga kali

sikluspembelajarandilaksanakan.

d. Menganalisajumlahwaktuaktifberlatihataubelajarsiswadariawaltindakans

ampaiakhirtindakan.

2. Analisis Data

Menurut Sugiyono (2005: 89) mengemukakan pengertian analisis data

adalah sebagai berikut.

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun sistematika data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit menyusun pola, melakukan sintesis, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Menurut Patton (Moleong, 2002: 103), “Analisis data adalah proses

mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan

satuan uraian dasar”.

Analisis data dilakukan melalui tiga tahap yaitu:

a. ReduksiData adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan, dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi

yang bermakna.

b. Paparan Data adalah proses penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif.

c. Penyimpulan adalah proses pengambilan intisari dari sajian data yang telah diorganisasikan dalam bentuk penyetaraan kalimat atau formula yang

(41)

H. Validasi Data

Kegiatan validasi data dilakukan untuk menentukan dan memastikan

bahwa data yang diperoleh setelah penelitian benar-benar menghasilkan data yang

valid sesuai dengan keadaan sesungguhnya yang terjadi di lapangan.

Dalam melakukan penelitian dilakukan beberapa instrumen yang telah

dilakukan. Seorang peneliti harus menggunakan instrumen yang baik dan benar

agar dapat dijadikan informasi yang valid dan reliable dalam penelitian.

Terdapat beberapa teknik validasi yang digunakan dalam penelitian.

Diantara teknik ini yang merujuk kepada pendapat Wiriaatmadja (2005: 45)

adalah sebagai berikut:

1. Triangulation

Triangulation yaitu memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti

dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti secara

kolaboratif setelah pelaksanaan tindakan. Peneliti melakukan Kegiatan

memvalidasi data sebagai berikut:

a. Mempelajari dan mengkaji kurikulum yang digunakan di SDN Gudang II.

b. Penentuan materi pembelajaran kelas IV semester 2 tahun pelajaran

2012/2013.

Kegiatan Triangulation dilaksanakan pada:

Hari : Jumat

Tanggal : 13 Maret

Tempat : SDN Gudang II Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang

Peneliti berdiskusi dengan guru pamong:

Guru pamong : Azis Muslim, S.Pd.

NIP : -

2. Member Check

Member Check adalah memeriksa kembali informasi yang diperoleh dalam

kegiatan observasi dan wawancara mengenai materi gerak dasar passing dengan

kaki bagian dalam melalui model kooperatif tipe Team-Game-Tournament pada

(42)

59

observer pada saat pembelajaran berlangsung. Setelah itu data yang diperoleh dari

observasi serta wawancara untuk mendapatkan data yang dapat diuji

keabsahannya. Sehingga informasi data yang diperoleh dapat dipastikan

keajegannya dan terperiksa kebenarannya.

3. Audit Trial

Audit Trialyaitu mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan

data dengan cara mendiskusikannya dengan guru, pembimbing, peneliti senior,

dan teman-teman peneliti. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh data dengan

validasi tinggi.

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendapatkan data mengenai data awal

observasi dan data akhir hasil observasi materi sepak bola passing dengan kaki

bagian dalam melalui model kooperatif tipe Team-Game-Tournament. Dan

selanjutnya peneliti melakukan kegiatan membandingkan dan menganalisis data.

4. Ekspert Opinion

Ekspert Opinionyaitu pengecekan terhadap kesahihan temuan peniliti

kepada pakar professional dalam bidang ini. Dalam hal ini penulis

mengkonsultasikan temuan penelitian kepada pembimbing I dan II yaitu Bapak

Dr. Herman Subarjah, M.Si dan Ibu Dewi Susilawati, M.Pd untuk memperoleh

tanggapan dan arahan serta masukan sehingga validasi temuan penelitian dapat

dipertanggung jawabkan.

Adapun masalah yang dibahas yaitu: judul penelitian, rumusan masalah

penelitian, dan pemecahan masalah penelitian. Waktu pelaksanaannya selama

(43)

133 A. Kesimpulan

Berdasarkanhasilpenelitian yang telah dilakukan mengenai peningkatan

gerak dasar passing dengan kaki bagiandalampadapembelajaransepak bola

melalui model kooperatifTeam-Game-Tournament (TGT)pada siswa kela IV SDN

Gudang II Kecamatan TanjungsariKabupatenSumedang, peneliti menarik

kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan yang dilakukan dalam peningkatan gerak dasar passing dengan

kaki bagiandalampadapembelajaransepak bola melalui model kooperatif

Team-Game-Tournament (TGT)yaitu meliputi menyusun rencana tindakan untuk

memecahkan masalah peningkatan hasil belajar siswa tentang upaya perbaikan

gerak dasar passing dengan kaki bagian dalam. Hasil persentase perencanaan

pembelajaran dari data awal yaitu 54,5%, siklus I 67,29%, siklus II 86,16%,

dan siklus III 96,15%. Maka perencanaan sudah dikatakan berhasil karena

sudah mencapai target yang diharapkan yaitu 90%.

2. Pelaksanaan kinerja guru dalam peningkatan gerak dasar passing dengan kaki

bagiandalampadapembelajaransepak bola melalui model kooperatif

Team-Game-Tournament (TGT)mengalami peningkatan berdasarkan anlisi selama

pembelajaran dan dapat dilihat peningkatan proses pembelajaran dari setiap

siklusnya. Dengan kinerja guru yang maksimal mampu meningkatkan siswa

dalam melakukan pembelajaran gerak dasar passing dengan kaki bagian

dalam. Pada data awal kinerja guru hanya mencapai 62%, siklus I 72,91%,

siklus II 85,83% dan siklus III 98,33%. Pada siklus III sudah mencapai target

yang diharapkan yaitu 90%.

3. Aktivitas siswa dalam melakukan gerak dasar passing dengan kaki bagian

dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model kooperatif

Team-Game-Tournament (TGT) mengalami peningkatan berdasarkan analisis selama

proses pembelajaran. Hampir seluruh siswa menunjukkan peningkatan dalam

(44)

134

pembelajaran sepak bola melalui model kooperatifTeam-Game-Tournament

(TGT). Data awal siswa yang mendapatkan kriteria baik sebesar 8%,

kriteriacukupmencapai 46%, dan kriteriakurangmencapai 46%. Siklus Isiswa

yang memperolehkriteriabaiksebesar 37,5%, dan kriteriacukup sebesar 62,5%.

Siklus II kriteriabaikmencapai 71%, dan kriteriacukupmencapai 29% .

DansiklusIII siswamemperolehkriteriabaiksebesar 95,8%,

dankriteriacukup4,2%.

4. Hasil belajar siswa dalam peningkatan gerak dasar passing dengan kaki bagian

dalam pada pembelajaran sepak bola melalui model kooperatif

Team-Game-Tournament (TGT) menunjukkan adanya kemajuan. Dimulai dari data awal

yaitu 21%, siklus I 42%, siklus II 75%, dan siklus III 95,8%, dan telah

mencapai target yang telah ditentukan yaitu 90%. Maka peningkatan gerak

dasar passing dengan kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola

melalui model kooperatif Team-Game-Tournament (TGT) memberikan

kontribusi yang baik terhadap peningkatan aktivitas pembelajaran passing

dengan kaki bagian dalam pada pembelajaran sepak bola.

B. Saran

Dengan memperhatikan data yang diperoleh selam proses penelitian yang

menunjukkan adanya peningkatan dimulai dari perencanaan, kinerja guru,

aktivitas siswa, dan hasil belajar yang diperoleh siswa pada peningkatangerak

dasar passing padasepakbola melalui model kooperatifTeam-Game-Tournament

(TGT) pada siswa kelas IV SDN Gudang II Kecamatan Tanjungsari Kabupaten

Sumedang, ada beberapa hal yang dapat disarankan sebagai implikasi dari hasil

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru

a. Sebelum pelaksanaan pembelajaran hendaknya guru mempersiapkan sarana,

prasarana, alat dan media yang digunakan pada pembelajaran.

b. Guru harus memiliki kemampuan dan keterampilan mengelola siswa

dilapangan dan menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan

(45)

c. Guru harus bisa meningkatkan profesionalitas dan rasa percaya diri sehingga

memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan

keterampilannya yang berkaitan dengan proses belajar mengajar.

d. Guru hendaknya termotivasi untuk selalu meningkatkan kemampuannya

dalam upaya membantu siswa mempermudah untuk memahami materi

pembelajaran yang akan diajarkan. Oleh karena itu hendaknya guru dapat

memilih media pembelajaran yang tepat dalam setiap pembelajaran.

2. Bagisiswa

a. Keterampilan gerak dasarmisalnyagerak dasarpassing padasepak

bolaharusdiajarkankepadasiswadenganmemperhatikantingkatperkembangansis

wa.

b. Para siswaperludibinauntukmelakukangerak dasar passing padasepak bola

yang bermanfaatbagidirinya, sehinggadenganpembelajaransepakbola

nantinyasiswadapatmelakukangerak dasardenganbaikdanbenar.

c.

Diperlukanpenggalianpotensimasing-masingsiswadalampelajaranpendidikanjasmani,

inidimaksudkanuntukmeningkatkanbakat yang dimilikisetiapanak.

d. Dalampembelajaran hendaknya siswa memperhatikan penjelasan dan contoh

guru dalam melakukan gerak dasar yang dipelajari.

3. Bagisekolah

a. Dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran pendidikan jasmani dalam

ruang lingkup Sekolah Dasar.

b. Untukmenunjangpelaksanaanpembelajaranpendidikanjasmani,

makapihaksekolahdiharapkandapatberupayauntukmemberikankontribusi yang

maksimal agar pembelajaraniniberlangsungdengantuntutankurikulum. Hal

tersebutjugadapatdilakukandengansaranadanprasaranapenunjangpembelajaran

baikuntuksiswamaupun guru.

c. Dalammeningkatkanminatdanbakatterhadapsepakbola,

makaperludiadakannyapertandinganbaikpadatingkat intern sekolah,gugus,

(46)

136

d. Pembinaandanpelatihan yang intensifterhadappara guru

jugaperludiadakanolehpihaksekolah, inidimaksudkan agar

dapatmeningkatkankemampuanmengajarnyadalamrangkainovasipembelajaran

pendidikanjasmani.

4. Bagi UPI KampusSumedang

a. Bagi UPI PGSD

KampusSumedang,yaituhasilPenelitianTindakanKelasinisebagaimasukandanb

ahanacuandalamrangkaperbaikan proses

pembelajaranuntukmenghasilkantenagapendidik yang

memilikikompetensiyang baik,khususnyabagi UPI PGSD KampusSumedang.

b. Hasildaripenelitianinidiharapkanbisabermanfaatdalamrangkaperbaikanpembel

ajaran, khususnyabagi program studipendidikanjasmani yang memproduksi

guru yang kreatif.

5. Bagi Peneliti Lain

a. Hasilpenelitianinidiharapkandapatmenjadibandingansekaliguslandasanpeneliti

anlanjut yang berhubungandenganpengembanganmodifikasipembelajaran.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain yang

akan melakukan penelitian khususnya dengan menjadikan

modelkooperatifTeam-Game-Tournament(TGT) dalam pembelajaran sebagai

tindakan.

c. Bagipeneliti lain yang

akanmelakukanpenelitiantindakankelashendaknyamenggunakansumber yang

lebihbanyaklagi,

sehinggatemuan-temuandalampelaksanaanpembelajarangerak dasar passing dengan kaki

(47)

137

DepartemenPendidikanNasional. (2006). Standar Isi Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan. Jakarta. Depdiknas.

Depdikbud. (2003). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Desmita. (2011). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Rosda

Dodhony (…) Passing dalamsepak bola. [Online] Tersedia: http://dodhony.wordpress.com/ [7 Februari 2013].

Dimaswi (2008). PengertianSepak Bola. [Online] Tersedia: Irfan (…)Teknik

Passing dalamsepak bola. [Online] Tersedia:

http://irfansports.wordpress.com/2008/11/13/teknik-passing-dalam-sepak-bola/ [7 Februari 2013].

Fryosoul (2013) Gambar Passing Dengan Kaki BagianDalam. [Online] Tersedia: http://www.google.com/2013/03/05/gambar+passing+dengan+kaki+bagia n+dalamFryosoul.wordpress.com/ [05 Maret 2013].

Irfan (2008).Teknik Passing dalamsepak bola. [Online] Tersedia: http://irfansports.wordpress.com/2008/11/13/teknik-passing-dalam-sepak-bola/ [7 Februari 2013].

Hasanah, Ina. (2009). Sepak Bola. Bandung: PT Indah Jaya Adipratama.

Husdarta JS, danKusmaedi, Nurlan. (2010). Pertumbuhan Dan

PerkembanganPesertaDidikOlahraga Dan Kesehatan. Bandung. CV Alfabeta.

Lutan, Rusli. (2001). Asas-asasPendidikanJasmani. Jakarta. Depdiknas.

Lutan, Rusli., Sumardiyanto., Safari, Indra. (2009). SejarahdanFilsafatOlahraga. Sumedang: UniversitasPendidikan Indonesia KampusSumedang.

Luxbacher, Joseph A. (2011). Sepak Bola EdisiKedua. Jakarta: Raja GrafindoPersada.

Mardiana A., Purwadi., SatyaWira I. (2009). PendidikanJasmanidanOlahraga. Jakarta: Universitas Terbuka.

(48)

138

Moleong, L. J. (2012). MetodologiPenelitianKualitatif. Bandung: PT RemajaRosdakarya.

Muslich, M. (2009). Melaksanakan PTK ItuMudah (Classroom Action Research) PedomanPraktisBagi Guru Professional. Jakarta: SinarGrafika Offset.

Ngatiyono, danRiswanty, Dyan P. (2010).Mari SehatBergembira

(PendidikanJasmani, Olahraga, danKesehatanUntuk SD/MI Kelas IV). Jakarta: PusatPerbukuanKementrianPendidikanNasional.

Nur, M. (2011). Model Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: PUSAT SAINS DAN MATEMATIKA SEKOLAH UNESA

Ridhaazza (2012) Model PembelajaranKooperatifTipe TGT. [Online] Tersedia: http://ridhaazza.blogspot.com/2012/05/model-pembelajaran-kooperatif-tipe-tgt.html [4Maret 2013].

Rohim, Abdul. (2008). BermainSepak Bola. Semarang. Aneka Ilmu.

Safari, Indra.(2011). Model

PembelajaranKooperatifPendidikanJasmani.Bandung: CV. BintangWarliArtika.

Slavin, Robert E. (Yusron 2005: 166-174).Cooperative Learning.Bandung: Nusa Media.

Sugiyono.(2005). MemahamiPenelitianKualitatif. Bandung: Alfabeta.

Suherman, Adang. (2009).

RevitalisasiPengajaranDalamPendidikanJasmani.Bandung: CV. BintangWarliArtika.

Sumantri M, danSyaodih N. (2008). PerkembanganPesertaDidik. Jakarta: Universitas Terbuka.

Wiriaatmaja, R. (2005). MetodologiPenelitianTindakanKelas. Bandung: PT RemajaRosdakarya.

Gambar

Tabel                                                                                                            Halaman Passing
Gambar                                                                                                        Halaman
Tabel 1.1 Data Awal Observasi Tes Gerak Dasar
Daftar Siswa SDN Gudang IITabel 3.1
+5

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan

[r]

Persentase kecemasan saat duduk di kursi gigi pada umur 26-45 tahun sebesar. 77,2% terutama

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DILIHAT DARI GAYA KOGNITIF SISWA.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Terminal angkutan umum penumpang merupakan penyedia jasa angkutan umum yang berfungsi untuk dapat memberikan

Maka penulis mencoba membuat website berisi informasi masakan sederhana yang memuat resep masakan serta gambar masakannnya.Dalam penulisan ini data diperoleh dengan