• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI AKADEMIK BERDASARKAN SISTEM KREDIT SEMESTER DALAM USAHA MENINGKATKAN PROSES BELAJAR MENGAJAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI AKADEMIK BERDASARKAN SISTEM KREDIT SEMESTER DALAM USAHA MENINGKATKAN PROSES BELAJAR MENGAJAR."

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI AKADEMIK BERDASARKAN SISTEM KREDIT SEMESTER DALAM USAHA MENINGKATKAN

PROSES BELAJAR MENGAJAR

Studi Evaluatif Pada

Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan ; Universitas Tanjungpura Pontianak J

T E S I S

Diajukan kepada Panitia Ujian Tesis

Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung

untuk memenuhi sebagian dari syarat Program Pasca Sarjana

Bidang Studi Administrasi Pendidikan

MASWARDI MUHAMMAD AMIN Nomor Pokok : 506/A/XVII-9

FAKULTAS PASCA SARJANA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN B A N D U N G

(2)

DISETUJUI DAN DISAHKAN

^

PROF, DR. H, ACHMAD SANUSI. S.H., M.P.A, Pembimbing I

\fJhVJ^

PROF. DR. /H./ENGKOSWARA, M.Ed. embimbing II

FAKULTAS PASCA SARJANA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN B A N D U N G

(3)

DAFTAR I SI

Hal am an

K AT A PENGANT AR iii

UCAPAN TERIMA KASIH vi

DAFTAR I SI x

DAFTAR GAMBAR xi i

BAB I : PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Permasalahan 1

1. Matra (dimensi) makro 1

2. Matra (dimensi) meso 6

3. Matra (dimensi) mikro 9

B. Masalah dan Pertanyaan Penelitian 10

C. Pentingnya Masalah 12

1. Secara nasional (makro) 12

2. Untuk institusi (meso) 14

3. Secara mikro 16

D. Tujuan Penelitian 16

1. Tujuan umum 16

2. Tujuan khusus 17

E. Manfaat peneli tian 19

1. Manfaat teoritis 18

2. Manfaat prakti s 20

BAB II : ADMINISTRASI AKADEMIK BERDASARKAN SISTEM

KREDIT SEMESTER 22

A. Konsep Administrasi Pendidikan . . . . 24

*'^e*J...l

....

25

2. Tujuan penyelenggaraan administrasi

pendidikan 34

B. Konsep Administrasi Akademik 35

1. Kebijakan-kebijakan pemerintah

ber-kenaan dengan inovasi pendidikan... 35

2. Existensi administrasi akademik da

lam sistem kredit semester 55

3. Pengelolaan administrasi akademik.. 76

C. Konsep Sistem Kredit Semester 1 16

1. Pengertian dasar 122

2. Karakteristik sistem kredit semes

-ter 138

(4)

Hal aman

BAB III : PROSEDUR PENELITIAN 152

A. Metode Penelitian 152

B. Populasi dan Sampel 153

C. Pelaksanaan penelitian 154

D. Teknik Pengumpulan Data 155 1. Wawancara terstruktur 155

2. Studi dokumenter 157

3. Observasi langsung 158

E. Prosedur Pengolahan Hasil Penelitian... 158

F. Hasil Penelitian , 159

G. Ringkasan Hasil Penelitian 181

H. Diskusi Hasil Penelitian 194

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN 214

A. Kesimpulan 214

B. Saran-saran 225

DAFTAR PUSTAKA 229

LAMPIRAN-LAMPIRAN:

Lampiran A : Administrasi dan organ! sasi kur.ikulum

Fakultas Keguruan dan Tjrnu Pendidikan

Universitas Tanjungpura pontianak 232

Lampiran 3 : Rekapitulasi lama studi para lulusan

FKIP Universitas Tanjungpura pontianak

selama lima tahun terakhir (tahun 1983,

1984, 1985, 1986 dan 1987 ) 248 Lampiran C : Contoh (model) daftar kumpulan nilai... 259 Lampiran D : Permohonan ijin penelitian akademik.... 264

Lampiran E : .Rekomendasi 265

Lampiran F : Bagan susunan organisasi universitas/ institut negeri berdasarkan PP No.5 ta

hun 1980 266

Lampiran G : Bagan susunan organisasi Universitas

Tanjungpura Pontianak 267

Lampiran H : Curriculum Vitae 268

(5)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 : Kerangka konseptual administrasi seba

-gai "total system" 28

Gambar 2 : Wilayah kerja administrasi pendidikan.. 31 Gambar 3 : Pola dasar pendidikan secara makro 32 Gambar 4 : Pola dasar pendidikan secara meso 33 Gambar 5 : Pola dasar pendidikan secara mikro .... 33 Gambar 6 : Alur kegiatan penyusunan jadwal dan

ru-angan 86

Gambar 7 : Bagan alur administrasi akademik 98 Gambar 8 : Alur pengiriman nilai dari dosen ke fa

kultas dan seterusnya 113

Gambar 9 : Jenjang tujuan pendidikan 117 Gambar 10 : Kegayutan proses pendidikan, pengadmi

-nistrasian pendidikan dan produktivitas

pendidikan 141

Gambar 11 : Kriteria keberhasilan pendidikan 142

Gambar 12 : Proses input dan output 149

Gambar 13 : Bagan susunan organisasi universitas/

institut negeri berdasarkan pp No.5 ta

hun 1980 266

Gambar 14 : Bagan susunan organisasi Universitas

Tanjungpura 267

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Latar belakang yang muncul dalam penelitian ini

ditinjau dari tiga matra (dimensi):

1. Matra (dimensi) makro.

Perguruan tinggi yang mengemban fungsi Tri Dharma,

yaitu penaidikan dan pengajaran, penelitian dan

pengabdi-an pada masyarakat, senpengabdi-antiasa mengalami pembenahpengabdi-an

di

berbagai aspek kegiatannya. pembenahan dan pengaturan di

lingkungan perguruan tinggi tidak terlepas dari kebijakankebijakan yang diambil oleh Direktorat jenderal Pen

didikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Re

-publik Indonesia. Hal ini dikarenakan " " perguruan

tinggi merupakan sub sistem dari sistem pendidikan di

Indonesia yang dikelola Departemen pendidikan dan Ke

budayaan.

pembenahan yang membawa lahirnya inovasi di bi

-dang pendidikan diarahkan pada pencapaian kesangkilan

dan kemangkusan penyelenggaraan pendidikan. Ini berarti

bahwa inovasi pendidikan mengarah pada pencapaian pro

-duktivitas pendidikan secara optimal.

Salah satu pembaharuan (inovasi) di bidang pen

didikan, khususnya di perguruan tinggi yaitu berlakunya

(7)

sistem kredit semester (SKS) dalam usaha mewujudkan sis

-tem pendidikan di perguruan tinggi. Secara yuridis formal,

terjadinya pembaharuan di lingkungan perguruan tinggi

me-nurut khirarkhis dan khronologisnya riilandasi oleh;

a. Peraturan pemerintah Rl Nomor 5 Tahun 1980, Tentang

po-kok-pokok Organisasi universitas/lnstitut Negeri.

b. Peraturan Pemerintah Rl Nomor 27 Tahun 1981, Tentang Penataan Fakultas pada universitas/lnstitut Negeri.

c. Keputusan Menteri pendidikan dan Kebudayaan Rl Nomor 0140/U/1975, Tentang pola Kebijakan Dasar pengembangan

Pendidikan Tinggi di Indonesia.

d. Keputusan Menteri pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor

0124/U/1979, Tentang Jenjang program pendidikan Tinggi dan program Akta Mengajar dalam Lingkungan Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan.

e. Keputusan Menteri pendidikan dan Kebudayaan Rl Nomor

039/U/1980, Tentang pola pembaharuan sistem Pendidikan

Tenaga Kependidikan.

f. Keputusan Menteri pendidikan dan Kebudayaan ri Nomor

0211/U/1982, Tentang program Pendidikan Tinggi dalam Lingkungan Departemen pendidikan dan Kebudayaan. Kepu tusan ini merupakan penyempurnaan terhadap Keputusan

Menteri pendidikan dan Kebudayaan Rl Nomor 0124/U/1979.

g. Keputusan Menteri pendidikan dan Kebudayaan Rl Nomor

(8)

Sehubungan dengan ketentuan secara yuridis formal tersebut, maka Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Ke

budayaan Republik Indonesia nomor 0124/U/1979, yang di

-terbitkan tanggal 8 Juni 1979 ternyata dengan tegas

meng-instruksikan tentang keharusan pelaksanaan sistem kredit

semester di perguruan tinggi. Ini berarti bahwa Surat Ke putusan Menteri ini mengisyaratkan bahwa setiap jalur dan

jenjang serta beban setiap program harus dinyatakan dalam

satuan kredit semester (sks).

Operasionalisasi dari Surat Keputusan Menteri Pen didikan dan Kebudayaan nomor 0124/U/1979 tersebut, sehu

-bungan dengan sistem pendidikan berdasarkan sistem kredit telah direalisasikan dalam Rapat Kerja Rektor Universitas/ Institut Negeri dan Kepala Kantor Wilayah Departemen Pen

didikan dan Kebudayaan Seluruh Indonesia di Jakarta pada tahun 1980. Melalui rapat kerja tersebut telah menghasil-kan beberapa konsep penting dalam pelaksanaan sistem kre

dit semester, antara lain:

a. Petunjuk Pelaksanaan Sistem Kredit Semester untuk Per

guruan Tinggi.

b. Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Atas Dasar

Sistem Kredit Semester.(Buku 1: Pedoman Umum).

c. Penyelenggaraan Program Pendidikan Atas Dasar Kredit.

(Buku 2: Petunjuk Pelaksanaan).

d. Penyelenggaraan Proses Pendidikan Tinggi Atas Dasar

Sistem Kredit. (Buku 3: Rencana Naskah).

Apabila dikaji secara teliti, inovasi yang muncul

(9)

4

penyelenggaraan pendidikan menjadi lebih sangkil dan mang-kus. Kesangkilan dan kemangkusan penyelenggaraan pendidik

an diharapkan dapat mengorbitkan para lulusan yang ber

bobot (berkualitas), yang mampu berperilaku maksimal da

-lam pembangunan. Terorbitnya para lulusan yang berbobot

(berkualitas) dimungkinkan, karena penyelenggaraan pen

didikan berdasarkan kredit semester mempunyai dua karak

-t e r i s -t i k utama.

Pertama, penyelenggaraan pendidikan berdasarkan

sistem kredit semester memberikan kesempatan kepada para

mahasiswa untuk menyelesaikan program studinya menurut

kecepatannya masing-masing. Kedua, penyelenggaraan pen

-didikan berdasarkan sistem kredit semester menawarkan program pendidikan yang bervariasi berdasarkan kemampuan

masing-masing perguruan tinggi.

Salah satu di antara kegiatan penunjang sistem kre

dit semester adalah penataan atau pengadministrasian di

bidang kegiatan pengajaran (kegiatan belajar-mengajar)

yang diselenggarakan dengan sebaik-baiknya. Administrasi akademik merupakan sub sistem dari sistem administrasi

pendidikan di perguruan tinggi. Walaupun administrasi

akademik (pengajaran) tak menyentuh langsung persoalan

pe-ningkatan mutu pendidikan, tetapi administrasi akademik merupakan sarana penunjang kelancaran kegiatan akademik

(10)

akademik merupakan suplement untuk memperlancar kegiatan

akademik dengan sistem kreditnya. Pada gilirannya, semua

kegiatan pendidikan pada lembaga pendidikan tinggi ter

-tuju pada satu sasaran yaitu produktivitas pendidikan. Produktivitas pendidikan merupakan diskusi hangat dewasa ini. Kehangatan ini merupakan stimulus bagi Lemba ga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) seperti IKIP dan

FKIP. Munculnya diskusi hangat ini . '

"'"'''•.

J f. r.

' .

• usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan. Di sam ping itu pengaruh kemajuan iptek (ilmu pengetahuan dan

teknologi) yang semakin terasa menyentuh di segala aspek

kehidupan, termasuk pendidikan. Secara terinci dampak da ri kemajuan iptek dikemukakan sebagai berikut :

a. Dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,

terasa pada perubahan sosial (social change). Tuntutan

masyarakat bertambah, pola pikir masyarakat semakin ma-ju (terutama di lingkungan masyarakat moderen) sejalan

dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kesa

-daran masyarakat mulai meningkat terhadap pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka, sehingga terjadilah persaingan untuk memperoleh pendidikan yang tepat,pen didikan yang bermutu yang berguna sebagai bekal untuk menjalani kehidupan lebih Ian jut.

b. Dampak lain terasa pada kebutuhan akan tenaga kerja

(man power) yang berkualitas, kemajuan teknologi me

nuntut pelaku-pelaku yang mampu menguasai teknologi

(11)

Pembangunan akan berjalan lancar seandainya semua pa

ra pelakunya memiliki moral yang tinggi, bertaqwa ke

pada Tuhan Yang Maha Esa, mampu menyelami nilai- nilai

budaya masyarakat yang bervariasi, disiplin yang ting gi, loyalitas dan dedikasi tinggi terhadap organisasi-nya. Pelaku-pelaku semacam ini hanya dapat dihasilkan oleh penyelenggaraan pendidikan yang bermutu, yang me rupakan salah satu indikator atau ukuran dari produk

-tivitas pendidikan.

Atas dasar ^ enomena- enomena itu, maka diskusi terha -dap produktivitas pendidikan semakin nyaring kedengar-annya. Oleh karena itu meminta perhatian dari berbagai

pengelola pendidikan, Produktivitas pendidikan

seolah-olah langka. Kelangkaan ini semakin terasa setelah

vo-nis terhadap menurunnya mutu pendidikan disuarakan.

Berkaitan dengan penelitian ini, produktivitas yang t i dak kalah pentingnya dan tak dapat diabaikan eksisten-sinya di samping mutu lulusan, yaitu produktivitas ad-mini stratif, yang dalam penelitian ini ditekankan pada

administrasi akademik berdasarkan sistem k r e d i t semes

t e r .

2. Matra (dimensi) meso.

Ditinjau dari sudut kelembagaan, beberapa gejala yang melatarbelakangi permasalahan penelitian ini antara

lain sebagai berikut:

a. Melihat adanya kesenjangan antara jumlah para lulusan

(12)

7 setiap jurusan. Jurusan ilmu pendidikan j auh lebih ba nyak dibandingkan dengan jurusan pendidikan bahasa dan

seni serta, jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial,

apalagi dibandingkan dengan program studi matematika.

Berdasarkan pengamatan sementara, melihat juga adanya

kekurangan pelayanan terhadap mahasiswa di bidang ad

-ministrasi akademik oleh jurusan, terutama bagi jurus an yang outputnya relatif sedikit. Dalam penyelenggara

an sistem kredit semester, gejala semacam ini tidak

pa-tut terjadi.

b. Jumlah tenaga tata usaha (Se*frwitffc= fce*io«x>e£) di jurusan

belum ada untuk melayani mahasiswa dan dosen dan siapa

saja yang memerlukan pelayanan terutama pimpinan.

"four major personnel categories (professional teachers,

professional specialist, professional administrators,

and service personnel)". Ada em-pat kategori personil

menurut Castetter. Pertama, kelompok guru-guru yang me-miliki keahlian untuk mengajar di depan kelas. Kedua,

kelompok personil yang ahli di bidang tertentu seperti cpM.yLi*<€fpv(pembimbing), curriculum developer (pengera -bang kurikulum). Ketiga, kelompok administrator yaitu

para pimpinan dan keempat, personil pelayan yaitu pe

-gawai tata usaha. Jadi yang dimaksudkan di'sini adalah

kelompok keempat.

William B. Castetter, The Personnel Function in

Educati onal Administration, Third Edition, Macmillan

(13)

8

Program studi terdiri dari program studi adminis -trasi pendidikan, kurikulum dan teknologi pendidikan, bahasa Indonesia, bahasa lnggeris,C&-~ ...-"• % kopera

-s i dan matematika.

'--".*•:'•""'-•:.• -->, ternyata beban kerja pada sub bagian

akademik menjadi banyak. Di satu pihak melayani maha

siswa dan dosen di bidang ketatausahaan yang berkaitan

dengan urusan akademik (administrasi akademik) seperti

pelayanan .^, '/\, mengecek nilai, membukukan nilai,

membuat laporan ke BAAK, dan Iain-lain, sisi lain

kadangkadang juga melaksanakan kegiatankegiatan aka

-demik (kegiatan perkuliahan) seperti menyusun jadwal

kuliah, jadwal ujian, penyelenggaraan seminar maha

-siswa, penyelenggaraan ujian-ujian, dan Iain-lain, ini

berarti pengorganisasian belum produktip.

Penyelenggaraan pendidikan dengan sistem kredit semes

ter menuntut berfungsinya semua unit kerja di ling

-kungan fakultas untuk mengelola kegiatan pengajaran

dengan sebaik-baiknya.

c. Penyelenggaraan sistem kredit pada FKIP Untan relatif masih baru. Dengan sendirinya masih memerlukan banyak

perbaikan, terutama di bidang administrasi akademik -nya. Sistem kredit akan berjalan lancar apabila di -tunjang oleh pengelolaan administrasi akademik dengan

sebaik-baiknya.

d. Untuk program studi tertentu, kurikulum yang diguna

(14)

para mahasiswa mengalami kebingungan terutama dalam

merencanakan studi awal.

e. Lama studi yang ditempuh mahasiswa sebagian besar

ber-gerak antara enam sampai delapan tahun, sejak diber

-lakukannya sistem kredit semester di Fakultas Keguruan

dan ilmu pendidikan Universitas Tanjungpura pontianak

pada tahun ajaran 1979/1980. jauh sebelum itu, sebelum

diberlakukannya sistem kredit semester lamanya studi

mahasiswa bergerak antara tujuh sampai dengan sepuluh

tahun. Di samping itu jumlah lulusan sangat sedikit,

yaitu antara " .< -• . >•/•.

3. Matra (dimensi) mikro.

a. Proses belajarmenga jar berdasarkan sistem kredit se -mester yang sudah dilaksanakan di Fakultas Keguruan

dan llmu pendidikan universitas Tanjungpura Pontianak

sampai dengan kondisi yang ada sekarang ini belum ter-penuhi sebagaimana yang dituntut dalam sistem kredit. Kegiatan atau acara pendidikan lebih menonjol pada

acara tatap muka. Kegiatan akademik terstruktur dan akademik mandiri belum berjalan sebagaimana yang di

kehendaki.

b. Gejala lain yang terdapat dalam proses belajar-meng ajar yang belum memenuhi tuntutan sistem kredit, yaitu

adanya manipulasi waktu dalam penyelenggaraan perkuliah

an tatap muka. Misalnya mata kuliah 3 sks,

(15)

10

Ditinjau dari sudut pengadministrasiannya proses bel

-ajar-mengajar semacam ini jelas menyalahi ketentuan da

lam sistem k r e d i t .

c. Proses belajar-mengajar mengalami kendala pada kegiatan awal perkuliahan pada setiap semester, karena sistem penjadwalan perkuliahan yang belum tertib. kadangka

-dang terjadi pergeseran mata kuliah atau pun terjadi

penetapan kredit mata kuliah yang keliru dijadwalkan.

Kondisi seperti ini dapat mempengaruhi rencana studi

mahasi swa.

B. Masalah dan Pert anyaan Penelitian

Berpegang pada latar belakang masalah di atas,

di-simpulkan bahwa permasalahan pokok yang disoroti secara

tajam adalah pada aspek administrasi akademik berdasarkan sistem kredit semester, yang difokuskan pada pertanyaan

sebagai berikut; "Apakah penyelenggaraan administrasi aka

demik pada Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan Universi

tas Tanjungpura Pontianak telah memenuhi tuntutan seperti

yang dikehendaki berdasarkan sistem kredit semester ?".Pa

da gilirannya penyelenggaraan administrasi akademik yang sangkil dan mangkus berdasarkan ketentuan sistem kredit

semester mengacu pada permasalahan yang lebih esensial,

yaitu peningkatan produktivitas pendidikan. Masalah umum

ini dirinci dalam bentuk pertanyaan penelitian berikut ini.

a. Bagaimana cara pendaftaran rencana studi mahasiswa ?

1) Bagaimana cara pengambilan beban studi untuk ma

-hasiswa baru?

2) Bagaimana cara pengambilan beban studi untuk ma

(16)

11

b. Apakah penjadwalan kegiatan. akademik sesuai dengan ke

-tentuan SKS ?

1) Bagaimana penjadwalan kegiatan perkuliahan °

2) Adakah digunakan alat-alat kelengkapan administrate f

perkuliahan ?

3) Bagaimana penjadwalan kegiatan praktikum °

4) Bagaimana penjadwalan kegiatan praktek mengajar (ppl)?

5) Bagaimana pelaksanaan remidial teaching f

6) Bagaimana pengaturan seminar mahasiswa?

c. Bagaimana sistem evaluasi yang diberlakukan ?

1) Apakah patokan penilaian yang digunakan sesuai dengan

ketentuan SKS ?

2) Apakah rentangan penilaian yang digunakan sesuai de

-ngan ketentuan SKS?

3) Bagaimana pengadministrasian ujian mid dan akhir se

-mester 9

4) Adakah persyaratan admini stratif yang diberlakukan

untuk menempuh ujian 7

5) Bagaimana realisasi evaluasi dua tahun pertama de

-ngan ketentuan-ketentuannya ?

6) Bagaimana realisasi evaluasi akhir program dengan ke tentuan-ketentuannya ?

d. Sejauhmana ketertiban pengelolaan nilai-nilai?

1) Sejauhmana ketertiban pencatatan (pembukuan) nilai

-nilai mahasiswa ?

2) Sejauhmana ketertiban penyimpanan kartu rencana stu

(17)

12

kartu batal tambah, kartu hasil studi (khs), daftar

kumpulan nilai (dkn) mahasiswa?

3) Sejauhmana ketertiban penyimpanan akripsi, makalah

dan tugas-tugas akademik mahasiswa (tugas akademik

terstruktur dan akademik mandiri ) ?

4) Sejauhmana ketertiban pencatatan (pembukuan) jumlah

kelulusan lengkap dengan data akademiknya ?

C. Pentingnya Masalah

1. Secara nasional (makro).

Perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan

tinggi yang mempunyai mi si untuk memproduksi para lulus

-an (ilmuw-an) dalam berbagai disiplin. Para lulus-an

(ilmu-wan) yang dibutuhkan diarahkan pada pembangunan bangsa (nation development). Oleh karena itu perguruan tinggi harus didukung oleh banyak faktor. Salah satu di antara

-nya adalah penyelenggaraan administrasi akademik yang ha

rus ditata sebaik mungkin, agar penyelenggaraan sistem kredit semester berjalan lancar sesuai dengan yang diha

-rapkan.

Pada hakekatnya inti penyelenggaraan pendidikan

berada dalam kegiatan proses belajar-mengajar. Oleh kare-nanya pencapaian 'tujuan pendidikan terfokus pada tercapai-nya .tujuan yang paling dekat yaitu tujuan instruksional

khusus di kelas setelah berakhirnya satu

pertemuan.Tercapai-nya tujuan pengajaran di kelas merupakan langkah awal

(18)

13

dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan pa

da uraumnya dan produktivitas administratif khususnya.

Administrasi akademik pada perguruan tinggi di In

donesia harus mendapat perhatian serius, sejalan dengan

kebijakan awal Menteri pendidikan dan Kebudayaan.

Kebijak-an tersebut Kebijak-antara lain berisikKebijak-an; " 1) peningkatan penye

lenggaraan administrasi pendidikan, 2) Stabilitas

kuriku-2

lum, dan 3) peningkatan forum komunikasi". Administrasi

akademik merupakan bagian atau sub sistem dari adminis

-trasi pendidikan perguruan tinggi, juga merupakan sum

-bangan dalam penyelenggaraan kegiatan proses belajar-meng

ajar.

Salah satu mi si yang dibebankan pada perguruan

tinggi adalah menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran.

Perguruan tinggi, menyelenggarakan pendidikan berdasarkan

sistem kredit semester, di mana sistem kredit ini mempu -nyai ciri-ciri utama, yaitu; 1) Memungkinkan penyajian

program yang bervariasi dan fleksibel. Dengan demikian

mahasiswa mendapat kesempatan yang.luas untuk menentukan atau memilih program yang akan ditempuhnya dalam usaha meraih suatu profesi tertentu, 2) Memungkinkan penggunaan

fasilitas pendidikan secara lebih sangkil (efektif) dan

mangkus (efisien), walaupun penggunaannya untuk berbagai program pendidikan.

Untuk'mewujudkan kegiatan-kegiatan tersebut penye lenggaraan kegiatan akademik merupakan benang merah yang

2

(19)

14

raenjembatani para calon sarjana yang berkualitas dengan

para calon sarjana yang diperlukan oleh masyarakat serta

bangsa Indonesia yang sedang mewujudkan pembangunan. Salah satu suplement untuk itu adaSalah penyelenggaraan ad

-ministrasi akademik yang sebaik-baiknya.

2. Untuk institusi (meso).

Misi yang diemban oleh perguruan tinggi adalah

me-laksanakan Tri Dharma perguruan Tinggi. Dharma pertama berupa usaha untuk mewujudkan pendidikan dan pengajaran, merupakan dharma untuk mempersiapkan dan membekali para

calon sarjana dengan berbagai disiplin ilmu. Dengan lain

perkataan perguruan tinggi merupakan balairung atau ka

-wah candradimuka untuk mempersiapkan para calon sarjana

yang berkualitas. Para calon sarjana yang berkualitas me

rupakan sasaran utama dari dharma ini. untuk itu pula di

perlukan kegiatan akademik yang bermutu. Selain itu kegi

atan akademik perlu ditunjang oleh pengadministrasian di

bidang akademik dengan sebaik-baiknya.

Dosen sebagai dinamisator di setiap institusi per guruan tinggi merupakan komponen utama dalam memproduksi

calon-calon ilmuwan yang berbobot. Fungsi pokok dosen da

lam rangka menghasilkan lulusan, diuraikan ada dua, yaitu;

1) Fungsi administratif, dan 2) Fungsi akademik.

Fungsi administratif dosen diwujudkan dalam fungsi

administrasi pengajaran. Termasuk di dalam. fungsi ini an

(20)

15

mahasiswa untuk matakuliah-matakuliah yang diasuhnya, se cara perorangan maupun tim. Kriteria keberhasilan dan

ke-gagalan itu perlu ditetapkan secara administratif oleh se

tiap lembaga pendidikan tinggi dengan tidak menyimpang da ri ketentuan yang telah digariskan dalam penyelenggaraan

pendidikan berdasarkan sistem kredit semester.

Fungsi akademik dosen diwujudkan dalam bentuk peng

ajaran. Dinamika kegiatan belajar mengajar yang bermutu

terletak di tangan dosen. Mengenai fungsi dosen dinyatakan

sebagai berikut :

Sebagai sarana akademik dosen menjalankan peran yang meliputi dua aspek, yaitu aspek akademis dan aspek ad

ministratif. Peran dalam fungsi akademik diwujudkan da

lam fungsi pengajaran. Dalam konteks penyelenggaraan

sistem kredit, fungsi pengajaran itu merupakan katalis

terjadinya proses belajar dalam diri mahasiswa. Peran

dalam aspek administratif diwujudkan dengan fungsi ad ministrasi pengajaran. Di dalam sistem kredit,oleh ka

rena segala sesuatu dikaitkan dengan kredit (credential)

dan data kredit itu dipakai dalam pengambilan keputus an dengan interval waktu yang pendek.

Juga diperlukan perwalian akademik, dan tugas perwali-an ini pun hendaknya dapat dilakukperwali-an oleh dosen secara

baik, karena tugas ini merupakan tanggung jawabnya da lam administrasi pengajaran. Kemacetan dalam perwalian

akademik juga berakibat kemacetan dalam keseluruhan ad

ministrasi pengajaran.'

Rencana Induk Pengembangan (RIP) merupakan master

plan perguruan tinggi yang berorientasi pada masa depan

(future oriented). Dalam RIP ini inheren usaha untuk mem

-produksi calon sarjana yang berbobot. Untuk itu kegiatan

akademik perlu ditunjang oleh pelayanan di bidang akademik (administrasi akademik). Karena dari sini pengaturan

tuang-an isi pendidiktuang-an dilakstuang-anaktuang-an, ytuang-ang dioperasionalisasiktuang-an

3

(21)

16

dalam kegiatan perkuliahan berdasarkan sistem kredit.

3. Secara mikro.

Kelancaran proses belajar mengajar secara dominan

berada di tangan dosen. Namun bukanlah berarti tidak di

tunjang oleh faktor lain. Faktor penunjang tersebut di antaranya adalah pengadministrasian kegiatan secara teren

-cana. Sebagai contoh, secara kongkrit jadwal kuliah yang

disusun dengan m'emperhatikan faktor tersedianya ruangan,

faktor media (teaching aids), faktor dosen, sehingga

ter-hindar terjadinya bentrokkan (tabrakan) antara yang satu

dengan yang lain, mencerminkan pengadministrasian yang ba

ik. Demikian juga pemberian informasi secara cepat dan te-pat kepada pimpinan fakultas juga mencerminkan penyeleng garaan administrasi yang baik. Misalnya informasi tentang berapa jumlah mahasiswa setiap jurusan, setiap program studi yang mengikuti mata kuliah tertentu. Ketepatan per-hitungan dengan menggunakan komputer mampu memberikan

es-timasi berapa banyak KHI yang diperlukan. Oleh karenanya,

kasus penyelenggaraan administrasi akademik perlu diangkat

untuk dijadikan permasalahan penelitian.

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum.

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk

memper-»» *>

oleh gambaran atau potret tentang penyelenggaraan admi

(22)

17

2. Tujuan khusus.

Penelitian ini secara khusus diharapkan dapat mem-beri input terhadap penyelenggaraan administrasi akademik

pada FKIP Universitas Tanjungpura. Hal ini dimungkinkan

karena secara rinci tujuan khusus penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Untuk memperoleh informasi tentang cara merencanakan

studi mahasiswa.

b. Untuk memperoleh informasi tentang penjadwalan

kegiat-an-kegiatan akademik seperti perkuliahan, praktikum,

praktek pengalaman lapangan (ppl) atau praktek meng

ajar, remidial teaching,(dan pengaturan seminar maha

-siswa.

c. Untuk memperoleh informasi tentang sistem evaluasi se

perti patokan penilaian, rentangan penilaian, ujian

mid dan akhir semester serta persyaratannya, ketentuan evaluasi dua tahun pertama (empat semester pertama) dan

evaluasi akhir program dalam rangka penyelesaian studi

atau ujian sidang. Dalam hal ini yang berkenaan dengan

pengaturan dan ketentuannya.

d. Untuk memperoleh informasi tentang ketertiban atau

ke-teraturan mendokumentasikan berbagai data penting se

-perti pembukuan nilai, indeks prestasi serta

(23)

18

perubahan rencana studi (kprs), kartu hasil studi

(khs) dan daftar kumpulan nilai (dkn), serta

pembuku-an atau pencatatpembuku-an jumlah keluluspembuku-an setiap tahun,ter

masuk juga penyimpanan skripsi, makalah dan

tugas-tu-gas akademik mahasiswa.

Atas dasar formulasi tujuan khusus ini, mengan

dung implikasi konseptual terhadap pengembangan perguru

an tinggi umunmya dan khususnya pengembangan fakultas.

Rangkaian kegiatan sistem administrasi akademik yang

di-mulai dari seleksi mahasiswa sampai dengan masa wisuda,

semuanya dikelola oleh Biro Administrasi Akademik dan

Kemahasiswaan (BAAK) di tingkat universitas. Sedangkan

penelitian administrasi akademik di fakultas dibatasi pa da berbagai kegiatan administrasi akademik sebagai ber

-ikut:

a. Pendaftaran rencana studi.

b. Penjadwalan kegiatan akademik.

c. Evaluasi.

d. pengelolaan nilai.

E. Manfaat penelitian 1. Manfaat t e o r i t i s .

Manfaat penelitian ini melihat pentingnya peranan

perguruan tinggi yang mengemban tugas mewujudkan pendi

-dikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada ma

syarakat. secara makro studi ini mengandung manfaat teo ritis yaitu penerapan teori-teori yang relevan dalam usa

(24)

19

menghambat pencapaian tujuan pendidikan dan pada

giliran-nya menghambat pembangunan nasional. Salah satu kendala

yang dimaksud adalah hasil perguruan tinggi berupa lulus

an yang kurang berprilaku dalam menunjang pembangunan.

Atas dasar itu, secara teoritis studi ini berman

-faat untuk menilik permasalahan penyelenggaraan adminis -trasi perguruan tinggi yang meliputi; 1) Adminis-trasi

pe-rencanaan dan pengembangan, 2) Administrasi akademik dan

kemahasiswaan, 3) Administrasi umum.

Manfaat studi ini untuk institusi (secara meso),di

mana permasalahan penelitian difokuskan untuk menilik pe

nyelenggaraan administrasi akademik berdasarkan sistem

kredit semester, penyelenggaraan pendidikan berdasarkan

sistem kredit semester merupakan salah satu alternatif

untuk menjawab tantangan peningkatan produktivitas pen

-didikan di perguruan tinggi dewasa ini. sistem kredit se

mester yang sifatnya multistrata, luwes dan fleksibel me merlukan penataan atau pengadministrasian yang mantap dan serius. Keseriusan penataan penyelenggaraan pendidikan se-jalan dengan kebijakan awal Menteri pendidikan dan Kebu

-dayaan yang dikemukakan terdahulu.

Berpegang pada embrio di atas, maka manfaat teori

tis penelitian ini ingin membahas dan menerapkan konsep

administrasi perguruan tinggi dalam rangka menjawab tan

-tangan yang dihadapi perguruan tinggi, terutama kendala

-kendala berupa kesimpangsiuran atau ketidaktertiban pe

nyelenggaraan pendidikan berdasarkan sistem kredit semes

(25)

20

proses belajar mengajar berdasarkan sistem kre

-dit semester merupakan isyarat dari Keputusan Menteri

pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 0124/

U/1979, tentang Jenjang program pendidikan Tinggi dan

Program Akta Mengajar dalam Lingkungan Departemen pen

-didikan dan Kebudayaan. Kemudian disempurnakan berda

-sarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Re -publik Indonesia Nomor 0211/U/1982, tentang program

Pendidikan Tinggi dalam Lingkungan Departemen Pendidik

an dan Kebudayaan.

Secara mikro proses belajar mengajar di kelas

ha-rus tertib, pada gilirannya tujuan instruksional di ke

las tercapai seoptimal mungkin. Tercapainya tujuan in

-struksional (tujuan pengajaran khusus) di kelas

dimungkinkan apabila para dosen dan mahasiswa memahami prin

sipprinsip atau konsepkonsep dasar sistem kredit se

-mester dan prinsip-prinsip atau konsep-konsep dasar ad

ministrasi -akademik dalam kerangka menunjang kelancaran

belajar mengajar atas dasar sistem kredit semester. Ke

lancaran proses belajar mengajar memerlukan dukungan penataan atau pengadministrasian akademik yang memadai. Administrasi akademik yang tertib terletak pada kemauan

dan kemampuan dosen, mahasiswa dan pengelola administra

si untuk mewujudkan disiplin kerja.

2. Manfaat praktis.

(26)

21

memantau juga ingin memperoleh input dari kondisi pe

-nyelenggaraan administrasi akademik pada Fakultas Kegu ruan dan llmu Pendidikan universitas Tanjungpura ponti anak. selain itu perolehan input dari studi literatur mungkin diperlukan untuk meninjau kembali sistem yang

ada, serta mengadak.an perbaikan pada kegiatan- kegiatan

tersebut bila perlu. Tertumpang manfaat praktis dari

studi ini, di tnana penulis ingin belajar secara lang sung menghadapi permasalahan yang ada di lapangan yang

berkenaan dengan administrasi akademik melalui pelacakan

(27)

.EyffT'-v^v'r*"'1*" • *•

.*----.T»j>>"

.-\

• « . * »

(28)

BAB I I I

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metpde Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptip,sebab

studi ini hendak menguraikan secara rinci penyelenggara

an administrasi akademik dalam usaha mengatur kegiatan

proses belajar-mengajar berdasarkan sistem kredit semes

ter yang sedang diterapkan di Fakultas Keguruan dan llmu

Pendidikan (FKIP) Universitas Tanjungpura Pontianak se

-karang ini. Metode penelitian deskriptip bertujuan untuk

menguraikan atau- melukiskan suatu keadaan atau peris

-tiwa atau kasus pada saat penelitian dilakukan yang

di

dasarkan pada fakta-fakta faktual pada saat itu.

Sejalan dengan pengertian metode deskriptip yang dikemukakan oleh Hadari Nawawi sebagai berikut :

Metode deskriptip adalah suatu prosedur pemecahan

masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan/melukis-kan keadaan subyek/obyek penelitian"(seseorang, lem baga, masyarakat dan Iain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.'

Selain itu, penelitian ini tergolong penelitian '

yang sifatnya ingin menilai sejauhmana proses penyeleng

garaan administrasi akademik pada FKIP Universitas

Hadari Nawawi, penerapan Metpde Research d»lam

Menyusun skripsi, FIP-Untan, Pontianak, l97fe,h.12.

(29)

153

Tanjungpura Pontianak sudah terwujud,

Dalam penelitian evaluatif dikenal adanya tiga ti-pe yaitu " of the three main typologies of' evaluation, one is built around the purpose for which data are

collected, another around the types of data that are

collected, and the third around the evaluation method

or strategy.2

Berdasarkan pendapat di atas, penelitian ini termasuk t i

-pe evaluasi proses, karena menurut penjelasan lebih Ian

-jut dari pendapat di atas adalah sebagai berikut ;

Tipologi pertama disebut tipologi format!f-sumatif yang mengandung pengertian sebagai proses pengumpulan data untuk membuat keputusan tentang nilai atau pres tasi suatu produk pendidikan atau program tertentu

( M.Scriven,1967). Tipologi kedua disebut tipologi

input-output seperti yang dikemukakan oleh Daniel

Stufflebeam,1971), sedangkan yang ketiga disebut ti -pologi proses (Suchman,1967), yang mengandung penger tian yang lebih khusus yaitu berhubungan dengan objek yang dapat dievaluasi dari suatu program. Menurut

Suchman penelitian tentang proses bisa meliputi

"effort, performance, adequacy of performance, effi -ciency and process.3

B* PoPulasi dan Sampel

Penelitian ini menggunakan populasi yang terbatas

karena sumber data (informasi) diperoleh dari beberapa

pejabat dan karyawan yang bergaul dalam kegiatan adminis

trasi akademik, khususnya administrasi kegiatan belajar

mengajar. Para pejabat yang dimaksud adalah Dekan, pern

-bantu Dekan I, pem-bantu Dekan m

(karena pern ah menjabat

2

Davia Kline, Planning Education for Development, Vol.Ill, Research Methods for Educational~TTann"ing,Massa-chusetts; Harvard University, Cambridge, 1980, h. IX-7,

(dikutip dari; Jajat Riwajatna, Studi Tentang Efektivitas

Pelaksanaan Sistem Administrasi Akademik, pps IKIP Bandung,

(30)

154

sebagai pembantu Dekan i), Ketua-ketua jurusan,

sekreta-ris-sekretaris jurusan, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala

sub bagian akademik, beberapa orang karyawan administra

tif yang membantu penyelenggaraan administrasi akademik,

dan beberapa orang dosen senior, oleh karena jumlah po

-pulasinya kecil, penelitian ini menggunakan sampel total.

C. Pelaksanaan Penelitian

Secara rinci rangkaian kegiatan pengumpulan data

yang dilakukan adalah sebagai berikut. Sebelum peneliti

an dilakukan pada lokasi penelitian yaitu di Fakultas

Keguruan dan ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pon

tianak, terlebih dahulu dimintakan surat ijin dari Direk

torat Sosial Politik propinsi Daerah Tingkat I jawa Barat

oleh Rektor IKIP Bandung. Surat permohonan ijin peneliti

an dari Rektor IKIP Bandung tertanggal 25 pebruari 1987,

nomor 1244/PT.25.R.I/N/1987,tentang permohonan ijin pe

-nelitian akademik. untuk Selanjutnya diterbitkan

surat

rekomendasi dari Direktorat Sosial Politik Daerah Ting

-kat I Jawa Barat tanggal 4 Maret 1987, n0mor 070.2/714 ,

tentang rekomendasi. Surat tersebut ditujukan kepada

Gubemur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Barat, Up.

Kepala Direktorat Sosial politik, yang tembusannya di

-sampaikan kepada;

1. Wakil Gubernur Bidang I propinsi jawa Barat ( sebagai

laporan).

(31)

155

3. Rektor Universitas Tanjungpura Pontianak.

4. Rektor IKIP Bandung.

Operasionalnya kegiatan penelitian dilakukan se

-telah menyampaikan pemberitahuan secara lisan kepada De

kan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Tanjungpura Pontianak. ohservasi mulai dilakukan pada bu

lan April 1987. Pengumpulan data berupa dokumen-dokumen

yang berkenaan dengan pengadministrasian kegiatan akade

mik dilakukan pada bulan Mei 1937. Sedangkan kegiatan

wa-wancara dilakukan juga pada bulan Mei dan juni 1987. Un

tuk menjaring informasi dengan menggunakan teknik

wawancara, digunakan alat rekaman (tape recorder). Dalam me

lakukan wawancara, penulis lebih banyak menggali infor

masi dari interviewee dan memberikan kesempatan seluas

luasnya kepada mereka untuk mengungkapkan berbagai per

-masalahan administrasi akademik di fakultas,

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan tiga macam teknik pe

-ngumpulan data yaitu; (1) wawancara, (2) studi dokumen

-ter, dan (3) observasi langsung. Masing-masing teknik

ini digunakan untuk mengumpulkan data sebagai berikut ;

1. Wawancara (terstruktur).

Wawancara terstruktur, dengan menggunakan pedo

-man wawancara. Pertanyaan untuk wawancara sudah

disiapkan dan jawabannya direkam dengan tape re

(32)

156

Pedoman wawancara terstruktur bermaksud mengmpulkan

informasi administrasi akademik yang berkenaan de

-ngan hal-hal sebagai berikut :

1) Pengambilan beban studi atau rencana studi untuk

mahasiswa baru dan mahasiswa lama.

2) Penjadwalan kegiatan akademik, meliputi :

- kegiatan perkuliahan tatap muka,

- alat-alat kelengkapan administratif perkuliahan

tatap muka seperti daftar hadir kolektif maha

-siswa, daftar hadir dosen, dan kartu hadir

kuliah ( khk ) mahasiswa,

- kegiatan praktikum,

- kegiatan praktek pengalaman lapangan (ppl) atau

praktek mengajar,

- remidial teaching,

- pengaturan seminar mahasiswa,

- alat-alat kelengkapan administratif seminar

seperti daftar penilaian, susunan personalia,

aspek-aspek yang dinilai.

30 Pengadministrasian sistem evaluasi yang diberlaku

kan, meliputi :

- patokan penilaian,

- rentangan penilaian,

- pengaturan ujian tengah dan akhir semester,

(33)

157

2. Studi dokumenter.

Studi ini digunakan untuk mengumpulkan berbagai

dokumen yang berkenaan dengan penyelenggaraan admi

nistratis! akademik, antara lain sebagai berikut :

a. 3erkas absen kolektif mahasiswa dan dosen. b. Model kartu hadir kuliah.

c. Peraturanperaturan tertulis yang berkenaan de -ngan praktikum.

d. Model-model alat-alat kelengkapan administratif

seminar mahasiswa.

e. Ketentuan rentangan nilai secara tertulis.

f. Dokumen tentang jumlah lulusan setiap tahun.

g. Dokumen tentang jumlah mahasiswa yang didroupout

setelah dikenakan evaluasi dua tahun pertama. h. Model penilaian ujian sidang.

i. Model susunan personalia ujian sidang.

j. Model kartu hasil studi.

k. Model daftar kumpulan nilai.

1. Model kartu rencana studi.

m. Model kartu perubahan rencana studi.

n. Pembukuan niali-nilai dan IP mahasiswa.

o. Rentangan pengambilan sks berdasarkan IP, secara

tertulis.

p. Penyimpangan skripsi, makalah dan tugas-tugas

akademik mahasiswa.

q. Berkas-berkas laporan hasil evaluasi ke BAAK.

r. Buku Pedoman fakultas.

(34)

153

3. Observasi langsung.

Observasi dilakukan untuk melihat kegiatan-kegiatan

akademik, berikut dengan alat-alat administratifnya:

a. Kegiatan perkuliahan ( ketertiban dan

kelancaran-nya )

b. Kegiatan seminar mahasiswa.

c. Kegiatan ujian mid semester.

d. Kegiatan ujian .sidang

e. Fungsi komputer.

E. Prosedur Pengolahan Hasil Penelitian

Data hasil penelitian disajikan sebagaimana adanya.

Penulisan tidak menggunakan analisis statistik untuk mengolah

data, karena data yang diperoleh tidak melalui angket terutama

dan bukan merupakan transpormasi data kwalitatif menjadi data

kwantitatif. Data yang diperoleh melalui wawancara, studi

do-kuaenter dan observasi langsung dalam bentuk informasi faktual

dianalisis dengan memperhatikan prosedur-prosedur sebagai be

rikut :

1. Hasil wawancara direkam dengan tape recorder,

ditranskrip-kan untuk mengelompokditranskrip-kan masing-masing data yang berkenaan dengan batasan masalah yang diteliti, yaitu :

a. Data yang berkenaan dengan informasi tentang pendafta

ran rencana studi mahasiswa.

b. Data yang berkenaan dengan penjadwalan kegiatan akade

(35)

159

c. Data yang berkenaan dengan sitem evaluasi

d. Data yang berkenaan dengan pencatatan nilai dan indeks

prestasi mahasiswa.

2. Memilah-milah berkas yang diperoleh dari pengumpulan

doku-men-dokumen.

a. Berkas-berkas pendaftaran rencana studi mahasiswa,berupa

krs dan kprs.

b. Alat-alat kelengkapan administratif kegiatan akademik ,

berupa model-model formulir yang berkenaan dengan kegi

atan tersebut.

c. Alat-alat kelengkapan administratif evaluasi, juga berupa

model-model formulir yang digunakan. d. Pembukuan nilai-nilai mahasiswa.

3. Memilah-milah hasil observasi sesuai pedoman.

F. Hasil Penelitian

Secara kongkrit penelitian yang dilakukan di Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak

yang berkenaan dengan administrasi akademik berdasarkan sistem

kredit semester seperti yang dikemukakan pada bab II yang

merupakan

studi kepustakaan

terdiri dari lima kegiatan,yaitu:

1. Pendaftaran rencana studi.

2. Penjadwalan kegiatan akademik (kuliah, praktikum, praktek

mengajar (praktek pengalaman lapangan), dll.

3. Evaluasi.

(36)

160

Pengadministrasian kegiatan akademik tersebut di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tanjungpura

Pontianak disajikan secara inforaatif berdasarkan fakta fak

tual sebagaimana adanya melalui wawancara terstruktur,pengum

pulan dokumen-dokumen (studi dokumenter), dan observasi.

Dengan demikian data yang diperoleh tidak dianalistis secara

statistik.

1. Pendaftaran rencana studi.

a. Untuk mahasiswa baru.

Pendaftaran rencana studi mahasiswa baru berupa

pena-waran semua mata kuliah yang ada pada semester I. Ini sesuai

dengan ketentuan sks, karena untuk mahasiswa belum diketahui

IP nya dan belum ada dosen walinya.

b. Untuk mahasiswa lama.

Mahasiswa lama sudah harus rencanakan studi bersama

sama dengan dosen wali atau penasehat akademiknya masing

-masing. Beban studi yang akan diambil pada semester berikut nya ditentukan oleh indeks prestasi pada semester sebelumnys.

Secara administratif telah diatur oleh FKIP Untan sbb :

indeks prestasi yang

diperoleh

3,00 - if,00

2,50 - 2,99

2,00 - 2,/f9 1,50 - 1,99 < 1,50

Jumlah sks yang boleh diambil

21 - 2/f sks

1 8 - 2 1 sks 15 - 13 sks 12 - 15 sks

< 12 sks

(37)

161

3eban studi yang direncanakan oleh mahasiswa, baik

mahasiswa baru maupun mahasiswa lama harus dimasukkan

ke-dalam kartu rencana studi (krs). Bagi mahasiswa lama kar

tu ini harus disetujui dan ditandatangani oleh dosen wali

sedangkan untuk mahasiswa baru harus disetujui dan

ditan-datangani oleh ketua ataupun sekretaris jurusan atau oleh

ketua program studi di jurusan. Ini sesuai dengan keten

-tuan sks.

Suatu gejala yang menyimpang ketentuan sks, bahwa

penyerahan sks senantiasa mengalami keterlambatan,

Ini

disebabkan karena komunikasi kurang lancar.

Sesuai dengan karakteristik sistem kredit semester

yaitu memberikan peluang kepada mahasiswa untuk

merencana-kan studinya menurut keinginannya masing-masing. Oleh

karenanya secara administratif FKIP Untan juga memberi pe

-luang kepada mahasiswa untuk melakukan perubahan rencana

studinya. Perubahan rencana studi di FKIP Untan diperbo

-lehkan setelah perkuliahan berjalan selama satu minggu.

Mahasiswa diberi kesempatan untuk merubah rencana studi

-nya dalam tempo satu minggu. Perubahan rencana studi juga

harus diketahui oleh dosen wali mahasiswa masing-masing.

Untuk mengadakan perubahan rencana studi, secara adminis

tratif telah pula disediakan kartu perubahan rencana stu

di (kprs). Ini sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan

dalam sistem kredit semester yang menuntut adanya bimbing

an dari penasehat akademik dalam berbagai kegiatan akade

(38)

162

2. Penjadwalan kegiatan akademik.

a. Perkuliahan.

Jadwal kuliah disusun oleh staf Pembantu Dekan I,

dengan memperhatikan input dari jurusan. Kuliah

berlang-sung tertib dalam arti bentrokkan antar dosen dalam meng

gunakan ruangan dapat dihindari, karena masing-masing ju

rusan dapat menempati ruang kuliahnya masing. Untuk

ter-tibnya perkuliahan, dalam arti kehadiran dosen dan maha

siswa dapat dikontrol, secara administratif disediakan

kartu hadir kuliah (khk) yang harus ditandatangani oleh

dosen atau assisten yang memberikan kuliah dan ditanda

-tangani pula oleh mahasiswa. Berdasarkan kalender pendi

dikan, dalam satu semester kehadiran dosen ditetapkan

enambelas kali kuliah efektif dan dua kali untuk ujian

mid dan final semester. Dosen dapat memberikan ujian apa

bila kehadirannya minimal 75 %<iari enambelas kali yaitu

empatbelas kali. Namun ketentuan secara administratif

ini tidak berlaku mutlak di FKIP Untan. Sedangkan maha

siswa dituntut kehadirannya 75 %dari kehadiran dosen.

Ini sesuai dengan ketentuan sks.

Di samping kartu hadir kuliah yang dimiliki oleh

masing-masing mahasiswa juga dipergunakan absensi (daf

tar kehadiran dan ketidakhadiran) mahasiswa secara ko -lektif yang harus ditanda tangani oleh mahasiswa yang

mengikuti kuliah. Daftar hadir kolektif ini digunakan un

tuk mengontrol apabila ada kartu hadir kuliah (khk) maha

(39)

163

jalannya perkuliahan, ditunjuk salah seorang coordinator

untuk setiap mata kuliah yang ditunjuk oleh ketua ting

-kat diantara teman-temannya. Semua koordinator ini bertu-gas sebagai penghubung antara mahasiswa dengan dosen dan

antara mahasiswa dengan fakultas.

Penjadwalan kegiatan perkuliahan di FKIP Untan disu-sun berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam sitem kredit yaitu satu sks ditetapkan lamanya 50 menit untuk perte

-muan tatap muka, 60 menit untuk kegiatan akademik mandiri.

Secara administratif pengelompokkan mata kuliah yang di

jadwalkan terdiri"dari empat kelompok, yaitu (1) kelom

-pok MKDU

\Z

sks,

(2) kelompok MKDX 14 sks, (3) kelompok

mata kuliah proses belajar mengajar (pbm) 36-33 sks, dan

(k) kelompok mata kuliah studi 8^-86 sks. Distribusi sks

setiap semester bergerak antara 18-22 sks pada semester I

sampai dengan semester VT atau 9-11 mata kuliah. Distribu

si banyaknya mata kuliah menyimpang dari ketentuan sks ka

rena penetapan bobot mata kuliah sebagian besar 2 sks, se

yogyanya distribusi mata kuliah berkisar antara ^-7 mata kuliah.

Berdasarkan hasil pengumpulan beberapa dokumentasi

salah satu diantaranya adalah surat Dekan nomor 159/PT29.

Hk

FKIP/Q/1987, tertanggal 30 Januari 1987, tentang pelak

sanaan perkuliahan dan.ujian. Pelaksanaan perkuliahan di

(40)

164

1) Mahasiswa yang akan mengikuti perkuliahan harus mendaftarkan diri kepada dosen dan assisten yang mengasuh mata kuliah dengan raemperlihatkan kartu rencana studi (krs) masingmasing yang dikoor

-dinasi oleh koordinator mata kuliah. Koordina

-tor mata kuliah adalah mereka yang ditunjuk oleh

ketua tingkat untuk menangani hanya satu mata

kuliah saja dan tidak dibenarkan tugas rangkep.

2) Untuk kepentingan pendaftaran, fakultas menye

-diakan format isian. Format tersebut diketik

empat rangkap dengan distribusi sbb :

- Satu rangkap untuk ketua program studi, yang

diserahkan langsung oleh koordinator mata ku liah masing-masing.

- Satu rangkap untuk arsip koordinator mata ku

liah (mahasiswa).

- Dua rangkap untuk dosen yang digunakan untuk

mengisi nilai.

Setelah ujian akhir berlangsung dan nilai te

lah terkumpul semuanya, satu rangkap tersebut dikirim ke sub bagian akademik untuk dibuku

-kan.

Ketentuan ini mulai diberlakukan pada semester

genap untuk tahun ajaran 1986/1987 dan sete

(41)

165

b. Praktikum.

Pengelolaan kegiatan praktikum yang pernah berjalan

FKIP Untan dilakukan oleh jurusan. Namun penjadwalannya ma

sih belum teratur dan mata kuliah yang seharusnya diprak

-tekkan pun belum ditetapkan secara baku. Sesuai dengan ke

tentuan sistem kredit, pengaturan waktu untuk kegiatan

praktikum ini ditetapkan dua sampai tiga jam per minggu

selama satu semester.

Penjadwalan kegiatan praktikum yang berjalan selama ini tidak menentu, karena bagi dosen yang mengetahui ada

dana untuk kegiatan praktek maka ia usulkan agar mata

kuli-ahnya dapat dijadikan mata praktek. Kemudian pada tahun

berikutnya mata kuliah ini muncul tanpa praktikum, demi

-kian kondisinya. Kondisi ini telah terbaca oleh Dekan dan

Pembantu Dekan I sehingga untuk pelaksanaan praktikum se

lanjutnya secara administratif dari hasil pengumpulan

beberapa dokumen, Dekan menegaskan kegiatan Praktikum ter

sebut dalam suratnya nomor 303/PT29. H4.FKIP/F/1987, ter

-tanggal 4 Mei 1987, tentang praktikum mata kuliah. Petun juk untuk mengadakan kegiatan praktikum suatu mata kuliah diatur sebagai berikut :

1) Mata kuliah tersebut tidak dapat berjalan bila ti

-dak menga-dakan praktikum.

2) Mata kuliah tersebut merupakan spesifikasi jurusan/

(42)

166

3) Mata kuliah praktikum tersebut hendaknya meru

pakan kesepakatan dosen-dosen jurusan setelah mempertimbangkan jenis kegiatan, tujuan dilak-sanakam praktikum mata kuliah tersebut, hasil

yang diharapkan, bahan yang diperlukan dan

jumlah dana.

Kesimpulannya bahwa untuk praktikum mata kuliah di FKIP Untan pengaturannya menyimpang dari keten

-tuan sks.

c. Praktek pengalaman lapangan.

Sebelum adanya perubahan baiu tentang penge -lolaan praktek pengalaman lapangan (ppl), dimana ppl

di FKIP Untan berada dibawah koordinasi Pembantu De

kan I. Secara Administratif kegiatan ppl di fakultas

penjadwalannya dikelola oleh biro praktek pengalaman

lapangan. Biro ppl mengatur jadwal praktek mengajar

mahasiswa untuk semua program studi mulai dari kegi

atan micro teaching; sampai dengan menerjunkan maha -siswa kwlapangan. Sebelum dilakukan micro teaching

terleblh dahulu para pamong dari sekolah-sekolah la-tihan (training school) dan para pembimbing diundang

untuk membicarakan kegiatan praktek mengajar mahasis

wa pada semester yang akan dijalani serta

mengevalua-si kegiatan ppl (praktek mengajar) pada waktu yang

(43)

167

Penjadwalan kegiatan micro teaching diatur mini

mal lima kali dan disupervisi oleh dosen pembimbing.

Apabila mahasiswa dianggap sudah baik, maka yang ber

-sangkutan dapat terjun ke lapangan. Penerjunan mahasis

wa ke lapangan dilakukan secara serentail, tapi

bagi

mahasiswa yang masih dianggap kurang, diwajibkan untuk

meneruskan kegiatan mitingnya. Untuk praktek dilapangan

atau di sekolahsekolah latihan para mahasiswa dibim

bing olen guru.pamong. Guru pamong menilai perkemba

-ngan mahasiswa minimal selama lima kali mengajar

dike-las. Jadwalnya diatur oleh sekolah latihan

masing

-masing. Setelah dianggap memenuhi syarat den dianggap

sukses, para mahasiswa dikembalikan ke fakultas diser

tai dengan penilaian terhadap kemajuan mahasiswa. Kegi

atan praktek pengalaman lap; ngan (praktek mengejar)

ditetapkan pada semester ke 8.

Dengan adanya penataan baru di Universitas

baru-baru ini, kegiatan praktek pengalaman lapangan tidak

lagi dibawah koordinasi Pembantu Dekan II di

Fakultas,

tetapi dibawah koordinasi Universitas yaitu sebagai

Unit Pelaksena Teknis (UPT). Namun secara operasional

pelaksanaan ppl tetap diserahkan kepada Fakultas seba

gaimana biasanya. Jadi hubungan kerja dengan fakultas

bersifat koordinatif, tidak lagi otoritatif seperti

(44)

168

d. Remidial teaching (pengajaran atau kuliah remidial).

Penjadwalan kegiatan remidial teaching kadangka

-dang ditetapkan oleh dosen dan pengaturannya belum dilola

oleh jurusan maupun bagian akademik, tetapi diserahkan se

penuhnya kepada dosen. Remidial teaching diatur tiga hari

setelah berakhirnya ujian. Kegiatan ini masih bersifat se

mi remidial, karena yang dibicarakan adalah soal-soal ujian saja dengan maksud mahasiswa dapat mengetahui

kele-mahan atau kesalahan jawaban-jawaban mereka. Jadi bukan

semacam kuliahulang untuk menambah pemahaman mahasiswa.

e. Seminar.

Seminar merupakan salah satu kegiatan akademik

yang wajib diikuti oleh mahasiswa. Prasaran yang diaju

-kan dalam seminar antara lain berupa desain penelitian (bagi yang mengambil jalur skripsi) dan konsep makalah

(bagi yang mengambil jalur makalah). Bobot seminar dite

tapkan dua sks.

3. Evaluasi.

a. Evaluasi mid (tengah) semester dan final (akhir

semester).

Pengaturan ujian tengah semester diserahkan pada masing-masing dosen, dengan memperhatikan batas waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan oleh fakultas (dalam hal ini oleh sub bagian akademik) dengan berdasar pada

(45)

169

tengah semester ini tidak dikirim ke sub bagian akade

mik maupun ke jurusan

Evaluasi akhir semester dijadwalkan oleh fakul tas sesuai dengan kalender pendidikan yaitu pada ming

gu ke delapanbelas. Untuk tertibnya pelaksanaan ujian

akhir semester ini dibentuk panitya khusus pelaksanaan

ujian akhir. Pelaksanaan ujian akhir berlangsung sela

ma dua minggu. Untuk menjaring soal-soal yang masuk

dan belum masuk dibuat peta soal-soal ujian. Dengan

demikian soal-soal yang belum masuk dapat segera

dita-gih oleh petugas khusus untuk penadita-gihan sual-soal yang

tergabung dalam panitia ujian akhir tersebut.

Persyaratan menempuh ujian, terutama telah me

menuhi prosentase kehadiran perkuliahan tatap muka

yaitu 75 %dari kehadiran dosen. Mahasiswa hanya

ber-hak menempuh mata ujian yang telah direncanakan dalam

kartu rencana studinya (krs) ypng merupakan beban stu

dinya. Pengumuman hasil ujian disampaikan ke bagian

sub akademik tergantung pada otoritas masing-masing dosen, artinya menunggu sampai dosen sempat memeriksa naskah ujian mahasiswa tersebut. Ini menyimpang dari ketentuan sks, karena keterlambatan menyampaikan ha

sil ujian akan berpengaruh terhadap keterlambatan

merencanakan studi mahasiswa dan menghambat kegiatan

(46)

170

Secara administratif telah diatur pula ujian ek-stra bagi mahasiswa yang akan mengikuti ujian sidang.

Ujian ekstra diberikan maksimal untuk dua mata kuliah.

Untuk keperluan ini telah disiapkan surat pengantar

untuk dosen pengatur mata kuliah yang dimintakan diser

tai dengan formulir penilaiannya. Disamping itu bagi mahasiswa yang akan memperbaiki nilai diberikan kesem patan sebagaimana prosedur ujian ekstra dan bagi yang akan menempun ujian sidang.

Kreteria penilaian yang dipergunakan di FKIP Untan Pontianak yaitu mempergunakan norma absolut atau Penilaian acuan Patokan (PAP). Selama periode penye

lenggaraan sitem kredit semester di FKIP Untan telah diatur tiga macam patokan penilaian.

Ketiga macam patokan penilaian ini mempunyai ren tangan yang berbeda dan bobot yang berbeda. Diberlaku

-kannya tiga macam patokan ini dengan maksud untuk

meng-angkat nilai mahasiswa, karena ada asumsi bahwa

rendahnya nilai yang diperoleh mahasiswa disebabkan oleh pe -nilaian dosen yang rendah, sebab sistem ujian yang di -berlakukan adalah dalam bentuk essay sehingga penilaian

terhadap prestasi mahasiswa lebih banyak bersifat sub

-yektif.

Atas dasar itu, penilaian untuk tahun 1982 ke ba

wah mempunyai rentangan dan kriteria tersendiri, peni

(47)

171

Dari hasil pengumpulan beberapa-dokumen ditemukan patokan penilaian sebagai berikut;

1).Penilaian untuk tahun 1982 ke bawah.

Nilai angka Nil ai standard Kriteria Huruf Bobot

7,5 - 10,0 A 4 Sangat baik

6,5 - 7,4 B 3 Baik

5,5 - 6,4 C 2 Cukup

4,5 - 5,4 D 1 Kurang

<4,5 E 0 Gagal

2).Penilaian untuk tahun ujian 1983, januari sampai

dengan juli 1983.

Nilai angka Nilai standard Kriteria Huruf Bobot

8,5 - 10,0 7,5 - 8,4 6,5 - 7,4

5,5 - 6,4

< 5,5 A B C D E 4 3 2 1 0 Sangat baik Baik Cukup Kurang Gagal

3). Penilaian untuk tahun ujian 1983 (semester ganjil)

sampai dengan sekarang.

Nilai angka Nilai s tandard Kriteria Huruf Bobot

8,5 - 10,0 A 4 Sangat baik

7,5 - 8,4 B 3 Baik

6,0 - 7,4 C 2 Cukup

5,0 - 5,9 D 1 Kurang

(48)

172

Berdasarkan wawancara dengan pembantu Dekan I FKIP

Untan bahwa ujian akhir semester mulai tahun ini dirubah

sistemnya. Pembentukan panitia tetap ada, tetapi pelaksa

naan ujian diserahkan pada masing-masing d0sen

pengasuh

mata kuliah sesuai dengan jadwal kuliahnya masing-masing.

Jadi yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ujian

adalah dosen yang bersangkutan dan asistennya. Beberapa

keuntungan yang dapat diambil dari sistem ini antara lain;

- Mahasiswa yang senang ngepek (menyontek) dapat dihindari

karena diawasi langsung oleh dosen yang bersangkutan. - Kesalahan mengetik soal dapat segera diPerbaiki.

- Keterlambatan mengantar berkas pekerjaan ujian mahasiswa dapat diatasi, karena diambil langsung oleh dosennya. - Persentase kehadiran perkuliahan mahasiswa dapat dicek

langsung oleh dosen sehingga bagi yang tidak memenuhi

persyaratan dapat dikeluarkan dari ruang ujian.

- Biaya pelaksanaan ujian dapat diperkecil (dihemat).

Sistem pengumuman hasil ujian yang lama dengan cara

diumumkan di papan pengumuman. ini ada kelemahannya, yaitu

bagi mahasiswa yang gagal selalu menimbulkan reaksi negatip

dengan merobek pengumuman ujian tersebut. Sistem baru untuk

mengumumkan hasil ujian ini dengan jalan dibagikan langsung

oleh dosen pengasuh mata kuliah melalui kartu hadir kuliah

(khknya) masing-masing. Di mana di dalam khk tersebut telah

dilengkapi dengan penilaian terhadap berbagai aktivitas ma

hasiswa. Kondisi yang berlangsung selama ini secara admi

(49)

173

terhadap tugas-tugas mahasiswa, baik tugas akademik ter

struktur maupun tugas akademik mandiri.

Berdasarkan pengumpulan beberapa dokumen, di

anta-ranya surat edaran Dekan FKIP Untan nom0r 159/PT29.H4.

FKIP/Q/1987, tertanggal 30 Januari 1987, tentang pelaksa

naan perkuliahan dan ujian. pelaksanaan ujian ditegaskan

sebagai berikut;

1) Ujian mid semester dan akhir semester

diselenggara-kan oleh dosen/asisten masing-masing. penentuan jadwal oleh fakultas disesuaikan dengan hari dan

jam perkuliahan.

2) Ujian dapat dilakukan secara tulisan, lisan dan

take home.

3) Tiga hari setelah ujian seluruhnya berlangsung,ma

hasiswa kuliah seperti bi asa dari dosen dan asis

-ten. Pada waktu perkuliahan setelah ujian akhir se

mester tersebut diadakan kegiatan sebagai berikut;

(a) Dosen memberikan penjelasan tentang jawaban dari soal yang diajukannya waktu ujian. Sehing

ga mahasiswa tahu dengan kesalahan yang

dilaku-kannya. Dengan demikian salah satu kegiatan

remidial teaching dapat dilaksanakan.

(b) Dosen membagikan khk yang telah berisi nilai

kepada mahasiswa yang mengikuti perkuliahannya,

4) Fakultas hanya menyediakan fasilitas untuk kepen

-tingan ujian sepanjang dosen memerlukan. Fasilitas

(50)

174

(a) Penggandaan soal sesuai dengan jumlah maha -siswa yang mendaftar.

(b) Kertas jawaban sesuai dengan permintaan.

Permintaan penggandaan dapat dilakukan dua bulan sebelum ujian berlangsung, untuk ujian mid buian Pebruari dan Maret. Sedangkan penggandaan soal uji an akhir semester bulan juli dan Agustus. Agar so

al tersebut aman maka menjadi kewajiban dosen un -tuk menyimpannya. permintaan penggandaan di l^ar bulan yang telah ditentukan tak dapat dilayani,

mengingat banyaknya tugas yang mesti dikerjakan

pe-gawai, tambahan jumlah pegawai yang masih terbatas.

Resikonya dosen menggandakan sendiri.

b. Evaluasi dua tahun pertama atau setelah empat se

-mester,

Evaluasi ini mulai diterapkan pada tahun ajaran

1986/1987. Sesara administratif telah ditetapkan bahwa ma

hasiswa diperbolehkan melanjutkan studinya apabila meme

-nuhi syarat - syarat sebagai berikut;

1) Mengumpulkan sekurang-kurangnya 30 sks.

2) Mencapai indeks prestasi kumulatip y 2.

c. Evaluasi dua tahun berikutnya.

Setelah delapan semester diadakan evaluasi lagi

terhadap kemajuan mahasiswa. Secara administratif telah

ditentukan pula bahwa mahasiswa diperbolehkan melanjutkan

(51)

175

1) Mengumpulkan sekurang-kurangnya 75 sks termasuk jum

lah yang dikumpulkan pada dua tahun pertama.

2) Mencapai indeks prestasi kumulatip ^ 2.

Hasil studi dua tahun pertama mulai dilaporkan pa

da tahun ajaran 1986/1987 (realisasinya pada bulan Maret

1987). Berdasarkan hasil pengumpulan dokumen, laporan yang

berkenaan dengan evaluasi dua tahun pertama adalah seba

-gai berikut:

a. Mahasiswa droup out FKIP Universitas Tanjungpura

Pontianak berdasarkan evaluasi pada akhir semester V, untuk mahasiswa angkatan tahun 1984 (tahun masuk

1984/1985);

1) Jurusan Ilmu Pendidikan

- Program studi AP : 22 orang. - Program studi KTP : 2 orang.

Jumlah ; 24 orang.

2) Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

- Program studi B. Ing. - Program studi B. Ind.

Jumlah

3) Jurusan Pendidikan IPS

- Program studi Matematika - Program studi Akutansi - Program studi Koperasi

Ju ml ah Jumlah keseluruhan

7 Drang. 7 orang.

14 orang.

: 10 orang

<- orang

: 3 orang

(52)

176

b. Mahasiswa droup out FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak berdasarkan evaluasi akhir masa studinya;

1) Jurusan Ilmu Pendidikan

- Program studi AP - Program studi KTP

Juml ah

1 1 orang, 0 orang,

1 1 orang.

2) Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni ;

- Program studi B. Ing. - Program studi B. Ind.

Jumlah

3) Jurusan Pendidikan IPS

Jumlah keseluruhan

0 orang. 1 orang.

1 orang.

tidak ada, 12 orang.

Sumber; Surat Keputusan Rektor Untan Pontianak.

Nomor : 1338 PT29.H I 1987.

Tanggal: 21 Maret 1987.

Mengenai ketentuan yang diberlakukan pada evaluasi dua tahun pertama dan dua tahun berikutnya sesuai dengan

ketentuan SKS.

d. Evaluasi akhir program.

Evaluasi akhir program dilakukan dengan mengadakan ujian sidang dalam bentuk ujian mempertahankan skrispi

dan komprehensif dan ujian makalah. Ujian dilakukan apa

-bila telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Persya

(53)

177

2) Mencapai indeks prestasi kumulatip ^/2.

3) Tidak ada nilai E.

4) Telah menyelesaikan skripsi atau makalah.

Sedangkan persyaratan administratif yang harus dipenuhi

antara l a i n :

1) Mengisi formulir pendaftaran ujian.

2) Menyerahkan skripsi atau pun makalah yang sudah

di-tandatangani kedua pembimbing.

3) Menyerahkan surat keterangan bebas pinjaman buku di perpustakaan.

4) Menyerahkan daftar nilai (transkrip) yang telah

di-tandatangani oleh Kasubbag akademik.

5) Menyerahkan surat keterangan telah mengikuti KKN

atau KPKKN.

6) Menyerahkan surat tanda bukti loyalitas terhadap fa

kultas dengan menunjukkan surat penghargaan dari

Pembantu Dekan III, misalnya surat keterangan telah

mengikuti kerja bakti beberapa kali supaya tumbuh rasa memiliki terhadap fakultas.

Pelaksanaan ujian sidang ditentukan oleh jurusan.

Jurusan mengajukan calon dosen penguji yang terdiri dari

empat orang, yaitu Pembimbing Utama sebagai Ketua, Pembim

bing kedua sebagai Sekretaris dan dua orang dosen jurusan yang relevan dengan permasalahan yang dibahas oleh maha

siswa. Hasil ujian sidang langsung diumumkan setelah se

-mua dosen penguji selesai menguji.

(54)

178

predikat kelulusan mahasiswa adalah sebagai berikut;

1) Cumlaude, dengan syarat;

-IPK (Indeks Prestasi Kumulatip) 3,26 - 4,00.

-Masa penyelesaian studi paling lama sesuai dengan

batas perkiraan minimal penyelenggaraan program

studi ditambah dengan maximal setengah semester.

-Tidak ada nilai C dan D.

2) Sangat memuaskan, dengan syarat ;

-IPK (Indeks Prestasi Kumulatip) 2,51 - 3,25.

-Masa penyelesaian studi paling lama sesuai dengan

batas perkiraan minimal ditambah dua semester ber ikutnya.

-Tidak ada nilai D.

3) Memuaskan, dengan syarat;

-IPK (Indeks Prestasi Kumulatip) 2,00 - 2,50.

-Masa penyelesaian studi paling lama sampai batas

maximal penyelesaian studi fakultas masing-masing.

-Nilai D tidak lebih dari ^0%.

Sumber: Pedoman Universitas Tanjungpura Pontianak

Tahun 1985/1986.

4. Pengelolaan nilai.

Suatu hambatan yang sangat dirasakan dalam penge

-lolaan nilai adalah keterlambatan masuknya nilai dari do sen ke fakultas. Oleh karena itu pengiriman arus nilai ke BAAK juga mengalami keterlambatan. Keterlambatan ini

juga membawa dampak pada keterlambatan pengisian kartu

(55)

179

menghambat perkuliahan pada awal semester. Untuk mencatat hasil studi mahasiswa setiap semester pada FKIP Untan

mem-pergunakan selembaran formulir isian yang untuk sementara

dijadikan standard yang dipersiapkan oleh Universitas (da

lam hal ini BAAK). Formulir atau kartu yang dimaksud ada

-lah kartu hasil studi (khs) yang juga harus dikirim ke

BAAK setelah diisi dan ditandatangani oleh dosen PA maha

-siswa masing-masing. Kartu hasil studi (Khs) ini hanya

me-rekam beberapa-aspek seperti mata kuliah dan sksnya,nilai

dan indeks prestasi mahasiswa pada setiap semester.

Sementara ini sangat dirasakan sekali bahwa pela -yanan dosen wali belum efektif, artinya belum berfungsi

sebagai pembimbing akademik dalam arti kata yang

sebenar-nya terhadap mahasiswa. Hal ini disebabkan karena mahasis

wa belum merasakan adanya kesulitan yang patut dikonsul -tasikan dengan dosen wali. Di sisi lain kontrol terhadap

fungsi dosen wali ini memang belum terwujud sebagaimana

mestinya.

Selain merekam nilai, indeks prestasi dan beban studi mahsiswa pada khs, juga diadakan pencatatan nilai

pada sebuah buku besar untuk setiap program studi. Namun yang tercatat dalam buku ini hanyalah satu nilai saja dan

sks mata kuliah. Daf

Referensi

Dokumen terkait

Kertas karya ini berjudul FRIENDSHIP AND LOVE STORY PORTRAYED IN HARUKI MURAKAMI’S NOVEL “NORWEGIAN WOOD.” Tokoh utama dalam novel tersebut adalah Toru Watanabe.. Kertas karya

Penambahan Complete Rumen Modifier dalam ransum berbasis jerami jagung mempengaruhi produksi gas metan, namun tidak mempengaruhi degradasi bahan kering dan pada

Beberapa hal yang terkait dengan kebijakan untuk mewujudkan good governance pada sektor publik antara lain meliputi penetapan standar etika dan perilaku aparatur pemerintah,

Perbedaan kecil antara kanal IR1 dengan kanal IR2 menunjukkan awan tinggi dan tebal (Cumulonimbus) sedangkan perbedaan yang besar menunjukkan ketiadaan awan

[r]

Observasi digunakan untuk melengkapi data dari wawancara dan pengumpulan hasil dokumentasi, terutama dalam lingkup masalah penelitian, antara lain mengamati pelaksanaan

KETIGA SKENARIO DIBUAT, TETAPI DALAM KERANGKA GLOBAL, YG IMPLEMENTASINYA SECARA RINCI PADA SAAT TAMKA SEDANG BERJALAN (MINING IN PROGRESS ). HARGA JUAL

Pada umumnya metode ini diterapkan dalam beberapa kampus atau sekolah, seperti mendesain interface yang digunakan untuk media pembelajaran jarak jauh dengan