• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RUMAH MAKAN IBU HAJI CIJANTUNG PURWAKARTA CABANG KOTA BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RUMAH MAKAN IBU HAJI CIJANTUNG PURWAKARTA CABANG KOTA BANDUNG."

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPIPS : 1398/UN.40.2.5.3/PL/2013

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RUMAH MAKAN IBU HAJI

CIJANTUNG PURWAKARTA CABANG KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata

Sarah Noor Fauzia 0707486

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI KATERING

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

No. Daftar FPIPS : 1398/UN.40.2.5.3/PL/2013

Pengaruh Faktor-Faktor Bauran Pemasaran

Terhadap

Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ibu Haji

Cijantung Purwakarta Cabang Kota Bandung

Oleh

Sarah Noor Fauzia

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Sarah Noor Fauzia 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2013

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

(3)

No. Daftar FPIPS : 1398/UN.40.2.5.3/PL/2013

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN TERHADAP

KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RUMAH MAKAN IBU HAJI

CIJANTUNG PURWAKARTA CABANG KOTA BANDUNG

Skripsi disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Caria Ningsih, SE., M.Si Ahmad H. Galih Kusumah, SST.Par.,MM NIP. 19800131.200812.2.002 NIP. 19810522.201012.1.006

Mengetahui:

Ketua Program Studi

Manajemen Industri Katering

Agus Sudono, SE.,MM. NIP. 19820508.200812.1.002

Penanggung Jawab Yuridis

(4)

ABSTRAK

Sarah Noor Fauzia (2013). PENGARUH FAKTOR-FAKTOR BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RUMAH MAKAN IBU HAJI CIJANTUNG PURWAKARTA CABANG KOTA BANDUNG. Dibawah bimbingan Caria Ningsih, SE., M.Si dan Ahmad H. Galih Kusumah, SST.Par., MM.

Permasalahan dalam penelitian ini yaitu jumlah konsumen yang melakukan transaksi di rumah makan mengalami penurunan rendahnya keputusan pembelian menyebabkan penurunan pada jumlah konsumen. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor-faktor bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian.

Objek dalam penelitian ini yaitu Rumah Makan Ibu Haji Cijantung Purwakarta Cabang Kota Bandung, dan konsumen yang melakukan transaksi pembelian merupakan subjek dalam penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, kuesioner, dan observasi sampel dalam penelitian sebanyak 100 responden.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel faktor-faktor bauran pemasaran yang terdiri dari produk (X1), harga(X2), tempat(X3), promosi(X4),

orang(X5), bukti fisik(X6), dan proses(X7) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian (Y) sebesar 68,6% dan 31,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh penulis. Faktor yang lebih dominan mempengaruhi keputusan pembelian adalah proses.

Keputusan pembelian dapat ditingkatkan dengan fokus pada kebutuhan konsumen disarankan pihak pemilik dapat menciptakan suatu karakteristik agar mendapat sasaran konsumen yang tepat hingga meningkatkan keputusan pembelian berdasarkan usia, status, pekerjaan, pendapatan, dan pengeluaran; memberikan kemudahan dalam pembayaran menggunakan kartu kredit sehingga dapat meningkatkan keputusan pembelian, dan pihak pemilik disarankan untuk dapat mencukupi kebutuhan bahan baku produksi yang digunakan sehingga harga jual produk menjadi lebih kompetitif dengan pesaing.

(5)

ABSTRACT

Sarah Noor Fauzia (2013). THE INFLUENCE OF MARKETING MIX FACTORS TOWARD PURCHASE DECISION IN IBU HAJI CIJANTUNG RESTAURANT PURWAKARTA BRANCH OFFICE OF BANDUNG. Under the guidance of Caria Ningsih, SE., M.Si and Ahmad H. Galih Kusumah, SST.Par., MM.

The problem of this research was the decreasing of consumers’ transaction

in restaurant that causes the desreasing of consumers amount. The purpose of the research were to find out and analyze the influence of marketing mix toward the purchase decision.

The objects of the research was Ibu Haji Cijantung Restaurant Purwakarta Branch office of Bandung, and the subject of the research was the consumers doing a transaction in the restaurant. The method employed in this research was descriptive research and verification. Interview, questionnaires, and observation technique were used as instrument to collect the data and the sample of the research was taken from 100 consumers of the restaurant.

The result of the research showed variable of marketing mix factors consists of product (X1), price (X2), place (X3), promotion (X4), people (X5),

physical evidence (X6), and process (X7) that influence positively and

significantly 68,6% toward purchasing decision (Y) and 31,4% was influenced by other variables that was not researched by the authors. The most dominant factors influencing the purchase decision was process.

Purchase decision can be increased by focusing on the consumers’ needs the owner is suggested to create a characteristic therefore it can get accurate consumers and can increase purchase decision on the basis of age, status, proffesion, income, and costs; giving an easier of payment by using a credit card so that it can increase purchase decision; and it is also suggested that the owner can satisfy of raw materials products used therefore it can increase selling price of product and make it becomes more competitive with competitor of the restaurant.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 8

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 8

1.3.2 Kegunaan Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Pengertian Restoran ... 10

2.1.2 Keputusan Pembelian ... 12

2.1.2.1 Pengertian Keputusan Pembelian ... 12

2.1.2.2 Tahapan Proses Keputusan Pembelian ... 13

2.1.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelian 15 2.1.3 Bauran Pemasaran ... 18

A. Product (Produk) ... 21

B. Price (Harga) ... 24

C. Place (Tempat) ... 28

D. Promotion (Promosi) ... 33

E. People (Orang) ... 38

F. Physical evidence (Bukti Fisik) ... 40

(7)

2.1.4 Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan

Pembelian ... 44

2.1.5 Penelitan Terdahulu ... 50

2.2 Kerangka Pemikiran ... 51

2.3 Hipotesis ... 56

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 57

3.2 Metode Penelitian ... 57

3.3 Operasionalisasi Variabel ... 58

3.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 64

3.4.1 Sumber Data ... 64

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 64

3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ... 66

3.5.1 Populasi ... 66

3.5.2 Sampel ... 66

3.5.3 Teknik Sampling ... 67

3.6 Analisis Data ... 68

3.6.1 Hasil Pengujian Validitas ... 69

3.6.2 Hasil Pengujian Realibitas ... 72

3.6.3 Analisis Korelasi ... 75

3.6.4 Uji F secara Simultan ... 75

3.6.5 Uji t secara Parsial ... 76

3.6.6 Menentukan Persamaan Regresi Linear Berganda .... 77

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 79

4.1.1 Profil Perusahaan ... 79

4.1.2 Karakteristik Responden ... 81

(8)

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia . 83 4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan

Pendidikan ... 84

4.1.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 85

4.1.2.5 Karakterisik Responden Berdasarkan Status 86 4.1.2.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Per Bulan ... 87

4.1.2.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Per Bulan ... 88

4.1.2.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Satu Bulan Terakhir ... 89

4.2 Hasil Penelitian Faktor-faktor Bauran Pemasaran ... 90

4.2.1 Tanggapan Responden Terhadap Faktor-faktor Bauran Pemasaran ... 90

4.2.1.1 Tanggapan Responden Terhadap Produk .... 91

4.2.1.2 Tanggapan Responden Terhadap Harga ... 93

4.2.1.3 Tanggapan Responden Terhadap Tempat .... 95

4.2.1.4 Tanggapan Responden Terhadap Promosi ... 97

4.2.1.5 Tanggapan Responden Terhadap Orang ... 100

4.2.1.6 Tanggapan Responden Terhadap Bukti Fisik ... 102

4.2.1.7 Tanggapan Responden Terhadap Proses ... 105

4.2.1.8 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Faktor-faktor Bauran Pemasaran ... 107

4.3 Hasil Penelitian Keputusan Pembelian ... 110

4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Pilihan Produk ... 110

(9)

Pembayaran ... 116 4.3.6 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap

Keputusan Pembelian ... 117 4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 119 4.4.1 Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi ... 120 4.4.2 Pengujian Hipotesis dan Signifikansi Secara Simultan

(Uji F) ... 121 4.4.3 Pengujian Hipotesis dan Signifikansi Secara Parsial

(Uji t) ... 122 4.4.4 Analisis Regresi Ganda Pengaruh Faktor-faktor Bauran

Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian ... 124 4.4.5 Pembahasan Pengaruh Faktor-faktor Bauran Pemasaran

Terhadap Keputusan Pembelian ... 125

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan ... 131 5.2 Rekomendasi ... 132

DAFTAR PUSTAKA ... xv

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Wisatawan Mancanegara tahun 2007 – 2011 ... 2

Tabel 1.2 Indeks Tendensi Bisnis (ITB) Triwulan II-2011–Triwulan II-2012 dan Perkiraan Triwulan III-2012 Menurut Sektor ... 3

Tabel 1.3 Jumlah Konsumen Rumah Makan Ibu Haji Cijantung Purwakarta Cabang Kota Bandung Tahun 2008 – 2011 ... 7

Tabel 2.1 Definisi Produk menurut Para Ahli ... 22

Tabel 2.2 Definisi Harga menurut Para Ahli ... 25

Tabel 2.3 Definisi Lokasi menurut Para Ahli ... 28

Tabel 2.4 Definisi Promosi menurut Para Ahli ... 33

Tabel 2.5 Definisi Orang menurut Para Ahli ... 38

Tabel 2.6 Definisi Bukti fisik menurut Para Ahli ... 40

Tabel 2.7 Definisi Proses menurut Para Ahli ... 42

Tabel 2.8 Faktor-faktor yang Meningkatkan Pencarian Informasi Sebelum Pembelian ... 48

Tabel 2.9 Penelitian Terdahulu Berkaitan dengan Masalah Penelitian ... 50

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 59

Tabel 3.2 Sumber Data ... 64

Tabel 3.3 Jumlah Konsumen RM Ibu Haji Cijantung tahun 2008–2011 ... 66

Tabel 3.4 Teknik Penarikan Sampel ... 68

Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Faktor-faktor Bauran Pemasaran ... 71

Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Keputusan Pembelian ... 72

(11)

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 82

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 83

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 84

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 85

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Status ... 86

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Per Bulan ... 87

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Per Bulan ... 88

Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian Satu Bulan Terakhir ... 89

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Terhadap Produk ... 91

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Terhadap Harga ... 93

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Terhadap Tempat ... 96

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Terhadap Promosi ... 98

Tabel 4.13 Tanggapan Responden Terhadap Orang ... 100

Tabel 4.14 Tanggapan Responden Terhadap Bukti Fisik ... 103

Tabel 4.15 Tanggapan Responden Terhadap Proses ... 105

Tabel 4.16 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Faktor-faktor Bauran Pemasaran ... 108

Tabel 4.17 Tanggapan Responden Terhadap Pilihan Produk ... 110

Tabel 4.18 Tanggapan Responden Terhadap Pilihan Merek ... 112

Tabel 4.19 Tanggapan Responden Terhadap Jumlah Pembelian ... 114

Tabel 4.20 Tanggapan Responden Terhadap Waktu Pembelian ... 115

(12)

Tabel 4.22 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Keputusan

Pembelian ... 118

Tabel 4.22 Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi ... 120

Tabel 4.23 Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ... 120

Tabel 4.24 Output ANOVA ... 121

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Pembelian Konsumen : Model Lima Tahap ... 13

Gambar 2.2 Langkah antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian .... 15

Gambar 2.3 Model Perilaku Konsumen ... 16

Gambar 2.4 Perluasan Bauran Pemasaran Jasa ... 21

Gambar 2.5 Tiga Tingkat Produk ... 23

Gambar 2.6 Matriks Strategi Harga ... 26

Gambar 2.7 Pilihan Saluran Distribusi Jasa ... 32

Gambar 2.8 Model Pengambilan Keputusan Pembeli ... 46

Gambar 2.9 Kerangka Pemikiran Pengaruh Faktor-Faktor Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ibu Haji Cijantung Purwakarta Cabang Kota Bandung ... 55

Gambar 2.10 Paradigma Penelitian Pengaruh Faktor-Faktor Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian ... 56

Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 82

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 84

Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 85

Gambar 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 86

Gambar 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Status ... 87

Gambar 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Per Bulan ... 88

Gambar 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Per Bulan ... 89

(14)

Gambar 4.9 Garis Kontinum Faktor Produk ... 93

Gambar 4.10 Garis Kontinum Faktor Harga ... 95

Gambar 4.11 Garis Kontinum Faktor Tempat ... 97

Gambar 4.12 Garis Kontinum Faktor Promosi ... 99

Gambar 4.13 Garis Kontinum Faktor Orang ... 102

Gambar 4.14 Garis Kontinum Faktor Bukti Fisik ... 104

Gambar 4.15 Garis Kontinum Faktor Proses ... 107

Gambar 4.16 Garis Kontinum Tanggapan Responden Terhadap Bauran Pemasaran ... 109

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pariwisata merupakan suatu daya tarik bagi setiap negara maupun daerahnya masing-masing. Pariwisata adalah industri jasa yang menanggani mulai dari transportasi, tempat tinggal (akomodasi), makanan, minuman, dan jasa bersangkutan lainnya. Industri pariwisata bagi banyak negara dijadikan sebagai

sumber pajak dan pendapatan. Pengembangan akan industri pariwisata ini, merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mempromosikan negara maupun wilayahnya sebagai daerah wisata hingga mampu meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa. MenurutUndang-undang No. 10

tahun 2009 tentang kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah.

(16)

2

wisata belanja, dan wisata keagamaan di berbagai kawasan yang tersebar di Indonesia. Indonesia memiliki sektor ekonomi penting yaitu pariwisata.

Tabel 1.1

Perkembangan Wisatawan Nusantara tahun 2007 – 2011

Tahun Perjalanan

Dapat dilihat pada tabel 1.1 perkembangan jumlah wisatawan nusantara setiap tahunnya mengalami kenaikan. Penerimaan devisa sektor pariwisata memberikan kontribusi besar bagi kelangsungan perekonomian. Indonesia memiliki sejumlah destinasi yang menjadi sasaran utama tujuan wisata, terdapat salah satu wilayah yang dijadikan tempat wisata yaitu Kota Bandung. Kota metropolitan terbesar di Jawa Barat yaitu Kota Bandung.

Kota Bandung pada awalnya merupakan kawasan pertanian, namun dengan tumbuhnya laju urbanisasi lahan pertanian menjadi kawasan perumahan kemudian sesuai dengan perubahan ekonomi kota ini berubah menjadi kawasan industri dan bisnis.Sektor industri terus berkembang saat ini dan yang memegang peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi adalah sektor perdagangan dan jasa. Selain itu, Bandung dikenal sebagai kota belanja dengan terdapat mall, distro, dan factory outlet yang banyak tersebar di kota ini. Saat ini, Kota Bandung merupakan

salah satu kota tujuan utama pariwisata dan pendidikan.

(17)

3

dan asing namun perkembangannya berpotensi baik. Menurut Sugiharta dalam Prospek Industri Kuliner Masa Kini dan Masa Depan, sejak tahun 1995 istilah usaha kuliner telah berkembang di tanah air yaitu Indonesia oleh masyarakat khususnya Bandung. Sesuai dengan moto Bandung yaitu : “Datang senang, pulang dengan kenangan”. Itulah yang diberikan Kota Bandung bagi para

wisatawan yang telah mengunjungi kota ini. Sehingga berangsur-angsur citra Kota Bandung dikenal sebagai kota wisata kuliner.

Tabel 1.2

Indeks Tendensi Bisnis (ITB) Triwulan II-2011–Triwulan II-2012 dan Perkiraan Triwulan III-2012 Menurut Sektor

Sektor ITB

1 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan

105.85 110.15 98.14 117.31 106.15 109.48

2 Pertambangan dan Penggalian

104.53 105.13 108.36 102.13 92.55 101.45

3 Industri Pengolahan 105.31 106.45 105.34 99.34 106.06 107.39

4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 105.32 106.90 105.04 98.50 102.06 106.55

5 Konstruksi 106.42 108.83 111.51 98.53 104.83 106.43

6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran

106.19 107.64 106.94 104.29 110.21 110.95

7 Pengangkutan dan Komunikasi

104.93 112.85 106.05 98.42 104.14 112.11

8 Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan

108.60 107.80 109.05 110.92 105.77 107.48

9 Jasa-jasa 107.08 106.39 106.58 105.62 106.17 106.94

Indeks Tendensi Bisnis 105.75 107.86 106.92 103.89 104.22 107.64

Sumber : BPS 2012

(18)

4

104.22. Semua sektor bisnis pada triwulan III-2012 diperkirakan mengalami peningkatan dari sisi kondisi bisnis. Sektor perdagangan, hotel, dan restoran mengalami peningkatan sebesar 110.95 dibandingkan dengan triwulan II-2012.

Meningkatnya kebiasaan masyarakat untuk berwisata kuliner membuat para pengusaha ingin memberikan suatu ciri khas dan inovasi tersendiri. Terlihat dari jumlah rumah makan atau restoran, café, kedai, kantin, hingga pedagang kaki lima yang terus meningkat di Kota Bandung. Meningkatnya usaha kuliner ini terlihat dari antusias para wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi tempat wisata di Kota Bandung. Potensi dalam usaha kuliner ini digunakan oleh para pemilik usaha tidak hanya digunakan untuk meraih keuntungan, tetapi memberikan kontribusi bagi pemerintah daerah kota.

Konsumen selalu mempunyai keinginan untuk selalu memenuhi segala kebutuhannya. Memahami kebutuhan konsumen dinilai dan mempunyai peranan penting bagi para pelaku usaha dalam bidang kuliner. Konsumen akan berusaha memaksimalkan kepuasannya selama kemampuan finansialnya memungkinkan. Pentingnya memahami konsumen sesuai dengan definisi pemasaran menurut Mowen dalam Hurriyati (2010:69) yaitu kegiatan manusia yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Menurut Kotler (2005:17) program pemasaran terdiri dari sejumlah keputusan tentang bauran alat-alat pemasaran yang digunakan.

(19)

5

komersil. Konsumen tentunya lebih memilih rumah makan dari segi tempat (suasana dari mudahnya akses jalan), harga (terjangkau), rasa, pelayanan, dan kebersihan. Pencitraan kuliner sekarang ini lebih condong kepada semakin banyaknya jenis makanan, pengaruh lingkungan, meningkatnya pertumbuhan ekonomi, danpersaingan dalam pemutusan pembelian konsumen.

Citra rumah makan khas daerah Parahyangan yaitu Sunda perlu tetap dipertahankan. Rumah Makan Ibu Haji Cijantung Purwakarta merupakan salah satu rumah makan sunda yang menyajikan makanan khas Sunda, kemudian mulai dirintis pada tahun 1997 di Purwakarta dan berkembang hingga di Kota Bandung. Para pemilik rumah makan sunda dikatakan perlu merancang strategi pemasaran agar mencapai tujuan pemasaran di pasar sasaran dalam pemutusan pembelian konsumen. Data jumlah konsumen yang melakukan transaksi di Rumah Makan Ibu Haji Cijantung Purwakarta Cabang Kota Bandung, dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini.

Tabel 1.3

Jumlah Konsumen Rumah Makan Ibu Haji Cijantung Purwakarta Cabang Kota Bandung Tahun 2008 - 2011

No. Tahun Jumlah konsumen setiap cabang Total

Lodaya MTC Cibeureum

1. 2008 59.731 63.080 60.301 183.112

2. 2009 61.980 63.102 59.000 184.082

3. 2010 59.402 60.573 57.008 176.983

4. 2011 58.535 59.021 56.302 173.858

Jumlah 239.648 245.776 232.611 718.035

Sumber : Manajemen RM Ibu Haji Cijantung Purwakarta Cabang Lodaya

(20)

6

setiap tahun. Cabang Lodaya dan MTC mengalami penurunan jumlah konsumen, walaupun tahun 2008 dan 2009 cabang MTC mengalami kenaikan tetapi jumlahnya tidak terlalu signifikan, sedangkan cabang Cibeureum tahun 2009 hingga 2011 berturut-turut mengalami penurunan. Gejala penurunan jumlah konsumen berangsur-angsur dapat berpengaruh pada mekanisme pasar mencerminkan dari minat konsumsi masyarakat (konsumen) terhadap rendahnya keputusan pembelian konsumen.

Jumlah konsumen yang melakukan transaksi pada Rumah Makan Ibu Haji Cijantung terlihat menurun diduga karena rendahnya keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen. Strategi dalam pemasaran penting untuk diperbaharui yaitu dengan cara meningkatkan kinerja bauran pemasaran. Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:491) berbagai kegiatan bauran pemasaran perusahaan yang berusaha menyampaikan manfaat produk dan jasa mereka mempengaruhi keputusan pembelian. Pemutusan pembelian yang rendah dapat berdampak pada kelangsungan perusahaan, maka pihak pemilik harus menjaga ukuran pasar dan daya beli masyarakat (konsumen). Pihak pemilik perlu berusaha untuk memahami proses keputusan pembelian konsumen secara penuh, semua pengalaman mereka dalam pembelajaran, memilih, menggunakan, hingga menolak produk.

(21)

7

dan peningkatan usahanya. Target pasar sasaran tidak akan dapat tercapai tanpa disertai adanya penetapan kombinasi strategi bauran pemasaran yang tepat.

Pihak pemilik usaha juga penting memperhatikan dan mengembangkan pemahaman mengenai cara konsumen melakukan keputusan pembelian dengan menggunakan strategi pemasaran kemudian, diimplementasikan melalui bauran pemasaran yang terdiri dari 7P : product (produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi), people (orang), physical evidence (bukti fisik), dan process

(proses) yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pasar serta konsumen menurut Zeithaml et al (2011:24).

(22)

8

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, diidentifikasikan permasalahan pada RM Ibu Haji Cijantung terhadap rendahnya jumlah konsumen sehingga berpengaruh pada keputusan pembelian. Keputusan pembelian dipengaruhi oleh faktor-faktor bauran pemasaran. Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan rumusan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana faktor-faktor bauran pemasaran pada Rumah Makan Ibu Haji Cijantung Purwakarta Cabang Kota Bandung ?

2. Bagaimana keputusan pembelian konsumen pada Rumah Makan Ibu Haji Cijantung Purwakarta Cabang Kota Bandung ?

3. Seberapa besar pengaruh faktor-faktor bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Ibu Haji Cijantung Purwakarta Cabang Kota Bandung ?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data. Maka, tujuan daripada diadakannya penelitian ini antara lain :

a. Untuk mengetahui dan memahami pengaruh faktor-faktor bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Ibu Haji Cijantung Purwakarta Cabang Kota Bandung.

(23)

9

c. Untuk mengetahui dan memahami pengaruh faktor-faktor bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Ibu Haji Cijantung Purwakarta Cabang Kota Bandung.

1.3.2Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari pelaksanaan dari penelitian ini adalah :

1)Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai konsep bauran pemasaran diantaranya product (produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi), people (orang), physical evidence (bukti fisik), dan process (proses) khususnya dalam bidang jasa boga terhadap keputusan pembelian konsumen.

(24)

BAB III

OBJEK PENELITIAN DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menyatakan mengenai keputusan pembelian pada Rumah Makan Ibu Haji Cijantung Purwakarta Cabang Kota Bandung. Adapun objek penelitian yang menjadi variabel independent (bebas) yaitu faktor-faktor bauran pemasaran yang terdiri dari produk(X1), harga(X2), tempat(X3), promosi(X4),

orang(X5), bukti fisik(X6), dan proses(X7). Sedangkan variabel dependent (terikat)

yaitu keputusan pembelian (Y).

Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah tanggapan konsumen tentang bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian. Sedangkan subjek penelitian yang dituju adalah konsumen yang melakukan transaksi pembelian pada Rumah Makan Ibu Haji Cijantung Purwakarta Cabang Kota Bandung, yang terletak di Jalan Lodaya, Jalan Raya Cibeureum, dan MTC (Metro Indah Mall) Bandung.

3.2 Metode Penelitian

(25)

58

bahwa penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.

Nazir berpendapat bahwa (2005:54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Penelitian verifikatif adalah sebuah penelitian yang bertujuan untuk menggali secara luas tentang sebab-musabab atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu menurut Sukidin & Mundir (2005:19). Jenis penelitian verifikatif dalam sebuah penelitian pada dasarnya bertujuan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis melalui pengumpulan data di lapangan. Berdasarkan jenis penelitian yang digunakan maka penelitian ini akan diuji mengenai pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian konsumen.

3.3 Operasionalisasi Variabel

(26)

59

Penelitian ini menggunakan semantic defferensial scale atau skala perbedaan semantik yang membagi antara dua ujung yang paling ekstrem yang berlawanan dalam suatu kontinum ke dalam beberapa bagian serta digunakan untuk mengukur sikap responden. Dapat dilihat dalam tabel 3.1 operasional variabel, sebagai berikut :

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala Keputusan

Pilihan produk Data diperoleh dari konsumen dengan

(27)
(28)

61

desain makanan dan minuman.  Tingkat kualitas

(29)
(30)

63

(31)

64

3.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Sumber Data

Data untuk suatu penelitian dapat dikumpulkan dari berbagai sumber. Adapun sumber data cenderung pada pengertian dari mana (sumbernya) data itu berasal. Berdasarkan hal itu, Sanusi berpendapat bahwa (2011:104) data tergolong menjadi dua bagian yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti. Sumber primer dalam penelitian ini adalah jumlah konsumen yang melakukan transaksi pada Rumah Makan Ibu Haji Cijantung.

Data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain. Adapun sumber sekunder yaitu melalui literatur, artikel, jurnal serta situs-situs yang berkaitan dengan penelitian ini.

Tabel 3.2 Sumber Data

No. Data Jenis Data

1 Perkembangan Wisatawan Nusantara tahun 2007 – 2011

Sekunder

2 Indeks Tendensi Bisnis (ITB) Triwulan II 2011–Triwulan II-2012 dan Perkiraan Triwulan III-2012 Menurut Sektor

Sekunder

3 Jumlah Konsumen Rumah Makan Ibu Haji Cijantung Purwakarta Cabang Kota

Bandung tahun 2008 – 2011

Primer

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

(32)

65

tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat dokumen. Dapat dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data dengan beberapa cara, diantaranya :

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian. Tujuan wawancara ialah mengumpulkan data melalui respons verbal. Wawancara ini digunakan sebagai teknik pengumpulan data melalui komunikasi langsung dengan konsumen dan management Rumah Makan Ibu Haji Cijantung.

2. Kuesioner

Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang berisi pertanyaan atau pernyataan Pengumpulan data sering tidak memerlukan kehadiran peneliti, namun cukup diwakili oleh daftar pertanyaan yang sudah disusun secara cermat terlebih dahulu kemudian ditujukan kepada konsumen Rumah Makan Ibu Haji Cijantung.

3. Observasi

(33)

66

pada konsumen Rumah Makan Ibu Haji Cijantung Purwakarta Cabang Kota Bandung.

3.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

3.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya menurut Sugiyono (2010:61). Sedangkan Sanusi (2011:87) berpendapat bahwa populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan. Jadi, kumpulan elemen itu menunjukkan jumlah, sedangkan ciri-ciri tertentu menunjukkan karakteristik dari kumpulan itu. Konsumen yang melakukan transaksi dan mengunjungi Rumah Makan Ibu Haji Cijantung Purwakarta yang dijadikan populasi yaitu :

Tabel 3.3

Jumlah Konsumen RM Ibu Haji Cijantung tahun 2008–2011

No. Cabang Jumlah Konsumen

1. Lodaya 239.648

2. MTC 245.776

3. Cibeureum 232.611

Total 716.845

Rata-rata 238.948

Sumber : Manajemen RM Ibu Haji Cijantung Purwakarta Cabang Lodaya

3.5.2 Sampel

(34)

67

Cijantung sebanyak 716.845 orang dengan rata-rata 238.948 orang. Rumus yang digunakan dalam penentuan sampel menggunakan rumus Slovin dalam Sanusi (2011:101) adalah sebagai berikut :

N n =

1 + Nα2

Di mana : n = ukuran sampel N = ukuran populasi α2

= toleransi ketidaktelitian dalam persen (10%) 238.948 238.948

n = = = 100

1 + 238.948 (0,1)2 2389,49

Jadi, jumlah responden yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 orang.

3.5.3 Teknik Sampling

(35)

68

Menurut Sugiyono (2010:63) probability sampling terdiri atas simple random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate

stratified random, dan sampling area (cluster) sampling (sampling menurut

daerah). Sedangkan nonprobability sampling meliputi sampling sistematis,

sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan

snowball sampling. Dalam penelitian ini, menggunakan nonprobability sampling

yaitu simple random sampling. Simple random sampling dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen. Semua subjek yang termasuk dalam populasi mempunyai hak untuk dijadikan anggota sampel.

Namun, dalam penelitian sampel yang didapatkan dapat menggambarkan dan mewakili dari hasil penelitian. Penentuan sampel dilakukan dengan untuk mendapatkan sampel yang repesantatif bagi penelitian.

Tabel 3.4

Teknik Penarikan Sampel

No. Cabang

Total Jumlah

Konsumen per cabang / Total Konsumen x 100

Sampel

1. Lodaya 239.648/716.845 x 100 33 2. MTC 245.776/716.845 x 100 34 3. Cibeureum 232.611/716.845 x 100 33

Total 100

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012

3.6 Analisis Data

(36)

69

bersifat kualitatif dan analisis kuantitatif dengan pengujian hipotesis. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian.

Data dapat dikatakan benar atau tidak jika instrumen penelitian yang digunakan benar. Agar data yang diperoleh mempunyai tingkat ketepatan (akurat) dan kesesuaian (konsisten) yang tinggi, maka instrumen penelitian dapat dilihat dari validitas dan realibilitas.

3.6.1 Hasil Pengujian Validitas

Dalam penelitian, kekuatan instrumen penelitian (valid dan realibel) merupakan hal yang penting dalam pengumpulan data. Riduwan dan Sunarto (2011:348) mengemukakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Validitas berprinsip terhadap pengukuran pada instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mengukur itu valid. Valid berarti instrumen dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono,2010:348).

(37)

70

Dimana :

r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subyek dari seluruh item Y = Skor total

∑ = Jumlah skor dalam distribusi X ∑ = Jumlah skor dalam distribusi Y ∑ 2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X ∑ 2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

Terdapat langkah-langkah untuk menguji signifikansi koefisien korelasi yang diduga dari suatu populasi, sebagai berikut :

a. Nilai r dibandingkan dengan r tabel dengan derajat bebas (n – 2). b. Mengambil keputusan dengan kriteria, yaitu :

Jika nilai r hitung > r tabel maka soal tersebut valid (diterima),

Jika nilai r hitung < r tabel maka soal tersebut tidak valid (ditolak).

(38)

71

Tabel 3.5

Hasil Pengujian Validitas Faktor-faktor Bauran Pemasaran

No. Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

Bauran Pemasaran Produk

1. Kelezatan makanan dan minuman 0,498 0,374 Valid 2. Keragaman makanan dan minuman 0,548 0,374 Valid 3. Kemenarikan desain makanan dan

minuman

0,556 0,374 Valid

4. Kualitas makanan dan minuman 0,398 0,374 Valid Harga

1. Kesesuaian harga yang ditawarkan 0,569 0,374 Valid 2. Kesesuaian harga dengan tingkat kualitas

makanan dan minuman

0,414 0,374 Valid

3. Kesesuaian harga dengan pesaing lainnya 0,607 0,374 Valid Tempat

1. Keterjangkauan mencapai lokasi 0,647 0,374 Valid

2. Kenyamanan tempat parkir 0,520 0,374 Valid

3. Kenyamanan lingkungan sekitar lokasi 0,639 0,374 Valid

4. Kemudahan mencari lokasi 0,511 0,374 Valid

Promosi

1. Kejelasan dalam pemberian informasi 0,584 0,374 Valid 2. Kemenarikan interaksi produsen

(manajemen) dan konsumen

0,544 0,374 Valid

3. Kemenarikan penawaran iklan di media cetak dan elektronik

0,680 0,374 Valid

4. Kesesuaian penawaran promosi berupa diskon, kupon

0,514 0,374 Valid

Orang

1. Keterampilan karyawan dalam memberikan pelayanan

0,556 0,374 Valid

2. Keramahan karyawan dalam memberikan pelayanan

0,516 0,374 Valid

3. Kepedulian karyawan dalam memberikan pelayanan

0,446 0,374 Valid

4. Kemenarikan penampilan karyawan 0,502 0,374 Valid Bukti fisik

1. Kemenarikan tata letak dari gedung dan ruang

0,429 0,374 Valid

2. Kemenarikan rancangan desain interior 0,429 0,374 Valid

3. Kelengkapan fasilitas 0,571 0,374 Valid

4. Kelangkapan bangunan termasuk lighting

system

0,544 0,374 Valid

Proses

1. Kemudahan proses pelayanan 0,740 0,374 Valid

(39)

72

3. Kemudahan proses pembayaran 0,457 0,374 Valid

4. Ketanggapan dalam proses pelayanan 0,586 0,374 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012

Tabel 3.6

Hasil Pengujian Validitas Keputusan Pembelian

No. Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

Keputusan Pembelian Pilihan Produk

1. Kemenarikan ciri khas makanan dan minuman dengan pesaing lainnya

0,630 0,374 Valid

2. Kesesuaian ukuran makanan dan minuman 0,820 0,374 Valid 3. Kemenarikan fasilitas termasuk arena

bermain

0,745 0,374 Valid

Pilihan Merek

1. Kemenarikan merek 0,648 0,374 Valid

2. Kepercayaan terhadap merek 0,722 0,374 Valid

Jumlah Pembelian

1. Ketersediaan barang (makanan dan minuman)

0,823 0,374 Valid

Waktu Pembelian

1. Intensitas pembelian makanan dan minuman

0,834 0,374 Valid

Metode Pembayaran

1. Kemudahan menyediakan pembayaran tunai

0,530 0,374 Valid

2. Kemudahan menyediakan pembayaran kredit

0,548 0,374 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012

3.6.2 Hasil Pengujian Realibilitas

(40)

73

digunakan oleh orang yang berlainan dalam waktu yang bersamaan atau waktu yang berlainan. Menurut Sugiyono (2010:348) reliabel artinya dapat dipercaya juga dapat diandalkan, sehingga beberapa kali diulang pun hasilnya akan tetap sama (konsisten). Pengujian realibilitas dengan teknik Alfa Cronbach dilakukan dengan menggunakan rumus yaitu :

Sugiyono (2010:365) Dimana :

K = mean kuadrat antara subyek Ʃ si2 = mean kuadrat kesalahan

s t 2 = varians total

adapun rumus untuk varians total dan varians item adalah :

Sugiyono (2010:365) Dimana :

JKi = jumlah kuadrat seluruh skor item

JKs = jumlah kuadrat subyek

Berdasarkan pengujian hasil realibilitas instrumen didapat semua variabel reliabel, karena nilai rhitung lebih besar dibandingkan nilai rtabel yang nilainya

adalah 0,374. Dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3.7

Hasil Pengujian Reliabilitas

(41)

74

1. Bauran Pemasaran 0,907 0,374 Reliabel

2. Keputusan Pembelian 0,770 0,374 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012

Penelitian ini terlihat dalam operasional variabel pengukuran skala yang digunakan adalah skala ordinal. Statistik yang bergantung pada distribusi tertentu dan yang menetapkan adanya syarat-syarat tertentu tentang parameter populasi seperti pengujian hipotesis dan penaksiran parameter adalah statistik parametrik, diperlukan persyaratan skala pengukuran minimal interval diungkapkan oleh Kurniawan dalam jurnal berjudul Method Successive Interval (2011). Sedangkan bila dari data penelitian diperoleh data yang memberikan skala pengukuran ordinal, analisis tersebut dapat dilanjutkan maka skala pengukuran ordinal harus ditransformasikan ke dalam skala interval dengan menggunakan Method Successive Interval (MSI).

Method of Successive Interval adalah metode penskalaan untuk menaikan

skala pengukuran ordinal ke skala pengukuran interval menurut Hidayat (2005:55). Langkah-langkah transformasi data ordinal ke data interval yaitu :

1. Menentukan frekuensi setiap respon.

2. Menentukan proporsi setiap responden dengan membagi frekuensi dengan jumlah sampel.

3. Menjumlahkan proporsi secara berurutan untuk setiap respon sehingga diperoleh proporsi kumulatif.

4. Menentukan Z untuk masing-masing proporsi kumulatif yang dianggap menyebar mengikuti sebaran normal baku.

(42)

75

Densitas Batas Bawah (DBB) – Densitas Batas Atas (DBA) Scale value =

Luasan Batas Atas (LBA) – Luasan Batas Bawah (LBB) 6. Mengubah scale value (SV) terkecil menjadi sama dengan satu (1) dan

mentransformasikan masing-masing skala menurut perubahan skala terkecil sehingga diperoleh transformedscale value (TSV).

3.6.3 Analisis Korelasi

Korelasi merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih. Koefisien korelasi (r) nilai koefisien korelasi paling sedikit -1 dan paling besar 1 (-1 ≤ r ≤ 1), artinya jika :

a. r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekat) hubungan sangat kuat dan positif.

b. r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekat) hubungan sangat kuat dan negatif.

c. r = -0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.

3.6.4 Uji F secara Simultan

Pengujian signifikasi dapat menggunakan rumus dengan uji F yang dikemukakan oleh Riduwan dan Sunarto (2011:86).

R 2 / k F =

(1 – R 2 ) / ( n – k – 1) Dimana:

(43)

76

R = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel independen n = Jumlah anggota sampel Kaidah pengujian signifikasi :

Jika F hitung ≥ F tabel, maka Ho ditolak artinya signifikan dan

Jika F hitung≤ F tabel, maka Ho diterima artinya tidak signifikan

Dengan taraf signifikan (α) = 0,01 atau 0,05

3.6.5 Uji t secara Parsial

Pengujian signifikansi berfungsi mencari makna hubungan variabel X terhadap Y dengan menggunakan uji signifikansi, sebagai berikut :

Riduwan dan Sunarto (2011:81)

Dimana :

t = Distribusi student dengan derajat kebebasan (dk) = n - 2 r = Nilai Koefisien Korelasi

n = Jumlah Sampel Kaidah pengujian :

Jika thitung≥ t tabel, maka tolak Ho artinya signifikan dan

(44)

77

Terdapat penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan besar atau kecil, maka dapat dilihat pada tabel interpretasi ketentuan yang tertera, sebagai berikut :

Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut Koefisien Determinasi (KD), untuk menyatakan besar kecilnya pengaruh variabel X terhadap Y. ditentukan dengan rumus yang dinyatakan oleh Riduwan dan Sunarto (2011:81) dibawah ini :

KD = r 2 x 100 % Dimana :

KD = Nilai Koefisien Determinasi r = Nilai Koefisien Korelasi

3.6.6 Menentukan Persamaan Regresi Linear Berganda

(45)

78

ƩY = an + b1Ʃ X1 + b2Ʃ X2

ƩX1Y = a Ʃ X1 + b1Ʃ X12 + b2Ʃ X1X2

ƩX2Y = a Ʃ X2 + b1Ʃ X1X2 + b2Ʃ X22

dua atau lebih. Persamaan regresi ganda antara X1, X2, X3, X4, X5, X6, X7 dan Y

sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7

Dimana :

Y = Keputusan Pembelian

a = konstanta

b1,b2,b3,b4,b5,b6,b7 = koefisien regresi

X1 = Produk

X2 = Harga

X3 = Tempat

X4 = Promosi

X5 = Orang

X6 = Bukti fisik

X7 = Proses

(46)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh faktor-faktor bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Ibu Haji Cijantung Cabang Kota Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Penilaian responden terhadap faktor-faktor bauran pemasaran mendapat penilaian baik. Faktor-faktor bauran pemasaran terdiri dari produk, harga, tempat, promosi, orang, bukti fisik, dan proses pada umumnya terdapat pada kategori tinggi. Penilaian tertinggi terdapat pada faktor proses yaitu kecepatan dalam proses pelayanan, sedangkan penilaian terendah terdapat pada faktor harga yaitu kesesuaian harga dengan pesaing lainnya.

2. Penilaian responden terhadap keputusan pembelian secara keseluruhan mendapat penilaian baik. Keputusan pembelian secara umum termasuk kategori baik. Terdapat penilaian tertinggi pada pilihan produk yaitu kemenarikan ciri khas makanan dan minuman dengan pesaing lainnya, sedangkan penilaian terendah pada metode pembayaran yaitu kemudahan menyediakan pembayaran menggunakan kartu kredit.

(47)

132

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian mengenai faktor-faktor bauran pemasaran yang terdiri dari : produk, harga, tempat, promosi, orang, bukti fisik, dan proses terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Ibu Haji Cijantung Cabang Kota Bandung. Penulis mengajukan beberapa rekomendasi yang dapat memberikan manfaat bagi kelangsungan kinerja pemasaran, sebagai berikut : 1. Faktor-faktor bauran pemasaran pada pelaksanaannya telah diterapkan kepada

(48)

133

2. Keputusan pembelian pada Rumah Makan Ibu Haji Cijantung dapat mempengaruhi konsumen untuk melakukan transaksi pembelian, terdapat faktor yang perlu untuk lebih ditingkatkan kembali, yaitu kemudahan menyediakan pembayaran menggunakan kartu kredit. Sesuai dengan perkembangan zaman konsumen merasakan kemudahan dengan menggunakan kartu kredit dalam pembayaran. Konsumen sekarang ini telah mengikuti perkembangan, maka pihak pemilik perlu untuk memberikan kemudahan dalam pembayaran menggunakan kartu kredit sehingga dapat meningkatkan keputusan pembelian.

(49)

134

menarik. Menurut pendapatan per bulan, konsumen lebih banyak berpendapatan rata-rata Rp 2.000.000-5.000.000, sedangkan menurut pengeluaran per bulan lebih banyak sebesar Rp 50.000-200.000, dan frekuensi pembelian satu bulan terakhir lebih banyak konsumen melakukan pembelian sebanyak 3-5 kali pada kategori ini sasaran konsumen termasuk kalangan menengah disarankan untuk mempertahankan kualitas produk, melengkapi fasilitas internet yaitu wifi, dan memberikan penawaran promosi seperti diskon, hadiah pada konsumen yang telah menjadi pelanggan di waktu-waktu tertentu. Maka, pihak pemilik disarankan dapat menciptakan suatu karakteristik agar mendapat sasaran konsumen yang tepat hingga meningkatkan keputusan pembelian berdasarkan usia, status, pekerjaan, pendapatan, pengeluaran, hingga frekeunsi pembelian satu bulan terakhir. 4. Merupakan bahan rekomendasi bagi para peneliti berikutnya diharapkan

mengusung kekurangan dari permasalahan sehingga dapat memberikan hasil dan kontribusi yang maksimal baik bagi perusahaan maupun penelitian.

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. (2009). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Guntur M. Effendi. (2010). Transformasi Manajemen Pemasaran dan Membangun Citra Negara. Jakarta: CV Sagung Seto.

Hasan, Ali. (2009). Marketing. Yogyakarta: Media Pressindo.

Hurriyati, Ratih. (2010). Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: Alfabeta.

Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. (2008). Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Keller, K.L. (2009). Manajemen Pemasaran Edisi 13, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran Edisi 11, Jilid 1. Jakarta: PT Indeks.

Kurnia, Lintang Fitria. (2011). Pengaruh Lingkungan Sosiokultural dan Bauran Pemasaran Jasa terhadap Pengambilan Keputusan Debitur Mikro

Mandiri serta Dampaknya terhadap Loyalitas. Tesis Universitas

Pendidikan Indonesia.

Lupiyoadi, Hamdani dan Hamdani, A.(2011). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat.

(51)

Riduwan dan Sunarto. (2011). Pengantar Statistika untuk Penelitian: Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sanusi, Anwar. (2011). Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Saputra, Hendra. (2008). Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran terhadap

Keputusan Pembelian Teh Celup Sariwangi Oleh Konsumen Rumah

Tangga di Kota Medan. Tesis pada Universitas Sumatera Utara.

Schiffman, Leon dan Kanuk, L.L. (2008). Perilaku Konsumen. By Prentice Hall, Inc. Upper Saddle River, New Jersey: Jakarta. PT Indeks.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sulastiyono, Agus. (2006). Manajemen Penyelenggaran Hotel. Bandung: Alfabeta.

WA, Marsum. (2005). Restoran dan Segala Permasalahnnya. Yogyakarta: Andi. Widjaja T. Bernard. (2009). Lifestyle Marketing SERVLIST: Paradigma Baru

Pemasaran Bisnis Jasa dan Lifestyle. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Yazid. (2008). Pemasaran Jasa Konsep dan Implementasi. Yogyakarta: Ekonisia. Yoo, et al. (2008). An Examination Marketing Mix Elements and Brand Equity

Journal, Vol 28, No. 2 pages 195-211. Sage Publications.

Gambar

Tabel 4.25 Output Koefisien Regresi  ................................................................
Gambar 4.14  Garis Kontinum Faktor Bukti Fisik  ............................................
Tabel 1.1 Perkembangan Wisatawan Nusantara tahun 2007
Tabel 1.2 Indeks Tendensi Bisnis (ITB) Triwulan II-2011
+7

Referensi

Dokumen terkait

2) Sambutan Kepala MI Thoriqul Huda Randuharjo. Bapak Nur Kholis, M.Pd.I menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang telah direncanakan sebelumnya sehingga

Dalam hal ini simulasi dilakukan dengan mengacu pada data atau kapasitas MBE yang dikehendaki yaitu 300 keV/20 mA, sehingga pada akhirnya akan diperoleh hasil- hasil perhitungan

2 Keterkaitan RPIJM Bidang Cipta Karya dengan RPIJM Bidang Pekerjaa Umum dan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah ... PRINSIP PENYUSUNAN RPIJM BIDANG CIPTA

U istraživanom vremenskom periodu Republika Srbija ostvarila je pozitivan bilans spoljnotrgovinske razmene jabuke ( grafikon 2 ). Izvoz je bio veći u odnosu na uvoz, a bilans

Pada masing-masing perlakuan ditambahkan tepung terigu 50 gram, te- lur 1 butir, penyedap rasa 4 gram, bawang putih yang telah dihaluskan 15 gram, garam 5 gram, terasi 6 gram;

Sedangkan pada pengujian dengan kontrol logika fuzzy berbeban dinamis pada kecepatan 100rpm memiliki recovery time 3,477 detik sedangkan tanpa kontrol 4,902 detik...

Penelitian yang dilakukan oleh Arif Hutoro pada program studi ekonomi Islami di Universitas Brawijaya Ide awal untuk mengajarkan ekonomi Islam di Fakultas Ekonomika dan

Hasil simulasi menunjukkan bahwa rak penyimpanan dengan material aluminium memenuhi aspek keselamatan untuk digunakan sebagai rak penyimpanan BBNB di KH-IPSB3