PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS (Studi pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi 12 Juli)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh :
CYNTIA REZKY ALDRINA NIM. 0908150
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS
(Studi Pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi 12 Juli)
Oleh
Cyntia Rezky Aldrina
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Cyntia Rezky Aldrina 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
April 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN DRAFT SKRIPSI
PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi 12 Juli)
SKRIPSI
Oleh :
Cyntia Rezky Aldrina NIM. 0908150
Telah disetujui oleh : Pembimbing
Drs. H. Yayat Supriyatna, MM NIP.19601015 198503 1 002
Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi
PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS
(Studi pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi 12 Juli) Cyntia Rezky Aldrina
Pembimbing : Drs. H. Yayat Supriyatna, M.M
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran efisiensi modal kerja, gambaran profitabilitas, serta untuk mengetahui pengaruh efisiensi modal kerja terhadap profitabilitas. Penelitian ini dilakukan di Koperasi Pegawai Dinas Koperasi (KPDK) 12 Juli periode 2003 – 2012.
Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian deskriptif dan verifikatif. Data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan yang terdiri dari Neraca dan Perhitungan Hasil Usaha KPDK 12 Juli tahun 2003 – 2012. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal kerja yang digunakakn oleh KPDK 12 Juli tidak efisien, sertaprofitabilitasnya menunjukkan bahwa KPDK 12 Juli termasuk dalam kriteria Koperasi tidak sehat. Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana, efisiensi modal kerja berpengaruh positif terhadap profitabilitas. Saran dari penelitian ini yaitu sebaiknya koperasi harus dapat mengelola modal kerjanya secara efisien agar profitabilitas koperasi dapat meningkat sehingga dapat menjadi Koperasi yang sehat, namun tetap memberikan pelayanan kepada anggotanya.
THE EFFECT OF WORKING CAPITAL EFFICIENCY TO PROFITABILITY
(Studies in Koperasi Pegawai Dinas Koperasi 12 Juli)
Cyntia Rezky Aldrina
Supervisor: Drs. H. Yayat Supriyatna, M.M
ABSTRACT
This study aims to describe the efficiency of working capital , profitability, as well as to determine the effect of the efficiency of working capital on profitability. The research was conducted in the Koperasi Pegawai Dinas Koperasi ( KPDK ) July 12 period 2003-2012.
The research method used descriptive and verificative research methods. Data collected by using data sources, the data used are secondary data that sourced from financial statements consisting of Balance Sheet and Income Statement KPDK 12 Juli in 2003-2012. The data analysis technique used is simple linear regression analysis test was preceded by test of linearity. This research was using f test and t-tests with a significance level of 5%. Statistic calculation helped by SPSS 16.0 for Windows.
The results showed that working capital used by KPDK 12 Juli was not efficient, then profitability showed that KPDK 12 Juli include to not good cooperation criteria. Based on simple linear regression analysis, the efficient of working capital has a positive effect on the profitability. The suggestion of this research is the cooperation have the to manage their working capital efficience so that profitability of cooperation could be increase then the cooperation become a good cooperation and still give a good service to the members.
DAFTAR ISI 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 10
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10
1.4 Kegunaan Penelitian ... 11
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori yang Relevan dan Hasil Penelitian Terdahulu ... 13
2.1.1 Modal ... 13
2.1.1.1 Pengertian Modal ... 13
2.1.1.2 Jenis – Jenis Modal ... 14
2.1.2 Modal Kerja ... 16
2.1.2.1 Pengertian Modal Kerja ... 16
2.1.2.2 Konsep Modal Kerja ... 17
2.1.2.3 Manfaat Modal Kerja ... 19
2.1.2.4 Jenis - Jenis Modal Kerja ... 20
2.1.2.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja ... 21
2.1.2.5 Sumber Modal Kerja... 24
2.1.2.7 Pentingnya Modal Kerja ... 26
2.1.3 Efisiensi Modal Kerja ... 28
2.1.3.1 Pengertian Efisiensi ... 28
2.1.3.2 Efisiensi Modal Kerja ... 29
2.1.3.3 Pengukuran Efisiensi Modal Kerja ... 29
2.1.4 Profitabilitas ... 33
2.1.4.1 Pengertian Profitabilitas... 33
2.1.4.2 Rasio Pengukuran Profitabilitas ... 33
2.1.4.4 Return On Asset ... 36
2.1.4.5 Manfaat ROA... 38
2.1.5 Penelitian Terdahulu ... 38
2.2 Kerangka Pemikiran ... 40
2.3 Hipotesis ... 44
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 45
3.2 Operasionalisasi Variabel ... 45
3.3 Sumber Data ... 47
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 47
3.5 Teknik Analisis Data ... 48
3.5.1 Teknik Analisis Data Deskriptif ... 48
3.5.2 Analisis Data Statistik ... 50
3.5.2.1 Uji Linearitas ... 50
3.5.2.2 Uji Regresi Sederhana ... 50
3.5.2.3 Uji f ... 52
3.5.2.4 Uji t ... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum KPDK 12 Juli ... 55
4.1.1 Profil KPDK 12 Juli ... 55
4.1.3 Program KPDK 12 Juli ... 56
4.1.4 Kegiatan Usaha KPDK 12 Juli ... 58
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 58
4.2.1 Gambaran Efisiensi Modal Kerja pada KPDK 12 Juli ... 58
4.2.2 Gambaran Profitabilitas pada KPDK 12 Juli ... 62
4.3 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Penelitian... 64
4.3.1 Uji Linearitas ... 65
4.3.2 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 66
4.3.3 Uji f ... 67
4.2.1 Uji t ... 69
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 70
4.4.1 Gambaran Efisiensi Modal Kerja pada KPDK 12 Juli ... 70
4.4.2 Gambaran Profitabilitas pada KPDK 12 Juli ... 72
4.4.3 Pengaruh Efisiensi Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada KPDK 12 Juli ... 74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 78
5.2 Saran ... 79
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Mengacu pada UUD 1945 Pasal 33 Ayat 1 yang berbunyi “Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”, maka cara yang
tepat untuk membangun perekonomian Indonesia yaitu dengan memberdayakan
koperasi. Undang-Undang Perkoperasian Nomor. 17 Tahun 2012 Bab I Ayat 1,
menjelaskan bahwa :
Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi.
Menurut Undang-Undang Perkoperasian Nomor. 17 Tahun 2012 pasal 4
“Koperasi bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan”.
Meskipun koperasi adalah badan hukum yang tujuan utamanya yaitu
memberikan pelayanan kepada anggotanya dan untuk mensejahterakan anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, tetapi koperasi juga harus
memperhatikan pengelolaan manajemen keuangannya dalam kemampuannya
memperoleh laba. Laba dalam koperasi disebut selisih hasil usaha (SHU), laba
tersebut yang nantinya akan digunakan untuk mencapai tujuannya yaitu
Laba (profit) bukanlah satu-satunya yang di kejar oleh koperasi, melainkan
juga aspek pelayanan. Ditinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi
tergantung pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan
koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, idealnya semakin besar manfaat
yang diterima oleh anggotanya.
Kemampuan memperoleh laba biasa disebut dengan istilah profitabilitas.
Munawir (2004:33) menyatakan bahwa, “profitabilitas menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba dalam periode tertentu”. Sedangkan menurut
Kamus Bank Sentral Republik Indonesia, “Profitability yaitu kemampuan
perusahaan untuk memperoleh laba dan potensi untuk memperoleh penghasilan
pada masa yang akan datang”. Profitabilitas mempunyai arti penting dalam usaha
mempertahankan kelangsungan hidup koperasi untuk menunjukkan apakah
koperasi memiliki prospek yang baik di masa yang akan datang atau tidak.
Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka kelangsungan hidup
perusahaan tersebut akan semakin terjamin. Dengan demikian, perusahaan akan
berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam menghasilkan laba atau
dengan kata lain setiap perusahaan akan berlomba-lomba untuk meningkatkan
profitabilitasnya.
Koperasi Pegawai Dinas Koperasi (KPDK) 12 Juli adalah koperasi yang
beranggotakan pegawai Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat yang
didirikan pada tahun 1968 yang hingga saat ini masih terus berkembang. Usaha
yang dijalankan oleh KPDK 12 Juli yaitu unit simpan pinjam, warung serba ada
(SHU), namun KPDK 12 Juli memiliki rencana laba (SHU) yang setiap tahunnya
ditentukan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT).
Seperti perusahaan lain pada umumnya, koperasi juga membutuhkan
pengelolaan yang baik dalam manajemen keuangannya. Pengelolaan manajemen
keuangan koperasi dapat dihitung menggunakan analisis rasio keuangan dari
laporan keuangan koperasi. Salah satu analisis rasio keuangan yang dipakai untuk
mengukur kemampuan memperoleh laba yaitu rasio profitabilitas. Menurut
Riyanto (2001:331) “rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba selama periode tertentu”. Cara untuk menilai profitabilitas
bermacam-macam dan tergantung pada laba dan aktiva atau modal mana yang
akan diperbandingkan satu dengan lainya. Dengan adanya macam-macam cara
dalam penilaian profitabilitas suatu perusahaan, maka tidak mengherankan jika
ada perusahaan yang berbeda-beda dalam cara menghitung profitabilitasnya, yang
penting adalah profitabilitas mana yang akan dipergunakan sebagai alat pengukur
efisiensi perusahaan yang bersangkutan.
Dalam penelitian ini, penulis ingin melihat seberapa besar kemampuan
koperasi dengan total aktiva yang dimilikinya untuk memperoleh SHU (laba),
maka dari itu penulis menggunakan rasio return on assets (ROA) untuk
menghitung profitabilitasnya. Rivai dan Arifin (2010:866) menyatakan bahwa,
“Return on Assets (ROA) adalah alat untuk mengukur keberhasilan manajemen
dalam menghasilkan laba secara keseluruhan dengan cara membandingkan antara
Profitabilitas yang tinggi mencerminkan bahwa koperasi tersebut semakin
sehat. Semua koperasi mengharapkan profitabilitas meningkat setiap tahunnya,
namun kenyataannya pada setiap koperasi profitabilitas tidak selamanya sesuai
dengan harapan. Kadang mengalami peningkatan dan kadang mengalami
penurunan. Begitu juga yang terjadi pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi
(KPDK) 12 JULI. Berikut ini adalah profitabilitas KPDK 12 JULI periode 2003 –
2012 :
Tabel 1.1
Profitabilitas Koperasi Pegawai Dinas Koperasi (KPDK) 12 Juli
Tahun Laba Total Aktiva Profitabilitas
ROA (%)
Keterangan
2003 Rp.51.249.803,20 Rp. 716.015.735,07 7,16% Kurang Sehat 2004 Rp.62.918.719,00 Rp. 837.354.325,00 7,51% Cukup Sehat 2005 Rp.42.742.517,04 Rp.1.624.026.032,49 2,63% Tidak Sehat 2006 Rp.52.802.627,92 Rp.1.475.336.689,39 3,79% Tidak Sehat 2007 Rp.60.619.096,39 Rp.1.297.999.281,09 4,67% Tidak Sehat 2008 Rp.63.565.144,95 Rp.1.110.626.848,18 5,72% Kurang Sehat 2009 Rp.64.080.829,20 Rp.1.111.910.889,98 5,76% Kurang Sehat 2010 Rp.28.830.817,75 Rp.1.340.432.538,44 2,15% Tidak Sehat 2011 Rp.82.296.737,00 Rp.1.745.742.096,00 4,71% Tidak Sehat 2012 Rp.44.000.538,00 Rp.2.948.961.867,00 1,49% Tidak Sehat (Sumber: laporan tahunan KPDK 12 Juli, data diolah kembali)
Berdasarkan data pada tabel 1.2 profitabilitas yang diperoleh KPDK 12
Juli yang dihitung dengan return on assets (ROA) menunjukkan bahwa 60%
profitabilitas (ROA) dinyatakan tidak sehat, 30% dinyatakan kurang sehat, dan
sisanya 10% yang dinyatakan cukup sehat. ROA tertinggi dicapai pada tahun
2004 yaitu sebesar 7,51% dan ROA terkecil sebesar 1,49% pada tahun 2012.
Sesuai dengan standar minimal yang diatur oleh Peraturan Menteri Nomor:
14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang pedoman penilaian kesehatan koperasi simpan
KPDK 12 Juli mengalami masalah dalam perolehan profitabilitas, meskipun
pernah mencapai tingkat profitabilitas tertinggi pada tahun 2004, namun
perolehan profitabilitas tersebut belum bisa dikatakan sehat, sebab menurut
Peraturan Menteri Nomor: 14/Per/M.KUKM/XII/2009 profitabilitas (ROA) dapat
dikatakan sehat apabila persentase yang dicapai yaitu lebih dari 10%.
Sebagai suatu koperasi yang beranggotakan pegawai Dinas Koperasi dan
UMKM Provinsi Jawa Barat, seharusnya KPDK 12 Juli dapat menjadi pilot
project di Kota Bandung untuk jenis Koperasi Pegawai Republik Indonesia
(KPRI). Semestinya koperasi ini bisa menjadi contoh koperasi-koperasi lainnya,
karena telah mempunyai SDM yang dapat dikatakan cakap dalam bidangnya.
Seharusnya kinerja keuangan KPDK 12 Juli dalam kemampuan memperoleh laba
berada dalam kondisi yang optimal.
Agar koperasi dapat mencapai tujuan sesuai dengan pasal 4 pada UU
Koperasi No. 17 tahun 2012, tentunya manajemen koperasi harus dikelola secara
baik dan benar, terutama dalam manajamen keuangannya. Seperti
perusahaan-perusahaan pada umumnya, untuk menjalankan aktivitasnya koperasi
membutuhkan modal. Modal tersebut harus digunakan secara tepat dan terencana
sesuai dengan RAPBK (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi)
dalam kegiatan operasional usahanya agar dapat memperoleh SHU sesuai dengan
yang direnanakan dalam RAT. SHU tersebut harus mampu memenuhi tujuan
koperasi. Meskipun koperasi adalah badan hukum yang tujuan utamanya untuk
mensejahterakan anggota, akan tetapi dalam pengelolaan koperasi harus
Tahun 2012 yang menjelaskan bahwa pembangunan koperasi seharusnya
diarahkan pada penguatan kelembagaan dan usaha agar koperasi menjadi sehat,
kuat, mandiri dan tangguh.
Dalam melakukan aktivitas operasionalnya setiap perusahaan akan
membutuhkan potensi sumber daya, salah satunya adalah modal, baik modal kerja
seperti kas, piutang, persediaan dan modal tetap seperti aktiva tetap. Muldjono
(2002:133) menyatakan bahwa “tinggi rendahnya profitabilitas perusahaan
dipengaruhi oleh faktor likuiditas dan solvabilitas pada perusahaan tersebut”.
Selanjutnya menurut Brigham & Houston (2001:89) “rasio profitabilitas
(profitability ratio) menunjukkan pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen
aktiva, dan utang terhadap hasil operasi”. Manajemen aktiva yang dimaksud
adalah manajemen modal kerja. Dalam penyediaan modal kerja, koperasi harus
memperhatikan jumlah yang disediakan haruslah efektif dan efisien dengan
maksud agar SHU yang dihasilkan berada dalam kondisi yang optimal, sehingga
tujuan koperasi dapat tercapai.
Horngren (2003:503) berpendapat bahwa “efisiensi merupakan
perbandingan yang optimum antara masukan dan pengeluaran”. Jadi, efisiensi
dalam penggunaan modal kerja yaitu memanfaatkan modal kerja dengan baik dan
tepat, tidak berlebihan dan juga tidak kekurangan, yang membandingkan antara
masukan dan pengeluaran untuk mendapatkan keuntungan yang optimal.
Modal kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah modal kerja
menurut konsep kualitatif. Menurut Riyanto (2001:58) “Modal kerja dalam
modal kerja bersih (net working capital)”. Pengelolaan modal kerja secara efisien
harus diperhatikan oleh setiap perusahaan begitu juga dengan koperasi yang
nantinya akan dapat mempertahankan kelangsungan usaha operasi di masa
mendatang dan juga menunjukkan margin of protection atau tingkat keamanan
bagi para kreditur jangka pendek, juga menunjukan kemampuan koperasi untuk
memperoleh tambahan pinjaman jangka pendek dengan jaminan aktiva lancar.
Menurut Brigham & Houston (2001:153) ”Jika modal kerja dapat dikurangi tanpa
terlalu banyak mempengaruhi marjin laba, hal ini akan meningkatkan perputaran
aktiva yang pada akhirnya juga akan meningkatkan profitabilitas”.
Modal kerja yang digunakan tidak boleh kekurangan ataupun berlebihan,
sebab jika berlebihan ataupun kekurangan akan menjadi salah satu masalah yang
akan menghambat koperasi dalam kegiatan operasional usahanya yang akan
berdampak terhadap menurunnya jumlah SHU yang dihasilkan. Jika kelebihan
modal kerja akan ada dana menganggur yang akan membuang kesempatan
memperoleh laba, sedangkan jika kekurangan modal kerja akan mengganggu
kegiatan operasional yang dijalankan oleh koperasi tersebut. Hal tersebut sesuai
dengan pernyataan Wibowo & Wartini (2012) yang menyatakan bahwa “jika
perusahaan menetapkan modal kerja yang berlebih akan menyebabkan perusahaan
over likuid sehingga menimbulkan dana menganggur yang akan mengakibatkan
in-efisiensi perusahaan, dan membuang kesempatan memperoleh keuntungan”.
Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Alexandri (2009:76) bahwa
“modal kerja yang terlalu besar dari kebutuhan nyata akan mengakibatkan tidak
seekonomis mungkin dengan ketersediaan modal kerja yang cukup, setiap
koperasi dituntut untuk mampu mengolah modal kerja secara efisien sehingga
pencapaian profitabilitas yang diharapkan dapat tercapai.
Dalam melakukan penelitian ini tidak terlepas dari penelitian terdahulu,
hal ini dilakukan dengan maksud menjadikan penelitian terdahulu sebagai
gambaran awal dari penelitian yang akan dilakukan.
Penelitian oleh Noor & Lestari (2012) dengan judul “Analisis pengaruh
efisiensi modal kerja, likuiditas dan solvabilitas terhadap profitabilitas”
menyatakan bahwa secara parsial efisiensi modal kerja berpengaruh positif
terhadap profitabilitas, terbukti dari hasil uji t dengan nilai p value = 0,044 < 0,05.
Dari hasil analisis regresi diperoleh koefisien yang bertanda positif yaitu 0,3328
yang berarti bahwa setiap terjadi kenaikan 1% efisiensi modal kerja akan diikuti
dengan kenaikan profitabilitas sebesar 0,316.
Selanjutnya Rahman (2011) dalam penelitiannya yang berjudul working
capital management and profitability, a study on textiles industri menyatakan
bahwa “working capital management a positive impact on profitability. From the
regression and correlation analysis it can be concluded that the poor
management of working capital is one of the important causes for poor
performance or poor profitability position of the selected textiles under the study
period”. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen modal kerja berpengaruh positif
terhadap profitabilitas. Analisis regresi dan korelasi menyatakan bahwa
pengelolaan manajemen modal kerja yang buruk adalah salah satu penyebab
Rukmana (2012) yang meneliti tentang pengaruh modal kerja terhadap
profitabilitas perusahaan menyimpulkan bahwa modal kerja berpengaruh positif
terhadap profitabilitas. Hal ini dapat dilihat dari hasil yaitu 9,037
> 2,179.
Ani et al dalam penelitiannya yang berjudul Effects of Working Capital
Management on Profitability menyatakan bahwa efisiensi manajemen modal kerja
tidak hanya memiliki hubungan yang positif dengan profitabilitas, tetapi juga
memiliki hubungan yang signifikan terhadap profitabilitas perusahaan tersebut.
Selanjutnya Wibowo & Wartini (2012) dalam penelitiannya yang berjudul
“Efisiensi modal kerja, likuiditas dan leverage terhadap profitabilitas pada
Perusahaan Manufaktur di BEI” menyimpulkan bahwa efisiensi modal kerja
berpengaruh positif terhadap profitabilitas yang artinya, secara keseluruhan besar
kecilnya profitabilitas perusahaan dipengaruhi oleh efisiensi modal kerja,
sedangkan likuiditas dan leverage tidak berpengaruh.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor yang
mempengaruhi profitabilitas dapat dilihat dari efisiensi pengelolaan modal kerja.
Efisiensi dalam pengelolaan modal kerja dapat menggambarkan kemampuan
perusahaan untuk mencapai salah satu tujuan koperasi yaitu memperoleh laba
melalui perputaran modal kerja yang dihasilkan dari kegiatan operasinya. Maka
dari itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
KPDK 12 Juli masih berada dibawah standar minimal yang ditentukan oleh
Peraturan Menteri Nomor: 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian diatas, maka permasalahan yang akan diungkap
dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana gambaran efisiensi modal kerja pada Koperasi Pegawai Dinas
Koperasi (KPDK) 12 Juli.
2. Bagaimana gambaran Profitabilitas pada Koperasi Pegawai Dinas Koperasi
(KPDK) 12 Juli.
3. Bagaimana pengaruh efisiensi modal kerja terhadap profitabilitas pada
Koperasi Pegawai Dinas Koperasi (KPDK) 12 Juli.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maksud dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui gambaran efisiensi modal kerja pada Koperasi Pegawai
Dinas Koperasi (KPDK) 12 Juli.
2. Untuk mengetahui gambaran profitabilitas pada Koperasi Pegawai Dinas
3. Untuk mengetahui pengaruh efisiensi modal kerja terhadap profitabilitas pada
Koperasi Pegawai Dinas Koperasi (KPDK) 12 Juli.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kegunaan atau manfaat
sebagai berikut :
1. Kegunaan Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini dapat berguna sebagai salah satu bahan referensi
untuk pengembangan teori profitabilitas khususnya di bidang perkoprasian
yang dipengaruhi oleh efisiensi modal kerja dan dapat dikembangkan untuk
penelitian selanjutnya dalam memperkaya ilmu perkoperasian.
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi Koperasi
Dapat memberikan informasi mengenai efisiensi modal kerja dan tingkat
rentabilitas modal sendiri pada KPDK 12 Juli terutama terhadap
pengurus dan anggota koperasi. Hasil penelitian ini dapat dijadikan
sebagai bahan informasi dalam upaya meningkatkan kinerja koperasi
agar dapat menggunakan modalnya secara efisien agar koperasi tersebut
dapat berkembang menjadi koperasi yang baik dan mandiri.
b. Bagi Pemerintah
Selaku pembuat kebijakan, hasil penelitian ini diharapkan dapat
pendukungan, pemberdayaan, fasilitasi dan pengembangan terhadap
koperasi.
c. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan dan dapat menerapkan
ilmu-ilmu yang telah di dapat saat perkuliahan. Selain itu juga
diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang pengaruh efisiensi
modal kerja terhadap rentabilitas modal sendiri.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Untuk menyelesaikan suatu penelitian dengan baik, maka diperlukan
langkah-langkah yang bertujuan untuk mendapatkan data yang diperoleh lalu
mencari pemecahan atas permasalahan yang telah dirumuskan yaitu dengan
metode penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
metode penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Arikunto (2010:3)
“penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki
keadaan, kondisi, peristiwa yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan
penelitian”. Sedangkan metode verifikatif adalah “penelitian yang bertujuan
mengecek kebenaran hasil penelitian lain atau penelitian sebelumnya” (Arikunto,
2010:8).
3.2 Operasional Variabel
Dalam penelitian ini batasan variabel yang akan diteliti yaitu efisiensi
modal kerja yang dihitung dengan menggunakan perputaran modal kerja dan
profitabilitas. Objek penelitiannya yaitu laporan keuangan Tahun 2003 - 2012
pada KPDK 12 Juli. Variabel yang terdapat di penelitian ini ada dua variabel,
1. Variabel Independen (X)
Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen/terikat (Sugiyono,
2008:59). Dalam penelitian ini variabel bebasnya yaitu efisiensi modal kerja.
Efisiensi modal kerja adalah pemanfaatan modal kerja yang digunakan dalam
operasionalisasi perusahaan sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh
perusahaan tersebut secara optimal agar dapat menghasilkan keuntungan atau
laba yang maksimal. Modal kerja yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu
modal kerja kotor (gross working capital). gross working capital yaitu jumlah
harta lancar dikurangi jumlah utang lancar (Riyanto, 2001:58)
2. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2008:59). Yang menjadi
variabel dalam penelitian ini adalah profitabilitas. Profitabilitas adalah adalah
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu
3.3 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat
diperoleh (Arikunto, 2010:172). Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah
data sekunder. Menurut Sugiyono (2011:137) menjelaskan, “Sumber data
sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya melalui dokumen atau pihak lain”. Sumber data yang
dipakai pada penelitian ini adalah sumber data sekunder yaitu Laporan keuangan
KPDK 12 Juli periode 2012. Penulis mengambil data mulai tahun
2003-2012 dikarenakan penulis ingin memutakhirkan data dan lebih merinci
pertumbuhan kinerja perusahaan pertahunnya selama 10 tahun.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan tahap penelitian yang sangat penting
karena harus dilakukan secara sistematik. Data yang akan dikumpulkan nantinya
akan digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi dokumentasi.
Menurut Arikunto (2010:135) “didalam melaksanakan studi dokumentasi, peneliti
menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya”. Dokumen
-dokumen yang dikumpulkan yaitu berupa laporan keuangan yang berhubungan
Jenis data yang dikumpulkan termasuk data sekunder, yaitu data yang
diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada. Data
yang diperoleh yaitu dari laporan keuangan tahunan KPDK 12 Juli tahun 2003 –
2012.
3.5 Teknik Analisis Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu laporan keuangan berupa
laporan neraca dan laporan laba rugi KPDK 12 Juli dari Tahun 2003 sampai
Tahun 2012 yaitu selama sepuluh tahun. Kemudian dari laporan keuangan
tersebut akan diolah dan dihitung kinerja keuangannya untuk mengetahui
pengaruh efisiensi modal kerja yang dihitung dengan tingkat perputaran modal
kerja terhadap profitabilitas, kemudian digambarkan dengan menggunakan teknik
analisis trend untuk mengetahui perkembangan Koperasi.
Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menganalisis dan mengolah
data dalam penelitian ini yaitu :
3.5.1 Teknik Analisis Data Deskriptif
a. Menghitung Efisiensi Modal Kerja
Indikator yang digunakan untuk menghitung efisiensi modal kerja adalah
tingkat perputaran modal kerja. Rumus untuk menghitung tingkat
b. Menghitung Profitabilitas
Munawir (2004:33) menyatakan bahwa, “Profitabilitas menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam periode
tertentu”. Menurut Brigham & Houston (2001:90), “Rasio laba bersih
terhadap total aktiva mengukur pengembalian atas total aktiva (ROA)
setelah bunga dan pajak”. Perhitungan profitabilitas dengan
menggunakan ROA menurut Peraturan Menteri 14 Tahun 2009 yaitu :
c. Analisis Trend
Analisis trend digunakan untuk mengetahui bagaimana perkembangan
Koperasi apakah naik atau turun, biasanya dinyatakan dalam persentase. Munawir
(2007:17) menjelaskan bahwa:
Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi dari pada keadaan keuangan, apakah menunjukkan tendensi naik atau bahkan turun.
Menurut Munawir (2007:52), ada beberapa langkah untuk melakukan
analisis trend ini, sebagai berikut:
i. Menentukan tahun dasar. Biasanya data atau laporan keuangan dari tahun yang paling awal dalam deretan laporan keuangan yang dianalisa tersebut dianggap sebagai tahun dasar (base year).
ii. Tap-tiap pos yang terdapat dalam laporan keuangan yang dipilih sebagai tahun dasar diberikan angka indeks 100.
Rumus untuk menghitung analisis trend yaitu:
3.5.2 Analisis Data Statistik 3.5.2.1Uji Liniearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah antara variabel
dependen dan variabel independen yang akan diteliti memiliki hubungan linear
atau tidak. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi
atau regresi linear. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dua variabel,
sebaiknya dilakukan plotting (tebaran titik) terhadap pasangan nilai-nilai X dan Y.
Hasil plot ini disebut dengan diagram pencar (scatter diagram). Jika terdapat
gejala bahwa letak titik-titik data itu menyebar disekitar garis lurus, maka antara
kedua variabel terdapat hubungan linear dan uji regresi dapat dilanjutkan. Namun,
jika titik-titik data itu tidak berada disekitar garis lurus, maka antara kedua
variabel tersebut tidak terdapat hubungan linear, maka uji regresi tidak dapat
dilanjutkan. Uji linearitas dalam penelitian ini akan dilakukan dengan
menggunakan bantuan software SPSS V.16.0 for windows.
3.5.2.2Uji Regresi Sederhana
Untuk mengetahui bagaimana arah hubungan antar variabel dalam
regresi linier sederhana adalah hubungan secara linier antara satu variabel
independen (X) dengan variabel dependen (Y). Menurut Priyatno (2008:66):
Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.
Dalam penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana hubungan antara
efisiensi modal kerja dengan profitabilitas digunakan analisis regresi linear
sederhana dengan rumus :
̂
(Sudjana, 2003:6)
Sementara nilai a dan b dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑
∑ ∑ ∑ ∑ ∑
(Sudjana, 2003:8)
Keterangan :
Y = Profitabilitas
a = Konstanta regresi untuk X = 0
b = Koefisien arah regresi yang menentukan arah bagaimana regresi terletak
X = Efisiensi modal kerja
3.5.2.3Uji f
Uji F digunakan untuk menguji keberartian regresi dengan taraf
keberartian yang digunakan yaitu 5%. Rumus yang digunakan untuk uji F ini
adalah sebagai berikut :
(Sudjana, 2003:19)
JK(T) = ∑
JK(a) = ∑
JK(b│a) = b { ∑ ∑ ∑ }
= ∑ ∑ ∑
∑ ∑
JK(S) = JK(T) – JK(a) - JK(b│a)
(Sudjana, 2003:17)
Keterangan :
= varians regresi
S2sis = varians sisa/residu
JK (a) = Jumlah kuadrat-kuadrat koefisien
JK (b|a) = Jumlah kuadrat-kuadrat regresi
JK (S) = Jumlah kuadrat-kuadrat sisa
Setelah menghitung F, selanjutnya bandingkan dengan Ftabel. Jika Fhitung
lebih besar dari Ftabel dengan taraf nyata 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
regresi tersebut berarti, begitupun sebaliknya jika Fhitung lebih kecil dari Ftabel
dengan taraf nyata 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa regresi tersebut tidak
berarti.
Kriteria keputusannya adalah sebagai berikut :
Jika Fhitung > Ftabel , maka Ho ditolak.
Fhitung≤ Ftabel , maka Ho diterima.
Hipotesisnya adalah sebagai berikut:
: Regresi tidak berarti
Regresi berarti
3.5.2.4Uji t
Uji t digunakan untuk menguji keberartian koefisien arah regresi dari
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun hipotesis
dalam penelitian ini sebagai berikut:
0, efisiensi modal kerja tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
, efisiensi modal kerja berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
Untuk mengetahui keberartian koefisien arah regresi antara variabel bebas
dan variabel terikat dapat dilakukan dengan rumus:
Keterangan:
b : Koefisien regresi
Sb : Standard deviasi
(Sudjana, 2003:31)
sb =
√
s
b2
=
∑ ∑
∑
(Sudjana, 2003:23)
Dalam pengujian melalui uji t ini, tingkat kesalahan yang digunakan
adalah 5% dengan df = (n–k-1) dengan kriteria uji :
1) Jika maka ditolak, artinya bahwa efisiensi modal kerja
berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
2) Jika maka diterima, artinya efisiensi modal kerja tidak
berpengaruh terhadap profitabilitas.
Untuk menarik kesimpulan dari uji hipotesis ini, peneliti menggunakan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan tentang
pengaruh efisiensi modal kerja terhadap profitabilitas pada KPDK 12 Juli, maka
dapat disimpulkan bahwa :
1. Gambaran efisiensi modal kerja yang dihitung dengan perputaran modal kerja
pada KPDK 12 Juli mengalami fluktuasi yang cenderung menurun. Hal ini
merupakan bahwa modal kerja yang digunakan oleh KPDK 12 Juli tidak
efisien.
2. Gambaran profitabilitas pada KPDK 12 Juli mengalami fluktuasi dengan
kecenderungan yang menurun. KPDK 12 Juli termasuk ke dalam kriteria
Koperasi tidak sehat karena masih berada di bawah standar yang ditentukan
oleh Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor:
14/Per/M.KUKM/XII/2009.
3. Dari hasil perhitungan analisis regresi linear sederhana di dapatkan
persamaan regresi yaitu yang berarti bahwa efisiensi
modal kerja berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Artinya,
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, terdapat
beberapa keterbatasan di dalam penelitian ini, maka dari itu ada beberapa saran
yang diberikan penulis, yaitu :
1. Modal kerja sebaiknya digunakan secara efisien, harus sesuai dengan
kebutuhan, tidak berlebih dan tidak juga kekurangan agar mampu
menghasilkan SHU yang optimal. Efisiensi modal kerja dapat ditingkatkan
dengan cara meningkatkan penjualannya serta meminimalkan jumlah aktiva
lancar yang berlebih dengan cara menginvestasikan dana yang mengangggur.
2. Koperasi sebaiknya lebih memperhatikan dan memikirkan bagaimana cara
meningkatkan profitabilitasnya. Meskipun koperasi tidak bersifat profit
oriented, namun profitabilitas pada koperasi juga harus tetap diperhatikan.
Profitabilitas dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan penjualannya,
mengurangi beban, serta margin laba ditingkatkan. Hal ini disebabkan bahwa
profitabilitas merupakan salah satu indikator pengukuran kesejahteraan
koperasi agar menjadi koperasi yang sehat, kuat, dan mandiri.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang pengaruh efisiensi
modal kerja terhadap profitabilitas, disarankan untuk meneliti beberapa
Koperasi, tidak hanya satu koperasi saja. Misalnya dengan meneliti Koperasi
yang ada di Kota Bandung atau dengan melakukan penelitian yang sama di
perusahaan yang berbeda. Selain itu juga dapat meneliti pada Koperasi yang
atau dengan meneliti menggunakan analisis rasio profitabilitas yang berbeda
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Alexandri, M B. (2009). 500! Soal Manajemen Keuangan yang Paling Sering Ditanyakan dan Pemecahannya Disertai Penjelasan. Bandung: Alfabeta.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Brigham, E F & F J. Houston. (2001). Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga.
______. (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Edisi sepuluh. Jakarta: Salemba Empat.
Dendawijaya, L. (2003). Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Halim, A dan Bambang S. (2001). Akuntansi Manajemen, Cetakan Kesepuluh. Yogyakarta.
Halim, A. (2003). Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat.
Harahap, S S. (2008). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Harmono. (2011). Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard Pendekatan Teori, Kasus, dan Riset Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara.
Horne, V dan Wachowicz, JR. (2005). Fundamentals of Financial Management. Jakarta: Salemba Empat.
Horngren. (2003). Cost Accounting and Managerial Emphasis, 11th Edition, Prentice Hall inc.
Irawati, S. (2006). Manajemen Keuangan. Bandung: Pustaka
Martono, dan D A Harjito. (2007). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia
Muchlis, M. (2003). Manajemen Keuangan Analisis, Perencanaan, dan Kebijaksanaan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Muldjono, T P. (2002). Analisis Laporan Keuangan Untuk Perbankan, Edisi Revisi. Jakarta: Djambatan.
Munawir. (2004). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Liberty
______. (2002). Akuntansi Keuangan dan Manajemen, Edisi Revisi. Yogyakarta: BPFE.
Prastowo, D. (2008). Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kedua. Yogyakarta: YKPN.
Prawirosentono, S. (2002). Pengantar Bisnis Modern, Studi Kasus dan Analisis Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara
Priyatno, D. (2008). Mandiri Belajar SPSS, Cetakan Kedua. Jakarta: PT Buku Kita.
Riyanto, B. (2001). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan Cetakan 7. Yogyakarya: BFPE.
Rivai, V dan A Arifin. (2010). Islamic Banking, Sebuah Teori, Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Sartono, A. (2001). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi Empat. Yogyakarta: BPFE
Sawir, A. (2005). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Siegel, J dan Shim, J K. (2005). Kamus Istilah Akuntansi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Sudjaja, R dan Barlian, I. (2004). Manajemen Keuangan, Edisi Kelima Cetakan Kedua. Bandung: Literata Lintas Media.
Sudjana. (2003). Teknik Analisis Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Administratif. Bandung: Alfabeta.
______. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
______. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Supriyono, R A. (2000). Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Syamsuddin, L. (2007). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Economic and Financial Review 2(8):966-982.
Noor, A S & Lestari, B. (2012). Analisis pengaruh efisiensi modal kerja, likuiditas dan solvabilitas terhadap profitabilitas (studi kasus pada Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia). Jurnal SPREAD – Oktober 2012, Volume 2 No. 2.
Rahman, M M. (2011). Working Capital Management and Profitability (A Study on Textiles Industry). ASA University Review, Vol. 5 No. 1.
Wibowo, A dan Wartini, S. (2012). Efisiensi modal kerja, likuiditas dan leverage terhadap profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Dinamika Manajemen Volume 3, Nomor 1, 2012, pp: 49-58. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, Indonesia.
Skripsi dan Artikel:
Budiwati, N dan Lizza S. (2010). Hand Out Manajemen Keuangan Koperasi. Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Koperasi, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia.
Gandini, Y. (2012). Pengaruh Efisiensi Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Industri Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Program Studi Pendidikan Akuntansi.
Priskila, S. (2012). Pengaruh efisiensi modal kerja terhadap profitabilitas perusahaan. Bandung: Fakultas ekonomi universitas widyatama.
Web :
Susanti, S. (2012). Analisis Efisiensi Efisiensi Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan. http://majasari31.blogspot.com/2012/06/analisis-efisiensi-modal-kerja-terhadap.html
Undang - Undang Koperasi Nomor 17 Tahun 2012.
http://sumut.kemenag.go.id/file/file/undangundang/biqr1362683253.pdf
Bagus. (2012). Efisiensi dan Efektivitas Manajemen.
http://bagusprostyle.blogspot.com/2012/04/efisiensi-dan-efektivitas-manajemen.html
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (2012). Departemen Koperasi. [Online]. Tersedia : http://www.depkop.go.id/ . [Agustus 2013]
http://cyndirianti.blogspot.com/2013/01/bab-10-evaluasi-keberhasilan-koperasi.html [September 2013]
http://irsan90.wordpress.com/2009/11/21/jenis-koperasi/ [September 2013]
http://www.kajianpustaka.com/2012/10/profitabilitas-perusahaan.html#.UjxvH6xUb7s [September 2013]
http://www.docstoc.com/docs/121971919/Lampiran-I-%28DOC-download%29 [Oktober 2013]
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=2&tabel=1&daftar=1&id_subyek=13