MEKANIKA TANAH
KEMAMPUMAMPATAN TANAH
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224
KOMPONEN PENURUNAN (SETTLEMENT)
Penambahan beban di atas suatu permukaan tanah dapat menyebabkan lapisan tanah di bawahnya mengalami pemampatan yang dapat disebabkan oleh adanya : • deformasi partikel tanah
• relokasi partikel
• keluarnya air atau udara dari dalam pori dan sebab lainnya.
• Saat konsolidasi berlangsung konstruksi di atas lapisan tanah akan
menurun PENURUNAN / SETTLEMENT TERBAGI DUA KELOMPOK :
SETTLEMENT
PENURUNAN KONSOLIDASI
/CONSOLIDATION SETTLEMENT
Hasil dari perubahan volume tanah jenuh
air sebagai akibat dari keluarnya air
dalam pori –pori tanah
PENURUNAN SEGERA /IMMEDIATE
SETTLEMENT
Akibat dari deformasi elastis tanah kering
, basah dan jenuh air tanpa adanya
Kondisi tanah
TANAH BERPASIR • Sangat tembus air
• Air mengalir dengan cepat air pori akibat kenaikan tekanan air pori dapat selesai dengan cepat disertai berkurangnya volume
tanah
Penurunan segera
dan penurunan
konsolidasi terjadi
bersamaan
TANAH LEMPUNG• Koefisien rembesan lempung << dari tanah berpasir
• Penambahan tekanan air pori oleh pembebanan akan berkurang
lambat dan waktu yang lama
penurunan
konsolidasi jauh
lebih besar dan
lama dibandingkan
penurunan segera
• Penurunan konsolidasi terjadi setelah
penurunan segera
• Lempung memberikan pemampatan >>
DASAR-DASAR KONSOLIDASI TANAH
KARAKTERISTIK TANAH YANG PENTING “ NON CONCERVATIVE ”
MEMILIKI MEMORI
Bila tanah yang jenuh air diberi penambahan beban, tekanan air pori akan naik keluarnya air dari pori tanah volume berkurang terjadi penurunan
KHUSUS TANAH LEMPUNG , penurunan akan berlangsung lama sehingga konsolidasi terjadi setelah penurunan segera, dimana besarnya konsolidasi > penurunan segera
BEDAKAN ANTARA KONSOLIDASI DENGAN PEMADATAN (KOMPAKSI)
KONSOLIDASI
Konsolidasi : proses pengecilan isi tanah jenuh secara perlahan-lahan dengan permeabilitas rendah akibat keluarnya air pori
• Berlangsung menerus sampai kelebihan tekanan air pori yang disebabkan oleh kenaikan tegangan total telah benar hilang, sehingga terjadi suatu
pemampatan
• Pememapatan disebabkan penambahan beban di suatu permukaan tanah • Umumnya terjadi pada satu arah vertikal saja
• Pengaliran air juga pada satu arah (vertikal)
PROSES KONSOLIDASI
Terzaghi dan Flohlich (1936) menjelaskan model mekanikal proses konsolidasi
Ketika beban p diberikan pada piston , maka tegangan yang terjadi ditransfer sepenuhnya ke air (diasumsikan air adalah
incompressible) dan tekanan air meningkat. Tekanan air
adalah :
u = p
Pegas tersebut mewakili ikatan mineral pada massa tanah dan air di bawah piston merupakan air pori pada kondisi jenuh
PROSES KONSOLIDASI
Terzaghi dan Frahlich memodelkan
silinder/piston dengan pegas
PEGAS : TANAH YG MUDAH MAMPAT AIR : AIR PORI
Teori Konsolidasi Terzaghi
• Apabila penekanan suatu lapisan tanah tergantung pada waktu,
pengaruhnya disebut penurunan konsolidasi atau dikenal dengan istilah konsolidasi saja.
• Teori umum yang mencakup konsep tekanan air pori dan tegangan efektif adalah salah satu yang dikembangkan oleh Terzaghi.
a) Tanah adalah dan akan tetap jenuh ( S=100 %) b) Air dan butiran tanah tidak dapat ditekan.
c) Terdapat hubungan linear antara tekanan yang bekerja dengan perubahan volume ( av = e/p)
d) Koefisien permeabilitas (k) merupakan suatu konstanta e) Hukum darcy berlaku (v = k.i)
f) Terdapat temperatur yang konstan.
g) Konsolidasi merupakan konsolidasi satu dimensi
h) Contoh yang digunakan merupakan contoh yang tidak terganggu.
Teori Konsolidasi Terzaghi
Karakteristik –karakteristik konsolidasi suatu tanah adalah : • Koefisien pemampatan (compression index – Cc)
berhubungan dengan berapa besar konsolidasi atau penurunan yang akan terjadi
• koefisien konsolidasi (Cv)
berhubungan dengan berapa lama suatu konsolidasi akan terjadi
uji
konsolidasi di laboratorium .
Besarnya penurunan konsolidasi yang akan terjadi , ditentukan oleh : • Kompresibilitas tanah
• Tebal tanah kompresibel
• Besarnya tambahan tekanan air pori Laju konsolidasi dipengaruhi oleh :
• Permeabilitas tanah • Tebal tanah kompresibel
Teori Reologi Konsolidasi
Deformasi sebagai fungsi waktu (time dependent deformation)
∆𝒖 =
𝑷𝑨𝑷 = 𝑷
𝒔+ 𝑷
𝒘Ps = beban yang dipikul pegas Pw = beban yang dipikul air
apabila katup ditutup :
𝑷𝒘 = 𝑷 𝒅𝒂𝒏 𝑷𝒔 = 𝟎
Apabila katup di buka
𝑷𝒔 > 𝟎 & 𝑷𝒘 < 𝑷 𝒔𝒆𝒉𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂 (∆𝒖 < 𝑷 𝑨)
Teori Reologi Konsolidasi
Perilaku tegangan efektif pegas tekanan air pori sama hidrostatik.
Dari prinsip tegangan efektif , akan berlaku hubungan : ∆𝝈 = ∆𝝈′ + ∆𝒖
UJI KONSOLIDASI SATU DIMENSI DI LABORATORIUM
Konsolidasi : proses dimana tanah butir halus mengalami kompresi akibat
beban dalam suatu periode waktu tertentu, akibat disipasi air pori (pengaliran air keluar dari pori tanah)
Vv Vs h Pemampatan awal h1 h2 h3 h4
Primary consolidation (u = 100%) secondary consolidation
Air bersifat incompressible tidak mudah dimampatkan sedangkan sebaliknya tanah bersifat compressible, jadi beban dipikul oleh air
UJI KONSOLIDASI SATU DIMENSI DI LABORATORIUM
Tahap I :
Pemampatan awal (initial compression), yang pada umumnya adalah disebabkan oleh pembebanan awal (preloading)
Tahap II :
Konsolidasi primer (primary consolidation), yaitu periode selama tekanan air pori secara lambat laun dipindahkan ke dalam tegangan efektif, sebagai
akibat dari keluarnya air dari pori-pori tanah
Tahap III :
konsolidasi sekunder (secondary consolidation), yang terjadi setelah tekanan air pori hilang seluruhnya. Pemampatan yang terjadi di sini adalah
UJI KONSOLIDASI SATU DIMENSI DI LABORATORIUM
Tahap II : Konsolidasi primer
Tahap III : konsolidasi sekunder
Tahap I : pemampatan awal
Waktu (skala log)
P e m am p at an
UJI KONSOLIDASI SATU DIMENSI DI LABORATORIUM
ALAT uji konsolidasi adalah oedometer yang terdiri dari : • Sel konsolidasi
• Alat pembebanan SEL KONSOLIDASI terdiri dari dua tipe :
A. FIXED RING (ring
disatukan dengan alas) B. FLOATING RING (ring
tidak jadi satu dengan alas)
UJI KONSOLIDASI SATU DIMENSI DI LABORATORIUM
P'(skala log) e1 e2 e P1' P2' Cc CrINTERPRETASI HASIL UJI KONSOLIDASI
Pada konsolidasi satu dimensi, perubahan tinggi (H) per satuan dari tinggi awal (H) adalah sama dengan perubahan volume (V) per satuan volume awal (V) atau
∆𝐻 𝐻 =
∆𝑉 𝑉
Bila volume padat Vs
= 1 dan angka pori awal adalah eo ∆𝐻 = 𝐻
∆𝑒 1 + 𝑒𝑜 Rongga pori Butiran padat eo Vs = 1 H Rongga pori Butiran padat e H
• Sifat kemampatan tanah (besaran pemampatan) yaitu koefisien kemampatan volume dan Cc (indeks kompresi tanah)
• Karakteristik konsolidasi yang dinyatakan oleh : Cv (koefisien konsolidasi)
Koefisien pemampatan (Coefficient of Compression)
adalah koefisien yang menyatakan perubahan angka pori per satuan perubahan tegangan atau yang menyatakan kemiringan kurva angka pori (e) dan tegangan efektif (p’).
av
Effective consolidation stress
V o id r at io ( e ) 1
1
2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 e e e e e e V V V e1= angka pori pada tegangan p’1 e2= angka pori pada tegangan p’2 V1= volume pada tegangan p’1 V2= angka pori pada tegangan p’2
Kemiringan kurva e – p’ didefinisikan sebagai :
'
'
1 2 2 1p
p
e
e
a
v
Koefisien perubahan volume (mv)
koefisien yang menyatakan perubahan volume per satuan pada setiap perubahan tegangan atau sebagai rasio perubahan volume per satuan penambahan teganagn efektif.
Satuan nya adalah kebalikan dari tekanan (cm2/kg, m2/kN).
Karena luas contoh tanah tetap , perubahan volume dapat dinyatakan dalam perubahan
ketebalan atau angka pori. 1
2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 e e e H H H H H V V V 1 1 e p av p H h mv 1 1 1 1 1 1 e a p e p a mv v v
Rasio perubahan volume :
Karena mv adalah rasio perubahan volume per
Contoh Soal
Diketahui data uji kurva konsolidasi. Tentukan av dan mv
Indeks Pemampatan (Cc) (Compression Index)
Yaitu kemiringan dari bagian lurus grafik e – log p’.
' ' log ' log ' log ' log 1 2 2 1 1 2 2 1 p p e e p p e e p e CC
untuk tanah normally consolidated.
Terzaghi dan Peck (1967) mengusulkan nilai Cc sebesar :
10
009 . 0 LL Ccuntuk tanah lempung yang dibentuk kembali (remolded) adalah
10
007 . 0 LL CcEffective consolidation stress
V o id r at io ( e ) 1 cc
Indeks Pemampatan kembali (Cr)
kemiringan dari kurva pelepasan beban dan pembebanan kembali pada grafik e – log p’.
' ' log ' log ' log ' log 1 2 2 1 1 2 2 1 p p e e p p e e p e Cr
Derajat konsolidasi (u) %
Ratio antara tekanan air pori yang menurun setelah berdisipasi selama proses berlangsung terhadap tekanan air pori ekses awal
1 0 0 e e e e U
'
'
'
1 o op
p
p
p
U
atauFaktor waktu (Tv)
Parameter tak berdimensi yang merupakan interaksi waktu , koefisien konsolidasi dan jarak pengaliran (drainage path) digunakan untuk menentukan kecepatan teoritis pada kurva konsolidasi
Tegangan prakonsolidasi
1. Berdasarkan cara
visual, tentukan titik
dimana jari-jari
minimum (pada puncak
kurva e – log p’) – misal
titik A
2. Gambarkan garis
horisontal melalui titik
A (sejajar absis)
3. Gambarkan garis
singgung pada kurva
melalui titik A
4. Bagi menjadi dua sudut
yang dibuat oleh butir
(2) dan (3)
5. Perpanjang bagian lurus dari kurva
pemampatan asli sampai memotong garis
bagi sudut pada butir (4). Titik potong dari
dua garis ini adalah tekanan
prakonsolidasi (pc’), yaitu titik B
Cr Log p’ V o id r at io ( e ) Titik A a/2 a/2 a B Cc 1 Cs 1 swelling Recompression Virgin compression 1
Jumlah relatif dari prakonsolidasi biasanya dinyatakan dalam rasio konsolidasi berlebih (overconsolidation ratio = OCR) yang
didefinisikan sebagai : o c
p
p
OCR
Dimana pc = tekanan prakonsolidasi yang terlihat dan po = tekanan efektif di lapangan.
Nilai OCR = 1 artinya normally consolidation Nilai OCR > 1 yaitu overconsolidation