• Tidak ada hasil yang ditemukan

Secara umum ada beberapa sertifikat yang dapat pertimbangkan untuk diambil dalam sertifikat IT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Secara umum ada beberapa sertifikat yang dapat pertimbangkan untuk diambil dalam sertifikat IT."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Secara umum ada beberapa sertifikat yang dapat pertimbangkan untuk diambil dalam sertifikat IT .

1.Sertifikat Pemprograman.

Ada dua jenis sertifikat pemprograman yang dapat kamu ambil, yaitu sertifikat bahasa pemprograman java (Sun) dan sertifikat bahasa pemprograman yang menggunakan platform Microsoft. Net.

2.Sertifikat Database.

Untuk sertifikat database ini , yang paling diminati dan bergengsi adalah Sertifikat Oracle dansertifikat Microsoft sql server.

3.Sertifikat Office.

sertifikat ini dikeluarkan langsung oleh Microsoft untuk membuktikan penguasaan kamu terhadap Microsoft office.

4.Sertifikat Jaringan.

Tidak dapat kita pungkiri bahwa cisco merupakan produsen terbesar dari pangsa di bidang jaringan. karena itu sertifikat jaringan yang dikeluarkan oleh cisco banyak diminati dan diakui oleh para pencari sertifikat. Selain sertifikat cisco, sertifikat lain yang cukup popular di bidang jaringan adalah sertifikat CompTIA.

5.Sertifikat Bidang Computer Graphic dan Multimedia.

Sertifikat di bidang ini yang paling populer dan banyak dicari adalah sertifikat yang dikeluarkan oleh vendor Adobe (Adobe Certified Expert) dan sertifikat yang dikeluarkan oleh Macromedia ( Flash, Dreamweaver, dan Coldfusion).

6.Sertifkat dibidang Internet.

Jika kamu ngaku jago di bidang internet setidaknya kamu harus bisa membuktikannya. Salah satu cara pembuktiannya adalah dengan memiliki sertifikat keahlian di bidang

(2)

internet. Ada banyak sertifikat di bidang internet yang dikeluarkan oleh berbagai vendor, yang paling populer saat ini adalah Certified Internet web Master (CIW Master).

Persaingan dalam bidang teknologi informasi (TI) di era globalisasi sekarang ini telah menunjukkan geliat yang cukup pesat. Persaingannya pun tidak hanya terbatas pada pelaku atau perusahaan yang terbatas dalam lingkup regional, melainkan sudah mencakup ke persaingan antarbangsa. Hal ini memang tentu saja suatu kewajaran mengingat bahwa lingkungan kehidupan kita saat ini telah berada dalam era globalisasi. Era, di mana, batasan-batasan negara tidak relevan lagi dijadikan pembatas persaingan. Bahkan karena TI itu sendiri menjadi motor penggerak kemajuan globalisasi maka dengan sendirinya para praktisi TI menempati posisi terdepan dalam dunia digital. Dan, karena globalisasi sangat erat kaitannya degan persaingan para praktisi yang bekerja dalam suatu perusahaan TI, kini, dituntut untuk berani berkompetisi dengan perusahaan asing yang selama ini dianggap lebih berkualitas dalam berbagai hal.Membicarakan kompetisi tentu saja tidak lepas dari sertifikasi sebagai satu syarat minimal bagi legitimasi seseorang untuk membuktikan kualitas SDM (sumber daya manusia) dan profesionalismenya. Sebab, sertifikasi yang diakui secara profesional adalah bukti kompetensi seseorang yang telah memiliki kemampuan dan ketrampilan dalam merancang, mengkonfigurasikan, menerapkan, maupun merawat perangkat lunak perusahaan.

Sebagaimana diberitakan media massa, baru-baru ini, sekarang ini terdapat ratusan jenis sertifikasi profesi yang ditawarkan berbagai lembaga sertifikasi maupun vendor TI di Indonesia yang sudah diakui oleh aosiasi internasional atau Computing Technology Industry Associations (Comp TIA). Sebagai lembaga/asosiasi vendor TI yang telah berusia 20 tahun, beberapa sertifikasi yang telah diterbitkan adalah Cisco, Microsoft, Oracle, Macromedia dll. CompTIA menawarkan sertifikasi di sektor teknologi yang terpenting, seperti sertifikasi A+, CDIA+, CTT+, e-Biz+, HTI+,I-NET+, IT-Project+, Linux+, Net-work+, Security+, dan Server+.

Bagi para praktisi, sertifikasi itu sendiri adalah semacam legitimasi keahlian yang telah diperolehnya. Seorang praktisi ber-sertifikasi dengan sendirinya juga akan

(3)

memberikan keuntungan, seperti luasnya kesempatan kerja yang lebih baik, membuat jalur kerja yang lebih jelas, dan menjadi basis untuk menambah pengetahuan sehingga ia memiliki nilai tambah sebagai variabel untuk bahan persaingan di bursa kerja baik skala nasional maupun internasional.

Selain itu manfaat sertifikasi juga dapat menguntungkan perusahaan tempat di mana seseorang bekerja. Sebab, dengan sendirinya perusahaan yang memiliki sertifikasi bisa menghasilkan input, semisal, kepuasan konsumen yang lebih baik, memudahkan proses perekrutan dan kontrak, mengurangi biaya pelatihan, dan mendapatkan standar kompetensi yang terukur.

* * *

Sertifikasi TI yang diberikan main vendor (penyedia sekaligus pemilik sah hak untuk mengeluarkan sertifikat) tentu akan sangat berguna bagi para praktisi Sertifikasi CCNA. Dan, CCNP Certification yang pernah dikeluarkan perusahaan Cisco, misalnya, telah membuktikan keberhasilannya membangun SDM yang berkualitas sehingga memberikan kesempatan para "lulusan" Cisco untuk meningkatkan karier kerjanya secara profesional. Dengan memiliki sertifikasi CCNA/CCNP serta memiliki pengetahuan tambahan mengenai Cisco Router ini, para praktisi TI di Cisco mendapatkan kesempatan dalam meningkatkan keahliannya di bidang networking.

Saat ini, dengan adanya program sertifikasi keahlian di dunia profesional TI dalam bidang network design maupun network support, keahlian para profesional akan sungguh-sungguh teruji berdasarkan standar perusahaan Cisco Internasional. Sebagai contoh, Cisco Career Certification juga menjadikan para profesional TI terus-menerus mengikuti perkembangan industri teknologi networking. Sertifikasi Cisco dibagi dalam 3 tahap, yaitu tahap Associate, Profesional dan Expert. Tingkat yang paling tinggi adalah Expert.

Microsoft yang juga merupakan perusahaan besar dalam produk software, juga tidak ketinggalan dalam menerapkan standarisasi keahlian penguasaan produknya melalui program sertifikasi keahlian. Microsoft mengeluarkan beberapa sertifikasinya bagi

(4)

orang-orang yang ingin mengahlikan diri pada bidang tertentu, seperti Microsoft Certified Professional (MCP), Microsoft Office User Soecialist (MOUS), Microsoft Certified System Administrator (MCSA), Microsoft Certified Systems Engineer (MCSE).

* * *

Pembiayaan untuk mengambil ujian sertifikasi tertentu di bidang TI memang tidak mudah, mulai dari isi materi termasuk di dalamnya masalah bahasa, hingga yang paling utama adalah faktor biaya. Khusus permasalahan biaya ujian, bagi skala perusahaan, biaya yang harus dikeluarkan untuk karyawannya mungkin adalah hal yang standar saja, namun jika ukurannya adalah per individu, maka biaya mengikuti program ujian sertifikasi skala internasional ini memang terbilang cukup mahal. Padahal, jika peserta ujian gagal, ia tidak memperoleh apa pun selain berkas yang berisikan informasi materi dan nilai hasil ujian.

Sebagai contoh, misalnya, saat ini untuk memperoleh Cisco Certifikasi Cetwork Associates, seorang peserta harus mengeluarkan sejumlah uang hingga Rp 750 untuk satu kali ujian, dan jika gagal maka calon harus menunggu sampai kurang-lebih sepuluh hari untuk bisa ujian kembali. Contoh lain, seorang calon yang akan mengambil ujian CCNA diharuskan memiliki score lebih besar dari passing score yang telah ditentukan oleh perusahaan Cisco, yaitu 849 score, misalnya, maka seorang calon harus bisa melebihi atau sama dengan angka tersebut untuk bisa lulus ujian dan mendapat sertifikasi CCNA.

Sedemikian urgensinya sertifikasi bagi para praktisi TI maka seyogianya agar perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang TI di Indonesia menerima tuntutan tersebut sebagai kenyataan yang tidak mungkin dihindari. Sekali lagi, sertifikasi adalah bukti kualitas dan profesionalisme para praktisi TI.

(5)

Beberapa sertifikasi terkenal di bidang IT Sekuriti berbasiskan produk Checkpoint Certified Security Administrator/Engineer

Anda dapat menjadi seorang Checkpoint Certified Security Administrator (CCSA). CCSA mengerti produk firewall dari Checkpoint yaitu FireWall-1 dan dapat melakukan instalasi serta men-set-up konfigurasi sederhana. Untuk menjadi certified, tinggal mengikuti pelatihan dari Checkpoint yaitu Introduction to FireWall-1 Management serta ujiannya. Anda juga harus mempunyai pengetahuan dibidang Unix atau Windows, teknologi jaringan, komunikasi internet, dan TCP/IP. Sertifikasi ini disertai dengan akses gratis ke Checkpoint technical support staff untuk 3 kali insiden, plus sebuah CD referensi teknis SecureNet. Setelah itu, anda dapat meneruskan ke tingkat lebih lanjut yaitu CheckPoint Certified Security Engineer (CCSE), yang ditujukan pada engineer yang mengatur beberapa sistem FireWall-1 sekaligus, dengan cara mengikuti pelatihan dari Checkpoint yaitu Advanced FireWall-1 Management. Disini belajar cara meng-implementasi kebutuhan firewall secara maksimal untuk kelas perusahaan menengah dan besar. Kelulusan disertai dengan tambahan support sebanyak 5 kali insiden dari Checkpoint plus 1 (satu) tahun subscription dari SecureNet. Sertifikasi untuk produk CheckPoint lainnya juga ada, yaitu FloodGate dan Meta IP. Certified professionals diharuskan untuk mengikuti terus ujian-ujian tentang produk baru untuk menghindari disebut sebagai pensiunan karena sudah ketinggalan pengetahuan baru tentang produk tersebut.

Network Associates Certifications

Network Associates (www.nai.com/var/cert.asp) menawarkan NetworkAssociates Certified Professional (NCP) terhadap produk-produk dari NAI untuk partner. Persyaratan sertifikasinya membutuhkan dipenuhinya kelas Partner Services dan testing melalui Sylvan Prometrics. Produk lingkup meliputi PGP, Gauntlet NT, dan CyberCop.

(6)

Axent Certifications

Pada bulan Januari 1999, AXENT mengumumkan program sertifikasi AXENT Enterprise Security Professional (AESP). Sertifikasi ini meliputi semua produknya yang akan di fasilitasi oleh SecureNetwork Consulting, subsidiari AXENT. Program ini menggunakan scenario keamanan dalam real-world serta solusi hands-on yang meliputi 2 (dua) level:

 Level 1, Enterprise Security Practitioner 4 (empat) kelas AXENT dan ujian praktek dan tertulis (1-2 hari).

 Level 2, Enterprise Security Architect Lulus level 1 (satu), 4 (empat) kelas AXENT, 2 (dua) courses dari vendor sekuriti lain, dan ujian praktek dan tertulis (1-2 hari).

Cisco Certifications

Cisco (www.cisco.com) juga memiliki beberapa sertifikasi untuk produk sekuritinya.

Beberapa sertifikasi terkenal di bidang IT Sekuriti berbasiskan industri Certified Information Systems Security Professional (CISSP)

Common Body of Knowledge atau CBK dari keamanan sistem informasi menjadi basis dari International Information Systems Security Certification Consortium, atau ISC2. Standar seperti BS17779 dan ISO7799 menjadi dasar dari CBK. Ujiannya dibuat oleh badan testing professional dan selalu di revisi/diperbaharui sesuai perkembangan di industri IT sekuriti. Untuk menjadi seorang Certified Information Systems Security Professional (CISSP), anda harus lulus ujian yang terdiri dari 250 pertanyaan multiple-choice yang harus diselesaikan dalam waktu 6 (enam) jam! Ujiannya meliputi 10 (sepuluh) dasar dari CBK yaitu:

 Access Control Systems & Methodology

 Computer Operations Security

(7)

 Application & Systems Development

 Business Continuity & Disaster Recovery Planning

 Telecommunications & Network Security

 Security Architecture & Models

 Physical Security

 Security Management Practices

 Law, Investigations & Ethics

Anda juga harus memiliki pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dalam salah satu dasar CBK diatas, belum pernah melakukan tindakan kriminal dan menjunjung tinggi apa yang disebut Code of Ethics. Umumnya yang mengejar sertifikasi ini antara lain adalah auditor IS, konsultan, vendor, penyelidik, dan instruktur yang memerlukan pengetahuan keamanan IS secara lengkap dan menyeluruh serta mengaplikasikan pengetahuan tersebut. Re-sertifikasi di haruskan setiap 3 (tiga) tahun yang didapat dengan cara mengikuti kelas-kelas pelatihan secara terus-menerus (continuing) tentang keamanan IS yang total lamanya minimal 120 jam.

Certified Information Systems Auditor

Information Systems Audit and Control Association ISACA mensponsori Certified Information SystemsAuditor (CISA) yang telah ada sejak tahun 1978. Umumnya sertifikasi ini juga di kejar oleh IS auditor, control, dan juga para professional di bidang IT sekuriti. Persyaratannya adalah lulus ujian, mengikuti Code of Professional Ethics dari ISACA dan membuktikan bahwa telah berpengalaman minimal 5 (lima) tahun di bidang IS audit, kontrol atau yang berhubungan dengan IT sekuriti.

Ujian selama 4 (empat) jam yang terdiri dari 200 pertanyaan multiple-choice, dan hanya dilakukan di bulan Juni setiap tahunnya. Ujiannya meliputi: standar-standar dan praktisi dari IT audit; sekuriti dan kontrol; strategi IS, policy, prosedur, dan praktisi manajemen; platform hardware dan software untuk IS; jaringan dan telekomunikasi; data validasi, development, akuisisi, dan maintenance.

(8)

Certified Internet Webmaster

Tipe ketiga dari sertifikasi ini umumnya sertifikasi yang ditawarkan oleh badan pelatihan. Sebagai contoh adalah Certified Internet Webmaster. Tidak berbasiskan pada produk tertentu dan tidak juga berbasis pada suatu bidang industri tertentu, program Certified Internet Webmaster yang difasilitasi oleh Prosoft Training ini menawarkan suatu track untuk professional di bidang sekuriti. Sertifikasi ini memerlukan keharusan untuk mengikuti beberapa kelas dan ujian yang dilakukan oleh Sylvan Prometric. Track tersebut tadi menempatkan seorang professional dibidang sekuriti sebagai seorang yang mampu mengimplementasikan security policy, mengidentifikasikan ancaman keamanan, men-develop countermeasures menggunakan sistem firewall dan teknologi attack-recognition, serta bertanggung jawab dalam men-deploy solusi-solusi transaksi e-business dan keamanan pembayaran. Persyaratan sertifikasi yaitu, lulus suatu ujian dasar, lulus ujian internetworking professional, and lulus ujian security professional yang kesemuanya ditentukan oleh badan training tersebut.

STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN

Standar kompetensi keahlian yang digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum ini adalah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) pada Bidang Teknologi Informatika. Standar kompetensi dan level kualifikasi keahlian Teknik Komputer dan Jaringan digambarkan pada Tabel 1.

(9)
(10)

Setiap unit kompetensi didukung oleh kompetensi kunci yang terdiri dari tiga level seperti Tabel 2.

(11)

Gambar

Tabel 2. Level Kompetensi Kunci

Referensi

Dokumen terkait

RTK GNSS -vastaanottimeen nähden edulliseen, korkeintaan noin 2500 euron myyntihintaan anturin pitäisi ratkaista mahdollisimman moni edellä esitetyistä, yksi- ja

Self-compassion yang dimiliki perawat rawat inap RSUD Kota Salatiga berada dalam kategori tinggi (91,43%) yang berarti bahwa perawat mampu untuk mengolah kondisi

3) Peneliti selanjutnya dapat menggali lagi keterkaitan antara compassion dengan pola asuh orangtua, untuk mengetahui apakah orangtua dengan tingkar compassion

Perairan Muara Badak memiliki 24 jenis plankton, dari hasil analisis indeks keanekaragaman, indeks keseragaman dan indeks dominansi menunjukkan bahwa perairan ini

Bahan semikonduktor adalah bahan yang bersifat setengah konduktor karena celah energi yang dibentuk oleh struktur bahan ini lebih kecil dari celah energy

Sebelum dipercaya sebagai Direktur Perusahaan pada bulan Juni 2009, Beliau menjabat sebagai senior officer and general manager of Asia & Oceania Business Division, HCM

Dalam teori pendekatan situasional, kepemimpinan yang efektif adalah bagaimana seorang pemimpin dapat mengetahui keadaan baik kemampuan ataupun sifat dari anak buah yang di

Pada saat Peraturan Walikota Probolinggo ini berlaku, maka Peraturan Walikota Probolinggo Nomor 20 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Pemberian Bantuan Operasional