• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KOSA KATA BAHASA ARAB SISWA KELAS VII MTS. MUHAMMADIYAH LIMBUNG KEC.BAJENG KAB GOWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KOSA KATA BAHASA ARAB SISWA KELAS VII MTS. MUHAMMADIYAH LIMBUNG KEC.BAJENG KAB GOWA"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan islam (S.Pd.i) pada jurusan

Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar

ASNITA

105240011711

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1436 H / 2015 M

(2)

ii

Dengan penuh kesadaran, penulis/ peniliti yang bertanda tangan di bawa ini, menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penulis/ peneliti sendiri. Jika kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat di buat atau dibantu secara langsung orang lain baik keseluruhan, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

Makassar, 19 Dzulqaidah 1436 H 03 September 2015 M

Peneliti

(3)

ُةوّٰلَّصلاَو ،َنْيِمَلّٰعلْا ِّبَر ِهّٰ لِل ُدْمَحْلا

ىَلَع ُمَلاَّسلاَو

َا

ِ فَ رشْ

َنْيِلَسْرُملْاَو ِءآَيِبْنَلأْا

ُدْعَباَّمَا ،َنْيِعَمْجَا ِهِبْحَصَو ِهِلّٰا ىَلَعَو

...

Tak ada kata yang pantas penulis ucapkan kecuali kata syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan Rahmat dan Inayah-Nya, sehingga penulisan Skripsi yang berjudul “Peranan Media Gambar dalam Meningkatkan kosa kata bahasa arab siswa kelas VII MTs. Muhammadiyah Limbung Kec. Bajeng Kab.Gowa” dapat penulis tuntaskan. Dan saya yakin bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Namun kesemuanya itu tidak dapat mengurangi rasa syukur saya kepada-Nya. Begitu pula salam dan taslim semoga tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, Nabi pembawa risalah dan rahmat bagi seluruh alam semesta.

Banyak kendala yang dihadapi oleh peneliti dalam rangka penyusunan skripsi ini, tetapi berkat bantuan berbagai pihak maka skripsi ini dapat peneliti selesaikan pada waktunya. Dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih yang tulus dan ikhlas kepada yang terhormat:

1. Kedua orang tua tercinta ibu Fatimah dan ayah Said Ali yang telah mendidik dan mendoakan setiap langka saya dalam menempuh pendidikan hingga selesai.

(4)

iv

3. Dekan Fakultas Agama Islam Bapak Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I beserta jajaran pembantu dekan yang senantiasa meningkatkan sistem pelayanan kepada mahasiswa dan perbaikan sistem pengajaran yang lebih tertib.

4. Ketua jurusan Pendidikan Bahasa Arab Ibu Dra. A. Fajriwati Tadjuddin, M.A, M.Pd, yang senantiasa melayani dan mengarahkan para mahasiswa terhadap disiplin keilmuan yang ditekuni.

5. Dr.Abd.Rahim Razaq M.Pd selaku pembimbing I dan Ibu Dra. Fatmawati, M.Pd selaku pembimbing II peneliti yang senantiasa meluangkan waktunya bagi peneliti dalam memberikan arahan dan bimbingan demi penyempurnaan skripsi ini.

6. Bapak dan ibu dosen Fakultas Agama Islam yang telah memberikan ilmunya kepada peneliti selama duduk di bangku perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Makassar.

7. Para Guru MTs. Muhammadiyah Limbung yang telah memberikan Informasi guna penyelesaian skripsi ini.

8. Seluruh pihak yang tak dapat saya sebutkan satu persatu yang turut membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini.

(5)

keberadaan skripsi ini, langsung atau tidak langsung mendapat hidayah, rahmat, dan ridho Allah SWT, baik kehidupan di dunia maupun kehidupan akhirat kelak, Jazakumullah Khairan Katsiran

Makassar ,19 Dzuldaidah 1436 H 03 September 2015 M Penulis ASNITA

(6)

vi

kata Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTs. Muhammadiyah Limbung Kec. Bajeng Kab. Gowa

Adapun tujuan penelitian adalah (1) Untuk mengetahui penerapan media gambar dalam pembelajaran bahasa arab siswa kelas VII MTs. Muhammadiyah Limbung, (2) Untuk mengetahui faktor penghambat Penerapan media gambar dalam pembelajaran bahasa arab siswa Kelas VII MTs. Muhammadiyah Limbung.

Jenis penelitin yang dipilih oleh peneliti adalah penelitian Survey dan merupakan penelitian kualitatif dengan mengeksplorasi data dilapangan dengan metode analisis deskriktif . penelitian mengambil lokasi penelitian di MTs Muhammadiyah Limbung Kec. Bajeng Kab. Gowa karena letaknya strategis, mudah di jangkau dan tidak memerlukan banyak biaya, mengingat bahwa populasi pada sekolah kurang dari 100 maka penulis mengambil sampel dengan metode purposive sampling.. Penulis menggunakan instrumen memilih kuensioner / angket, wawancara, observasi, dan dokumentasi digunakan untuk melengkapi data yang dibutuhkan. Pengelolaan penyajian dalam bentuk tabel, teknik pengelolaan data yang dipakai adalah analisis data.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peranan media gambar dalam pembelajaran bahasa arab sangat penting karena media gambar dapat membuat siswa senang mengikuti pelajaran dengan menggunakan gambar-gambar, dan dapat meningkatkan kosa kata bahasa arab siswa dalam belajar bahasa arab karena media gambar dapat menghubungkan materi dengan keadaan nyata, sehingga siswa mempunyai pengalaman tersendiri dalam belajar dengan menggunakan menggunakan media gambar. Adapun faktor penghambat dalam penggunaan media gambar adalah kesulitan guru dan pihak sekolah menghadirkan sarana dan prasarana sekolah yang berkaitan dengan media pembelajaran.

(7)

PENGESAHAN SKRIPSI ...iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...v

PRAKATA...vi

ABSTRAK...viii

DAFTAR ISI …..…..….……….………...ix

DAFTAR TABEL... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Rumusan Masalah ... 5 C. Tujuan Penelitian ... 6 D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Media Gambar...8

1. Pengertian media gambar...8

2. Macam- macam media...12

3. Kelebihan dan kekurangan media gambar...14

4. Fungsi dan manfaat media pembelajaran...17

5. Karakteristik Media gambar………..19

B. Kosa kata secara umum...20

1. Pengertian kosa kata...20

(8)

viii

6. Metode pembelajaran kosa kata...23

C. Pembelelajaran bahasa arab...26

1. Pengertian bahasa arab...26

2. Pembagian bahasa arab...27

D. Penerapan media gambar pembelajaran bahasa arab...29

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian ... 34

B. Lokasi dan objek penelitian ... 34

C. Variable Penelitian ... 35

D. Defenisi Operasional Variabel... 35

E. Populasi dan Sampel ... 36

F. Instrumen Penelitian ... 38

G. Tehnik Pengumpulan Data ... 40

H. Tehnik Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs. Muhammadiyah Limbung...…...42

1. Sejarah Singkat MTs. Muhammadiyah Limbung …...42

2. Keadaan Guru MTs. Muhammadiyah Limbung ………....43

3. Keadaan Fasilitas MTs. Muhammadiyah Limbung...44

(9)

pembelajaran bahasa arab siswa kelas VII MTs. Muhammadiyah Limbung...57 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ……….61 B. Saran ………62 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN- LAMPIRAN

(10)

x

Tabel III : Daftar Pembagian tugas guru atau pegawai tahun 2014 - 2015...43

Tabel IV : Keadaan Sarana dan prasarana MTs. Muhammadiyah Limbung...44 Tabel V : Jumlah Siswa MTs. Muhammadiyah Limbung... 46 Table VI : Antusias Siswa dalam belajar bahasa arab...48 Tabel VII : Pembelajaran Bahasa arab MTs. Muhammadiyah

Limbung...50 Tabel VIII : Antusias Siswa terhadap penerapan media gambar...52 Tabel IX : Tingkat pemahaman siswa terhadap penerapan media

gambar dalam pembelajaran bahasa arab...53 Tabel X : Cara siswa dalam memahami mufradat...54 Tabel XI : Peningkatan kosa kata bahasa arab siswa dengan

penerapan media gambar...56 Tabel XII : Pemahaman siswa dalam belajar ketika tidak menggunakan

media gambar...59 Tabel XIII : Penjelasan kembali materi tanpa menggunakan media

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)

Arikanto, Suharsimi. 2002. Prosedur penelitian. Jakarta : Bulan Bintang

Alghalan, Mustafha, 2005. Jami’uddurus Arabiyah,Makkah : Mansyuruura Al-Maktabah Al-Arabiyyah.

Hasyimi, Assayyid Ahmad. 1985. Qawaidul Asasiyah Lughatul

Al-Arabiyyah, Bairul Lubna ; Darul Hikmah.

Arsyad, Azhar. 2000. Media Pengajaran, Jakarta : PT. Raja grafindo Persada.

Azies Furqanul, dan Achaedar. 2002. Pengajaran Bahasa Arab, Komunitatif teori

dan praktik,Bandung : PT. Rosdakarya.

Basyiruddin, Usman. 2002. Pembelajaran Agama Islam, Jakarta Cipta Pers.

Darwanto. 2007. Televisi Sebagai Media Pendidikan, Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Djamarah, Saiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar,Jakarta :

PT Rineka Cipta.

Efendi, Ahmad Fu’ad. 2005, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang. Miskat Malang.

Gufron, Aunur Rofiq. 2007. Ringkasan Kaidah-kaidah Bahasa Arab. Pustaka Al-Furqon: Gresik.

Hamid Abdul, Baharuddin Uril, Mustafa Bisri. 2008. Pembelajaran Bahasa Arab

Pendekatan Metode, Strategi, Materi, dan Media, UIN Malang Press.

Karti, Soeharto dkk. 2003. Tekhnologi Pembelajaran : Pendekatan Sistem, Konsepsi

dan model, Sat Evaluasi Sumber Belajar dan Media, Surabaya : Intellektual

Club.

Munawir Ahmad Warso. 1984. Kamus Al-Munawwir. Pustaka Progressik: Yogyakarta.

Neneng.2008. Pembelajaran Mufradat (Kosa Kata) dalam Pembelajaran Bahasa

Arab. (Online), Http : // bdk Jakarta. Kemenang.go.id, di akses 25 Januari

2014.

Nurjannah, 2008 :Pengaruh Penguasaan Mufradat terhadap Keterampilan Membaca

Bahasa Arab Siswa Kelas VIII di MTsN Ngemlak Sleman. Skripsi.Tidak di

terbitkan.Yogyakarta : Fakultas Tarbiyah. UIN Sunan Kalijaga.

Sadiman, Arif S, Dkk. 1996. Media Pendidikan.Pengertian dan Pemanfaatannya.Jakarta ; Pustekom Dikbud PT. Rajagrafindo Persada.

(18)

Supriyadi, dkk. 2005. Bahasa Indonesia 2.Dedikbud : Jakartra.

Tayar Yusuf dan Syaiful Anwar.1997. Metodologi Pengajaran Agama dan Bahasa

Arab.Grafindo Persada: Jakarta.

Tarigan, Hendri Guntur. 1986. Pengajaran Kosa Kata. Angkasa : Bandung.

Usman, Adnan. 1983. Pemakaian Kosa Kata Bahasa Indonesia Murid Sekolah

Dasar Kelas 3 yang berbahasa Ibu Bahasa Bugis. Pusat Pembinaan dan

pengembanagan Bahasa Departemen Pendidikan dan kebudayaan : Jakarta.

Yudi, Munadi. 2010. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta : Gang Persada Press.

Yusran. 2013. Studi tentang Penerapan Metode Audiolingual (Syam’iyah

Syafawiyah) dalam Pembelajaran Mufradat Bahasa Arab Siswa kelas X MA Darul Dakwah wall Irsyad Makassar.Skripsi, Tidak diterbitkan.Makassar :

(19)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup suatu masyarakat atau bangsa hal ini disebabkan pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Guna mewujudkan tujuan tersebut diperlukan usaha yang keras dari masyarakat maupun pemerintah.

Secara umum keberhasilan proses pembelajaran ditentukan oleh beberapa variabel. Variabel-variabel yang di maksud diantaranya, adalah guru, siswa, sarana dan prasarana, kurikulum, dan lain-lain. Varibel- variabel ini akan selalu berkaitan antara yang satu dengan yang lain. Guru tanpa siswa tidak akan terjadi proses pembelajaran, demikian pula siswa tanpa variabel yang lain tidak mungkin terjadi proses pembelajaran.

Pembelajaran atau proses belajar mengajar guru memegang peranan sebagai sutradara sekalugus aktor. Pada gurulah tugas dan tanggung jawab merencanakan dan melaksanakan pengajaran disekolah. Guru sebagai tenaga profesional harus memiliki sejumlah kemampuan mengaplikasikan berbagai teori belajar dalam bidang pengajaran, kemampuan memilih dan menerapkan metode pengajaran yang efektif dan efisien, kemampuan melibatkan siswa berpartisipasi

(20)

aktif, dan kemampuan membuat suasana belajar yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan.

Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran yang menenpati posisi yang penting dalam dunia pendidikan di Indonesia. Kedua institusi penyelenggara pendidikan di Indonesia, yaitu negeri dan suasta, pada jenjang dan program studi tertentu semuanya mengajarkan Bahasa Arab sebagai bagian dari mata pelajaran yang harus diajarkan sejajar dengan mata pelajaran- mata pelajaran yang lain. Lebih-lebih lagi dilembaga pendidikan islam, bahasa Arab merupakan suatu keniscayaan untuk diajarkan kepada peserta didik mereka.

Meningkatkan mutu penggunaan bahasa Arab di Indonesia, Pengajarannya diberbagai lembaga pendidikan dilakukan sejak dini, yakni mulai dari sekolah dasar atau madrasah ibtida’iyah yang nantinya akan digunakan sebagai landasan untuk jenjang yang lebih lanjut. Pembelajaran bahasa Arab ini diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Arab.

Pembelajaran bahasa asing termasuk di dalamnya termasuk bahasa arab adalah sebuah proses yang kompleks dengan berbagai fenomena yang ada sehingga tidak mengherankan kalau hal ini bisa mempunyai arti yang berbeda-beda bagi setiap orang. pembelajaran ini dipengaruhi beberapa foktor-faktor utama yang berkaitan erat dengn pemerolehan bahasa asing adalah bahasa pembelajar, factor ekternal

(21)

pembelajaran factor internal pembelajaran, dan pembelajaran sebagai individu.

Pengajaran bahasa dikenal ada empat keterampilan/kemahiran berbahasa sebagaimana disebutkan diatas, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan bebahasa ini hendaknya diajarkan kepada siswa dengan cara yang bermacam-macam, berfariasi agar siswa tidak jenuh dan menonton terhadap apa yang mereka terima dari gurunya. Syarat minimal yang harus dipenuhi oleh guru keterampilan berbahasa ialah penguasaan materi tentang keterampilan berbahasa serta dapat mengajarkannya kepada siswa.

Mencapai tujuan tersebut, lembaga pendidikan yang mengajarkan bahasa arab menghadapi permasalahan-prmasalahan serius dan kompleks. Diaantara permasalahan itu adalah factor guru yang tidak profesional dan materi yang kurang memadai. Dari faktor guru , banyaktemuan penelitian yang menunjukkan minimmya guru Bahasa Arab yang berlatar belakang pendidikan guru Bahasa Arab.

Melihat kenyataan di atas,pelu kiranya seorang guru untuk menggunakan media gambar dalam pengajaran sebagai alat untuk meminimalisir kesulitan yang dihadapi oleh siswa. Perkembangan yang begitu pesat dan semakin modern makin mempermudah bagi seorang seorang guru untuk memanfaatkan berbagai macam media gambar yang ada.

(22)

Keberhasilan pengajaran Bahasa Arab di sekolah sangat bergantung kepada lancar tidaknya proses belajar mengajar. Hal ini ditentukan oleh komponen-komponen pengajaran yang ada.Setiap komponen pengajaran saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Seorang ahli menyatakan bahwa belajar mengajar merupakan suatu system yang terdiri dari berbagai komponen yang saling berkaitan satu sama lain, dan merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Salah satu komponen pengajaran yang menunjang keberhasilan pengajaran adalah media pengajaran. Setiap jenis media pengajaran memiliki ciri khas atau karakteristik tersendiri yang hanya bisa direspon oleh indera tertentu dan berimplikasi kepada komponen-komponen pengajaran yang lain. Kalau dilihat perkembanangannya, pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru (teaching aids).

Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, misalnya gambar, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkre, motivasi belajar serta mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. Namun sayang, karena terlalu memusatkan perhatian pada alat bantu visual yang dipakainya, orang kurang memperhatikan aspek disain pengembangan pembelajaran produksi dan evaluasinya. Dengan masuknya pengaruh teknologi audio pada sekitar abad ke-20, alat visual untuk mengkonkritkan ajaran ini di lengkapi dengan alat audio sehingga kita kenal adanya alat audio visual atau alat audio visual aids (AVA).

(23)

Para guru dan ahli audio visual menyambut baik perubahan ini. Guru- guru merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan tingkah laku siswa. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, mulai dipakai berbagai format media. Dari pengalaman mereka, guru mulai belajar bahwa cara belajar siswa itu berbeda-beda sehingga lebih cepat belajar melalui media visual, sebagian melalui media audio.

Gambar sangat penting digunakan dalam usaha memperjelas pengertian pada peserta didik.Sehingga dengan menggungunakan gambar peserta didik dapat lebih memperhatikan terhadap benda- benda atau hal-hal yang belum pernah dilihatnya yang berkaitan dengan pelajaran.Gambar dapat membantu guru dalam mencapai tujuan intruksional, karena gambar termasuk media yang mudah dan murah serta besar artinya untuk mempertinggi nilai pelajaran.Karena gambar pengalaman dan pengertian peserta didik menjadi lebih luas, lebih jelas dan tidak mudah dilupakan, serta lebih konkret dalam ingatan dan asosiasi peserta didik.

Manfaat media gambar dalam proses intruksional adalah penyampaian dan penjelasan mengenai informasi, pesan, ide, dan sebagainy dengan tanpa banyak menggunakan bahasa- bahasa verbal, tetapi lebih banyak member kesan.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

(24)

1. Bagaimana penerapan media gambar pembelajaran bahasa Arab siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah MuhammadiyahLimbung ?

2. Apa faktor penghambat dalam penerapan media gambar pembelajaran bahasa Arab siswa VII Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Limbung?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berpijak dari latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan yang diingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui penerapan. Media gambar pembelajaran bahasa Arab siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Limbung. 2. Untuk mengetahui faktor penghambat dalam penerapan media gambar

pembelajaran bahasa Arab siswa VII Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah Limbung.

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat penelitian adalah sebagai berikut: a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian yang diharapkan dapat memperkarya khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan, khususnya dalam peranan media gambar dalam pelajaran bahasa Arab.

b. Manfaat praktis.

1) Bagi guru, Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memotivasi guru untuk menemukan berbagai metode materi belajar yang

(25)

bervariasi sehingga dapat memperbaiki dan meningkatkan system pembelajaran dikelas, sehingga permasalahan yang dihadapi dapat diatasi.

2) Bagi sekolah,Hasil penelitian ini diharapkan akan mampu memberikan umpan balik bagi pengembaan dan pembinaan pendidikan baik mengenai perencanaan dan pengembangan kurikulum bagi peningkatan mutu guru.

3) Bagi peneliti, Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peneliti selanjutnya.

(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. MEDIA GAMBAR

1. Pengertian Media Gambar

Azhar (2003:3) mengemukakan pengertian media gambar terlebih dahulu akan dijelaskan tentang media. Kata media berasal dari bahasa latin “medius”yang secara harfiah berarti “ tengah”, “perantara” , atau “pengantar.

Sadiman,(1986:83)mengemukakan pendapatlain juga dinyatakan bahwa media adalah “ perantara atau pengantar dari pengirim kepada penerima pesan”.

Media adalah “ alat ( sarana ) komunikasi seperti majalah, Koran, radio, televisi, dan sebagainya” sedangkan gambar adalah tiruan gambar atau bentuk yang dicoretkan pada kertas. Gambar adalah media yang paling umum dipakai dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat di mengerti dan di nikmati dimana- mana.

Bahasa gambar itu, televisi seperti halnya bidang lain yang mempunyai spesialisasi,memerlukan bahasa sendiri. Bahasa ini sudah diformulasikan secara internasional, karena itu harus dipahami benar oleh mereka yang berkecimpung dalam medium ini.

Gambar materi pelajaran yang memerlukan visualisasi dalam bentuk ilustrasi yang dapat diperoleh dari sumber yang ada. Gambar- gambar dari majalah, brosur, selebaran, dan lain- lain mungkin dapat

(27)

memenuhi kebutuhan kita. Jika saat ini belum memiliki kliping gambar, sebaiknya kita mulai mengumpulkan gambar dari berbagai disiplin ilmu.

Berbagai sumber tersebut, diharapkan tersedia gambar yang sesuai dengan isi pelajaran. Dengan gabungan dari pototongan dua gambar atau lebih, kebutuhan terhadap gambar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran akan dapat dipenuhi. Gambar yang dikumpulkan dan dipilih untuk digunakan dalam penyampaian materi pelajaran sebaiknya difotokopi. Gambar- gambar itu kemudian digabung dengan label judul dengan huruf- huruf lekat (misalnya rugos). Hasilnya dapat difotokopi atau difoto kemudian dicetak di atas kertas fotografi yang baik dengan ukuran yang diinginkan.

Komposisi gambar sebenarnya tidak dapat dipelajari secara khusus, sebab komposisi adalah suatu hasil karya seseorang yang benar- benar enak untuk diamati dan ditonton. Karena itu, semakin sering kita mengamati objek-objek yang dierat dengan masalah komposisi gambar, kita akan terbawa dan mendapatkan inspirasi yang akhirnya dapat menumbuhkan cita rasa pada diri kita.

Sudjana,(2009:240) mengemukakan pendapat berkaitan dengan hal ini, tentang media sebagai berikut:

a. Segala jenis sarana pendidikan yang di temukan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pecapaian pembelajaran, mencakup media grafis, gambar, media yang menggunakan alat penampilan, peta, model, globe dan sebagainya.

b. Peralatan fisik untuk menyampaikan isi intstruksional, termasuk buku, film, video, tipe, sajian slide, guru dan perilaku verbal. Dengan kata lain media instruksional edukatif mencakup peralatan

(28)

atau perangkat lunak (software) atau perangkat keras (Hardware) yang berfungsi sebagai alat belajar/ alat bantu belajar.

c. Media yang di gunakan dan di integrasikan dengan tujuan dan isi intruksional dan dimaksudkan untuk mempertinggi mutu kegiatan belajar mengajar.

d. Sarana pendidikan yang digunakan sebagai perantara, dengan menggunakan alat penampilan dalam proses belajar untuk mempertinggi efektivitas dan efesiensi percapain tujuan pembelajaran, meliputi kaset, audio, slide, flim-strip, dan sebagainya

Pendapat ahli diatas dapat dipahami bahwa media merupakan wahana penyalur materi yang diberikan kepada guru pada saat proses belajar mengajar sehingga materi atau pesan yang disampaikan oleh guru dapat diterima oleh siswa. Adapun wahana penyalur pesan atau informasi tersebut berupa: televisi, radio, slide, gambar dan semua hal yang mendukung kelancaran proses belajar mengajar, sehingga siswa jadi aktif dalam menyimak pelajaran.

Disamping itu juga media merupakan segala sesuatu yang dapat diindrakan, berfungsi sebagai perantara, sarana atau alat untuk proses komunikasi (proses belajar mengajar) baik manusia maupun nonmanusia yang dapat membantu proses belajar untuk dapat mencapai pelajaran yang efektif dan efisien, sehingga mampu meningkatkan kreativitas siswa dalam menerima materi-materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Pendapat ini dapat disimpulkan bahwa media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan siswa dalam proses pembelajaran khususnya pada peningkatan belajar siswa. Disamping itu juga gambar memiliki kelemahan di antaranya hanya menekan pada perspsi indra mata.

(29)

Diantara media pembelajaran, media gambar adalah media yang paling umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar daripada tulisan, apalagi jika gambar dibuat dan disajikan sesuai dengan persyaratan yang baik, sudah tentu akan menambah semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Media gambar dikelompokan kedalam kedalam media visual yaitu media yang mengandalkan indra penglihatan. Dalam menyampaikan materi pembelajaran dalam proses belajar mengajar kebanyakan siswa cukup sulit memahami jika hanya dengan metode diskusi dan ceramah. Maka media gambar sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar untuk memudahkan siswa memahami dan mengerti materi yang disampaikan.

Dibawah ini beberapa pengertian media gambar, diantaranya : Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan sevara visual kedalam bentuk dua dimensi sebagai curahan atau pikiran yang bermacam – macam seperti lukisan, potret, slide, film, strip, opaque proyektor.

Media gambar berbentuk dua dimensi karena hanya memiliki ukuran panjang dan lebar sebagai alat berupa gambar yang berfungsi menyampaikan materi pengajaran, yang terdiri dari foto, lukisan/gambar dan sketsa/gambar garis.

Media gambar umumnya dapat dibuat guru tanpa biaya yang mahal, dan sederhana serta praktis penggunaannnya. Media gambar sering juga disebut media dua dimensi yaitu media yang hanya memiliki

(30)

panjanng dan lebar. Media gambar telah sesuai dengan kemajuan teknologi seperti gambar fotografi. Selain itu media gambar juga merupakan sebuah sarana yang sangat baik untuk membawa situasi dunia luar kedalam ruang kelas. Media gambar termasuk media visual. Sama dengan media lain, yanng berfungsi untuk menyalurkan pesan dari penerima sumber kepenerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan kedalam simbol – simbol komunikasi visual. Supaya proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien.

Langkah-langkah penggunaan media gambar yaitu :

1. Guru menggunakan gambar sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan siswa.

2. Guru memperlihatkan gambar kepada siswa di depan kelas 3. Guru menerangkan pelajaran dengan menggunakan gambar

4. Guru mengarahkan perhatian siswa pada sebuah gambar sambil mengajukan pertanyaan kepada siswa secara satu persatu.

5. Guru memberikan tugas kepada siswa 2. Macam-macam media

Mengenai macam-macam media ini ada beberapa pendapat para ahli yang tentunya ada perbedaan dan persamaan dalam pola pandangnya sebagai berikut:

Leshin Pollock dan Rei Gluth( 2002: 79-80) mengklasifikasikan media kedalam 5 kelompok yaitu:

a. Media berbaris manusia ( guru, instuktor, tutor, main peran , kegiatan kelompok).

(31)

b. Media berbaris cetak ( buku, penuntun, buku latihan , alat bantu kerja, lembaran lepas).

c. Media berbaris visual ( buku, alat bantu kerja, chart, grafik, peta, gambar, transparasi, slide).

d. Media berbaris audio – visual ( video , film, program slide, tape, televisi).

e. Media berbaris komputer. ( pembelajaran dengan bantuan komputer interaktif , hypertxs).)

Media dilihat dari jenisnya dapat diklasifikasikan kedalam beberapa bagian:

1) Media auditif, adalah media-media yang mengandalkan suara saja seperti radio, kaset recorder

2) Media “ Visual, adalah media yang mengandalkan media penglihatan. Media visual ini ada yang hanya menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai, slide (film bingkai), foto, gambar atau lukisan , cetakan , adapula media visual yang menampilkan gambar atau symbol yang bergerak , film karton.

3) Media Audiovisual adalah audio yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar , jenis media yang pertama dan kedua. (djamarah dan zain .

Rohani,(1997:2-4) mengemukakan tentang media gambar sebagai berikut:

1. Segala jenis sarana pendidikan yang ditemukan sebagai perantara dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi pencapaian tujuan pembelajaran mencakup media grafis, gambar, media yang menggunakan alat penampilan, peta, model globe, dan sebagainya.

2. Efesiensi pencapaian tujuan pembelajaran, meliputi kaset, audio, slide, film-strip, OPH, dan sebagainya Jadi media gambar merupakan semua bentuk media yang dapat dipersepsi oleh indra penglihatan manusia dalam bentuk dua dimensi untuk memvisualkan

(32)

konsep. Media gambar dalam pelajaran sering dijadikan sebagai ilustrasi untuk memperjelas suatu konse, fakta atau peristiwa/ proses.

3. Kelebihan Dan Kekurangan Media Gambar.

Setiap media pengajaran memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan media yang lain. Karekteristik tersebut menjadikan masing-masing media memiliki kelebihan dan di samping itu, juga memiliki kekurangan.

Secara umum fungsi media gambar dalam pengajaran dimaksudkan untuk memberikan gambaran terhadap suatu fakta, konsep atau peristiwa sehingga apa yang digambarkan menjadi lebuh jelas dan dimengerti. Di dalam Al- qur’an penggambarkan atau pengulustrasian sering digunakan terutama untuk menjelaskan masalah- masalah yang abstrak seperti surge dan neraka, dan peristiwa- peristiwa yang terjadi didalamnya.

Selanjutnya menjelaskan kelebihan-kelebihan media gambar sebagai berikut:

a. Sifatnya konkrit ; gambar atau foto lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.

b. Gambar dapat mengatasi ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa dikelas, dan tidak selalu bisa anak dibawa ke objek/peristiwa tersebut, untuk itu gambar atau foto dapat mengatasinya.

(33)

c. Media gambar/foto dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kata. Sel atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat di sajikan dengan jelas dalam bentuk gambar atau foto. d. Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalapahaman.

e. Murah harganya dan gampang di dapat serta di gunakan tanpa memerlukan peralatan khusus.

Disamping media gambar atau foto dapat memberikan keuntungan dalam pembeljaran, namun media ini juga memiliki beberapa kekurangan yaitu:

a. kelebihan dan penjelasan guru dapat menyebabkan timbulnya penafsiran yang berada sesuai dengan pengetahuan masing masing anak terhadap hal yang di jelaskan.

b. Pengayatan tentang materi kurang sempurna, karena media gambar hanya menampilkan persepsi indera mata yang tidak cukup kuat untuk menggerakkan seluruh kepribadian manusia sehingga materi yang di bahas kurang sempurna

c. Tidak meratanya penggunaan foto tersebut bagi anak-anak dan kurang efektif dalam penglihatan. Biasanya anak yang paling depan yang lebih sempurna. Mengamati foto tersebut, sedangkan anak yang paling belakang semakin kabur.

(34)

Aktivitas komunikasi fungsional meliputi tugas-tugas seperti pembelajar membandingkan beberapa perangkat gambar dan mencatat perbedaan dan persamaan; menurut serangkain kejadian dalam bentuk-bentuk gambar; menentukan bagian- bagian yang hilang dari suatu peta atau gambar; seorang pembelajar berkomunikasi dari balik layar kepada temannya diseberan dan memberikan perintah bagaimana membuat gambar atau bentuk, atau bagaimana melenggkapi sebuah peta; mengikuti petunjuk; dan memecahkan masalah dengan petunjuk- petunjuk yang diberikan. Aktivitas interaksi social meliputi percakapan dan sesi diskusi, dialog dan bermain, inprovisasi, dan debat.

Menurut keduanya aktivitas berbahasa dengan menggunakan media gambar banyak dilakukan. Misalnya dalam aktivitas menyimak, seorang guru bisa melatih siswa mendengarkanapa yang akan dibcakannya dengan mendiskripsikan gambar yang dapat di lihat oleh siswa- siswanya, latihan semacam ini di sebut latihan melihat dan mendengar atau look and listen exercises.

Melatih kemampuan membaca diantara cara yang di lakukan adalah dengan menugaskan siswa untuk menjodohkan atau mencocokkan gambar yang sesuai dengan isi paragraf. Selain cara di atas untuk melatih kemahiran membaca salah satu latihan yang digunakan picture description dalam latihan ini siswa di minta menuliskan pertayaan yang berhubungan dengan gambar. Gambar yang di pakai

(35)

dapat berupa tokoh –tokoh terkenal, pemandangan, sebuah peristiwa,tokoh,serta tempat dan bangunan terkenal.

Pengajaran bahasa dengan menggunakan media gambar yang berupa wollchart (cerita gambar) seorang guru dituntut memiliki kreativitas yang tinggi sehingga media ini dapat berfungsi maksimal untuk mencapai tujuan pengajaran berbahasa.

4. Fungsi Dan Manfaat Media Pembelajaran

Pemanfaatan media pengajaran ada dalam komponen metode mengajar sebagai salah satu upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru dengan siswa dan interaksi siswa dengan lingkungan belajarnya. Oleh sebab itu fungsi utama dari media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang dipergunakan guru. Secara garis besar fungsi utama penggunaan media gambar adalah :

a.Fungsi edukatif, artinya mendidik dan memberikan pengaruh positif pada pendidikan.

b.Fungsi sosial, artinya memberikan informasi yang autentik dan pengalaman berbagai bidang kehidupan dan memberikan konsep yang sama kepada setiap orang.

c.Fungsi ekonomis, artinya memberikan produksi melalui pembinaan prestasi kerja maksimal.

(36)

e.Fungsi seni budaya dan telekomunikasi, yang mendorong dan menimbulkan ciptaan baru, termasuk pola usaha penciptaan teknologi kemediaan yang modern.

Secara umum media pengajaran mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas, sehingga mempermudah siswa dalam memahami pesan tersebut. b. Mengatasi keterbatasan ruang waktu dan daya indera.

c. Menarik perhatian siswa dalam proses belajar mngajar . d. Menimbulkan gairah belajar pada siswa .

e. Memungkinkan trejadinya interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan

f. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.

g. Mempersamakan pengalaman dan persepsi antar siswa dalam menerima pesan.

Berdasarkan fungsi dan manfaat media pengajaran di atas, maka dapat di simpulkan bahwa media pengajaran segala sesuatu yang dapat di gunakan untuk menyalurkan pesan pendidikan dari pengirim pesan atau guru kepada penerima pesan (siswa) dan dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, minat serta perhatian siswa sehingga terjadi proses belajar mengajar yang mempermudah siswa dalam memahami pesan.

(37)

5. Karakteristik Media Gambar

Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi keampuhannya, cara pembuatannya, maupun cara pengunaanya. Memahami karakteristik berbagai media pengajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru dalam kaitannya denngan keterampilan pemilihan media pengajaran.

Karakteristik media gambar adalah :

a. Harus autentik, artinya dapat menggambarkan objek atau peristiwa seperti jika siswa melihat langsung.

b. Sederhana, komposisinya cukup jelas menunjukkan bagian-bagian pokok dalam gambar tersebut.

c. Ukuran gambar proporsional, sehingga siswa mudah membayangkan ukuran yang sesungguhnya benda atau objek yang digambar.

d. Memadukan antara keindahan dengan kesesuaiannya untuk mencapai tujuan pembelajaran.

e. Gambar harus message, tidak setiap gambar yang bagus merupakan media yang bagus. Sebagai media yang baik, gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran ynag ingin dicapai.

(38)

B. Kosakata Secara Umum 1. Pengertian Kosakata (

تادرفم

)

Menurut kamus Bahasa Arab Al-Munawwir, Ahmad warson munawwir (1984 : 1043) kata”.

تادرفم

“ berarti kosakata.

Usman Adnan (1983:1)mengumukakan bahwa “kosa kata (

تادررفم

) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari aspek-aspek bahasa lainnya seperti fonem”.

Ahmad Fuad Effendy,(2005:96)

Kosa kata adalah salah satu unsur bahasa yang harus dikuasai oleh pembelajaran bahasa asing untuk dapat memperoleh kemahiran berkomunikasi dengan bahasa dan merupakan faktor pembentukan sistem bahasa yang paling sering berubah.

Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa

تادررررفم

merupakan kumpulan kata-kata yang membentuk bahasa yang diketahui seseorang dan kumpulan kata tersebut akan digunakan dalam menyusun kalimat atau berkomunikasi dengan masyarakat.

2.Tujuan pembelajaran Kosa kata (

تادرفم)

Menurut Syaiful Mustofa dalam Neneng (2004: 2) mengemukakan tujuan utama pembelajaran kosa kata sebagai berikut:

a. Memperkenalkan kosa kata baru kepada siswa

b. Melatih siswa untuk dapat mengucapkan kosa kata itu dengan benar

c. Memahami makna kosa kata baik secara denotative/ leksikal (berdiri sendiri) maupun ketika digunakan dalam konteks kalimat tertentu (makna konatitatif dan gramatikal)

d. Mampu menggunakan kosa kata tersebut dalam bereksresi, baik secara lisan (berbicara) maupun tulisan ( mengarang)

(39)

Tujuan pembelajaran kosa kata tidak hanya terletak kepada kemampuan siswa dalam menghafal kosa kata tersebut, tetapi juga pada kemampuannya menggunakan kosa kata tersebut dengan tepat, baik sebagai sarana untuk memahami teks, maupun sebagai sarana berekspresi. Dengan kata lain, pembelajaran kosa kata berfungsi sebagai media untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dalam bahasa Arab.

3. Jenis-jenis kosa kata

Menurut Aunur Rofiq Ghufron (2007: 3) Setiap kata yang ada pada kalimat dalam bahasa Arab dapat diklasifikasikan kedalam tiga jenis, yaitu: a. isim

ررسا

yaitu kata yang menunjukkan benda, manusia,

hewan, tempat, kata sifat, dan kata keterangann waktu

Contoh: Rumah

تيب

, Ahmad

درمحأ

, unta

رمج

, dapur

برطم

, besar

ريبك

kemarin

سمأ

.

b. Fi’il

رعف

yaitu kata kerja yang menunjukkan waktu tertentu, Dan terbagi menjadi tiga macam yaitu:

1) Fi’il madhi

ضاملا عف

yaitu kata kerja waktu lampau. Contoh : telah pergi

بهذ

, telah menulis

بتك

2) Fi’il mudohri’

راراملا رعف

yaitu kata kerja waktu sekarang atau akan datang.

Contoh : sedang pergi/akan pergi,

بهذي

, sedang menulis

بتكي

3) Fi’il Amar yaitu kata kerja perintah

Contoh: pergilah

بهذا

,

بتكأ

tulislah.

c. Huruf

ررح

yaitu kata yang artinya belum jelas kecuali apab[la bersambung dengan kata yang lain pada

سا

dan ,

عف

Contoh: dari

نم

atau ,

وأ

dan

و

, ke

ىلا

dll. 4. Macam- macam kosa kata

Menurut Ahmad Fuad Effendy dalam Yusran (2013:11) berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi dua

تادررفم

yaitu

تادررفم

(40)

ةيفظو تادرفم

sebagai berikut :

a.

ةرريمجعم تادرررفم

adalah

تادرررفم

yang mempunyai makna dalam kamus, seperti :

لق , ةريس, تيب

b.

ةرريفظو تادرررفم

adalah

تادرررفم

yang membangun suatu fungsi, seperti :

رجلا رح , وصوملا سا, ريمالا

5. Strategi pembelajaran kosa kata

Strategi pembelajaran pada hakikatnya adalah tekhnik- tekhnik dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Begitu pula halnya dengan pembelajaran bahasa Arab khususnya kosa kata menuntut adanya strategi yang dapat diterapkan tanpa mengharuskan adanya sarana–sarana yang tidak terjangkau.

Menurut Muhammad Ali khuli dalam Nurjannah ( 2008: 16) strategi yang digunakan dalam mengajarkan kosa kata yaitu:

a. Guru mengucapkan kosa kata baru dan siswa mendengarkan kemudian di ulangi sampai tiga kali

b. Guru menulis kata tersebut di papan tulis dengan tulisan yang jelas c. Guru memberikan arti kata atau makna kata dengan cara yang di

anggap tepat

d. Guru menggunakan kata tersebut atau mengaplikasikannya dalam satu atau beberapa kalimat untuk menjelaskan kedudukannya kedalam kalimat

e. Siswa diperintahkan mengulang-ulang kata secara bersama-sama atau secara kelompok

f. Guru berpindah kepada cara menulis apabila siswa mengalami kesulitan dalam pendekatan

g. Guru menulis makna kalimat dipapan tulis guna menjelaskan aplikasi kata tersebut dalam kalimat

h. Siswa membaca kata-kata baru tertulis di papan tulis dan siswa mencatat kata- kata baru tersebut.

(41)

6. Metode Pembelajaran Kosa kata

Menurut M. Abdul Hamid (2008: 67) cara pembelajaran kosa kata terdiri dari lima macam yaitu ;

a. Mempelajari hal-hal yang nampak sebelum yang abstrak

b. Mempelajari hal- hal yang berada disekitar siswa sebelum yang jauh dari lingkungan sekitar siswa

c. Mempelajari hal-hal yang menjadi kebutuhan terlebih dahulu

d. Mempelajari bentuk asal kata terlebih dahulu sebelum kata turunan e. Mempelajari kata-kata yang familiar terlebih dahulu.

Mulyanto Sumardi (1974 :2) Dalam pengajaran salah satu segi yang paling penting adalah metode, karena sukses tidaknya suatu pengajaran bahasa seringkali dinilai dari segi metode yang digunakan sebab hanya metode yang dapat menentukan isi dan cara mengajarkan bahasa;

Tayer Yusuf dan Saiful Anwar (1997: 154) diantara metode yang dapat digunakan yaitu:

a. Metode Langsung

Yaitu suatu cara menyajikan materi pelajaran bahasa asing dimana gur langsung menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantar dan tanpa menggunakan bahasa didik sedikit pun dalam mengajar. Jika ada kata yang sulit dimengerti oleh siswa, maka guru dapat mengerti dengan menggunakan alat peraga, mendemonstrasikan, menggambarkan, dan sebagainya.

Metode ini menitikberatkan pada latihan pengucapan kata-kata secara langsung, walaupun kata- kata tersebut masih asing atau belum

(42)

dipahami oleh siswa, namun sedikit demi sedikit kata- kata itu akan dapat diucapkan dan dipahami.

Langkah- langkah penyajiaannya sebagai berikut :

a. Guru memulai penyajian materi secara lisan, mengucapkan kata dengan menunjuk bendanya atau gambar, memperagakan sebuah gerakan atau mimik wajah, setelah itu siswa menirukan berkali- kali sampai benar pelafalannya dan faham maknanya.

b. Setelah guru merasa siswa sudah dapat menguasai materi yang disajikan, baik dalam pelafalan maupun pemahaman makna, siswa diminta membuka buku teks. Guru memberikan contoh bacaan yang benar kemudian siswa diminta membaca secara bergantian.

c. Menjawab secara lisan pertanyaan atau latihan yang ada dalam buku, dilanjutkan dengan mengerjakannya secara tertulis.

b. Metode meniru dan menghafal

Metode meniru dan menghafal Yaitu cara penyajian materi pelajaran bahasa asing di mana guru menyebutkan kosa kata kemudian siswa mengucapkan dengan mengikuti guru.Langkah- langkahnya sebagai berikut :

a. Guru membaca atau mengucapkan kosa kata yang akan diajarkan dan siswa menirukan ucapan guru tiga kali atau sampai akhirnya siswa hafal kosa kata tersebut.

b. Kemudian guru dapat beralih pada kosa kata lain jika siswa telah dianggap menguasai dan tahu letak tekanan intonasinya.

(43)

c. Metode Mendengar dan mengucapkan

Metode Mendengar dan Mengucapkan Yaitu cara menyajikan pelajaran Bahasa Arab melalui latihan- latihan mendengarkan kemudian latihan- latihan mengucapkan kosa kata dalam bahasa Arab yang sedang dipelajari. Langkah- langkah dalam metode membaca antara lain :

a. Guru membacakan bacaan- bacaan Bahasa Arab di depan kelas atau menggunakan kaset/ video, siswa mendengarkan dan memperhatikan kalimat- kalimat yang diperdengarkan.

b. Kemudian siswa diminta untuk mencoba mengucapkan ka;imat- kalimat yang telah diperdengarkan.

d. Metode membaca

Metode membaca Yaitu menyajikan materi pelajaran dengan cara membaca terlebih dahulu, yakni guru membaca topik- topik bacaan kemudian diikuti oleh siswa. Langkah- langkah dalam metode membaca antara lain :

a. Guru membacakan materi pelajaran dan siswa diminta memperhatikan atau mendengarkan bacaan- bacaan gurunya dengan baik .

b. Setelah itu guru menunjuk salah satu diantara siswa untuk membacakannya secara bergantian

c. Setelah semua siswa mendapat giliran membaca, maka guru mengulangi lagi bacaan itu dengan diikuti oleh siswa.

(44)

d. Setelah itu guru mencatat kosa kata yang sulit atau yang baru yang belum diketahui siswa dipapan tulis untuk di catat di buku catatan untuk memperkaya perbendaharaan kata.

C. PEMBELAJARAN BAHASA ARAB 1. Pengertian Bahasa Arab

Secara etimologi Arab artinya padang pasir, tanah gundul dan gersang yang tiada air pada tanamannya.Sedangkan secara terminology Bahasa Arab adalah sebuah bahasa semitik yang muncul dari daerah yang sekarang termaksud wilayah Arab Saudi.Bahasa ini adalah sebuah bahasa yang terbesar dari segi jumlah penutur dalam keluarga semitik.

Bahasa Arab telah member banyak kosa kata kepada bahasa lain dari dunia islam, sama seperti peranan Latin kepada kebanyakan bahasa eropa. Semasa abad pertengahan bahasa Arab juga merupakan alat utama budaya, terutamanya dalam sains, matematik dan filsafah, yang menyebapkan banyak bahasa Eropa turut meminjam banyak kata darinya. Menurut pakar bahasa Arab mendefinisikan bahwa :

َ اَ ل

َ غل

َ ةَ

َ لاَ ع

َ رَ بَ ي

َ ةَ

َ ه

َ يََ

اَ ل

َ كَ ل

َ م

َ تا

ََ اَ ل

َ ت

َ يَ

َ يَ عَ ب

َ رَ بَ ه

َ اَا

َ لَ عَ ر

َ ب

ََ ع

َ نَ

َ غا

َ ر

َ ضا

َ هَ م

Artinya:

“Bahasa Arab adalah kalimat yang dipergunakan bangsa Arab dalam mengutarakan maksud/tujuan mereka.” (Al-Ghalayani, 2005:87)

Pendapat lain mendefinisikan bahwa; “Bahasa Arab adalah suara-suara yang mengandung sebahagian huruf hijaiyahBerdasarkan definisi

(45)

yang diungkapkan oleh para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa bahasa arab adalah bahasa Al-Qur’an yang di dalamnya mengandung sebagian huruf hijaiyah yang dipakai oleh bangsa Arab untuk menyampaikan maksud dan tujuan mereka.

Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an karena bahasa Arab adalah bahasa yang terbaik yang pernah ada, sebagaimana firman Allah dalam (QS Yusuf ayat 2) :

َ اَ ن

َ اَا

َ نَ زَ ل

َ نَ ها

ََ ق

َ رَ اَ ن

َ عَا

َ رَ بَ ي

َ لَا

َ عَ ل

َ ك

َ مَ

َ تَ ع

َ قَ ل

َ وَ ن

Terjemahnya :

“sesungguhnya kami menurunkannya berupa Al-Qur’an dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya.

2. Pembagian Bahasa Arab a. Bahasa Arab fusha (Arab Fusha)

Bahasa Arab fusha adalah bahasa Arab yang terdapat di dalam Al-Qur’an dan Hadits Nabi dan para Sahabat.Bahasa Arab fusha ini juga digunakan dalam penulisan kitab-kitab yang ditulis oleh para ulam salaf dan itu terus berlanjut sampai sekarang.Selain itu Bahasa Arab fusha ini juga biasa digunakan dalam bahasa pengantar resmi di kampus-kampus atau universitas Islam di Timur-Tengah.

Apabila kita paham Bahasa Arab secara baik dan benar, maka kita akan dapat membaca dan memahami secara baik dan benar kitab-kitab yang telah ditulis oleh para Ulama tersebut. Dan ini tidak terbatas hanya

(46)

pada membaca karangan mereka saja, mendengar dan berbicara langsung dengan siapapun apabila dia menggunakan bahasa arab fusha maka dia akan paham . Seandainya kita yang memehami bahasa arab dengan baik dan benar dapat berdialog langsung dengan Rasulullah saw, para sahabatnya dan para ulama salaf yang telah wafat ratusan tahun (tapi ini mustahil dan tidak akan terjadi) pasti kita akan saling memahami apa yang kita bicarakan; karena bahasa arab fusha sampai saat ini tidak ada perubahan yang berarti sama sekali seperti halnya bahasa inggris atau bahasa lainnya di dunia ini.

Bahasa arab fusha, dia bisa di gunakan di Negara manapun.Bila mana kita berbicara dengan orang Amerika, Inggris, Spanyol, Thailand atau Negara lainnya di belahan dunia ini, maka kita akan bisa saling memahami pembicaran kita kalau yang mereka juga menggunakan Bahasa Arab fusha pula.

2. Bahasa Arab ‘Ammiyah (Bahasa Arab Pasaran)

Bahasa arab ‘ammiyah adalah bahasa arab yang biasa digunakan oleh masyarakat Arab dalam pergaulan sehari –hari mereka saat ini,tanpa kaidah ilmu nahwu, sharaf apalagi ilmu balaghah. Walaupun sebagian lafazh Bahasa Arab ‘amiyah aslinya dari Bahasa Arab fusha namun karena pengucapannya yang cepat dan disingkat jadilah dia Bahasa ‘Ammiyah yang biasa digunakan dalam bahasa pergaulan sehari-hari.

Bahasa Arab ‘ammiyah ini cakupannya sangat sempit dan terbatas hanya pada daerah tertentu saja.Misalnya orang Arab Saudi

(47)

apabila bebicara dengan orang mesir, maroko, yaman atau negara-negara lainnya dengan Bahasa ‘Ammiyah mereka masing-masing , maka bisa dipastikan mereka tidak akan saling memahami pembicaraan.

Seperti halnya di Indonesia bukannya ada banyak bahasa daerah , antara satu daerah dengan daerah lainnya memiliki bahasa daerah masing-masing yang apabila mereka berkumpul dan berbicara dengan menggunakan bahasa daerah mereka, maka tentunya tidak akan nyambung.

D. PENERAPAN MEDIA GAMBAR PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Sebagaimana diketahui bahwa keberhasilan pembelajaran, terutama Bahasa Arab, banyak factor yang mempengaruhinya, tidak hanya guru tetapi ada juga media pembelajaran dan metode pengajaran. Dalam pembelajaran Bahasa Arab , media pembelajaran juga berperan penting. Media adalah alat yang digunakan untuk membawa dan menyampaikan sesuatu pesan dan gagasan kepada penerima.Sehingga perlu diketahui bagaimana media pengajaran yang harus diterapkandan bagaimana pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa.

Media pengajaran merupakan peranan penting dalam pembelajaran. Karena, dengan menggunakan media pengajaran akan memberikan motivasi belajar serta memberikan stimulus kemauan belajar.Maksudnya, media pengajaran bahasa Arab dapat membangkitkan rasa senang dan gembira siswa, dan memperbaharui semangat mereka, rasa suka hati mereka untuk ke sekolah akan timbul, dapat memantapkan

(48)

pengetahuan pada benak siswa dan dapat menghidupkan pelajaran karena pemakaian media membutuhkan gerak dan karya.

Penerapan media pengajaran dalam pembelajaran bahasa Arab memang sangat penting, karena bahasa Arab mempunyai banyak kerumitan dan membutuhkan daya serap yang tinggi.Selain itu dapat menjadikan ke efektifan dalam pembelajaran bahasa Arab, sayangnya di zaman sekarang ini tidak banyak guru yang menggunakan media pembelajaran, salah satu diantaranya karena dalam penyediaan media membutuhkan biaya dan waktu yang cukup besar.Padahal guru dapat memanfaatkan sesuatu yang dapat di manfaatkan untuk media pembelajaran tanpa harus mengeluarkan dan menyita banyak waktu.

Media pelajaran akan mudah diserap oleh siswa tanpa harus melalui proses yang panjang yang dapat menjadikan kejenuhan siswa. Pada hakekatnya persentase banyaknya ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki oleh seseorang terbanyak di dapat melalui indra penglihatan dan pengalaman yang didapat sendiri, dan selebihnya dari indra pendengaran dan yang lainnya.

Media pembelajaran dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan harus mempersiapkan sebelum menggunakannya dan suasana ketenangan ketika menggunakannya.

Selain itu media pengajaran yang diterapkan harus disesuikan dengan kondisi siswa dan sesuai materi yang diajarkan.Dan media yang

(49)

digunakan dalam pembelajaran Bahasa Arab tidak hanya satu jenis, karena hal ini dapat menjadikan kejenuhan siswa.

Media visual dapat memperlancar pemahaman(misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat ingatan.visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya di tempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi.

Menurut“ Munadi,( 2010:172).

Teori pembelajaran, belajar adalah “perubahan perilaku yang terjadi melalui pengalaman Teori ini bukan menyuruh siswa untuk untuk menghafal, tetapi belajar menggambarkan suatu masalah yang terjadi. Dengan bimbingan guru siwa dapat membuat kesimpulan.Pelajaran seperti ini menuntut siswa aktif dalam menggambar dan guru hanya membantu secara optimal.Siswa belajar mengolah bahan melalui gambar dan diskusi.

Para era globalisasi saat ini banyak tersebar berbagai media yang dapat menunjang pelajaran di sekolah.Yang siap di pakai, canggih, dan modern telah di gunakan di sekolah favorit.Bahkan, mungkin siswa-siswanya pun mampu membelinya.Tanpa media, mereka tidak bisa belajar secara maksimal. Apalagi sifat mereka yang serba ingin tahu terhadap hal-hal yang baru

Secara lebih detail bahwa media pembelajaran mempunyai peran yang sangat penting untuk meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar sebagai berikut:

(50)

a. Memperkarya pengalaman belajar peserta didik: Beberapa studi tengtang media pembelajaran menunjukkan bahwa media memainkan peran yang sangat penting dalam memperkarya pengalaman belajar karna peserta didik menyaksikan dan merasakan secara langsung tema pembahasan yang dibicarakan dikelas dapat mempermudah dalam memahaminya karena disampaikan dengan cara yang menarik melalui media tertentu.

b. Ekonomis : Dimaksud dengan ekonomis disini adlah proses belajar mengajar dengan menggunakan media akan dapat menyampaikan risalah pembelajaran secara efektif dalam waktu yang relatif lebih cepat dibandingkan tanpa menggunaka media, pada saat yang sama tenaga yang dibutuhkan untuk menyampaikan atau menjelaskan pelajaran yang relatif lebih sedikit juga.

c. Meningkatkan perhatian peserta didik terhadap pelajaran: Melalui media pembelajaran, materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru akan lebih jelas, karena media mendekatkannya kepada kenyataan yang dapat dirasakan secara langsung. Oleh karena itu, perhatian peserta didik terhadap pelajaran semakin meningkat dan kepuasan terhadap pelajaran juga meningkat.

d. Membuat peserta didik lebih siap belajar: menggunakan media pembelajaran, peserta didik mendapatkan pengalaman secara langsung. Situasi pembelajaran pun berjalan lebih efektif dan membuahkan hasil yang lebih baik.

(51)

Berdasarkan deskripsi diatas, maka media adalah bagian yang sangat penting dan tidak akan terpisahkan dari proses pembelajaran, terutama untuk mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri, Oleh karena itu, lebih jauh perlu di bahas tentang arti, posisi, fungsi, klasifikasi, dan karakteristik beberapa jenis media, untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman sebelum menggunakan atau mungkin memproduksi media pembelajaran.

(52)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian survey lapangan dengan pendekatan kualitatif dan dianalisis secara deskriftif yang berusaha meneliti bagaimana Peranan Media dalam meningkatkan Kosa Kata Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTs Muhammadiyah Limbung kec.Bajeng, kab.Gowa.

Burhan Bungin (2007:6) mengatakan bahwa:

Dalam tradisi penelitian, proses penelitian dan ilmu pengetahuan tidak sederhana apa yang terjadi pada penelitian kuantitatif,karena sebelum hasil penelitian kualitatif memberi sumbangan kepada ilmu pengetahuan,t ahap penelitian kualitatif melampaui berbagai tahap berfikir secara induktif, yaitu menangkap berbagai fakta atau fenomena-fenomena sosial, melalui pengamatan dilapangan, kemudian menganalisinya dan kemudian berupaya melakukan teorisasi berdasarkan apa yang diamati itu.

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di MTs Muhammadiyah Limbung Kec. Bajeng,Kab.Gowa.Dengan pokok pikiran bahwa lokasi tersebut efektif untuk melakukan eksploitasi data.Lokasi tersebut merupakan lokasi yang strategis karena mudah di jangkau oleh kendaraan umum. Adapun objek analisis penelitian ini adalah siswa dan guru sebagai responden.

(53)

35

C. Variabel Penelitian.

Peranan Media Gambar dalam Meningkatkan Kosa Kata Bahasa Arab Siswa dikelas VII MTs. Muhammadiyah Limbung.Kec Bajeng,Kab Gowa. Terdapat dua variabel yaitu

1. Variable bebas (x) adalah peranan Media Gambar. 2. Variable terikat (y) Kosa Kata Bahasa Arab.

D. Defenisi Operasional Variabel

Menghindari terjadinya penafsiran yang berbeda atau interpretasi yang keliru terhadap penelitian yang berjudul: Peranan Media dalam meningkatkan Kosa Kata Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTs Muhammadiyah Limbung kec. Bajeng, kab.Gowa.

1. Media adalah “alat (sarana) komunikasi seperti majalah, Koran, radio, televisi, dan sebagainya”. Sedangkan gambar adalah tiruan gambar atau bentuk yang dicoretkan pada kertas, gambar adalah media yang paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana.

Dipahami bahwa media merupakan wahana penyalur materi yang diberikan oleh guru pada saat proses belajar mengajar, sehingga materi atau pesan yang disampaikan oleh guru dapat diterima oleh siswa. Jadi Media Gambar merupakan semua bentuk media yang dapat dipersepsi oleh indra penglihatan manusia dalam bentuk dua dimensi untuk memvisualkan konsep.

(54)

2. Kosa Kata adalah salah satu unsur bahasa yang harus dikuasai oleh pembelajaran bahasa asing untuk dapat memperoleh kemahiran berkomunikasi dengan bahasa dan merupakan factor pembentukan sistem bahasa yang paling sering berubah.

Kemampuan kosa kata siswa yang diperoleh sebagai gambaran atas hasil usaha menghafal mufradat dalam proses pembelajaran siswa dalam bidang studi Bahasa Arab pada kelas VII MTs.Muhammadiyah Limbung kec. Bajeng kab. Gowa.Kosa kata siswadipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran yang dimaksud adalah profesional yang dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif (intelektual), bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku (psikomotorik).

E. Populasi dan Sampel

Agar pembahasan hasil terarah dan sistematis sesuai dengan tujuan penelitian, maka peneliti berupaya semaksimal mungkin untuk menguraikan hal-hal yang terkait dengan metode penelitian ini adalah populasi dan sample, instrumen pengumpulan data, prosedur pengumpulan data dan teknik analisi data.

a. Populasi

Penentuan jumlah populasi dalam suatu penelitian merupakan salah satu langkah penting karena dalam populasi diharapkan diperoleh data yang diperlukan. Untuk mengetahui secara jelas populasi yang akan

(55)

dijadikan objek penelitian, terlebih dahulu penulis mengemukakan pengertian populasi.

Suharsimi Arikunto,(2002:108)

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupaka penelitian populasi. Jika kita haya akan meneliti sebagaian dari populasi, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel.

Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dijadikan sumber data yang memiliki karakteristik penelitian yang terdapat di lokasi penelitian.Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa di MTs.Muhammadiyah Limbung kelas VII dan guru Bahasa Arab kelas VII MTs yang dijadikan populasi tersebut dalam kelas. Mengenai populasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1 Keadaan populasi

No .

Objek Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Siswa kelas VII MTs 41 38 79

2 Guru Bhs Arab kelas VII MTs

1 - 1

Jumlah 42 38 80

(56)

Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa jumlah populasi secara keseluruhan sebanyak 31 siswa.

b. Sampel.

Suharsimi Arikunto,( 2006:134 ) Untuk memudahkan peneliti dalam melakukan proses pengumpulan data,maka peneliti perlu membatasi subyek penelitian.

Penelian ini tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel, sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang diangkat paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi objek atau situasi sosial yang diteliti.

Tabel II Sampel penelitian

No. Objek Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Siswa kelas VII MTs 13 13 26

2 Guru Bhs Arab kelas VII MTs

1 - 1

Jumlah 14 13 27

Sumber Data: MTs Muhammadiyah Limbung kab.Gowa 2015 F.Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

(57)

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah dikelola.

Instrumen yang penulis akan pergunakan dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, wawancara, angket, dan Dokumentasi.

1. Pedoman observasi

Teknik ini di maksudkan adalah pengamatan secara langsung dan pencacatan sepenuhnya tentang data-data dan keterangan-keterangan yang menyangkut tentang pembahasan penelitian ini. 2. Pedoman wawancara

Wawancara adalah mengumpulkan data dengan cara mengadakan wawancara atau Tanya jawab langsung dengan guru-gurunya. 3. Pedoman Angket

“Angket adalah daftar pertanyaan yang harus di isi oleh orang yang di ukur.dalam hal ini angket yang digunakan adalah jenis angket tertutup sehingga responden langsung di berikan kesempatan untuk memilih jawaban yang telah di sediakan dan masalah pembobotan nilai penulis memberikan skor pada setiap oetm yakni skor 3 untuk jawaban selalu,skor 2 untuk jawaban kadang-kadang dan skor 1 untuk jawaban tidak pernah.

4. Dokumentasi

Pengumpulan data dengan cara ini yaitu meneliti dokumen atau arsip sebagai alat untuk mengetahui banyaknya responden dan

(58)

nama responden dan catatan-catatan yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian ini.

G.Teknik Pengumpulan Data

Memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka penulis menggunakan metode pengumpulan data. Dalam hal ini penulis mengumpulkan data dengan menggunakan metode sebagai berikut:

1. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara saksama dan sistematis mengenai gejala-gejala yang akan diteliti.

2. Angket, yaitu pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dengan memberikan pertanyaan-pertayaan tertulis yang berupa pilihan jawaban kepada sampel penelitian.

3. Wawancara, yaitu melakukan wawancara secara langsung kepada guru dan siswa atau pihak yang berkepentingan dalam penelitian ini.

4. Dokumentasi, pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen atau sumber-sumber yang berkaitan dengan objek penelitian

H. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dari hasil instrument pengumpulan data perlu segera di analisis baik kualitatif maupun kuantitatif. Adapun data yang bersifat kualitatif penulis menggunakan metode induktif dan deduktif,

(59)

1. Metode induktif yaitu menganalisis data dengan data-data atau faktor-faktor khusus kemudian menarik kesimpulan secara umum dengan kata lain dari kondisi nyata kemudian di ambil kesimpulan yang bersifat umum.

2. Metode deduktif yaitu menganalisis data yang bertitik tolak dari beberapa hal bersifat umum, kemudian menarik kesimpulan bersifat umum Kemudian menarik kesimpulan yang bersifat khusus.

3. Koperatif, yaitu teknik pengolahan data yang di lakukan dengan jalan mengadakan suatu perbandingan dari dua data atau lebih kemudianmemilih satu di antaranya yang di anggap mempunyai nilai yang lebih akurat dan kuat, kemudian di ambil sebagai kesimpulan

Selanjutnya data yang di peroleh dari angket yang di berikan di analisis dengan menggunakan akan rumus persentase

%

100

N

F

P

Keterangan :

F : Frekuensi yang sedang dicari persentase N : Jumlah frekuensi/ banyaknya responden P : Angka persentase

(60)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi MTs. Muhammadiyah Limbung Kabupaten Gowa.

Madrasah Tsanawiyah Limbung merupakan salah satu lembaga pendidikan dibawah naungan Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) yang memberikan Pengajaran pada tingkat menengah. Sekolah ini berlokasi di jln. H.Pattola Sibali Kel.Kalibajeng Kec.Bajeng Kab. Gowa.

Sekolah ini dibangun di atas tanah Wakaf seluas 725 M oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Limbung pada tgl 13 Agustus 1984, kemudian pada tahun 1988 Muallimin 6 tahun, ke MTs Muhammadiyah Limbung, dan Madrasah Aliyah Muhammadiyah Limbung dengan masing – masing terdaftar No. Rayon 1/XXIII –Al.79 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam No. 91/E.IV/PP 03.2/KEP/X/1995. 4 Oktober diberikan Madrasah dan diakui sampai sekarang.

Pada saat sekarang, madrasah Tsanawiyah Limbung dipimpin oleh Hj. Khaerati,S.Pd.I.

Gambar

Tabel III         : Daftar Pembagian tugas guru atau pegawai tahun 2014 -                    2015...................................................................................43
Gambar  sangat  penting  digunakan  dalam  usaha  memperjelas  pengertian  pada  peserta  didik.Sehingga  dengan  menggungunakan  gambar  peserta  didik  dapat  lebih  memperhatikan  terhadap  benda-  benda  atau  hal-hal  yang  belum  pernah  dilihatnya
Gambar    materi  pelajaran  yang  memerlukan  visualisasi  dalam  bentuk  ilustrasi  yang  dapat  diperoleh  dari  sumber  yang  ada
Tabel 1  Keadaan populasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

From the meaning the sentence that used in men`s product advertisement almost use sexual aspect that using the exploitation of woman has body. Unlike in woman`s advertisement there

Ke banyakan ikan hias me miliki ukuran yang ke cil, de ngan de mikian wadah yang digunakan untuk pe me - liharaannya pun harus berukuran ke cil pula. Penggunaan wadah

Di samping itu, semua peserta perkhemahan perlu sentiasa menjunjung nilai permuafakatan dalam melaksanakan setiap aktiviti yang dijalankan bagi mencapai kejayaan yang cemerlang,

Dalam skripsi ini memuat dan mengkaji mengenai besarnya pengaruh implementasi kode etik profesi terhadap profesionalisme guru di Sekolah Laboratorium Percontohan

Melihat pada permasalahan diatas maka dilakukan penelitian mengenai “ Pengaruh Implementasi Kode Etik Profesi Terhadap Profesionalisme Guru Di Sekolah Laboratorium

Memimpin dan mengoordinasikan kegiatan Subbag Pendidikan serta melaksanakan urusan administrasi pendidikan dan memberi layanan di bidang pendidikan dan

Dalam bab ini dikemukakan mengenai teori-teori yang digunakan sebagai landasan dalam pembahasan masalah yang terdiri dari pengertian manajemen, pengertian manajemen sumber daya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) terhadap kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam