• Tidak ada hasil yang ditemukan

L E N T E R A D U M A I, Volume 12, Nomor 2, Mei 2021 eissn : pissn :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "L E N T E R A D U M A I, Volume 12, Nomor 2, Mei 2021 eissn : pissn :"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 23

PROTOTYPE SISTEM ALAT KONTROL PENCAHAYAAN

LAMPU DENGAN KENDALI SMARTPHONE

Ridarmin1, Rahmat Hidayatullah2, Bobby Edriansyah 3

1Jurusan Teknik Informatika, STMIK Dumai 2Jurusan Teknik Informatika, STMIK Dumai 3Jurusan Teknik Informatika, STMIK Dumai 1,2,3 Jl. Utama Karya Bukit Batrem Dumai Kode Pos 28811 e-mail : ridarmin@gmail.stmikdumai.ac.id1,,boyyatandroid@gmail.com 2,

bobbyedriansyah@gamail.com3

ABSTRAK

Penggunaan Smartphone yang dikombinasikan dengan Mikrokontroler Arduino sangat populer

dikalangan masyarakat yang terus berkembang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong manusia untuk berusaha mengatasi masalah dan meringankan pekerjaan yang sudah ada terutama masalah pengendalian peralatan elektronik. Hal ini disebabkan karena sangat berkembangnya penggunaan smartphone di kehidupan manusia. Dari keinginan manusia untuk menjalani hidup yang praktis, yang diawali dari hal yang kecil, seperti mengendalikan pencahayaan lampu kamar, lampu ruang tamu maupun menonton televisi di malam hari. Pada saat ini aktivitas pengaturan lampu masih dilakukan secara manual dengan menghampiri dan menekan saklar on/off serta memiliki jarak dan memerlukan waktu. Dari kondisi tersebut di simpulkan pemikiran untuk membuat alat yang dapat digunakan untuk mengontrol pencahayaan lampu dengan menggunakan Smartphone Android. Untuk itu penggunaan alat ini dapat membantu mempermudah pengendalian cahaya lampu pada setiap ruangan hanya dengan menggeser pada layar smartphone.

Kata kunci : Kontrol, Pencahayaan Lampu, Smartphone. 1. PENDAHULUAN

Saat ini penggunaan Smartphone yang dikombinasikan dengan Mikrokontroler Arduino sangat populer dikalangan masayarakat baik kalangan bawah, menengah maupun kalangan atas. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong manusia untuk berusaha mengatasi masalah dan meringankan pekerjaan yang sudah ada terutama masalah pengendalian peralatan elektronik. Penggunaan Smartphone dan Mikrokontroler Arduino sangatlah luas, tidak hanya untuk pengolahan data melainkan juga untuk pengontrolan peralatan elektronik, mesin, dan sebagainya. Hal ini disebabkan karena sangat berkembangnya penggunaan smartphone di kehidupan manusia. Serta harga mikrokontroler

arduino dan komponen pelengkapnya murah dan

mudah didapat di pasaran. Dari keinginan manusia untuk menjalani hidup yang praktis, yang diawali dari hal yang kecil, seperti

pengendalian pencahayaan lampu kamar, lampu ruang tamu maupun menonton televisi di malam hari. Hal ini tidak terlepas dari kemampuan teknologi dibidang elektronika yang berkembang pesat khususnya mikrokontroler arduino sebagai alat pengontrol sudah sangat luas dan juga memaksimalkan sistem yang ada.

Peralatan elektronik ruangan terutama lampu adalah piranti elektronik yang berfungsi untuk penerangan sehingga penting. Teknologi lampu dalam memberikan pencahayaan saat ini telah banyak membantu aktifitas masyarakat dalam melakukan pekerjaannya sehari-hari. Tetapi terjadi kurangnya kemudahan dalam pengendalian pencahayaan lampu secara langsung. Setiap kali ingin merubah suasana pencahayaan lampu ruangan ketika seseorang sedang memiliki aktivitas kesibukan saat akan mengendalikan suasana lampu tersebut.

(2)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 24 Pada saat ini aktivitas pengendalian lampu

masih dilakukan secara manual dengan menghampiri dan menekan saklar on/off serta memiliki jarak dan memerlukan waktu. Dari kondisi tersebut didapatlah pemikiran untuk membuat alat yang dapat digunakan untuk mengendalikan pencahayaan lampu dengan menggunakan Smartphone Android yang dikombinasikan dengan Mikrokontroler sebagai alat pengatur. Dalam rangkaian alat ini

smartphone digunakan sebagai pengaturan

cahaya lampu sesuai dengan keinginan. Penggunaan smartphone pada alat ini memanfaatkan teknologi bluetooth yang terdapat pada smartphone serta lebih kompatibel untuk hubungan koneksi bluetooth.

2. LANDASAN TEORI 2.1. Prototype

Menurut (Madcoms, 2014:396) Prototyping rnerupakan suatu pendekatan yang membuat suatu model yang memperlihatkan fitur-fitur suatu produk, layanan, atau sistem usulan. Modelnya dikenal dengan sebutan prototipe. Cara seperti ini telah biasa dilakukan dalam faktor-faktor misalnya membuat model sebelum dirancang kebentuk yang sesungguhnya dibuat.

2.2. Sistem Kendali Cerdas

Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang teroganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu dalam jurnal (Arie Linarta, 2018)

Menurut (Wati, 2011:2-3) Sistem kendali cerdas adalah sistem kendali yang menggunakan sistem kecerdasan buatan dalam perancangan pengendali maupun sebagai pengendali itu sendiri. sistem kecerdasan buatan adalah produk dari bidang teknologi informasi yang berusaha meniru cara berpikir manusia, bertujuan untuk menggantikan peran operator dengan mesin cerdas. Sistem kendali cerdas menggabungkan sistem kecerdasan buatan dengan teknologi kendali untuk menghasilkan sistem kendali yang dapat menangkap sinyal, mengolahnya, dan melakukan aksi kendali yang cerdas.

2.3. Aplikasi Pemograman Mit App Inventor

Menurut (Abdul Kadir, 2013:195) App

Inventor adalah perangkat aplikasi yang dipakai

untuk mengembangkan aplikasi untuk ponsel dan tablet yang berbasis Android. Awalnya, App Inventor disediakan oleh Google pada tahun 2010. Namun, saat ini, MIT yang memelihara pengembangannya. Model pembuatan aplikasi di

App Inventor serupa di Scratch. Aplikasi disusun dengan menggunakan sejumlah blok.

Menurut (David Wolber, Hal Abelson, Ellen Spertus, 2014:2) App Inventor adalah alat visual, seret dan jatuhkan untuk membangun aplikasi seluler di platform Android. Anda mendesain antarmuka pengguna (tampilan visual) dari suatu aplikasi menggunakan pembangun antarmuka pengguna grafis (GUI) berbasis web, kemudian menentukan aplikasi dengan menyatukan "blok-blok" seolah-olah sedang mengerjakan.

2.4. Mikrokontroler

(Interace, 2017:2-3) Mikrokontroler adalah sebuah komputer kecil (”special purpose computers”) di dalam satu IC yang berisi CPU, memori, timer, saluran komunikasi serial dan paralel, Port input/output, ADC. Mikrokontroler digunakan untuk suatu tugas dan menjalankan suatu program.

Mikrokontroler dapat digunakan untuk berbagai aplikasi misalnya untuk pengendalian, otomasi industri, akuisisi data, telekomunikasi, dan lain-lain. Keuntungan menggunakan mikrokontroller yaitu harganya murah, dapat diprogram berulang kali, dan dapat kita program sesuai dengan keinginan kita. Saat ini keluarga mikrokontroller yang ada dipasaran yaitu intel 8048 dan 8051 (MCS51), Motorola 68HC11, microchip PI,hitachi H8, dan atmel AVR.

2.5. Arduino Uno

Menurut (Syahwil, 2013:54-56) Arduino Uno adalah papan mikrokontroler yang memiliki 14 pin digital input/output (di mana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, clock speed 16 MHz, koneksi USB, jack listrik, header ICSP, dan tombol reset. Board ini menggunakan daya yang terhubung ke komputer dengan kabel USB atau daya eksternal dengan adaptor AC-DC atau baterai. Arduino Uno adalah pilihan yang baik untuk pertama kali atau bagi pemula yang ingin mengenal Arduino. Di samping sifatnya yang reliabel juga harganya murah.

2.6. Bluetooth HC-05

Bluetooth adalah salah satu bentuk

komunikasi data secara nirkabel berbasis frekwensi radio. Penggunaan utama dari modul

Bluetooth ini adalah menggantikan komunikasi

serial menggunakan kabel. Bluetooth terdiri dari dua jenis perangkat, yaitu Master (pengirim data) dan Slave (penerima). Modul HC-06 dari produsen koneksi secara default diset di kecepatan 9,600 bps (bisa dikustomisasi antara 1200 bps hingga 1,35 Mbps). Modul HC-06

(3)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 25 hanya bisa berperan sebagai slave device, module

selain modul bluetooth HC-06 ada modul

Bluetooth HC-05, modul ini dapat berperan juga

sebagai bluetooth master device ataupun slave, secara default slave (Pratama et al., 2016:15).

Menurut (Wright, 2016:5) Bluetooth Hc-05 adalah modul kontrol nirkabel Bluetooth yang sangat murah yang dapat digunakan bersama mikrokontroler seperti Arduino dan digunakan untuk berkomunikasi dengan modul atau perangkat Bluetooth lain seperti ponsel pintar atau tablet.

2.7. Smartphone

Menurut (Kusumaningati, 2012:12)

Smartphone sesuai dengan namanya bisa

diartikan sebagai, handphone pintar. smartphone memiliki beragam fungsi, dan taking beragam fungsinya, smartphone hampir menyerupai kom-puter. bisa untuk koneksi internet dengan mudah, berjejaring sosial, mengirim email, video call, mengolah dokumen, dan lainnya. Selain itu, smartphone juga memiliki kapasitas penyimpanan memori yang besar. untuk menyesuaikan dengan fungsinya, smartphone biasanya menggunakan layar sentuh dan keyboard Qwerty.

2.8. Android

Menurut (Kusumaningati, 2012:2-3)

Android itu sebuah Operating System (OS) atau Sistem Operasi berbasis Linux yang diciptakan untuk telepon seluler. Jika diibaratkan pada komputer, seperti OS Windows atau Macintosh.

Menurut (Nazruddin safaat H, 2015) Dalam jurnalnya (Luxxon Deans Brucles, Rahmad Kurniawan, 2017:41), perangkat mobile berbasis

linux yang mencangkup sistem operasi,

middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk

menciptakan aplikasi mereka. Android

merupakan generasi baru platform mobile, platform yang memberikan pengembang untuk

melakukan pengembangan sesuai yang

diharapkannya.

3. METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan untuk membangun Prototype Sisem Alat Kontrol Pencahayaan Lampu Dengan Kendali

Smartphone adalah menggunakan metode

prototyping dilakukan dengan cara membuat

kerangka kerja. Kerangka kerja ini merupakan langkah langkah yang akan dilakukan dalam penyelesaian masalah yang diteliti. Adapun kerangka kerja penilitian ini dapat digambarkan pada gambar 1 berikut:

Gambar 1 Metode Pengembangan Prototype Sumber Gambar : Fatta, 2007:37

Berdasarkan gembar 1.1 diatas dapat dijadikan urutan-urutan langkah kerja sebagai berikut:

1. Listen to customer : Analisa bekerja dengan tim untuk mengidentifikasi kebutuhan awal untuk sistem.

2. Build mock-up : Analisa kemudian membangun prototype. ketika sebuah

prototype telah selesai. pengguna bekerja

dengan prototype itu dan menyampaikan pada analisa apa yang mereka sukai dan yang tidak mereka sukai.

3. revise mock-up : analisa kemudian menggunakan feedback ini untuk memperbaiki prototype.

4. Customer test-drive mock-up : versi baru diberikan kembali ke pengguna. ulangi langkah-langkah tersebut sampai pengguna merasa puas.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Perancangan Perangkat Keras

Adapun pembuatan penelitian ini adapun perangkat keras yang dibutuhkan pada alat yang akan dibuat antara lain :

a. Dibangun menggunakan Mikrokontroler

Arduino Uno sebagai kinerja utama dari

pengontrolan.

b. Smartphone Android digunakan sebagai

pengontrol pencahayaan lampu.

c. Modul Bluetooth digunakan sebagai penghubung antara smartphone dan mikrokontroler.

d. Lampu LED digunakan sebagai objek dari penelitian ini sebanyak 4 buah lampu LED.

(4)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 26 4.2. Perancangan Microkontroler Arduino

UNO Dengan Module Bluetooth Hc-05

Pada pengaplikasian modul Bluetooth

HC-05 ini, pin EN dan STATE bersifat

optional bisa dihubungkan maupun tidak dihubungkan. Pin VCC dihubungkan ke 5V

arduino digambar garis berwarna merah, pin

GND dihubungkan ke GND arduino digambar garis berwarna hitam, pin TX modul dihubungkan ke RX arduino digambar garis berwarna hijau, dan pin RX modul dihubungkan ke TX arduino seperti pada gambar diatas garis berwarna biru.

Gambar 2 Rangkaian Perancangan Microkontroler Arduino UNO Dengan Module

Bluetooth Hc-05

4.3. Perancangan Arduino UNO dengan lampu LED

Gambar 3 Rangkaian Perancangan Arduino UNO dengan lampu LED

Cara menghubungkan antara arduino dan lampu led membutuhkan kabel listrik ukuran tegangan 5 hingga 12 volt pada lampu LED memiliki kaki yang dinamakan kutub anoda dan katoda pada kaki kutub katoda dihubungkan ke boar arduino yaitu pada pin ground sedangkan

pada kutub anoda lampu pertama diletakkan pada pin satu, lampu kedua dihubungkan ke pin kedua, lampu ketiga diletakkan pada pin ketiga, dan lampu ke empat diletakkan pada pin ke empat pada setiap kutub anodanya masing-masing. Cara membedakan kutub anoda dan katoda yaitu dengan melihat panjang kaki besi pada lampu LED yang paling panjang adalah kutuh anoda dan yang pendek adalah kutub katoda.

4.4. Perancangan Hubungan Smartphone

Dengan Modul Bluetooth HC-05

Gambar 4 Rangkaian Perancangan Arduino UNO antara smartphone dengan Modul

Bluetooth HC-05

Untuk membuat rancangan hubungan antara

smartphone dengan module bluetooth semua

rangkaian antara arduino dan module bluetooth harus sudah terhubung dan diberi source code serta smarphone juga sudah diinstal aplikasi sebagai penghubung. Buka aplikasi pada

smartphone serta koneksikan ke bluetooth

dengan menekan atau mengentuh tombol yang tersedia pada layar smartphone, masukkan

password dari bluetooth yang telah disedikan

ataupun yang di setting sendiri. Jika koneksi antar smartphone dan bluetooth arduino telah terkoneksi maka aplikasi dapat berjalan sesuai kebutuhan.

(5)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 27 4.5. Perancangan Alat Kontrol Pencahayaan

Lampu Secara Keseluruhan

Gambar 5 Perancangan Alat Secara Keseluruhan Pengaplikasian modul Bluetooth HC-05 ini, pin EN dan STATE bersifat optional bisa dihubungkan maupun tidak dihubungkan. Pin VCC dihubungkan ke 5V arduino digambar garis berwarna merah, pin GND dihubungkan ke GND arduino digambar garis berwarna hitam, pin TX modul dihubungkan ke RX

arduino digambar garis berwarna hijau, dan pin

11 modul dihubungkan ke 10 arduino seperti pada gambar diatas garis berwarna biru.

Hubungan antara arduino dan lampu led membutuhkan kabel listrik ukuran tegangan 5 hingga 12 volt pada lampu LED memiliki kaki yang dinamakan kutub anoda dan katoda pada kaki kutub katoda dihubungkan ke boar arduino yaitu pada pin ground sedangkan pada kutub anoda lampu pertama diletakkan pada pin satu, lampu kedua dihubungkan ke pin kedua, lampu ketiga diletakkan pada pin ketiga, dan lampu ke empat diletakkan pada pin ke empat pada setiap kutub anodanya masing-masing. Cara membedakan kutub anoda dan katoda yaitu dengan melihat panjang kaki besi pada lampu LED yang paling panjang adalah kutuh anoda dan yang pendek adalah kutub katoda.

Membuat rancangan hubungan antara

smartphone dengan module bluetooth semua

rangkaian antara arduino dan module bluetooth harus sudah terhubung dan diberi source code serta smartphone juga sudah diinstal aplikasi sebagai penghubung. Buka aplikasi pada

smartphone serta koneksikan ke bluetooth

dengan menekan atau mengentuh tombol yang tersedia pada layar smartphone, masukkan

password dari bluetooth yang telah disedikan

ataupun yang di setting sendiri. Jika koneksi antar smartphone dan bluetooth arduino telah

terkoneksi maka aplikasi dapat berjalan sesuai kebutuhan.

4.6. Perancangan Perangkat Lunak

Perancangan perangkat lunak pada alat kontrol pencahayaan lampu adalah sebagai aplikasi pengontrol pencahayaan lampu yang diinstal didalam smartphone. Untuk membuat aplikasi tersebut memerlukan bahasa pemograman Mit App Inventor 2 sebagai perancang aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan. Aplikasi tersebut dilengkapi dengan koneksi bluetooth sebagai penghubung aplikasi dengan mikrokontroler arduino uno. Perangkat lunak yang kedua adalah software arduino IDE tempat pembuatan source code mikrokontroler

arduino uno sebagai penerima instruksi yang

diberikan oleh aplikasi pada smartphone.

4.7. Dokumentasi Beserta Manual Sistem

Berikut ini merupakan tampilan dan cara kerja manual sistem dari Aplikasi Pengaturan Pencahayaan Lampu dari awal penggunaan hingga mendapatan hasil output yang sesuai. Untuk menggunakan aplikasi pengatur pencahayaan lampu ini dapat menggunakan berbagai macam jenis samrtphone serta harus menginstal aplikasi pengaturan pencahayaan lampu tersebut ke perangkat smartphone yang akan digunakan aplikasi tersebut berekstensi .apk, setelah aplikasi pengaturan pencahayaan lampu tersebut telah selesai terinstal lalu buka aplikasi tersebut, maka akan muncul tampilan sebagai berikut.

1. Tampilan Form Utama

Form utama merupakan form yang muncul

pada saat aplikasi dijalankan, pada form aplikasi pengatur pencahayaan lampu ini berisikan

slider-slider yang digunakan untuk mengatur

pencahayaan lampu sesuai dengan yang diinginkan slider yang disediakan pada form utama yaitu slider pengaturan cahaya lampu ruang tamu, ruang keluarga, kamar dan dapur jika aplikasi sudah terbuka aplikasi tersebut tidak akan berfungsi sebagai mana semestinya karena belum ada hubungan antara aplikasi pada

smartphone dan komponen pengontrol

pencahayaan lampu. serta didalam form tersebut tersedia button koneksi yang digunakan untuk mengkoneksikan antar perangkat dengan menggunakan jaringan bluetooth dengan cara

(6)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 28 menyentuh button koneksi tersebut lalu

menunggu proses selanjutnya.

Gambar 6 Tampilam Form Utama

2. Tampilan Form Pemilihan Koneksi

Bluetooth

Untuk menghubungkan aplikasi dengan perangkat komponen pengontrol yaitu dengan menggunakan koneksi bluetooth yang sudah tersedia pada smartphone. Dengan cara menyentuh button connect yang tersedia pada tampilan layar utama maka akan tampil list-list pilihan jaringan bluetooth lalu pilih koneksi

bluetooth yang ingin dihubungkan jika pilihan

yang dipilih salah maka aplikasi tersebut tidak akan dapat terkoneksi pada alat komponen pengontrol pencahayaan lampu berikut adalah

list-list jaringan bluetooth yang tersedia untuk

digunakan pilihlah koneksi bluetooth dengan nama bobbyUNO sesuai dengan jaringan koneksi yang dibuat seperti pada tampilan berikut.

Gambar 7 Tampilan Form Pemilihan Koneksi

Bluetooth

Setelah pemilihan jaringan koneksi

bluetooth selesai maka akan kembali ke form

utama yang menyediakan slider-slider

pengaturan pencahayaan lampu pada setiap ruangan serta aplikasi ini langsung dapat dipergunakan dengan cara menggeser

slider-slider tersebut untuk mencapatkan cahaya

penerangan lampu yang sesuai dengan kebutuhan seperti pada gambar berikut.

3. Hasil Dokumentasi Alat

Berikut adalah hasil dari dokumentasi penggunaan aplikasi pengaturan pencahayaan lampu serta pengujian langsung terhadap komponen pengontrol tersedia pada gambar berikut:

Gambar 8 Tampilan Pengaturan Slider Form Utama

Sesuai dengan pengaturan slider yang ada pada gambar 9 pada slider ini memiliki ketentuan yang digunakan yaitu apabila slider tersebut disentuh dan digeser ke arah kanan maka cahaya lampu akan mulai hidup dari mulai redup hingga terang dan sebaliknya apa bila slider tersebut kembali digeser ke arah kiri maka lampu tersebut akan mulai redup sesuai pengaturan pada slider tersebut.

Sesuai pada gambar 9 pada slider ruang tamu slider digeser hingga mencapai batas akhir pada slider maka cahaya lampu akan sangat terang pada kondisi yang sesungguhnya. Pada

slider ruang keluarga slider digeser ke seblah

kanan sedikit hingga tidak mecapai ¼ dari total

slider maka cahaya lampu yang dihasilkan akan

redup.

Pada slider ruang kamar slider digeser ke seblah kanan sedikit hingga tidak mecapai lebih dari ½ dari total slider maka cahaya lampu yang dihasilkan akan sedikit lebih terang maka akan sangat cocok apabila pada saat akan melakukan

(7)

JURNAL MANAJENEN DAN TEKNOLOGI INFORMASI Page 29 aktifitas tidur malam. Pada slider ruang dapur

slider digeser ke seblah kanan hingga tidak

mecapai ¾ dari total slider maka cahaya lampu yang dihasilkan akan lebih terang maka.

Berikut adalah hasil dokumentasi pencahayaan lampu ruangan dari pengaturan seluruh slider pada gambar 9 yang telah disesuaikan.

Gambar 9 Tampilan Hasil Pengaturan Slider

Form Utama

Pada hasil dokumentasi gambar 4.4 terlihat bahwa pada setiap ruangan memiliki keterangan pencahayaan lampu yang berbeda-beda sesuai yang diatur menggunakan aplikasi pada gambar 9.

5. KESIMPULAN

Dari hasil pengerjaan bab 3 dan bab 4 penggunaan smartphone melalui kontrol arduino uno dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu : 1. Pengaturan pencahayaan lampu dilakukan

dengan menggunakan menggeser slider pada aplikasi smartphone, sehingga tidak perlu menekan sakelar on/off.

2. Pengaturan pencahayaan lampu sudah efisien. Hal itu terbukti dari sistem pengaturannya diatur dari suatu tempat dapat mengatur pencahayaan lampu untuk banyak ruang. 3. Jika pada apliksi warna slider berwarna

abu-abu maka dipastikan lampu pada setiap ruang dalam keadaan off.

4. Komunikasi jaringan penghubung antara smartphone Android dengan Arduino dapat dilakukan menggunakan bluetooth.

6. REFERENSI

Abdul Kadir, T. C. T. (2013). Pengantar

Teknologi Informasi. (D. H, Ed.) (ii).

yogyakarta: Andi.

Arie Linarta, N. (2018). Aplikasi Bel Sekolah Otomatis Berbasis Arduino Dilengkapi Dengan Output Suara, 10(2), 1–7.

David Wolber, Hal Abelson, Ellen Spertus, L. L. (2014). App Inventor 2. (R. Roumeliotis, Ed.) (revisi). Amerika: O’Reilly Media, Inc.

Fatta, H. Al. (2007). Analisa & Perancangan

Sistem Informasi. (A. H. Triyuliana, Ed.)

(1st ed.). yogyakarta: Andi.

Kusumaningati, I. F. (2012). Ngandroid. (W. Yoevestian, Ed.) (1st ed.). Jakarta: Gramedia.

Luxxon Deans Brucles, Rahmad Kurniawan, S. A. (2017). Aplikasi Panduan Praktis Obat Herbal Untuk Penyakit Dalam Berbasis Platform Android. Jurnal Informatika,

Manajemen Dan Komputer, 9(2), 40–46.

Madcoms. (2014). Panduan Lengkap Menjadi

Teknisi Komputer (1st ed.). yogyakarta:

Andi.

Pratama, D., Hakim, D. A., Prasetya, Y., Febriandika, N. R., Trijati, M., & Fadlilah, U. (2016). Rancang Bangun Alat dan Aplikasi untuk para Penyandang Tunanetra Berbasis Smartphone Android. Khazanah

Informatika, II(1), 14–19.

Sulastri Suhaeb, Yasser Abd Djawad, Hendra Jaya, Ridwansyah, Sabran, Ahmad rizal. (2017). Mikrokontroler dan Interface (1st ed.). makasar: UNM (Universitas Negeri Makasar).

Syahwil, M. (2013). Panduan Mudah Simulasi &

Praktek Mikrokontroler Arduino. (T. A.

Prabawati, Ed.) (1st ed.). yogyakarta. Wati, D. A. R. (2011). Sistem Kendali Cerdas

(1st ed.). yogyakarta: Graha Ilmu. Wright, M. (2016). Hc-05 Bluetooth + Arduino.

Gambar

Gambar 1 Metode Pengembangan Prototype  Sumber Gambar : Fatta, 2007:37
Gambar 2  Rangkaian Perancangan   Microkontroler Arduino UNO Dengan Module
Gambar 5  Perancangan Alat Secara Keseluruhan  Pengaplikasian modul Bluetooth HC-05  ini,   pin    EN  dan    STATE    bersifat  optional  bisa   dihubungkan    maupun    tidak  dihubungkan
Gambar 9 Tampilan Hasil Pengaturan Slider  Form Utama

Referensi

Dokumen terkait

BPRS Artha Mas Abadi adalah penyaluran pembiayaan, yakni kegiatan pengelolaan dana baik yang bersumber dari modal maupun yang dihimpun dari masyarakat dalam

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi cemaran Salmonella yang terdapat pada daging ayam yang di jual di Pasar Tradisional, Supermarket dan RPA,

Siswa dapat lebih mudah untuk belajar menjadi individu yang asertif dengan adanya keterbukaan dan sikap saling percaya yang terjalin dalam keluarga. Siswa yang memiliki

Metode PCR berdasarkan pada sekuen pelacak gen-gen tdh dan trh juga telah digunakan dalam pengujian non isotopik pada piringan mikrotiter yang dapat dibaca secara

Pada Agustus, pengadilan militer Jayapura menghukum tiga tentara dari batalyon yang sama di mana mereka menembak dan membunuh Pendeta Kinderman Gire yang dituduh “separatis”..

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa ketiga peternak tersebut terjadi perbandingan pendapatan sesudah dan sebelum kredit (> 0) yaitu usaha bina bersama terjadi

Selanjutnya, untuk melihat daftar pengguna pada sistem pengolahan data alumni SMKN3 admin dapat melihat pada form Pengguna, Daftar Pengguna pada menu from admin di

Uji statistik yang digunakan adalah paired t test dan independent t test.Berdasarkan hasil penelitian diperoleh keseimpulan sebagai berikut (1) ada pengaruh