• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II BAHAN RUJUKAN. dan pengendalian, dengan asumsi bahwa langkah-langkah positif akan diambil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II BAHAN RUJUKAN. dan pengendalian, dengan asumsi bahwa langkah-langkah positif akan diambil"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

BAHAN RUJUKAN

2.1 Tinjauan Umum Tentang Anggaran 2.2.1 Pengertian Anggaran

Anggaran merupakan rencana manajemen untuk keperluan perencanaan dan pengendalian, dengan asumsi bahwa langkah-langkah positif akan diambil oleh pelaksana anggaran untuk merealisasikan rencana yang telah disusun.

Pengertian anggaran seperti yang dikemukakan oleh M.Munandar (2001;1) yaitu :

“Business budget atau budget (anggaran) ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang”.

Menurut M.Nafarin (2004;9) pengertian anggaran adalah sebagai berikut :

“Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan ssecara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu”.

Pengertian lain dari anggaran seperti yang dinyatakan oleh Ellen Christina dkk (2001;1) adalah :

“Anggaran merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu (periode) tertentu di masa yang akan datang”

(2)

Dari pengertian diatas mengindikasikan suatu anggaran mempunyai 4 unsur,yaitu:

1. Rencana adalah suatu penentuan awal tentang kegiatan atau aktivitas yang akan dilakukan di masa yang akan datang. Anggaran merupakan suatu rencana, karena anggaran merupakan penetuan terlebih dahulu tentang kegiatan-kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang.

2. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan, artinya mencakup semua kegiatan atau aktivitas yang akan dilkakukan oleh semua bagian yang ada di dalam perusahaan. Oleh karena itu, anggaran suatu rencana yang akan dijadikan sebagai alat pedoman kerja, sebagai alat pengorganisasian kerja, dan alat pengawasan yang mencakup seluruh kegiatan perusahaan.

3. Dinyatakan dalam unit moneter, yaitu unit (kesatuan) yang dapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam.

Adapun unit yang berlaku di Indonesia adalah “rupiah”. Dengan unit moneter, semua kesatuan dapat diseragamkan sehingga memungkinkan untuk dijumlah, dibandingkan dan dianalisis lebih lanjut.

4. Jangka waktu tertentu yang akan datang, artinya anggaran berlaku untuk masa yang akan datang. Ini berarti yang dimuat dalam anggaran adalah taksiran atau ramalan (forecast) tentang apa yang akan terjadi serta apa yang akan dilakukan di masa yang akan datang.

2.1.2 Karakteristik Anggaran

Karakteristik anggaran pada anggaran pada umumnya adalah sebagai berikut :

(3)

1. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih tinggi dari penyusunan anggaran;

2. Dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan;

3. Umumnya mencakup jangka waktu satu tahun;

4. Berisi komitmen ataupun sanggupan manajemen yang berarti bahwa para manajemen setuju menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam anggaran;

5. Sekali disetuji anggaran hanya dapat diubah dibawaha kondisi tertentu;

6. Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran dan diselisihnya dianalisis dan dijelaskan.

2.1.3 Manfaat Anggaran

Banyak dijumpai perusahaan yang mampu beroperasi membuat suatu anggaran. Akan tetapi, tanpa penyusunan suatu anggaran, perusahaan akan mengalami kesulitan dalam mengevaluasi kerja, kurang dapat mengoptimalkan efisiensi dan produktivitas, serta kurang dapat memanfaatkan kesempatan untuk perluasan usaha.

Berikut ini adalah manfaat penyusunan anggaran secara lebih lengkap : 1. Adanya perencanaan terpadu

Anggaran perusahaan dapat digunakan sebagai alat unutk merumuskan rencana perusahaan dan untuk menjalankan

(4)

pengendalian terhadap berbagai kegiatan perusahaan secara menyeluruh.

2. Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan

Anggaran dapat memberikan pedoman yang berguna baik bagi manajemen puncak maupun manajemen menengah. Anggaran yasng disusun denganm baik akan membuat bwahan menyadari bahwa manajemen memiliki pemahaman yang baik tentang operasi perusahaan dan bawahan akan mendaptakan pedoman yang jelas dalam melaksanakan tugasnya.

3. Sebagai alat pengkoordinasian kerja

Penganggaran dapat memperbaiki koordinasi kerja intern perusahaan.

System anggaran memberikan ilustrasi operasi perusahaan secara keseluruhan. Oleh karenanya system anggaran memungkinkan para manajer divisi untuk melihat hubungan antar bagian (divisi) secara keseluruhan.

4. Sebagai alat pengawasan kerja

Anggaran memerlukan serangkaian standar prestasi atau target yang bisa dibandingkan dengan realisasinya sehingga pelaksanaan setiap aktivitas dapat dinilai kinerjanya. Dalam menentukan standar acuan, diperlukan pemahaman yang realistis dan analisis yang seksama terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan

5. Sebagai alat evaluasi kegiatan perusahaan

(5)

Anggaran yang disusun dengan baik menerapkan standar yang relevan akan memberikan pedoman bagi perbaikan operasi perusahaan dalam menetukan langkah-langkah yang harus ditempuh agar pekerjaan bisa diselesaikan dengan cara yang baik, artinya menggunakan sumber- sumber daya perusahaan yang dianggap paling menguntungkan.

Terhadap penyimpangan yang mungkin terjadi dalam operasionalnya perlu dilkakukan evaluasi yang dapat menjadi masukan berharga bagi penyusunan anggaran selanjutnya.

2.1.4 Jenis-jenis Anggaran

Menurut M.Nafarin (2004;22) anggaran dapat dikelompokan dari beberapa sudut pandang berikut ini :

1. Menurut dasar penyusunannya, anggaran terdiri dari :

a) Anggaran Variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval (kisar) kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas(kegiatan)yang berbeda.

b) Anggaran Tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu.

2. Menurut cara penyusunannya, anggaran terdiri dari :

a) Anggaran Periodik, anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu, pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.

(6)

b) Anggaran Kontinyu, adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang pernah dibuat.

3. Menurut jangka waktunya, anggaran terdiri dari :

a) Anggaran Jangka Pendek (anggaran taksis), adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu paling lama sampai satu tahun.

b) Anggaran Jangka Panjang (anggaran strategis), adalah anggaran yang dibuat dengan jangka waktu lebih dari satu tahun.

4. Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan anggaran keuangan. Kedua anggaran ini bila dipadukan disebut “anggaran induk”(master budget). Anggaran induk yang mengkonsolidasikan rencana keseluruhan perusahaan untuk jangka pendek, biasanya disusun atas dasar tahunan. Anggaran tahunan dipecah lagi menjadi anggaran triwulanan dan anggaran triwulanan dipecah lagi menjadi anggaran bulanan.

a) Anggaran Operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan rugi laba.

Anggaran operasional antara lain terdiri dari : Anggaran Penjualan

Anggaran Biaya Pabrik :

Anggaran biaya bahan baku

Anggaran biaya tenaga kerja langsung Anggaran biaya overhead pabrik Anggaran Beban Usaha

(7)

Anggaran Laporan Rugi Laba

b) Anggaran Keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca.

5. Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari :

a) Anggaran Komprehensif, merupakan rangkaian dari berbagai macam anggaran yang disusun secara lengkap. Anggaran komprehensif merupakan perpaduan dari anggaran operasional dan anggaran keuangan yang disusun secara lengkap.

b) Anggaran Parsial, adalah anggaran yang disusun tidak secara lengkap, anggaran yang hanya menyusun bagian anggaran tertentu saja. Misalnya karena keterbatasan kemampuan, maka hanya dapat menyusun anggaran operasional.

6. Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari :

a) Anggaran Aprosiasi, adalah anggaran yang diperuntukan bagi tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk manfaat lain.

b) Anggaran Performance, adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan utnuk menilai apakah biaya/beban yang dikeluarkan oleh masing- masing aktifitas tidak melampaui batas.

2.1.5 Prosedur Penyusunan Anggaran

Penyusunan anggaran perusahaan dapat menggunakan berbagi metode, diantaranya yaitu :

(8)

1. Top Down

Anggaran diterapkan oleh atasan tanpa keterlibatan bawahan. Bawahan tinggal melaksanakan saja. Cocok diterapkan jika karyawan tidak memiliki keahlian dalam menyusun anggaran.

2. Bottom Up

Anggaran disusun dari bawah, yaitu hasil keputusan karyawan selanjutnya diputuskan oleh pimpinan. Cocok diterapkan jika karyawan memiliki keahlian dalam menyusun anggaran.

3. Campuran

Anggaran disusun dari atas, selanjutnya dilengkapi oleh karyawan.

Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab atas penyusunan anggaran serta pelaksanaan kegiatan penganggaran lainnya, ada di tangan pimpinan tertinggi perusahaan. Namun demikian tugas menyiapkan dan menyusun anggaran serta kegiatan-kegiatan penganggaran lainnya tidak harus ditangani sendiri oleh pimpinan tertinggi perusahaan, melainkan dapat didelegasikan kepada bagian lain dalam perusahaan. Siapa atau bagian apa yang diberi tugas mempersiapkan dan menyusun anggaran tersebut sangat tergantung pada struktur organisasi dari masing-masing perusahaan. Akan tetapi, pada gharis besarnya tugas mempersiapkan dan menyusun anggaran dapat didelegasikan kepada ;

1. Bagian Administrasi, bagian perusahaan kecil. Hal ini disebabkan karena bagi perusahaan yang kecil, kegiatan-kegiatan perusahaan tidaka terlalu kompleks, sederhana, dengan ruang lingkup yang

(9)

terbatas, sehingga tugas penyusunan anggaran dapat diserahkan kepada salah satu bagian saja dari perusahaan yang bersangkutan, dan tidak perlu banyak melibatkan secara aktif seluruh bagian-bagian yang ada di dalam perusahaan.

2. Panitia Anggaran, bagi perusahaan besar. Hal ini disebabkan karena bagi perusahaan besar, kegiatan-kegiatan perusahaan cukup kompleks, beraneka ragam dengan ruang lingkup yang cukup luas, sehingga bagian administrasi tidak mungkin dan tidak mampu lagi untuk menyusun anggaran sendiri tanpa partipasi secara aktif bagian-bagian lain dalam perusahaan. Oleh sebab itu tugas menyusun anggaran perlu melibatkan semua unsur yang mewakili semua bagian yang ada dalam perusahaan, yang duduk dalam panitia anggaran.

Anggaran yang disusun oleh bagian administrasi, maupun yang disusun oleh panitia anggaran, baru Rancangan Anggaran atau Draft Budget. Rancangan anggaran inilah yang diserahkan kepada pimpinan

tertinggi perusahaan untuk disahkan serta ditetapkan sebagai anggaran yang definitif.

Anggaran biasanya berjangka waktu satu tahun dan dirinci untuk setiap semester atau setiap triwulan atau setiap bulannya selama tahun yang bersangkutan. Langkah-langkah di dalam penyusunan anggaran biasanya sebagai berikut :

1. Menentukan pedoman perencanaan.

2. Menyiapkan anggaran penjualan.

(10)

3. Menyiapkan komponen anggaran lainnya.

4. Perundingan untuk menyesuaikan rencana final setiap komponen anggaran.

5. Mengkoordinasi dan menelaah komponen-komponen anggaran.

6. Pengesahan anggaran final.

7. Pendistribusian anggaran yang telah disahkan.

2.1.6 Revisi Anggaran

Anggaran suatu perusahaan disusun berdasar asumsi-asumsi bahwa kondisi tertentu akan berlaku selama tahun anggaran. Jika kondisi sesungguhnya ternyata berbeda dengan yang diasumsikan maka timbul apakah anggaran yang telah disahkan perlu direvisi? Dalam hal ini terdapat dua pendapat yang saling bertentangan sebagai berikut : (1) tidak perlu revisi anggaran, (2) perlu revisi anggaran.

Bahwa anggaran tidak perlu revisi mendasarkan pada alasan sebagai berikut :

1. Revisi anggaran memerlukan waktu, pemikiran dan biaya.

2. Revisi anggaran mengakibatkan anggaran sebagai alat pengukur yang lentur seperti karet. Jika timbul selisih rugi dalam jumlah besar cenderung pembuat anggaran memeriksa revisi terhadap anggarannya dengan alas an kondisi yang diasumsikan berubah, padahal kondisi sesungguhnya tidak berubah.

(11)

3. Jika terjadi perubahan kondisi, cukup ditunjukkan dalam laporan analisis penyimpangan antara anggaran dan realisasinya.

Revisi anggaran sangat diperlukan karena mendasarkan alasan bahwa anggaran diharapkan dapat selalu digunakan untuk mengukur prestasi unit-unit organisasi sehingga perubahan kondisi harus dicerminkan dalam revisi anggaran.

Revisi anggaran dapat dilaksanakan dengan salah satu daru dua macam prosedur berikut :

1. Revisi anggaran dilakukan secara sistematis, misalnya setiap triwulan.

2. Revisi anggaran hanya dilakukan jika kondisi yang mendasari penyusunan anggaran menyimpang dari yang diasumsikan semula.

2.2 Pengertian Pendapatan

Menurut PSAK No. 23 IAI ( 2002 ; 23.2 ) pendapatan adalah :

“Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktifitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari konstribusi penanam modal”.

2.2.1 Pengukuran Pendapatan

Menurut PSAK No. 23 IAI ( 2002; 23.3 ) pengukuran pendapatan adalah :

“1. Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima.

2. Jumlah pendapatan yang timbul dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau pemakai aktiva tersebut, diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima, yang dapat diterima perusahaan diukur dengan nilai wajar yang diterima, atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yang diperbolehkan oleh perusahaan”.

(12)

Pada umumnya, imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas dan jumlah pendapatan adalah jumlah kas atau setara kas yang diterima atau yang dapat diterima.

2.2.2 Sumber-sumber Pendapatan

Hendriksen, yang dialihbahasakan oleh Irwin Toppan ( 1990 : 175 ) menyatakan :

“1. Pendapatan operasional adalah pendapatan yang berasal dari aktifitas utama perusahaan sesuai dengan jenis usahanya, yang berlangsung secara berulang-ulang.

2. Pendapatan non operasional adalah pendapatan yang bersumber dari luar aktifitas utama perusahaan dan tidak berhubungan langsung dengan aktifita utama perusahaan”.

Dari pernyataan diatas, pada dasarnya suatu perusahaan memperoleh pendapatan berasal dari pendapatan operasional dan pendapata non operasional atau pendapatan lain-lain.

2.3 Anggaran Pendapatan

2.3.1 Pengertian Anggaran pendapatan

Anggaran pendapatan adalah anggaran yang berisi rencana pendapatan perusahaan. Anggaran ini mempunyai tingkat ketidakpastian yang tinggi, karenanya anggaran ini lebih bersifat peramalan (forecast).

Seperti yang diungkapkan oleh Robbins ( 1994 ; 249 ) anggaran pendapatan adalah :

“The revenue budget is a specific type of revenue forecast”.

(13)

Anggran pendapatan memproyeksikan anggaran pendapatan perushaan di masa yang akan datang. Banyak sekali faktor yang mempengaruhi anggaran pendapatan perusahaan, yang sebagian besar faktor ini ada di luar kendali manajemen.

Hal inilah yang membedakan anggaran pendapatan dan skedul peramalan pendapatan, hanya menjadi dasar penyusunan anggaran pendapatan, sehingga anggran pendapatan tidak sama dengan peramalan pendapatan.

2.3.2 Manfaat Anggaran Pendapatan

Secara luas, anggaran pendapatan memberikan manfaat yang tidak sedikit bagi pemakainya, yaitu :

1. Memberikan data tentang pendapatan perusahaan di masa datang, sehingga dapat mengurangi tingkat ketidakpastian dari penerimaan perusahaan.

2. Meningkatkan kesepakatan dari seluruh manajer dan staf perusahaan, sehingga dapat mendorong efisiensi dari setiap operasi perusahaan.

Secara lebih spesifik anggaran pendapatan juga bermanfaat sebagi berikut :

1. Menjadi salah satu dasar penting dalam penyusunan suatu anggran secara keseluruhan ( comprehensive profit plan ).

(14)

2. Menjadi alat bantu manajemen dalam mengendalikan pendapatan perusahaan.

2.3.3 Karateristik Anggaran Pendapatan

Menurut Robert N Anthony, dkk yang dialihbahasakan oleh Agus Maulana ( 1993 ; 203 ) mengemukakan :

“Anggaran pendapatan mempunyai karakteristik sebagai berikut : 1. Anggaran ini dirancang untuk mengukur efektifitas

pemasaran, penyimpangan yang tidak menguntungkan dari anggaran ini menunjukkan bahwa volume penjualan atau harga lebih rendah daripada yang diyakini manajemen puncak sebagai sasaran yang pantas.

2. Manajemen pemasaran tidak dapat dituntut untuk sepenuhnya bertanggung jawab atas pencapaian sasaran yang dianggarkan seperti halnya dengan anggaran biaya. Banyak ketidakpastian di pasaran yang berada diluar jangkauan manajer ini, terutama dalam jangka pendek. Ini membatasi kegunaan anggaran pendapatan dalam evaluasi manajerial”.

2.3.4 Periode Anggaran Pendapatan

1. Anggaran pendapatan jangka panjang (strategic sales plan)

Anggaran pendapatan jangka panjang biasanya melibatkan analisa yang mendalam dari potensi pasar di masa datang, berdasarkan perubahan populasi penduduk, keadaan ekonomi, proyeksi industri, dan sasaran perusahaan. Umumnya berkisar antara 5 sampai 10 tahun.

2. Anggaran pendapatan jangka pendek (tactical sales plan)

Anggaran pendapatan jangka pendek merupakan rencana pendapatan perusahaan untuk 12 tahun dimuka, yang secara terperinci dibagi dalam triwulan dan dalam bulan untuk setiap kuartal. Anggaran ini disusun

(15)

dalam bentuk unit fisik dan mata uang, serta terbagi dalam pertanggungjawaban pemasaran (marketing responsibility).

2.3.5 Proses Penyusunan Anggaran Pendapatan

Mengingat banyaknya manfaat yang diperoleh dari penggunaan suatu anggaran pendapatan, maka perlu dilakukan proses penyusunan anggaran induk.

Proses penyusunan anggaran induk perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Komite anggaran menyusun pedoman anggaran (budget guideline), yang

berisi kebijakan pokok perusahaan dalam bidang pemasaran, produksi, sumber daya manusia, keuangan dan umum. Kebijakan pokok ini dikomunikasikan kepada manajer departemen sebagai dasar untuk mengajukan rancangan anggaran pendapatan.

2. Penyusunan anggaran pendapatan oleh departemen bagian keuangan berdasarkan kebijakan pokok perusahaan dan prakiraan pendapatan jangka pendek.

3. Penelaahan rancangan anggaran pendapatan oleh komite anggaran.

4. Negosiasi rancangan anggaran pendapatan antara manajer keuangan dengan komite keuangan.

5. Persetujuan rancangan anggaran pendapatan oleh komite anggaran.

6. Penyesuaian rancangan anggaran induk oleh departemen anggaran sebagai akibat dari hasil proses negosiasi antara para manajer yang bersangkutan dengan komite anggaran.

(16)

7. Pengajuan rancangan induk oleh dewan komisaris dan rapat umum pemegang saham.

8. Pengesahan rancangan anggaran induk menjadi anggaran induk perusahaan oleh rapat umum pemegang saham.

2.4 Biaya

2.4.1 Pengertian Biaya

Istilah biaya yang biasa digunakan merupakan terjemahan dari istilah cost dan expense yang sering dianggap mempunyai arti yang sama. Sebenarnya cost dan expense mempunyai arti yang sangat berbeda dan digunakan untuk hal yang berbeda. Hali ini dapat dilihat dari definisi-definisi mengenai cost dan expense, yaitu :

Menurut M. Nafarin (2004) istilah ongkos, beban, biaya, dan harga pokok berbeda pengertiannya.

Ongkos adalah sebagian nilai yang diperhitungkan dan melekat pada harga pokok atau beban.

Beban ( expense ) adalah barang/jasa yang secara langsung dikorbankan yang diukur dalam satuan uang untuk memperoleh penghasilan.

Harga pokok ( cost ) adalah nilai yang dikorbankan yang diukur dalam satuan uang untuk memperoleh aktiva yang diimbangi dengan pengurangan aktiva atau penambahan uang/modal.

Biaya dalam arti sempit hanya meliputi harga pokok ( cost ) sedangkan biaya dalam arti luas meliputi pengertian harga pokok ( cost ) dan beban ( expense ).

Menurut Mulyadi (2002) pengertian biaya sebagai berikut :

Dalam arti sempit biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva.

(17)

Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.

Ada 4 unsur pokok dalam definisi biaya tersebut diatas : 1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, 2. Diukur dalam satuan uang,

3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi, 4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.

2.4.2 Jenis-jenis Biaya

Umumnya penggolongan biaya ditentukan dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut. Biaya dapat digolongkan menurut :

1. Objek Pengeluaran

Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya.

2. Fungsi Pokok dalam Perusahaan

Biaya dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok : a) Biaya produksi

Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi siap dijual.

b) Biaya Pemasaran

Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk.

(18)

c) Biaya Administrasi dan Umum

Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk.

3. Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang dibiayai

Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan :

a) Biaya Langsung (Direct Cost)

Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu- satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai.

b) Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)

Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai.

4. Perilaku Biaya dalam Hubungannya dengan Volume Kegiatan Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolongkan menjadi :

a) Biaya Variabel

Biaya Variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

b) Biaya Semivariable

Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

(19)

c) Biaya Semifixed

Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu.

d) Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu.

5. Jangka Waktu Manfaatnya

Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi : a) Pengeluaran Modal (Capital Expenditures)

Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biasanya periode akuntansi adalah satu tahun kalender ).

b) Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditures)

Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.

2.4.3 Pengertian Biaya Operasional

M.Munandar (2005;25) mengemukakan bahwa :

“Biaya Operasional (operating expense) adalah biaya yang menjadi beban tanggungan perusahaan, yang berhubungan dengan usaha pokok perusahaan”.

(20)

Biaya operasional terdiri dari biaya penjualan dan biaya adaministrasi dan umum. Biaya penjualan adalah semua biaya yang terjadi serta terdapat dalam lingkungan bagian penjualan, serta biaya-biaya lain yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh bagian penjualan. Termasuk dalam kelompok biaya penjualan antara lain :

Gaji karyawan penjualan

Biaya pemeliharaan bagian penjualan Depresiasi peralatan bagian penjualan Biaya listrik bagian penjualan

Biaya asuransi bagian penjualan, dan lain sebagainya.

Biaya administrasi dan umum adalah semua biaya yang terjadi serta terdapat di dalam lingkungan kantor adminstrasi perusahaan, serta biaya-biaya lain yang sifatnya untuk keperluan perusahaan secara keseluruhan. Termasuk dalam kelompok biaya administrasi antara lain :

Gaji karyawan kantor Biaya pemeliharaan kantor Depresiasi peralatan kantor

Biaya telepon kantor, dan lain sebagainya.

2.5 Anggaran Biaya Operasional

2.5.1 Pengertian Anggaran Biaya Operasional

(21)

Biaya operasional terdiri dari biaya penjualan dan biaya administrasi dan umum. Dengan demikian, anggaran biaya operasional terbagi menjadi anggaran biaya penjualan dan anggaran biaya administrasi dan umum.

Anggaran biaya administrasi dan umum adalah anggran yang merencanakan secara lebih rinci mengenai biaya-biaya yang akan terjadi serta terdapat di dalam lingkungan kantor administrasi perusahaan, serta biaya-biaya yang sifatnya untuk keperluan perusahaan secara keseluruhan.

Anggaran biaya penjualan adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terinci mengenai biaya-biaya yang terjadi di bagian penjualan, serta biaya- biaya lain yang erat hubungannya dengan kegiatan penjualan.

Menurut M.Nafarin (2004) anggaran operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan rugi laba. Anggaran operasional antara lain terdiri :

Anggaran penjualan Anggaran pabrik

Anggaran biaya baku

Anggaran biaya tenaga kerja langsung Anggaran biaya overhead pabrik Anggaran beban usaha

Anggaran laporan laba rugi

Dalam buku Christina dkk (2002), anggaran operasional merupakan rencana kegiatan perusahaan yang ditangani oleh masing-masing departemen perusahaan.

Anggaran operasional meliputi : 1) Anggaran Laba/Rugi

(22)

2) Anggaran Pembantu Laba/Rugi a) Anggaran Penjualan b) Anggaran Produksi c) Anggaran Biaya Distribusi

d) Anggaran Biaya Administrasi dan Umum

Secara garis besar yang termasuk biaya operasional pada PDAM Kota Bandung, terdiri dari :

1. Biaya Produksi Air Tanah 2. Biaya Air Baku

3. Biaya Produksi Air Permukaan 4. Biaya Transmisi dan Distribusi 5. Biaya Operasional Air Kotor 6. Biaya Administrasi dan Umum.

2.5.2 Manfaat Anggaran Biaya Operasional

Manfaat anggaran biaya operasional bagi perusahaan secara umum adalah :

1. Sebagai alat pedoman kerja

Membantu manajemen mengerahkan seluruh tenaga yang tersedia di perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya terhadap pengalokasian biaya penjualan dan biaya administrasi dan umum sehingga dengan adanya biaya operasional ini diharapkan tercipta aktivitas yang teratur di dalam perusahaan.

(23)

2. Sebagai alat pengkoordinasian kerja

Membantu menempatkan pemakaian biaya pada saluran-saluran yang menguntungkan, sesuai dan seimbang dengan program perusahaan.

Selain itu membantu mengkoordinir factor dana dengan aktivitas perusahaan.

3. Sebagai alat pengawasan kerja

Membantu mengawasi aktivitas perusahaan dan pengeluaran biaya, sehingga diharapkan membantu mencegah pemborosan yang terjadi dalam perusahaan.

2.5.3 Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Operasional

Prosedur penyusunan anggaran biaya operasional, pada hakekatnya sama dengan prosedur anggaran secara umum dalam suatu perusahaan. Namun yang perlu diperhatikan disini adalah keterlibatan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengeluaran operasional dalam proses penyusunan anggaran biaya operasional.

Prosedur penyusunan anggaran biaya operasional secara umum adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis informasi masa lalu dan lingkungan eksternal yang diantisipasi yang dihadapi oleh perusahaan.

2. Menentukan perencanaan strategis untuk menentukan tujuan perusahaan.

(24)

3. Mengkomunikasikan tujuan organisasi jangka panjang khususnya dalam hal biaya operasional .

4. Memilih taktik mengkoordinasikan kegiatan, mengawasi kegiatan, artinya memilih cara yang akan digunakan untuk mencapai tujuan.

5. Menyerahkan revisi usulan anggaran dan menjadi anggaran biaya operasional perusahaan.

6. Menyetujui revisi usulan anggaran dan menjadi anggaran biaya operasional perusahaan.

7. Pengesahan revisi anggaran biaya operasional perusahaan.

2.5.4 Pelaporan Realisasi Anggaran Biaya Operasional

Pelaporan anggaran merupakan hal yang sangat penting dalam pengendalian suatu perusahaan. Dalam hal ini pelaporan anggaran biaya operasional merupakan informasi bagi manajemen untuk mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai berdasrkan rencana-rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

Oleh karena itu, laporan anggaran biaya operasional harus benar-benar dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan pihak manajemen dalam menentukan kebijakan dan di dalam pengambilan keputusan.

Laporan prestasi keuangan untuk pusat biaya harus selalu mencakup perbandingan antara biaya yang ditetapkan dalam anggaran dan biaya-biaya yang sesungguhnya terjadi dengan identifikasi selisih.

(25)

Selisih dikatakan menguntungkan (selisih laba) jika biaya sesungguhnya lebih kecil daripada anggaran biaya, dan tidak menguntungkan (selisih rugi) jika terjadi sebaliknya. Perbandingan ini dilakukan baik untuk jumlah total maupun untuk setiap jenis biaya yang dapat dikendalikan.

Dilihat dari pendapatan diatas laporan keuangan untuk pusat biaya yang termasuk di dalamnya adalah laporan biaya operasional, harus mencakup perbandingan antara biaya operasional yang sesungguhnya yang akan menghasilkan selisih laba atau selisih rugi.

Referensi

Dokumen terkait

Koping maladaptif  +efisit  peraatan diri *angguan komunikasi verbal ?esiko gangguan nutrisi *angguan  pola tidur 9.. ?isiko menciderai diri  berhubungan dengan mania 7>) # Klien

sinar busur las (sinar UV) dan sinar nyala api (sinar inframerah) 9.2.1 Membatasi waktu berkerja (jedah waktu saat bekerja) 9.2.2 lakukan perawatan pada mata pada

[r]

Dengan demikian kegiatan pelatihan ini telah berhasil meningkatkan pemahaman konsep guru-guru di kecamatan Tabanan tentang pembelajaran berpendekatan tematik terpadu

Anggaran ialah suatu rencana yang disusun manajemen dengan anggapan manajemen tersebut mengambil langkah – langkah positif untuk merealisasikan rencana yang telah

Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati.. Mereka tidak

Pengelolaan Keuangan Desa Desa Kalibening 1keg 7org 2017 8,329,000 ADD v Sesuai Jadwal.. RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA (RKP-DESA) TAHUN