• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM BASIS DATA 1 Imam Asrowardi, S.Kom.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SISTEM BASIS DATA 1 Imam Asrowardi, S.Kom."

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM BASIS DATA 1

Imam Asrowardi, S.Kom.

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG 2007

(2)

Chapter  2

ER Model ER Model

(Entitiy Relatioanship)

(Entitiy Relatioanship)

(3)

OBJECTIVES

Tujuan

Memahami konsep dasar ER Model

Memahami Entity, Attribute, Entity Set dan Key (Primari Key (PK), Foreign

Key(FK)

Memahami Relasi dan Himpunan Relasi

Memahami Rasio Kardinalitas (1-1, 1-N, M- N) dan Participation Constraint (total &

partial)

Mengenal Notasi ER Diagram

(4)

LESSONS

1. ER Data Model

2. Jenis Atribut dan Notasi Diagram 3. Relasi dan Rasio Kardinalitas

(5)

ER Data Model

Pemodelan sistem dengan ER Data Model (ER Diagram) digunakan

dalam pembangunan Basisdata (database)

Basisdata adalah kumpulan file

atau data yang saling berhubungan

ER Diagram menggambarkan tipe objek mengenai data itu di

manajemen, serta relasi antar objek tersebut.

(6)

ER Data Model

ER Diagram digunakan oleh system analyst dalam merancang database

ER Diagram dibuat berdasarkan persepsi atau pengamatan dunia nyata yang terdiri atas entitas dan relasi antara entitas-entitas

tersebut.

Sebuah database dapat dimodelkan sebagai kumpulan entiti dan relasi antara entitas

(7)

ER Data Model

Entitas adalah sebuah obyek yang exist dan dapat dibedakan dengan obyek yang lain.

Entitas dapat bersifat kongkrit, seperti orang, buku, pegawai, perusahaan; dan yang bersifat

abstrak seperti kejadian, pekerjaan, matakuliah dll.

(8)

ER Data Model

Setiap entitas memiliki atribut sebagai keterangan dari entitas.

misalnya :

Entitas mahasiswa yang memiliki atribut NPM, Nama, Alamat

(9)

ER Data Model

Setiap atribut dalam entitas

memiliki kunci atribut (key atribut) yang bersifat unik.

Misalnya :

- Entitas Mahasiswa dengan atribut NRP sebagai key atribut

- Entitas Pegawai dengan atribut NIP sebagai key atributnya.

(10)

ER Data Model

Beberapa entitas kemungkinan

tidak memiliki atribut kunci sendiri, entitas demikian disebut entitas

lemah (Weak Entity).

(11)

LESSONS

1. ER Data Model

2. Jenis Atribut dan Notasi Diagram 3. Relasi dan Rasio Kardinalitas

(12)

Jenis Atribut dan Notasi Diagram

Ada beberapa notasi yang digunakan untuk membuat ER Diagram. Misalnya Notasi Chen, Martin, El Masri dan Korth, pada umumnya adalah sama.

Perbedaanya adalah pada pemilihan simbol-simbol yang digunakan

Pada materi ini digunakan notasi El Masri lebih umum banyak digunakan dan

mudah dibaca dan dimengerti.

(13)

ER Data Model

(14)

ER Data Model

Entitas Lemah (weak entity) adalah entitas yang keberadaanya sangat tergantung dengan entitas lain.

- Tidak memiliki Key Attribute sendiri.

- Entitas tempat bergantung disebut Identifying Owner.

- Entitas lemah tidak memiliki identifiernya sendiri.

- Atribut entitas lemah berperan sebagai partial Identifier (identifier yang berfungsi secara

sebagian)

(15)

ER Data Model

(16)

ER Data Model

Jenis-jenis attribut :

Simple/Atomic Attribute : adalah

atribut yang tidak dapat dibagi lagi menjadi atribut yang labih

mendasar.

Composite Attribute : atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih mendasar.

(17)

ER Data Model

Contoh :

- Atribut alamat terdiri dari atribut jalan, kota, kodepos

- Atribut name terdiri dari atribut FName, MName dan LName pada suatu

entitas(employee)

(18)

ER Data Model

Single-Valued Attribute : atribut yang hanya memiliki satu

harga/nilai.

Contoh :

- Atribut umur pada entitas pegawai

- Atribut location pada entitas departement

(19)

ER Data Model

Multi-Valued Attribute : atribut yang hanya memiliki isi lebih dari satu

harga/nilai.

Contoh :

- Atribut pendidikan tinggi pada entitas pegawai dapat berisi lebih dari satu nilai : SMP, SMU, Perguruan Tinggi dll.

- Atribut Hoby pada entitas Mahasiswa, dapat memiliki lebih dari satu nilai : sepabola, membaca, menulis dll.

(20)

ER Data Model

- Atribut prasyarat pada entitas

Mata_kuliah dapa memiliki lebih dari satu nilai : matakuliah SBD1 untuk prasyarat matakuliah SBD2

(21)

ER Data Model

Null-Values Attribute : atribut dari entitas yang tidak memiliki nilai.

Contoh :

- Atribut pendidikan tinggi untuk tamatan SMP

(22)

ER Data Model

Derived Attribute : atribut yang

nilainya dapat diisi atau diturunkan dari perhitungan atau algoritma

tertentu.

Contoh :

- Atribut umur dapat dihitung dari atribut tanggal lahir

- Atribut lama kuliah dapat dihitung dari NIP yang merupakan kombinasi antara digit tahun dan digit lainnya (2698100)

(23)

ER Data Model

(24)

LESSONS

1. ER Data Model

2. Jenis Atribut dan Notasi Diagram 3. Relasi dan Rasio Kardinalitas

(25)

Relasi dan Rasio Kardinalitas

Relasi adalah hubungan antar entitas

Relasi dapat memiliki atribut,

dimana terjadi adanya transaksi yang menghasilkan suatu nilai tertentu.

(26)

Relasi dan Rasio Kardinalitas

(27)

Relasi dan Rasio Kardinalitas

Derajat Relasi

Derajat Relasi adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam suatu

relasi.

Derajat Relasi dapat berupa :

Unary Relationship(relasi berderajat 1)

Binary Relationship(relasi berderajat 2)

Ternary Relationship(relasi berderajat 3)

(28)

Relasi dan Rasio Kardinalitas

Unary Relationship adalah relasi

dimana entitas yang terlibat hanya 1.

Sering disebut dengan relasi rekursif (recursive relationship)

(29)

Relasi dan Rasio Kardinalitas

(30)

Relasi dan Rasio Kardinalitas

(31)

Relasi dan Rasio Kardinalitas

(32)

Relasi dan Rasio Kardinalitas

(33)

Representasi Atribut Sebagai 

Kolom (

Atribut Simple, Single, dan Derivied)

Pada atribut bertipe simple , single

dan derived direpresentasikan sama persis seperti diagram ER.

Atribut Komposit akan dipecah dengan membuat atribut terpisah untuk masing masing komponennya.

Contoh atribut nama pada tabel mahasiwa, di pecah menjadi 2 kolom yaitu nama depan dan nama

belakang.

Atribut multivalued mengharuskan untuk di pecah menjadi 2 Tabel. Atribut multivalued  M dari entitas E direpesentasikan oleh tabel terpisah EM

(34)
(35)

Representasi Himpunan Entitas  Sebagai Tabel

Himpunan entitas kuat di

representasikan kedalam tabel dengan kolom sama persis

dengan atributyang sudah di definisikan di diagram ER

(36)
(37)

Himpunan Entitas Lemah

Himpunan entitas lemah akan menjadi tabel tersendiri yang didalamnya ada kolom primary key yang merupakan identifikasi dari himpunan entitas kuat.

(38)
(39)

Representasi Relasi (pada  kardinalitas N to N)

Himpunan Banyak ke Banyak

Relasi dari Himpunan Banyak ke

Banyak direpresentasikan kedalam Tabel tersendiri dengan primary

key dari 2 Entitas

menjadi atribut di Tabel Relasi.

Perhatikan relasi banyak ke banyak

(40)
(41)

Spesialisasi

proses desain top-down dengan

mendesain subgrouping didalam didalam himpunan entitas yang berbeda dari

himpunan entitas.

Tujuan dari spesialisasi adalah memberikan gambaran konseptual tentang perbedaan karakteristik dari himpunan entitas yang hampir serupa dengan konsep

sub grouping / pengelompokan.

(42)

Spesialisasi

Subgrouping di atas menjadi

himpunan entias yang levelnya lebih rendah dan memiliki atribut tersendiri yang tidak dimiliki pada level di

atasnya.

Atribut ini khas dan merupakan pembeda dari entitas

di subgroup yang lain.

(43)

Spesialisasi

IS A dinotasikan dengan gambar segitiga berlabel IS A.

Sifat

dari spesialisasi adalah inheritan atribut yaitu atribut pada level tinggi secara otomatis akan di turunkan

pada level di bawahnya.

(44)
(45)

Contoh menggambarkan bahwa entitas pegawai mempunyai 2 subgroup yaitu pegawai tetap dan pegawai honorer.

Kedua entitas pegawai tetap dan pegawai honorer sama sama mempunyai atribut turunan yaitu nama dan id_pegawai dari entitas pegawai.

Perbedaan dari pegawai tetap dan pegawai honorer terdapat di atribut yang melekat pada subgroup-

nya.

Atribut besar tunjangan dan gaji perbulan hanya terdapat di himpunan entitas pegawai tetap,

sedangkan atribut upah per jam dan jumlah jam

kerja terdapat di himpunan entitas pegawai honorer.

(46)

Generalisasi

Generalisasi merupakan proses desain bottom- up dengan mengkombinasikan jumlah himpunan entitas yang digunakan secara bersama sama.

Spesialisasi dan generalisasi sama sama

digambarkan dengan notasi IS A, yang membedakan adalah sudut pandangnya saja.

Jika Spesialisasi kita mendefinisikan entitas secara umum kemudian mencari subgroup dari entitas tersebut, tetapi generalisasi memandang

sebaliknya, dari adanya subgroupsubgroup yang berbeda kemudian di cari entitas umum yang mewakili 2 himpunan entitas tersebut.

(47)

Agregasi

Agregasi adalah enkapsulasi dari entitas entitas yang berelasi (*n-n).

Pada umumnya terbentuk

dari kardinalitas relasi banyak ke banyak. Didalam konsep agregasi terdapat istilah

enkapsulasi relasi dari kedua entitas.

(48)

Agregasi

Enkapsulasi di perlukan karena kedua himpunan entitas yang ber-relasi

tersebut merupakan 1 kesatuan yang tidak bisa di pisah.

Notasi agregasi di gambarkan

dengan gambar persegi panjang

yang membungkus himpunan entitas yang saling ber-relasi.

(49)
(50)

Contoh menunjukkan relasi dosen mengajar sebuah mata kuliah dan mahasiswa mengambil mata kuliah yang diajarkan oleh dosen tertentu.

Agregasi di perlukan dikarenakan

tidak di mungkinkan mahasiwa untuk mengambil mata kuliah tanpa adanya dosen yang bersedia untuk mengajar mata kuliah tersebut.

(51)

Dalam kasus di atas menekankan bahwa himpunan entitas dosen harus ber-relasi terlebih dahulu dengan himpunan entitas mata kuliah,

kemudian relasinya di pandang sebagai 1 entitas yang ber-relasi dengan himpunan entitas mahasiwa lewat relasi mengambil. Primary key dari kedua

himpunan entitas dosen dan mata kuliah akan

secara implisit masuk ke relasi mengajar dengan di tambah 2 atribut deskriptif (* semester dan

thn_ajaran). Relasi tersebut di anggap sebagai 1 entitas seperti gambar di bawah ini.

(52)
(53)

Hubungan Kardinalitas dengan  Tabel yang Terbentuk

Kardinalitas relasi dari Himpunan Entitas yang saling ber-relasi akan menentukan banyaknya tabel yang bisa di buat. Adapun aturannya sebagai berikut :

1 ke 1

Pilih primary key di 1 himpunan entitas untuk menjadi foreign key bagi himpunan entitas yang lain.

1 ke banyak / banyak ke 1

Primary key pada Tabel berkardinalitas sedikit

menjadi foreign key pada tabel berkardinalitas banyak.

Banyak ke banyak

(54)

ref

Raghu Ramakrisnan, Gherke, “Database

Management System”, 3rd Edition, McGraw-Hill, 2001

Ramez Elmasri, Sam Navathe, “Fundamental of database System”, 4th Edition, Addison Wesley Publishing Company, 2000

Abdul Kadir, “ Penuntun Belajar SQL”, ANDI Yogyakarta, 2002

Hengky Alexander Mangkulo, “Tip dan Trik Microsoft Access 2000, 2002 dan 2003, ELEXMEDIA, 2005

Bambang Harianto, “ Sistem Manajemen Basis Data”, Informatika Bandung, 2004

http://informatika.web.id/

Referensi

Dokumen terkait

- Atribut HOBBY pada entitas MAHASISWA, dapat memiliki lebih dari satu nilai: sepak bola, menyanyi, menari, tennis, dsb. - Atribut PRASYARAT pada entitas

- Atribut HOBBY pada entitas MAHASISWA, dapat memiliki lebih dari satu nilai: sepak bola, menyanyi, menari, tennis, dsb. - Atribut PRASYARAT pada entitas

Vektordaya Mekatrika dengan penambahan transaksi 117 Gambar 3.18 Model data konseptual lokal dengan semua atribut 119 Gambar 3.19 Menghilangkan atribut multi-valued pada

Mengidentifikasi atribut dengan tipe entitas Atribut yang diperlukan untuk masing- masing entitas dalam perancangan basis data pada Koperasi Suka IBA

Nilai merupakan salah satu atribut dari entitas Mata_Kuliah ), maka semua mahasiswa yang mengambil mata kuliah tertentu akan. memiliki nilai yang sama ( tidak

- Atribut HOBBY pada entitas MAHASISWA, dapat memiliki lebih dari satu nilai: sepak bola, menyanyi, menari, tennis, dsb.. - Atribut PRASYARAT pada entitas

Entitas Atribut Deskripsi Tipe dan Panjang Data Null Multi Value SQL_Cmd Tanggal_Trans Status_Trans Tanggal_Appro val Aplikasi_Id Alasan Reject dilakukan oleh

Contoh aplikasi ER  Small group discussion  Simulation -  Mahasiswa dapat menjelaskan simbol dan istilah yang terdapat di dalam model ER  Mahasiswa dapat mentransformasikan