• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENERAPAN MODEL READING, QUESTIONING, AND ANSWERING (RQA) TERHADAP PENGETAHUAN METAKOGNITIF SISWA KELAS XI IPA SMA Negeri 2 KOTA TERNATE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PENERAPAN MODEL READING, QUESTIONING, AND ANSWERING (RQA) TERHADAP PENGETAHUAN METAKOGNITIF SISWA KELAS XI IPA SMA Negeri 2 KOTA TERNATE"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

180

PENGARUH PENERAPAN MODEL READING, QUESTIONING, AND ANSWERING (RQA) TERHADAP PENGETAHUAN METAKOGNITIF

SISWA KELAS XI IPA SMA Negeri 2 KOTA TERNATE

Ade Haerullah

(1)

, dan Fadila Hi. Usman

(2)

(1)

Staf Dosen Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unkhair

(2)

Alumni Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unkhair Email : [email protected]

ABSTRAK

Model pembelajaran yang digunakan guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa salah satunya adalah model pembelajaran Reading, Questioning and Answering (RQA). RQA dianggap suatu model pembelajaran yang berlandaskan pada teori pembelajaran konstruktivisme. Model pembelajaran RQA ini merupakan model yang baru dikembangkan berdasar kenyataan bahwa hampir semua siswa yang ditugaskan membaca materi belajar terkait pembelajaran yang akan datang selalu tidak membaca. Akibatnya model pembelajaran yang dirancang sulit atau tidak terlaksana, dan pada akhirnya pemahaman terhadap materi pembelajaran menjadi rendah atau bahkan sangat rendah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Reading, Questioning, and Answering (RQA) terhadap kemampuan metakognitif dan pengusaan konsep Biologi siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Kota Ternate pada materi Sistem Reproduksi dengan menggunakan metode penelitian quasi eksperiment dengan sampel siswa kelas XI IPA 2 (kelas eksperimen) dan siswa kelas XI IPA 3 (kelas kontrol).

Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan hasil belajar siswa pada kemampuan metakognitif dan penguasaan konsep dengan menggunakan model pembelajaran RQA (X

1

) dan pembelajaran konvensional (X

2

) pada konsep sistem reproduksi. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis Anakova untuk kemampuan metakognitif dan diperoleh F

hit

= 47,14 dan F

tab

= 1,47 ini berarti F

hit

> F

tab.

Sedangkan pada hasil analisis anakova untuk penguasaan konsep F

hit

= 29,24 dan F

tab

= 1,47 ini berarti F

hit

> F

tab

. Hasil analisis ini menunjukan adanya pengaruh model pembelajaran RQA terhadap kemampuan metakognitif dan penguasaan konsep siswa.

Kata Kunci : RQA, kemampuan metakognitif, penguasaan konsep

Pendidikan merupakan perwujudan dari salah satu tujuan pembangunan nasional Indonesia, yakni ingin mencerdaskan kehidupan bangsa. Saat ini bidang pendidikan merupakan salah satu bidang pembangunan yang dapat perhatian serius dari pemerintah.

Pemahaman terhadap tujuan pendidikan akan tercermin bahwa pendidikan merupakan faktor yang sangat strategis sebagai dasar pembangunan bangsa. Sejalan dengan itu, apabila dihubungkan dengan eksistensi dan hakikat hidup manusia, kegiatan pendidikan

diarahkan pada manusia sebagai mahluk individu, sosial, dan religius.

Strategi, model atau pola pembelajaran merupakan aspek utama dalam proses pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA).

Pengalaman belajar yang dihayati oleh siswa

selama pembelajaran berlangsung akan sangat

berperan dalam pembentukan kemampuan dan

kualitas dari pembelajaran tersebut. Kualitas

pembelajaran merupakan salah satu unsur dari

paradigma baru pengelolaan pendidikan di

SMA. Oleh karena itu, guru memiliki

(2)

181 tanggung jawab yang besar dalam membentuk pengalaman belajar siswa.

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk maksud di atas adalah model pembelajaran Reading, Questioning and Answering (RQA). Model pembelajaran RQA dianggap sebagai suatu model pembelajaran yang berlandaskan pada teori pembelajaran konstruktivisme. Model pembelajaran RQA ini merupakan model yang baru dikembangkan.

Pembelajaran model pembelajaran ini berdasar pada kenyataan bahwa hampir semua siswa yang ditugaskan membaca materi belajar terkait pembelajaran akan datang selalu tidak membacanya. Akibatnya, model pembelajaran yang dirancang sulit atau tidak terlaksana dan pada akhirnya pemahaman terhadap materi pembelajaran menjadi rendah atau bahkan sangat rendah. Implementasi model pembelajaran RQA terbukti mampu memaksa para siswa untuk membaca materi yang ditugaskan, sehingga model pembelajaran yang dirancang dapat terlaksana dan pemahaman terhadap materi pembelajaran berhasil ditingkatkan hampir 100% (Corebima, 2009).

Penggunaan model pembelajaran yang tepat, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan metakognitif dan penguasaan konsep siswa. Hasil penelitian para ahli psikologi kognitif (Djiwandono, 2006), perbedaan antara siswa yang kurang pandai dan lebih pandai terletak pada kemampuan metakognitifnya, sehingga kemampuan ini sangat penting untuk dikembangkan.

Kemampuan metakognitif siswa dapat diberdayakan melalui penerapan model-model pembelajaran di sekolah. Kemampuan metakognitif untuk memonitor hasil belajar siswa sendiri dengan menggunakan model- model tertentu, agar belajar dan mengingat dapat berkembang. Mengidentifikasi ide-ide penting dengan menggarisbawahi atau menemukan kata kunci pada bahan bacaan, kemudian merangkai menjadi satu kalimat, meramalkan hasil, membuat daftar pertanyaan

dari bahan bacaan kemudian menjawabnya sendiri, membedakan antara hal yang subtansial dan tidak subtansial dari bahan bacaan, membedakan memutuskan bagaimana menggunakan waktu dan mengulang informasi merupakan beberapa bentuk strategi keterampilan berpikir tingkat tinggi.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013, dan berlokasi di SMA Negeri 2 Kota Ternate. Rancangan penelitian ini adalah Quasi eksperiment. Sampel yang digunakan terdiri atas dua sampel, yakni kelas kontrol dan kelas perlakuan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA, SMA Negeri 2 Kota Ternate, pada konsep biologi yang mengikuti kegiatan pembelajaran ini pada semester genap tahun ajaran 2013/2014.

Sampel dalam penelitian ini di ambil dua kelas XI IPA, SMA Negeri 2 Kota Ternate yaitu pada kelas XI IPA 2 dan kelas XI IPA 3.

Berdasarkan hasil observasi jumlah siswa pada kelas eksperimen yaitu kelas XI IPA 2 dengan jumlah siswa 36, sedangkan kelas kontrol yaitu XI IPA IV dengan jumlah siswa sebanyak 36 siswa.

Prosedur pada penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan berikut ini adalah proses tahapan yang dilakukan :

1. Tahap persiapan : penentuan populasi dan sampel, serta persiapan pembuatan perangkat pembeljaran (RPP, bahan ajar), dan instrumen penelitian.

2. Tahap pre-test: dilakukan tes awal untuk mengetahui pengetahuan awal siswa kelas XI IPA I (kelas perlakuan) yang berjumlah 47 siswa, dan pada kelas XI IPA IV (kelas kontrol) yang berjumlah 46 siswa.

3. Tahap pelaksanaan : dilakukan kegiatan

pembelajaran menggunakan strategi RQA

(Reading, Questioning, and Answering) di

kelas eksperimen dan pada kelas kontrol

tidak diberikan perlakuan.

(3)

182 4. Tahap post-test : dilakukan tes akhir untuk

mengetahui akhir belajar siswa pada kelas perlakuan dan kelas kontrol.

5. Tahap analisis data : Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis Ko-varian (Anakova) antara hasil pretest dan post-test pada kelas eksperimen dan kontrol.

6. Tahap uji hipotesis : dilakukan penarikan kesimpulan untuk menolak atau menerima hipotesis berdasarkan hasil Anacova pada hasil pre-test dan pos-test kelas eksperimen dan kontrol.

7. Tahap penarikan kesimpulan: setelah hipotesis penelitian diuji, selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan.

Perangkat pembelajaran dalam penelitian ini terdiri atas: Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP dan Silabus dikembangkan dan disesuaikan dengan model pembelajaran RQA. Komponen- komponen yang ada dalam silabus meliputi;

standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan belajar, indikator, penilaian, alokasi waktu, serta alat/bahan dan sumber belajar. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dikembangkan terdiri atas RPP untuk pembelajaran yang diajar dengan model pembelajaran RQA, dan RPP untuk pembelajaran yang diajar tanpa menggunakan model pembelajaran RQA. Dalam penelitian ini disusun pula rubrik penilaian kemampuan metakognitif siswa dan rubrik penguasaan konsep.

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kemampuan metakognitif, dan hasil belajar kognitif siswa. Data-data tersebut dikumpulkan selama penelitian berlangsung, yakni semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 pada saat berlangsungnya pembelajaran biologi. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini melalui tahap-tahap sebagai berikut: pre-test, obsevasi dan pos-test.

Untuk menguji hipotesis pengaruh penerapan model RQA terhadap kemampuan

metakognitif dan penguasaan konsep siswa digunakan analisis kovarian (anakova) pada taraf signifikan 0,05%, yang sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Hal ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan model RQA dan tidak menggunakan strategi RQA dalam pembelajaran Biologi di SMA Negeri 2 Kota Ternate. Pengkategorian kemampuan metakognitif, meliputi kesadaran metakognitif dan keterampilan metakognitif dengan rentang skor 0-20 dikategorikan masih sangat berisiko, 21-40 kategori belum begitu berkembang, 41- 60 kategori mulai berkembang, 61-80 kategori berkembang baik, dan 81-100 kategori berkembang sangat baik. Pengelompokan skor hasil belajar metakognitif siswa merujuk pada sistem penilaian yang telah ditetapkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan analisis data terhadap hasil belajar siswa, diperoleh hasil analisis untuk kemampuan metakognitif pada kelas eksperimen diperoleh nilai rata-ratanya yaitu pos-test 71,58 dan pre-test 29,16, kemudian pada kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pos-test 55,19 dan pre-test 23,19.

Hasil nilai rata-ratanya dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini :

Tabel 1. Hasil analisis kemampuan metakognitif

Kelas

Hasil Nilai Rata-rata Pre-test Pos-test Eksperimen (X

1

) 29,16 71,58 Kontrol (X

2

) 23,19 55,19

(sumber : Hasil penelitian 2013)

Hasil analisis data untuk penguasaan

konsep pada kelas eksperimen diperoleh nilai

rata-ratanya yaitu pos-test 56,69 dan pre-test

17,72, kemudian pada kelas kontrol diperoleh

nilai rata-ratanya yaitu pos-test 55,19 dan pre-

test 23,19. Hasil nilai rata-rata untuk

penguasaan konsep siswa dapat dilihat pada

Tabel 2 berikut :

(4)

183 Tabel 2. Hasil analisis penguasaan konsep

Kelas Hasil Nilai Rata-rata pre-test pos-test Eksperimen (X

1

) 17,72 56,69 Kontrol (X

2

) 12,33 41,19

(sumber : Hasil penelitian 2013)

Berdasarkan hasil analisis data setelah dilakukan perlakuan di kelas eksperimen, nilai pos-test untuk kelas eksperimen lebih meningkat dibanding kelas kontrol. Dari data tersebut kemudian di analisis dengan menggunakan analisis kovarians (Anakova).

Uji prasyarat yang dilakukan sebelum analisis kovarians (Anakova), terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas data pada kemampuan metakognitif dan penguasaan konsep siswa.

Hasil analisis data yang telah diuraikan menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol yang menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda. Pada kelas eksperimen pembelajaran menggunakan model RQA, sedangkan pada kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional.

Siswa pada kelas eksperimen memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada kelas kontrol ini berarti model pembelajaran RQA berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model RQA dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan hasil belajar dibandingkan dengan pembelajara konvensional.

KESIMPULAN

Terdapat pengaruh model pembelajaran Reading, Questioning, and Aswering (RQA) terhadap kemampuan metakognitif siswa kelas XI IPA pada pelajaran Biologi di SMA N 2 Ternate. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh yaitu pada kelas eksperimen nilai rata-rata untuk kemampuan metakogitif yaitu post-test : 71,58 dan pre-test : 29,16

sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata untuk post-test : 55,19 dan pre-test : 23,19.

Adanya pengaruh model pembelajaran Reading, Questioning, and Aswering (RQA) terhadap penguasaan konsep siswa kelas XI IPA pada pelajaran Biologi di SMA N 2 Ternate. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh yaitu pada kelas eksperimen nilai rata-rata untuk penguasaan konsep yaitu post- test : 56,69 dan pre-test : 17,72 sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-rata untuk post- test : 41,19 dan pre-test : 12,33.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, O.W., and Krathwohl, D.R.. 2001.

A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing (Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objective). Addision Wesley Longman, Inc. New York.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.

Jakarta.

Aryana, I.B.P. 2004. Pengembangan Perangkat Model Belajar Berdasarkan Masalah, dipadu Strategi Kooperatif Serta Pengaruh Implementasinya Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas pada matapelajaran Ekosistem. (Disertasi tidak diterbitkan). PPS-UM. Malang Bahrin, A. 2010. Pengaruh Strategi Reading,

Questioning, and Answering (RQA) Pada Perkuliahan Fisiologi Hewan Terhadap Kesadaran Metakognitif, Keterampilan Metakognitif, dan Hasil Belajar Kognitif Mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Makassar.

Corebima, A.D. 2010. Pengalaman Berupaya Menjadi Guru Besar pada FMIPA UM. Disampaikan pada Sidang Terbuka Senat UM, tanggal 30 Juli 2009. UM. Malang.

_______ . 2010. Berdayakan Keterampilan

Berpikir Selama Pembelajaran Sains

Demi Masa Depan Kita. (Makalah-

(5)

184 disajikan pada Seminar Nasional Sains 2010 di Universitas Negeri Surabaya, 16 Januari 2010).

Dahar. 2003. Kemampuan Siswa Dalam Memahami Konsep. Diakses tanggal 12 Desember 2012.

Destiyanti, D. 2012. Penerapan Teknik “Think Pair Share” dalam Pembelajaran Pembacaan Cerpen. Diakses tanggal 11-12-2012.

Haerullah, A. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Berpola Pemberdayaan Berpikir Melalui Pertanyaan (PBMP) dan Think Pair Share (TPS) Pada Sekolah Multietnis dan Pengaruh Penerapan Terhadap Metakognisi, Berpikir Kritis dan Sikap Sosial Siswa.

(Disertasi Tidak di Publikasikan).

PPS-UM. Malang.

Hamalik. 2004. Proses Belajar Mengajar.

Bumi Aksara. Jakarta

Ibrahim, R., Syaodih S., Nana. 2010.

Perencanaan Pengajaran. Rineka Cipta. Jakarta.

Ibrahim, M., Fida. R., M. Nur., dan Ismono.

2000. Pembelajaran Kooperatif.

Pusat Sains dan Matematika Sekolah Program Pascasarjana UNESA. University Press. Surabaya Khan, S.A. 2008. An Experimental Study To Evaluation Effectiveness of Cooperative Learning Versus

Traditional Learning Methods.

(Disertasi tidak diterbitkan).

International Islamic University.

Maryanto, B. 2007. Pengaruh Media Animasi Terhadap Penguasaan Konsep Sistem Sirkulasi Pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri Indralaya.

Universitas Sriwijaya. Diakses pada tanggal 09-12-2013.

Nuryani, R. 2005. Hasil Belajar Kognitif. UM Press. Malang

Nur, Mohammad, dan W.P. Retno. 2000.

Pengajaran Berpusat pada Siswa dan Pendekatan Kontrukivis dalam Pengajaran. Pusat Studi Matematika dan IPA Sekolah.

UNESA. Surabaya

Nurhadi, Y.B, dan Senduk. 2004.

Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. UM Press. Malang

Purwanto, Ngalim. 2006. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. PT.

Remaja Rosda Karya. Bandung Sugiyono. 2003. Metode Penelitian

Administrasi. Alfabeta. Bandung Suherman, dkk. 2001. Strategi Pembelajaran

Matematika Kontemporer. Jurusan Pendidikan Matematika UPI.

Bandung.

Yamin, M. 2007. Profesionalisasi Guru dan

Implementsi KTSP. Gaung Persada

Press. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Media Peta Konsep Terhadap Kemampuan Metakognitif dan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA pada Materi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran konstruktivis-metakognitif terhadap kemampuan berpikir kritis peserta didik materi

Penelitian bertujuan untuk: (1) meningkatkan metakognitif siswa kelas XI SMA N 2 Boyolali melalui model pembelajaran learning cycle; (2) meningkatkan hasil

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) terhadap kemampuan memahami unsur intrinsik novel

Concept Map dengan self efficacy rendah tidak lebih baik dibandingkan kemampuan metakognitif peserta didik dengan model pembelajaran konvensional dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran cooperative integrated reading and composition terhadap kemampuan pemecahan masalah dan keterampilan

Penelitian bertujuan untuk: (1) meningkatkan metakognitif siswa kelas XI SMA N 2 Boyolali melalui model pembelajaran learning cycle; (2) meningkatkan hasil

Hasil Penelitian dan Pembahasan Efektifitas Model Pembelajaran Reading Question and Answering berbantu LKPD untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa kelas IV SD Hasil penelitian