31 BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menyajikan gambaran dan analisis pembentukan portofolio optimal menggunakan metode Model Indeks Tunggal. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menejelaskan karakteristik suatu pasar (Widagdo & Widayat, 2011, hal. 5). Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebgai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2014, hal. 8).
B. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional, variabel dan rumus perhitungan pembentukan portofolio optimal pada tabel 3.1:
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
No. Variabel Keterangan Rumus
1. R
iRealized Return (R
i) adalah tingkat pengembalian yang di dapat melalui investasi pada saham. R
idigunakan untuk mengukur return dari masing- masing saham.
𝑅
i=
𝑃𝑡−𝑃𝑡−1𝑃𝑡−1
Lanjutan Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
No. Variabel Keterangan Rumus
2. R
mReturn Pasar (R
m) tingkat pengembalian yang di dapat melalui investasi pada seluruh saham yang ada di pasar Indeks Pasar Gabungan (IHSG). R
mdigunakan untuk mengukur return pasar selama periode tahun 2018-2020.
R
m=
𝐼𝐻𝑆𝐺 𝑡 − 𝐼𝐻𝑆𝐺 𝑡−1 IHSG t−13. E(R
i) Expected Return E(R
i) adalah nilai rerata dari return saham selama satu periode tertentu. E(R
i) digunakan untuk mengukur Expected Return masing- masing saham.
E(R
i) =
∑ 𝑅𝑖𝑡𝑁𝑖=1 𝑛
4. E(R
m) Expected Return Pasar E(R
m) adalah nilai rerata dan return pasar selama satu periode tertentu. E(R
m) digunakan untuk mengukur Expected return pasar periode tahun 2018 - 2020
E(R
m) =
∑ 𝑅𝑚𝑡𝑁𝑖=1 𝑛
5. SD Standard deviation (SD) adalah penyimpangan yang di- gunakan untuk menghitung risiko. SD digunakan untuk mengukur risiko dan varian pasar masing-masing saham.
SD (𝜎
𝑖) = √∑
{(𝑅𝑖𝑗−𝐸(𝑅𝑖)}2𝑛 𝑁𝑖−1
Lanjutan Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
No. Variabel Keterangan Rumus
6. σ
imKovarian antara return pasar dan return saham (σ
im) merupakan kovarian return antara dua aktiva. σ
imdigunakan untuk menghitung beta saham dalam membentuk portofolio optimal.
σ
im=
∑
N[R
i− E (R
i)][R
mi=1
− E (R
m)]
7. β
iBeta (β
i) merupakan pengukur volatilitas antara return-return suatu sekuritas dan return-return pasar. β
idigunakan untuk menghitung Excess Return to Beta (ERB) dan β
ijuga digunakan untuk menghitung C
i(Cut Off Point) dalam membentuk portofolio optimal
𝛽
𝑖= 𝜎
𝑖𝑚𝜎
𝑚28. a
iAlpa saham (a
i) merupakan variabel yang tidak dipengaruhi oleh return pasar.
a
idigunakan untuk mengukur total risko portofolio saham (σ
p2).
𝑎
𝑖= 𝐸 (𝑅
𝑖) − 𝛽
𝑖. 𝐸(𝑅
𝑚)
9. σ
2eiRisiko tidak sistematik (σ
2ei) merupakan Varian Kesalahan Residu masing-masing perusahaan. σ
2eidigunakan untuk mengukur total risiko pada portofolio optimal saham (σ
p2).
𝜎
𝑒𝑖2= 𝜎
𝑖2− 𝛽
𝑖2. 𝜎
𝑚2Lanjutan Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
No. Variabel Keterangan Rumus
10. ERB Excess Return to Beta (ERB) merupakan variabel untuk mengukur kelebihan return relatif terhadap suatu unit risiko
yang tidak dapat didiversifikasikan yang diukur oleh beta. digunakan untuk mengukur kelebihan return relative terhadap satu unit risiko yang dapat didiversifikasikan yang diukur dengan Beta.
𝐸𝑅𝐵
𝑖= 𝐸(𝑅
𝑖) − 𝑅
𝑏𝑟𝛽
𝑖11. C
iCut Off Rate (C
i) merupakan titik pembatas digunakan untuk menentukan apakah suatu saham dapat dimasukan ke dalam portofolio atau tidak. Saham yang dipilih ada menjadi kandidat portofolio optimal adalah dengan nilai Ci < ERB.
𝐶
𝑖=
𝜎
𝑚2∑ [𝐸(𝑅
𝑖) − 𝑅
𝑏𝑟]. 𝛽
𝑖𝜎
𝑒𝑖2𝑖𝑗=1
1 + 𝜎
𝑚2∑ 𝛽
𝑖2𝜎
𝑒𝑖2𝑖𝑗=1
12. W
iProporsi (W
i) merupakan proporsi saham ke i. W
idigunakan untuk mengukur proporsi dana masing-masing saham yang telah terbentuk pada portofolio optimal.
𝑊
𝑖= 𝑍
𝑖∑ 𝑍
𝑘𝑗 𝑗Lanjutan Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
No. Variabel Keterangan Rumus
13. E (R
p) Epected return portofolio E (R
p) merupakan expected return portofolio optimal. E (R
p) digunakan untuk mengukur Expected Return portofolio pada portofolio yang telah terbentuk.
𝐸(𝑅
𝑃) = 𝑎
𝑝+ 𝛽
𝑝. 𝐸(𝑅
𝑚)
14. σ
p2Varian Portofolio (σ
p2) merupakan dari suatu sekuritas yang dihitung berdasarkan model indeks tungal. σ
p2digunakan untuk mengukur risiko portofolio yang telah terbentuk.
𝜎
𝑝2= 𝛽
𝑝2. 𝜎
𝑚2+ (∑
𝑛𝑖=1𝑊
𝑖2. 𝜎
𝑒𝑖2)
Sumber: Hartono (2017), Tandelilin (2017), Zubir (2012)
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi merupakan sebuah wilayah generalisasi yang mencakup
objek atau subyek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2014, hal. 80). Populasi pada penelitian ini adalah emiten atau
perusahaan yang masuk di Jakarta Islamic Index (JII) berdasarkan
evaluasi berkala pada bulan November 2020. Populasi penelitian ini
terdapat 30 emiten dapat dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Populasi Jakarta Islamic Index (JII) evaluasi November 2020 No. Kode Nama Saham No. Kode Nama Saham
1 ADRO Adaro Energy Tbk. 16 MDKA
Merdeka Copper Gold Tbk.
2 AKRA
AKR Corporindo
Tbk. 17 MIKA
Mitra Keluarga Karyasehat Tbk.
3 ANTM
Aneka Tambang
Tbk. 18 MNCN
Media Nusantara Citra Tbk.
4 BRPT Barito Pacific Tbk. 19 PGAS
Perusahaan Gas Negara Tbk.
5 BTPS
Bank BTPN Syariah
Tbk. 20 PTBA Bukit Asam Tbk.
6 CPIN
Charoen Pokphand
Indonesia Tbk. 21 PTPP PP (Persero) Tbk.
7 EXCL XL Axiata Tbk. 22 PWON Pakuwon Jati Tbk.
8 ICBP
Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk. 23 SCMA Surya Citra Media Tbk.
9 INCO Vale Indonesia Tbk. 24 SMGR
Semen Indonesia (Persero) Tbk.
10 INDF
Indofood Sukses
Makmur Tbk. 25 TKIM
Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
11 INKP
Indah Kiat Pulp &
Paper Tbk. 26 TLKM
Telekomunikasi
Indonesia (Persero) Tbk.
12 INTP
Indocement Tunggal Prakarsa
Tbk. 27 TPIA
Chandra Asri Petrochemical Tbk.
13 JPFA
Japfa Comfeed
Indonesia Tbk. 28 UNTR United Tractors Tbk.
14 KAEF Kimia Farma Tbk. 29 UNVR Unilever Indonesia Tbk.
15 KLBF Kalbe Farma Tbk. 30 WIKA
Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Sumber: idx.co.id (2021) 2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2014, hal. 81). Proposive sampling adalah
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014,
hal. 85). Pada penelitian ini menggunakan metode proposive sampling
dengan menentukan pertimbangan dan kriteria-kriteria pada populasi
dalam menentukan sampel. Penentuan kriteria sampel pada penelitian ini ditentukan oleh peneliti dengan kriteria yang sesuai dengan tujuan penelitian diantaranya adalah:
a. Emiten yang tercatat dalam indeks saham Jakarta Islamic Index (JII) pada Bursa Efek Indonesia (BEI).
b. Emiten tidak melakukan IPO (Initial public offering) selama periode data penelitian yaitu tahun 2018-2020.
Berdasarkan kriteria tersebut terdapat 29 emiten yang menjadi sampel penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Sampel penelitian yang memenuhi kriteria
No. Kode Nama Saham Tanggal IPO
1 ADRO Adaro Energy Tbk. 16-Jul-08
2 AKRA AKR Corporindo Tbk. 3-Oct-94
3 ANTM Aneka Tambang Tbk. 11-Nov-97
4 BRPT Barito Pacific Tbk. 1-Oct-93
5 BTPS Bank BTPN Syariah Tbk. 8-May-18
6 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk. 18-Mar-91
7 EXCL XL Axiata Tbk. 29-Sep-05
8 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 7-Oct-10
9 INCO Vale Indonesia Tbk. 16-May-90
10 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 14-Jul-94 11 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. 16-Jul-90 12 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 5-Dec-89 13 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk. 23-Oct-89
14 KAEF Kimia Farma Tbk. 23-Jan-69
15 KLBF Kalbe Farma Tbk. 30-Jul-91
16 MDKA Merdeka Copper Gold Tbk. 19-Jun-15 17 MIKA Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. 24-Mar-15 18 MNCN Media Nusantara Citra Tbk. 22-Jun-07 19 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk. 15-Dec-03
20 PTBA Bukit Asam Tbk. 23-Dec-02
Lanjutan Tabel 3.3 Sampel penelitian yang memenuhi kriteria
No. Kode Nama Saham Tanggal IPO
21 PTPP PP (Persero) Tbk. 9-Feb-10
22 PWON Pakuwon Jati Tbk. 9-Oct-89
23 SCMA Surya Citra Media Tbk. 16-Jul-02
24 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk. 8-Jul-91 25 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. 3-Apr-90 26 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. 14-Nov-95 27 TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk. 26-May-08
28 UNTR United Tractors Tbk. 19-Sep-89
29 UNVR Unilever Indonesia Tbk. 11-Jan-82
30 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk. 29-Oct-07 Sumber: idx.co.id (2021)
D. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data
Jenis data dibedakan menjadi 2, yaitu kualitatif dan kuantitatif (Sugiyono, 2014, hal. 9). Jenis data penelitian ini adalah data kuantitatif dari harga saham penutupan setiap akhir bulan periode tahun 2018 - 2020, Indeks Harga Gabungan (IHSG) dan tingkat suku bunga Bank Indonesia setiap akhir bulan periode tahun 2018 - 2020.
2. Sumber Data
Sumber data penelitian dibedakan menjadi 2, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder (Sugiyono, 2014, hal. 137). Sumber data yang digunakan penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari www.yahoofinance.com, www.bi.go.id, dan idx.co.id.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data
(Sugiyono, 2014, hal. 224). Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseoarang (Sugiyono, 2014, hal. 240). Teknik pengumpulan data pada peneltian ini menggunakan teknik dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mencatat, mengunduh file, menyalin file yang selanjutnya diolah sesuai dengan kebutuhan peneliti. Data yang digunakan adalah data historis yang diambil dari harga penutupan (closing price) per bulan selama periode tahun 2018 - 2020 yang bersumber dari www.finance.yahoo.com.
F. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam menentukan portofolio optimal pada penelitian ini menggunakan metode Model Indeks Tunggal (MIT).
Langkah-langkah pembentukan protofolio optimal menggunakan model indeks tunggal sebagai berikut:
1. Menghitung Realized Return Saham Individu Serta Realized Return Pasar Realized Return saham dapat dihitung dengan rumus (Hartono, 2017, hal. 284):
𝑅
i=
𝑃𝑡−𝑃𝑡−1𝑃𝑡−1
Keterangan:
R
i: Realized Return dari saham i P
t: Harga pada periode t
P
t-1: Harga pada periode sebelumnya
Realized Return pasar dapat dihitung dengan rumus (Hartono,
2017:428):
R
m=
𝐼𝐻𝑆𝐺 𝑡 − 𝐼𝐻𝑆𝐺 𝑡−1 IHSG t−1Keterangan:
R
m: Return pasar IHSG
t: pasar periode t
IHSG
t-1: Indeks pasar pada periode sebelumnya
2. Menghitung Expected Return Saham Individu serta Expected Return Pasar Expected Return saham individu dapat dihitung dengan rumus (Zubir,
2012, hal. 5):
E(R
i) =
∑ 𝑅𝑖𝑡𝑁𝑖=1 𝑛
Keterangan:
E(R
i) : Expected Return saham i R
it: Return saham i
n : Jumlah observasi
Expected return pasar dihitung dengan rumus (Zubir, 2012, hal. 5):
E(R
m) =
∑ 𝑅𝑚𝑡𝑁 𝑖=1
𝑛
Keterangan:
E(R
m) : Expected Return pasar
R
mt: Return pasar pada periode t
N : Jumlah observasi
3. Menghitung Risiko Saham Individu dan Risiko Pasar
Risiko individu dapat dihitung dengan rumus (Hartono, 2017, hal.
305):
SD (𝜎
𝑖) = √∑
{(𝑅𝑖𝑗−𝐸(𝑅𝑖)}2𝑛 𝑁𝑖−1
Keterangan:
SD (𝜎
𝑖): Standar deviasi (risiko saham)
R
ij: selisih keuntungan dari bulan n dan n-1 E(R
i) : Expected return saham individu
n : Jumlah observasi
SD (𝜎
𝑖) = √∑
{(𝑅𝑚𝑗−𝐸(𝑅𝑖)}2𝑛 𝑁𝑖−1
Keterangan:
SD (𝜎
𝑖): Standar deviasi (risiko saham)
R
ij: selisih keuntungan dari bulan n dan n-1 E(R
i) : Expected return pasar
n : Jumlah observasi
4. Menghitung Kovarian, Beta dan Alpha Masing-Masing Saham
Kovarian antara return pasar dan return saham merupakan kovarian return antara dua aktiva, kovarians antara return pasar dan return saham
dapat diperoleh dengan rumus (Hartono, 2017, hal. 438):
𝜎
𝑖𝑚= ∑
𝑁[𝑅
𝑖− 𝐸 (𝑅
𝑖)][𝑅
𝑚− 𝐸 (𝑅
𝑚)]
𝑖=1
Keterangan:
𝜎
𝑖𝑚: Kovarian antara Return saham i dan Return pasar R
i: Return saham i
E (R
i) : Expected Return saham i R
m: Return pasar
E (R
m) : Expected Return pasar
Beta dapat dihitung dengan rumus (Hartono, 2017:471):
𝛽
𝑖= 𝜎
𝑖𝑚𝜎
𝑚2Keterangan:
𝛽
𝑖: Beta saham i
𝜎
𝑖𝑚: Kovarian antara Return saham i dan Return pasar 𝜎
𝑚2: Varians Return Pasar
Alpha dapat dihitung dengan rumus (Zubir, 2012, hal. 101):
𝑎
𝑖= 𝐸 (𝑅
𝑖) − 𝛽
𝑖. 𝐸(𝑅
𝑚) Keterangan:
𝑎
𝑖: Alpha saham i
E (R
i) : Expected Return saham i E (R
m) : Expected Return pasar
5. Menghitung Risiko Tidak Sistematik Saham Individu
Risiko tidak sistematik dapat dihitung dengan rumus (Hartono, 2017,
hal. 434):
𝜎
𝑒𝑖2= 𝜎
𝑖2− 𝛽
𝑖2. 𝜎
𝑚2Keterangan:
𝜎
𝑒𝑖2: Varian kesalahan risidu 𝜎
𝑖2: Varian return
𝛽
𝑖2: Beta saham
𝜎
𝑚2: Varian return pasar
6. Menentukan Return Aktiva Bebas Risiko (R
br)
Pada penentuan return aktiva bebas resiko (R
br) penelitian ini menggunakan tingkat suku bunga Bank Indonesia sebagai aktiva bebas risiko (R
br). Data suku bunga yang digunakan adalah rata-rata suku bunga mulai dari tahun 2018 - 2020.
7. Menghitung Excess Returun to Beta (ERB)
Tingkat Excess Return to Beta (ERB) dapat dihitung dengan rumus (Hartono, 2017, hal. 450):
𝐸𝑅𝐵
𝑖= 𝐸(𝑅
𝑖) − 𝑅
𝑏𝑟𝛽
𝑖Keterangan:
ERB
i: Excess Return to Beta (ERB) saham i E (R
i) : Expected Return saham i
R
br: Return aktiva bebas risiko 𝛽
𝑖: Beta saham i
8. Mengurutkan sekuritas-sekuritas berdasarkan nilai ERB terbesar ke nilai
ERB terkecil.
9. Menghitung Nilai Aj dan Bj
Untuk menyederhanakan rumus C* (cut off point) yang rumit, maka rumus ini dipecah menjadi komponen A
idan B
i. Nilai A
idan B
idapat dihitung dengan rumus (Hartono, 2017, hal. 451):
𝐴
𝑖= [𝐸(𝑅
𝑖) − 𝑅
𝑏𝑟]. 𝛽
𝑖𝜎
𝑒𝑖2𝐵
𝑖=
𝛽𝑖2 𝜎𝑒𝑖2
Keterangan:
E (R
i) : Expected Return saham i R
br: Return aktiva bebas risiko E (R
i) : Expected Return saham i R
br: Return aktiva bebas risiko 𝛽
𝑖: Beta saham i
𝜎
𝑒𝑖2: Variance dari kesalahan residu 10. Menghitung Nilai Ci (nilai C* yang belum terbesar)
Ci adalah nilai C untuk aktiva ke-i yang dihitung dari kumulasi nilai- nilai A
1sampai dengan A
idan nilai B
1sampai dengan B
i. Nilai Ci dapat dihitung dengan rumus (Hartono, 2017, hal. 451):
𝐶
𝑖= 𝜎
𝑚2∑
𝑖𝑗=1𝐴
𝑗1 + 𝜎
𝑚2∑
𝑖𝑗=1𝐵
𝑗Keterangan:
𝜎
𝑚2: Variance dari return indeks pasar
11. Menentukan C* (Cut off point) dan kandidat portofolo optimal
Besarnya Nilai C* (Cut off point) adalah nilai Ci di mana ERB terakhir kali masih lebih besar dari nilai Ci. Sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio optimal adalah sekuritas-sekuritas yang mempunyai nilai ERB lebih besar atau sama dengan nilai ERB di titik C*.
Sekuritas-sekuritas kandidat portofolio optimal telah dapat ditentukan, selanjutanya langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menentukan besarnya proporsi adalah sebagai berikut:
12. Menghitung Besaran Proporsi Kandidat Portofolio Optimal
Menghitung besarnya proporsi dana dilakukan setelah portofolio terbentuk, dihitung dengan rumus (Hartono, 2017, hal. 454):
𝑊
𝑖= 𝑍
𝑖∑ 𝑍
𝑘𝑗 𝑗Z
iDiperoleh dari: 𝑍
𝑖=
𝛽𝑖𝜎𝑒𝑖2