• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA DALAM PENCABUTAN KEWARGANEGARAAN INDONESIA: STUDI TERHADAP WARGA NEGARA INDONESIA YANG MENJADI ANGGOTA ISLAMIC STATE

OF IRAQ AND SYRIA (ISIS)

Ronaldo Davlen Yiwa NIM: 312017063

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA 2021

(2)

PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA DALAM PENCABUTAN

KEWARGANEGARAAN INDONESIA: STUDI TERHADAP WARGA NEGARA INDONESIA YANG MENJADI ANGGOTA ISLAMIC STATE OF IRAQ AND

SYRIA (ISIS)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum

Universitas Kristen Satya Wacana

Oleh

Ronaldo Davlen Yiwa NIM: 312017063

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

OKTOBER 2021

(3)

Lembar Persetujuan

PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA DALAM PENCABUTAN

KEWARGANEGARAAN INDONESIA: STUDI TERHADAP WARGA NEGARA INDONESIA YANG MENJADI ANGGOTA ISLAMIC STATE OF IRAQ AND

SYRIA (ISIS)

Oleh

Ronaldo Davlen Yiwa NIM: 312017063

Pembimbing

Ninon Melatyugra S.H, M.H.

(4)

Lembar Pengesahan

Komisi Penguji

Penguji I Penguji II

Dr. Krishna Djaya Darumurti, S.H., M.H. Dr. Titon Slamet Kurnia, S.H., M.H

Penguji III

Ninon Melatyugra S.H, M.H.

Diuji pada Tanggal 14 Oktober 2021

Mengesahkan,

Ketua Program Studi Ilmu Hukum

Dr. Christina Maya Indah, S., SH., M.H

(5)

Lembar Hasil Ujian Skripsi

NAMA : RONALDO DAVLEN YIWA NIM : 312017063

JUDUL : PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA DALAM PENCABUTAN KEWARGANEGARAAN INDONESIA: STUDI TERHADAP WARGA NEGARA INDONESIA YANG MENJADI ANGGOTA ISLAMIC STATE OF IRAQ AND SYRIA (ISIS)

Catatan:

1. Tambahkan satu sub bab ISIS Terkualifikasi sebagai Belligerent.

2. Merubah judul utama menjadi Perspektif Hak Asasi Manusia Dalam Pencabutan Kewarganegaraan Indonesia: Studi Terhadap Warga Negara Indonesia Yang Menjadi Anggota ISIS.

Salatiga, 14 Oktober 2021

Penguji

Dr. Titon Slamet Kurnia, S.H., M.H

(6)

Lembar Pernyataan Keaslian Skripsi

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ronaldo Davlen Yiwa Nim : 312017063

Judul Skripsi : Perspektif Hak Asasi Manusia Dalam Pencabutan Kewarganegaraan Indonesia: Studi Terhadap Warga Negara Indonesia Yang Menjadi Anggota Islamic State of Iraq And Syria (Isis)

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan tidak mempunyai persamaan dengan skripsi lain. Jika dikemudian hari terbukti sebaliknya, saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Salatiga, 29 September 2021

Ronaldo Davlen Yiwa

(7)

Daftar Peraturan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.

International Covenant on Civil and Political Rights Universal Declaration of Human Rights

(8)

Ucapan Terima Kasih

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari dukungan dan doa dari berbagai pihak.

Penulis secara khusus mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu. Penulis telah banyak bimbingan, petunjuk dan bantuan serta dorongan dari berbagai pihak baik yang bersifat moral maupun material. Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kepada bapak Dr. Marihot J. Hutajulu S.H., M.Hum selaku dekan fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana;

2. IbuDr. Christina Maya Indah S., SH., M.Hum selaku dosen wali studi;

3. Ibu Ninon Melatyugra S.H, M.H selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan bimbingan, arahan, waktu dan tenaga kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan;

4. Bapak Dr. Krishna Djaya Darumurti, S.H., M.H dan Bapak Dr. Titon Slamet Kurnia, S.H., M.H, keduanya selaku dosen penguji yang telah menyatakan kesediaannya dalam menguji skripsi ini atas segala masukan yang membangun sehingga skripsi ini dapat terselesaikan;

5. Seluruh Dosen Pengajar dan seluruh Staff Karyawan/Karyawati di Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana;

6. Ayah Bapak Petrus Yiwa dan Ibu Marselina Kana tercinta selaku orang tua penulis, yang selama ini telah membantu penulis dalam bentuk doa, keuangan, perhatian semangat, serta kasih sayang yang tak ada hentinya;

7. Kakak Meirantiano Meta Yiwa dan adik Jasmine Marlina Sophia Yiwa yang senantiasa memberikan dorongan semangat yang tiada henti untuk penulis;

8. Teman-teman yang selalu ada, membantu dan memberikan semangat serta motifasinya kepada penulis;

9. Serta masih banyak lagi pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga Tuhan senantiasa membalas kebaikan yang telah diberikan, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Salatiga, 29 September 2021 Penulis

Ronaldo Davlen Yiwa

(9)

Kata Pengantar

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat pertolongan-Nya, kasih kemurahan-Nya yang menyertai Penulis senantiasa dari awal perkuliahan sampai di semester akhir sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang mengambil judul PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA DALAM PENCABUTAN KEWARGANEGARAAN INDONESIA: STUDI TERHADAP WARGA NEGARA INDONESIA YANG MENJADI ANGGOTA ISLAMIC STATE OF IRAQ AND SYRIA

(ISIS), dimana membahas mengenai pencabutan kewarganegaraan yang diatur dalam Undang Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia bertentangan dengan hak atas kewarganegaraan karena negara telah mengabaikan kewajibannya untuk melindungi warga negara dengan menciptakaan status stateless kepada warga negara.

Pada penelitian ini, penulis menguraikan pokok-pokok pembahasan mengenai fenomena Isis, alasan pencabutan kewarganegaraan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, pemberian kewarganegaraan, pencabutan kewarganegaraan dan contoh pencabutan kewarganegaraan. Kemudian penulis akan menganalisis tentang alasan ketidaksetian dalam pencabutan kewarganegaraan bertentangan dengan hak atas kewarganegaraan yang dimuat dalam Pasal 23 huruf d Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, dan akan menjelaskan pengaturan ha katas kewarganegaraan, status stateless, dan pencabutan kewarganegaraan sebagai pelanggaran ham.

Salatiga, 29 September 2021

Ronaldo Davlen Yiwa

(10)

Daftar Isi

Lembar Persetujuan ... iii

Lembar Pengesahan ... iv

Lembar Hasil Ujian Skripsi ... v

Lembar Pernyataan Keaslian Skripsi ... vi

Daftar Peraturan ... vii

Ucapan Terima Kasih ... viii

Kata Pengantar ... ix

Daftar Isi ... x

Abstrak ... xi

I. Pendahuluan ... 1

II. Alasan Pencabutan Kewarganegaraan dalam UU No. 12 Tahun 2006 ... 5

III. Alasan Ketidaksetiaan dalam Pencabutan Kewarganegaraan Bertentangan dengan Hak Atas Kewarganegaraan ... 8

1. Hak Atas Kewarganegaraan ... 8

2. Status Stateless ... 12

3. Isis Terkualifikasi Sebagai Belligerent ... 16

4. Pencabutan Kewarganegaraan Atas Alasan Ketidaksetiaan oleh Negara sebagai Pelanggaran HAM ... 19

IV. Penutup ... 24

A. Kesimpulan ... 24

B. Saran ... 25

Daftar Pustaka ... 26

Jurnal/Artikel ... 26

Peraturan Perundang-Undangan ... 29

(11)

Abstract

This research is intended to respond from a legal perspective on extraction Citizenship in statute 12 year 2006 about Citizenship of the Republic of Indonesia is against the right to citizenship because the state has abandoned its duty to protect its citizens by creating stateless status to its citizens. The issue is that the avoidance of citizenship and research is intended to maintain the position that the state as the citizenship giver is absolutelynot allowed to revoke one’s citizenship on grounds of disloyalty, since it contradicts human rights, is explicitly regulated in article 15 the 1948 Universal Declaration of human rights (UHDR) declared th right of each the man to have citizenship as a HAM.

No one should be forcibly removed from his citizenship. Or prohided to change his citizenship, which is the right of each individual to have as human rights. Thus, thought basically HAM is loyalty, then by the preamination of principles or principles of human protection. The reason “Disloyality” should not be an excuse for the state to revoke citizenship that are given for actions such as those listed the 2006 act on citizenship, except only in cases involving obtaining citizenship in other countries. Hence, the author will maintain the position that disapproves of the removal of WNI citizenship as a member of terrorism (ISIS) because his law on the citizenship involves the states responsibility to protect its citizens. On the basis of these reasons, the writer wa interested in writing the law with the title:

Protection of Rights Citizenship in The Elimination of WNI Citizenship Member of The Organization terrorism (ISIS).

Key Word: Stateless, HAM, WNI, ISIS.

Abstrak

Penelitian ini ditujukan untuk menanggapi dari perspektif hukum tentang pencabutan kewarganegaraan yang diatur dalam Undang Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia bertentangan dengan hak atas kewarganegaraan karena negara telah mengabaikan kewajibannya untuk melindungi warga negara dengan menciptakaan status stateless kepada warga negara.Isu tersebut memperhadapkan pencabutan kewarganegaraan dengan hak atas kewarganegaraan dan penelitian ini hendak mempertahankan posisi bahwa negara sebagai pemberi kewarganegaraan sama sekali tidak diperbolehkan mencabut kewarganegaraan seseorang dengan alasan ketidaksetiaan karena itu bertentangan dengan HAM, yaitu secara eksplisit diatur dalam Pasal 15 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UHDR) 1948 yang menyatakan hak setiap orang untuk memiliki kewarganegaraan sebagai HAM. Tak seorang pun boleh dihapus kewarganegaraannya secara sewenang-wenang, atau dilarang merubah kewarganegaraannya, yaitu hak setiap orang untuk memiliki kewarganegaraan sebagai HAM. Dengan demikian, walaupun dasarnya HAM itu adalah kesetiaan, maka dengan pengutamaan asas atau prinsip perlindungan HAM, alasan “ketidaksetiaan” tidak boleh menjadi alasan untuk negara mencabut status kewarganegaraan yang diberikan untuk tindakan-tindakan seperti yang dicantumkan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan, kecuali hanya dalam kasus yang bersangkutan memperoleh kewarganegaraan negara lain. Oleh karena itu, penulis akan mempertahankan posisi bahwa tidak setuju dengan adanya pencabutan kewarganegaraan WNI yang menjadi anggota terorisme (ISIS) karena hukumnya hak atas kewarganegaraan melibatkan tanggung jawab negara untuk melindungi warga negaranya. Berdasarkan alasan tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk menulis penulisan hukum dengan judul: PERSPEKTIF HAK ASASI MANUSIA DALAM PENCABUTAN KEWARGANEGARAAN INDONESIA: STUDI TERHADAP WARGA NEGARA INDONESIA YANG MENJADI ANGGOTA ISLAMIC STATE OF IRAQ AND SYRIA (ISIS).

Kata Kunci: Stateless, HAM, WNI, ISIS.

Referensi

Dokumen terkait

Irwan Setyawan menyatakan bahwa pada umumnya masyarakat dan juga korban salah tangkap itu sendiri tidak mengetahui adanya ganti kerugian dari negara apabila dikenakan

prestasi belajar yang baik dari seorang anak yang tidak berminat. untuk mempelajari sesuatu. Memahami kebutuhan anak

Terkait hakim yang menjatuhi pidana minimum terhadap terdakwa yang melakukan perdagangan orang, menurut penulis pemidanaan terhadap pelaku tindak pidana perdagangan

Karena adanya kondisi kelas yang begitu beragam, maka seorang guru dalam kelas inklusi ini selain mempunyai tanggung jawab untuk menyampaikan materi pelajaran,

d. Dokumen Kualifikasi dinyatakan tidak memenuhi persyaratan, apabila dalam Evaluasi Kualifikasi tidak memenuhi kelengkapan Dokumen Kualifikasi dan pemenuhan persyaratan

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan struktur, kultur, dan nilai-nilai luhur pendidikan karakter kejuruan pada SMK di Bali dalam praksis Ideologi Tri Hita

Saat Pemilu 2004 lalu, ujar dia, pemilih Amien Rais yang pada waktu itu merupakan ketua umum PAN hanya empat juta orang apalagi Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dien Syamsudin berada

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI PSEUDOMONAS SP PADA TELUR BURUNG PUYUH (COTURNIX-COTURNIX JAPONICA) YANG GAGAL MENETAS DI DESA GAROT KECAMATAN DARUL IMARAH ACEH