• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI SALURAN PEMASARAN LARVA UDANG VANAMEI (Litopenaeus Vannamei) DI PT. SINERGI TIGA MUTIARA KABUPATEN BARRU TUGAS AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "IDENTIFIKASI SALURAN PEMASARAN LARVA UDANG VANAMEI (Litopenaeus Vannamei) DI PT. SINERGI TIGA MUTIARA KABUPATEN BARRU TUGAS AKHIR"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

i

IDENTIFIKASI SALURAN PEMASARAN LARVA UDANG VANAMEI (Litopenaeus Vannamei) DI PT. SINERGI TIGA

MUTIARA KABUPATEN BARRU

TUGAS AKHIR

Oleh :

OPIANI LIMBONG SA’DAN 1322050156

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PERIKANAN JURUSAN AGRIBISNIS

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP

2016

(2)

ii

ii

HALAMAN PENGESAHAN

IDENTIFIKASI SALURAN PEMASARAN LARVA UDANG VANAMEI

(Litopenaeus Vannamei) DI PT. SINERGI TIGA MUTIARA KABUPATEN BARRU

TUGAS AKHIR

Oleh

OPIANI LIMBONG SA’DAN 1322050156

Tugas Akhir ini sebagai syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi Agribisnis Perikanan

Jurusan Agribisnis Politeknik Pertanian Negeri Pangkep

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Pembimbing I, Pembimbing II,

Tien Kumalasari, S.Kom., M.Kom Karma, SE., M.Si

NIP. 19811107 200604 2 001 NIP. 19750131 200312 2 001

Mengetahui :

Direktur, Ketua Jurusan,

Dr. Ir. Darmawan, MP Dr. Nur Alam Kasim, S.Pi., M.Si NIP. 19670202 199803 1 002 NIP. 19730620 200212 1 001

Tanggal Lulus : 31 Agustus 2016

(3)

iii

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI

Judul : Identifikasi Saluran Pemasaran Larva Udang Vanamei

(Litopenaeus vannamei) Di PT. Sinergi Tiga Mutiara Kabupaten Barru

Nama Mahasiswa : Opiani Limbong Sa’dan

Nim : 1322050156

Program Studi : Agribisnis Perikanan

Jurusan : Agribisnis

Menyetujui, Tim penguji :

1. Tien Kumalasari, S.Kom., M.Kom (...)

2. Karma, SE., M.Si (...)

3. Abdullah, S.Pi., M.Si (………...)

4. Sumarni, SE., M.Si (………...)

Mengetahui, Ketua Program Studi,

Dr. Nur Alam Kasim, S.Pi, M.Si NIP. 197306202002121001

(4)

iv

iv

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Pangkep, 31 Agustus 2016 Yang menyatakan,

Opiani Limong Sa’dan

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur patut kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat-NYAlah sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.

Penulis menyadari bahwa tanpa dorongan motivasi, serta arahan dari berbagai pihak. Maka dari itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada ayahanda tercinta Tadius Tangngoa dan ibunda tersayang Nenta Bungan berkat doa dan perhatian kalian kepada beliau, serta teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Darmawan, MP, Selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Pangkep yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan di kampus Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.

2. Dr. Nur Alam Kasim, S.Pi., M.Si selaku Ketua jurusan Agribisnis Perikanan Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.

3. Tien Kumalasari, S.Kom., M.Kom selaku Pembimbing I dan Karma, SE., M.Si selaku pembimbing II, yang banyak mengarahkan dalam penulisan tugas akhir ini.

4. Abdullah, S.Pi, M.Si dan Sumarni, SE, M.Si selaku penguji I dan penguji II.

5. Andi Muhammad Emier Sadiq selaku Direktur di PT. Sinergi Tiga Mutiara.

6. Andi Tenri Dolong selaku Penanggung Jawab (Manajer) di PT. Sinergi Tiga Mutiara.

7. Ade Permana selaku pembimbing dan teknis lapangan di PT. Sinergi Tiga Mutiara.

(6)

vi

vi

8. Dosen-dosen dan pengawai serta teknisi jurusan Agribisnis Perikanan.

9. Rekan – rekan mahasiswa angkatan XXVI di Jurusan Agribisnis yang telah memberikan bantuan motivasi selama penyusunan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan tugas akhir ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan penulisan laporan selanjutnya dan penulis mengharapkan laporan ini dapat memberikan manfaat bagi yang membaca.

Mandalle, 31 Agustus 2016

Penulis

Opiani Limbong Sa’dan

(7)

vii

DAFTAR ISI

Hal.

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... .... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

INTISARI... ... xii

ABSTRAK ... xiii

BAB I. PANDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan masalah ... 2

1.3. Tujuan ... 3

1.4. Manfaat ... ... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Udang Vanamei ... 4

2.2. Morfologi Udang Vanamei ... 4

2.3. Saluran pemasaran ... 6

2.4. Level saluran pemasaran ... 7

2.5. Strategi saluran pemasaran ... 8

2.6. Strategi distribusi ... 10

2.7. Dinamika saluran pemasaran... 10

2.8. Konflik saluran pemasaran... . 11

(8)

viii

viii

2.9. Peran saluran pemasaran... ... 12

2.10. Tingkatan saluran pemasaran... ... 13

2.11. Fungsi saluran pemasaran... ... 15

2.12. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan saluran Distribusi... ... 16

2.13. Syarat dan Tanggung Jawab Anggota Saluran Pemasaran.. .. 18

BAB III. METODE KEGIATAN 3.1. Waktu dan Tempat ... 20

3.2. Jenis dan Sumber Data ... 20

3.3. Metode Pengumpulan Data ... 20

3.4. Metode Analisis Data ... 21

3.5. Definisi Operasional ... 21

BAB IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 23

4.2. Lokasi Perusahaan ... 24

4.3. Sarana dan Prasarana ... 24

4.4. Struktur Organisasi ... 24

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Saluran pemasaran ... 27

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 32

6.2. Saran ... 32

DAFTAR PUSTAKA ... 33

LAMPIRAN ... 34

RIWAYAT HIDUP... 36

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 2.1 Udang vanamei (Litopenaeus vannamei) ...5 Gambar 5.1 Saluran Pemasaran PT. Sinergi Tiga Mutiara ...28

(10)

x

x

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 5.2 Volume Penjualan Larva Udang Vanamei (Litopenaeus Vannamei) ... 30

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT. Sinergi Tiga Mutiara ... 34

(12)

xii

xii INTISARI

OPIANI LIMBONG SA’DAN, 1322050156. Identifikasi Saluran Pemasaran Larva Udang Vanamei (Litopenaeus Vannamei) di PT.Sinergi Tiga Mutiara Barru. (Dibimbing oleh Tien Kumalasari dan Karma).

Tugas akhir ini disusun berdasarkan kegiatan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) dilaksanakan dari tanggal 04 Januari sampai 04 April 2016 di PT.Sinergi Tiga Mutiara Barru, dengan tujuan untuk mengetahui saluran pemasaran Larva UdangVanamei (Litopenaeus vannamei) dan mendapatkan pengalaman kerja sesuai dengan keadaan sesungguhnya yang terjadi di lapangan dalam kegiatan yang dilakukan pada perusahaan dalam hal pemasaran. Adapun kegunaan dari tugas akhir ini adalah sebagai bahan acuan dan informasi tentang mengidentifikasi saluran pemasaran larva udang vanamei (Litopenaeus

vannamei) khususnya pada saluran pemasaran larva Udang Vanamei.

Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode wawancara dan studi literatur. Adapun jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Untuk metode analisis datanya yaitu analisis deskriptif.

Hasil penulisan tugas akhir ini di PT. Sinergi Tiga Mutiara menunjukkan bahwa saluran pemasaran memiliki empat macam saluran pemasaran adalah saluran pemasaran pertama yaitu produsen ke konsumen, saluran pemasaran kedua yaitu produsen ke pedagang pengumpul besar kemudian ke konsumen, saluran ketiga yaitu produsen ke agen kemudian ke pedangang pengumpul besar selanjutnya ke konsumen dan saluran pemasaran keempat yaitu produsen ke agen kemudian ke konsumen.

Kata kunci : Saluran, Pemasaran, Udang Vanamei

(13)

xiii ABSTRACT

OPIANI LIMBONG SA’DAN, 1322050156. The Marketing Channels Identification of Vanamei shrimp larvae (Litopenaeus Vannamei) at PT.Sinergi Tiga Mutiara Barru. (Supervised by Tien Kumalasari and Karma).

This research is based on the activities of Student Work Experience Practiced (PKPM) that is held from January 4 to April 4 2016 at PT.Sinergi Tiga Mutiara Barru, aims to determine a marketing channel of Vanamei shrimp larvae (Litopenaeus vannamei) and to gain work experience in accordance with the actual state happens on the ground in activities conducted on the company in terms of marketing. The purpose of this research is as materials reference and giving some information about how to identifying marketing channels of vanamei shrimp larvae (Litopenaeus vannamei), especially on the marketing channel Vanamei shrimp larvae.

The data collection method used are the interview method and literature study. The type of data are used primary data and secondary data. For the analysis data method is descriptive analysis.

The results of this research in PT.Sinergi Tiga Mutiara Barru shows that the marketing channel has four kinds of marketing channels which are the marketing channels first, namely the producer to the consumer, marketing channels both namely producers to traders large and then to the consumer, the third channel is the manufacturer to the dealer and then to the merchants collecting further large to consumers and channel The fourth marketing is a manufacturer to dealer and then to the consumer.

Keywords: Channel, Marketing, Vanamei Shrimp

(14)

1

1

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Indonesia sebagian besar adalah Negara kepulauan dan dapat dimanfaatkan sebagai sektor budidaya. Dalam rangka program peningkatan ekspor perikanan, Pemerintah masih mengandalkan udang vannamei sebagai komoditas yang utama penghasil devisa Negara yang dapat menyumbangkan milyaran dolar Amerika dari target ekspor komoditas perikanan.

Udang vanamei (Litopenaeus vannamei) merupakan udang asli perairan Amerika Latin. Udang ini dibudidayakan mulai dari pantai Barat Meksiko ke arah selatan hingga daerah peru. Sejak 4 tahun terakhir, budidaya udang ini mulai merebak dengan cepat di kawasan Asia, seperti Taiwan, Cina dan Malaysia, bahkan kini di Indonesia. Usaha tersebut telah dikomersialkan dan berkembang pesat karena peminat udang vannamei semakin meningkat.

Produksi benur udang vannamei dirintis sejak awal tahun 2003 oleh sejumlah hatchery, terutama di Situbondo dan Banyuwangi. (Haliman dan Adijaya 2005).

Usaha meningkatkan pembangunan sub sektor perikanan khususnya dalam pembenihan udang sangat penting diperhatikan demi kelangsungan benih yang dihasilkan. Salah satu usaha pembenihan yang cukup menjanjikan yaitu usaha pembenihan udang Vanamei (Litopenaeus Vannamei) di PT.

Sinergi Tiga Mutiara, Kabupaten Barru.

Pemasaran adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar arus barang/jasa dari produsen ke konsumen secara paling efesien dengan

(15)

2

maksud untuk menciptakan permintaan efektif. Saluran pemasaran adalah lembaga-lembaga pemasaran yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau menyampaikan barang/jasa dari produsen ke konsumen. Saluran pemasaran mempunyai andil dalam menyampaikan barang ke konsumen yaitu agen, bagaimana perantara bernegosiasi atas barang milik produsen ke konsumen.

Fandy Tjiptono (2008), Saluran pemasaran adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperluhkan (jenis, jumlah, harga, tempat dan saat dibutuhkan).

Saluran pemasaran merupakan aspek yang menentukan keputusan pemasaran yang lainnya misalnya dalam hal penetapan harga produk yang secara langsung bergantung pada saluran pemasaran seperti apa yang ditetapkan oleh perusahaan tersebut dalam berapa banyak pihak yang terlibat didalamnya. Maka dari itu, penulis mengambil judul identifikasi saluran pemasaran larva udang vanamei (Litopenaeus Vannamei) di PT.Sinergi Tiga Mutiara Kabupaten Barru.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah dalam penulisan tugas akhir ini adalah bagaimana mengidentifikasi saluran pemasaran larva udang vanamei (Litopenaeus Vannamei) di PT. Sinergi Tiga Mutiara Kabupaten Barru.

(16)

3

3 1.3 Tujuan

Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mengidentifikasi saluran pemasaran larva udang vanamei (Litopenaeus Vannamei) di PT. Sinergi Tiga Mutiara Kabupaten Barru.

1.4 Manfaat

Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai bahan acuan dan informasi tentang mengidentifikasi saluran pemasaran larva udang vanamei (Litopenaeus vannamei).

(17)

4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Klasifikasi Udang Vanamei

Menurut Haliman dan Adijaya (2005), klasifikasi udang vanamei adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Sub kingdom : Metazoa

Filum : Artrhopoda

Sub filum : Crustacea

Kelas : Malascostraca

Sub kelas : Eumalacostraca Super ordo : Eucarida

Ordo : Decapoda

Sub ordo : Dendrobrachiata Infra ordo : Penaeidea Super famili : Penaeioidea

Famili : Penaeidae

Genus : Litopenaeus

Spesies : Litopenaeus vannamei

2.2. Morfologi Udang Vanamei

Menurut Haliman dan Adijaya (2005), tubuh udang vanamei dibentuk oleh dua cabang (biramous), yaitu exopodite dan endopodite. L. vannamei memiliki tubuh berbuku-buku dan aktivitas berganti kulit luar atau eksoskeleton secara periodik (moulting). Bagian tubuh udang vaname sudah mengalami modifikasi sehingga dapat digunakan untuk keperluan sebagai berikut :

(18)

5

5

1. Makan, bergerak dan membenamkan diri ke dalam lumpur (burrowing).

2. Menopang insang karena struktur insang udang mirip bulu unggas.

3. Organ sensor, seperti pada antena dan antenula.

4. Kepala (thorax).

Kepala udang vaname terdiri dari antenula, antena, mandibula, dan dua pasang maxillae serta rostrum sebagai organ pertahanan diri. Kepala udang vaname juga dilengkapi dengan tiga pasang maxillipied dan lima pasang kaki berjalan (periopoda) atau kaki sepuluh (decapoda). Maxillipied sudah mengalami modifikasi dan berfungsi sebagai organ untuk makan. Endopodite kaki berjalan menempel pada chepalothorax yang dihubugkan oleh coxa.

Gambar 2.1. Morfologi udang vanamei

Bentuk periopoda beruas-ruas yang berujung dibagian dactylus, dactylus ada yang berbentuk capit (kaki ke-1, ke-2, dan ke-3) dan tanpa capit (kaki ke- 4 dan ke-5). Diantara coxa dan dactylus, terdapat ruang berturut-turut disebut

(19)

6

basis, ischium, merus, carpus, dan cropus. Pada bagian ischium terdapat duri yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi beberapa spesies penaeidae dalam taksonomi.

2.3 Saluran Pemasaran

Saluran pemasaran merupakan suatu unsur yang penting dalam rencana pemasaran suatu perusahaan. Dengan merencanakan rancangan, manajemen, evaluasi dan modifikasi saluran pemasaran, para produsen dapat memastikan bahwa produk mereka tersedia kapan dan dimana pelanggan ingin membelihnya.

Kotler (1992) defenisi saluran pemasaran adalah “ Serangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam proses untuk menjajakan produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi”.

Fandy Tjiptono (2008), Saluran pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperluhkan ( jenis, jumlah, harga, tempat dan saat dibutuhkan).

Pemilihan saluran pemasaran yang tepat merupakan faktor penting dalam usaha memperlancar arus bidang dari produsen ke konsumen. Meskipun barang yang disalurkan sudah sesuai dengan selera konsumen, tetapi apabila saluran yang dimiliki tidak sesuai dengan kemampuan, kegiatan dan inisiatif, maka usaha penyaluran barang akan mengalami hambatan Nitisemino (1981).

(20)

7

7

Wawan Purwanto (2011) menyatakan bahwa saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam suatu proses untuk menjadi produk siap dikonsumsi atau digunakan. Keputusan saluran pemasaran merupakan keputusan yang paling kritis sebab, keputusan ini merupakan keputusan elemen lain dari bauran pemasaran. Keputusan saluran pemasaran mempengaruhi keputusan harga yang akan ditetapkan dan mempengaruhi keputusan promosi yang akan digunakan. Saluran pemasaran berfungsi untuk melaksanakan tugas memindahkan barang dari produsen ke konsumen. Anggota saluran pemasaran melakukan beberapa fungsi yaitu sebagai berikut :

1. Mengumpulkan informasi tentang pelanggan, pesaing dan kekuatan lain yang ada dalam lingkungan pemasaran.

2. Mengembangkan dan menyebarkan informasi komunikasi persuasive untuk mempengaruhi pembeli.

3. Mencapai keputusan akhir tentang harga dan syarat lain sehingga transfer kepemilikan dapat dilakukan.

4. Melakukan pemesanan ke perusahaan manufaktur.

5. Memperoleh dana untuk membiayai persediaan pada berbagai level saluran pemasaran.

6. Menanggung resiko dalam melakukan fungsi pemasaran.

2.4 Level Saluran Pemasaran

Saluran pemasaran secara umum terdiri dari saluran pemasaran langsung yaitu saluran pemasaran yang tidak menggunakan perantara dan saluran pemasaran tidak langsung yaitu saluran pemasaran yang menggunakan satu

(21)

8

atau lebih tingkatan perantara. Menurut Wawan Purwanto (2011), memahami bentuk-bentuk saluran pemasaran dapat dilihat berdasarkan kategori saluran barang konsumen sebagai berikut:

Saluran barang konsumen secara umum terdiri dari empat bentuk saluran yaitu saluran pemasaran langsung, dari produsen ke konsumen saluran dua tingkat dari produsen ke pengecer ke konsumen, saluran tiga tingkat dari produsen ke pedagang besar ke pengecer ke konsumen, dan saluran empat tingkat dari produsen ke pedagang besar ke pemborong ke pengecer ke konsumen.

Bentuk-bentuk saluran pemasaran yang digunakan di PT. Sinergi Tiga Mutiara Barru, terdiri dari empat bentuk saluran pemasaran yaitu: saluran pemasaran langsung dari produsen ke konsumen, saluran dua tingkat dari produsen ke pedagang pengumpul besar ke konsumen dan dari produsen ke agen ke konsumen, saluran tiga tingkat dari produsen ke agen ke pedagang pengumpul besar ke konsumen.

2.5 Strategi Saluran Pemasaran

Strategi pemasaran adalah salah satu cara memenangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan baik itu untuk perusahaan yang memproduksi barang atau jasa. Strategi pemasaran dapat dipandang sebagai salah satu dasar yang dipakai dalam menyusun perencanaan perusahaan secara menyeluruh. Dipandang dari luasnya permasalahan yang ada dalam perusahaan, maka diperlukan adanya perencanaan yang menyeluruh untuk dijadikan pedoman bagi segmen perusahaan dalam menjalankan kegiatannya.

(22)

9

9

Menurut Chandra (2002), strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya di pasar sasaran tertentu. Program pemasaran meliputi tindakan-tindakan pemasaran yang dapat mempengaruhi permintaan terhadap produk, diantaranya dalam hal mengubah harga, memodifikasi kampanye iklan, merancang promosi khusus, menentukan pilihan saluran distribusi, dan sebagainya.

Kotler (2008) ada 2 strategi yang digunakan dalam saluran pemasaran antara lain : strategi dorong (push strategy) dan strategi tarik (pull strategy).

a. Strategi Dorong

Strategi dorong pada dasarnya berusaha membujuk perantara agar mau memasarkan produknya dengan memberikan fasilitas-fasilitas tertentu misalnya : pemotongan yang tinggi dalam pembelian produk. Strategi ini cocok digunakan untuk produk dengan loyalitas rendah strategi ini juga sesuai untuk memasarkan produk baru namun dengan biaya produksi yang terbatas, sehingga mencoba menggunakan saluran pemasaran yang sudah berpengalaman dalam memasarkan berbagai produk.

b. Strategi Tarik

Strategi tarik pada dasarnya yaitu mencakup pengusaha produsen yang menggunakan iklan dan media untuk membujuk para konsumen bertanya kepada perantara dengan demikian akan menarik para perantara untuk melakukan pembelian. Strategi ini cocok digunakan jika loyalitas merek tampak tinggi sehingga konsumen berperan dalam penjualan.

(23)

10 2.6 Strategi Distribusi

Strategi distribusi adalah hal yang perlu dipikirkan secara tetap sesuai dengan tujuan perusahaan mengenahi produknya. Berikut tiga strategi pemasaran yang biasanya digunakan oleh perusahaan dalam melakukan distri busi yaitu :

a. Distribusi Eksklusif

Strategi ini dalam prakteknya yaitu dengan membatasi perantara produk agar eksklusifitas produk terjaga dan harga tetap tinggi. Biasanya ada perjanjian ekslusif perantara tidak boleh menjual produk pesaing.

b. Distribusi Selektif

Strategi distribusi ini prakteknya yaitu menggunakan beberapa perantara dalam melakukan distribusinya.

c. Distribusi Intensif

Strategi distribusi ini dalam prakteknya yaitu menggunakan sebanyak mungkin perantara dengan harapan perputaran produk cepat dan cepat sampai ketangan konsumen.

2.7 Dinamika Saluran Pemasaran

Sistem saluran pemasaran terdiri atas tiga sistem, yaitu (Wawan Purwanto 2011).

1. Sistem pemasaran vertikal (Vertikal Marketing Sistem/VMS), terdiri dari produsen, pedagang besar dan pengecer yang bertindak sebagai sistem yang menyatu. Anggota saluran memiliki satu sama lain, melakukan kontrak kerja sama dengan mereka atau memiliki dan menggunakan kekuatan mereka untuk menjalin kerja sama. Tiga jenis VMS yaitu VMS k

(24)

11

11

oorposari, VMS administrasi atau pengelolah dan VMS kontaktual atau berdasarkan perjanjian.

2. Sistem saluran horizontal, terdiri dari dua perusahaan atau lebih pada tingkatan yang sama bekerjasama untuk mempelajari peluang pemasaran baru. Melaui kerjasama perusahaan dapat mengembangkan modal, kemampuan berproduksi dan sumber daya pemasaran secara bersama.

3. Sistem pemasaran multi saluran, yaitu sistem distribusi banyak saluran yang terdiri dari dua atau lebih saluran pemasaran untuk mencapai satu atau lebih segmen pelanggan.

2.8 Konflik Saluran Pemasaran

Konflik saluran kerap muncul pada masing-masing jenis saluran. Konflik saluran merupakan silang pendapat diantara anggota saluran pemasaran tentang sasaran dan peran setiap pihak, yang umumnya berkaitan dengan tanggung jawab pelaksanaan tugas dan balas jasa yang diterima. Konflik saluran vertikal merupakan konflik yang muncul antara tingkatan yang berbeda dalam saluran distribusi yang sama. Konflik horizontal merupakn konflik yang muncul diantara perusahaan yang berbeda pada tingkatan yang sama. Konflik multi saluran merupakan konflik yang muncul di antara dua saluran atau lebih yang dimiliki sebuah perusahaan, yang saling bersaing untuk mendapatkan penjualan dipasaran yang sama. Konflik dapat disesabkan oleh ketidaksesuaian sasaran, sementara produsen ingin memperluas pasar- pasar dengan harga rendah, penyalur ingin margin tinggi dan keuntungan jangka pendek.

(25)

12

Langkah konflik yang muncul dalam sistem pemasaran merupakan hal yang umum terjadi, tetapi untuk menghilangkan konflik bukan perkara yang mudah, bagaimana mengelolah konflik menjadi alternatif pemecahan masalah. Ada beberapa mekanisme pengelolahan konflik yang efektif yaitu:

1. Penggunaan sasaran superordinat atau sasaran yang paling tepat.

2. Mempertukarkan orang antara dua atau lebih pada tingkat saluran pemasaran.

3. Kooptasi yaitu usaha organisasi untuk mendapatkan dukungan pemimpin perusahaan lain dengan memberikan posisi sebagai dewan penasehat atau dewan direksi.

4. Bila konflik bersifat pelik, kronis dan akut perusahaan dapat melakukan diplomasi yaitu masing-masing menunjuk pihak diluar konflik untuk

menyelesaikan konflik bersama dari masing-masing perusahaan. Mediasi yaitu menunjuk pihak di luar perusahaan yang memiliki keahliaan sebagai mediator untuk menyelesaikan masalah. Arbitrasi yaitu menyerahkan argumen dari masing-masing perusahaan untuk memperoleh argumen atau pendapat pihak ketiga dan menyetujuinya bersama-sama.

2.9 Peran Saluran Pemasaran

Beberapa hal yang mendorong perusahaan membuat keputusan mendelegasikan sebagian tugas penjualanya kepada perantara. Namun perusahaan mendapatkan keuntungan dari keputusan tersebut yakni:

1. Banyak produsen tidak memiliki sumberdaya keuangan untuk melakukan pemasaran langsung sehingga hanya bisa fokus ke produksi.

(26)

13

13

2. Para produsen yang memang mendirikan saluranya sendiri sering dapat memperoleh laba yang lebih besar dengan meningkatkan investasinya dalam bisnis utamanya dari pada mengeluarkan biaya untuk pemasaran produknya.

3. Dalam beberapa kasus pemasaran langsung sama sekali tidak dapat dilakukan menjual secara eceran langsung ke konsumen.

2.10 Tingkatan Saluran Pemasaran

Saluran pemasaran langsung pastilah dapat dipahami dengan mudah karena saluran pemasaran ini tidak melibatkan pihak pihak lain dalam pelaksanaan kegiatan penjualan produk, namun saluran pemasaran tidak langsung dan saluran pemasaran ganda melibatkan pihak perantara saat melakukan penjualan suatu produk.

Berdasarkan tiga macam saluran pemasaran tersebut, tingkatan saluran pemasaran dapat dibedakan menjadi empat tingkatan saluran pemasaran sebagai berikut :

1. Saluran pemasaran tingkat nol (zero level channel)

Pada saluran pemasaran jenis ini, pihak produsen atau perusahaan melakukan kegiatan penjualan suatu produk langsung kepada konsumen akhir tanpa perantara pihak lainnya. Saluran pemasaran tingkat nol (zero level channel) merupakan jenis saluran pemasaran langsung dan umumnya dipakai si pelaku usaha tingkat kecil dan menengah yang skala bisnis dan pasarnya masih kecil.

(27)

14

2. Saluran pemasaran tingkat satu (one level channel)

Pada saluran pemasaran jenis ini, pihak produsen atau perusahaan melakukan kegiatan penjualan suatu produk secara tidak langsung kepada konsumen akhir, pihak produsen atau perusahaan melakukan penjualan suatu produk kepada perantara (setara pengecer) dan selanjutnya perantara tersebut yang melakukan penjualan suatu produk kepada konsumen akhir.

Saluran pemasaran tingkat satu (one level channel) merupakan jenis saluran pemasaran tidak langsung dan biasanya digunakan oleh pelaku usaha menengah.

3. Saluran pemasaran tingkat dua (level two level channel)

Pada saluran pemasaran jenis ini, pihak produsen atau perusahaan melakukan kegiatan penjualan suatu produk secara tidak langsung kepada konsumen akhir, pihak produsen atau perusahaan melakukan penjualan suatu produk kepada perantara (setara grosir) dan perantara tersebut melakukan penjualan suatu produk kepada perantara turunannya (setara pengecer) dan terakhir penjualan produk ke pelanggan akhir. Saluran pemasaran tingkat dua (two level channel) merupakan jenis saluran pemasaran tidak langsung dan biasanya digunakan oleh pelaku usaha menengah dan besar yang cakupan bisnis dan pasarnya sudah kompleks.

4. Saluran pemasaran tingkat tiga (three level channel)

Pada saluran pemasaran jenis ini, pihak produsen atau perusahaan melakukan kegiatan penjualan suatu produk secara tidak langsung kepada konsumen akhir, pihak produsen atau perusahaan melakukan penjualan suatu produk kepada perantara (distributor besar) dan perantara tersebut

(28)

15

15

melakukan penjualan suatu produk kepada perantara turunannya (setara grosir) dan perantara turunannya tersebut melakukan penjualan suatu produk kepada perantara turunannya lagi (setara pengecer) dan barulah kemudian penjualan suatu produk dilakukan ke pelanggan.

Tingkatan saluran pemasaran ini merupakan jenis saluran pemasaran tidak langsung dan biasanya digunakan oleh pelaku usaha besar yang cakupan bisnis dan pasarnya sudah kompleks. Sedangkan untuk jenis saluran pemasaran ganda, strategi saluran pemasaran yang digunakan adalah gabungan antara saluran pemasaran tingkatan nol (zero level channel) dengan saluran pemasaran tingkat selanjutnya seperti saluran

pemasaran tingkat satu (one level channel), saluran pemasaran tingkat dua (two level channel) dan saluran pemasaran tingkat tiga (three level channel).

2.11 Fungsi Saluran Distribusi

Fungsi Saluran Distribusi mencakup beberapa hal, yaitu:

1. Informasi (Information)

Informasi yaitu sebagai pengumpul dan penyebar informasi riset pemasaran tentang potensi dan kemampuan pasar, pesaing, dan kekuatan – kekuatan lain dalam lingkungan pemasaran.

2. Promosi (Promotion)

Promosi yaitu sebagai pengembangan dan penyebaran komunikasi.

2. Negosiasi (Negotiation)

Negosiasi yaitu usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan hal – hal lain yang berhubungan dengan perpindahan hak milik.

(29)

16 4. Pemesanan (Ordering)

Pemesanan yaitu komunikasi saluran ke belakang mengenai minat membeli oleh anggota saluran pemasaran ke produsen.

5. Pembiayaan (Financiang)

Pembiayaan yaitu permintaan dan penyebaran dana untuk menutup biaya saluran pemasaran tersebut.

6. Pengambilan Risiko (Risk Taking)

Pengambilan risiko yaitu perkiraan besar resiko berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran tersebut.

7. Kepemilikan Fisik (Physical Possession)

Kepemilikan fisik yaitu milik dari penyimpangan dan pergerakan barang secara fisik dari bahan mentah sampai ke konsumen akhir.

8. Pembayaran (Payment)

Pembayaran yaitu arus pembayaran atau uang kepada penjual atas jasa atau produk atau jasa yang telah diserahkan.

9. Kepemilikan (Tittle)

Kepemilikan yaitu arus kepemilikan dari suatu lembaga pemasaran ke lembaga pemasaran lainnya.

2.12 Faktor – faktor yang memperngaruhi pemelihan saluran distribusi Dalam menentukan saluran distribusi, pihak produsen harus

mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : a. Pertimbangan pasar

Pemilihan saluran distribusi sangat dipengaruhi oleh pola pembelian

(30)

17

17

konsumen, maka keadaan pasar merupakan faktor penentu dalam pemilihan saluran distribusi.

1) Konsumen atau pasar industri 2) Jumlah pembeli potensional 3) Konsentrasi pasar potensional 4) Jumlah pesanan

5) Kebiasaan dalam pembelian b. Pertimbangan barang

Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan adalah : 1) Nilai unit

2) Besar dan berat barang 3) Mudah rusaknya barang 4) Sifat teknis

5) Batang standart dan pesanan 6) Luas produk line

c. Pertimbangan perusahaan 1) Sumber pembelanjaan

2) Pengalaman dan kemampuan manajemen 3) Pengawasan saluran

4) Pelayanan yang diberikan oleh penjual d. Pertimbagan perantara

Pada segi perantara, faktor yang perlu dipertimbangkan adalah:

1) Pelayanan yang diberikan oleh perantara 2) Kegunaan perantara

(31)

18

3) Sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen 4) Volume penjualan

5) Ongkos

2.13 Syarat dan Tanggung Jawab Anggota Saluran Pemasaran

Setiap anggota saluran harus diperlakukan dengan hormat dan memberikan peluang bagi saluran tersebut untuk menghasilkan keuntungan . elemen utama dalam bauran hubungan dagang adalah kebijakan harga, kondisi penjualan, hak teritorial dan layanan khusus yang dilaksanakan oleh setiap pihak.

1. Kebijakan harga

Mengharuskan produsen menentukan daftar harga serta jadwal diskon dan insentif yang dilihat perantara sebagai sesuatu yang adil dan mencukupi.

2. Kondisi penjualan

Mengacu pada syarat pembayaran dan jaminan produsen . Sebagian produsen memberikan diskon tunai kepada distributor yang melakukan pembayaran dimuka. Produsen juga dapat memberikan jaminan atau penurunan harga kepada distributor atas barang yang rusak . Garansi atas penurunan harga memeberikan insentif kepada distributor yang membeli jumlah yang lebih besar.

3. Hak teritorial distributor

Mendefinisikan wilayah distributor dan syarat dimana produsen akan mewaralabakan kepada distributor lain. distributor biasanya berharap menerima penghargaaan secara penuh untuk semua penjualan di wilayahnya, baik mereka yang menjual maupun distributor lain.

(32)

19

19 4. Layanan & tanggung jawab bersama

Dalam waralaba dan saluran agen eksklusif terwaralaba diminta untuk memenuhi standart perusahaan untuk fasilitas fisik, bekerjasama untuk program promosi baru, melengkapi informasi yang diminta dan membeli persediaan dari pemasok yang telah ditentukan.

(33)

20

BAB III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat

Tugas akhir ini disusun berdasarkan dari hasil Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) yang dilaksanakan dari tanggal 04 Januari sampai tanggal 04 Maret 2016 di PT. Sinergi Tiga Mutiara, Kabupaten Barru.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah : 1. Data primer yaitu data yang dikumpulkan melalui wawancara langsung

dengan bagian pemasaran dan pedagang pembeli larva udang vanamei (Litopenaeus Vannamei).

2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai literatur yang berhubungan dengan saluran pemasaran larva udang vanamei (Litopenaeus Vannamei).

3.2 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu :

1. Metode wawancara yaitu mendapatkan tambahan pengetahuan teoritis dan berbagai informasi yang terkait dengan kegiatan di lapangan melalui wawancara dengan bagian pemasaran dan pedagang yang membeli larva udang vanamei (Litopenaeus Vannamei). .

2. Metode studi literatur, yaitu penelusuran pustaka melalui literatur yang hubungannya dengan mengidentifikasi saluran pemasaran larva udang vanamei (Litopenaeus vannamei) .

(34)

21

21 3.4 Metode Analisis Data

Data yang diperoleh pada PT. Sinergi Tiga Mutiara, Barru di analisis dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu untuk menggambarkan mengidentifikasi saluran pemasaran larva udang vanamei (Litopenaeus Vannamei) di PT. Sinergi Tiga Mutiara, Kabupaten Barru.

3.5 Defenisi Operasional

1. Saluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam suatu proses untuk menjadi produk siap dikonsumsi atau digunakan di PT. Sinergi Tiga Mutiara.

2. Pemasaran adalah suatu kegiatan mendistribusikan barang dari produsen ke konsumen di PT. Sinergi Tiga Mutiara.

3. Harga merupakan sejumlah nilai yang dipertukarkan konsumen dengan manfaat memiliki atau menggunakan produk yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar-menawar atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli di PT. Sinergi Tiga Mutiara.

4. Produsen adalah PT. Sinergi Tiga Mutiara yang menghasilkan larva udang vanamei (Litopenaeus Vannamei) untuk dijual atau dipasarkan.

5. Konsumen adalah orang yang memakai atau memanfaatkan larva udang vanamei (Litopenaeus Vannamei) hasil produksi PT. Sinergi Tiga Mutiara untuk memenuhi kebutuhannya.

6. Agen adalah bertugas dalam proses distribusi larva udang vanamei (Litopenaeus Vannamei) dari pedagang pengumpul besar dalam jumlah besar dengan harga yang relatif lebih murah.

(35)

22

7. Pedagang pengumpul besar adalah lembaga pemasaran yang menjual larva udang vanamei (Litopenaeus Vannamei) yang dibeli dari PT. Sinergi Tiga Mutiara .

Referensi

Dokumen terkait

MATA PELAJARAN : Menggunakan Perkakas Tangan NAMA GURU : Anangga Yunus Arya Fajar.. KELAS :

makanan ini hanya mencari solusi dari masalah yang sudah terjadi yaitu mengantisipasi resiko yang ada sebelum timbulnya masalah atau gangguan kesehatan yang

dengan damai itu merupakan adat Di Desa Air Pedara termasuk menyelesaikan kasus perkelahian, pencurian, pertengkaran dan sebagainya sudah mengakar di tengah

Yang dimaksud dengan time based conflict adalah konflik yang terjadi karena waktu yang digunakan untuk memenuhi satu peran tidak dapat digunakan untuk memenuhi peran

Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak etanolik, fraksi n -heksan, kloroform, dan air dari daun zodia ( Evodia

Keluarga mengalami pertumbuhan spiritual yang terwujud dalam bentuk pemerolehan makna dan cara pandang baru, perubahan prioritas hidup berupa meningkatnya kemauan untuk

- Terbatasnya dan masih rendahnya tingkat pemahaman masyarakat tentang kebencanaan dan cara-cara menghadapinya; - Lemahnya koordinasi dan jaring komunikasi dalam

yang sama (sebelum kenaikan TDL) akan direspons dengan menaikkan harga jual produk paling tidak masing‐masing sebesar 2,13 persen; 3,19 persen; dan 4,25 persen.. Kenaikan TDL