75
AT-TAHLIYATU WA AT-TARGÎB FI AT-TARBIYATU WA AT-TAHDÎB
KARYA SAYYID MUHAMMAD
Pencapaian Proses pendidikan yang berkarakter dalam kitab At-Tahliyatu Wa At-Targîb Fi At-Tarbiyatu Wa At-Tahdîb bukanlah proses pendidikan yang
instan dalam menumbuhkan karakter tidak terjadi begitu saja, diperlukan pengajaran sebagai bekal serta proses yang dilakukan terus menerus dan berkesinambungan disertai kebiasaan-kebiasaan yang sering dilakukan sehingga membuat terbiasa melaksanakan karakter sebagai ciri yang ada pada diri seseorang. Dalam mencapai tujuan tersebut peran pendidikan karakter sama pentingnya bagi seseorang, bagi peserta didik terhadap gurunya, bagi anak-anak kepada orang tuanya dan bagi setiap manusia kepada sesamanya. setiap orang yang dilahirkan dapat dibentuk karakter-karakternya ketika karakter itu dibangun baik dari orang tuanya, keluarganya dan lingkungannya.
Beberapa konsep pendidikan karakter tersebut pada bab terdahulu yang terdapat dalam kitab At-Tahliyatu Wa At-Targîb Fi At-Tarbiyatu Wa At-Tahdîb menjawab persoalan mengenai krisis akhlak yang terjadi di dalam pendidikan.
Konsep pendidikan karakter dalam kitab At-Tahliyatu Wa At-Targîb Fi At- Tarbiyatu Wa At-Tahdîb sesuai dengan tujuan Pasal 3 UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 dalam membentuk manusia bertaqwa dan
berpengetahuan, dimana memiliki kecerdasan kognitif afektif dan psikomotoriknya yang seimbang.
Setelah dikaji secara seksama, Materi dalam kitab At-Tahliyatu Wa At- Targîb Fi At-Tarbiyatu Wa At-Tahdîb berisi tentang akhlak untuk dirinya sendiri
dan orang lain dalam mengarungi kehidupan. Dalam skripsi ini penulis menganalisis konsep pendidikan karakter dalam pemahaman konsep pendidikan karakter dalam kitab At-Tahliyatu Wa At-Targîb Fi At-Tarbiyatu Wa At-Tahdîb secara isi menunjukan karakter-karakter yang menghiasi diri dalam kehidupan seseorang agar muncul akhlak-akhlak Islami dalam diri, maupun dari interaksi lingkungan kehidupan sehari-hari yang terjadi karena prilaku-prilaku sosial yang tidak dapat lepas dari manusia sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan berinteraksi sehingga dapat membentuk karakter manusia sosial yang baik pula. Dalam kitab At-Tahliyatu Wa At-Targîb Fi At-Tarbiyatu Wa At-Tahdîb terdapat beberapa nilai pendidikan karakter yang tertuang dalam beberapa analisis pendidikan karakter sebagai berikut:
1. Analisis Konsep Tingkatan Pergaulan Manusia
a. Manusia adalah makhluk yang perlu hidup bermasyarakat
kehidupan bermasyarakat dalam kitab At-Tahliyatu Wa At-Targîb Fi At- Tarbiyatu Wa At-Tahdîb Manusia adalah makhluk yang perlu hidup bermasyarakat dan sudah sepatutnya manusi hidup bermasyarakat dengan cara- cara baik. Dengan penerapan sikap: mengetahui tingkatan orang dalam pergaulan, hidup bermasyarakat yang baik, tolong-menolong, menghargai dan
juga saling menjaga akan menumbuhkan kerukunan dan rasa persaudaraan yang tinggi.
b. Ibu
Konsep ibu dalam kitab At-Tahliyatu Wa At-Targîb Fi At-Tarbiyatu Wa At-Tahdîb adalah kepatuhan dan rasa sayang kepada orang tua, menerapkan rasa
menghormati yang lebih tua. Hal demikian dengan memperlakukannya dengan baik dengan penuh hormat dan kasih sayang ibu.
c. Ayah.
Konsep ayah dalam kitab At-Tahliyatu Wa At-Targîb Fi At-Tarbiyatu Wa At-Tahdîb adalah kepatuhan dan rasa sayang kepada orang tua, menerapkan rasa
menghormati yang lebih tua. Hal demikian dengan memperlakukannya dengan baik dengan penuh hormat dan kasih sayang ayah.
d. Penguasa
Konsep penguasa dalam kitab At-Tahliyatu Wa At-Targîb Fi At-Tarbiyatu Wa At-Tahdîb adalah Karakter pemimpin atau penguasa yang bertanggung jawab
dan adil seta masyarakat yang taat.
seseorang penguasa harus bertangung jawab akan amanah yang diberikan kepadanya. Sebagai seorang penguasa menjalankan kewajiban dengan penuh tanggung jawab, kerja kesar, jujur karena kewajiban-kewajiban yang telah ditentukan sangatlah besar baik terhadap agama dan negaranya.
Sebagai warga yang baik sudah selayaknya menaati penguasa, membantu dan mencintai. Selain itu perintah Menaati ulil amri atau penguasa merupakan
perintah Allah oleh sebab itu antara penguasa dan rakyat harus saling mengerti satu sama lainnya.
e. Guru.
Konsep guru dalam kitab At-Tahliyatu Wa At-Targîb Fi At-Tarbiyatu Wa At-Tahdîb adalah pembentukan karakter rasa hormat, sopan santun, kasih sayang
serta rendah hati ketika seseorang memahami guru-guru berjasa akan kehidupan dalam mendidik jasmani dan rohani sehingga murid sudah sepatutnya memperlakukan dengan baik.
f. Saudara dan teman
Konsep saudara dan teman dalam kitab At-Tahliyatu Wa At-Targîb Fi At- Tarbiyatu Wa At-Tahdîb adalah menjaga pertemanan dengan adab yang baik,
saling bersahabat, baik dan rendah hati seta mempunyai toleransi, menjaga tali persaudaraan. Setelah mengetahui bahwa seseorang hidup tentunya tidak akan lepas dari hidup bermasyarakat, maka dalam bermasyarakat agar tercipta kerukunan senantiasa menghargai satu sama lain.
g. Orang yang lebih rendah pengetahuan dan kedudukannya
Konsep orang yang lebih rendah pengetahuan dan kedudukannya dalam kitab At-Tahliyatu Wa At-Targîb Fi At-Tarbiyatu Wa At-Tahdîb adalah seseorang yang memiliki pendirian, bersikap tegas, serius dan bergaul seperlunya saja karena adanya kecendenderungan pergaulan yang kurang baik akan mempengaruhi sikap.
2. Analisis konsep kesopanan dan pergaulan yang baik
a. Kesopanan dan pergaulan yang baik
Konsep kesopanan dan pergaulan yang baik dalam kitab At-Tahliyatu Wa At-Targîb Fi At-Tarbiyatu Wa At-Tahdîb adalah seseorang memiliki Kesopanan
dan pergaulan yang baik. Dengan cara menumbuhkan karakter Religius dengan pengambaran Cinta kepada Allah dan semesta alam beserta isinya. hal ini berarti dimana seseorang dalam menjalankan suatu pekerjaan karena perintah Allah.
Dengan akhlak yang dapat mengantarkan kepada akhlak mulia dan setelah menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya manusia akan lebih tawakal dengan ketentuan yang Allah berikan dan menjadikan orang yang bersyukur.
b. Malu
Konsep malu dalam kitab At-Tahliyatu Wa At-Targîb Fi At-Tarbiyatu Wa At-Tahdîb adalah menjaga rasa malu. seseorang harus memiliki rasa malu kepada
Allah, malu kepada orang lain dan rasa malu kepada diri sendiri. Malu kepada disini malu saat meninggalkan perintahnya dan malu melakukan perbuatan yang dilarang,perbuatan tercela dan juga merasa akan diri kita senantiasa diawasi oeh Allah. sehingga membentuk manusia yang beriman, berpendirian dan berprinsip terhadap kehidupan keagamaannya.
c. Kejujuran
Konsep kejujuran dalam kitab At-Tahliyatu Wa At-Targîb Fi At-Tarbiyatu Wa At-Tahdîb adalah seseorang yang memiliki sikap jujur dan janganlah bertindak yang sebaliknya bohong, jujur akan membawa pada karakter jujur dan keselamatan.
d. Menyimpan rahasia
Konsep menyimpan rahasia dalam kitab At-Tahliyatu Wa At-Targîb Fi At- Tarbiyatu Wa At-Tahdîb adalah mengemban amanah yang ditangguhkan
kepadamu, dan menyimpan rahasia hendaklah kepada orang yang dipercaya.
Dalam menjalankan konsep tersebut terdapat karakter amanah dan menumbuhkan rasa tangung jawab untuk menjaga rahasia tersebut.
e. Cinta tanah air
Konsep cinta tanah air dalam kitab At-Tahliyatu Wa At-Targîb Fi At- Tarbiyatu Wa At-Tahdîb adalah seseorang harus mencintai tanah airnya.
Mencintai tanah air harus ditanamkan sejak kecil sampai tumbuh dewasa dan dapat mengabdikan diri untuk tanah air. Dengan pendidikan dan pemahaman yang baik mengenai kecintaan terhadap tanah air yang diberikan akan menggantantarkan pada karakter cinta tanah air atau patriotisme.
3. Analsis konsep memelihara kesehatan badan
a. Hak-hak badan yang harus dipenuhi.
Konsep hak-hak badan yang harus dipenuhi dalam kitab At-Tahliyatu Wa At-Targîb Fi At-Tarbiyatu Wa At-Tahdîb adalah seseorang harus perduli dan
bertangung jawab terhadap hak-hak yang ada dalam dirinyadiharapkan mengantarkan pada karakter disiplin tangung jawab. mempertanggung jawabkan apa yang dimilikinya baik mulai dari anggota badan yang dimiliki, makanan dan minuman yang dimakan, pakaian dan tempat tinggal yang kita miliki.
b. Kebersihan badan.
Konsep kebersihan badan dalam kitab At-Tahliyatu Wa At-Targîb Fi At- Tarbiyatu Wa At-Tahdîb adalah seseorang harus memperhatikan kebersihan
badan, menjaga akan kebersihan badan merupakan kewajiban bagi seseorang terkait dengan kesehatan badan. Hal demikian didalam tubuh yang sehat pula terdapat jiwa yang kuat, dengan demikian seseorang yang memelihara kebersihan badannya memiliki karakter bertangung jawab terhadap dirinya dan perduli lingkungan sosialnya.
c. Makan, waktu makan dan tujuannya.
Konsep makan, waktu dan tujuannya dalam kitab At-Tahliyatu Wa At- Targîb Fi At-Tarbiyatu Wa At-Tahdîb adalah seseorang harus memperhatikan
makanannya, karena mengatur makan, waktu makan dan tata cara makan yang baik, semua hal demikian adalah untuk kebaikan manusia serta menerapkan karakter bertangung jawab terhadap tubuh dan anggota badan serta menerapkan kesopan santunan di dalam tata cara makan yang baik.
d. Pakaian, model dan tujuannya.
Konsep pakaian, model dan tujuannya dalam kitab At-Tahliyatu Wa At- Targîb Fi At-Tarbiyatu Wa At-Tahdîb adalah seseorang harus memperhatikan
menjaga kebersihan pakaian dan menjaga akan kesopanan pakaian yang dikenakan karena telah terdapat aturan-aturan dalam berpakaian yang mana tujuan dari adanya aturan tersebut tidak lepas dari menjaga kesehatan dan menumbuhkan karakter sopan santun, percaya diri dan berpegang pada nilai agama.
e. Rumah tempat tinggal dan tujuannya.
Konsep rumah tempat tinggal dan tujuannya dalam kitab At-Tahliyatu Wa At-Targîb Fi At-Tarbiyatu Wa At-Tahdîb adalah seseorang harus memperhatikan
tempat tinggal dan menjaga kebersihan tempat tinggal. Menjaga kebersihan rumah seperti rajin membersihkan rumah, membuang sampah pada tempatnya, membuang barang yang berbau busuk sehingga dapat terhindar dari penyakit.
Dengan demikian akan terbentuk karakter bertangung jawab serta perduli akan lingkungan tempat tingalnya.
f. Olahraga
Konsep olahraga dalam kitab At-Tahliyatu Wa At-Targîb Fi At-Tarbiyatu Wa At-Tahdîb adalah seseorang yangmenjaga kesehatan badan dan perduli akan
kesehatan. Olahraga sebagai pembentukan sikap perduli terhadap anggota tubuh serta menjadikan orang bertanggung jawab akan apa yang dimiliki.
Adapun Penerapan kitab At-Tahliyatu Wa At-Targîb Fi At-Tarbiyatu Wa At-Tahdîb tersebut dalam kehidupan sehari-hari harus dijalankan agar tujuan isi
kitab dalam membentuk karakter dan jiwa-jiwa yang lebih baik dapat tercapai.
Peran pendidikan disekolah, pendidikan dirumah dan pendidikan dalam masyarakat dalam membentuk karakter tersebut sangat diperlukan. Semua orang yang terlibat dalam keterkaitan berinteraksi satu orang dengan orang lain saling mempengaruhi. Beberapa penerapan isi karater dalam kitab At-Tarbiyatu Wa At- Tahdîb agar dapat terealisasikan dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut:
1. Pembiasaan
Pembiasaan ini dapat dilakukan dengan di lingkungan sekolah dengan terjadwalnya program-program pembentukan karakter sesuai dengan isi kitab At- Tahliyatu Wa At-Targîb Fi At-Tarbiyatu Wa At-Tahdîb dalam lingkungan rumah
dan lingkungan bermain anak senantiasa dilatih dalam berprilaku yang baik, bergaul yang baik dan melakukan kegiatan yang menumbuhkan kecintaan kepada sesamanya.
2. Teladan
Keteladanan dapat dijadikan pelajaran yang baik dalam memberikan contoh baik yang dapat berkesan kepada anak, kecenderungan seseorang meniru sosok yang memiliki budi pekerti yang luhur akan berperan penting karena nilai- nilai budi pekerti baik yang diajarkan akan diterima dan lebih dihargai saat sosok teladan dapat dijadikan sebagai panutan. Sudah sepatutnya peran guru, orang tua dan keluarga meberikan nilai keteladanan yang sesuai dalam kitab At-Tahliyatu Wa At-Targîb Fi At-Tarbiyatu Wa At-Tahdîb berjalan sehingga secara bersama-
sama dapat menciptakan lingkungan yang baik yang sesuai dengan aturan.
Dengan pengaplikasian tersebut anatara satu orang dengan orang yang lain akan menjaga diri dan agar setiap orang dapat menjadikan teladan bagi orang lain.
3. Menasehati
Agar karakter dalam kitab At-Tahliyatu Wa At-Targîb Fi At-Tarbiyatu Wa At-Tahdîb tetap dapat diterapkan dan membentuk karakter perlunya saling menasehati dan mengingatkan. Nasehat memiliki peranan penting dalam
mengarahkan seseorang dalam pembentukan prinsip hidup agar sesuai dengan pegangan yang benar. Menasehati seseorang terlebih lagi anak didik atau keluarga saat melakukan prilaku salah yang kurang sesuai selain menyadarkan akan hal yang dilakukan memberikan kontribusi pada perubahan perilaku kedalam arah yang lebih baik dan keperdulian yang lebih kepada agama dan sesamanya.
Dewasa ini pendidikan yang berorientasi pada moral dan akhlak saat ini memiliki urgensi tinggi, akan tetapi konsep akhlak dan etika jangan sampai membatasi kreatifitas sehingga perlu dikembangkan subtansi-subtansi nilai-nilai dan anjuran yang ada dalam kitab tentang ahlak dan nilai-nilai budi pekerti luhur yang ada di dalammnya dan menformat ulang gagasan tersebut dengan konteks kekinian sehingga ajaran dalam kitab At-Tahliyatu Wa At-Targîb Fi At-Tarbiyatu Wa At-Tahdîb dapat menyesuaikan dengan kehidupan sebagai pegangan. Hal
demikian akan berhasil ketika lembaga-lembaga pendidikan dan peserta didik serta masyarakat bersama-sama membiasakan diri menerapkan pendidikan karakter yang terdapat dalam kitab At-Tahliyatu Wa At-Targîb Fi At-Tarbiyatu Wa At-Tahdîb karya Sayyid Muhammad. Berdasarkan analisis konsep pendidikan
karakter dalam kitab At-Tahliyatu Wa At-Targîb Fi At-Tarbiyatu Wa At-Tahdîb menurut pandangan Sayyid Muhammad dapat terlihat terdapat pembentukan karakter sosial, karakter pribadi dan karakter kepribadian yang baik seperti nilai- nilai karakter religius, cinta kepada Allah, jujur toleransi, kerja keras, cinta tanah air, patuh, perduli lingkungan, perduli sosial, berangung jawab, bersahabat dan saling menyayangi.