• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP TERHADAP PENGAKUAN PENDAPATAN PADA CV. SARI SEDANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP TERHADAP PENGAKUAN PENDAPATAN PADA CV. SARI SEDANA"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

The purpose of the study is to know the accounting treatment of fixed assets in the method of depreciation and income recognition to assess the results of earnings and fairness of financial statements. Researchers use qualitative descriptive approach, the data used directly obtained from the company consist of income statement and balance sheet that is charged. CV. Sari Sedana is a freight forwarding company through land fixed assets in the form of vehicles as the main operating income of the company. Depreciation of fixed assets is indispensable to assess the useful life of fixed assets that will further decline in value due to physical factors or wearability of utility. The results showed that depreciation of fixed assets using straight-line method because it is easy to note, the depreciation cost of each accounting period is the same as the economic life of fixed assets. The recognition of the income that a company uses is a cash basis in other words recognizes income upon receipt of cash. On a cash basis the earnings are not recognized at the intended period.

Keywords : Accounting, Fixed Assets, Straight Line Method, Revenue Recognition

PENDAHULUAN

Perkembangan dunia usaha pada era globalisasi di negara Asia khususnya Indonesia, masuk dalam kerjasama perdagangan bebas Asean (AFTA). Dimana saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan teknologi, mengakibatkan tingkat persaingan yang semakin tinggi dan menimbulkan masalah yang bisa dikatakan kompleks bagi perusahaan. Pencatatan akuntansi terhadap aktiva tetap memerlukan perlakuan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. “Ketentuan PSAK No.16 (2014), aset tetap adalah aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau menyediakan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan diharapan untuk digunakan selama lebih dari satu periode”.

Perusahaan CV. Sari Sedana adalah perusahaan jasa yang bergerak di bidang pengiriman barang melalui darat antar wilayah Jawa Timur – Bali maupun Bali – Jawa Timur, perusahaan resmi berdiri pada tahun 2009 oleh Bp. Wayan Wardana. Perusahaan menggunakan aktiva tetap yaitu kendaraan sebagai pendapatan utama dalam kegiatan

PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP TERHADAP PENGAKUAN PENDAPATAN PADA CV. SARI SEDANA

Yulfatul Saroh, Kusni Hidayati, Juliani Pudjowati

Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Surabaya yulfatulsaroh@gmail.com

(2)

operasional. Perusahaan menggunakan metode penyusutan garis lurus pada penyusutan aktiva tetap yang telah digunakan untuk mengukur masa manfaat kegunaan aktiva tetap.

Pada setiap akhir periode kegiatan akuntansi perusahaan memerlukan pencatatan laporan keuangan secara tepat dalam pengungkapan pengakuan pendapatan dari hasil perolahan jasa penggunaan aktiva tetap yang berperan sebagai pendapatan utama perusahaan.

Perlakuan akuntansi aktiva tetap memiliki tujuan untuk menetapkan suatu metode perhitungan penyusutan aktiva tetap dan jumlah penyusutan aktiva tetap secara tepat dan wajar yang berguna untuk menilai masa kegunaan aktiva tetap yang semakin lama akan mengalami penurunan nilai dikarenakan faktor fisik atau keausan dan kegunaan.

CV. Sari Sedana menggunakan pengakuan pendapatan metode cash basis, dimana metode cash basis digunakan perusahaan mengakui pendapatan disaat uang kas dibayarkan atau diterima, pencatatan metode pengakuan pendapatan yang tepat akan berpengaruh untuk menilai hasil laba yang telah diperoleh. Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menuangkan dalam skripsi yang diberi judul :

“Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap Terhadap Pengakuan Pendapatan Pada CV. Sari Sedana”.

Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan uraian diatas maka rumusan masalah yaitu :

1. Bagaimana perlakuan akuntansi terhadap aktiva tetap pada CV. Sari Sedana ?

2. Bagaimana perlakuan akuntansi metode penyusutan aktiva tetap pada CV. Sari Sedana ? 3. Bagaimana pencatatan pengakuan pendapatan pada CV. Sari Sedana ?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian masalah diatas, maka penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui informasi bagaimana teori – teori akuntansi yang berkaitan pada :

1. Perlakuan akuntansi aktiva tetap dalam sistem pencatatan dan penyajian yang telah diterapkan dalam perusahaan apakah hubungannya telah sesuai dengan kewajaran pada penyusunan laporan keuangan.

2. Perlakuan akuntansi pada penyusutan aktiva tetap yang telah diterapkan perusahaan apakah telah sesuai dengan masa manfaat aktiva tetap dalam biaya penyusutan pada kewajaran laporan keuangan.

3. Pencatatan pengakuan pendapatan yang telah diterima sebagai pendapatan dari kegiatan operasional perusahaan apakah telah sesuai dengan sistem penilaian dan pencatatan pada kewajaran penyusunan laporan keuangan.

TINJAUAN PUSTAKA

(3)

Akuntansi

Baridwan (2010:1), akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah menyediakan data kuantitatif, terutama yang mempunyai suatu sifat keuangan, dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan – keputusan ekonomi dalam memilih alternatif – alternatif dari suatu keadaan.

American Institute Of Certified Public Accounting (AICPA), mendefinisikan akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian – kejadian yang umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasil – hasilnya.

Aktiva Tetap

Pernyataan Ikatan Akuntansi Indonesia PSAK No. 16 (2014, h.16.1), aset tetap adalah aset berwujud yang :

a. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk administratif, dan

b. Diharapkan untuk digunakan selama lebih satu periode.

Menurut Mulyadi (2013:591), aktiva tetap adalah kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakan kegiatan perusahaan bukan untuk dijual kembali.

Penyusutan

Rudianto (2012:260), penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan aset tetap menjadi beban kedalam periode akuntansi yang menikmati manfaat dari aset tersebut. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghitung beban penyusutan periodik, yaitu : a. Motede Garis Lurus (Straight Line Method)

Metode garis lurus adalah metode perhitungan penyusutan aset tetap dimana setiap periode akuntansi diberikan beban yang sama secara merata. Sebab penyusutan dihintung dengan cara menggurangi harga perolehan dengan nilai sisa dan dibagi dengan umur ekomomis aset tetap tersebut.

Perhitungan Penyusutan =

b. Metode Jam Jasa (Service Hour Method)

Metode jam jasa adalah metode perhitungan penyusutan aset tetap dimana beban penyusutan pada suatu periode akuntansi dihitung berdasarkan beberapa jam periode akuntansi tersebut menggunakan aset tetap itu. Semakin lama aset tetap digunakan dalam suatu periode, semakin besar beban penyusutannya. Demikian juga sebaliknya. Besarnya

(4)

beban penyusutan aset tetap dihitung dengan cara mengurangkan taksiran nilai residu dari harga perolehannya dan membagi hasilnya dengan taksiran jumlah jam pemakaian total dari aset tetap tersebut selama umur ekonomisnya.

c. Metode Hasil Produksi (Productive Output Method)

Metode hasil produksi adalah metode perhitungan penyusutan aset tetap, dimana beban penyusutan pada suatu periode akuntansi. Dihitung berdasarkan berapa banyak produk yang dihasilkan selama periode akuntansi tersebut dengan menggunakan aset tetap itu.

Semakin banyak produk yang dihasilkan dalam suatu periode, semakin besar beban penyusutan. Demikian pula sebaliknya. Besarnya beban penyusutan aset tetap dihitung dengan cara mengurangkan taksiran nilai residu dari harga perolehannya, dan membagi hasilnya dengan taksiran jumlah produk yang akan dihasilkan dari aset tersebut selama umur ekonomis nya. Dari hasil pembagian tersebut akan diketahui beban penyusutan per unit produk. Jumlahnya lalu dijadikan dasar untuk mengalihkan dengan jumlah unit produk yang dihasilkan secara aktual selama satu periode, sehingga diketahui beban penyusutan aset tetap pada suatu periode.

d. Metode Beban Menurun (Reducing Charge Method)

1. Metode Jumlah Angka Tahun (Sun Of Years’Digits Method) 2. Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method)

3. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method) 4. Metode Tarif Menurun (Declining Rate Cost Method)

Metode jumlah angka tahun adalah metode perhitungan penyusutan aset tetap, dimana beban penyusutan pada suatu periode akuntansi dihitung dengan cara mengalihkan harga perolehan aset tetap yang telah dikurangi dengan nilai sisanya dengan bagian pengurangan yang setiap tahunnya selalu berkurang. Bagian pengurangan tersebut dihitung dengan cara membagikan bobot untuk tahun bersangkutan dengan jumlah angka tahun selama umur ekonomis aset. Pada saldo menurun, biaya depresiasi dari tahun ketahun semakin menurun. Hal ini terjadi, karena perhitungan biaya depresiasi periodik di dasarkan pada nilai buku perolehan (harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan atau depresiasi) aset yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Biaya penyusutan per tahun dihitung dengan cara mengalihkan nilai buku aset pada awal tahun denga tarif penyusutan. Dalam hal ini tarif penyusutan tetap sama pada setiap tahun, akan tetapi nilai buku setiap tahun semakin menurun.

Pendapatan

(5)

PSAK No. 23 paragraf ke 07 (2014, h.23.2) menyatakan bahwa pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal entitas selama satu periode jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Rudianto (2012:43), pendapatan adalah kenaikan modal perusahaan akibat penjualan produk perusahaan. Istilah pendapatan biasanya digunakan oleh perusahaan jasa, sedangkan perusahaan dagang atau manufaktur lebih banyak menggunakan istilah penjualan (sales) untuk menampung transaksi yang sama.

Pengakuan Pendapatan

Permasalahan utama dalam akuntansi untuk pendapatan adalah menentukan pengakuan pendapatan. Terkadang pendapatan penyerahan barang atau jasa yang menghasilkan pendapatan pada saat yang sama dan penyerahan barang dan jasa dilakukan terlebih dahulu sedangkan imbalannya atau pendapatan diterima kemudian. Maka dari itu akan timbul suatu masalah yang berkaitan dengan kapan suatu pendapatannya diterima kemudian. Maka disini timbul suatu masalah yang berkaitan dengan kapan suatu pendapatan itu diakui dan dicatat besarnya. Pengakuan (recognition) berarti proses pembentukan suatu pos yang memenuhi definisi unsur kriteria pengakuan yang sesuai dengan standar akuntansi dalam laporan neraca dan laba rugi.

Ketentuan PSAK No.23 (2014, h.23.4) mengenai pengakuan pendapatan penjualan jasa adalah sebagai berikut : jika hasil transaksi yang terkait dengan transaksi penjualan jasa dapat diestimasi secara andal, maka pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut harus diakui dengan mengacu pada akhir periode pelaporan hasil jika seluruh kondisi berikut terpenuhi transaksi dapat diestimasi secara andal. Yang dimaksud andal menurut PSAK No.23 (2014, h.23.4) adalah bila kondisi dibawah ini terpenuhi :

1. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal ;

2. Kemungkinan besar manfaat ekonomik sehubungan dengan transaksi tersebut akan mengalir ke entitas;

3. Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada akhir periode pelaporan dapat diukur secara andal; dan

4. Biaya yang timbul untuk transaksi tersebut dan biaya untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukut dengan andal.

Menurut Belkaoui (2006:281) pendapatan diakui atas dasar : 1. Dasar akrual (Accrual basis)

Pada saat akrual ini pengakuan pendapatan dapat mengimplikasikan bahwa pendapatan sebaiknya dilaporkan selama produksi, pada akhir produksi, pada saat penjualan produk,

(6)

atau pada saat penagihan penjualan. Pendapatan diakui pada awal periode terjadinya transaksi penjualan atau penyerahan barang dan jasa yang dilakukan walaupun kas belum diterima, maka transaksi tersebut sudah dicatat dan diakui sebagai pendapatan perusahaan

2. Dasar kejadian penting (Cash basis)

Pengakuan pendapatan dipicu oleh kejadian penting dalam siklus operasi kejadian tersebut dapat berupa :

1. Waktu penjualan 2. Penyelesaian produksi

3. Penerimaan pembayaran setelah penjualan

Cash basis atau dasar tunai adalah apabila pendapatan dan beban hanya diperhitungkan berdasarkan penerimaan dan pengeluaran kas. Ini berarti dengan penggunaan dasar tunai atau cash basis yang murni (pure basis) pendapatan dari penjualan barang atau jasa hanya dapat diperhitungkan pada saat tagihan langganan diterima.

METODE PENELITIAN Jenis Data

Peneliti melakukan berbagai jenis pengumpulan data yang bertujuan mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Data tersebut dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu : 1. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan dimana penulis mengadakan penelitian, baik dengan observasi maupun wawancara, data yang diperoleh terdiri laporan laba rugi dan neraca perusahaan CV. Sari Sedana.

2. Data Sekunder

Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung, melalui buku dan literatur – literatur yang berhubungan dengan skripsi ini maupun dokumen – dokumen.

Sumber Data

Pada penelitian ini sumber data yang diperoleh oleh peneliti berasal dari internal perusahaan khususnya pada bagian akuntansi. Untuk mendukung penelitian ini penulis memilih responden yang sesuai dengan identifikasi masalah yang telah ditetapkan yaitu menggunakan data berupa laporan keuangan yang berisi laporan laba rugi dan neraca pada penyusutan aktiva tetap dan pengakuan pendapatan perusahaan CV. Sari Sedana.

Teknik Pengumpulan Data 1. Survei Pendahuluan

(7)

Yaitu melakukan survei pendahuluan dengan cara mendatangi perusahaan yang merupakan obyek penelitian dengan tujuan mengetahui serta mendapatkan gambaran tentang laporan keuangan perusahaan tersebut.

2. Studi Literatur

Peneliti mengumpulkan dan mempelajari data – data yang berasal dari buku – buku dan literatur yang berisi konsep dasar atau teori – teori yang berhubungan dengan materi yang akan diteliti.

3. Metode Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab untuk memperoleh informasi kepada pihak – pihak yang terkait secara langsung dalam penelitian ini, hasil data berhubungan dengan aktiva tetap dan pengakuan pendapatan.

Teknik Analisis Data

Dalam suatu penelitian sangat diperlukan suatu analisis data yang berguna untuk memberikan jawaban terhadap permasalahan yang diteliti. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif, penelitian dengan menggunakan metode kualitatif bertolak dari asumsi tentang realitas atau fenomena sosial yang bersifat unuk dan komplek. Teknis analisis data dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Mengumpulkan dan mengamati data mengenai aktiva tetap dan pencatatan pendapatan perusahaan.

2. Membandingkan nilai dari laporan keuangan yang diperoleh dari informasi laba rugi dan neraca yang telah di bebankan oleh perusahaan.

3. Menggamati penyusunan laporan keuangan secara wajar apakah telah sesuai dengan Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Aktiva Tetap

CV. Sari Sedana adalah perusahaan swasta yang bergerak dibidang jasa pengiriman barang melalui darat dengan rute pelayanan pengiriman pada wilayah Jawa Timur – Bali maupun Bali – Jawa Timur. CV. Sari Sedana resmi berdiri pada tahun 2009 oleh Bp. Wayan Wardana. Awal berdirinya perusahaan berpusat di Surabaya,Perusahaan mulai memperbesar usahanya dengan mendirikan anak cabang perusahaan di Bali pada tahun 2011 beralamatkan di Denpasar Bali di Ubung Kaja, Jl HOS Cokrominoto 155 kelurahaan Ubung Kaja kecamatan Denpasar Barat, Denpasar Bali dan menambahkan akomodasi kendaraan 4 unit.

Pada awal pendirian perusahaan memiliki akomodasi kendaraan berjumlah 8 unit dan

(8)

menambahkan 4 unit saat pembukaan kantor cabang baru, hingga saat ini total keseluruan dari akamodasi yang dimiliki perusahaan berjumlah 12 unit yang terdiri dari Truk maupun Fuso. Perusahaan memiliki 65 karyawan, diantarannya 50 karyawan di Surabaya dan 15 karyawan di Bali.

Perusahaan memiliki aktiva tetap berupa kendaraan sebagai pendapatan utama dalam operasional. Perusahaan telah melakukan penyusutan terhadap aktiva tetap sesuai dengan PSAK No. 16 bawah setelah pengakuan sebagai aktiva, aktiva tetap dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.

Tabel 1

Daftar Aktiva Tetap Tahun 2015

No Nama Aktiva Tahun

Perolehan

Masa Manfaat

Harga Perolehan 1 1 Unit Mitsubishi Fuso Type FM 517 HL Januari 2009 8 Tahun Rp 514.000.000 2 1 Unit Mitsubishi Fuso Type FJ 2523 Januari 2009 8 Tahun Rp 615.000.000 3 1 Unit Mitsubishi Type FE 84 GHDL Maret 2009 8 Tahun Rp 294.000.000 4 1 Unit Mitsubishi Type FE 71 L April 2009 8 Tahun Rp 229.400.000 5 1 Unit Mitsubishi Type FE 71 L April 2009 8 Tahun Rp 229.400.000 6 1 Unit Mitsubishi Type FE Super HD-X Juni 2009 8 Tahun Rp 356.000.000 7 1 Unit Mitsubishi Type FE 71 HD Juni 2009 8 Tahun Rp 234.000.000 8 1 Unit Mitsubishi Type FE 71 PS Oktober 2009 8 Tahun Rp 225.000.000 9 1 Unit Mitsubishi Fuso Type FJ 2523 Januari 2011 8 Tahun Rp 736.000.000 10 1 UnitMitsubishi Fuso Type 571 ML2 Januari 2011 8 Tahun Rp 743.000.000 11 1 Unit Mitsubishi Type FE 71 L Januari 2011 8 Tahun Rp 290.000.000 12 1 Unit Mitsubishi Type FE 71 S Januari 2011 8 Tahun Rp 328.000.000

Sumber : Peneliti (2017)

Perusahaan CV. Sari Sendana adalah perusahaan jasa pengiriman darat, perusahaan memiliki aktiva tetap berupa kendaraan sebagai pendapatan utama dalam kegiatan operasional. Perusahaan telah melakukan penyusutan terhadap aktiva tetap sesuai dengan PSAK No. 16 dengan menetapkan beberapa kebijakan akuntansi mengenai penyusutan aktiva tetap antara lain :

a. Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus : Penyusutan =

b. Umur ekonomis aktiva ditaksir sesuai dengan umur ekonomis aktiva sebagai kelompok 2 harta berwujud bukan bangunan dengan masa manfaat 8 tahun.

c. Proses perolehan aktiva melalui capital lessor atau dealer.

Dengan menerapkan metode perhitungan aktiva tetap garis lurus, maka jumlah beban penyusutan setiap periode dibebankan sama. Peneliti menyarankan penyusutan aktiva tetap dengan menggunakan motode saldo menurun, maka beban penyusutan dari tahun ke tahun semakin menurun. Dari hasil analisis penyusutan aktiva tetap dengan metode saldo menurun menunjukan perhitungan data ke arah yang lebih sesuai dengan pemakaiannya

(9)

dibandingan dengan menggunakan metode garis lurus, telah di bandingkan dengan data perbandingan metode garis lurus dan saldo menurun.

Tabel 2

Perbandingan Metode Garis Lurus Dengan Metode Saldo Menurun Tahun 2015

No. Nama Aktiva Depresiasi Metode Garis Lurus

Depresiasi Metode

Saldo Menurun Selisih 1 1 Unit Type FM 517 HL 64.250.000,00 22.807.239,26 41.442.760,74 2 1 Unit Type FJ 2523 76.875.000,00 27.364.196,78 49.510.803,22 3 1 Unit Type FE 84 GHDL 36.750.000,00 13.808.166,51 22.941.833,49 4 1 Unit Type FE 71 L 28.675.000,00 11.057.656,86 17.617.343,14 5 1 Unit Type FE 71 L 28.675.000,00 11.057.656,86 17.617.343,14 6 1 Unit Type FE Super HD-X 44.500.000,00 18.040.100,10 26.459.889,90 7 1 Unit Type FE 71 HD 29.250.000,00 11.857.818,60 17.392.181,40 8 1 Unit Type FE 71 PS 28.125.000,00 12.514.114,38 15.610.885,62 9 1 Unit Type FJ 2523 92.000.000,00 58.218.750,00 33.781.250,00 10 1 Unit Type 571 ML2 92.875.000,00 58.772.460,94 34.102.593,06 11 1 Unit Type FE 71 L 36.250.000,00 22.939.453,10 13.310.546,90 12 1 Unit Type FE 71 S 41.000.000,00 25.945.312,50 15.054.687,50

Sumber : Peneliti (2017)

Pendapatan

Kebijakan dan Jenis Pendapatan Perusahaan

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh perusahaan. Dalam menjalankan usahaanya, CV. Sari Sedana menghasilkan pendapatannya dari kegiatan operasional. Kebijakan akuntansi perusahaan dalam pencatatan motode pengakuan pendapatan dengan:

1. Metode cash basis digunakan perusahaan disaat pendapatan yang diterima dari pengiriman barang pelanggan yang harian (tunai) ataupun dari beberapa perusahaan pelanggan yang berkerja sama.

Keuangan perusahaan sangat tergantung pada pendapatan dari kegiatan operasional perusahaan. Pendapatan operasional adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan dari hasil kegiatan utama perusahaan. Pendapatan operasional CV. Sari Sedana berasal dari jasa pengiriman barang antar kota wilayah Jawa Timur – Bali, Bali – Jawa Timur melalui darat.

Pendapatan tunai yang diperoleh dari operasional perusahaan, yaitu:

a. Pendapatan tunai yang berasal dari penjualan jasa harian yang diterima perusahaan dari pelanggan, dan

b. Pendapatan tunai dari penjualan jasa perusahaan yang berkerja sama dengan beberapa perusahaan, diantaranya perusahaan CV. Citra Jaka Perkasa yang mengirimkan plastik, PT. United Tractor yang mengirimkan alat – alat perlengkapan kendaraan berat, PT. Cipta Usaha yang mengirimkan barang – barang untuk pembuatan roti.

(10)

2. Pengakuan Pendapatan

Pendapatan CV. Sari Sedana diperoleh dari pendapatan operasional Pendapatan operasional adalah pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan utama perusahaan yaitu penjualan jasa atas pengiriman barang melalui darat. Pendapatan tunai adalah pendapatan yang berasal dari pengiriman harian dari pelanggan dan dari perusahaan – perusahaan yang berkerja sama dengan CV. Sari Sedana.

Pada umumnya ada dua jenis metode pengakuan yaitu metode accrual basis dan metode cash basis. Dalam metode accrual basis pendapatan dan keuntungan diakui pada saat terjadinya pendapatan, sementara motode cash basis pendapatan dan keuntungan diakui pada saat kas diterima.CV. Sari Sedana menggunakan metode cash basis, yang mana metode cash basis yang digunakan perusahaan menerima pendapatan yang diterima dari pengiriman barang pelanggan yang harian (tunai) ataupun dari beberapa perusahaan pelanggan yang berkerja sama.

Namun pada prakterknya CV. Sari Sedana tidak mengakui pendapatan tunai yang dihasilkan dari penyelesaian jasa dengan perusahaan yang berkerja sama dibulan berikutnya pada saat bulan penyelesaian jasa yaitu saat perusahaan telah menerima tagihan yang dibayarkan oleh pelanggan pada awal bulannya yang mana realisasi dari pengiriman barang yang sudah dilakukan terlebih dahulu.

Pada tanggal 02 Desember 2015 CV. Sari Sedana melakuan pengiriman barang dengan tujuan Surabaya – Bali atas penjualan jasa pengiriman barang yang dilakukan dengan perusahaan yang berkerjasama yaitu PT. Cipta Usaha dengan hasil pedapatan dari penjualan jasa pengiriman barang sebesar Rp 13.195.000,00 pembayaran yang dilakukan oleh PT. Citra Usaha dengan cara pembayaran non tunai dengan mengunakan giro pada tanggal yang telah di tentukan oleh kedua perusahaan yaitu pada tanggal 12 Januari 2016.

Langkah awal yang akan dilakukan perusahaan sebagai berikut:

1. Mencatat pada saat penyelesaian penjualan jasa Jurnal 02 Desember 2015

Piutang Usaha Rp 13.195.000,00

Pendapatan Jasa Rp 13.195.000,00

(Pendapatan Jasa Kredit)

2. Mencatat penyesuaian pada saat pembayaran jasa telah diterima Jurnal 12 Januari 2016

Kas Rp 13.195.000,00

Piutang Usaha Rp 13.195.000,00

(11)

(Penerimaan Piutang Usaha)

Maka pencatatan di tahun 2015 penjualan jasa akan dicatat ke dalam laporan laba rugi pada rekening pendapatan jasa Rp 13.195.000,00 dan rekening piutang usaha akan dicatat Rp 13.195.000,00 dan di tahun 2016 dilakukan penyesuaian untuk pelunasan piutang usaha yang telah diterima.

SIMPULAN

a. Perlakuan akuntansi CV. Sari Sedana telah sesuai dengan Peraturan Standar Akuntansi Keuangan No. 16 bawah setelah pengakuan sebagai aktiva, aktiva tetap dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, metode penyusutan yang diterapkan adalah metode penyusutan garis lurus.

b. Perusahaan menggunakan metode garis lurus karena mudah untuk dicatat, biaya penyusutan setiap periode akuntansi adalah sama umur ekonomis aktiva tetap. Dalam menerapkan metode penyusutan saldo menurun biaya penyusutan dari tahun semakin menurun, biaya penyusutan yang akan dihasilkan menunjukkan jumlah rendah. Dengan mengunakan penyusutan garis lurus laba bersih yang diperoleh perusahaan Rp 1.927.560.210,72 tetapi dengan menerapkan metode saldo menurun laba bersih perusahaan Rp 2.232.402.284,83.

c. Pengakuan pendapatan perusahaan menggunakan metode cash basis. Namun pada akhir tahun perusahaan tidak mencatat pendapatan yang telah di selesaikan pada bulan Desember 2015 Sehingga pendapatan tidak tercatat secara wajar pada laporan keuangan, pendapatan yang seharusnya diperoleh pada tahun 2015 sebesar Rp 10.720.276.317,57 namun dengan metode cash basis pendapatan tercatat sebesar Rp Rp 10.707.081.317,57 dan laba bersih yang diperoleh setelah menerapkan pengakuan pendapatan accrual basis metode garis lurus Rp 1.940.755.210,72 dan setelah menerapkan accrual basis metode saldo menurun Rp 2.245.597.284,83.

SARAN

a. Dengan adanya perlakuan akuntansi CV. Sari Sedana dalam menggunakan penyusutan metode garis lurus, maka perusahaan seharusnya mengadakan evaluasi terhadap metode penyusutan yang telah digunakan dan harus mencerminkan keadaan perusahaan yang sebenarnya sehingga laporan keuangan akan tercatat secara tepat dan wajar pada akumulasi penyusutan.

(12)

b. Dengan menggunakan metode garis lurus biaya penyusutan setiap periode akuntansi akan sama. Peneliti menyarankan menggunakan metode saldo menurun karena metode penyusutan melibatkan faktor – faktor ketidak pastian arus pembebanan dan pendapatan pada laporan laba rugi dan neraca. Pada metode saldo menurun masih terdapat nilai buku pada tahun terakhir, aktiva masih digunakan oleh perusahaan dan masih menghasilkan pendapatan bagi perusahaan.

c. Perusahaan CV. Sari Sedana melakukan pencatatan pengakuan pendapatan dengan metode cash basis terlihat pendapatan yang dihasilkan tagihan non tunai bukan pada saat bulan yang sebenarnya, dimana seharusnya pengakuan pendapatan dilakukan pencatatan pendapatan pada saat bulan yang sebenarnya sehingga pencatatan dengan menggunakan metode accrual basis dapat tercatat secara wajar. Jika perusahaana keliru dalam menentukan pengakuan pendapatan maka akan mengakibatkan kesalahan dalam pengambilan keputusan.

DAFTAR PUSTAKA

Belkaoui, Ahmed R 2006, Teori Akuntansi, Buku I, Edisi kelima, Salemba Empat, Jakarta.

Baridwan, Zaki 2010, intermediate Accounting, Edisi ke delapan, Cetakan ketiga, BPFE, Yogyakarta.

Firdaus, Dunia A 2010, Ikhtisar Lengkap Pengantar Akuntansi, Edisi Ketiga, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Hasanah, Rizkha Surya 2016, Penerapan Metode Depresiasi Aktiva Tetap Dan Pengaruhnya Terhadap Laporan Keuangan Pada PT. Prima Jaya Persada Nusantara Surabaya, Skripsi, Universitas Bhayangkara Surabaya.

Ikatan Akuntansi Indonesia 2014, Standar Akuntansi Keuangan, PSAK – IAI, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi 2013, Sistem Akuntansi, Cetakan Ke 5, Slemba Empat, Jakarta.

Rudianto 2012, Pengantar Akuntansi Konsep Dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan, Erlangga, Jakarta.

Sugiyono 2013. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Erlangga, Jakarta.

Susiawati, Rina 2015, Penerapan Metode Pengakuan Pendapatan Dan Beban Terhadap Kewajaran Laporan Keuangan Pada PG Watoetoelis di Sidoarjo,Skripsi,Universitas Bhayangkara Surabaya.

(13)

Yunitasari, Leni. 2013, Perlakuan Akuntansi Aktiva Tetap Berwujud Dan Metode Penyusutan Serta Kaitannya Terhadap Laporan Keuangan Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan Dan Aset Kabupaten Sidoarjo, Skripsi,Universitas Bhayangkara Surabaya.lahan dalam pengambilan keputusan.

Referensi

Dokumen terkait

masalah lingkungan hidup, masalah generasi muda dalam masyarakat modern, dan birokrasi; (2) Analisis nilai pendidikan karakter dalam Kumpulan Crita Cekak Aris di antaranya

Koefisien determinasi yang dihasilkan oleh metode algoritma proyeksi lebih baik dibandingkan dengan metode RKU dan RKU stepwise, dan nilainya semakin meningkat seiring dengan

Seluruh Staf Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah banyak membantu dan memberikan kemudahan dalam segala hal selama skripsi dan ujian skripsi.

rangkaian dengan satu kompetensi yang dikembangkan berdasarkan kompetensi sebelumnya.. Pada tahap connection dari pelajaran, anda berusaha menghubungkan bahan ajar

Menceritakan kepada orangtua tetapi seolah-olah orang lain

Oleh karena itu, seperti yang juga telah dilaksanakan pada 4 paket WINRIP sebelumnya, Direktur Bina Program selaku Ketua PMU WINRIP mengirmkan surat kepada Kepala BBPJN I

Kondisi dimana suatu node i kehilangan downstream saat link reversal dan menerima update paket dimana r pada update paket tersebut bernilai 0, maka node i akan menolak

Masalah penting yang sering timbul dari penggunaan kuesioner dalam suatu survai adalah adanya variasi dari responden terutama menyangkut (a) tingkat pendidikan (b) prejudice