• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN BESARNYA KREDIT YANG DIBERIKAN TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) (Studi Kasus pada BRI Maleber-Ciamis)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN BESARNYA KREDIT YANG DIBERIKAN TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) (Studi Kasus pada BRI Maleber-Ciamis)"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH DANA PIHAK KETIGA DAN BESARNYA KREDIT YANG DIBERIKAN TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA)

(Studi Kasus pada BRI

Maleber-Ciamis)

Oleh, Lia Meliasari

093403043

Pembimbing;

Dr. Jajang Badruzaman, S.E., MSi., Ak., CA Usman Muljakusumah. SE.,Ak., CA

ABSTRACT

The research aims to know the third party funds, the amount of credits disbursed and its effects on the Return on Assets (ROA). Data sourced from financial report BRI Units Maleber-year period 2011-2012. The research method used descriptive analysis with the case study approach. Technical analysis used regression test and path analysis. Based on the research known third party funds largest in December 2011 with increased highest April 2011. Largest credit given on December 2012 with increased highest in June 2012. ROA highest in December 2012 with increased ROA highest in May 2012 and august 2012. Statistical analysis showed a third-party funds and significant effect on the amount of credit disbursed, partially fund a third-party effect has not significant, while the amount of credit disbursed significant effect on ROA. Simultaneously, a third- party funds and the amount of credit disbursed significant effect on ROA.

Key Words : Third-Party Funds, Amount of Credit Disbursed, Return On Assets

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dana pihak ketiga, besarnya kredit yang disalurkan dan pengaruhnya terhadap Return On Assets (ROA). Data bersumber dari laporan keuangan BRI Unit Maleber periode tahun 2011-2012. Metode penelitian menggunakan deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Teknik analisis menggunakan uji regresi dan path analysis. Berdasarkan hasil penelitian diketahui dana pihak ketiga terbesar pada Desember 2011 dengan peningkatan tertinggi April 2011. Kredit terbesar yang diberikan pada Desember 2012 dengan peningkatan tertinggi pada bulan Juni 2012. ROA tertinggi pada bulan Desember 2012 dengan peningkatan ROA tertinggi pada bulan Mei 2012 dan Agustus 2012. Hasil uji statistik menunjukkan dana pihak ketiga berpengaruh dan signifikan terhadap besarnya kredit yang diberikan, secara parsial dana pihak ketiga berpengaruh tidak signifikan, sedangkan besarnya kredit yang diberikan berpengaruh signifikan terhadap ROA. Secara simultan dana pihak ketiga dan besarnya kredit yang diberikan berpengaruh signifikan terhadap ROA.

Kata Kunci : Dana Pihak Ketiga, Besarnya Kredit Yang Disalurkan, Return On Assets.

(2)

Pendahuluan

Lembaga keuangan di Indonesia khususnya perbankan mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam meningkatkan aktivitas perekonomian Negara. Lembaga keuangan perbankan ini mampu mengatur aliran dana dari masyarakat sehingga dapat meningkatkan dan mempertinggi taraf hidup rakyat, hasil dari penghimpunan dana tersebut kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat untuk berbagai kepentingan masyarakat, dan dari proses situ pula perbankan mendapatkan keuntungan.

Perbankan di Indonesia telah diatur dalam peraturan Perundang-undangan. Adapun pengertian perbankan menurut Undang-Undang RI No. 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan Atas Undang- Undang No.7 tahun 1992 mengenai perbankan adalah sebagai berikut :

“Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.”

Selanjutnya dikemukakan bahwasanya bank itu sendiri merupakan:

“Badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”

Fungsi pokok perbankan adalah menarik atau menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya sebagai kredit kepada masyarakat. Karena itu, perbankan menempati posisi yang strategis dalam pembangunan dan perekonomian negara serta dalam pembangunan pendapatan di masyarakat. Dalam kebijakan memberikan kredit perbankan memegang peranan penting karena turut serta menentukan pendapatan masyarakat dan corak masyarakat dimasa yang akan datang.

Dengan melihat pengertian dan fungsi bank tersebut di atas, maka bank merupakan sektor yang sangat penting dan berpengaruh dalam dunia usaha sekaligus sebagai usaha perantara yang menghimpun dana dan menempatkannya dalam aktiva produktif. Dalam kondisi normal atau stabil, sebagian besar aktiva bank terdiri dari kredit dan aktiva lainnya.

Dana pihak ketiga yang ditawarkan PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Maleber Ciamis adalah dalam bentuk giro, tabungan, serta deposito. Jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun pihak bank, akan menambah modal bagi perbankan, sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kredit masyarakat. Dari kegiatan pemberian kredit, pihak bank akan menerima imbalan yang berupa bunga pinjaman. Semakin besar pendapatan bunga pinjaman yang diterima, akan semakin besar pula laba yang diperoleh.

Lukman Dendawijaya (2005:49) mengemukakan bahwa “Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat dapat mencapai 80%-90% dari seluruh dana yang dikelola bank dan kegiatan perkreditan mencapai 70%-80% dari kegiatan usaha bank”.

Menurut Dahlan Siamat (2005:349) “Salah satu alasan terkonsentrasinya usaha bank dalam penyaluran kredit adalah sifat usaha bank sebagai lembaga intermediasi antara unit surplus dengan unit defisit dan sumber dana bank berasal dari masyarakat sehingga secara moral mereka harus menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit”.

Dari kegiatan penyaluran kredit ini bank akan mendapatkan pendapatan bunga berupa pinjaman yang merupakan komponen pendapatan operasional terbesar bagi bank.

Penyaluran dana melalui pemberian kredit merupakan usaha yang terpenting bagi bank karena proporsi terbesar dari penyaluran dana yang ada adalah melalui pemberian kredit. Dengan demikian pendapatan yang utama dan bagi bank adalah usaha yang dilakukan dari kegiatan penyaluran kredit sehingga pada akhirnya akan meningkatkan perolehan laba bagi bank dengan biaya bunga yang harus ditanggung oleh pihak peminjam sebagai balas jasa dana yang diterima (Malayu S.P Hasibuan, 2006:5).

Jumlah kredit yang disalurkan akan memberikan pengaruh terhadap keluar masuknya dana di PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Maleber Ciamis. Semakin besar jumlah dana yang disalurkan maka pihak bank akan memperoleh pendapatan bunga kredit yang semakin tinggi, yang nantinya laba yang diperoleh semakin meningkat (Kasmir, 2004:37).

Tetapi bagi setiap perusahaan dalam hal ini termasuk di dalamnya adalah sebuah bank, masalah rentabilitas (return on assets) jauh lebih penting dari masalah laba. Laba yang besar belum tentu

(3)

dapat menjadi ukuran bahwa perusahaan tersebut telah bekerja dengan efektif dan efisien.

Rentabilitas (return on assets) suatu bank digunakan untuk mengukur dan melihat keberhasilan dan kemampuan bekerja suatu bank dalam mengelola dana yang terhimpun dari masyarakat untuk dijadikan berbagai aktiva produktif yang salah satunya adalah pemberian kredit yang dapat menghasilkan laba dari pendapatan bunga. Tingkat rentabilitas (return on assets) bagi perusahaan harus diusahakan tinggi, dan hal tersebut dicerminkan melalui kemampuan modal perusahaan itu sendiri dalam menghasilkan keuntungan. Rentabilitas (return on assets) yang tinggi mencerminkan tingginya efisiensi dan rentabilitas (return on assets) ini biasanya dinyatakan dengan persentase dalam perhitungannya.

Pada hakikatnya seluruh perusahaan maupun bank yang menjadi milik pemerintah maupun swasta bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang wajar guna untuk mempertahankan kelangsungan usaha perusahaannya melalui penggunaan segala kemampuan serta sumber daya yang telah tersedia yang pada akhirnya akan meningkatkan taraf hidup anggota atau karyawan dari perusahaan itu sendiri serta menyejahterakan masyarakat.

Hal ini yang harus diperhatikan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Maleber Ciamis.

Ditengah persaingan yang semakin ketat dengan semakin banyak muncul bank-bank lain yang menawarkan perkreditan di Ciamis, mengharuskan PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Maleber Ciamis memiliki strategi khusus untuk menarik perhatian calon deposan agar menitipkan dananya serta calon debitur agar meminjam dananya di PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Maleber Ciamis, sehingga PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Maleber Ciamis mendapatkan laba operasional dan dapat meningkatkan rentabilitas (return on assets).

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana dana pihak ketiga, besarnya kredit yang diberikan, dan pengaruhnya baik secara parsial ataupun simultan terhadap return on assets (ROA) pada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Maleber Ciamis.

Penelitian ini akan dilaksanakan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Maleber Ciamis, selama lima bulan yaitu dari bulan September 2013 sampai bulan Januari 2013.

Kerangka Pemikiran

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang bersifat sebagai perantara keuangan. Oleh karena itu kegiatan operasional bank sehari-hari tidak akan terlepas dari bidang keuangan. Sama halnya dengan perusahaan lainnya kegiatan perbankan secara sederhana dikatakan sebagai mediator bagi nasabah untuk memenuhi kebutuhan dalam hal pelayan jasa keuangan. (Kasmir, 2003:45)

Inti dari suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat, ini sesuai dengan Undang-undang RI No.10 Tahun 1998 tentang perbankan :

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat atau yang disebut dengan dana pihak ketiga ternyata merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan untuk membiayai semua kegiatan operasionalnya., dana pihak ketiga bisa mencapai 80%-90% dari seluruh dana yang dikelola oleh bank (Lukman Dendawijaya, 2005:49). Diantaranya, deposito dan tabungan. Deposito merupakan simpanan pihak lain pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan (PSAK No. 31 BAB V.08), sedangkan tabungan merupakan simpanan yang penarikannya harus dapat dilakukan dengan syarat tertentu yang disepakati, dan tidak dengan cek, bilyet giro atau alat lain yang dipersamakan dengan itu (Veithzal Rivai, 2007:415).

Sumber dana ini merupakan dana terpenting bagi kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini (Kasmir, 2003:47).

Salah satu kegiatan operasional bank yang sebagian besar dananya dibiayai oleh dana pihak ketiga adalah penyaluran kredit.

Menurut Indra Bastian dan Suhardjono (2006:247) yang dimaksud dengan kredit yang diberikan adalah penyediaan uang tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan

(4)

persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain, yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Transaksi pemberian kredit dicatat sebesar jumlah nominal kredit yang diberikan.

Penyaluran kredit merupakan kegiatan usaha yang mendominasi pengalokasian dana bank.

Penggunaan dana untuk penyaluran kredit ini mencapai 70%-80% dari volume usaha bank (Dahlan Siamat, 2004:165). Terkonsentrasinya usaha bank dalam penyaluran kredit, kredit tersebut disebabkan oleh beberapa alasan yaitu : (a) sifat usaha bank yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi antara unit surplus dan unit defisit; (b) penyaluran kredit memberikan spread yang pasti sehingga besarnya pendapatan dapat diperkirakan; (c) melihat posisinya dalam bidang pelaksanaan kebijakan moneter, perbankan merupakan sektor usaha yang kegiatannya paling diatur oleh pemerintah sehingga bank-bank dibeberapa negara kegiatannya paling diatur oleh pmerintah sehingga bank-bank dibeberapa negara kegiatannya dibatasi; (d) sumber dana utama bank berasal dari dana masyarakat dalam bentuk kredit (Dahlan Siamat, 2004:165)

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa semakin besar dan pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh pihak bank maka semakin besar pula kesempatan bank untuk menyalurkan dana melalui penyaluran kredit.

Menurut Malayu S.P Hasibuan (2006: 100), rentabilitas bank merupakan kemampuan menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut. Rentabilitas suatu bank digunakan untuk mengukur dan melihat keberhasilan, kemampuan, serta kinerja suatu bank dalam menggunakan aktivanya secara produktif.

Rasio yang digunakan sebagai indikator dari variabel dependen adalah Return On Asset (ROA) (Y) yang merupakan bagian dari rentabilitas. Alasan dipilihnya ROA adalah karena ROA mengukur sampai sejauh mana kemampuan manajemen bank dalam menjalankan operasional bank secara efektif dan efisien dengan penggunaan sumber-sumber pendapatan untuk mengembangkan usaha dan menciptakan pendapatan bank secara keseluruhan serta dapat digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva yang dikuasainya untuk menghasilkan berbagai income atau pendapatan.

Khusus untuk dunia perbankan, penilaian tentang rentabilitas yang digunakan untuk menilai kesehatan bank, metode yang digunakan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum yang tertuang dalam pasal 4 ayat 4. Adapun cara penghitungan ROA adalah sebagai berikut (SE BI No.3/30 DPNP tanggal 14 Desember 2001) :

% Aktiva 100

Total

Pajak Sebelum

Laba 

ROA

Volume usaha yang dimaksud adalah besarnya kredit yang diberikan. Berawal dari Kualitas Aktiva Produktif, dimana hingga kini satu-satunya aktiva produktif yang sangat diandalkan oleh suatu bank yang dapat menghasilkan pendapatan besar adalah kredit yang diberikan. Dana yang tertanam dalam bentuk kredit yang diberikan merupakan bagian terbesar dari aktiva operasional.

Kredit merupakan sumber pendapatan dan keuntungan bank yang terbesar. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa sumber dari penanaman dana dalam bentuk aktiva produktif ini adalah berasal dari pihak ketiga. Dana pihak ketiga dihimpun kemudian disalurkan oleh bank kepada masyarakat dalam bentuk aktiva produktif berupa kredit yang diberikan dan pada akhirnya kredit inilah yang dimaksudkan dengan volume usaha.

Penanaman dana yang harus dilakukan bank bertujuan untuk menciptakan pendapatan bank melalui penciptaan aktiva produktif yang menghasilkan, besarnya penempatan dana juga harus selalu diperhitungkan oleh setiap bank agar pendapatan yang dihasilkan bisa optimal. Pada dasarnya pendapatan bank merupakan hal yang fundamental dalam hubungannya dengan pengukuran tingkat Return On Assets (ROA) atau keuntungan bank. (Lapoliwa dan Daniel S.Kuswandi, 2000:264).

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa total dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh bank akan memperbesar peluang bank untuk menanamkan dananya dalam pemberian kredit yang dikelola dengan baik dan menghasilkan perputaran kredit yang baik. Dari

(5)

kegiatan pemberian kredit tersebut, bank akan menerima pendapatan berupa bunga pinjaman yang pada akhirnya akan meningkatkan perolehan laba dan meningkatkan nilai Return On Assets (ROA).

Hipotesis

1. Dana Pihak Ketiga berpengaruh terhadap Besarnya Kredit Yang Diberikan

2. Dana Pihak Ketiga dan Besarnya Kredit Yang Diberikan berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap Return On Assets (ROA) di PT. BRI Unit Maleber Ciamis.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus.

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Indikator Ukuran Skala

Dana Piahak Ketiga

(X1)

Dana pihak ketiga terdiri dari tabungan deposito dan Giro. Tabungan adalah simpanan yang penarikannya harus dapat dilakukan dengan syarat tertentu yang disepakati, dan tidak dengan cek, bilyet giro atau alat lain yang dipersamakan dengan itu.(Veithzal Rivai, 2007: 415) sedangkan deposito merupakan salah satu tempat bagi nasabah untuk melakukan investasi dalam bentuk surat berharga.

(Kasmir, 2008: 93)

Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

menerbitkan cek untuk penarikan tunai atau bilyet giro untuk pemindahbukuan,

sedangkan cek atau bilyet giro ini oleh pemiliknya dapat digunakan sebagai alat pembayaran. (Malayu S.P. Hasibuan, 2006:

71)

Jumlah simpanan yang dihimpun bank - Tabungan - Deposito - Giro

Rupiah Rasio

Besarnya Kredit Yang Diberikan

(X2)

“kredit yang diberikan adalah penyediaan uang tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain, yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Transaksi pemberian kredit dicatat sebesar jumlah nominal kredit yang diberikan.”( Indra Bastian dan Suhardjono, 2006:247)

Jumlah kredit yang diberikan

Rupiah Rasio

Return On Assets (ROA)”,

(Y)

“Merupakan rasio rentabilitas yang

membandingkan antara laba yang diperoleh dengan modal yang digunakan (Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No.

30/277/KEP/DIR tanggal 19 Maret 1998).”

- Laba sebelum pajak - Total Aktiva

Persentase Rasio

Rancangan Analisis Data

Teknik yang digunakan adalah analisa jalur (path analysis). Tujuan digunakan analisa jalur (path analysis) adalah untuk mengetahui pengaruh seperangkat variabel X (independent variabel) dan untuk mengetahui pengaruh antara variabel X. dalam analisa jalur ini dapat dilihat pengaruh dari setiap variabel secara bersama-sama. Selain itu, tujuan dilakukannya analisa jalur adalah untuk menerangkan pengaruh langsung atau tidak langsung dari beberapa variabel penyebab terhadap variabel lainnya sebagai variabel terikat.

(6)

Tabel. Formula Untuk Mencari Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Antar Variabel Penelitian

No Pengaruh Langsung Pengaruh Tidak Langsung Total Pengaruh

1 Y  X1  Y : (YX1)2 A

(YX1)(rX2X1)(YX2)× 2= B B

Pengaruh X1 terhadap Y A + B = C

2 Y  X2  Y : (YX2)2 D

Total pengaruh X1 dan X2 terhadap Y C + D = E

Pengaruh faktor residu 100% 1 – E = F

Uji Signifikansi

Untuk menguji signifikansi dilakukan dua pengujian yaitu : a. Secara parsial menggunakan uji t

b. Secara simultan menggunakan uji F Penetapan Hipotesis Operasional

Ho1, X2X1 = 0 : Dana Pihak Ketiga tidak berpengaruh terhadap Besarnya Kredit Yang Diberikan.

Ha1, X2X1  0 : Dana Pihak Ketiga berpengaruh terhadap Besarnya Kredit Yang Diberikan

Ho2, YX1 = 0 : Dana Pihak Ketiga secara parsial tidak berpengaruh terhadap Return On assets (ROA).

Ha2, YX1  0 : Dana Pihak Ketiga secara parsial berpengaruh terhadap Return On assets (ROA).

Ho3, YX2 = 0 : Besarnya Kredit Yang Diberikan secara parsial tidak berpengaruh terhadap Return On assets (ROA).

Ha3,YX2  0 : Besarnya Kredit Yang Diberikan secara parsial Berpengaruh terhadap Return On assets (ROA).

Ho4, YX1 = YX2 = 0 : Dana Pihak Ketiga dan Besarnya Kredit Yang Diberikan secara simultan tidak berpengaruh

terhadap Return On assets (ROA).

Ha4, YX1 = YX1  0 : Dana Pihak Ketiga dan Besarnya Kredit Yang Diberikan secara simultan berpengaruh terhadap Return On assets (ROA).

Kaidah keputusan

Kaidah keputusan yang digunakan adalah :

a. Tolak H0 jika t < -t½  df (n-2) atau t > t ½  df(n-2) Terima H0 jika - t ½  df (n-2) ≤ t ≤ t ½  df(n-2) atau

Tolak H0 jika t < -t½  df (n-k-1) atau t > t ½  df(n-k-1) Terima H0 jika - t ½  df (n-k-1) ≤ t ≤ t ½  df(n-k-1) atau

Tolak H0, jika probabilitas (sig.) < 0,05

b. Tolak H0 jika Fhitung > Ftabel dan terima H0 jika Fhitung ≤ Ftabel

atau

Tolak H0, jika probabilitas (sig.) < 0,05

(7)

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian ini akan menggambarkan dana pihak ketiga, besarnya kredit yang disalurkan dan return on assets, serta akan menggambarkan pengaruh dana pihak ketiga, besarnya kredit yang disalurkan dan return on assets baik secara parsial maupun simultan. Data-data diperoleh dari laporan keuangan PT BRI Uni Maleber Kabupaten Ciamis periode Januari 2011 sampai Desember 2012.

Dana Pihak Ketiga Pada BRI Unit Maleber Kabupaten Ciamis Periode Januari 2011 – Desember 2012

Bulan-Tahun Dana Pihak Ketiga (dalam Ribu)

Perkembangan (%) Jan-11 11.697.459,29 - Feb-11 11.768.789,95 0,61 Mar-11 11.477.442,38 -2,54 Apr-11 11.814.414,37 2,85 Mei-11 14.638.852,88 19,29 Jun-11 15.260.131,20 4,07

Jul-11 15.312.067,36 0,34 Agust-11 14.691.184,71 -4,23 Sep-11 14.870.565,87 1,21 Okt-11 15.319.113,04 2,93 Nop-11 15.390.140,61 0,46 Des-11 17.288.179,51 10,98

Jan-12 15.802.647,38 -9,40 Feb-12 15.471.401,74 -2,14 Mar-12 16.200.625,79 4,50 Apr-12 15.783.278,51 -2,64 Mei-12 15.294.929,91 -3,19 Jun-12 16.047.809,67 4,69 Jul-12 16.341.587,02 1,80 Agust-12 14.994.094,67 -8,99 Sep-12 14.501.295,61 -3,40 Okt-12 14.935.946,03 2,91 Nop-12 15.356.379,69 2,74 Des-12 16.436.480,58 6,57

Besarnya Kredit Yang Diberikan Pada BRI Unit Maleber Kabupaten Ciamis Periode Januari 2011 – Desember 2012

Bulan-Tahun Besar Kredit Yang Disalurkan (Dalam Ribu)

Perkembangan (%)

Jan-11 9.880.094,66 -

Feb-11 9.895.912,10 0,16

Mar-11 9.844.133,65 -0,53

Apr-11 9.906.923,77 0,63

Mei-11 9.949.544,93 0,43

Jun-11 10.561.309,03 5,79

Jul-11 10.608.658,65 0,45

Agust-11 11.066.967,87 4,14

Sep-11 10.995.709,27 -0,65

Okt-11 10.962.486,01 -0,30

Nop-11 10.912.737,25 -0,46

Des-11 10.953.143,53 0,37

Jan-12 10.805.033,99 -1,37

Feb-12 10.796.608,02 -0,08

Mar-12 10.704.301,64 -0,86

Apr-12 11.097.913,99 3,55

Mei-12 11.158.400,89 0,54

Jun-12 11.858.778,67 5,91

Jul-12 12.125.288,17 2,20

Agust-12 12.602.395,98 3,79

Sep-12 12.798.420,90 1,53

(8)

Bulan-Tahun Besar Kredit Yang Disalurkan (Dalam Ribu)

Perkembangan (%)

Okt-12 12.880.252,28 0,64

Nop-12 12.910.744,33 0,24

Des-12 13.320.312,22 3,07

Return On Assets (ROA) Pada BRI Unit Maleber Kabupaten Ciamis Periode Januari 2011 – Desember 2012

Bulan-Tahun Laba Sebelum Pajak (dalam Ribu)

Total Aktiva

(dalam Ribu) ROA Perkembangan (%)

Jan-11 175.316,90 21.578.753,95 0,81 -

Feb-11 338.247,23 21.666.606,60 1,56 0,75

Mar-11 491.569,70 21.324.729,67 2,31 0,74

Apr-11 659.849,02 21.726.965,08 3,04 0,73

Mei-11 827.796,35 24.598.388,38 3,37 0,33

Jun-11 940.268,89 25.834.244,44 3,64 0,27

Jul-11 1.119.908,22 25.936.185,92 4,32 0,68

Agust-11 1.237.668,06 25.774.426,13 4,80 0,48

Sep-11 1.447.202,00 25.889.422,60 5,59 0,79

Okt-11 1.653.673,97 26.307.408,99 6,29 0,70

Nop-11 1.847.694,95 26.332.031,28 7,02 0,73

Des-11 2.056.574,82 28.282.506,46 7,27 0,25

Jan-12 234.329,30 26.617.622,49 0,88 -6,39

Feb-12 429.771,09 26.278.441,78 1,64 0,76

Mar-12 642.961,78 26.918.650,36 2,39 0,75

Apr-12 863.708,58 26.897.512,75 3,21 0,82

Mei-12 1.074.639,69 26.477.471,04 4,06 0,85

Jun-12 1.263.293,68 27.935.048,68 4,52 0,46

Jul-12 1.467.127,34 28.500.053,34 5,15 0,63

Agust-12 1.657.799,18 27.639.798,85 6,00 0,85

Sep-12 1.857.025,64 27.348.001,53 6,79 0,79

Okt-12 2.045.163,55 27.867.424,24 7,34 0,55

Nop-12 2.255.048,05 28.321.340,86 7,96 0,62

Des-12 2.494.413,99 29.822.381,94 8,36 0,40

PEMBAHASAN

Path Analysis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Besarnya Kredit yang Diberikan Terhadap ROA Pada BRI Unit Maleber Kabupaten Ciamis

No Pengaruh Langsung Pengaruh Tidak Langsung Total Pengaruh 1 Y  X1  Y = (YX1)2

= (0,119)2

= 0,014 0,014

(YX1)(rX2X1)(YX2)× 2= B

(0,119) (0,523) (0,697) x 2 = 0,087 0,087

Pengaruh X1 terhadap Y 0,101

2 Y  X2  Y = (YX2)2

= (0,697)2

= 0,486 0,486

Total pengaruh X1 dan X2 terhadap Y 0,587

Pengaruh faktor residu 100% 0,413

Pengaruh Dana Pihak Ketiga Terhadap Besarnya Kredit yang Diberikan

Dana pihak ketiga dan besarnya kredit yang diberikan memperoleh nilai korelasi sebesar 0,523 dan berdasarkan pedoman untuk mengukur interpretasi koefisien korelasi (Tabel 3.2) berada pada rentang 0,40 -0,599 dengan kategori sedang, yang berarti dana pihak ketiga memiliki hubungan yang sedang dengan besarnya kredit yang diberikan. Sedangkan untuk mengetahui besar

(9)

pengaruhnya dapat di lihat dari nilai koefisien determinasi (R Square) yaitu sebesar 0,274, artinya dana pihak ketiga memiliki pengaruh sebesar 27,4% terhadap besarnya kredit yang diberikan oleh BRI Unit Maleber dan berdasarkan uji t diperoleh nilai thitung sebesar 2.881 (Tabel 4.4) dengan probabilitas (Sig.) sebesar 0,009 yang lebih kecil dari α = 0,05, yang artinya dana pihak ketiga berpengaruh signifikan terhadap besarnya kredit yang diberikan.

Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa peningkatan atau penurunan dana pihak ketiga selama periode penelitian mempengaruhi penyaluran kredit secara signifikan. Semakin tinggi dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh perbankan, akan mendorong peningkatan jumlah kredit yang disalurkan, demikian pula sebaliknya. Hal ini dikarenakan dalam menjalankan fungsi perantara keuangan (financial intermediary), dana-dana yang dihimpun dari masyarakat atau yang disebut dengan dana pihak ketiga ternyata merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan untuk membiayai semua kegiatan operasionalnya, dana pihak ketiga bisa mencapai 80%-90% dari seluruh dana yang dikelola oleh bank (Dendawijaya, 2005:49), dan hal itu juga sejalan dengan pendapat Thomas Suyatno, dkk. (2001:33) yang menyatakan bahwa dana yang bersumber dari tabungan, depostio dan giro dapat digunakan untuk menyalurkan kredit kepada masyarakat yang memerlukan dan merupakan kegiatan utama bank sebagai lembaga intermediasi antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang kekurangan dana

Pengaruh Dana Pihak Ketiga Secara Parsial Terhadap ROA Pada BRI Unit Maleber Kabupaten Ciamis

Berdasarkan path analysis dana pihak ketiga secara parsial berpengaruh terhadap ROA dan berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai thitung sebesar 0,724 dengan nilai sig. sebesar 0,447 yang lebih besar dari α = 0,05, artinya dana pihak ketiga secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA dengan total pengaruhn sebesar 0,101 (10,1%), sedangkan sisanya sebesar 89,9%, pengaruh faktor lain yang tidak diteliti penulis selain dari dana pihak ketiga seperti modal sendiri, modal yang berasal dari pinjaman, hal itu sesuai dengan pendapat Mahsyud Ali (2004:265) yang menyatakan bahwa sumber dana bank dapat bersumber dari dana pihak kesatu yaitu dana yang merupakan modal sendiri bank dan dana pihak kedua yaitu dana yang merupakan pinjaman dari bank lain.

Sedangkan penelitian Elsa (2012) mengungkapkan faktor lain yang mempengaruhi ROA adalah LDR, CAR, dan BOPO.

Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa dana pihak ketiga yang yang diperoleh dari penjumlahan antara tabungan dan deposito mempunyai pengaruh tetapi tidak signifikan terhadap ROA. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar jumlah dana pihak ketiga tidak akan memberikan dampak yang besar dapat peningkatan ROA, hal itu dikarenakan dana pihak ketiga hanya sebagai sumber dana yang pada dasarnya dengan adanya dana pihak ketiga, pihak bank memiliki kewajiban pembayaran bunga atas dana pihak ketiga tersebut. Sehingga jika pihak bank dapat memanfaatkan atau mengelola dana ini secara optimal, baik dalam investasi ataupun menyalurkan kredit maka akan memberikan keuntungan, dengan kata lain dana pihak ketiga bukan faktor penentu dalam peningkatan pendapatan, melainkan sebagai modal untuk memperoleh pendapatan, sedangkan yang menentukan peningkatan pendapatannya adalah aktivitas usaha langsung bank seperti investasi ataupun penyaluran kredit. Menurut Taswan (2008) menyatakan bahwa dengan meningkatnya jumlah dana pihak ketiga sebagai sumber dana utama pada bank, bank menempatkan dana tersebut dalam bentuk aktiva produktif misalnya kredit. Penempatan dalam bentuk kredit akan memberikan kontribusi pendapatan bunga bagi bank yang akan berdampak terhadap profitabilitas (laba) bank.

Pengaruh Besarnya Kredit yang Diberikan Secara Parsial Terhadap ROA Pada BRI Unit Maleber Kabupaten Ciamis

Berdasarkan path analysis besarnya kredit yang diberikan secara parsial berpengaruh dan signifikan terhadap ROA dengan nilai thitung sebesar 4,232 dengan nilai sig. sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05, dan besar pengaruhnya adalah 0,486 (48,6%), sedangkan sisanya sebesar 51,4%

pengaruh faktor lain yang tidak diteliti penulis selain dari besarnya kredit seperti, tingkat kemacetan kredit, dan biaya operasional.

(10)

Jumlah kredit merupakan faktor yang utama dalam peningkatan pertumbuhan laba bank. Hal itu dikarenakan, kredit merupakan sumber utama penghasilan terbesar, sekaligus paling berisiko.

Hal ini mengindikasikan bahwa semakin besar kredit yang disalurkan maka akan semakin besar tingkat pendapat Bank, dan sebaliknya semakin kecil kredit yang disalurkan, maka akan semakin kecil tingkat pendapat bank bahkan dapat menyebabkan kerugian jika banyaknya kredit yang bermasalah. Oleh karena penyaluran kredit harus benar-benar dilakukan secara profesional dan optimal agar memberikan dampak positif terhadap pendapatan bank. hal ini seperti yang di ungkapkan oleh Rachmat Firdaus dan Maya Ariyanti (2009:50) yang mengemukakan bahwa:

“Walaupun laba bank tidak sepenuhnya ditentukan oleh perolehan bunga kredit, namun kualitas kredit akan sangat menentukan pendapatan bank yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap laba bank. Menurut Kasmir (2006:71) juga berpendapat bahwa : “Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan keuntungan atau laba”. Selanjutnya Kasmir (2007:38) mengemukakan juga bahwa laba yang diperoleh suatu bank diantaranya berasal dari hasil pemberian kredit yaitu dalam bentuk bunga yang dibebankan kepada nasabah. Semakin banyak kredit yang diberikan maka akan semakin baik, terutama dalam hal meningkatkan laba suatu bank sesuai dengan target laba yang di inginkan. Jika laba yang di inginkan besar maka bunga kredit juga besar dan sebaliknya jika laba yang di inginkan kecil maka bunga kreditnya juga kecil.

Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Besarnya Kredit yang Diberikan Secara Simultan Terhadap ROA Pada BRI Unit Maleber Kabupaten Ciamis

Dana pihak ketiga dan besarnya kredit yang diberikan secara simultan berpengaruh dan signifikan terhadap ROA dengan nilai Fhitung sebesar 14.900 dengan nilai Sig. sebesar 0,000 yang lebih kecil dari α = 0,05, dan besar pengaruhnya adalah sebesar 58,7%, sedangkan sisanya yaitu 41,3% merupakan pengaruh faktor lain yang tidak diteliti di luar dana pihak ketiga dan besarnya kredit yang disalurkan, seperti tingkat suku bunga dan biaya operasional. Adanya pengaruh dana pihak ketiga dan besarnya kredit yang disalurkan terhadap ROA mengindikasikan bahwa semakin besar dana pihak ketiga dan besarnya kredit yang diberikan, maka kemampuan bank dalam memperoleh pendapatan pun akan semakin besar.

Salah satu sumber dana Bank adalah berasal dari masyarakat luas dan lembaga lain akan tetapi sumber dana dari masyarakat luas merupakan sumber dana terpenting dalam kegiatan operasi bank karena mempunyai ukuran terbesar dalam mencapai keberhasilan, karena mencari dana dari sumber ini relatif mudah asalkan bank mampu memberikan bunga atau balas jasa lainnya kepada nasabah. Sehingga jelas hal ini juga menunjukkan bahwa aset terbesar bank berasal dari bunga hasil dari penyaluran kredit. Dalam keadaan kredit lancar semakin banyak kredit yang disalurkan bank maka akan semakin banyak pula pendapatan yang akan diterima bank. Menurut Siamat (2005) salah satu alasan terkonsentrasinya usaha bank dalam penyaluran kredit adalah sifat usaha bank sebagai lembaga intermediasi antara unit surplus dengan unit defisit, dan sumber utama dana bank berasal dari masyarakat sehingga secara moral mereka harus menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Pemberian kredit merupakan aktivitas bank yang paling utama dalam menghasilkan keuntungan, tetapi risiko yang terbesar dalam bank juga bersumber dari pemberian kredit. Hal itu juga sejalan dengan pendapat Dendawijaya (2005) yang menyatakan kegiatan bank setelah menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito adalah menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkannya.

Kegiatan penyaluran dana ini dikenal juga dengan istilah alokasi dana. Pengalokasian dana dapat diwujudkan dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan kredit. Menurut Kasmir, (2007) Pemberian kredit merupakan aktivitas bank yang paling utama dalam menghasilkan keuntungan.

Dari dua variabel yang diteliti dalam hal ini dana pihak ketiga dan besarnya kredit yang diberikan, variabel yang paling berpengaruh terhadap ROA adalah variabel besarnya kredit yang disalurkan, yang berarti besarnya kredit yang diberikan merupakan faktor yang paling memberikan kontribusi paling besar dalam peningkatan ROA. Hal itu sejalan dengan pendapat. Menurut Kasmir, (2007) yang menyatakan bahwa pemberian kredit merupakan aktivitas bank yang paling utama dalam menghasilkan keuntungan. Sedangkan dana pihak ketiga merupakan sumber dana bank, yang

(11)

jika tidak dimanfaatkan hanya akan mengurangi pendapatan karena adanya kewajiban pembayaran bunga atas dana pihak ketiga tersebut.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Dana pihak ketiga terbesar pada Desember 2011 dengan peningkatan tertinggi April 2011.

Kredit terbesar yang diberikan adalah pada bulan Desember 2012 dengan peningkatan tertinggi pada bulan Juni 2012. ROA tertinggi pada bulan Desember 2012 dengan peningkatan ROA tertinggi pada bulan Mei 2012 dan Agustus 2012. Dana pihak ketiga berpengaruh dan signifikan terhadap besarnya kredit yang diberikan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Maleber Ciamis.

Dana pihak ketiga secara parsial berpengaruh tidak signifikan dan besarnya kredit yang diberikan berpengaruh signifikan terhadap ROA. Secara Simultan Dana pihak ketiga dan besarnya kredit yang diberikan berpengaruh signifikan terhadap ROA pada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Maleber Ciamis.

Saran

Dana pihak ketiga pengaruh tidak signifikan terhadap return on assets, yang disebabkan peningkatan dana pihak ketiga relatif tidak seiring dengan peningkatan ROA, yang mengindikasikan kurang optimalnya pemanfaatan dana pihak ketiga dalam menghasilkan laba perusahaan, oleh karena itu diharapkan perusahaan dapat lebih meningkatkan penyaluran kredit dengan memanfaatkan dana pihak ketiga, yang diiringi dengan pengawasan dan pembinaan debitur, guna mencegah kredit macet

DAFTAR PUSTAKA

Anjar Permana. 2012. Jurnal Pengaruh Kredit yang Diberikan dan Risiko Kredit Terhadap Rentabilitas. Koleksi Jurnal Universitas Siliwangi Tasikmalaya. [Online] Tersedia : http://journal.unsil.ac.id/jurnalunsil-html Diakses Tanggal : 25 September 2013.

Dahlan Siamat. 2005. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Dewi Gusti Ayu. 2009. Jurnal Pengaruh Tabungan Dan Deposito Terhadap Rentabilitas. Koleksi

Jurnal Universitas Gunadarma. [Online] Tersedia

http://id.pdfsb.com/readonline/59464e4564513131585856354458356d56413d3d-7022062.

Diakses Tanggal : 25 September 2013

Ekan Ratna Wilis. 2009. Jurnal pengaruh aktiva produktif terhadap Return On Assets. Jurnal Perpustakaan Pusat Unikom. [Online] Tersedia :http://elib.unikom.ac.id/gdl.php?mod=

browse&op=read&id=jbptunikompp-gdl-ekarat-4113 Diakses Tanggal : 25 September 2013 Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Per 1 September 2007. Jakarta :

Salemba Empat.

Indra Bastian dan Suhardjono. 2006. Akuntansi Perbankan. Jakarta: Salemba Empat

Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Edisi Kesatu Cetakan Kelima. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Lapoliwa dan Daniel S. Kuswandi. 2000. Manajemen Perbankan Jilid 1. Jakarta: Institut banker Indonesia

Lukman Dendawijaya. 2005. Manajemen Perbankan, Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.

Malayu S.P. Hasibuan. 2006. Dasar-dasar Perbankan, Jakarta : PT Bumi Aksara.

Masyud Ali. 2004. Asset Liabilities Management Menyiasati Risiko Pasar Operasional Dalam Perbankan. Jakarta : PT. Elek Media Komputindo.

Moch Nazir. 2005. Metodologi penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia Nirwan Sitepu. 1994. Path Analysis. Jakarta: Ghalia Indonesia

Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.

(12)

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 2010. Sejarah dan Struktur Organisasi Bank Rakyat Indonesia. [Online] Tersedia : http://www.bri.co.id Diakses tanggal : 02 April 2013

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Surat Edaran Bank Indonesia No.3/30/DPNP, tanggal 14 Desember 2001.

Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP, tanggal 31 Mei 2004.

Surat Edaran KP.NOSE S. 255-KTN/11/86 tanggal 08 November 1986

Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 30/267/KEP/DIR, tanggal Februari 1998 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Produktif.

Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 30/277/KEP/DIR tanggal 19 Maret 1998 tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank yang diperbaharui melalui Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.

Thomas Suyanto. 2001. Dasar-dasar Perkreditan. Jakarta : P.T Gramedia Pustaka Utama

Undang-Undang RI No. 10 Tahun 1998. Perubahan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Jakarta : Sinar Grafika.

Veithzhal Rivai dan Andria Permata Veithzhal. 2007. Credit Management handbook. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Referensi

Dokumen terkait

Utang yang digunakan oleh perusahaan sektor manufaktur pada tahun pengamatan sudah mencapai titik maksimum atau dapat dimaknai bahwa perusahaan telah menggunakan utang

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang Merupakan salah satu

Untuk memudahkan pengelompokan calon penerima bantuan dan mengantisipasi serta mencegah kesalahan dalam menyalurkan dana bantuan maka diterapkan metode data mining teknik

4.2 Merangkum hasil pengamatan dan menceritakan manusia, perubahan dan keberlanjutan dalam waktu pada masa pra aksara, Hindu Buddha, Islam dalam aspek pemerintah, sosial, ekonomi,

(2) Konsultasi hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf b merupakan permohonan masukan dan saran yang disampaikan oleh masyarakat dan/atau pemerintah daerah untuk

Kajian ini bertujuan mengkaji berita mengenai isu-isu golongan ekstremisme dari sudut gerakan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dalam akhbar berbahasa Inggeris iaitu

32 Universitas Jambi 0010096705 ILHAM Kontribusi Permainan Hitam Hijau dan Sentuh Batu Terhadap Keterampilan Lari Sprint Siswa Putra SMP Negeri 11 Kota Jambi 33 Universitas

pada konsentrasi sama, titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan non-