• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting Untuk Penentuan Guru Berprestasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting Untuk Penentuan Guru Berprestasi"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SENATEK 2015 | Malang, 17 Januari 2015 508

Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting Untuk Penentuan Guru Berprestasi

Alexius Endy Budianto¹, Eris Dianawati²

1) Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kanjuruhan Malang e-mail: 2) endybudianto@yahoo.com, endybudianto@unikama.ac.id

ABSTRAK

Proses evaluasi kinerja guru pada Sekolah Menengah Pertama di Malang mempunyai kelemahan yang terjadi yaitu Indeks Prestasi (IP) setiap guru belum dapat menentukan grade atau tingkat untuk penentuan guru berprestasi secara langsung. Dan pada setiap Sekolahan dilakukan evaluasi kinerja guru hanya dengan mengevaluasi pengajaran yang dilakukan oleh guru kepada siswa. Tetapi tidak meliputi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

sehingga belum adanya pemberian penghargaan terhadap guru yang berprestasi dengan meliputi kriteria atau penilain tersebut. Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW), bertujuan untuk membangun sistem pendukung keputusan dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) yang mendukung para pengambil keputusan dalam penentuan guru berprestasi di Sekolah Menengah Pertama di Malang dan dapat dijadikan landasan dalam memberikan penghargaan terhadap guru sehingga dapat bermanfaat bagi kemajuan peningkatan kualitas akademik dan kelembagaan.

Hasil Kesimpulan dari Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk Penentuan Guru Berprestasi ini terbukti dapat digunakan sebagai media alternatif dalam membantu menentukan guru berprestasi menurut kriteria–

kriteria yang telah ditentukan yaitu kriteria pengajaran, penelitian dan pengabdian.

Keywords: Sistem Pendukung Keputusan, Penentuan Guru Berprestasi

ABSTRACT

Faculty performance evaluation process at the Junior High School in Malang has a weakness that occurs the Achievement Index (IP) each lecturer has not been able to determine the grade or level for the determination of outstanding Teacher directly. And at every university faculty performance evaluation only to evaluate the teaching is done by the lecturer to the students. But does not include research and community service. so the lack of awards to outstanding faculty to include the criteria or assessment. Decision Support System Using Simple Additive Weighting Method (SAW), aims to build a decision support system Simple Additive Weighting method (SAW) that supports decision makers in determining the achievement Teacher at the Junior High School in Malang and can be used as a foundation to pay tribute to the teachers so as to be useful to the advancement of academic and institutional quality improvement.

Conclusions The results of the Decision Support System Using Simple Additive Weighting Method (SAW) for the Determination of Outstanding Teacher is shown to be used as an alternative medium in helping to determine the outstanding Teacher according to the criteria that have determined the criteria of teaching, research and service.

Keywords: Decision Support Systems, Determination Achievement Teacher

(2)

SENATEK 2015 | Malang, 17 Januari 2015 509 Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi sekarang ini berkembang dengan begitu pesatnya, sehingga segala bentuk arus informasi dapat dengan mudah diperoleh. Komputer saat ini telah menjadi suatu hal yang sangat berperan di masyarakat. Perkembangan ini tidak hanya terjadi di Negara maju saja namun juga di Negara berkembang. Komputer sebenarnya tidak berbeda dengan produk teknologi lainnya seperti kereta api, pesawat terbang, mobil, televisi, dan lain- lain. Apa yang membedakan komputer dengan produk lainnya adalah kemampuannya untuk dapat diprogram guna melaksanakan berbagai macam tugas dengan kecepatan yang tinggi. Pada dasarnya tugas manusia dalam aktifitas sehari-hari sangat padat dan dipenuhi berbagai macam kesibukan, sehingga untuk mempermudah pekerjaannya manusia membutuhkan sesuatu yang dapat membantu mengurangi beban pekerjaan mereka. Oleh karena itu, teknologi informasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat dewasa ini. Masyarakat dapat merasakan layanan teknologi informasi dan berbagai teknologi yang dikembangkan berdasarkan pada perangkat komputer.

Kegunaan komputer tidak hanya sebagai penyimpan dan pengolah data, melainkan mampu mengkaji informasi bagi pengguna, sehingga mampu menyediakan pilihan untuk mendukung pengambilan keputusan yang dapat dilakukan (Sri Eniyati, 2010). Pengambilan keputusan merupakan aktifitas utama manajemen yang sangat menentukan keberadaan suatu organisasi. Kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat berakibat fatal terhadap suatu organisasi. Karena aktivitas ini sangat penting, maka para ahli manajemen senantiasa mencari sistem, metode dan teknologi yang dapat membantu manajemen dalam melaksanakan tugas tersebut. Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi,

dikembangkanlah berbagai sistem pembantu manajemen diantaranya Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang berbasis komputer (Computer Based Decision Support System).

Sistem ini adalah suatu sistem yang berbasis komputer yang dirancang untuk meningkatkan efektifitas pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang bersifat semi terstruktur atau tidak terstruktur. Dalam rangka memberikan penghargaan kepada guru yang telah bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta pengabdian kepada masyarakat, maka dari itu guru berhak mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan kinerja akademiknya.

Sistem penghargaan terkait dengan aspirasi dan motivasi di kalangan guru ini diharapkan menjadi salah satu cara dalam pengembangan manajemen akademik di Sekolahan. Selain itu sistem penghargaan akan merupakan salah satu unsur penting dan memiliki peran dalam menumbuh kembangkan suasana akademik, yang pada akhirnya dapat mempercepat perkembangan masyarakat ilmiah masa kini dan masa depan sesuai dengan yang diharapkan.

Sistem penghargaan ini harus sejalan dan sesuai dengan harkat dan martabat guru sebagai penggali dan pengembang ilmu, teknologi, dan seni serta budaya, dan pengabdian kepada masyarakat.

MetodePenelitian/Pengabdian Kepada Masyarakat

Metodologi yang digunakan dalam mengerjakan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Observasi

Melakukan pengamatan secara langsung kepada sekolahan yang akan dilakukan penelitian,

dengan melihat suasana kelas ketika pembelajaran sedang berjalan serta mendatangi ruang

guru dan menganalisa secara langsung.

(3)

SENATEK 2015 | Malang, 17 Januari 2015 510 Wawancara

Melakukan wawancara untuk mengumpulkan data – data yang diperlukan berkaitan dengan penentuan guru berprestasi. Yaitu dilakukan tanya jawab langsung kepada sumber- sumber yang berhubungan dengan penelitian yaitu dengan Kepala Sekolah

Studi Pustaka

Mempelajari dan memahami landasan teori yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas yaitu masalah yang berkaitan dengan sistem pendukung keputusan untuk penentuan guru berprestasi.

Analisis dan Desain Sistem

Membuat dan merancang sistem pendukung keputusan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk Penentuan Guru Berprestasi.

Implementasi pada Program

Pada tahap ini rancangan yang akan dibuat diimplementasikan pada sistem pendukung keputusan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk Penentuan Guru Berprestasi berbasis web dengan PHP dan MySQL.

Uji Coba Program

Melakukan uji coba terhadap sistem yang sudah dirancang. Proses ini diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan dalam sistem dan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem yang telah dibuat.

Hasil danPembahasan

Analisa Kebutuhan Umum

Sistem yang dikembangkan adalah sebuah sistem perangkat lunak yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan atau biasa disebut DSS yaitu sistem pendukung keputusan untuk penentuan guru berprestasi menggunakan sebuah metode Simple Additive Weighting (SAW).

Bagian ini menjelaskan kebutuhan sistem yang digunakan baik kebutuhan fungsional dan non- fungsional perangkat lunak. Desain sistem diimplementasikan menggunakan Data Flow Diagram (DFD), Conseptual Data Model (CDM), Physical Data Model (PDM), dan Flowchart.

Pembuatan user interface menggunakan pemrograman PHP dengan tools Dreamweaver.

Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional perangkat lunak adalah kebutuhan akan fungsi dan utilitas perangkat lunak yang akan dibuat. Dengan kebutuhan fungsional ini akan dapat dilihat apa saja yang akan dapat dilakukan oleh perangkat lunak. Di bawah ini dijelaskan beberapa kebutuhan sistem baik dari segi pengguna maupun dari sistem yang digunakan, seperti dijelaskan pada tabel di bawah ini:

Tabel 1. Analisa Kebutuhan Sistem

No Aktivitas Kebutuhan pengguna Kebutuhan sistem

1. Pengguna menjalankan aplikasi pada browser.

Pada proses ini pengguna menjalankan sistem pada semua perangkat browser yaitu pada Mozilla Firefox, Google Chrome, serta Internet Ekplorer.

Sistem dapat berjalan pada semua perangkat browser.

2. Login pengguna Pada proses ini petugas evaluasi kinerja guru, pimpinan, guru dan admin dapat melakukan login.

Sistem dapat berjalan apabila dari masing-masing pengguna melakukan login dengan menggunakan id yang sudah terdaftar.

3. Pengguna memasukan username dan password

Pengguna memasukan username dan password, dan password tidak bersifat cashsensitif yang artinya pengguna bisa mempunyai password yang

menggabungkan angka, huruf kecil serta huruf kapital.

Sistem akan mengecek apakah username

dan password cocok dengan yang ada pada

database, jika cocok maka pengguna dapat

melakukan aktifitas pada sistem aplikasi

penentuan guru berprestasi.

(4)

SENATEK 2015 | Malang, 17 Januari 2015 511

No Aktivitas Kebutuhan pengguna Kebutuhan sistem

4. Pengguna melakukan proses data kriteria.

Pada proses ini yang bertugas adalah admin dan petugas. Yang artinya admin dan petugas dapat melakukan proses insert, update, view dan delete data kriteria.

Sistem akan menampilkan data – data kriteria, dan memberikan tempat untuk admin dan petugas untuk melakukan insert, update, view dan delete data kriteria.

5. Pengguna melakukan proses data kriteria.

Pada proses ini yang bertugas adalah admin dan petugas. Yang artinya admin dan petugas dapat melakukan proses insert, update, view dan delete data kriteria.

Sistem akan menampilkan data – data kriteria, dan memberikan tempat untuk admin dan petugas untuk melakukan insert, update, view dan delete data kriteria.

6. Manajemen sistem Pada proses ini yang bertugas adalah admin. Admin melakukan proses insert, update, view dan delete data alternatif, kriteria, klasifikasi dan analisa guru berprestasi. Serta dapat melihat data – data pengguna yang berhubungan dengan sistem.

Sistem menerima id admin dan memberikan tempat untuk melakukan proses insert, update, delete, view data alternatif, kriteria, dan proses analisa guru berprestasi.

7. Proses perhitungan dengan

menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW)

Pada proses ini pengguna menginputkan data alternatif, data kriteria, data himpunan kriteria untuk masing – masing alternatif dan kemudian memilih bobot kriteria mana yang paling tertinggi yang nantinya akan digunakan dalam perhitungan SAW.

Sistem akan memproses metode SAW yang sudah dimasukan data – data alternatif, dan diberi bobot penilaian sesuai dengan kriteria-kriteria yang ada.

8. Melihat hasil analisa guru berprestasi

Hasil analisa guru ini didapatkan ketika pengguna memasukan masing – masing bobot kriteria penilaian yang nantinya akan diproses oleh sistem.

Sistem akan menunjukkan laporan hasil penentuan guru berprestasi dimulai dari menampilkan data alternatif beserta kriteria masing – masing alternatif.

Kemudian ditampilkan hasil normalisasi dari masing – kriteria, dan yang terakhir ditampilkan hasil perangkingan dari masing – masing alternatif. Kemudian sistem akan memberitahukan alternatif mana yang akan disarankan sebagai guru berprestasi.

9. Laporan Hasil Penentuan Guru Berprestasi

Pada proses ini, petugas akan mencetak hasil penentuan guru berprestasi dalam bentuk Microsoft Office Word.

Sistem akan memproses agar petugas dapat mencetak hasil penentuan guru berprestasi.

Kebutuhan Non Fungsional

Untuk kebutuhan non fungsional, dibutuhkan user friendly interfacing yaitu interface harus mudah dipahami, rendah interaksi, tata letak Form standard dan berorientasi pada kesederhanaan dengan mengedepankan karakteristik user yang awam teknologi dan membutuhkan tingkat visibility (jarak penglihatan) tinggi. Pada Sekolah Menengah Pertama di Malang yang memakai sistem pendukung keputusan penentuan guru berprestasi adalah civitas akademik yaitu pimpinan Sekolahan dan petugas evaluasi kinerja guru.

Desain Sistem

Perangkat yang digunakan untuk memodelkan suatu sistem diantaranya adalah: Context Diagram (CD), Data Flow Diagram (DFD), Conceptual Data Model (CDM), Physical Data Model (PDM), Flowchart.

Context Diagram (CD)

Context Diagram dalam DFD bisa disebut sebagai DFD level-0. Di dalam context diagram

terdapat bagian-bagian penting yaitu, beberapa entitas yang meliputi admin, petugas, guru serta

(5)

SENATEK 2015 | Malang, 17 Januari 2015 512 pimpinan, bagian penting yang lainnya adalah proses sistem pendukung keputusan untuk penentuan guru berprestasi dan arus data yang menghubungkan antara entitas admin, petugas, guru serta pimpinan dengan sistem. Berikut adalah context diagram sistem pendukung keputusan untuk penentuan guru berprestasi:

Gambar 1. Context Diagram (DFD Level 0)

DFD Level 0 terdiri dari satu simbol proses untuk identifikasi aplikasi yang menggambarkan keseluruhan sistem dan empat entitas yang berinteraksi dengan sistem yaitu admin, pimpinan sekolahan, guru dan petugas evaluasi kinerja guru. Untuk entitas admin, data yang masuk ke sistem adalah data login, data kriteria, data himpunan kriteria, data guru, data klasifikasi dan data analisa guru. Sedangkan data yang masuk ke entitas admin dari sistem adalah data konfirmasi login, data konfirmasi kriteria, data konfirmasi himpunan kriteria, data konfirmasi guru, data konfirmasi klasifikasi, dan data konfirmasi analisa guru. Untuk entitas petugas evaluasi kinerja guru, data yang masuk ke sistem adalah data login. Sedangkan data yang masuk ke entitas admin dari sistem adalah data konfirmasi login, data konfirmasi kriteria, data konfirmasi himpunan kriteria, data konfirmasi guru, data konfirmasi klasifikasi, dan data konfirmasi analisa guru.

Untuk entitas pimpinan sekolahan yaitu data yang masuk ke sistem adalah data login, dan data yang masuk ke entitas pimpinan sekolahan dari sistem adalah data konfirmasi login, data konfirmasi guru, data perhitungan analisa guru dan data kriteria. Dan yang terakhir adalah entitas guru, data yang masuk kedalam sistem adalah data login, data klasifikasi dan data guru, sedangkan data yang masuk kedalam entitas guru adalah data konfirmasi login, data guru, dan data klasifikasi.

Context Diagram (CD) atau DFD level 0 di atas apabila dilakukan pemilahan (Decomposition) akan didapatkan level berikutnya yaitu DFD level 1. Terdapat beberapa proses dalam DFD level 1 ini, yang akan menghasilkan gambaran tujuan data yang selanjutnya akan menghasilkan bentuk entitas yang dapat digunakan sebagai database.

Data Flow Diagram Level 1 (DFD Level 1)

DFD pada level 1 ini adalah proses selanjutnya dari DFD level 0, dimana akan membahas

secara keseluruhan entitas yaitu entitas admin, entitas petugas, entitas pimpinan serta entitas

guru berhubungan dengan sistem yang didalamnya terdapat olah data login, olah data kriteria,

olah data guru, olah data himpunan kriteria, olah data klasifikasi serta olah data perhitungan

analisa guru. Semua entitas tersebut juga akan berhubungan dengan database. Dalam database

terdapat beberapa tabel yaitu tabel login, tabel kriteria, tabel himpunan, tabel alternatif (guru),

serta tabel klasifikasi yang akan menyimpan seluruh proses pada sistem. DFD level 1 secara

keseluruhan dari sistem ini dapat digambarkan sebagai berikut:

(6)

SENATEK 2015 | Malang, 17 Januari 2015 513 Gambar 2. DFD Level 1

Data Flow Diagram (DFD) level 1 menjelaskan proses yang terjadi didalam sistem dan merupakan penjabaran dari diagram konteks. DFD Level 1 mempunyai 6 proses yang menggambarkan aliran data dan interaksi antara bagian pimpinan, petugas, guru dan admin dengan sistem. Proses yang terjadi di DFD Level 1 yaitu, proses olah data login, proses olah data kriteria, proses olah data guru, proses olah data klasifikasi, proses olah data himpunan kriteria serta proses olah data perhitungan analisa guru.

Proses olah data login adalah proses dimana semua entitas yaitu entitas admin, petugas, guru dan pimpinan dapat mengolah proses login. Proses olah data login dimana dari semua entitas data yang masuk kedalam proses olah data login adalah username dan password dari masing – masing entitas. Sedangakan data yang masuk ke entitas dari proses olah data login adalah data konfirmasi login. Proses olah data kriteria dimana dari entitas admin data yang masuk adalah data-data kriteria yang akan diproses dan diolah data kriteria dan disimpan pada database kriteria. Setelah itu data yang disimpan pada database kriteria akan diproses dan ditampilkan kembali kepada entitas admin. Sedangkan untuk entitas petugas dan pimpinan sistem akan menampilkan konfirmasi data kriteria.

Proses olah data himpunan kriteria dimana dari entitas admin data yang masuk adalah data-data himpunan kriteria yang akan diproses dan diolah data himpunan kriteria dan disimpan pada database himpunan. Setelah itu data yang disimpan pada database himpunan akan diproses dan ditampilkan kembali kepada entitas admin. Sedangkan untuk entitas petugas, sistem akan menampilkan konfirmasi data himpunan kriteria. Proses olah data guru dimana dari entitas admin data yang masuk adalah data-data guru yang akan diproses dan diolah data guru dan disimpan pada database alternatif. Setelah itu data yang disimpan pada database alternatif akan diproses dan ditampilkan kembali kepada entitas admin. Pada proses olah data guru ini, guru juga dapat memasukkan data – data guru kedalam sistem yang nantinya akan ditampilkan kembali oleh sistem. Sedangkan untuk entitas pimpinan dan petugas sistem akan menampilkan proses olah data guru.

Proses olah data klasifikasi dimana dari entitas admin dan entitas guru, data yang masuk adalah data-data klasifikasi yang akan diproses dan diolah data klasifikasi dan disimpan pada database klasifikasi. Setelah itu data yang disimpan pada database klasifikasi akan diproses dan ditampilkan kembali kepada entitas admin dan entitas guru. Sedangkan untuk entitas petugas, sistem akan menampilkan proses olah data klasifikasi.

Yang terakhir adalah proses perhitungan analisa guru dimana dari entitas admin data yang

masuk adalah data-data perhitungan analisa guru yang akan diproses dan diolah data

perhitungan analisa guru. Kemudian data-data yang tersimpan pada database kriteria, database

(7)

SENATEK 2015 | Malang, 17 Januari 2015 514 himpunan, database alternatif, dan database klasifikasi diproses kembali pada perhitungan analisa guru dan ditampilkan hasil analisa guru kepada entitas admin. Sedangkan untuk entitas petugas dan entitas pimpinan, sistem akan menampilkan proses perhitungan analisa guru.

Data Flow Diagram Level 2 (DFD Level 2) dari Proses Login

Gambar 3. DFD Level 2 Proses Login

DFD level 2 proses login menjelaskan bahwa user yaitu entitas admin, entitas, petugas, entitas pimpinan dan entitas guru harus menginputkan username dan password terlebih dahulu sebelum memasuki sebuah sistem. Setelah menginputkan username dan password, sistem akan mengecek apakah username dan password tersebut cocok dengan data yang akan ada di tabel login yang sebelumnya sudah diinputkan oleh user. Jika cocok maka entitas admin, entitas pimpinan, entitas guru dan entitas petugas evaluasi kinerja guru berhasil masuk kedalam sistem. Jika username atau password tidak cocok maka tidak dapat melakukan proses login atau tidak dapat masuk ke dalam sistem aplikasi pendukung keputusan penentuan guru berprestasi.

Untuk entitas admin dapat mengetahui user yang berhubungan dengan sistem, Dan user juga dapat mengganti password sesuai dengan keinginannya.

Data Flow Diagram Level 2 (DFD Level 2) dari Proses Olah Data Klasifikasi

Gambar 4. DFD Level 2 Proses Olah Data Klasifikasi

Dalam DFD level 2 proses olah data klasifikasi terdapat dua proses yaitu proses olah data

klasifikasi sendiri dan proses edit data klasifikasi. Pada olah data klasifikasi akan ditampilkan

data guru yang diambil dari tabel alternatif, kemudian dilakukan edit data klasifikasi yang

datanya diperoleh dari tabel kriteria yang telah berhubungan dengan tabel alternatif dan

kemudian ditampilkan kembali pada proses olah data klasifikasi. Jadi pada setiap data alternatif

telah mempunyai data kriterianya masing – masing.

(8)

SENATEK 2015 | Malang, 17 Januari 2015 515 Data Flow Diagram Level 2 (DFD Level 2) Proses Perhitungan Analisa Guru Berprestasi

Gambar 5. DFD Level 2 Proses Perhitungan Analisa Guru Berprestasi

Dalam DFD Level 2 proses perhitungan analisa guru berprestasi terdapat lima proses yang dimulai dari analisa guru yang kemudian sistem akan menampilkan data kriteria yang akan ditentukan bobot dari setiap kriteria tersebut. Setelah itu dilakukan proses yaitu perhitungan antar kriteria, perhitungan bobot alternatif yang akan menampilkan hasil analisa guru berprestasi. Dari proses hasil analisa tersebut akan ditampilkan kembali ke entitas admin.

Conceptual Data Model (CDM)

Gambar 6. Conceptual Data Model (CDM) sistem

ERD di atas menjelaskan relasi atau hubungan antar tabel pada sistem pendukung keputusan penentuan guru berprestasi. Tabel-tabel yang saling berelasi di atas menunjukkan proses tersimpannya data berupa record-record yang dapat digunakan pada tabel yang saling berhubungan. Terdapat field pada tabel kriteria yang merupakan hasil relasi dengan tabel himpunan yang bersifat one to many, sedangkan tabel himpunan berelasi dengan tabel alternatif yang bersifat many to many yang akhirnya terciptanya tabel baru yaitu tabel klasifikasi.

Sedangkan pada tabel login tidak berelasi dengan tabel manapun.

(9)

SENATEK 2015 | Malang, 17 Januari 2015 516 Physical Data Model (PDM)

Gambar 7. Physical Data Model (PDM) dari CDM yang Telah Digenerate

Hasil generate dari Conceptual Data Model (CDM) menghasilkan Physical Data Model (PDM). PDM menunjukkan hasil relasi antar tabel. Field-field yang saling berhubungan menunjukkan jalannya penyimpanan data dari satu tabel ke tabel lainnya. Record yang telah masuk ke dalam tabel akan digunakan untuk perhitungan dalam metode SAW.

Kesimpulan

Berdasarkan pembuatan Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk Penentuan Guru Berprestasi ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Untuk membangun Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk Penentuan Guru Berprestasi dibuat melalui tahap–

tahap yaitu tahap observasi, wawancara, perancangan sistem, pembuatan program serta implementasi program yang diperoleh hasil output berupa grade atau tingkatan atau ranking untuk penentuan guru berprestasi. Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk Penentuan Guru Berprestasi ini terbukti dapat digunakan sebagai media alternatif dalam membantu menentukan guru berprestasi menurut kriteria–

kriteria yang telah ditentukan yaitu kriteria pengajaran, penelitian dan pengabdian.

Acuan Rerefensi

[1] Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Andi.Yogyakarta , [2] Andri Kristanto. 2008.

Perancangan Sistem Informasi Dan Aplikasinya. Gaya Media. Yogyakarta [3] Darmastuti, Destriyana. 2013. Implementasi Metode Simple Additive Weighting (Saw) Dalam Sistem Informasi Lowongan Kerja Berbasis Web Untuk Rekomendasi Pencari Kerja Terbaik.(http://jurnal.untan.ac.id/ index.php/ justin/ article/view/2658), [4] Gordon B. Davis. 1991.

Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian 1. PT Pustaka Binamas Pressindo.

Jakarta [5] Jogiyanto HM. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta. [6] Jogiyanto HM. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta.

[7] Kusumadewi, S. Hatati, S. Harjoko, A. dan Wardoyo, R. 2006. Fuzzy Multi-Attribute Decision

Making (FUZZY MADM), Graha Ilmu, Yogyakarta. [8] Maulana, Karman. 2011. Sistem

Pendukung Keputusan Penilaian Karyawan Berprestasi Berdasarkan Kinerja Berbasis Web

Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP ).

(10)

SENATEK 2015 | Malang, 17 Januari 2015 517 Daftar Pustaka

1. Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Andi.Yogyakarta.

2. Andri Kristanto. 2008. Perancangan Sistem Informasi Dan Aplikasinya. Gaya Media.

Yogyakarta.

3. Darmastuti, Destriyana. 2013. Implementasi Metode Simple Additive Weighting (Saw) Dalam Sistem Informasi Lowongan Kerja Berbasis Web Untuk Rekomendasi Pencari Kerja Terbaik.(http://jurnal.untan.ac.id/index.php/justin/article/view/2658)

4. Gordon B. Davis. 1991. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian 1. PT Pustaka Binamas Pressindo. Jakarta.

5. Jogiyanto HM. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta.

6. Kartiko, Dani. 2010. Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Beasiswa di

PT.Indomarco Prismatama Cabang Bandung.

(http://www.scribd.com/doc/.../jbptunikompp-gdl-danikartik-22470-19-20.unik-)

7. Kusumadewi, S. Hatati, S. Harjoko, A. dan Wardoyo, R. 2006. Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (FUZZY MADM), Graha Ilmu, Yogyakarta.

8. Maulana, Karman. 2011. Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Karyawan Berprestasi Berdasarkan Kinerja Berbasis Web Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP ).

(http://repository. upnyk.ac.id/ 1088/1 /skripsi.pdf)

Gambar

Tabel 1.  Analisa Kebutuhan Sistem
Gambar 1. Context Diagram (DFD Level 0)
Gambar 3. DFD Level 2 Proses Login
Gambar 5. DFD Level 2 Proses Perhitungan Analisa Guru Berprestasi
+2

Referensi

Dokumen terkait

Surya atau Matahari pada penjabaran diatas memiliki arti bahwa pemimpin harus dapat menjadi sumber penerangan bagi masyarakatnya. Karakter pemimpin yang harus mampu menjadi

Berdasarkan hasil pengujian DGA Transformator#3 150/20 kV Gardu Induk Cibatu mengindikasikan telah terjadi arching (short circuit) pada internal Transformator#3 150/20 kV GI

Artikel ini membahas tentang komunikasi pemasaran pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Qomar Palembang. Hal ini dilatar belakangi oleh persoalan dalam komunikasi

Bahan penelitian utama adalah data rekam medik pasien rawat inap yang didiagnosis akhir menderita diabetes melitus tipe 2 dan stroke iskemik di Rumah Sakit “X” Sidoarjo selama

Kita sebagai makhluk sosial tidak akan bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Salah satu bentuk kerja sama kita dengan orang lain yaitu dengan membentuk kelompok sosial. Dalam

Hasil penelitian menunjukan Persepsi audiens dalam menanggapi tayangan Bukan Sekedar Wayang adalah tayangan ini melestarikan budaya wayang golek dengan menampilkan ciri khas

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Rentra-SKPD) Renstra SKPD ini merupakan dokumen perencanaan jangka menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berisi

Rasio Uji Likelihood untuk uji signifikansi keseluruhan dari p koefisien untuk variabel independen dalam model dapat ditunjukan dengan cara yang sama seperti kasus