• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ucapan Salam dalam Bahasa Jepang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ucapan Salam dalam Bahasa Jepang."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

UCAPAN SALAM DALAM BAHASA JEPANG

Ni Made Andry Anita Dewi

Program Studi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana Jalan Pulau Nias No.13 Sanglah Denpasar 80114

Telp/Fax: (0361) 224121, E-mail: gadiskyoto@yahoo.co.jp

ABSTRAK

Ucapan salam merupakan ungkapan dasar dalam hubungan antara manusia untuk menjaga hubungan baik dengan relasi ataupun kerabat. Dalam bahasa Jepang terdapat banyak ungkapan yang dipresentasikan sebagai ucapan salam untuk kehidupan sehari-hari masyarakatnya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan dan menganalisis bentuk, fungsi dan makna ucapan salam dalam bahasa Jepang khususnya ucapan salam saat memasuki dan meninggalkan suatu tempat berdasarkan teori fungsi baha sa yang dikemukakan oleh Leech. Data-data yang dianalisis pada penelitian ini bersumber pada novel bahasa Jepang yang berjudul Beautiful Life karya Eriko Kitagawa. Beberapa bentuk ucapan salam yang digunakan saat memasuki dan meninggalkan suatu tempat adalah tadaima, okaerinasai, ojamashimasu, shiturei shimasu, gomenkudasai, dan irasshai. Fungsi dan makna yang terdapat dalam masing-masing ucapan salam tersebut tergantung dari kondisi dan situasi yang ada.

Kata kunci: ucapan salam, salam bahasa Jepang, bentuk ucapan salam, fungsi ucapan salam, makna ucapan salam

ABSTRACT

Greeting is a basic expression of the relationship between humans to maintain good relations with relations or relatives. In the Japanese language there are many expressions are presented as a greeting in daily life of their own community. This study aims to identify and analyze the form, function and meaning of a greeting in Japanese, especially greeting upon entering and leaving a place based on the theory of functions of language proposed by Leech. The data analyzed in this study originated on Japanese novel titled Beautiful Life by Eriko Kitagawa. Some forms of greeting used when entering and leaving a place are tadaima, okaerinasai, ojamashimasu, shiturei shimasu, gomenkudasai, and irasshai. Function and meaning contained within each greeting depends on the conditions and situation.

Keyword: greetings, Japanese greetings, greetings form, greetings function, greetings meaning

1. PENDAHULUAN

Ucapan salam dalam bahasa Jepang merupakan hal yang tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari masyarakatnya sendiri sebagai penutur bahasa tersebut. Salam yang diucapkan antar masyarakat Jepang sendiri merupakan dasar untuk menjaga komunikasi, serta keharmonisan hubungan antara individu.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan dan menganalisis bentuk, fungsi dan makna ucapan salam dalam bahasa Jepang dengan menggunakan teori fungsi bahasa yang dikemukakan oleh Leech (1997:51-52). Data-data yang dianalisis pada penelitian ini bersumber pada novel bahasa Jepang yang berjudul Beautiful Life karya Eriko.

▸ Baca selengkapnya: arti salam psht

(2)

permintaan. Selain itu, basa-basi bahasa Batak juga berfungsi sebagai (2) bentuk kepedulian terhadap orang lain seperti saat orang berduka, bersuka cita berupa pujian.

2. BAHAN DAN METODE

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori fungsi bahasa yang dikemukakan oleh Leech (1997:51-52). Leech mengklasifikasikan fungsi bahasa dalam lima kelompok yaitu: fungsi informasional, ekspresif, direktif, estetis dan fatik. Fungsi fatik berorientasi untuk memelihara hubungan yang baik dalam kelompok masyarakat atau sosial. Penggunaan ucapan salam merupakan salah satu bagian dari fungsi fatik.

Penelitian mengenai penggunaan ucapan salam yang berkaitan dengan salam saat memasuki dan meninggalkan suatu tempat seperti rumah atau ruangan dalam bahasa Jepang ini mengambil data dari novel berbahasa Jepang yang berjudul Beautiful Life karya Eriko Kitagawa. Novel tersebut dipilih karena korpus penelitian mengenai ucapan salam banyak terdapat didalamnya.

Pada penelitian ini tiga tahap penelitian dilakukan yaitu tahap tahap penyediaan data, tahap analisis data serta tahap penyajian hasil analisis data. Tahap penyediaan data dilakukan dengan mengklasifikasikan data-data yang berkaitan dengan ucapan salam berbahasa Jepang. Tahap analisis data dilakukan dengan metode padan intralingual dan metode padan ekstralingual. Pada tahap penyajian hasil analisis data dilakukan dengan metode informal dilakukan melalui pemaparan bentuk, fungsi dan makna penggunaan ucapan salam bahasa Jepang.

3. HASIL

3.1 Bentuk ucapan salam saat memasuki dan meninggalkan tempat (ruangan atau rumah)

Dalam bahasa Jepang, ada beberapa ucapan salam yang selalu diucapkan oleh penutur bahasa Jepang dalam kehidupan sehari-harinya. Salah satu diantaranya adalah ucapan salam yang digunakan saat memasuki ataupun meninggalkan suatu tempat seperti rumah, tempat usaha (seperti: toko), ruangan dan lain sebagainya. Bentuk ucapan salam yang digunakan saat memasuki atau meninggalkan suatu tempat tersebut antara lain:

tadaima

帰 い okaerinasai 邪魔 ojamashimasu 失礼 shitsurei shimasu い い irasshai

い gomenkudasai

3.2 Fungsi dan makna ucapan salam saat memasuki dan meninggalkan rumah

Data 1

正夫 声 荒 店先 聞い い 久仁 子 ハ ハ い 車 音

近 い 買い物 行 い 義雄 杏子 帰 来

あ あ あ …正夫 帰 来 杏子 父 帰 来

久仁子 店先 声

い ー 杏子 入 来

帰 ビューテ フ フ

Masao ga koe wo arageta no wo mise saki de kiite ita Kuniko wa hara hara shite ita. Soko ni, kuruma no oto ga chikazuite kuru. Kaimono ni itte ita Yoshio to Kyouko ga kaette kita noda.

“Ara ara ara…Masao, kaette kita yo. Kyouko, otouchan to kaette kita kara”. Kuniko ga mise saki kara koe wo kakeru.

Tadaima”, Kyouko ga haitte kita.

(3)

(Byuutifururaifu, 2000:297) Terjemahan:

Kuniko yang mendengar suara Masao yang keras di depan toko, terlihat gelisah. Saat itu, terdengar suara mobil datang mendekat. Yoshio dan Kyouko datang dari berbelanja.

“Lho, lho, lho…Masao, Kyouko sudah pulang dengan ayahmu”, Kuniko berteriak dari depan toko. “Aku pulang”, kata Kyouko yang masuk ke dalam rumah.

Selamat datang

Analisis:

Dalam masyarakat Jepang, ucapan salam yang digunakan penutur ketika datang kembali ke rumah adalah tadaima. Tadaima dalam bahasa Indonesia dapat dipadankan dengan „saya sudah datang (kembali ke rumah)‟.

Sebagai balasan, seseorang yang sedang berada di rumah, akan menyambut kedatangan penutur dengan ucapan salam okaerinasai/okaeri. Okaerinasai/okaeri dalam bahasa Indonesia dapat dipadankan dengan „selamat datang kembali (ke rumah)‟, sebagai salam balasan untuk menyambut seorang yang kembali ke tempat tinggalnya. Okaerinasai/Okaeri merupakan ucapan salam yang digunakan penutur yang berada di dalam rumah saat menyambut kedatangan seseorang yang kembali pulang ke rumah.

Ucapan salam okaerinasai/okaeri pada umumnya diucapkan antar sesama keluarga yang tinggal dalam satu rumah, maupun seseorang yang tidak hubungan darah namun memilliki hubungan keakraban yang dekat dan tinggal bersama dalam suatu tempat. Hubungan antar keluarga misalnya ayah, ibu, anak, sedangkan hubungan diluar itu misalnya seseroang yang tinggal bersama teman-temannya dalam satu apartemen dan lain sebagainya.

Pada data di atas, diceritakan bahwa saat Shuuji kembali ke apartemennya, ia mendapati Mayumi telah menunggunya di beranda. Mayumi merupakan mantan kekasih Shuuji yang ingin kembali menjalin hubungan dengannya. Karena kedekatan hubungan yang pernah dijalaninya, maka Mayumi tanpa merasa sungkan menyambut kepulangan Shuuji dengan ucapan salam okaeri, meskipun tempat ia berada bukanlah rumah atau tempat tinggal miliknya.

Data 2

う 正夫 ビー ス ク菓子 持 杏子 部屋 入

邪魔 あ ビー ?いい ? サチ 目 輝 せ

ビューテ フ フ

“Kore douzo”, Masao ga biiru to sunakku okashi wo motte, Kyouko no heya ni haitte kita. Ojama shimasu. A, biiru? Iin desu ka?”, Sachi wa me wo kagayakaseru.

(Byuutifururaifu, 2000:48)

Terjemahan:

“Silakan, ini”, Masao masuk ke kamar Kyouko membawa makanan ringan dan bir.

Aku masuk (maaf mengganggu). Wah, ada bir. Aku boleh minta juga?”, Mata Sachi berbinar -binar.

Analisis:

(4)

Pada data di atas diceritakan bahwa Masao dan Sachi datang ke kamar Kyouko untuk mengantarkan makanan ringan sambil berbincang-bincang. Masao merupakan kakak laki-laki Kyouko, sedangkan Sachi adalah teman karib Kyouko. Meskipun Masao maupun Sachi adalah orang-orang terdekat Kyouko, namun saat mereka hendak masuk ke dalam kamar Kyouko, mereka tetap mengucapkan ojamashimasu. Hal ini dikarenakan, sebagaimanapun dekatnya hubungan penutur dengan seseorang, saat hendak memasuki kamarnya yang merupakan area privasi seseorang, maka sewajarnya untuk mengucapkan salam ojamashimasu. Begitu pula yang dilakukan oleh Sachi pada data di atas.

Ungkapan salam yang digunakan saat memasuki rumah atau ruangan yaitu ojamashimasu, sedangkan ucapan salam yang digunakan saat meninggalkan rumah atau ruang tersebut adalah ojama shimashita.

Data 3

午後一番 客 美山

….

う 美山 借 い 巌 窟 王

返 却

いいえ 杏子 カウ ンター 奥 本 置 い 美山 背 中 一礼 帰

杏子 美山 帰 い 気配 際 カウンター 戻

何 話 隣 カウンター い サチ 杏子 言う

何 わい う せ 来 え 巌 窟 王

読 終わ

小公女 あ …..

世界少年少女文学全集 読破? 杏子 脱力 言い返

あ ! カ西海岸二週間 旅

急 美山 走 戻 カウンター 旅行 チ シ 置

あ い あ 二人 ういう 僕 ボ ンテ

ー計画 い 考え い 失 礼 美山 礼儀正

帰 い ビューテ フ フ

“Konnichi wa”, gogo ichiban no kyaku wa Miyama datta. “…Konnichiwa”

“ Doumo”,Miyama wa karite ita “Gankutsuo” wo henkyaku suru.

“Iie”, Kyouko wa kauntaa no oku ni hon wo okiniiku. Miyami wa sono senaka ni ichirei shite katte itta.

Kyouko wa Miyama ga kaette itta kehai wo sai shite, kauntaa ni modoru. “Nani ka hanashite yanna yo”, tonari no kauntaa ni ita Sachi ga Kyouko ni iu. “Nani wo?”

“Nani ka yo. Kawaisou jan. Sekkaku kita no ni. Tatoeba, „Gankutsuo‟ ga yomiowattara, „Shoukoujo‟ ga arimasu yo toa…”

Sekai Shonen Shojo Bungaku Zenshuu, dokuha?”, Kyouko ga datsuryoku shite iikaeshita. Ano! Kore, Amerika nishi kaigan ni shuukan no tabi”

Kyuu ni Miyama ga hashitte modotte kite kauntaa no ue ni ryokou no chirashi wo oku.

(5)

Terjemahan:

“Selamat siang”, pada sore hari, tamu yang pertama datang adalah Miyama. “Selamat siang”

“Makasih”, Miyama mengembalikan buku “Gankutsuo” yang telah dipinjamnya.

“Sama-sama”, Kyouko tengah kesulitan meletakkan buku di balik rak. Miyama membungkuk kepada Kyouko lalu bergegas pergi.

Saat Kyouko merasa Miyama telah pergi, ia lalu bergegas kembali ke mejanya.

“Seharusnya kamu berbicara sesuatu tadi”, Sachi yang berada di sebelah meja Kyouko berkata. “Bicara apa?”

“Bicara apa saja. Kasihan dia. Padahal dia sengaja datang ke sini. Misalnya, kamu bisa mengatakan „kalau sudah selesai membaca gankutsuo, ada novel shoukoujolho…”

“Kamu sudah selesai membaca kumpulan sastra sekai shounen shoujo?”, Kyou balik bertanya kepada Sachi seperti tanpa tenaga.

“Eh! Ini, perjalanan dua minggu ke pantai selatan Amerika”, tiba-tiba Miyama datang kembali sambil berlari, meletakkan pamflet tur di atas meja.

“Ah, bukan bermaksud untuk menawarkan perjalanan berdua, tetapi saat ini sebagai volunter, aku sedang merencanakan tur perjalanan. Tolong coba dipikirkan. Aku permisi”, Miyama membungkukkan badan dengan sopan lalu pergi.

ビューテ フ フ

Analisis:

Ucapan salam shitsurei shimasu dalam bahasa Indonesia dapat dipadankan „mohon maaf atas ketidaksopanan (saya)‟. Salam ini dapat digunakan dalam banyak situasi misalnya seperti saat berkunjung atau memasuki rumah atau ruangan seseorang. Salam ini fungsinya lebih luas daripada ojamashimasu maupun gomenkudasai, dan dapat dipergunakan dalam berbagai situasi.

Pada data di atas diceritakan bahwa Miyama yang merupakan mantan kekasih Kyouko datang ke perpustakaan untuk mengembalikan buku yang dipinjamnya. Setelah pergi meninggalkan perpustakaan, beberapa saat kemudian Miyama kembali datang dengan membawa pamflet yang berisi paket tur yang ia rancang untuk dua minggu perjalanan ke pantai selatan Amerika. Dengan kedatangan yang kedua serta hubungannya dengan Kyouko yang tidak begitu baik, Miyama merasa telah melakukan hal yang tidak sopan, sehingga mengucapkan salam shitsurei shimasu pada saat meninggalkan perpustakaan. Ucapan salam shitsurei shimasu tersebut disertai dengan sikap membungkuk yang merupakan bentuk hormat yang ditujukan kepada Kyouko.

Data 4

会場 地 思い 細い階段 降 行 入 い

待 サチ 誰 手伝 う 降 行

ひ ぼ 待 い ー 系 女 子 い せ いわ 杏

子 車椅子 わ

い い タクミ 笑顔

タクミ 二人 若い男 子 車椅子 持 階段 降 行

ビューテ フ フ

Kaijou no chika de, omoikiri hosoi kaidan wo orite ikanakereba hairenai. “Chotto mattete”, Sachi wa dare ka ni tetsudatte moraou to, orite itta.

Hitori de bonnyari to matte iru to, moodo kei no onna no ko ni “Suimasen” to iwarete, Kyouko wa kurumaisu wo chotto waki ni yokeru.

Irasshai”, Takumi ga egao de agate kita.

(6)

Terjemahan:

Di ruang pertemuan bawah, dengan sekuat tenaga Kyouko harus menuruni tangga yang sempit. “Tunggu sebentar”, Sachi lalu lebih dulu turun untuk meminta bantuan kepada seseorang. Saat Kyouko termenung seorang diri menunggu seseorang datang, tiba-tiba seorang pegawai majalah mode menyapanya “permisi”. Kyouko lantas meminggirkan kursi rodanya.

“Selamat datang”, Takumi menaiki tangga menuju ke arahnya dengan wajah tersenyum. Takumi dengan dua orang laki-laki muda itu mengangkat kursi roda itu, lalu menuruni anak tangga.

Analisis:

Ucapan salam irasshai berfungsi sebagai ucapan untuk menyambut kedatangan seseorang. Bentuk ucapan salam yang biasanya digunakan untuk menyambut kedatangan seseorang yaitu irasshai dan irasshaimase. Kedua salam ini memiliki fungsi yang sama, namun pemakaiannya sedikit berbeda.

Salam irasshai maupun irasshaimase seperti yang dijelaskan sebelumnya ditujukan kepada orang yang datang ke tempat penutur berada. Ucapan ini memiliki pengertian „selamat datang di tempat kami‟, dan juga „terima kasih atas kunjungannya ke toko/tempat usaha kami‟. Kedua salam tersebut pada umumnya digunakan oleh pemilik atau pegawai sebuah toko atau tempat usaha untuk menyambut kedatangan pelanggan atau pembeli. Ada sebagian toko atau tempat usaha lebih memilih ucapan salam irasshai dibandingkan irasshaimase. Hal ini dikarenakan, pengucapan salam irasshai dianggap lebih tegas dan mudah diucapkan, meskipun ucapan salam irasshaimase terdengar lebih sopan dan elegan.

Pada data di atas, diceritakan bahwa Kyouko bermaksud menghadiri pembukaan sebuah salon milik temannya. Sesampainya di dekat lokasi, Kyouko disambut oleh temannya yang akan mengadakan acara pembukaan tersebut. Karena Kyouko merupakan salah seorang dari sekian banyak tamu, maka Takumi selaku tuan rumah, menyambutnya dengan memberikan ucapan salam irasshai.

Data 5

….. へ 入 来

あ 日 休 あ 昨日….. タクミ ああ ういうわ いう

紹 俺 浪 人時代 同級生… 何 変 中島 あ う

中島 い ビューテ フ フ

Gomenkudasai Soko e Satsuki ga haitte kita.

“A, kyou, yasumi nan desukedo. A, ashita….” Takumi wa aa, soiu wake ne, to iu kao wo suru. “Shoukai suru yo. Ore no rounin jidai no doukyuusei…tte nanka hen da na. Nakajima Satsuki san. Aa, mou Nakajima ja nai no ka” (Byuutifururaifu, 2000:206)

Terjemahan:

“Permisi”, saat itu, Satsuki masuk ke dalam ruangan.

“Eh, hari ini kami libur. Besok….”, Takumi memperlihatkan raut wajah yang seolah-olah mengatakan „ah, karena alasan itu Shuuji masih berada di salon‟.

“Aku perkenalkan. Ini adalah teman sekelasku saat kami gagal masuk universitas. Mungkin cukup aneh jika dikatakan demikian. Nona Satsuki Nakajima. Eh, bukan Nakajima lagi ya?”

Analisis:

(7)

Yang kedua, ucapan salam ini juga mengandung makna „mohon maaf saya mendatangi rumah atau tempat Anda‟ dan digunakan saat mengunjungi rumah atau tempat seseorang. Yang ketiga, ucapan salam ini digunakan juga saat meninggalkan rumah atau tempat seseorang sebagai ucapan perpisahan. Ucapan salam saat meninggalkan rumah atau tempat seseorang itu mengandung arti „saya minta maaf telah mengambil waktu Anda‟.

Pada data di atas diceritakan bahwa Satsuki yang merupakan mantan kekasih Shuuji berkunjung ke salon yang dikelola Shuji. Dalam waktu yang bersamaan, Takumi juga tiba-tiba datang ke salon tersebut untuk melatih kemampuan dirinya memotong rambut. Satsuki yang merupakan „orang luar‟, saat memasuki salon tersebut mengucapkan salam gomenkudasai untuk menyatakan bahwa dirinya telah mengambil waktu Shuuji maupun Takumi di saat hari libur mereka yang diisi dengan pelatihan.

4. KESIMPULAN

Bentuk, fungsi dan makna ucapan salam bahasa Jepang khususnya ucapan salam saat memasuki dan meninggalkan suatu tempat (rumah atau ruangan) seperti tadaima, okaerinasai, ojamashimasu, shiturei shimasu, gomenkudasai, and irasshai, memiliki penggunaannya masing-masing yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi antara penutur dan lawan tutur. Selain itu, hubungan antara penutur dan lawan tutur juga sangat memengaruhi penggunaan ucapan salam tersebut. Ucapan salam tadaima dan okaerinasai cenderung digunakan dalam lingkup keluarga atau penutur yang memiliki hubungan dekat, sedangkan salam ojamashimasu, shitsurei shimasu, gomenkudasai dan irasshai cenderung digunakan dalam situasi yang formal.

Ucapan Terima kasih

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Rektor Universitas Udayana, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana dan Dekan Fakultas Ilmu Budaya atas dukungan serta bantuan Dana PNBP Universitas Udayana sehingga penelitian ini bisa terselesaikan. Penelitian ini dibiayai dari DIPA PNBP Universitas Udayana sesuai dengan Surat Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitian Nomor:026/UN14.1.1/PNL.01.03.00/2015, tanggal 21 April 2015. Semoga penelitian ini dapat memberikan sumbangan ilmiah, khususnya bagi kepentingan aspek kebahasaan.

DAFTAR PUSTAKA

Djadjasudarma,F. (1993) Metode Linguistik. Bandung: Eresco.

Daniel, Long dan Ohashi, Rie.(2013) Nihongo kara Tadoru Bunka.Hosho Daigaku Kyoiku Shinkokai:Tokyo.

Hendry, Joy.(1987) Understanding Japanese Society.Routledge:London and New York. Leech, Geoffrey N.(1983) Principles of Pragmatics. London: Longman.

Limei, Huang dan Kawamoto, Nobuyoshi. (1997) „Comparative Study on the Difference between Chinese and Japanese Greetings-In View of the Education of Japanese Language in the People‟s Republic of China‟ dalam jurnal Nihon Taiiku Daigaku Volume 26 Nomor 2.

Mizutani, Osamu & Nobuko. (1987) How To Be Polite In Japanese. Tokyo: The Japan Times. Mahsun,M.S.(2005) Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Rajawali Pers.

Simanjuntak, Rotua Melda. (2005) ‟Basa-basi dalam Bahasa Batak Toba : Sebuah Kajian Bentuk, Fungsi, dan Makna‟.Tesis. Denpasar:Universitas Udayana.

Sudaryanto.(1993) Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Jakarta: Duta Wacana University Press.

Referensi

Dokumen terkait

Responden penelitian ini adalah pasien BPJS Kesehatan Rawat Jalan di Puskesmas Pakualaman dan Puskesmas Mergangsan yang bersedia menjadi sampel dan belum pernah mengisi kuesioner

Customer Care Centre. AXA

Pada hari ke 46 dari tanggal dimulainya pertanggungan, penutupan yang diberikan di bawah polis asuransi/sertifikat perpanjangan/surat tambahan (endorsemen) atau surat

Jika premi tidak dibayar penuh maka penutupan tidak berlaku lagi terhitung sejak tanggal berakhirnya tenggang waktu ini dan perusahaan asuransi dibebaskan dari

Tekintettel a hagyományos kétrétegű palló- és gerébtokos ablakok korra jellemző méretére és osztására, megállapítható, hogy egy jól passzított ablak

Kiriago & Bwisa (2013) mengatakan bahwa tekanan yang muncul dari aspek lingkungan seperti tekanan yang berkaitan dengan pekerjaan, rendahnya tingkat keselamatan

Hasil penelitian menunjukan aplikasi SiAP LKPD belum dirasakan manfaatnya oleh pengguna sehingga aplikasi belum berjalan sesuai harapan, variabel usia (age) juga

[r]