IDENTIFIKASI MASALAH GIZI
TIM DOSEN MK PERENCANAAN PROGRAM GIZI PROGRAM STUDI ILMU GIZI
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UHAMKA 2021
LAPORAN HASIL ANALISIS SITUASI BERISI
1. Gambaran umum wilayah: administrasi, batas wilayah, kondisi geografi, tata guna lahan dll.
2. Analisis Derajat/Masalah Kesehatan: morbiditas dan mortalitas
3. Analisis Lingkungan Kesehatan: fisik, sosial, kimia, air bersih, sampah, dll.
4. Analisis Perilaku Kesehatan: kepercayaan, perilaku, kebiasaan, dll.
5. Analisis Faktor Keturunan: Analisis Kependudukan spt: jumlah, kepadatan, pertumbuhan, proporsi muda/tua, dll
6. Analisis Program dan Pelayanan Kesehatan: sarana yankes, cakupan program, dll.
7. Daftar Masalah
Tahapan Perencanaan Gizi
Analisis Situasi Gizi
Analisis Penyebab Masalah
Perumusan Tujuan dan Kebijakan Perumusan Strategi
dan Intervensi Implementasi
Program Monitoring dan
Evaluasi Identifikasi dan
Prioritas Masalah
Indikator Analsis Masalah
01
Indikator yang digunakan
Public Health Index (PHI)
WHO 1995, NLIS Laporan Nasional
Riskesdas, SDT, Kemenkes
Laporan tahunan
Infodatin, BPS dll
Ambang batas (cut off point) penentuan besaran masalah gizi berdasarkan prevalensi (WHO, 1997)
Indikator Prevalensi (%) Kategori
Underweight (BB/U)
< 10 Rendah
10 - 19 Sedang
20 - 29 Tinggi
> 30 Sangat Tinggi
Stunted (TB/U)
< 20 Rendah
20 - 29 Sedang
30 - 39 Tinggi
> 40 Sangat Tinggi
Wasted (BB/TB)
< 5 Rendah
5 - 9 Sedang
10 - 14 Tinggi
> 15 Sangat Tinggi
Ambang batas penentuan besaran masalah gizi berdasarkan cakupan Cakupan program gizi Standar cakupan minimal
a. Kapsul Yodium
- Anak sekolah 80 %
- Bumil/bufas 100 %
- WUS 80 %
b.Kapsul Vit A
- Bayi, Balita 80 %
- Bufas 100 %
c. Fe 3 bumil 80 %
- Sirop besi 80 % (penderita anemi, gizi buruk) d. Garam beryodium (SNI) 90 % (RMT)
e. SKDN (D/S, N/S, K/S, N/D) 80 %
f. Rawan pangan & gizi aman (skor < 6)
g. Kadarzi 70 %
Sasaran/target/rujukan yang telah ditetapkan
Berdasarkan ambang batas tertentu (Depkes, 1996) dapat ditentukan masalah konsumsi yang dialami seseorang masyarakat atau penduduk.
a. Jika konsumsi > 120 % AKE disebut mengalami masalah kelebihan
b. Jika konsumsi 90 – 119 % AKE disebut normal (tidak mengalami masalah)
c. Jika konsumsi 80 - 89 % AKE disebut mengalami masalah defisit ringan
d. Jika konsumsi 70 –79 % AKE disebut mengalami masalah defisit sedang
e. Jika konsumsi < 70 % AKE disebut mengalami masalah defisit berat Kondisi ideal yang diinginkan/standar
Depkes (1996) menetapkan sasaran/standar sebagaicut off point untuk mengetahui besaran masalah yang terjadi, yaitu:
Ambang batas penentuan besaran masalah gizi berdasarkan prevalensi :
(A). Gizi kurang : (B). KEK WUS : 1. < 5 % : bebas masalah Kesmas 1. < 20 % : masalah ringan 2. 5 – 9,9 % : masalah ringan 2. 20 – 30 % : masalah sedang 3. 10 – 19,9 % : masalah sedang 3. 30 % : masalah berat 4. 20 % : masalah berat
(C) Gizi Buruk : (D) Xeropthalmia :
1. < 1 % : bebas masalah Kesmas 1. < 0,5 % : bebas mas. kesmas 2. 1 % : masalah 2. 0,5 % : masalah
(E). Anemia bumil & WUS (F) Anemia Balita :
1. < 15 % : masalah ringan 1. < 15 % : masalah ringan
2. 15 – 40 % : masalah sedang 2. 15 – 40 % : masasalah sedang
3. 40 % : masalah berat 3. 40 % : masalah berat
Kondisi ideal yang diinginkan/standar.
(b) kondisi ideal yang diinginkan/standar.
(A dibandingkan SEHARUSNYA), cont..
(G) BBLR : Pengetahuan:
● < 5 % : bebas masalah Kesmas 1. <50% : masalah ringan
● 5 – 9,9 % : masalah ringan 2. 50 – 70 % : masalah sedang
● 10 – 14,9 % : masalah sedang 3. 70 % : masalah berat
● 15 % : masalah berat
(H) GAKY (TGR) : (I) Gizi Lebih :
● < 5 % : bebas masalah Kesmas 1. > 5 – 9,9 % : masalah ringan
● 2. 5 – 19,9 % : masalah ringan 2. 10 – 19,9 % : masalah sedang
● 20 – 29,9 % : masalah sedang 3. 20 % : masalah berat
● 4. 30 % : masalah berat
KONDISI IDEAL YANG DIINGINKAN/STANDAR.
Tabel Baku Mutu Kualitas Air (Lampiran Peraturan Pemerintah No. 82 Th. 2001 : Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air)
Jenis Pelayanan Dasar Bidang KP
SPM
Capaian Keterangan Indikator (definisi operasional) Nilai (%) SKPD
I. Provinsi
A Ketersediaan dan Cadangan Pangan
1. Penguatan Cadangan Pangan (CPP 25 ton;
CPP Prov 200 ton; CPP kab/kota 100 ton;
CPM 500 kg di RT ut 3 bl setara beras– CPD,
% kec yang punya CPM)
60 2015 BKPD
B Distribusi dan Akses Pangan
2.Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan di Daerah (gabah/beras, jegung, kedelai, daging sapi, daging ayam, telur, minyak goreng, gula pasir, cabe merah- mingguna/ bulanan/ kuartal/tahunan;
kec/desa; kab/kota);
100 2015 BKPD
C Penganekaragaman &
Keamanan Pangan
3.Pengawasan dan Pembinaan Keamanan Pangan (informasi Prima-3, 2, 1; koord dg instansi terkait; pembinaan&pengawasan UMKM; KAP keamanan pgn di sekolah;
pembinaan & pengawasan produk pgn segar, produk pabrikan skala kecil/RMT)
80 2015 BKPD
D Penanganan Kerawanan Pangan
4.Penanganan Daerah Rawan Pangan (pengemb SKPG; peny peta FSVA; penghit tingkat rawan pgn)
60 2015 BKPD
TABEL INDIKATOR SPM-KP PROV &
KAB/KOTA
(Sb : LAMP III PERMENTAN NO: 65/Permentan/OT.140/12/2010 TGL : 22 Des 2010 = Penjelasan Modul Pembiayaan SPM bidang Ketahanan Pangan Prov dan Kab/Kota)
KONDISI IDEAL YANG DIINGINKAN/STANDAR
Jenis Pelayanan Dasar Bidang KP
SPM Capaian Keterangan
SKPD Indikator (definis opersaional) Nilai
(%) II. Kabupaten/Kota
A Ketersediaan dan Cadangan
Pangan
1.Ketersediaan Energi dan Protein Per Kapita (AKE = 2200 kkal/kap/hr; AKP = 57 gr/kap/hr)
90 2015 BKPD
2.Penguatan Cadangan Pangan 60 2015 BKPD
B Distribusi dan Akses Pangan
3.Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan di Daerah
90 2015 BKPD
4.Stabilitas Harga &Pasokan Pangan (harga stabil jika gejolak harga < 25% kondisi normal;
pasokan stabil jika penurunan pasokan 5-40%)
90 2015 BKPD
C Penganekaragam an dan
Keamanan Pangan
5. Skor Pola Pangan Harapan/PPH (komposisi kons pangan scr seimbang sesuai AKE = 2000 kkal/kap /hr; AKP = 50 gr/kap/hr; ………… )
90 2015 BKPD
6.Pengawasan & Pembinaan Keamanan Pangan 80 2015 BKPD D Penanganan
Kerawanan Pangan
7.Penanganan Daerah Rawan Pangan 60 2015 BKPD
(Sb : LAMP III PERMENTAN NO: 65/Permentan/OT.140/12/2010 TGL : 22 Des 2010 = Penjelasan Modul Pembiayaan SPM bidang Ketahanan Pangan Prov dan Kab/Kota)
JUMLAH, KOMPOSISI DAN SKOR PPH IDEAL KETERSEDIAAN & KONSUMSI PANGAN PENDUDUK INDONESIA UNTUK HIDUP SEHAT (WNPG, 2004)
N o
Kelompok
Pangan Setara pangan
Jumlah pangan yang tersedia untuk dikonsumsi
Jumlah pangan yang dikonsumsi
Kkal/kap/hr gr/kap/hr Kkal/kap/
hr
gr/kap/hr
1. Padi-padian Beras 1100 300.0 1000 275.0
2. Umbi-umbian ubi jalar 132 110.0 120 100.0
3. Pangan hewani telur ayam 264 165.0 240 150.0
4. Minyak &lemak mnyk kelapa sawit 220 22.0 200 20.0
5. Bh/biji berminyak kelapa 66 11.0 60 10.0
6. Kacang-kacangan kcg kedelai 110 38.0 100 35.0
7. Gula Gula pasir 110 33.0 100 30.0
8. Sayur dan buah daun singkong 132 275.0 120 250
9. Lain-lain 66 - 60 -
AKE 2200 - 2000 -
No Kelompok
Pangan Setara pangan
Jumlah pangan yang tersedia untuk
dikonsumsi
Jumlah pangan yang dikonsumsi
Kkal/kap/hr gr/kap/hr Kkal/kap/hr gr/kap/hr
1. Padi-padian Beras 1200 330 1075 296
2. Umbi-umbian ubi jalar 144 120 129 108
3. Pangan hewani telur ayam 288 180 258 161
4. Minyak &lemak mnyk kelapa sawit 240 24 215 22
5. Bh/biji berminyak kelapa 72 12 64.5 11
6. Kacang2an kcg kedelai 120 42 107.5 38
7. Gula Gula pasir 120 36 107.5 32
8. Sayur dan buah daun singkong 144 300 129 269
9. Lain-lain - 72 - 64.5 -
AKE 2400 - 2150 -
JUMLAH, KOMPOSISI DAN SKOR PPH IDEAL KETERSEDIAAN & KONSUMSI PANGAN PENDUDUK INDONESIA UNTUK HIDUP SEHAT (WNPG, 2012)
Tahapan
Analisis Masalah
02
MASALAH
”Ketidaksesuaian yang signifikan dan tidak diinginkan” antara standar kebersamaan dan kondisi nyata ”
”Kesenjangan antara kondisi saat ini/aktual dengan kondisi yang diharapkan ”
MENEMUKAN MASALAH
KEADAAN
HARAPAN
➢ Standar
➢ Rerata
➢ Target
➢ Rujukan
AKTUAL
➢ Wawancara
➢ Pengukuran
➢ Angket
➢ Observasi
K E S E N J A N G A N
MASALAH
ASSESSMENT
ANALYSIS ACTION
➢ Apa masalahnya
➢ Seberapa luas
➢ Siapa yang terkena
➢ Dimana
➢ Kapan
The Tripple A Cycle (UNICEF, 1990)
Analisis Situasi
● Untuk mengidentifikasikan masalah gizi yang di masyarakat → sistematis dan terencana agar menggambarkan masalah gizi yg terjadi
● Beberapa tahap dalam analisis situasi :
TAHAP DETAIL KEGIATAN
Persiapan 1. Menentukan tujuan dari identifikasi masalah gizi 2. Membuat kerangka konsep
3. Membuat matriks variable dan indikator
4. Merencanakan metodelogi (desain, sampling, prosedur dan instrument data) 5. Persiapan database
Pelaksanaan Pengumpulan Data Primer 1. Survey lokasi
2. Pendekatan ke masy setempat
3. Penentuan dan pengambilan sampel
4. Pengambilan data 5. Pengecekan data Pengumpulan Data Sekunder → dari catatan/laporan pihak terkait Analisis data yg
diperoleh
Entry, Cleaning, Analisis Data dan Pembuatan Sintesa Data
Persiapan Identifikasi Masalah Gizi
01 02 03 04
Pembuatan Kerangka konsep
Instrumen pengambilan data
Penetapan
Tujuan Matriks variabel
dan indikator
05
Analisis data hasil analisis situasi
06
Buat tabel sintesa data
1. PENETAPAN TUJUAN
● Agar kegiatan identifikasi masalah gizi masyarakat menghasilkan data yang diperlukan dalam merencanakan intervensi MAKA hal pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan tujuan
● Contoh :
“Mengkaji status gizi baduta usia 0-23 bulan dan factor-factor yang dapat menjadi penyebab dari masalah gizi diwilayah kecamatan X”
2. PEMBUATAN KERANGKA KONSEP
● Kerangka konsep disusun berdasarkan kajian Pustaka terhadap masalah gizi yang akan dikaji di wilayah target
● Selama Menyusun kerangka konsep :
Masalah apa yang perlu DIJELASKAN, DITETAPKAN, DAN DIIDENTIFIKASI
TAHAPAN MEMBUAT KERANGKA KONSEP
Memilih
sumber/literature terkait masalah yang
mau dibahas/dikaji
Identifikasi seluruh variable yang dapat
berhubungan
dengan masalah gizi
utama
PEMBUATAN MATRIKS VARIABEL DAN INDIKATOR
Suatu cara yang sistematis untuk mengidentifikasi
indicator dan metode dari masing-masing variable yang dituliskan dalam kerangka konsep
APA SAJA YANG PERLU DIPERHATIKAN
● Identifikasi minimal 1 indicator dari masing-masing variable dalam kerangka konsep. Untuk memudahkan pelacakan sebaiknya masing-masing variable diberi kode
● Menggambarkan metode dari masing-masing indicator yang telah diidentifikasi
● Menyebutkan sumber Pustaka dari indicator dan atau metode yang digunakan
PEMBUATAN INSTRUMENT PENGAMBILAN DATA
● Pada halaman pertama perlu dituliskan secara lengkap dan jelas judul kegiatan analisis situasi
● Pertanyaan harus singkat, jelas, dan valid
● Pertanyaan diurutkan berdasarkan kelompok pertanyaan untuk memudahkan alur berfikir responden
● Jawaban responden sebaiknya dituliskan terlebih dahulu sebelum dikelompokkan dalam kategori
● Hindari pertanyaan yang mengarah ke jawaban
● Pastikan responden memahami dengan baik pertanyaan yang dibuat
● Lakukan uji coba
Prinsip dalam penyusunan instrument pengambilan data
ANALISIS DATA HASIL ANALISIS SITUASI
● Setelah dikumpulkan, maka data akan dimasukkan kedalam database untuk dianalisis lebih lanjut
● Data asupan makanan dapat di entry di nutrisurvey
● Data antropometri dapat di entry di WHO Antrho/+
● Data kuesioner umum dan factor yang mempengaruhi dapat dimasukkan di software SPSS
CONTOH ANALISIS DAN INTERPRETASI
DATA
PEMBUATAN TABEL SINTESA DATA
● Untuk mengetahui masalah gizi serta faktor – faktor yang dapat mempengaruhi status gizi sasaran
● Analisis utama → statistik deskriptif dari masing – masing variable
→ Data – data tersebut kemudian dimasukkan dalam tabel sintesa data untuk digunakan dalam analisis masalah dan perencanaan program
CONTOH TABEL SINTESA DATA
data Hasil analisis situasi Tabel rujukan Analisis
Status Gizi Ibu hamil berdasarkan
LILA
Beresiko KEK 15,4% Riskesdas Jawa Barat, 2018 :
Prevalensi KEK di Provinsi Jawa Barat sebesar 14,08%
Prevalensi KEK di Kabupaten Bogor dan Sukabumi sebanyak 15,4% lebih tinggi dibandingkan dengan Prevalensi KEK di Provinsi Jawa Barat sebesar 14,08%
Status Gizi Balita Stunting pada balita 27,7% WHO 2010 :
20 - 29% Sedang
Berdasarkan WHO 2010, prevalensi stunting pada balita di Kabupaten Bogor termasuk dalam kategori masalah sedang
Status Gizi Balita Underweight pada balita 20% WHO 2010 :
20 – 29% termasuk kategori Tinggi
Berdasarkan WHO 2010, prevalensi
underweight pada balita di Kabupaten Bogor termasuk dalam kategori masalah tinggi
Contoh Tabel Sintesa Data
Analisis Partisipasi
Definisi Analisis Partisipasi
Analisis partisipasi atau analisis pihak yang dilakukan sebagai bagian dari analisis situasi
→ TAHAP AWAL PERENCANAAN
Tahap penting untuk membantu perencana dan menentukan Langkah yang akan
dilakukan dan siapa yang akan diajak bekerjasama → tujuan dapat tercapai
Tujuan Analisis Partisipasi
a. Mengidentifikasi siapa saja atau pihak terkait
b. Menganalisis bagaimana karakteristik pihak terkait
c. Mengidentifikasi interest/motif terhadap intervensi yang akan dilakukan
d. Apa potensi kelebihan/kelemahan masing – masing
e. Menentukan Langkah dan siapa saja yang terlibat dalam kegiatan untuk mencapai tujuan intervensi
Tabel Analisis Partisipasi
Person/
Group
Category Characteristi c
Interest, motives, attitude
Potentials (+) strength (-) weakness
Implication for the project
Siapa
yang akan diajak
bekerjasa ma
Target/pelaku /penanggungj awab/penduk ung
Bagimana sikap dan sifat serta karakteristik dari
pelaku/target
• Bagaiman a
ktertarikan terhadap kegiatan
• Bagaiman a perilaku dari orang yg terlibat
• Kelebihan dan
kelemaha n
terhadap kegiatan
• Bentuk penolaka n yg
mungkin terjadi
• Bagaiman a
perencana memperlak ukan orang yg terlibat
• Strategi sehingga orang terlibat dalam kegiatan
Contoh analisis situasi
Kasus :
Suatu daerah memiliki angka kematian ibu yang tinggi berdasarkan data di Puskesmas. Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, didapatkan bahwa salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu adalah akses pelayanan kesehatan yg rendah, cakupan pemeriksaan kehamilan pada faskes rendah, cakupan distribusi tablet tambah darah untuk ibu hamil rendah serta
pertolongan persalinan oleh nakes rendah. Salah satu kegiatan yang akan dilakukan adalah edukasi pentingnya persalinan dengan nakes.
Person/
Group
Category Characteristic Interest, motives, attitude
Potentials (+) strength (-) weakness
Implication for the project
Ibu Hamil Target Patuh pada suami dan keluarga
• Melahirkan dgn selamat
• Biaya terjangkau
(+) mudah menerima informasi baru
(-) tidak mengambil keptusn sendiri (-) tidak punya pengalaman
Menjadi sasaran utama dengan mengikutsertaka n keluarga
Suami Ibu Pelaku • Tidak punya pengalaman
• Pengambil keputusan
• Biaya terjangkau
• Istri dan anak selamat
Sumber dana persalinan
Melibatkan suami secara aktif
dalam
pemeriksaan dll Bidan Desa Pelaku • Ramah
• Membantu persalinan
• Cakupan pertolongan persalinan
(+) terdidik dan terampil
(+) terbuka untuk kerjasama
Koordinasi dan Kerjasama
TUGAS KELOMPOK
1. BUAT TUJUAN
2. BUAT KERANGKA KONSEP
3. BUAT MATRIKS VARIABEL DAN INDIKATOR
4. BUAT ANALISIS DAN INTERPRETASI
5. BUAT SINTESA DATA
CREDITS:This presentation template was created bySlidesgo, including icon by Flaticon, and infographics & images from Freepik
Thanks!
Andra Vidyarini| andra.vidyarini@uhamka.ac.id Ilmu Gizi Fikes UHAMKA 2020
Please keep this slide for attribution