• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian evaluatif yang dirancang untuk memperoleh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian evaluatif yang dirancang untuk memperoleh"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

III. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian evaluatif yang dirancang untuk memperoleh informasi yang akurat tentang pengelolaan pembelajaran produktif berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang digunakan pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kalianda. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah evaluasi kuantitatif yang bersifat deskriptif. Penggunaan metode penelitian didasari atas tujuan pokok penelitian ini yaitu berusaha untuk mendeskripsikan situasi secara komprehensip dalam konteks yang sesungguhnya berkaitan dengan pengelolaan pembelajaran matematika. Metode evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Contex, Input, Process, Product (CIPP).

Penelitian ini merujuk pada pendapat Sudjana dan R. Ibrahim (2004:64) yang mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatiannya untuk kemudian digambarkan sebagaimana adanya.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kalianda Lampung Selatan, yang terletak di jalan lintas Trans Sumatera, Jl. Soekarno Hatta

(2)

Kelurahan Way Urang, Kecamatan Kalianda yang berjarak sekitar 8 km dengan pusat kota Kalianda serta mudah dijangkau dari berbagai Desa yang ada di Kecamatan Kalianda. Penelitian berlangsung mulai bulan Juli 2011. Pemilihan tempat didasarkan atas kemudahan, keterbatasan waktu, dana, dan tenaga.

3.3 Objek dan Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah informan yang terdiri dari siswa, guru matematika, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, serta kepala Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kalianda Lampung Selatan. Objek penelitian ini adalah evaluasi implementasi pembelajaran matematika berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kalianda yang dilihat dari komponen konteks, input, proses, dan produk.

3.4 Kriteria Evaluasi

Table 3.1 Kriteria evaluasi:

Komponen Evaluasi

Sub

Komponen Indikator Kriteria

Context

Kondisi lingkungan yang

mendukung

 Dukungan komite sekolah

Kesesuaian dengan

Permendiknas no. 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan, bagian B subbagian 10 tentang peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah

 Budaya guru dalam pembelajaran

Permendiknas No.19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan, bagian B subbagian 9 tentang budaya dan lingkungan sekolah

(3)

Komponen Evaluasi

Sub

Komponen Indikator Kriteria

Kondisi lingkungan yang

mendukung

 Dukungan pemimpin dalam pelaksanaan pembelajaran

Kesesuaian dengan

Permendiknas no. 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan, bagian D subbagian 7 tentang kepala sekolah, poin f, h, n, o, dan p

Input

Ketersediaan sarana dan prasarana

 Ketersediaan ruang belajar

Kesesuaian dengan

Permendiknas no. 24 tahun 2007, bagian D tentang kelengkapan sarana dan prasarana.

 Ketersediaan alat dan sumber pembelajaran

Kesesuaian dengan Permendiknas no. 24 tahun 2007, bagian D tentang kelengkapan sarana dan prasarana

Motivasi guru

Aspek pengembangan diri

 Dedikasi

 Tanggung jawab

 Kemandirian

 Kepuasan pribadi

 Percaya diri

PP no. 74 tahun 2008, Bab II pasal 3. kompetensi kepribadian guru butir (i) secara objektif

mengevaluasi kinerja sendiri, dan butir (m) mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.

Prestasi

 Senang bekerja keras

 Menginginkan hasil terbaik

 Tidak cepat merasa puas

Kesesuaian dengan

Permendiknas no. 16 tahun 2007 bagian kompetensi kepribadian, poin 13 dan 14.

Sumber daya manusia

 Jenjang pendidikan Kesesuaian dengan PP no.

74 tahun 2008. Bab II Pasal 5 ayat 1 dan 2

 Kesesuaian pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diampu

Kesesuaian dengan PP no.

74 tahun 2008. Bab II Pasal 5 ayat 1 dan 2

 Pengalaman pembelajaran

PP no. 74 tahun 2008. Bab II Pasal 24 ayat 6, butir d.

Karakteristik siswa

 Kemampuan awal siswa

Permendiknas no. 22 tahun 2007 tentang SI, Bab II butir 2 dan 3

(4)

Komponen Evaluasi

Sub

Komponen Indikator Kriteria

Process

Perencanaan Pembelajaran

Adanya perencanaan pembelajaran yang dituangkan dalam silabus dan RPP meliputi:

 Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran

 Pemilihan materi pembalajaran (kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran)

 Pengorganisasian materi pembalajaran (kerunutan, sistematika materi dan kesesuaian dengan alokasi waktu)

 Pemilihan sumber/media pembelajaran

 Kejelasan skenario pembelajaran (langkah- langkah pembelajaran:

kegiatan awal, inti, penutup)

 Kerincian skenario pembelajaran (setiap langkah tercermin strategi/metode ddan alokasi waktu pada setiap tahap)

 Kelengkapan instrumen (soal, kunci jawaban, pedoman penskoran)

Kesesuaian dengan PP no.

19 tahun 2005 pasal 20, 21, 22, 23, dan 24

Pelaksanaan pembelajaran

Kegiatan awal, meliputi:

 Membuka pembelajaran

 Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran

 Melakukan apersepsi

(5)

Komponen Evaluasi

Sub

Komponen Indikator Kriteria

Kegiatan inti:

 Menyampaikan materi dengan jelas dan sesuai dengan silabus

 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan sehari-hari (kontekstual)

 Menggunakan media secara efektif dan efisien

 Menguasai kelas dan memusatkanpembelaja ran pada siswa.

 Mampu

mengembangkan kreatifitas siswa.

 Melakukan

pembelajaran yang menyenangkan

 Menimbulkan pengalaman belajar

 Memberi kesempatan bertanya

 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa

 Melakukan penilaian sesuai dengan kompetensi pembelajaran

2) Kesesuaian dengan Permendiknas no. 41 tahun 2007 tentang standar proses, bagian II subbagian B dan

Kegiatan akhir:

 Menyimpulkan kembali dan merangkum materi

 Memberikan tugas tindak lanjut Product Hasil belajar

siswa

 Ketuntasan belajar siswa

Kesesuaian dengan Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang standar penilaian.

(6)

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa teknik, yaitu : observasi, angket, dan dokumentasi. Teknik-teknik tersebut diharapkan dapat digunakan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dan dapat saling menunjang dan melengkapi. Untuk konteks, input, dan proses dan produk melalui angket dan observasi, dan dokumentasi. Untuk masing-masing teknik tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :

3.5.1 Observasi

Teknik ini digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari informan dan menggali topik yang bagi informan sulit untuk dibahas. Pedoman observasi digunakan untuk memperoleh data tentang aktivitas selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi ialah pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap objek penelitian dimaksud untuk memperoleh suatu gambaran yang jelas tentang kehidupan sosial yang wajar dan sebenarnya sukar diperoleh dengan metode-metode yang lain. Observasi langsung dilakukan oleh peneliti pada saat perencanaan dengan melihat adanya perangkat pembelajaran matematika di MAN Kalianda, observasi tentang ketersediaan sarana prasarana yang terdapat di madrasah, serta melihat secara langsung pelaksanaan proses pembelajaran matematika di dalam kelas. Peneliti mengamati dari awal hingga selesai pembelajaran, serta mencatat semua hasil observasi ke dalam lembar observasi dan buku catatan.

(7)

3.5.2 Angket

Metode angket digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh informasi terkait dengan proses pembelajaran matematika yang dilaksanakan oleh guru di kelas. Instrumen angket ini dilakukan terhadap guru matematika yang berjumlah 4 orang guru, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, kepala sekolah, dan siswa pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kalianda berkaitan dengan proses pembelajaran matematika.

3.5.3 Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data berupa keterangan atau informasi yang diperlukan melalui data tertulis baik yang bersifat akademis maupun yang bersifat administratif. Data hasil temuan ini kemudian diklarifikasikan sesuai dengan jenis data dan sekaligus dimungkinkan saling melengkapi antara data hasil observasi, dan angket sehingga diperoleh data yang utuh dan akurat. Data yang diperoleh dari studi dokumentasi adalah keadaan siswa secara umum, kurikulum pembelajaran matematika, keadaan tenaga guru, sarana penunjang pembelajaran, silabus dan RPP, serta hasil belajar siswa.

3.6 Tahapan Penelitian

Agar memperoleh data yang akurat pada penelitian ini dilakukan tahapan-tahapan penelitian sebagai berikut :

(8)

1. Memahami latar penelitian, peneliti melakukan pengenalan terhadap situasi atau latar penelitian dengan melakukan pendekatan persuasif dan menjalin hubungan baik serta komunikasi yang kontinyu dengan informan, dalam hal ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru dan siswa agar mendapatkan tanggapan yang positif dalam melakukan pengumpulan data.

2. Memasuki lapangan, dalam hal ini peneliti memberikan angket untuk diisikan oleh keempat informan serta peneliti juga secara aktif membaur dengan subjek penelitian, sehingga tidak ada dinding pemisah untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya terkait dengan data yang dibutuhkan.

3. Melakukan pengamatan, pencatatan, terhadap situasi yang terjadi pada saat proses pembelajaran matematika berlangsung.

3.7 Definisi Konseptual dan Operasional

3.7.1 Definisi Konseptual

Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjannya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan (Arikunto, 2009:2)

Evaluasi pembelajaran adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk mengumpulkan informasi sekaligus untuk menentukan mutu sistem pembelajaran berdasarkan seluruh komponen di dalamnya (Prawiradilaga, 2007:132)

(9)

Pembelajaran matematika merupakan suatu bentuk kegiatan pembelajaran yang mengutamakan keterlibatan siswa untuk membangun pengetahuan matematikanya dengan caranya sendiri (Suherman, 2003:2).

Model evaluasi CIPP adalah model evaluasi yang memandang program yang dievaluasi sebagai suatu sistem dengan komponen-komponennya yaitu Contex, Input, Process, dan Product. (Arikunto, 2009:45)

3.7.2 Definisi Operasional

Sesuai dengan model evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model evaluasi CIPP, maka definisi variabel secara operasional adalah sebagai berikut:

3.7.2.1 Evaluasi Konteks (Context)

Evaluasi konteks (context) mengambarkan tentang kondisi lingkungan yang mendukung pelaksanaan proses pembelajaran matematika disekolah yaitu meliputi: dukungan komite, budaya guru, dukungan pemimpin dalam pelaksanaan pembelajaran matematika.

3.7.2.2 Evaluasi Input

Evaluasi input adalah kondisi yang dapat menunjang dalam pelaksanaan pembelajaran matematika yang meliputi:

1) Ketersediaan sarana dan prasarana yaitu tersedianya fasilitas yang menunjang kegiatan dalam pembelajaran.

2) Motivasi guru, yang meliputi aspek pengembangan diri dan prestasi guru.

(10)

3) Sumber daya manusia, dalam hal ini adalah gambaran kualifikasi guru dari jenjang pendidikan dan kesesuaian pendidikan mata pelajaran yang diampu.

4) Karakteristik siswa, dalam hal ini yaitu kemampuan awal siswa dalam pelajaran matematika.

3.7.2.3 Evaluasi Proses (Process)

Evaluasi proses yang dimaksud adalah proses pelaksanaan pembelajaran matematika di sekolah yang meliputi:

1) Perencanaan pembelajaran, yaitu kemampuan guru dalam mengorganisasi pembelajaran dalam satu kompetensi dasar yang dituangkan dalam RPP.

2) Pelaksanaan pembelajaran, yaitu kemampuan dalam menciptakan suasana komunikasi yang membelajarkan antara guru dan siswa sebagai upaya pembelajaran yang berdasarkan dari perencanaan pembelajaran sampai dengan evaluasi dan tindak lanjut agar tercapai tujuan pembelajaran.

3.7.2.4 Evaluasi Produk (Product)

Evaluasi produk merupakan evaluasi hasil belajar siswa yang telah dilaksanakan, yaitu hasil penilaian siswa oleh guru yang terdiri penilaian harian saat proses pembelajaran berlangsung, penilaian ulangan formatif (ulangan harian), penilaian sub sumatif (ujian tengah semester/mid test), dan penilaian sumatif (ujian akhir semester) sehingga hasil belajar siswa dapat terukur secara menyeluruh dan mencapai tingkat ketuntasan minimal, bagi siswa yang tidak mencapai ketuntasan minimal maka guru bidang studi matematika mengadakan program remedial.

(11)

3.8 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Berikut ini adalah kisi-kisi instrumen evaluasi pembelajaran matematika yang digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Evaluasi Implementasi Pembelajaran Matematika di MAN Kalianda

Komponen Sub

Komponen Indikator

Teknik Pengumpulan

Data Informan

Jumlah Item O A D

Context

Kondisi lingkungan yang mendukung

 Dukungan

komite/masyarakat

 Budaya Guru

 Dukungan pemimpin dalam pelaksanaan pembelajaran matematika

Guru Wakasek Kepsek

10

Input

Ketersediaan sarana dan prasarana

 Ketersediaan ruang belajar

 Ketersediaan alat dan sumber pembelajaran

Guru Wakasek

Kepsek -

Motivasi guru

Aspek pengembangan diri

 Dedikasi

 Tanggung jawab

 Kemandirian

 Kepuasan pribadi

 Percaya diri

Guru Wakasek

Kepsek 20

Prestasi

 Senang bekerja keras

 Menginginkan hasil terbaik

 Tidak cepat merasa puas

Guru Wakasek

Kepsek 12

Sumber daya manusia

 Jenjang pendidikan

 Kesesuaian pendidikan guru dengan mata pelajaran yang diampu

 Pengalaman mengajar

Wakasek

Guru -

Karakteristik siswa

 Kemampuan awal

siswa Guru

Wakasek

Siswa -

(12)

Komponen Sub

Komponen Indikator

Teknik Pengumpulan

Data

Informan

Jumlah Item

O A D

Process

Perencanaan Pembelajaran

Adanya perencanaan pembelajaran yang dituangkan dalam silabus dan RPP meliputi:

 Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran

 Pemilihan materi pembalajaran (kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran)

 Pengorganisasian materi pembalajaran (kerunutan,

sistematika materi dan kesesuaian dengan alokasi waktu

 Pemilihan sumber /media pembelajaran

 Skenario pembelajaran (langkah-langkah pembelajaran: kegiatan awal, inti, penutup)

 Kerincian skenario pembelajaran (setiap langkah tercermin strategi/metode dan alokasi waktu pada setiap tahap)

 Kelengkapan instrumen (soal,jawaban, dan penskoran)

Guru Wakasek

-

Pelaksanaan pembelajaran

Kegiatan awal, meliputi:

 Membuka pembelajaran

 Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran

 Melakukan apersepsi

Guru

siswa -

(13)

Kegiatan inti:

 Menyampaikan materi sesuai dengan silabus

 Pembelajaran berpusat pada siswa

 Mengaitkan materi dengan realitas (kontekstual)

 Mengembangkan kreativitas siswa

 Pembelajaran menyenangkan

 Menimbul

pengalaman belajar bagi siswa

 Menggunakan media secara efektif, efisien

 Menguasai kelas

 Menunjukkan sikap terbuka terhadap siswa

 Melakukan penilaian sesuai dengan kompetensi pembelajaran

Guru

siswa

-

Kegiatan akhir:

 Menyimpulkan kembali dan merangkum materi

 Memberikan tugas tindak lanjut

Guru

siswa

-

Product Hasil Belajar Siswa

 Ketuntasan belajar

siswa

Guru, Wakasek,

Siswa -

Keterangan : O = Observasi; A = Angket; D = Dokumentasi

3.9 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

3.9.1 Validitas Instrumen Penelitian

Uji validitas instrumen bertujuan untuk melihat apakah instrumen yang digunakan dapat mengukur/menggambarkan variabel yang akan digunakan pada penelitian.

Sebuah instrumen dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila skor instrumen tersebut memiliki dukungan yang besar terhadap seluruh variabel yang

(14)

ada. Pengukuran validitas dilakukan terhadap setiap butir instrumen. Teknik analisis untuk melihat validitas item butir pertanyaan dengan teknik Corrected Item Total Correlation, yaitu mengorelasikan antara skor item dengan total item, kemudian melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi.

Kriteria yang digunakan untuk uji korelasi butir pernyataan yang dianggap memenuhi syarat kesahihan adalah jika butir pernyataan tersebut mempunyai koefisien korelasi rhitung > rtabel pada taraf kesalahan α = 0,05. Dan sebaliknya bila butir pernyataan tersebut mempunyai koefisien korelasi rhitung < rtabel pada taraf kesalahan α = 0,05, maka dinyatakan drop atau tidak memenuhi persyaratan.

3.9.2 Relibilitas Instrumen Penelitian

Reliabilitas instrumen merupakan alat ukur (instrumen penelitian) yang menggambarkan konsistensi instrumen pada saat saat berkali-kali dan relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda. Reliabilitas instrumen ditentukan besarnya koefisien reliabilitas instrumen. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan teknik Cronbach Alpha. Untuk melihat instrumen penelitian bersifat reliabel atau tidak maka bisa menggunakan batas nilai Alpha 0.6. Menurut Sekaran (1999) dalam Priyatno, Duwi (2012: 187), reliabilitas kurang dari 0.6 adalah kurang baik, sedangkan 0.7 dapat diterima dan diatas 0.8 adalah baik.

Reliabilitas dapat dinyatakan sebagai tingkat kemampuan hasil dari dua pengukuran terhadap hal yang sama. Perhitungan reliabilitas untuk variabel kinerja guru menggunakan rumus Alpha Cronbach

(15)

Hasil pengujian untuk Validitas dan reliabilitas yang di cari adalah konteks dan input untuk instrumen motivasi dengan hasil sebagai berikut.

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Konteks dan Input untuk Instrumen Motivasi

Berdasarkan pengujian validitas untuk konteks di atas dari 15 item instrumen terdapat 5 instrumen yang tidak valid yaitu nomor 1, 3, 6, 8, dan 12, sehingga instrumen yang valid sebanyak 10 instrumen. Setelah dilakukan pengujian validitas dan diperoleh instrumen yang valid dilakukan pengujian reliabilitas instrumen menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan menggunakan ketentuan bahwa koefisien reliabilitas dianggap reliabel jika nilai koefisien reliabilitasnya lebih dari besar dari 0,800. Berdasarkan perhitungan tersebut koefisien reliabiliasnya 0,985 ≥ 0,800 sehingga 10 item instrumen tentang konteks tersebut memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitasnya dan dapat dipergunakan sebagai alat penelitian.

Sedangkan pengujian validitas untuk motivasi dari 35 item instrumen terdapat 3 instrumen yang tidak valid yaitu nomor 6, 20 dan 22, sehingga instrumen

Instrumen Variabel

Jumlah Butir

Jumlah dan Nomor Butir yang Tidak

Valid

Jumlah Butir yang

Valid

Reliabilitas

Jumlah Nomor

Conteks 15 5 1, 3, 6,

8,12 10 0,985

Motivasi 35 3 6, 20, 22 32 0,996

(16)

yang valid sebanyak 32 instrumen. Setelah dilakukan pengujian validitas dan diperoleh instrumen yang valid dilakukan pengujian reliabilitas instrumen menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan menggunakan ketentuan bahwa koefisien reliabilitas dianggap reliabel jika nilai koefisien reliabilitasnya lebih dari besar dari 0,800. Berdasarkan perhitungan tersebut koefisien reliabiliasnya 0,996 ≥ 0,800 sehingga 32 item instrumen tentang motivasi tersebut memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitasnya dan dapat dipergunakan sebagai alat penelitian.

3.10 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan salah satu rangkaian dalam kegiatan penelitian ini, sehingga kegiatan ini menganalisis data yang sangat berkaitan dengan rangkaian kegiatan sebelumnya mulai dari jenis penilaian yang dipilih, rumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis data, jumlah subjek coba, serta asumsi-asumsi teoritis yang melandasi kegiatan penelitian. Dengan demikian, dalam melakukan analisis data, rangkaian tahapan sebelumnya sangat diperhatikan sebagai rujukan agar penelitian ini dilaksanakan bersifat koheren, yaitu bertalian atau berhubungan dengan tahap-tahap penelitian yang lainnya.

Dalam penelitian ini, analisis data yang akan dilakukan oleh peneliti berlangsung selama proses pengumpulan data dan sesudah proses pengumpulan data. Analsis tersebut meliputi kegiatan-kegiatan (1) penetapan fokus penelitian, apakah tetap sebagaimana rencana awal; (2) penyusunan temuan-temuan; (3) pembuatan rencana pengumpulan data berikutnya; (4) penetapan sasaran-sasaran

(17)

pengumpulan data berikutnya; (5) pengembangan pertanyaan-pertanyaan analitik untuk mengumpulkan data berikutnya. Data yang diperoleh selama pengumpulan data, akan segera dikumpulkan dan dituangkan dalam bentuk laporan dan dianalisis. Dengan cara ini, peneliti dapat melengkapi data deskriptif yang dirasa masih harus dicari maupun data yang dapat dipergunakan untuk menguji pernyataan serta dapat mengantisipasi dan memperbaiki berbagai kesalahan yang berkaitan dengan proses pengumpulan data, terutama dalam hal teknik pengumpulan data. Setelah semua data terkmpul, peneliti akan mengkaji ulang data yang telah dianalisis sebelumnya menuju pada suatu kesimpulan sementara.

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, yaitu suatu teknik pengolahan data yang tujuanya melukiskan dan menganalisis kelompok data tanpa membuat atau menarik kesimpulan atas populasi yang diamati.

Gambar

Table 3.1  Kriteria evaluasi:
Tabel 3.2   Kisi-kisi Instrumen Penelitian Evaluasi Implementasi  Pembelajaran Matematika di MAN Kalianda
Tabel 3.3  Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Konteks dan Input                    untuk Instrumen Motivasi

Referensi

Dokumen terkait

Agar dapat menentukan zona gempa yang tepat untuk mengaplikasikan dinding geser, maka harus dilakukan perhitungan gaya gempa terlebih dahulu. Karena belum adanya standar

Terakhir peserta disajikan Pos-Test tentang materi akuntansi secara umum untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman akuntansi masing-masing pelaku IKM KUB RRT

Kemudian secara terminologis yang berdasarkan pada pendapat para ahli bahwa politik hukum adalah kebijakan dasar penyelenggara negara dalam bidang hukum yang akan, sedang dan

Nilai gel strength akan mengalami kenaikan yang berbanding lurus dengan waktu pembentukan gel. Gel strength kemudian akan mengalami penurunan jika sudah mencapai

Untuk memahami komunikasi yang baik antara suami yang berasal dari papu dan istri yang berasal dari jawa haruslah keduanya adanya saling mengerti satu masa

Pengadilan Negeri Bangil merupakan bagian lingkungan peradilan umum di bawah Mahkamah Agung RI sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang

Sertiflkasi produk pupuk kalium sulfat dilakukan oleh LPK yang telah terakreditasi oleh KAN berdasarkan SNI ISO/IEC 17065, Penilaian Kesesuaian - Persyaratan untuk