• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN. Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN OBJEK RANCANGAN. Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

5 BAB II

TINJAUAN OBJEK RANCANGAN

2.1. Pengertian Judul

Judul Perancangan yang terpilih adalah Gorontalo Art Gallery Centre, dengan pengertian sebagai berikut.

Gorontalo adalah nama dari daerah Provinsi Gorontalo yang berada di sebelah utara pulau Sulawesi.

Art (seni) adalah aneka keahlian yang didapatkan dari pengalaman yang

memungkinkan seseorang memiliki kecakapan membuat, menyusun dan merencanakan sesuatu secara sistematis dan tujuan mengungkapkan makna kejiwaan dan untuk mencapai hasil-hasil yang menyenangkan sesuai dengan prinsip-prinsip estetis, baik secara intuitif maupun kognitif (Soedarso SP : 1988)

Gallery atau galeri, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti ruang atau

gedung tempat memamerkan benda atau karya seni.

Centre yaitu pusat, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya; 1) tempat

yg letaknya di bagian tengah; 2) titik yg di tengah-tengah benar (dalam bulatan bola, lingkaran, dan sebagainya); 3) pusar.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik sebuah pengertian bahwa Gorontalo Art Gallery Centre atau Pusat Galeri Seni Gorontalo adalah sebuah tempat di daerah

Provinsi Gorontalo yang menjadi pusat dalam pengadaan pameran benda atau karya- karya seni yang dihasilkan oleh seseorang guna mengungkapan makna kejiwaannya sesuai dengan prinsip-prisip estetis. Karya-karya yang dimaksud adalah seni visual yang berupa karya dua dimensi maupun tiga dimensi yang mampu menghasilkan pengalaman batin, inspirasi, imajinasi dan sebagainya bagi orang yang melihat atau menikmatinya.

(2)

6 Galeri seni juga dapat didukung ruang-ruang tertentu dengan fungsi edukasi dan unsur penunjang lainnya

2.2. Fungsi dan Kegiatan

Fungsi utama dari galeri seni adalah sebagai tempat untuk mengadakan berbagai pameran karya-karya seni maupun pameran dalam event-event penting yang marak diadakan di daerah ini. Namun ada beberapa fungsi galeri seni yang didasarkan pada jenis kegiatan di dalamnya. Setiap jenis kegiatan menghasilkan ruang-ruang tertentu sesuai dengan fungsinya masing-masing

1. Kegiatan Utama.

Mengadakan pameran yang merupakan kegiatan komunikasi visual antara pengunjung dengan materi koleksi di bidang seni rupa, yang berupa pameran tetap maupun pameran temporer dengan tema tertentu dan spesifikasi ruang tertentu sesuai dengan metode pagelaran yang dilakukan dalam mempresentasikan sebuah karya seni. Ruang-ruang yang dibutuhkan yaitu ruang pameran tetap dan ruang pameran sementara (temporer)

2. Kegiatan Penunjang

Merupakan kegiatan yang sifatnya menunjang kegiatan utama dan fungsinya sebagai media edukasi dan unsur komersial seperti pertunjukkan seni, perpustakaan, studio seni (sanggar), seminar dan pelelangan, mushola, serta café dan ArtShop

3. Kegiatan Pengelolaan

Kegiatan yang bersifat pengelolaan, meliputi administrasi dan manajemen.

4. Kegiatan Konservasi

(3)

7 Kegiatan ini meliputi pengumpulan, penataan dan inventarisasi koleksi serta perawatan dan perlindungan objek.

5. Kegiatan Servis

Meliputi keamanan, lobby, lavatory, dapur, parkir, serta ruang mesin.

2.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi pengelola Galeri Seni pada suatu daerah adalah sebagai berikut.

Keterangan :

Hubungan Koordinasi Hubungan Tanggung Jawab

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Pengelola (Sumber: Struktur Organisasi Galeri Seni Surabaya)

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Kanwil Depdikbud Jawa Timur

Bidang Kesenian

Direktur Utama

Sekretaris

Direktur Administrasi Direktur Teknis

Kabag Tata Usaha Kabag Keuangan Kabag Humas Kabag Pendidikan Kabag Perpustakaan dan Dokumentasi Kabag Pameran Kabag Penunjang

Staff Staff Staff Staff Staff Staff Staff Staff

(4)

8 2.4. Bentuk dan Penampilan

2.4.1. Bentuk

Penetapan bentuk dasar yang akan dikembangkan harus memperhatikan fungsi dan pola aktivitas/kegiatan objek yaitu sebgai tempat pusat pameran yang sebaiknya memiliki bentuk yang ekspresif, dinamis, atraktif dan menarik, tetapi juga memperhatikan keteraturan dan efisien.

Adapun dari ketiga bentuk dasar yang telah ditetapkan, yaitu persegi, segitiga, dan lingkaran, maka keseluruhan bentuk ini akan diterapkan pada bentuk bangunan ini agar lebih estetis dan selaras dengan fungsi bangunan itu sendiri yaitu sebagai Galeri Seni. Penggunaaan tiga bentuk dasar ini akan diterapkan pada denah bangunan maupun tampak bangunan dengan melakukan pendekatan morfologi secara geometris

Tabel 2.1. Tiga bentuk dasar

Bentuk Dasar Pemaknaan Relevansi Filosofi Objek Teratur, stabil,

efektif, efisien, normal

Menunjukan kesan kestabilan, tapi kurang berkaitan dengan dungsi objek yang rileks

dan dinamis Dinamis, atraktif,

kurang stabil

Menunjukan kesan dinamis, atraktif yang membuat menarik dan mendramatisir emosi Rileks, santai,

akrab, kurang stabil

Berkaitan dengan funsi objek yang memberi kesan rileks dan suasana santai

2.4.2. Penampilan

Pada tampilan bangunan Galeri Seni ini, model atau gaya arsitektur yang akan diterapkan adalah gaya Modern. Pengambilan gaya arsitektur ini diambil sebagai image dari produk-produk atau objek pameran yaitu “moderen abstrak”.

(5)

9 2.5. Hasil Survey Objek Rancangan

2.5.1. Objek Komparasi a. Galeri Nasional Indonesia

1. Lokasi dan Status

Galeri Nasional Indonesia berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Timur di Jakarta. Galeri Nasional Indonesia cukup strategis berada di pusat Ibukota Indonesia (Jakarta), berdekatan dengan Monumen Nasional, Museum Nasional, Perpustakaan Nasional, Istana Negara dan kantor pemerintah lainnya.

Galeri Nasional Indonesia merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film, yang sehari-hari dilaksanakan oleh Direktur Kesenian. Galeri Nasional Indonesia memiliki 3 (tiga) orientasi program, yaitu; Pelestarian, Pengembangan dan Pemanfaatan Karya Seni Rupa. Implementasi program mengacu pada prinsip- prinsip permuseuman sebagaimana yang dirumuskan oleh The International Council of Museum (ICOM), seperti; Registrasi, Inventarisasi (Data Base),

Penyimpanan, Perawatan, Penelitian dan Penyajian koleksi melalui ajang pameran tetap, pameran temporer, pameran keliling dan program bimbingan edukasi untuk kalangan pelajar dan masyarakat luas.

2. Aktivitas dan Fasilitas

Tabel 2.2. Aktivitas dan Fasilitas Galeri Nasional Indonesia

No Aktifitas Fasilitas

1 Kegiatan pengelolaan

administrasi dan tata usaha Kantor

(6)

10 3 Pameran tetap Ruang pameran tetap : Gedung A (luas

1400 m² - kapasitas 150 karya)

2

Pameran periodik/temporer, workhshop, dan pertunjukkan seni

Ruang pameran temporer :

Gedung B (luas 180 m² - kapasitas 50 karya), Gedung C (luas 840 m² - kapasitas 100 karya).

Gedung D (luas 600 m² - untuk pameran, workshop dan pertunjukan seni, dll).

4 Kegiatan dokumentasi Perpustakaan 5 Kegiatanseminar dan diskusi

pembahasan karya seni rupa Auditorium (luas 75 m² - kapasitas 100 orang) 6 Kegiatan penyimpanan Storage

7 Kegiatan konservasi dan

restorasi Laboratorium

8 Kegiatan Penunjang

Gallery Cafe Gallery Shop Mushola

3. Bangunan

Gambar 2.2. Site Plan Galeri Nasional Indonesia (Sumber : galeri-nasional.or.id)

(7)

11 Gambar 2.3. Interior Ruang pameran Galeri Nasional Indonesia

(Sumber : galeri-nasional.or.id)

Gambar 2.4. Kegiatan konservasi di Laboratorium GNI (Sumber : galeri-nasional.or.id)

Gambar 2.5. Kedai Galeri Galeri Nasional Indonesia (Sumber : galeri-nasional.or.id)

(8)

12 b. Selasar Sunaryo Art Space

1. Lokasi dan Status

Selasar Sunaryo terletak di propinsi Jawa Barat tepatnya di Daerah tingkat II Bandung, Kecamatan Lembang. Letaknya sendiri berada di perbukitan alami di jl.

Bukit Pakar Timur, Dago, Bandung. Nama Selasar Sunaryo Art Space diambil dari nama seniman yang memiliki galeri seni tersebut. Istilah selasar mengacu pada filosofi bahwa karya seninya adalah suatu proses kreatif yang terus berjalan.

2. Aktivitas dan Fasilitas

Selain aktifitas utama galeri seni yaitu memamerkan, merawat dan mengapresiasikan karya seni Selasar Sunaryo tentunya juga berfungsi

sebagai studio kerja mengingat galeri seni ini adalah milik personal.

Tabel 2.3. Aktivitas dan Fasilitas Selasar Sunaryo Art Space

No Aktifitas Fasilitas

1 Pameran tetap karya-karya milik Sunaryo dan pameran temporer

Ruang pamer tetap Ruang pamer temporer Ruang pamer outdoor 2 Produksi karya seni Studio seni

3 Konvensi dan diskusi seni Ruang pertemuan

4 Performance seni Amphitater

5 Kegiatan komersial Artshop

Café

6 Kegiatan informasi Lobby

7 Kegiatan pengelolaan Ruang pengelola

8 Kegiatan service

Lavatory Dapur

Ruang Mekanikal Elektrikal Storage dan Stock Room

(Sumber : Muhammad Syarif, Contemporary Art Gallery di Yogyakarta, 2008, hal.25)

(9)

13 3. Bangunan

Gambar 2.6. Denah lantai-1Selasar Sunaryo Art Space

Keterangan : C. Wing Space D. Kopi Selasar E. Central Space F. Cinderamata Selasar G. Audio Visual Space H. Amphitheatre I. Bale Handap J. Bamboo House

(sumber : www.SelasarSunaryo.net)

\

Gambar 2.7. Denah lantai-2 Selasar Sunaryo Art Space

Keterangan : A. Stone Garden B. Main Space

(sumber : www.SelasarSunaryo.net)

Gambar 2.8. Interior dan eksterior Selasar Sunaryo Art Space (sumber : www.SelasarSunaryo.net)

(10)

14 2.5.2. Hasil Studi Komparasi

Berdasarkan survey pada dua bangunan Galeri Seni di atas sebagai objek pembanding, maka yang menjadi perhatian adalah fasilitas dari masing-masing galeri seni tersebut, serta perbedaan status kepemilikannya ya ngberpengaruh besar pada ketersedian fasilitas di dalamnya serta bentuk dan penampilannya.

Tabel 2.4. Hasil Studi Komparasi

Spesifikasi

Objek Status Fasilitas Bentuk &

Penampilan

Galeri Nasional Indonesia

Milik Pemerintah

Kantor

Rg. Pameran Tetap Rg. Pameran Temporer Perpustakaan

Auditorium Storage Laboratorium Gallery Cafe Gallery Shop Mushola

Bentuk :

Bangunan Bermassa Penampilan : Modern

Selasar Sunaryo Art Space

Milik Personal

Ruang pamer tetap Ruang pamer temporer Ruang pamer outdoor Studio seni

Ruang pertemuan Amphitater Artshop Café Lobby

Ruang pengelola

Storage dan Stock Room

Bentuk :

Bangunan Bermassa Penampilan : Modern/ Minimalis

Berdasarkan tabel komparasi di atas maka beberapa hal yang akan menjadi acuan dalam perancangan Gorontalo Art Gallery Centre adalah sebagai berikut.

 Ketersediaan fasilitas bangunan meliputi penggabungan dari fasilitas-fasilitas kedua bangunan tersebut, kecuali pengadaan Loboratorium dan Amphiteater.

 Penampilan bangunan yang bergaya arsitektur Modern juga akan diterapkan pada Gorontalo Art Gallery Centre ini.

Gambar

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Pengelola  (Sumber: Struktur Organisasi Galeri Seni Surabaya)
Tabel 2.1. Tiga bentuk dasar
Tabel 2.2. Aktivitas dan Fasilitas Galeri Nasional Indonesia
Gambar 2.2. Site Plan Galeri Nasional Indonesia  (Sumber : galeri-nasional.or.id)
+5

Referensi

Dokumen terkait

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan

Jika daftar pertanyaan dapat dilaksanakan semua, tetapi data tidak tercatat dengan rapi dan lengkap. Jika pertanyaan tidak terlaksana semua dan data tidak tercatat

Analisis data pada bagian kedua penelitian tidak dipisahkan antara konsumen yang baru sekali melakukan pembelian dengan yang telah lebih dari sekali melakukan pembelian,

Dari analisis proses perhitungan Servqual menunjukkan bahwa masih terdapat indikator-indikator yang belum mencapai target kepuasan, dengan nilai rata-rata tingkat kepuasan yaitu

berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dari pengadilan negeri yang menjatuhkan putusan, bagi bakal calon yang pernah dipidana

6) Selanjutnya, disebabkan pemaju terdahulu telah diisytiharkan muflis dan telah digulung oleh Mahkarnah Tinggi atas permohonan pemiutang- pemiutang, maka Surat

Adanya peningkatan nilai pada akhir siklus II dikarenakan siswa merasa lebih senang dan tertarik, sehingga menjadi lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran