• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

A. Lokasi Penelitian

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini diambil di RSUD Bangil yang beralamat di Jl. Raci Masangan Bangil- Pasuruan. Alasan pemilihan lokasi penelitian ini antara lain karena RSUD Bangil merupakan satu-satunya Rumah Sakit terbesar di daerah Pasuruan dan memegang peranan penting dalam menjawab fenomena yang menjadi masalah penelitian.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian

Pengumpulan data untuk suatu peneliti didapatkan dari sumber data yang disebut dengan populasi. Populasi dapat berupa seluruh benda, peristiwa dan individu yang dapat dijadikan sumber data dalam penelitian.

Sugiyono (2012) menjelaskan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di RSUD Bangil yang berjumlah 142 orang.

2. Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2006: 91) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitan ini menggunakan teknik total sampling. Total sampling (Sugiyono, 2017) teknik penentuan sampling apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Mengacu pada

33

(2)

pedoman Arikunto (dalam Kasmadi dan Sunariah, 2013) apabila subyek populasi lebih dari 100, maka sampel dapat diambil antara 15% sampai 25%. Dengan demikian maka peneliti mengambil jumlah sampel yang dibutuhkan sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah 25% dari jumlah populasi atau 25% x 142 orang, sehingga sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 orang.

C. Varibel Dan Definisi Operasional Variabel

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Adapun variabel-variabel tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Variabel Independen

Variabel independen (bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah:

a. Faktor Motivator (X1)

Faktor motivator merupakan faktor yang berperan sebagai kepuasan dan mendorong orang untuk bekerja dengan baik. Indikator dari motivasi diantaranya:

1) Pekerjaan itu sendiri (work itself)

Aspek ini berhubungan dengan tantangan yang dirasakan karyawan dari pekerjaannya. Pada penelitian ini work itself diukur dengan menggunakan indicator berikut:

a) Pekerjaan yang menarik

(3)

b) Keleluasaan melakukan pekerjaan c) Pekerjaan yang menantang

2) Pencapaian (advanscement)

Merupakan keberhasilan yang diperoleh seseorang sehingga dapat menjadi suatu sasaran atau taget dalam bekerja.

Pada penelitian ini advanscement diukur dengan menggunakan indicator berikut:

a) Kebanggaan terhadap pekerjaan b) Memberikan peluang berkembang c) Strategi dalam bekerja

3) Prestasi (achievement)

Aspek ini berhubungan dengan usaha yang dilakukan seseorang untuk mencapai prestasi kerja yang optimal. Pada penelitian ini achievement diukur dengan menggunakan indicator berikut:

a) Penghargaan yang diberikan b) Pengakuan dari atasan c) Pengakuan atas pencapaian 4) Tanggung jawab

Aspek ini meliputi hal-hal yang berhubungan dengan tanggung jawab dan otoritas pada karyawan. Pada penelitian ini tanggung jawab diukur dengan menggunakan indicator berikut:

a) Pengabdian pada masyarakat

(4)

b) Berusaha menjadi lebih baik

5) Kesempatan untuk berkembang

Merupakan peluang yang dimiliki seseorang untuk dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya pada pekerjaannya.

Indikatornya adalah sebagai berikut:

a) Kebanggaan menjadi individu mandiri b) Kesempatan menjadi individu mandiri c) Kesempatan menambah kemampuan diri b. Faktor Hygiene (X2)

Merupakan faktor ekstrinsik fisiologis yang diharapkan untuk dipenuhi, berkaitan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh kedamaian badaniah. Faktor hygiene diantaranya meliputi:

1) Gaji

Aspek ini berhubungan dengan upah, kenaikan upah dan harapan karyawan pada upah dari kinerja mereka. Pada penelitian ini factor gaji diukur dengan menggunakan indicator berikut:

a) Kesesuaian gaji yang didapatkan b) Perbandingan gaji yang didapatkan c) Keseimbangan gaji dengan kinerja 2) Kondisi lingkungan kerja

Merupakan suatu kondisi dimana seseorang akan bekerja dengan nyaman apabaila tercipta suasan yang kondusif. Pada

(5)

penelitian ini factor kondisi lingkungan kerja diukur dengan menggunakan indicator berikut:

a) Kenyamanan berkeja b) Suasana bekerja 3) Mutu pelayanan

Merupakan suatu pelayanan yang dijalankan sesuatu dengan standar operasional prosedur (SOP) rumah sakit. Pada penelitian ini factor mutu pelayanan diukur dengan menggunakan indikator berikut:

a) System administrasi

b) Kebijakan RS pada pegawai c) Kejelasan misi RS

4) Hubungan interpersonal

Merupakan interaksi antara personal antara atasan dan bawahan, serta sesame rekan kerja yang harmonis. Indikatornya adalah sebagai berikut:

a) Kemudahan berinteraksi

b) Rekan kerja yang saling mendukung c) Peran rekan kerja

2. Variabel Dependent

Variabel terikat merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dalam penelitian ini adalah:

(6)

a. Kepuasan Kerja (Y)

Merupakan perasaan emosional yang dirasakan pegawai tentang pekerjaanya. Faktor-faktor penyebab kepuasan kerja menurut Robbins (2001) diantaranya:

1) Kepuasan tentang pekerjaan

Merupakan perasaan emosional yang dirasakan oleh pekerja mengenai pekerjaan yang dilakukannya. Pada penelitian ini factor kepuasan tentang pekerjaan diukur dengan menggunakan indicator berikut:

a) Kepuasan pada kemampuan

b) Kepuasan pada tugas yang dikerjakan c) Kepuasan pada pengabdian

2) Kepuasan tentang ganjaran yang pantas

Merupakan perasaan pegawai terhadap sistem upah dan kebijakan promosi yang adil, tidak meragukan, dan segaris dengan pengharapan mereka. Adapun indikatornya adalah sebagai berikut:

a) Kepuasan pada gaji yang diterima b) Kepuasan pada imbalan yang diterima

c) Kepuasan pada promosi dan fasilitas yang ada 3) Kepuasan tentang rekan sekerja yang mendukung

Merupakan perasaan pegawai terhadap rekan sekerja yang saling mendukung satu dengan lainnya. Pada penelitian ini factor

(7)

kepuasan tentang rekan kerja diukur dengan menggunakan indicator berikut:

a) Rekan kerja yang baik

b) Tim kerja yang saling mendukung c) Kebebasan berpendapat

4) Kepuasan tentang kondisi kerja

Merupakan kondisi kerja yang mendukung karyawan peduli akan lingkungan kerja baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas yang baik. Indikator- indikator terkait kepuasan tentan kondisi kerja adalah sebagai berikut:

a) Adanya fasilitas yang memudahkan pekerjaan b) Lokasi yang strategis

c) Perhatian terhadap kesehatan dan kenyamanan pegawai

5) Kepuasan tentang kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan Merupakan perasaan pegawai terhadap kesesuaian antara kepribadian pegawai dengan pekerjaan sehingga dapat memenuhi tuntutan dari pekerjaannya. Adapun indikator-indikator terkait kepuasan tentang kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan adalah sebagai berikut:

a) Dapat menambah pengetahuan

b) Keseuaian antara pendidikan dan pekerjaan c) Kesempatan mencoba hal baru

(8)

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan tahapan yang penting, karena berkaitan dengan pengambilan data- data yang akan diolah demi tujuan penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab, kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar, kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet. Pada penelitian ini, kuesioner diberikan kepada responden secara langsung.

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain oleh subjek. Dokumentasi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan peneliti kualitatif untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan

(9)

E. Jenis Data Dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer diperoleh dan dikumpulkan dari subyek penelitian atau responden yang telah desebarkan. Angket digunakan untuk mendapatkan informasi dari variabel bebas yang berupa kalimat pertanyaan dan skala pengukuran yaitu skala likert dipergunakan untuk mendapatkan informasi dari variabel terikat yang berupa kalimat pertanyaan yang berkaitan dengan variabel bebas, yang informasinya didapat dari perawat, adapun dasar pertimbangan peneliti menggunakan angket, sebab subyeklah yang paling tahu tentang dirinya, apa yang dinyatakan oleh responden adalah benar dan interpretasi subyek sama dengan yang dimaksud oleh peneliti di RSUD Bangil.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh tidak secara langsung dari sumber data yang terbagi dalam dua jenis yaitu data sekunder internal dan data sekunder eksternal (Sugiyono, 2017:138). Data sekunder dalam penelitian ini berupa dokumen, literatur dan buku yang mendukung penelitian ini.

F. Teknik Pengukuran Data

Pada penelitian ini menggunakan skala likert, skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok

(10)

orang tentang fenomena sosial, dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian Sugiyono (2013).

Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator variabel tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan. Adapun jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat

berupa kata-kata antara lain:

Tabel 3.1. Skor Pilihan Jawaban Skala Likert Pilihan Jawaban Skor Faktor

Motivator

Faktor Hygiene

Kepuasan Kerja Sangat Setuju 5 Sangat Baik Sangat Baik Sangat Tinggi

Setuju 4 Baik Baik Tinggi

Netral 3 Cukup Cukup Cukup

Tidak setuju 2 Tidak Baik Tidak Baik Rendah Sangat Tidak

Setuju 1 Sangat Tidak

Baik

Sangat Tidak

Baik Sangat Rendah

G. Teknik Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalitan dan kesahian suatu instrumen. Instrumen ikatan valid apabila mengukur apa yang diinginkan, apabila dapat diungkapkan data variabel yang diteliti secara tepat. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas internal, yakni validitas yang dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian- bagian instrumen secara keseluruhan. Dalam penelitian ini validitas internal dapat digunakan dua cara yakni analisa

(11)

faktor dan analisa butir, dimana untuk menguji validitas setiap butir maka skor-skor yang ada pada tiap butir dikorelasikan dengan skor total.

Pada program SPSS versi 20 teknik pengujian yang akan digunakan untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson) yaitu analisis data dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dalam skor total. Skor total adalah penjumlahan dari keseluruhan item. Item-item pertanyaan yang berkorelasi signifikan dengan skor total menunjukkan item- item tersebut mampu memberikan dukungan dalam mengungkapkan apa yang ingin diungkapkan. suatu item dapat dikatakan valid jika rhasil bernilai positif dan signifikansi nilai α < 5%. Namun jika rhasil bernilai negatif ataupun positif dengan tingkat signifikansi berada di atas 5%, maka item tersebut dinyatakan tidak valid dan tidak dapat digunakan untuk analisis data berikutnya (Sugiyono, 2012:122).

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas menunjukkan tingkat kemantapan, keajengan dan ketetapan suatu alat ukur atau uji yang digunakan untuk mengetahui mana jawaban seseorang konsisten atau stabil dari waktu kewaktu. Sugiyono (2013) menjelaskan tentang reliabilitas sebagai berikut: “Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dipergunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut cukup baik”.

(12)

Teknik Pengujian reliabilitas adalah dengan menggunakan nilai koefisien reliabilitas alpha. Kriteria pengambilan keputusannya adalah apabila nilai dari koefisien reabilitas alpha lebih besar dari 0,6 maka variabel tesebut sudah reliable (handal).

H. Teknik Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode statistik parametrik. Statistik parametrik merupakan metode yang digunakan untuk menguji data yang mendekati atau berdistribusi normal (Arifin, 2008:103). Selanjutnya, analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data yang dilakukan dengan uji asumsi klasik, analisis koefisien determinasi berganda, analisis regresi linier berganda dan pengujian hipotesis.

1. Analisis Rentang Skala

Menurut Sugiyono (2014) analisis rentang skala digunakan oleh peneliti untuk mengelolah data mentah berupa angka yang kemudian diartikan dalam penelitian kualitatif. Untuk mengetahui factor motivator dan Hygiene terhadap motivasi kerja RSUD Bangil, diperlukan rentang skala yang menggunakan rumus berikut:

Keterangan:

RS = rentang skala n = jumlah sampel

m = jumlah alternative jawaban

Maka, perhitungan rentang skala pada penelitian adalah sebagai berikut:

(13)

RS = 32(5-1) = 128 = 25,6

5 5

Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh rentang skala 26 dengan demikian penilaian setiap rentang skala adalah sebagai berikut:

Table 3.2. Rentang Skala Rentang Skala Faktor

Motivator

Faktor Hygiene

Motivasi Kerja 32-57,6 Sangat Rendah Sangat

Rendah

Sangat Rendah

57,7-83,3 Rendah Rendah Rendah

83,4-109 Cukup Cukup Cukup

109,1-134,7 Tinggi Tinggi Tinggi

134,8-160,4 Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan cara untuk mengetahui apakah model regresi yang diperoleh dapat menghasilkan estimator linier yang baik. Jika telah memenuhi asumsi klasik, berarti model regresi ideal (tidak bisa) (Best Linier Unbias Estimator/BLUE). Sebelum dilakukan pengujian

hipotesis maka diperlukan uji asumsi klasik yang meliputi:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Uji dideteksi melalui analisa grafis yang dihasilkan melalui perhitungan regresi dengan SPSS, jika data menyebar normal disekitar grafis diagonal dan mengikuti arah grafis diagonal, maka model regresi

(14)

memenuhi asumsi normalitas. Uji normalitas menggunakan uji kolmogorovsmirnov dengan menggunakan program SPSS data

dikatakan berdistribusi normal apabila nilai dari kolmogorov smirnov static lebih dari 0,05.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Untuk mendeteksi gejala-gejala terjadinya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi dan lawannya VIF (Variabel Inflation Factor). Toleransi mengukur variabilitas variabel independen

yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Jadi nilai toleransi yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena = 1 toleransi). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai toleransi < 0,10 atau sama dengan nilai VIF >10.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang heterokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2011).

(15)

3. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda mengukur ada atau tidaknya pengaruh antara factor motivator (X1), dan faktor hygiene (X2), sebagai variabel independen (bebas) terhadap kepuasan kerja karyawan (Y) sebagai variabel dependen (terikat). Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh factor motivator dan factor hygiene terhadap kepuasan kerja dengan menggunakan alat regresi berganda, dengan menggunakan rumus:

Y = a + bX1 + bX2 + e Keterangan:

Y = Motivasi kerja

B = Koefisien regresi antara variable bebas dan variable terikat (Y) X1 = Motivator

X2 =Hygine e = error term

4. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model (Konflik, Lingkungan Kerja) dalam menerangkan variasi variabel dependen atau terikat (kepuasan kerja). Nilai koefisien determinasi adalah nol (0) dan satu (1). Nilai R2 yang kecil berari kemampuan variabel - variabel independen (bebas). Dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

(16)

Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan. sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai koefisien determinasi yang tingsi. Banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R2 (Adjusted R squere) pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik. Tidak seperti R2 nilai adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model. Dalam penelitian ini, untuk mengelolah data digunakan alat bantu SPSS.

I. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk menganalisa dan menarik kesimpulan terhadap permasalahan yang diteliti. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

1. Pengujian Hipotesis dengan Uji F (Uji Simultan)

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh signifikan yang diberikan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama- sama. Langkah-langkah dalam uji F adalah:

a. Menetapkan besarnya Fhitung dengan ketentuan nilai level of significance (α) harus di bawah 0,05.

b. Mengambil Keputusan:

1) Jika nilai level of significance menurut hasil perhitungan lebih kecil daripada 0,05, maka ada pengaruh secara simultan variabel bebas terhadap variabel terikat.

(17)

2) Jika nilai nilai level of significance menurut hasil perhitungan lebih besar daripada 0,05, maka tidak ada pengaruh secara simultan variabel bebas terhadap variabel terikat.

2. Pengujian Hipotesis dengan Uji t (Uji Parsial)

Uji t (test of significance individual parameter) digunakan untuk mengetahui pengaruh signifikan yang diberikan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Langkah-langkahnya adalah:

a. Menetapkan besarnya thitung dengan ketentuan nilai level of significance (α) yaitu harus di bawah 0,05.

b. Mengambil Keputusan

1) Jika nilai nilai level of significance menurut hasil perhitungan lebih kecil daripada 0,05, maka ada pengaruh secara simultan variabel bebas terhadap variabel terikat.

2) Jika nilai nilai level of significance menurut hasil perhitungan lebih besar daripada 0,05, maka tidak ada pengaruh secara simultan variabel bebas terhadap variabel terikat.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah 7 faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dalam pertimbangan membeli Mitsubishi Xpander yaitu faktor produk,

Medan benar adanya dilakukan oleh guru BK disekolah tersebut dan sudah terlaksana secara maksimal meskipun ada beberapa hambatan yang terjadi, akan tetapi sudah berhasil

Lumpue coastal area is hilly and rugged coastal base, as a result from tectonic formation, geological structure and abrasion (maturity abrasion) which reveal the

Kegiatan usahatani sawi biaya yang nyata dikeluarkan responden di Kelurahan Landasan Ulin Utara adalah meliputi penggunaan biaya penyusutan alat, biaya tenaga

j. Pohon-pohon yang mempunyai evapotranspirasi rendah untuk daerah yang bermasalah dengan menipisnya air tanah dan intrusi air laut. Pohon-pohon yang dapat berfungsi

Daya antibakteri senyawa N’ - (2-Hidroksibenziliden)-4- Hidroksibenzohidrazida terhadap Staphylococcus aureus lebih besar dibandingkan dengan daya antibakteri senyawa

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP) Nomor: 9/PPBJ-BKD/LU-2/2011, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Tanah Laut

Dalam penjelasan di atas dapat di pahami bahwa yang di maksud dengan judul skripsi ini adalah suatu kajian tentang kondisi pendapatan, jumlah anggota keluarga