• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN EKONOMI MAKRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINJAUAN EKONOMI MAKRO"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN EKONOMI MAKRO

A g u s t u s 2 0 2 1

Ikhtisar Ekonomi Makro Indonesia

Disclaimer: Sudut pandang dan / atau hasil analisis dalam penelitian ini merupakan ikhtisar dari kondisi yang umum. Hasil analisis dari penelitian ini tidak dapat dijadikan semata-mata sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dan tidak mewajibkan untuk menggunakan penelitian ini sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.

T E M

EKONOMI

MAKRO

(2)

EXECUTIVE SUMMARY

❑ IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 4,9% pada 2022

❑ Secara point-to-point, pergerakan harga emas di bulan Agustus menguat sebesar 0,32%.

❑ Secara point-to-point, pergerakan harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) di bulan Agustus melemah sebesar7,37%.

❑ Tingkat inflasi tahunan di AS turun menjadi 5,3% pada bulan Agustus dari 5,4% yang dilaporkan pada bulan Juni dan Juli.

❑ Tingkat pengangguran AS turun menjadi 5,2% pada Agustus 2021 dari 5,4% pada Juli.

❑ Pada bulan Agustus 2021, pasar saham global bergerak menguat di tengah sentiment global yang beragam.

❑ Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20-21 September 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%.

❑ Pada bulan Agustus 2021 terjadi inflasi sebesar 0,03% (m-t-m) atau 1,59% (y-o-y).

❑ Pada bulan Agustus 2021, mata uang Dolar AS (USD) bergerak mixed terhadap mayoritas mata uang dunia, adapun Rupiah mengalami apresiasi terhadap USD sebesar 1,37%. Mata uang Rupiah ditutup di level Rp14.265,00 per USD pada 31 Agustus 2021 dari sebelumnya Rp14.462,50 per USD pada 30 Juli 2021.

❑ Neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2021 mengalami surplus sebesar USD4,74 miliar. Dimana pada bulan Juli 2021 juga neraca dagang surplus sebesar USD2,59 miliar.

❑ Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2021 tercatat sebesar 144,8 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Juli 2021 sebesar 137,3 miliar dolar AS.

❑ Sepanjang bulan Agustus 2021, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sebesar 1,32% yaitu naik ke level 6.150,30 pada akhir Agustus 2021.

❑ Pasar obligasi Indonesia kembali menunjukkan performa positif pada bulan Agustus 2021.

Analis: Eko Surya Lesmana

E-mail: [email protected]

(3)

Sumber: investing.com, diolah

A. IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 4,9% pada 2022

Gelombang infeksi virus corona di seluruh dunia selama bulan Agustus melemahkan aktivitas perjalanan global dan mengancam kegiatan ekonomi. Pada bulan Agustus 2021 harga minyak mentah dunia jenis WTI melemah disebabkan kecemasan terhadap lesunya permintaan minyak mentah akibat penyebaran varian delta serta peningkatan stok besin di Amerika Serikat yang tidak terduga. Berbeda dengan komoditas emas yang menguat saat meningkatnya kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global karena lonjakan infeksi COVID-19 namun penguatan tersebut tertahan karena penguatan Dolar Amerika Serikat di tengah ekspektasi Federal Reserve akan mulai mengurangi stimulusnya tahun ini.

Harga komoditas emas menguat tipis dengan harga tertinggi di bulan Agustus di level USD1,822.20 per troy ounce pada 2 Agustus 2021 dan harga terendah berada di level USD1,726.50 per troy ounce pada 9 Agustus 2021. Secara point-to- point, pergerakan harga emas di bulan Agustus menguat sebesar 0,32%.

Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) melemah dengan harga tertinggi di bulan Agustus di level USD71,26 per barel pada 2 Agustus 2021 dan harga terendah berada di level USD62,32 per barel pada 20 Agustus 2021. Secara point-to-point, pergerakan harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) di bulan Agustus melemah sebesar7,37%.

B. Harga Emas dan Minyak

Sumber: tradingeconomics diakses tanggal 25 September 2021, update pada data triwulan II tahun 2021

IKHTISAR EKONOMI GLOBAL

1

71.26

68.15

66.48 69.25

67.29

63.69 62.32

65.64

67.42

69.21 68.5

62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72

Aug-21 Aug-21 Aug-21 Aug-21 Aug-21 Aug-21 Aug-21 Aug-21

Crude Oil WTI

1,822.20

1,808.90

1,726.50

1,751.80

1,787.80

1,808.50 1,795.20

1,818.10

1,720 1,740 1,760 1,780 1,800 1,820 1,840

August-21 August-21 August-21 August-21 August-21 August-21

Harga Emas (COMEX)

1.8%

6.0%

7.1%

7.6%

7.7%

7.9%

9.4%

9.6%

10.4%

10.5%

12.2%

12.4%

12.7%

14.3%

14.7%

17.3%

17.5%

17.9%

18.7%

19.3%

19.6%

20.1%

21.7%

23.6%

0.0% 5.0% 10.0% 15.0% 20.0% 25.0%

Saudi Arabia South Korea Indonesia Japan Switzerland China Germany Australia Netherlands Russia United States Brazil Canada Euro Area Singapore Italy Spain Argentina France South Africa Mexico India Turkey United Kingdom

Pertumbuhan Ekonomi G20

Pertumbuhan ekonomi di beberapa belahan dunia terus berlanjut. Namun demikian pada beberapa negara maju seperti Amerika Serikat (AS), Tiongkok, dan Jepang, laju pemulihan ekonomi pada paruh kedua 2021 cenderung lebih lambat dari prakiraan.

Di sisi lain, pemulihan ekonomi di berbagai negara kawasan Eropa dan Amerika Latin cenderung lebih tinggi sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi global. Kinerja berbagai indikator dini pada Agustus 2021, seperti Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur dan penjualan eceran tetap kuat, di tengah indikasi lebih lamanya transportasi barang seperti tercermin pada PMI Suppliers' Delivery Times Index.

Adapun Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 4,9% pada 2022. Proyeksi pertumbuhan ini salah satunya berasal dari adanya peningkatan metrik kesehatan seperti penggunaan vaksin di berbagai negara.

Lebih lanjut IMF juga memperkirakan perekonomian negara-negara berkembang di

Asia diprediksi tumbuh paling tinggi pada tahun 2022, yakni sebesar 6,4%. Amerika

Serikat menyusul dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2022 sebesar

4,9%. Kemudian Kawasan Britania Raya di proyeksi memiliki pertumbuhan ekonomi

sebesar 4.8%. Petumbuhan ekonomi Eropa diperkirakan mencapai 4.3% pada

tahun 2022.

(4)

C. Indikator Ekonomi AS

Sumber: tradingeconomics

C.1. Tingkat Inflasi AS

C. 2. Tingkat Pengangguran AS

Sumber: tradingeconomics

D. Pergerakan indeks saham global

Sumber: bloomberg

Pada bulan Agustus 2021, pasar saham global bergerak menguat di tengah sentiment global yang beragam. Mulai dari melonjaknya kasus virus COVID varian delta hingga sinyal kuat dari The Fed bahwa pengurangan pembelian asset (tapering) akan segera dilaksanakan akhir tahun ini namun tak akan buru-buru menaikkan suku bunga, dengan alasan tekanan inflasi saat ini akan bersifat sementara.

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 1,21%

yaitu dari sebelumnya 34.936,13 pada akhir Juli 2021 menjadi 35.359,08 pada akhir Agustus 2021. Indeks Nasdaq 100 menguat sebesar 4,16% yaitu dari sebelumnya 14.959,90 pada akhir Juli 2021 2021 menjadi 15.582,51 pada akhir Agustus 2021. Indeks S&P500 bergerak menguat sebesar 2,90% dari sebelumnya 4.395,26 pada akhir Juli 2021 menjadi 4.522,68 pada akhir Agustus 2021. Indeks DAX bergerak menguat 1,87% dari sebelumnya 15.544,39 pada akhir Juli 2021 menjadi 15.835,09 pada akhir Agustus 2021. Indeks Nikkei 225 menguat sebesar 2,95% dari sebelumnya 27.283,59 pada akhir Juli 2021 menjadi 28.089,54 pada akhir Agustus 2021. Indeks FTSE100 di Inggris bergerak menguat 1,24% dari sebelumnya 7.032,30 pada akhir Juli 2021 menjadi 7.119,70 pada akhir Agustus 2021. Adapun indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong melemah sebesar 0,32% dari sebelumnya 25.961,03 pada akhir Juli 2021 menjadi 25.878,99 pada akhir Agustus 2021.

Tingkat pengangguran AS turun menjadi 5,2% pada Agustus 2021, level terendah sejak Maret 2020 dan sesuai dengan ekspektasi pasar, karena pasar tenaga kerja melanjutkan pemulihan yang stabil menyusul pembukaan kembali bisnis di AS dan meskipun ada laporan kekurangan pasokan tenaga kerja dan kekhawatiran atas ancaman yang terus berlanjut dari kebangkitan COVID-19. Jumlah pengangguran turun 318 ribu menjadi 8,38 juta, sedangkan tingkat penyerapan tenaga kerja meningkat 509 ribu menjadi 153,15 juta.

Catatan: Tingkat pengangguran tertinggi sepanjang masa di AS adalah 14,7% pada bulan April 2020. Sebelumnya tingkat Pengangguran di Amerika Serikat mencapai rekor tertinggi di angka 10,80% pada bulan November 1982 dan rekor terendah 2,50% pada bulan Mei 1953.

30-Jul-21 31-Aug-21 Change Change(%)

S&P 500

4,395.26 4,522.68 127.42 2.90%

Nasdaq 100

14,959.90 15,582.51 622.61 4.16%

Dow 30

34,936.13 35,359.08 422.95 1.21%

FTSE100

7,032.30 7,119.70 87.40 1.24%

DAX

15,544.39 15,835.09 290.70 1.87%

Hang Seng

25,961.03 25,878.99 -82.04 -0.32%

Nikkei 225

27,283.59 28,089.54 805.95 2.95%

Tingkat inflasi tahunan di AS turun menjadi 5,3% pada bulan Agustus dari tertinggi 13 tahun 5,4% yang dilaporkan pada bulan Juni dan Juli, sesuai dengan ekspektasi pasar. Tingkat inflasi bulanan turun menjadi 0,3% dari 0,5% di bulan Juli, lebih baik dari perkiraan 0,4%. Perlambatan terlihat pada biaya mobil dan truk bekas (31,9% vs 41,7%) dan jasa transportasi (4,6% vs 6,4%) dan untuk tempat tinggal (2,8%) dan pakaian jadi (4,2%).

Di sisi lain, kenaikan harga yang lebih cepat terlihat untuk makanan (3,7% vs 3,4%); kendaraan baru (7,6% vs 6,4%);

energi (25% vs 23,8%); dan layanan perawatan medis (1% vs 0,8%).

1.30% 1.40% 1.20%1.20% 1.40% 1.40%

1.70%

2.60%

4.20%

5.00%5.40%

5.40% 5.30%

0.00%

1.00%

2.00%

3.00%

4.00%

5.00%

6.00%

CPI Inflation

8.40%

7.90%

6.90%

6.70% 6.70%

6.30% 6.20%

6.00% 6.10%

5.80% 5.90%

5.40%

5.20%

4.20%

4.70%

5.20%

5.70%

6.20%

6.70%

7.20%

7.70%

8.20%

8.70%

US Jobless Rate

34,793.06

35,100.60

35,515.91

35,345.72

34,963.65 35,118.64

35,367.90 35,213.71

35,359.08

34,200 34,400 34,600 34,800 35,000 35,200 35,400 35,600 35,800

2-Aug-21 7-Aug-21 12-Aug-21 17-Aug-21 22-Aug-21 27-Aug-21

Dow Jones Industrial Average

(5)

A. Suku Bunga

Sumber: Bank Indonesia, update: 01 Oktober 2021

Sumber: Badan Pusat Statistik

B. Inflasi Bulan Agustus Tercatat Sebesar 0,03% (m-t-m) atau 1,59% (y-o-y)

Pada bulan Agustus 2021 terjadi inflasi sebesar 0,03% (m-t-m) atau 1,59% (y-o-y). Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,05 persen;

kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,27 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,32 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,20 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,10 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,15 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,32 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,07 persen; kelompok transportasi sebesar 0,05 persen;

kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,07 persen. Komponen inti pada Agustus 2021 mengalami inflasi sebesar 0,21 persen.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 20-21 September 2021 memutuskan untuk mempertahankan BI 7- Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50%, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%. Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan sistem keuangan, di tengah prakiraan inflasi yang rendah dan upaya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Selain itu, Bank Indonesia juga terus mengoptimalkan seluruh bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan serta mendukung upaya perbaikan ekonomi lebih lanjut, melalui berbagai langkah berikut: 1. Melanjutkan kebijakan nilai tukar Rupiah untuk menjaga stabilitas nilai tukar yang sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar; 2.

Melanjutkan penguatan strategi operasi moneter untuk memperkuat efektivitas stance kebijakan moneter akomodatif;

Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sept Oct Nov Des

2019 2.82% 2.57% 2.48% 2.83% 3.32% 3.28% 3.32% 3.49% 3.39% 3.13% 3.00% 2.72%

2020 2.68% 2.98% 2.96% 2.67% 2.19% 1.96% 1.54% 1.32% 1.42% 1.44% 1,59% 1.68%

2021 1.55% 1.38% 1.37% 1.42% 1.68% 1.33% 1.52% 1.59%

3. Memperkuat kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) dengan pendalaman asesmen transmisi SBDK dan SB Kredit baru per jenis kredit berdasarkan Kelompok Bank; 4. Mendorong akselerasi perluasan merchant QRIS khususnya di pasar-pasar, pusat perbelanjaan, dan tempat ibadah, untuk meningkatkan integrasi ekosistem ekonomi dan keuangan digital sekaligus mendukung protokol kesehatan; 5.

Memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah terkait pelaksanaan uji coba digitalisasi bansos dan elektronifikasi transaksi pemerintah untuk mendorong realisasi belanja pemerintah; 6. Memfasilitasi penyelenggaraan promosi perdagangan dan investasi serta melanjutkan sosialisasi penggunaan Local Currency Settlement (LCS) bekerja sama dengan instansi terkait. Pada September dan Oktober 2021 akan diselenggarakan promosi investasi dan perdagangan di Jepang, Tiongkok, dan Inggris. Selain itu Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan dan meningkatkan kredit/pembiayaan kepada dunia usaha pada sektor-sektor prioritas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, ekspor, serta inklusi ekonomi dan keuangan. (sumber: Bank Indonesia).

EKONOMI MAKRO INDONESIA: BANK INDONESIA MEMPERTAHANKAN SUKU BUNGA BI 7-DAY REVERSE REPO RATE DI LEVEL 3,50%

3

1.32%

1.42% 1.44%

1.59%

1.68%

1.55%

1.38% 1.37%

1.42%

1.68%

1.33%

1.52%

1.59%

1.20%

1.30%

1.40%

1.50%

1.60%

1.70%

1.80%

Aug-20 Sep-20 Oct-20 Nov-20 Dec-20 Jan-21 Feb-21 Mar-21 Apr-21 May-21 Jun-21 Jul-21 Aug-21

Inflasi Indonesia (year on year)

4.50 4.51 4.54 4.56 4.57

4.66

3.5

3.27 3.27

3.55

3.59 3.62 3.65

3.50

3.02 3.03 3.05

3.22 3.27 3.32

3.00 3.20 3.40 3.60 3.80 4.00 4.20 4.40 4.60 4.80

1 2 3 4 5 6 7

Term Structure Bank Indonesia

Term Structure 13 Mei 2020

Term Structure 29 Januari 2021

Term Structure 01 Oktober 2021

(6)

C. Mata uang USD bergerak mixed terhadap mayoritas mata uang dunia

Sumber: investing.com, disesuaikan dengan USD sebagai reference currency Sumber: investing.com

D. Neraca Perdagangan Indonesia

Sumber: Badan Pusat Statistik (dalam juta USD)

Penguatan nilai tukar Rupiah didorong oleh persepsi positif terhadap prospek perekonomian domestik, terjaganya pasokan valas domestik, dan langkah-langkah stabilisasi Bank Indonesia. Dengan perkembangan tersebut, Rupiah sampai dengan 20 September 2021 masih mencatat depresiasi sebesar 1,35% (ytd) dibandingkan dengan level akhir 2020, relatif lebih rendah dibandingkan depresiasi mata uang sejumlah negara berkembang lainnya, seperti Malaysia, Filipina, dan Thailand. Bank Indonesia terus memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamentalnya dan bekerjanya mekanisme pasar, melalui efektivitas operasi moneter dan ketersediaan likuiditas di pasar.

(www.bi.go.id).

Pada bulan Agustus 2021, mata uang Dolar AS (USD) bergerak mixed terhadap mayoritas mata uang dunia, adapun Rupiah mengalami apresiasi terhadap USD sebesar 1,37%. Mata uang Rupiah ditutup di level Rp14.265,00 per USD pada 31 Agustus 2021 dari sebelumnya Rp14.462,50 per USD pada 30 Juli 2021. Secara rerata mata uang Rupiah mengalami apresiasi dari sebelumnya di Rp14.491,69 pada bulan Juli 2021 menjadi Rp14.375,90 pada bulan Agustus 2021. Ketidakpastian pasar keuangan global belum sepenuhnya mereda, dipengaruhi isu kegagalan bayar korporasi di pasar keuangan Tiongkok, rencana pengurangan stimulus (tapering) oleh the Fed, serta peningkatan kasus COVID-19. Perkembangan tersebut berpengaruh terhadap preferensi investor global atas aliran portofolio ke negara berkembang.

Neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2021 mengalami surplus sebesar USD4,74 miliar. Dimana pada bulan Juli 2021 juga neraca dagang surplus sebesar USD2,59 miliar. Ekspor non- migas Indonesia mengalami peningkatan sebesar 21,75% yaitu dari sebelumnya USD16,72 miliar pada Juli 2021 menjadi USD20,35 miliar pada Agustus 2021. Begitupun dengan impor non-Migas yang mengalami peningkatan sebesar 9,76% yaitu dari sebelumnya USD13,33 miliar pada Juli 2021 menjadi USD14,63 miliar pada Agustus 2021.

Ekspor migas Indonesia mengalami peningkatan sebesar 7,49% yaitu dari sebelumnya USD0,99 miliar pada Juli 2021 menjadi USD1,07 miliar pada Agustus 2021. Hal serupa juga terjadi pada impor migas yang mengalami peningkatan sebesar 14,74% yaitu dari sebelumnya USD1,78 miliar pada Juli 2021 menjadi USD2,05 miliar pada Agustus 2021.

Komponen Jul-21 Aug-21 Selisih %

Ekspor Non Migas 16,720.60 20,356.70 3,636.10 21.75%

Ekspor Migas 992.50 1,066.80 74.30 7.49%

Impor Non Migas 13,328.60 14,629.50 1,300.90 9.76%

Impor Migas 1,785.90 2,049.20 263.30 14.74%

3,238.40

2,353.402,389.60 3,577.20

2,594.90 2,099.90

1,951.701,991.20 1,566.90

2,286.40 2,698.10

1,324.00 2,598.60

4,744.80

- 500.000 1000.000 1500.000 2000.000 2500.000 3000.000 3500.000 4000.000 4500.000 5000.000

Jul-20 Aug-20 Sep-20 Oct-20 Nov-20 Dec-20 Jan-21 Feb-21 Mar-21 Apr-21 May-21 Jun-21 Jul-21 Aug-21

Neraca Nilai Perdagangan Indonesia

-1.37%

-2.04%

-0.68%

-1.48%

-0.76%

-0.68%

-1.21%

0.12%

0.27%

0.64%

-1.87%

-1.53%

0.54%

1.06%

0.41%

-0.96%

1.04%

-3% -2% -2% -1% -1% 0% 1% 1% 2%

USD/IDR USD/THB USD/SGD USD/MYR USD/VND USD/PHP USD/BRL USD/RUB USD/JPY USD/KRW USD/INR USD/TRY EUR/USD GBP/USD AUD/USD NZD/USD USD/CHF

Nilai Tukar Agustus 2021

14,650 14,785

14,686

14,184 14,097

14,017 14,028 14,379

14,524

14,315 14,330 14,492

14,376

Rerata USD/IDR

(7)

F. Cadangan Devisa

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2021 tercatat sebesar 144,8 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Juli 2021 sebesar 137,3 miliar dolar AS. Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,1 bulan impor atau 8,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Peningkatan posisi cadangan devisa pada Agustus 2021 terutama karena adanya tambahan alokasi Special Drawing Rights (SDR) [1] sebesar 4,46 miliar SDR atau setara dengan 6,31 miliar dolar AS yang diterima oleh Indonesia dari IMF. Pada tahun 2021, IMF menambah alokasi SDR dan mendistribusikannya kepada seluruh negara anggota, termasuk Indonesia, secara proporsional sesuai kuota masing-masing (Bank Indonesia).

Sumber: Bank Indonesia, dalam miliar USD

G. Kinerja Pasar Saham Domestik

Sepanjang bulan Agustus 2021, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sebesar 1,32% yaitu naik ke level 6.150,30 pada akhir Agustus 2021. Kondisi tersebut diikuti oleh indeks domestik lainnya, indeks LQ45 menguat sebesar 5,28% yaitu dari level 823,04 pada akhir Juli 2021 ke level 866,49 pada akhir Agustus 2021 begitupun dengan indeks Syariah JII yang menguat sebesar 1,48% yaitu dari level 532,79 pada akhir Juli 2021 ke level 540,67 pada akhir Agustus 2021.

Delapan sektor menguat didorong oleh perindustrian (+7,4%), keuangan (+3,2%), dan transportasi & logistik (+1,7%) sementara tiga sector melemah yaitu teknologi (-6,3%), Kesehatan (-1,4%), dan energi (-1,0%).

Investor tercatat melakukan net sell terhadap saham-saham di dalam negeri sebesar Rp59,139 milyar (sumber: idx).

Sumber: investing.com, Bursa Efek Indonesia

Sumber: data diolah internal BPKH dari sumber PHEI

Pada periode Agustus 2021, PBS005 mengalami penurunan yield sebesar 2bps ke level 6,71%, PBS015 mengalami penurunan yield sebesar 8bps menjadi 7,25%, PBS023 mengalami penurunan yield sebesar 6bps menjadi 6,27%, dan PBS026 mengalami penurunan yield sebesar 10bps menjadi 4,52%.

Performa pasar obligasi Indonesia bergerak dalam tren positif pada bulan Agustus. Yield curve PHEI-IGSYC berpola bullish dengan rata- rata perubahan yield seluruh tenor (1-30tahun) turun sebesar –13,25bps mom. Positifnya pasar disertai dengan peningkatan aktivitas transaksi harian SBN yakni volume harian menjadi Rp25,93tn/hari dan frekuensi harian naik menjadi 2.313 transaksi/hari.

Kinerja positif pasar di bulan Agustus lebih ditopang oleh faktor dalam negeri. Pelaku pasar merespon positif beberapa data ekonomi domestik yang dirilis bulan ini yakni rilis GDP Q2 yang sesuai konsensus di level 7,07%yoy, peningkatan surplus neraca perdagangan, dan penguatan kurs spot Rupiah sebesar 195poin ke level Rp14.268/USD. Terlebih lagi, kebijakan Pemerintah yang melakukan pelonggaran bertahap kebijakan PPKM Level 2-4 turut menjadi katalis positif dan meningkatkan animo pasar untuk kembali mengkoleksi seri-seri SBN (Sumber: PHEI).

Isu tapering off Amerika Serikat (AS) yang dijadwalkan tahun ini menjadi katalis negatif yang mempengaruhi pergerakan IHSG sepanjang Agustus. Akan tetapi, IHSG akhirnya mampu menguat kembali setelah diumumkan bahwa suku bunga The Fed masih dipertahankan di level rendah. Suku bunga pun belum akan ada kenaikan hingga tahun depan.

H. Kinerja Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)

30-Jul-21 31-Aug-21 Change Change(%)

IHSG 6,070.04 6,150.30 80.26 1.32%

LQ45 823.04 866.49 43.45 5.28%

JII 532.79 540.67 7.88 1.48%

Seri 30-Des-20 30-Jul-21 31-Aug-21 Perubahan (m-t-m)

Perubahan (y-t-d)

PBS005 6.62 6.72 6.71 -0.02 0.09

PBS015 7.05 7.32 7.25 -0.08 0.20

PBS023 6.14 6.33 6.27 -0.06 0.13

PBS026 5.06 4.62 4.52 -0.10 -0.54

5

2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00

1 6 11 16 21 26 31

SBSN Yield Curve

30-Dec-20 30-Jul-21 27-Aug-21

135.10 137.00 135.20

133.70 133.60

135.90

138.00138.80 137.10

138.80

136.40137.10 137.34

144.80

130.000 135.000 140.000 145.000 150.000

Cadangan Devisa Indonesia (miliar USD)

6,096.54 6,159.04

6,203.436,088.41

5,992.32 6,109.83

6,058.08 6,150.30

5,700 5,900 6,100 6,300 6,500

Indek Harga Saham Gabungan

(8)

❑www.bi.go.id

❑www.tradingeconomics.com

❑www.bloomberg.com

❑www.bps.go.id

❑www.ibpa.co.id

REFERENSI

Referensi

Dokumen terkait

Begitupun dengan impor non-Migas yang mengalami penurunan sebesar 10,67% yaitu dari sebelumnya USD14,92 miliar pada Juni 2021 menjadi USD13,33 miliar pada Juli 2021.. Ekspor

Nippon Ceramics Indonesia mulai dari pihak manajer sampai operator secara aktif melakukan kegiatan 5R sebagai standarisasi yang diatur dalam SOP (Standar Operasional

Tahap-tahap ini dilakukan oleh auditor untuk melakukan audit pada bagian pemasaran sehingga audit pemasaran memiliki peran penting dalam meningkatkan efektivitas

Apabila dirinci dalam bentuk implementatif, maka akuntansi dalam pandangan maqashid syariah terhadap harta masuk pada kategori tahsiniyat (kelengkapan) dan

Mata kuliah pilihan bebas ditawarkan adalah: Analisis Ekonomi Teknik dan Kewirausahaan, Teknologi Manufaktur dan Mesin-Mesin Hidraulik, Pemberdayaan Masyarakat dalam

Begitu pula dengan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya diharapkan mampu memiliki kontrol diri yang

Sebuah bidang datar ditentukan oleh persamaan: Ax + By + Cz + D = 0 maka bilangan A, B dan C adalah bilangan-bilangan arah bidang datar itu yang

dikhususkan pemerintah untuk anggaran umum, dokumen, uang/ harta yang harus dibelanjakan dan segala sesuatu yang sudah menjadi haknya untuk dikelola sesuai dengan qonun