•Infeksi oportunistik (IO) adalah infeksi yang timbul akibat
penurunan kekebalan tubuh dimana pada orang normal infeksi ini terkendali oleh kekebalan tubuh
•Banyak penderita dengan HIV pertama terdiagnosa setelah penurunan imunitasnya lanjut dan memperlihatkan penyakit penurunan imunitasnya lanjut dan memperlihatkan penyakit oportunistik.
Indonesia
• Ensefalitis Toksoplasma 17,3%
Merupakan penyebab demam paling sering pada ODHA
di negara berpenghasilan rendah.
CD4 rendah
Lebih sering TB milier & ekstra paru
CD4 < 200 Jarang kavitas.
Ro : limfadenopati, efusi, infiltrat di lap tengah dan
bawah, TB milier.
•5-20% ODHA yang mendapat OAT & ARV berkembang menjadi
Imunorekonstitusi Sindrom
•yaitu:
Perburukan klinis dan radiologis yang ditandai dengan demam, batuk, limfadenopati, infiltrat baru, efusi dan abses pada CNS. batuk, limfadenopati, infiltrat baru, efusi dan abses pada CNS.
•TH/ :
• Terutama disebabkan Streptokokus pneumonia, Stafilokokus aureus dan non Typhi salmonella.
• Gejala mulai dari ringan sampai berat berupa syok septik.
• Diagnosa dengan kultur darah. • Diagnosa dengan kultur darah.
• Local guideline digunakan untuk menetapkan antibiotik empirik yang dipakai. Bila tidak ada digunakan: kombinasi
sefalosporin generasi Ke- 3 dengan Quinolon atau
aminoglikosida, sambil menunggu hasil kultur.
• HIV(+) meningkatkan risiko dan beratnya infeksi malaria.
• CD4 < 200 mempunyai risiko 2-4 x dibanding CD4 > 500 sel/mm3.
• Study di Afrika Selatan HIV(+) risiko kematian akibat malaria meningkat 5x dibanding non HIV.
• Terapi sama dengan penderita non HIV.
Merupakan IO utama pada penderita HIV(+) dengan imunosupresi berat di negara maju.
Insidens lebih rendah di Afrika dan Asia.
Jarang pada CD4 >100 sel/mm3, biasanya pada CD4 < 50 sel/mm3.
Gejala: demam, keringat malam, BB menurun, nyeri abdomen dan diare. Diare bisa berat dan kronis malabsorbsi dan wasting. Diagnosis: kultur darah
Terapi:
• Biasanya menyebabkan meningitis,
• Bisa tanpa demam pada 50% kasus.
• Dapat juga diseminata, ditandai dengan demam, fungaemia, kelainan kulit dan pneumonia.
• Diagnosis: Sistemik Ag kriptokokus serum.
Meningitis CSF Ag kriptokokus.
• Subakut beberapa minggu – bulan : gejala demam, batuk kering, sesak nafas yang memburuk, BB turun
• CD4 < 200.
• Ro: Sering tdk khas, dpt berupa bilateral infiltrat intertisial difus (10% kasus gambaran radiologis normal).
• Lebih sering di negara industri.
• Diagnosis:
• Gejala, radiologis, isolasi kuman dari sputum atau BAL, LDH meningkat.
• Terapi :
•Penyebab demam sub-akut •CD4 <100 sel/mm3.
•Gejala: Demam + Anemia BB menurun
lesi kulit khas papular rash dgn umbilikasi sentral lesi kulit khas papular rash dgn umbilikasi sentral bisa disertai batuk, limfadenopati, hepatomegali •Ro: difus retikulonoduler (alveolar Infiltrat)
•Diagnosis: - lesi kulit yg khas
- biopsi : kulit, hati atau sum-sum tulang. •Terapi:
• Etiologi :
• L donovani, L braziliensis, L aethopica, L chagasi • ditularkan oleh Phlebotomus sand fly.
• 90% terdapat di India, Bangladesh, Brazil, Sudan, Nepal.
• Gejala: demam, hepatosplenomegali, pansitopeni.
• HIV(+) meningkatkan risiko 100-2000 x, terutama CD4<200 sel/mm3 .
• Diagnosis: Amastigotes di darah atau jaringan
• Dijumpai pada CD4<50 sel/mm3.
• Kebanyakan melibatkan retina dan menyebabkan penglihatan menurun
dengan progresif, kolitis, poliradikulopati atau ensefalitis, interstisial
pneumonia
• Demam bukan gejala dominan.
• Diagnosis: Klinis dan funduskopi, Histologi/sitologi, deteksi antigen
BAB cair 3 kali atau lebih secara terus menerus atau periodik >1 bulan pada penderita infeksi HIV yang simptomatis
Etiologi: - Infeksi kriptosporodiosis, Isospora beli, Gyardia
Lamblia, Salmonella spp, Shigella flexeneri, Campilobacter spp, Lamblia, Salmonella spp, Shigella flexeneri, Campilobacter spp, Entamoeba hystolitica, CMV, Strongyloides stercoralis, MAC
Proses Keganasan : Lymfoma, Sarkoma Kaposi
Terapi
:
Cotrimoksazole Forte(empiris) 2x1 membrantas inf. Bakteri dan parasit (3mgg) atau Metronidazole 3x500mg
Simptomatis : Loperamid, codein
Simptomatis : Loperamid, codein
Diagnosa :
Pemeriksaan kultur tinja dan darah,mikroskopis tinja th/ sesuai dgn hasilk kultur/ST