40
Universitas Kristen Petra
3. METODE PENELITIAN
3.1. Model Analisis
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan tentang pengaruh pengungkapan modal intelektual, komite audit dan kualitas audit (KAP big 4) terhadap relevansi nilai informasi akuntansi. Pengungkapan modal intelektual, komite audit dan kualitas audit (KAP big 4) dalam model ini merupakan variabel independen dan relevansi nilai informasi akuntansi merupakan variabel dependen.
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 3. 1 Model analisis Intellectual Capital
Disclosure (ICD) Intellectual Capital
Disclosure (ICD)
Human capital (HC) Human capital (HC) Structural capital (SC) Structural capital (SC)
Relational Capital (RC) Relational Capital
(RC) Komite audit Komite audit
CAsize CAsize
CA expertise CA expertise CAindependence CAindependence
Kualitas audit (KAP) Kualitas audit (KAP)
Big 4 Big 4
Value relevance of accounting Information (VRAI)
Value relevance of accounting Information (VRAI)
41
Universitas Kristen Petra
Berdasarkan model analisis diatas, peneliti membentuk model persamaan sebagai berikut :
VRAI=α0+β1HCD+β2SCD+β3RCD+β4CAsize+β5CAexpertise+β6CAinde+
β7KAP+ ε (3.1)
VRAI=ɑ0+β1ICD+β2CAsize+β3CAexpertise+β4CAinde+β5KAP+ε (3.2) 3.2. Definisi Operasional Variabel
Tabel 3. 1 Definisi Operasional Variabel
Nama Item Operasionalisasi Variabel Skala
Pengukuran Intellectual
Capital Disclosure
Modal intelektual yaitu sumber daya tidak berwujud berupa pengetahuan, pengalaman, informasi, inovasi, pelatihan karyawan, kepuasan pelanggan, serta penelitian dan pengembangan yang dapat menciptakan nilai perusahaan sehingga dapat meningkatkan keunggulan bersaing (Hayati et al., 2015).
Secara umum intellectual capital terdiri dari 3 komponen yaitu human capital (HC), structural capital (SC) dan relational capital (RC) (Bhasin, 2008 ; Clarke, Seng & Whiting, 2010).
Pengungkapan modal intelektual (Intellectual Capital Disclosure) yaitu suatu laporan yang dapat membantu investor dalam memperoleh informasi penting serta dapat mengurangi ketidakpastian tentang masa depan perusahaan sehingga mendapatkan informasi dan penilaian yang tepat terhadap perusahaan (Orens et al., 2009).
Menurut Yan (2017) intellectual capital disclosure index (ICDI) digunakan sebagai proxy untuk mengetahui intellectual capital disclosure yaitu:
Rasio
42
Universitas Kristen Petra
ICDi = × 100 % Keterangan:
ICDi = Indeks pengungkapan modal intelektual Di =Skor 1 jika diungkapkan, skor 0 jika tidak
diungkapkan.
M = Jumlah maksimum item pengungkapan yang seharusnya diungkapkan perusahaan.
Committee Audit Size
Ukuran komite audit merupakan jumlah anggota komite yang bertugas membantu dewan komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap proses laporan keuangan (Balagobei et al., 2017).
Ukuran komite audit diperoleh dari menghitung jumlah komite audit pada suatu perusahaan (Balagobei,2017; Omokhudu&Amake, 2018).
CA size= ∑ anggota komite audit dalam suatu perusahaan
Rasio
Committee Audit Expertise
Committee audit expertise adalah keahlian yang dimiliki anggota komite audit dalam bidang keuangan dan akuntansi agar dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan (Naimi&Hussin,2010)
Committee audit expertise dapat diukur dengan proporsi komite audit akuntansi dan keuangan atas anggota komite audit dalam suatu perusahaan (Balagobei, 2017).
CA exp≔∑
∑
Rasio
43
Universitas Kristen Petra
Committee Audit
Independence
Committee audit independence adalah komite yang anggotanya mempunyai independensi/
kebebasan dalam bersikap dan berpendapat serta tidak memihak siapapun (Chan et al, 2012)
Committee audit independence dapat diukur dengan proporsi komite audit independen atas anggota komite audit dalam suatu perusahaan (Omokhudu&Amake, 2018).
CA Independence = ∑
∑
Rasio
Kualitas Audit (KAP big four )
Kualitas audit dapat diartikan sebagai baik buruknya suatu pemeriksaan laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor (KAP) yang harus dapat memberikan kepastian bahwa laporan keuangan yang telah diaudit, bebas dari kesalahan maupun kecurangan sehingga dapat meningkatkan kualitas dari laporan keuangan (Banimahd, 2013).
Diukur dengan menggunakan variable dummy jika perusahaan diaudit oleh KAP Big 4 = 1 dan jika tidak = 0 ( Alfraih, 2016).
Value
Relevance of Accounting Information
Value relevance of accounting information merupakan kemampuan informasi akuntansi untuk menjelaskan nilai perusahaan dan dapat menjadi pertimbangan yang penting bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi (Alfraih, 2017).
Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda (Hayati et al,.2015):
Pit = β0 + β1EPSit + β2BVEPSit + β3CFOAit + eit
Rasio
44
Universitas Kristen Petra
Keterangan:
Pit = Harga saham perusahaan i 3 bulan setelah tanggal publikasi laporan keuangan.
Β = Konstanta
EPSit = Earnings Per Share
BVEPSit = Book Value of Equity Per Share
CFOAit = Cash Flows From Operation Activities Per Share
eit = Error
Hasil yang diperoleh adalah predicted share price.
3.3. Jenis Sumber Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data kuantitatif.
Sumber data yang digunakan berupa data sekunder yang diperoleh dari laporan tahunan (annual report) dan laporan keuangan (financial report) perusahaan periode 2010-2016 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dapat di akses melalui idx.co.id, angka untuk perhitungan variabel diperoleh dari bloomberg serta data historis harga saham dari yahoo finance dan bloomberg.
3.4. Instrumen dan Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data dari laporan keuangan dan laporan tahunan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010-2016,angka untuk perhitungan variabel diperoleh dari bloomberg serta data historis harga saham perusahaan dari yahoo finance.
3.5. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek/objek penelitian, meliputi karakteristik yang dimiliki subjek/objek tersebut. Populasi pada penelitian ini sebanyak 155 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2010-2016.
45
Universitas Kristen Petra
3.6. Sample dan Teknik Sampling
Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, dimana pemilihan sampel tidak dilakukan secara acak namun informasinya diperoleh bedasarkan kriteria tertentu. Berikut adalah kriteria- kriteria yang harus dipenuhi untuk menjadi sample dalam penelitian ini :
1. Merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2016.
2. Perusahaan yang secara terus menerus menerbitkan laporan keuangan selama tahun 2010-2016.
3. Laporan keuangan harus dalam satuan rupiah.
4. Perusahaan harus memiliki kelengkapan informasi yang dibutuhkan terkait dengan pengukuran variabel.
Populasi awal sebanyak 155 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia namun hanya sebanyak 82 perusahaan yang lulus kriteria purposive sampling. Oleh karena itu, sampel dalam penelitian ini sebanyak 82 perusahaan dengan tujuh tahun pegamatan dari tahun 2010-2016.
3.7. Unit Analisis dan teknik Analisis Data
Unit analisis dalam penelitian ini adalah 82 perusahaan selama 7 tahun pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010-2016. Pengolahan data variabel dependen Value Relevance of Accounting Information dilakukan dengan menggunakan software SPSS dan software Gretl versi 1.9.4 digunakan untuk mengetahui hubungan antar variabel. Penelitian ini menggunakan teknik model regresi data panel sebagai teknik analisis data untuk menguji pengaruh pengungkapan modal intelektual (Intellectual capital disclosure), komite audit, dan kualitas audit terhadap relevansi nilai informasi akuntansi (Value relevance of accounting information). Data panel adalah gabungan dari data time series (antar waktu) dan cross section (antar individu).
Menurut Gujarati (2009) analisis regresi dengan data panel memiliki 3 model parameter yaitu:
a. Common Effect Model
Model Common effect / Pooled Effect menggunakan pendekatan OLS (Ordinary Least Square) untuk melakukan estimasi parameter. Model ini
46
Universitas Kristen Petra
adalah model paling sederhana karena mempunyai intersep dan yang sama (intersep tetap) untuk setiap individu, sehingga efek tiap individu tidak terlihat jelas.
Formula common effect yaitu:
it jit j
it
X
Y
(3.3) Keterangan :
it = Variabel dependen pada waktu t untuk unit cross section i
= Intersep
j = Parameter untuk variabel ke-j
jit = Variabel bebas j pada waktu t untuk unit cross section i
it = Komponen error pada waktu t untuk unit cross section i i = Urutan individu yang akan diobservasi (cross section) t = Periode waktu (time series)
j = Urutan variabel
b. Fixed Effect model
Fixed Effect model merupakan model yang memperhitungkan perbedaan dari setiap individu. Untuk membedakan antar subjek/individu digunakan dummy variabel (variabel yang digunakan untuk mengkuantitatifkan variabel yang bersifat kualitatif).
Formula model fixed effect yaitu :
Y
ij
i
jX
jit
it (3.4)Keterangan :
ij = Variabel dependen di urutan j untuk unit cross section i
i = Intersep untuk urutan individu ke-i
j = Parameter untuk variabel ke-j
jit = Variabel bebas j pada waktu t untuk unit cross section i
it = Komponen error pada waktu t untuk unit cross section i i = Urutan individu yang akan diobservasi (cross section) t = Periode waktu (time series)
j = Urutan variabel
47
Universitas Kristen Petra
c. Random Effect Model
Random effect model adalah model estimasi dengan intercept yang berbeda untuk setiap individu yang digunakan untuk mengatasi kelemahan model fixed effect yang menggunakan dummy variable. Formula model random effect yaitu :
Y
ij jX
jit u
i it
(3.5) Keterangan :
ij = Variabel dependen di urutan j untuk unit cross section i
= Intersep
βj = Parameter untuk variabel ke-j
jit = Variabel bebas j pada waktu t untuk unit cross section i u = Mengukur perbedaan antara skor rata-rata i dengan skor rata- i
rata keseluruhan
it = Komponen error pada waktu t untuk unit cross section i i = Urutan individu yang akan diobservasi (cross section) t = Periode waktu (time series)
j = Urutan variabel
48
Universitas Kristen Petra
Berikut merupakan tahap-tahap analisis data yang dilakukan:
1. Mengumpulkan dan mempersiapkan data. Data yang dibutuhkan untuk perusahaan yang menjadi sampel pada penelitian ini periode 2010-2016 diambil dari laporan tahunan (annual report). Selain itu, angka yang dibutuhkan untuk perhitungan variabel diperoleh dari bloomberg, untuk data harga saham historis diperoleh dari yahoo finance dan bloomberg.
2. Melakukan perhitungan variabel independen dan variabel dependen.
Variabel independen intellectual capital disclosure menggunakan metode content analysis yang terdiri dari 37 item yang dikembangkan Yan (2017), informasi komite audit (size,expertise,dan independence) diperoleh dari annual report. Pengukuran variabel dependen yaitu value relevance of accounting information menggunakan SPSS utuk mendapatkan koefisien EPS, BVEPS, CFO sehingga diperoleh predicted share price.Hubungan antar variabel independen dan dependen menggunakan Gretl.
3. Pilih model estimasi data panel.Seperti yang dijelaskan sebelumnya model estimasi data panel terdiri dari tiga yaitu common/pooled effect, random effect, dan fixed effect.Untuk menentukan model terbaik harus melakukan 3 uji antara lain:
a. F-Test digunakan untuk memutuskan akan menggunakan model Common effect (Pooled effect) atau fixed effect.
Hipotesis:
H0 diterima jika p-value > 5%, maka model yang cocok digunakan adalah common effect.
H0 ditolak jika p-value < 5%, maka model yang cocok digunakan adalah fixed effect.
b. Breusch-Pagan Test digunakan untuk memutuskan akan menggunakan common effect atau random effect dengan melihat probabilitas chi square dengan α = 5%
Hipotesis:
H0 diterima jika α > 5%, maka model yang cocok digunakan Common effect
49
Universitas Kristen Petra
H0 ditolak jika α < 5%, maka model yang cocok digunakan random effect
c. Hausman Test Hipotesis:
H0 diterima jika p-value lebih besar dari 5% sehingga model yang cocok digunakan adalah random effect.
H0 ditolak jika p-value kurang dari 5% sehingga model yang cocok digunakan adalah fixed effect.
4. Setelah menentukan model terbaik untuk data panel, selanjutnya melakukan uji statistik:
a. T-Test (Parsial)
Uji-t digunakan untuk menguji variabel secara parsial/masing- masing yang bertujuan untuk melihat apakah variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian ini membandingkan nilai t-hitung dengan t-tabel dengan melihat probabilitas dari t-hitung.Tingkat signifikasi pada penelitian ini
= 5% atau maksimal =10%
Hipotesis:
H0: βi = 0, artinya secara parsial variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen
H1: βi ≠ 0, artinya secara parsial variabel independen mempengaruhi variabel dependen
Tes ini dilakukan dengan membandingkan hasil t-hitung dengan hasil regresi dari t tabel. Jika t hitung < t tabel, maka H0 diterima yang berarti tidak ada korelasi antara variabel dependen dan independen, tetapi jika t hitung > t tabel, maka H1 diterima yang berarti ada korelasi antara variabel dependen dan independen.
b. F-Test
Uji F ini untuk membuktikan apakah seluruh variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.
H0 diterima apabila F hitung < F tabel maka secara bersamaan variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen
50
Universitas Kristen Petra
H0 ditolak apabila F hitung > F tabel, maka variabel independen secara bersamaan mempengaruhi variabel dependen.
Uji F juga dapat dilakukan dengan melihat p-value. Jika p-value <
tingkat signifikan (α = 10%) maka secara bersamaan, variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen.
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Pengaruh antar variabel ditentukan dari seberapa besar hasil presentase.
Jika R2=70% maka variabel independen dapat mempengaruhi variabel dependen sebesar 70%, sedangkan sisanya 30% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian.