• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Potensi Sumber Daya Air Di Nusa Penida.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Potensi Sumber Daya Air Di Nusa Penida."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Pendahuluan

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012 Kecamatan Nusa Penida memiliki luas wilayah 202,84 k yang meliputi Pulau Nusa Penida (Nusa Gede), Pulau Nusa Lembongan, dan Pulau Nusa Ceningan dengan jumlah penduduk pada tahun 2012 yaitu sebanyak 45.270 jiwa. Dan pada tahun 2013 meningkat 0,154% menjadi 45.340 jiwa. Perkembangan pembangunan di Nusa Penida telah memberikan konsekuensi tersendiri bagi perkembangan berbagai sektor dan juga penyediaan sarana dan prasarana penunjangnya. Ketersediaan sumber air untuk melayani kebutuhan air minum masyarakat, industri dan aktivitas sosial budaya menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting. Untuk itu penyediaan air minum merupakan salah satu bagian dari prasarana wilayah yang harus terus dikembangkan untuk mendukung perkembangan wilayah Nusa Penida. Potensi sumber daya air di Pulau Nusa Penida sangat minim sehingga menjadi permasalahan di dalam pemenuhan kebutuhan air minum. Upaya pemenuhan kebutuhan air minum telah memunculkan persoalan dalam kaitannya dengan pembangunan prasarana penyediaan air minum untuk meningkatkan jangkauan pelayanan.

Berdasarkan atas sumber mata air yang ada, yang dikaitkan dengan kondisi kebutuhan akan penyediaan air saat ini, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mempersiapkan tampungan air baku dalam upaya meningkatkan ketersediaan air sehingga dapat memenuhi kebutuhan akan penyediaan air baku untuk masyarakat Nusa Penida.

2. Memanfaatkan sumber mata air Penida yang terbuang untuk dipergunakan kembali sebagai air baku untuk air minum masyarakat di wilayah Nusa Penida.

Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK-2015), Kuta, Bali, INDONESIA, 29

30 Oktober 2015

ANALISIS POTENSI SUMBER DAYA AIR DI NUSA PENIDA

K. D. Harmayani

1

) G. M. Konsukartha

2

) I. G. N. K. Arsana

3)

1,2,3Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Bukit Jimbaran, Badung Telp/Fax: 0361 703385

kdharmayani@yahoo.com

P000

Metode Penelitian

Teknik pengumpulan data primer lapangan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu: Wawancara dan Observasi. Sementara itu, data sekunder yang dibutuhkan dalam menganalisis sumber mata air antara lain:Data Penduduk, Data Topografi, Tingkat Pemakaian Air Rumah Tangga, dan Debit Sumber Mata Air

Data yang telah terkumpul akan dianalisis dengan metode Kuantitatif Deskriptif yaitu metode penelitian untuk membuat deskripsi (uraian) tentang sesuatu hal dilakukan dengan mencari fakta dan diinterpretasikan. Penelitian ini biasanya mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, proses yang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena.

Kesimpulan

Dari uraian yang telah dibahas serta hasil pengamatan yang telah dilakukan pada lokasi penelitian dapat disimpulkan:

1. Umumnya lokasi mata air di Nusa Penida terletak di tepi pantai bagian selatan Nusa Penida, yaitu pada perbatasan antara daratan dan lautan, sehingga lokasinya sangat curam/terjal (+90o).

2. Hasil analisis parameter kualitas air dari mata air Penida dan air sumur terdapat dua parameter yang melebihi baku mutu dari dua puluh satu parameter yang dianalisis, yaitu BOD dan COD. Walaupun parameter BOD dan COD melebihi baku mutu air, namun masing – masing sumber air tersebut masih layak untuk bahan baku air minum.

Saran

Berdasarkan pengamatan langsung di lapangan ada beberapa hal yang dapat disarankan:

1. Pemanfaatan sumber mata air Penida ini dinilai penting artinya untuk keperluan penyediaan air baku. Selain itu yang lebih penting adalah untuk konservasi sumber daya air.

2. Lingkungan sekitar sumber mata air seharusnya terbebas dari aktivitas masyarakat sekitar, sehingga potensi tercemarnya sumber mata air akan dapat diminimalisir.

Daftar Pustaka

Hasil dan Pembahasan

Potensi Air Permukaan

Potensi air permukaan di Pulau Nusa Penida cukup banyak jumlahnya sedangkan di Pulau Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan tidak ditemukan adanya potensi air permukaan. Namun meski banyak jumlahnya, tapi alur-alur sungai yang ada di pulau ini seluruhnya bersifat musiman (intermitten), dimana pada musim hujan debit airnya relatif besar namun cepat mengali ke hilir (laut), hal ini disebabkan oleh karst negatif yang merupakan morfologi negatif (lembah antara tonjolan bukit-bukit) sehingga membentuk pola pengaliran sungai yang memperlihatkan kesejajaran (pararel) dengan arah aliran langsung ke laut lepas, serta ditambah lagi dengan kondisi dasar sungai yang tersusun atas formasi batu gamping dengan permeabilitas yang sangat tinggi (porous), sehingga air langsung merembes dan terbuang percuma.

Potensi Sumber Mata Air

Sumber mata air yang terdapat di wilayah studi mempunyai potensi yang berbeda dan penyebaran tidak sama. Kapasitas sumber mata air sangat tergantung dari kondisi hidrologi, iklim, daerah tangkapan, vegetasi, dan struktur geologi. Penyebaran sumber mata air yang ada di masing-masing Kabupaten di Bali tidak merata dan sebagian lagi potensi sumbernya kecil. Pemanfaatan sumber mata air eksisting pada umumnya untuk penyediaan air bersih dan juga digunakan untuk air irigasi. Saat ini dari ada 9 (sembilan) mata air yang diketahui yaitu mata air Penida, Seganing, Tembeling, Guyangan, Tabuanan, Aceng/Sekartaji, Wates, Angkel, Toyapakeh. Dari Sembilan tersebut, ada 2 (dua) mata air yang sudah dikelola (dibangun jaringan air bersih) oleh PDAM, yaitu Mata Air Penida (besar debit = +200 lt/det) dan Mata Air Guyangan (besar debit = +178 lt/det). Berdasarkan informasi dari pihak PDAM setempat, pemanfaatan kedua mata air tersebut saat ini belum bisa optimal karena biaya operasional yang tinggi.

Potensi Air Tanah di Pulau Nusa Penida

Di Pulau Nusa Penida telah dilakukan pemboran air tanah oleh Proyek Pengembangan Air Tanah (P2AT) Propinsi Bali dan Bali Tourism Development Coorporation (BTDC) dengan kedalaman antara 30 -108 m. Potensi air tanah telah dikelola oleh PDAM Nusa Penida (melalui sumur bor) secara terbatas, di Desa Kutampi.

Sumur bor yang ada di Desa Kutampi sebanyak 2 buah dengan lokasi saling berdekatan dan kedalaman sumur mencapai 45 m. Kapasitas terpasang dan pengaliran masing-masing sumur bor sebesar 2,5 l/dt. Pipa transmisi yang digunakan adalah pipa galvanis, diameter 100 mm dan ditampung di reservoir kapasitas 200 m3 sebelum didistribusikan ke masyarakat. Pipa distribusi menggunakan pipa PVC dengan diameter antara 50 mm – 200 mm dengan wilayah pelayanan meliputi : Desa Kutampi, Batnunggul, Ped, dan Toyapakeh. Namun sayangnya sumur bor Kutampi ini kualitas airnya kurang baik.

Anonim, (2007) Peraturan Menteri Pekerjaan Umun No. 18/PRT/M/2007 Tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.

Anonim, (2007) Ditjen Cipta Karya Dep PU Tentang Kebutuhan Air Non Domestik Kategori I,II,III dan IV.

Triatmadja, R. Sistem Penyediaan Air Minum Perpipaan.

Tiatmodjo, B. (1993) Hidraulika II. Edisi Ke Dua. Beta Offset, Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, penerapan pendekatan saintifik melalui model discovery learning dengan permainan dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, dan bersifat menyenangkan

Dapatan kajian yang dipeolehi oleh pengkaji iaitu mendapati bahawa 3 orang informan mengalami pengabaian disebabkan oleh faktor anak-anak yang tidak tahan dengan

Setelah dilakukan beberapa pengujian statistik pada pola asuh orangtua dan tingkat kecerdasan emosional anak usia prasekolah dapat diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat serta karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Jenis-Jenis

Berdasarkan hal tersebut maka peneliti membuat penelitian dengan judul ³ Pelatihan Lari Jingkat Melewati 10 Rintangan Jarak 1 Meter Setinggi 25 cm Berbeban 500 gram

Hal ini diduga LCPKS dosis 5 liter yang diaplikasikan kedalam lubang biopori tidak mengurangi jumlah udara dalam tanah sehingga tidak menghambat akar dalam

Dari grafik yang ditunjukkan pada Gambar 4-15 dapat diketahui perbandingan antara nilai koefisien debit mercu Ogee dengan dengan puncak tipe deret. sinusoida 1 dan

Kami Pusat Penetas Burung , Jual Penetas Burung , Tempat Penetas Burung. Kami Pusat