• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. hlm Bulan Bintang, 1996 Cet.12. hlm Muhammad Imarah. 45 Tokoh Pengukir Sejarah, Surakarta: ERA INTERMEDIA, 2009,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. hlm Bulan Bintang, 1996 Cet.12. hlm Muhammad Imarah. 45 Tokoh Pengukir Sejarah, Surakarta: ERA INTERMEDIA, 2009,"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pan Islamisme secara klasik dapat diartikan sebagai penyatuan seluruh dunia Islam bahwa suatu kekuasaan politik dan agama yang di kepalai oleh seseorang khalifah, Pengertian Pan Islamisme secara modern adalah bahwa kepemimpinan tersebut hanya meliputi bidang agama. Untuk perkembangan selanjutnya, Pan Islamisme hanya menyatukan seluruh umat Islam dalam suatu ikatan setia kawan atau menghidupkan ukhuwah Islamiyah dikalangan dunia Islam. Ketika berbicara mengenai politik biasanya terbayangkan cara untuk mencapai tujuan yang tidak terlepas dengan kedudukan misalnya, dalam perebutan jabatan, kekuasaan, kepemimpinan, dan lain sebagainya.

Terkait masalah politik di dunia Islam, muncullah salah satu tokoh gerakan modernisme yang berupaya meningkatkan standar moral dan intelektual umat Islam dalam rangka menjawab Imperealisme Barat yaitu Sayid Jamaludin Al-afgani1. Jamaluddin Al-Afgani termasuk seorang jajaran tokoh pembaharu yang telah membuka penafsiran ijtihad secara formulatis bagi kehidupan modern. Suatu rekayasa ijtihad yang memberi dukungan solusi bagi tuntutan modernitas2 . Apa yang dilihatnya di dunia Barat dan apa yang dilihatnya di dunia Islam memberi kesan kepadanya bahwa umat Islam pada masanya sedang berada dalam kemunduran, sementara dunia Barat dalam kemajuan. Hal ini mendorong Jamaluddin Al-Afgani untuk memunculkan pemikiran-pemikiran baru agar umat Islam mencapai kemajuan3.

1

Muhammad Imarah. 45 Tokoh Pengukir Sejarah, Surakarta: ERA INTERMEDIA, 2009, hlm 204

2

Abdul Hamid . Pemikiran Modern Dalam Islam, Bandung: CV Pustaka Setia, 2010, hlm. 246.

3

Harun Nasution. Pembaharuan dalam Islam (Sejarah Pemikiran dan Gerakan), Jakarta: PT Bulan Bintang, 1996 Cet.12. hlm 55.

(2)

2

Jamaludin Al-Afgani mempunyai cita-cita dalam bidang politik yaitu untuk menggalangkan kesatuan dan persatuan umat Islam di seluruh dunia dengan semangat dan tali Islam yang dinamakan Pan Islamisme. Pan Islamisme ini dapat diartikan sebagai salah satu wadah atau gerakan untuk menampung dan memberi semangat kepada seruluh umat Islam di seluruh dunia untuk membangkitkan dari keterpurukan yang diakibatkan keadaan umat Islam pada saat itu sudah sangat menghawatirkan, disegala bidang telah menurun drastis, bahkan hal itu dapat mengancam hancurnya agama Islam. Hal ini dikarenakan antara lain:

1. Sifat jumud membuat umat Islam berhenti berfikir dan berusaha. Umat Islam maju di zaman klasik karena mereka mementingkan ilmu pengetahuan, oleh karena itu selama umat Islam masih berfikir jumud dan tidak mau berfikir untuk berjuhad tidak mungkin mengalami kemajuan. Untuk itu perlu adanya pembaharuan yang berusaha memberantas kejumudan.

2. Umat Islam selalu berpecah belah, maka umat Islam tidaklah akan mengalami kemajuan. Umat Islam maju karena adanya persatuan dan kesatuan, karena adanya persaudaraan yang diikat oleh tali ajaran Islam. Maka untuk mempersatukan kembali umat Islam bangkitlah suatu geerakan pembaharuan. 3. Terjadi kontak antara dunia Islam dengan Barat, dengan adanya kontak ini

umat Islam sadar bahwa mereka mengalami kemunduran dibandingkan bangsa Barat, terutama ketika terjadinya peperangan antara kerajaan Utsmani dengan Negara Eropa. Yang biasanya tentara kerajaan Utsmani selalu memperoleh kemenangan, akhirnya mengalami kekalahan di tangan Barat. Hal ini membuat panglima kerajaan Usmani untuk menyelidiki rahasia kekuatan militer Eropa yang beru muncul harus mesti diwujudkan kembali, dengan bersatu dan mengadakan kerja sama umat Islam dapat kembali

(3)

3

memperoleh kemajuan. Persatuan dan kerja sama merupakan sendi yang amat penting dalam Islam.4

Jamaluddin Al-Alfgani dalam merealisasikan cita-citanya tersebut, ia menerbitkan sebuah majalah yang ia beri nama Al-Urwatul Wustqa atau tali yang kokoh. Maksud dari menerbitkan majalah ini tentu bisa kita pahami secara singkat yakni untuk memberikan penggerakan dan bimbingan kepada seluruh umat Islam agar mereka dapat memahami dan melaksanakan ajaran Islam, mampu menyatukan dan memegang peranan didalam memakmurkan dunia material maupun spiritual, sehingga memberikan kesejahteraan bagi seluruh umat manusia.

Jamaluddin Al-Afghani terkenal sebagai pengembara yang tangguh, bukan saja mengembara di negeri-negeri Islam, seperti India, Arab Saudi, Iran, Mesir, dan Turki. Ia juga melakukan pengembaraan ke negeri-negeri non Muslim daratan Eropa, seperti Inggris, Prancis, Jerman, dan Rusia. Pengembaraannya ke berbagai negeri di Eropa untuk menjelaskan hakikat agama Islam. Ia berusaha meluruskan pengertian dan persepsi yang keliru tentang Islam dalam pandangan Barat. Di negeri Islam, Jamaluddin Al-Afghani berusaha untuk mengobarkan semangat jihad menegakkan kebenaran dan keadilan serta melawan dan menumbangkan kaum penjajah. Sedangkan di negeri Mesir Sayid Jamaludin Al-Afghani berusaha untuk mengobarkan semangat jihat menegakkan kebenaran dan keadilan serta menegakkan semangat jihat untuk melawan dan menumbangkan kaum penjajah.

Ketika Jamaluddin Al-Afghani pergi ke India selama satu setengah tahun di sana, ia mempelajari ilmu-ilmu pengetahuan barat.5 Dari India ia pergi menunaikan ibadah haji ke mekkah, kemudian ia kembali ke Afghanistan dan melibatkan diri dalam arena politik di negerinya, yang akhirnya menimbulkan perang saudara di negara tersebut. Selama di India ia mendapatkan sambutan dan penghormatan yang tinggi dari pemerintah India, tetapi dalam segala kegiatannya dibatasi, pada tahun

4

Harun Nasution. Pembaharuan dalam Islam (Sejarah Pemikiran dan Gerakan), Jakarta: Bulan Bintang, Cet.14. 2011, hlm 48.

5

Manan sholihan, Amin Hasanudin. Pengantar Perkembangan Pemikiran Muslim (dalam

(4)

4

1871 M ia meninggalkan India menuju Istambul dengan melalui Mesir terlebih dahulu.

Dalam memperjuangkan misinya, Jamaluddin Al-Afghani mengetahui watak jamanya serta dunianya, maupun penyakit yang sebenarnya. Despotisme dari dalam dan penjajahan asing dari luar adalah penyakit yang paling menonjol yang diderita masyarakat Islam, menurut Jamaluddin Al-Afghani. Perjuangannya yang tidak mengenal jemu ditunjukkan untuk melenyapkan penyakit-penyakit itu. Akhirnya ia mengorbankan hidupnya untuk memperjuangkan misinya.6

Untuk melawan kedua faktor yang melumpuhkan itu, Jamaluddin Al-Afghani memandang perlu dan wajib bagi setiap Muslim untuk sadar secara politik dan secara aktif turut mengambil bagian dalam urusan politik. Untuk mendapatkan lagi kejayaan yang telah hilang, dan untuk memperoleh tempat yang terhormat bagi diri mereka sendiri di dalam dunia, untuk itu mereka mempunyai kemampuan. Tugas dasar Jamaluddin Al-Afghani ialah mengukuhkan keyakinan bahwa perjuangan politik adalah suatu kewajiban religius dan merupakan kewajiban suci.

Maka dari itu penulis mencoba mengangkat sebuah judul Skripsi tentang

“Pemikiran Politik Islam Jamaluddin Al-afghani (Tentang Pan Islamisme)”

dengan harapan semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dikalangan akademik.

B. Identifikasi Masalah

Dalam identifikasi masalah ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: a. Wilayah Penelitian

Wilayah dalam penelitian ini adalah Biografi Jamaluddin Al-Afghani dan pemikirannya tentang Pan Islamisme serta pengaruhnya bagi kemajuan umat Islam.

6

Murthada Muthahhari. Gerakan Islam Abad XX, Jakarta: PT Beunebi Cipta, 1986. Hlm 40-43.

(5)

5 b. Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan metode

library research.

c. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari kesimpang siuran dan meluasnya permasalahan yang akan dibahas, penulis merasa perlu untuk membatasi permasalahannnya, yaitu mengenai Biografi jamaluddin Al-Afghani, ide dan gagasan Pan Islamisme sampai pengaruhnya bagi kemjuan umat Islam.

C. Rumusan Masalah

Agar diperoleh suatu kejelasan yang lebih mengarah dalam penulisan ini, dan dengan mengacu pada uraian di atas, maka disusunlah permasalahan sebagai berikut:

1. Biografi Jamaluddin Al-Afghani?

2. Bagaimana ide dan gagasan Pan Islamisme?

3. Bagaimana pengaruh Pan Islamisme Jamaluddin Al-Afghani bagi kemajuan umat Islam?

D. Ruang lingkup penelitian

Mengingat begitu banyak pembahasan tentang Jamaluddin Al-Afghani, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian yaitu mengkaji Pemikiran Politik Islam Jamaludin Al-Afghani tentang Pan Islamisme.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dan manfaat dari penelitian ini untuk mencari dan menemukan informasi yang komprehensif dan mendeail tentang:

a. Untuk mengetahui Biografi Jamaluddin Al-Afghani?

b. Untuk mengetahui ide dan gagasan pemikiran politik Jamaluddin Al-Afgani tentang Pan Islamisme.

(6)

6

c. Untuk mengetahui pengaruh Pan Islamisme Jamaluddin Al-Afghani bagi kemajuan umat Islam?

F. Tinjauan Pustaka

Mengumpulkan beberapa buku primer dan sekunder atau literatur yang berkaitan dengan pemikiran politik Islam Jamaluddin al-afgani tentang Pan Islamisme. Di antara buku yang di pergunakanya adalah:

1. Pemikiran Politik Jamaluddin, sebuah skripsi yang disusun oleh frego erisandi, fakultas ushuluddin, universitas (STAIN) Bengkulu tahun 2012. Dalam skripsi ini dijelaskan tentang pemikiran politik al-afghani, urgensi dari penelitian skripsi tersebut memberikan acauan pembahasan bagi kajian pembahasan ini.

2. Buku yang berjudul Pengantar perkembangan pemikiran muslim (dalam studi

sejarah), Buku ini ditulis oleh Drs. M. Sholihan Manan, yang berisi tentang

riwayat hidup Jamaluddin al-afgani besserta Pengaruh ajarannya.

3. Buku yang berjudul Pemikiran Modern dalam Islam, buku ini ditulis oleh Abdul Hamid. Yang berisi tentang kegiatan politik, yang mana dalam gerak politisnya, al-afgani senantiasa berpihak pada kelompok yang menentang kolonialisme Inggris yang menyebar hamper di seluruh Timur Tengah. Gerakan al-afgani senantiasa beridiom Pan-Islamisme dan anti colonial. 4. Buku yang berjudul Pemikiran Islam Modern, buku ini ditulis oleh Ahmad

sudirman, yang mana beliau mengupas secara luas pemikiran jamaludin al-afgani, dalam bidang agama, bidang politik, dan sebab-sebab kemunduran umat Islam.

5. Buku yang berjudul Pemikiran Islam Modern, buku ini ditulis oleh Muhammad bahiy. Yang mana dalam buku ini menjelaskan tentang pergerakan politis Jamaluddin al-afgani.

6. Buku yang berjudul Fakta Sejarah Perkembangan Peradaban Islam, buku ini ditulis oleh Sugiyono. Dalam buku ini menjelaskan tentang kelemahan dan

(7)

7

kemunduran duni Islam dimanfaatkan oleh bangsa-bangsa barat unutk bangkit dan bergerak menuju kearah Negara-negara Islam, Yang mana mereka ingin menguasai dan menjajahnya. Motivasi mereka dating ke Negara-negara Islam adalah motif ekonomi, politik, agama.

G. Kerangka Pemikiran

Sebagaimana telah disebutkan, benturan-benturan antara Islam dan kekuatan Eropa telah menyadarkan umat Islam bahwa, mereka memang jauh tertinggal dari Eropa. Yang pertama merasakan hal itu diantaranya, Turki Ustmani, karena kerajaan ini yang pertama dan utama menghadapi kekuatan Eropa. Kesadaran itu memaksa penguasa dan pejuang-pejuang Turki untuk banyak belajar dari Eropa.

Usaha untuk memulihkan kembali kekuatan Islam didorong oleh dua faktor yang saling mendukung, pemurnian ajaran Islam dari unsur-unsur asing yang dipandang sebagai penyebab kemunduran Islam itu dan penimba gagasan ilmu pengetahuan dari barat. Yang pertama, seperti gerakan Wahabiyah yang dipelopori oleh Muhammad ibn Abd al-Wahab (1703-1787 M) di Arabia, Syah Waliyullah (1703-1762 M) di India, dan gerakan Sanusiyah di Afrika Utara yang dipimpin oleh Said Muhammad Sanusi dari Aljazair. Sedangkan yang kedua, tercermin dalam pengiriman para pelajar Muslim oleh penguasa Turki Ustmani dan Mesir ke Negara-negara Eropa untuk menimba ilmu pengetahuan dan dilanjutkan dengan gerakan penerjemahan karya-karya Barat ke dalam bahasa Islam. Pelajar-pelajar muslim asal India juga banyak yang menuntut ilmu ke Inggris.7

Gerakan itu dengan segera juga memasuki dunia politik, karena Islam memang tidak bisa dipisahkan dengan politik. Gagasan politik yang pertama kali muncul adalah gagasan Pan-Islamisme (persatuan Islam sedunia) yang mula-mula didengungkan oleh gerakan wahabbiyah dan Sanusiyah. Namun, gagasan ini beru

7

Badri Yatim. Sejarah Peradaban Islam (Dirasah Islamiyah II), Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 1993, hlm 184.

(8)

8

disuaratkan dengan lantang oleh tokoh pemikir Islam terkenal, Jamaluddin Al-Afghani (1839-1897 M).

H. Metode Penelitian

Sesuai dengan maksud dan tujuan dalam penelitian ini, yaitu untuk mendeskripsikan dan mengalisis peristiwa masa lampau maka dalam penelitian digunakan metode historis. Metode ini bertumpu pada empat langkah kegiatan yaitu: Pengumpulan data (Heuristik), Kritik sumber (Verivikasi), Penafsiran (Interpretasi), dan Penulisan Sejarah (Historiografi). Keempat langkah tersebut akan di jelaskan sebagai berikut:

1. Heuristik (pengumpulan data)

Heuristik adalah susunan teknik atau seni dan bukan suatu ilmu, oleh karena itu heuristik tidak mempunyai peraturan-peraturan umum. Heuristic sering kali merupakan suatu ketrampilan dalam menemukan, mengenali, dan memperinci bibliografi atau mengklasifikasi dan merawat catatan8. Maka dari itu pennulis berusaha mengumpulkan data yang sesuai dengan objek penelitian ini melalui dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan melalui buku-buku, majalah, artikel dan sumber-sumber lain yang relevan dengan obyek kajian dan pembahasan ini.

2. Verifikasi (kritik sumber)

Setelah sumber sejarah dalam berbagai kategori terkumpul, tahap berikutnya yaitu verifikasi atau lazim disebut dengan kritik sumber untuk memperoleh keabsahan sumber. Dalam hal ini yang juga harus di uji adalah keabsahan tentang keaslian sumber (otentisitas) yang dilakukan melalui kritik ekstern dan keabsahan tentang keshahihan sumber (kredibilitas) yang ditelusuri melalui kritik intern. Dalam melakukan tahapan ini penulis mengawalinya dengan membaca secara cermat

8

(9)

9

sumber-sumber sejarah, baik itu yang berbentuk buku sejarah ataupun buku-buku sunnah (hadits) yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Maka dari itu dilakukan perbandingan anatara buku-buku sejarah dengan buku-buku sunnah, sehingga munculnya keyakinan bahwa data tersebut adalah data yang valid.

3. Interpretasi

Dalam langkah ketiga ini yang akan dilakukan ialah menganalisis dan mensintesiskan data yang telah diperoleh. Lalu kemudian disusun menjadi fakta-fakta yang berkaitan dengan tema yang akan dibahas.

4. Historiografi

Sebagai tahap akhir dalam proses penelitian ini, penulisan dilakukan secara deskriptif analisis dan berdasarkan sistematika yang telah di tetapkan dalam rencana skripsi ini. Proses berlangsung dalam beberapa tahap, mulai dari penulisan draf kasar kemudian di konsultasikan kepada dosen pembimbing, dan atas koreksinya akan dilakukan perbaikan hingga penulisan akhir dalam wujud skripsi.

I. Sistematika Pembahasan

Untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh tentang isi penelitian ini, secara umum dapat dilihat dari sistematika pembahasan berikut ini:

BAB I, Pendahuluan, menguraikan beberapa hal pokok mengenai; Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup Penelitian, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Kerangka Pemikiran, Metode Peneltian, Sistematika Pembahasan.

BAB II, berisi tentang Biografi Jamaluddin Al-Afghani, dengan sub pokok pembahasan; Riwayat Hidup, Pendidikan Jamaluddin Al-Afghani, Karya-karya Jamaluddin Al-Afghani.

(10)

10

BAB III, berisi tentang Ide dan Gagasan Pan Islamisme, dengan sub pokok pembahasan: ide-ide Pan Islamisme, berdirinya Pan Islamisme sebagai gerakan politik.

BAB IV, Pengaruh Pan Islamisme Jamaluddin Al-Afghani bagi kemajuan umat Islam dan hasil perjuangan Pan-Islamisme (dalam bidang agama, politik dan Ilmu pengetahuan).

BAB V, Penutup, Merupakan bab yang terakhir atau penutup yang berisikan kesimpulan dan saran-saran. Kesimpulan pada bab ini dimaksudkan untuk menjelaskan dan menjawab permasalahan dan memberikan saran-saran.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Fahlefi (2017), pengumpulan zakat dapat dilakukan menyediakan layanan penerimaan zakat dan mengambil zakat dari muzaki melalui layanan jemput zakat. Untuk

Pada grafik perbandingan setiap jenis bahan uji untuk setiap lama penyemprotan polutan berdasarkan arus bocornya, terlihat bahwa bahan uji dengan pengisi 10% memiliki kinerja

Darmasaba. Tradisi ini sampai sekarang masih dipertahan dan tradisi ini dilakukan setiap wrespati ngepik yaitu hari kamis. Tradisi Ngerebeg masih bertahan sampai

 Alat / Barang / Sarana dan Prasarana milik Laboratorium Universitas Fajar yang akan dipinjam tersebut, setelah melalui tahap pertama yaitu pengajuan surat permohonan pinjaman

Keluaran : Tersedianya Laporan Hasil Pemeriksaan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten se Provinsi Gorontalo Hasil : Meningkatnya Ketaatan Pemerintahan daerah pada

Di Jawa Barat sendiri, Pekan Olahraga Daerah (PORDA) XII- 2014 yang dilaksanakan di Kabupaten Bekasi Merupakan Momentum yang sangat berharga menyongsong PON ke

Kamardi Arief, “Fungsi Sosial-Ekonomi Pasar Tradisional”, Skripsi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sriwijaya, 2013.. besar, tapi kehidupan mereka

Yang bertanda tangan dibawah ini saya, Yulina Isnawati, menyatakan bahwa skripsi dengan judul : Analisis Pengaruh Citra Merek, Persepsi Harga dan Persepsi Kualitas