• Tidak ada hasil yang ditemukan

TECHNICAL HAND BOOK PORDA JABAR XII 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TECHNICAL HAND BOOK PORDA JABAR XII 2014"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

TECHNICAL HAND BOOK

PORDA JABAR XII – 2014

CABANG OLAHRAGA

TARUNG DERAJAT

KOMITE OLAHRAGA NASIONAL INDONESIA PROVINSI JAWA BARAT

(2)
(3)

Disusun Oleh :

Komite Olahraga Nasional Indonesia Prov. Jawa Barat Supervisor & Technical Delegate Cabang Olahraga PORDA XII Editor : Asep Hermana, S.Pd.,SE.

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

SUSUNAN SC PORDA JABAR XII TAHUN 2014 SUSUNAN PP PORDA JABAR XII TAHUN 2014 SUSUNAN PANPEL CABOR PORDA

I. INFORMASI UMUM 1.1 Latar Belakang 1.2 Dasar Kegiatan 1.3 Maksud & Tujuan 1.4 Tema PORDA JABAR XII 1.5 Misi PORDA XII

1.6 Azas Penyelenggaraan PORDA JABAR XII 1.7 Pendaftaran & Akreditasi

1.8 Penyelenggara Pertandingan 1.9 Media Center

1.10 Kesehatan/ Tes Doping II. TEKNIS PERTANDINGAN

2.1 Tempat & Waktu 2.2 Nomor Pertandingan 2.3 Penghargaan Medali 2.4 Ketentuan Peserta 2.5 Jadwal Pertandingan 2.6 Peraturan Pertandingan 2.7 Sistem Pertandingan 2.8 Peralatan Pertandingan 2.9 Perangkat Pertandingan III. PENUTUP Lamipran-lampiran

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Ridlo-Nya, buku pedoman teknik (Technikal Handbook) PORDA XII 2014 telah selesai dibuat tanpa adanya kesulitan yang berarti.

Buku pedoman ini memuat hal–hal yang berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan teknis pertandingan PORDA XII 2014 Jawa Barat, baik yang bersifat umum sesuai dengan ketetapan KONI Jawa Barat, maupun yang bersifat khusus sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam cabang olahraga bersangkutan.

Akhirnya pada kesempatan ini kami sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, Jajaran pengurus KONI Jawa Barat, supervisor dan technical delegate cabang olahraga yang telah bekerja sama dan memberikan dukungan baik moril maupun materil dalam upaya penyusunan Technikal Handbook ini dan kegiatan-kegiatan lainnya yang berkaitan dengan Pembinaan Prestasi atlet Jawa Barat.

Kami sampaikan permohonan maaf, apabila dalam tulisan ini ada hal-hal yang kurang berkenan atau terdapat kesalahan.

Komite Olahraga Nasional Indonesia Provinsi Jawa Barat

Ketua Umum

ttd

(6)

PP PORDA JABAR XII TAHUN 2014 KAB. BEKASI

Penanggungjawab : Ketua Umum KONI Prov. Jawa Barat

Ketua : Bupati Bekasi

Wakil ketua : Wakil Bupati Bekasi

Ketua harian : Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi

Wakil ketua harian : Ketua KONI Kabupaten Bekasi Ketua I : Drs. H. Solihin Sari, M.Si.

Ketua II : Asisten Daerah Bidang Tata Pemerintahan

Ketua III : Asisten Daerah Bidang Ekonomi dan Pembangunan

Ketua IV : Asisten Daerah Bidang Keuangan

Sekretaris : Kepala Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan Olahraga Kab. Bekasi

Wakil Sekretaris I : Kepala Bagian Administrasi Kesejahteraan

Rakyat

Wakil Sekretaris II : Reza Lutfi

Bendahara : Budi Muhammad Mustafa, Amd.

Wakil Bendahara I : Drs. Piping Supriatna, M.Si Wakil Bendahara II : Ginanjar Maulana Saputra

Bidang hukum & keabsahan

Ketua : Ir. Abdul Halim

Bidang Pertandingan

Ketua : Drs. H. Iwa Kusmayadi, MPd

Bidang Humas & Publikasi

Ketua : Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bekasi

Bidang Administrasi & Kesekretariatan

Ketua : Drs. H. Rahmatulloh, MM

Bidang Upacara & Protokol

Ketua : Kepala Bagian Umum

Bidang Akomodasi & Transportasi

Ketua : Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi

Bidang Sarana & Prasarana

Ketua : Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. Bekasi

(7)

Bidang Kesehatan

Ketua : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi

Bidang Keamanan

Ketua : Waka Polresta Bekasi

Bidang Pengerahan Massa

Ketua : Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi

Bidang Pengawasan & Pengendalian

Ketua : Kepala Inspektorat Kabupaten Bekasi

Bidang dana & usaha

Ketua : Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi

(8)

SC PORDA JABAR XII TAHUN 2014

Penanggungjawab : Ketua Umum KONI Prov. Jawa Barat Steering Committee ( SC )

Ketua : Djumara Frassad, S.Ip

Wakil Ketua I : DR. Ucup Yusup,M.Kes.,AIFO

Wakil Ketua II : Ir. H. MQ. Iswara

Sekretaris : Irwan Koesdrajat

Wakil Sekretaris : Dra. Hj. Lily Rolina

Bendahara : Drs. H. Haifendri

Wakil Bendahara : Joni Setiabudi, S.Pd

BIDANG - BIDANG

Bidang Hukum & Keabsahan

Ketua : Hotma Agus Sihombing, SH., M.Hum

Bidang Organisasi & Kesekretariatan

Ketua : Dr. Ir. H. Ajie Sugiyat,M.Si

Bidang Pertandingan

Ketua : Ir. Verdia Yosep

Bidang Sports Medicine

Ketua : Prof. DR. A. Purba, MS., AIFO.,ASM

Bidang Psikologi

Ketua : Prof. Danu Hoedaya, Ph.D

Bidang Sarana & Prasarana

Ketua : Yeyen Rusyana Diyan

Bidang Humas & Publikasi/Media Center

Ketua : Drs. Dadan Hendaya

Bidang Protokol & Upacara

Ketua : Drs. Bambang Haryono

Bidang Akomodasi

Ketua : Budi Hermansyah

Bidang Transportasi

Ketua : Drs. Syarif Bastaman

Bidang Konsumsi

Ketua : H. M. Robby Suganda

Bidang Keamanan

(9)

PANPEL PORDA JABAR XII TAHUN 2014 CABANG OLAHRAGA TARUNG DERAJAT

Ketua : R. Yana Suyatna, S.IP, M.Si

Sekretaris : Wahyu Iriana, S.IP

Bendahara : Siti Jubaedah

Bidang Pertandingan : Joni Setiawan

(10)

I. INFORMASI UMUM

1.1 Latar Belakang

Pekan Olahraga Daerah selanjutnya dinamakan PORDA merupakan kegiatan multi event olahraga terbesar di tingkat Provinsi di seluruh Indoensia termasuk Jawa Barat. Pada event ini banyak daerah berupaya meraih prestasi setinggi-tingginya sebagai bentuk evaluasi pembinaan di daerahnya.

Di Jawa Barat sendiri, Pekan Olahraga Daerah (PORDA) XII-2014 yang dilaksanakan di Kabupaten Bekasi Merupakan Momentum yang sangat berharga menyongsong PON ke XIX tahun 2016 yang akan dilaksanakan di Jawa Barat. Diharapkan PORDA XII 2014 dapat mendukung visi Jawa Barat yaitu mewujudkan “Jabar Kahiji” PON XIX 2016. Dengan menghasilkan banyak atlet potensial, pemecaharn rekor cabang olahraga baik rekor PORDA itu sendiri ataupun rekor Nasional. Demi lancar dan suksesnya penyelenggaraan PORDA XII 2014, dipandang perlu disusun Technikal Handbook cabang-cabang olahraga yang dapat dijadikan acuan bagi pihak-pihak terkait dalam kegiatan Babak Kwalifikasi tersebut.

1.2 Dasar Kegiatan

1) Undang-Undang nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional

2) Surat keputusan Gubernur Nomor 426-3/Kep 449– DISORDA/2011 tentang penunjukan Pemerintah Kabupaten Bekasi sebagai penyelenggara Pekan Olahraga Daerah dan Pekan Paralympic Daerah Tingkat Provinsi Jawa Barat.

3) SK. Rapat Anggota KONI Jawa Barat No. 05//RA-06/2013 tentang Nomor dan Jenis cabang olahraga.

4) Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga KONI Jawa Barat

1.3 Maksud & Tujuan

Maksud dan tujuan dibuatnya Technikal Handbook ini adalah sebagai pedoman bagi stake holder penyelenggaraan Babak

(11)

Kualifikasi PORDA XII tahun 2014 yang efisien dan efektif dalam menyelenggarakan pertandingan cabang olahraga.

1.4 Tema PORDA JABAR XII

Sesuai Dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, maka tema PORDA XII dan PEPARDA IV Jawa Barat Tahun 2014 adalah:

“DENGAN PORDA XII DAN PEPARDA IV JAWA BARAT – 2014 KITA TINGKATKAN PRESTASI JAWA BARAT MENUJU SUKSES JABAR KAHIJI PADA PON XIX DAN PEPARNAS XV TAHUN 2016”

1.5 Misi PORDA XII

Misi yang ingin dicapai melalui penyelenggaraan PORDA XII dan PEPARDA IV Jawa Barat Tahun 2014 adalah EMPAT SUKSES PORDA XII dan PEPARDA IV Jawa Barat Tahun 2014 Sesuai dengan Misi PON XIX Tahun 2016 yaitu sebagai berikut :  Sukses Penyelenggaraan.

 Sukses Pembinaan dan Prestasi.

 Sukses Partisipasi dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat.  Sukses Administrasi.

1.6 Azas Penyelenggaraan PORDA JABAR XII

Azas penyelenggaraan PORDA Jabar XII 2014 adalah Pembinaan, Fair Play, Prestasi, dan Domisili.

1.7 Pendaftaran & Akreditasi

Sesuai yang telah ditetapkan di dalam buku Pedoman PORDA XII Tahun 2012 pendaftaran & akreditasi akan dilaksanakan pada:

1) FORM A

Adalah Formulir pendaftaran cabang olahraga yang akan diikuti oleh setiap daerah Kabupaten/Kota, direncanakan paling lambat diterima Panitia Penyelenggara pada tanggal 18 September 2014.

2) FORM B

Adalah Formulir pendaftaran cabang olahraga dan nomor pertandingan yang akan diikuti oleh setiap daerah

(12)

Kabupaten/Kota, direncanakan paling lambat diterima Panitia Penyelenggara pada tanggal 18 September 2014.

3) FORM C

Adalah Formulir pendaftaran cabang olahraga, nomor dipertandingkan, dan nama alet (lengkap dengan tempat dan tanggal lahir) yang sudah pasti akan mengikuti PORDA Jabar XII-2014 dan dilampiri oleh :

1. Foto Copy KTP; 2. Foto Copy KK;

3. 3 ( Tiga ) dokumen diantara ijazah SD, SMP, SMTA, akta kelahiran dan paspor;

4. Pas Foto 4x6 berwarna

5. Surat Pernyataan Kesediaan memperkuat Jawa Barat di PON XIX 2016

6. Bagi Atlet yang mutasi dari/antar Kabupaten/Kota diwilayah Jawa Barat, dan dari/antar Provinsi harus disertai dokumen persyaratan mutasi yang lengkap. Form C paling serta permohonan ID card (C2) selambatnya diterima Panitia Penyelenggara pada tanggal 30 September 2014.

4) FORM D

Adalah Format Rekapitulasi jumlah atlet dan Official, tanggal kedatangan kontingen, dan informasi tentang alamat Posko kontingen utama dari masing – masing daerah Kabupaten/Kota, pada tanggal 4 Oktober 2014

1.8 Penyelenggara Pertandingan

Panitia Pelaksana Pertandingan Cabang-cabang Olahraga yang dipertandingkan pada PORDA Jabar XII Tahun 2014 adalah Pengurus Provinsi cabang olahraga dengan mendelegasikan Supervisor dan Technical Delegate serta Panitia Pelaksana yang dibentuk oleh Panitia Penyelenggara PORDA Jabar 2014 melalui Surat Keputusan.

1.9 Media Center

PP PORDA JABAR XII Tahun 2014 Kab. Bekasi menyediakan media center untuk mengakomodir kebutuhan seluruh informasi yang berkaitan dengan PORDA JABAR XII Tahun 2014, dengan alamat http://www.porda.bekasikab.go.id yang

(13)

dapat diakses oleh semua pihak dengan memanfaatkan teknologi, informasi dan komunikasi.

1.10 Kesehatan/ Tes Doping

Pemeriksaan doping dilakukan kepada para atlet pemenang, Pemenang akan dilakukan pemeriksaan sesuai Peraturan World anti Doping Code dari World Anti Doping Agency (WADA). Pengambilan doping dilakukan sesaat setelah dilaksanakan final atau setelah dimumkan atlet tersebut sebagai peraih medali. Jika terbukti atlet tersebut menggunakan doping maka hak medali akan dicabut dan selanjutnya akan diproses di Bidang Hukum KONI Prov. Jawa Barat.

(14)

II. TEKNIS PERTANDINGAN

2.1 Tempat & Waktu Pertandingan

Tempat : GOR STTD Jl. Setu Cibitung, Bekasi

Waktu : Tanggal 14 November s/d 17 November 2014

2.2 Nomor Pertandingan

TARUNG DERAJAT Pa Pi Mix Tbk

PUTRA 1 Kelas 49,1 -52 Kg 1 2 Kelas 52,1 -55 Kg 1 3 Kelas 55,1 -58 Kg 1 4 Kelas 58,1 -61 Kg 1 5 Kelas 61,1 -64 Kg 1 6 Kelas 64,1 -67 Kg 1 7 Kelas 67,1 -70 Kg 1 8 Kelas 70,1 -75 Kg 1 9 Kelas 75 ,1 -80 Kg 1 10 Kelas 80,1 Kg Ke Atas 1 PUTRI 1 kelas 45,1 - 50 Kg 1 2 Kelas 50,1 -54 Kg 1 3 Kelas 54,1 -58 Kg 1 4 Kelas 58,1 -62 Kg 1 5 Kelas 62,1 - 66 Kg 1 6 Seni Gerak 1 MIXED 1 Seni gerak 1

(15)

2.3 Penghargaan Medali

TARUNG DERAJAT Emas Perak Perunggu

PUTRA 1 Kelas 49,1 -52 Kg 1 1 2 2 Kelas 52,1 -55 Kg 1 1 2 3 Kelas 55,1 -58 Kg 1 1 2 4 Kelas 58,1 -61 Kg 1 1 2 5 Kelas 61,1 -64 Kg 1 1 2 6 Kelas 64,1 -67 Kg 1 1 2 7 Kelas 67,1 -70 Kg 1 1 2 8 Kelas 70,1 -75 Kg 1 1 2 9 Kelas 75 ,1 -80 Kg 1 1 2 10 Kelas 80,1 Kg Ke Atas 1 1 2 PUTRI 1 kelas 45,1 - 50 Kg 1 1 2 2 Kelas 50,1 -54 Kg 1 1 2 3 Kelas 54,1 -58 Kg 1 1 2 4 Kelas 58,1 -62 Kg 1 1 2 5 Kelas 62,1 - 66 Kg 1 1 2 6 Seni Gerak 3 3 3 MIXED 1 Seni gerak 4 4 4 Jumlah Medali 22 22 37 2.4 Ketentuan Peserta

Pada PORDA XII – 2014 di Kabupaten Bekasi ini, semua peserta harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan dan disesuaikan dengan nomor yang diikutinya, sebagai berikut : 1) Nomor Tarung Bebas Perseorangan Putra

a. Peserta adalah pria. b. Minimal tingkat Kurata V.

c. Memiliki Kualifikasi sebagai petarung putra yang sudah lolos seleksi di tingkat cabang.

d. Batasan usia atlet antara 17 – 27 tahun untuk atlet petarung putra dan diperbolehkan atlet sampai usia 30 tahun dan dibatasi sebanyak 30 % dari jumlah setiap nomor yang dipertandingkan.

(16)

e. Tiap kelas hanya diikuti oleh 1 atlit petarung putra pada setiap cabangnya.

f. Peserta tidak diperbolehkan merangkap sebagai peserta Rangkaian Gerak (Ranger) Beregu Putri maupun Gerak Tarung Campuran (Getar) berpasangan 2 orang putra.dan 2 orang putri

g. Setiap Pengcab hanya berhak mengirimkan maksimal 10 atlit Petarung Putra untuk 10 kelas yang berbeda. 2) Nomor Tarung Perseorangan Putri

a. Peserta adalah Wanita. b. Minimal Tingkat Kurata V.

c. Memiliki Kualifikasi sebagai Petarung putri yang sudah lolos seleksi di tingkat cabang.

d. Batasan usia atlet antara 17 – 27 tahun untuk atlet petarung putri dan diperbolehkan atlet sampai usia 30 tahun dan dibatasi sebanyak 30 % dari jumlah setiap nomor yang dipertandingkan

e. Tiap kelas hanya diikuti oleh 1 atlit petarung putri pada setiap cabangnya nya.

f. Peserta tidak diperbolehkan merangkap sebagai peserta Rangkaian Gerak (Ranger) Beregu Putri maupun Gerak Tarung Campuran (Getar) berpasangan 2 orang putra.dan 2 orang putri

g. Setiap Pengcab hanya berhak mengirimkan maksimal 5 orang atlit petarung Putri untuk 5 kelas yang berbeda.

3) Nomor Rangkaian Gerak ( Ranger ) Beregu Putri a. Peserta adalah 3 Orang atlit peraga Putri. b. Minimal tingkat Kurata IV.

c. Jurus yang akan ditampilkan adalah Dradjat II.

d. Memiliki kualifikasi sebagai peraga seni gerak Putri yang lolos seleksi di tingkat cabang

e. Batasan usia 15 – 30 tahun untuk atlet seni gerak. f. Peserta tidak diperbolehkan merangkap sebagai

peserta Tarung Perseorangan Putri .

g. Peserta Rangkaian Gerak putri boleh merangkap sebagai peserta Getar Beregu Campuran putri

h. Setiap Pengcab hanya berhak mengirimkan maksimal 3 orang atlit peraga Putri.

(17)

4) Nomor Gerak Tarung Campuran (Getar) Berpasangan 2 Putra dan 2 putri

a. Peserta adalah 4 orang atlit, 2 Peraga Putra dan 2 Peraga Putri

b. Minimal Tingkat Kurata IV.

c. Jenis Getar yang akan ditampilkan adalah Getar Campuran

d. Memiliki kualifikasi sebagai peraga seni gerak yang sudah lolos seleksi di tingkat cabang.

e. Batasan usia 15 – 30 tahun untuk atlet seni gerak. f. Peserta tidak diperbolehkan merangkap sebagai

peserta Tarung Perseorangan Putra

g. :Peserta Seni Gerak Getar Campuran putri boleh merangkap sebagai peserta Rangkaian Gerak putri h. Setiap Pengcab hanya berhak mengirimkan maksimal

2 orang atlit peraga Putra dan putri

PORDA XII-2014 akan diikuti oleh atlet-atlet dari Pengcab KODRAT se Jawa Barat:

1. Kota Depok 14. Kota Cimahi 2. Kabupaten Bogor 15. Kab. Bandung Barat 3. Kota Bogor 16. Kabupaten Sumedang 4. Kabupaten Sukabumi 17. Kabupaten Garut 5. Kota Sukabumi 18. Kabupaten Tasikmalaya 6. Kabupaten Cianjur 19. Kota Tasikmalaya 7. Kabupaten Bekasi 20. Kabupaten Ciamis 8. Kota Bekasi 21. Kota Banjar

9. Kabupaten Karawang 22. Kabupaten Kuningan 10. Kabupaten Purwakarta 23. Kabupaten Indramayu 11. Kabupaten Subang 24. Kabupaten Cirebon 12. Kabupaten Bandung 25. Kota Cirebon

(18)

2.5 Jadwal Pertandingan

1. PORDA XII - 2014 Cabang Olahraga Tarung Derajat akan dilaksanakan pada :

Hari : Jumat s/d Senin

Tanggal : 14 – 17 Nopember 2014 Waktu : 08.00 s/d selesai

Tempat : GOR Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Jl. Setu, Kabupaten Bekasi

2. Pelaksanaan pertemuan teknik akan dilaksanakan pada : Hari : Kamis

Tanggal : 13 Nopember 2014 Waktu : 08.00 – selesai

Tempat : GOR Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Jl. Setu, Kabupaten Bekasi

Acara : 1. Daftar ulang peserta 2. Medical check up 3. Penimbangan badan 4. Pengundian dan daftar urut

pertandingan

5. Penyegaran Wasit dan Juri

2.6 Peraturan Pertandingan RONDE

1) Pertarungan untuk petarung putra dilaksanakan dalam 3 (tiga) ronde, dengan durasi waktu tiap ronde adalah 3 (tiga) menit dan waktu istirahat 1 (satu) menit.

2) Untuk pertarungan putri dilaksanakan dalam 2 (dua) ronde, dengan durasi waktu tiap ronde adalah 3 (tiga) menit dan waktu istirahat 1 (satu) menit.

3) Penghentian pertarungan untuk membetulkan pakaian atau pemeriksaan kesehatan, tidak termasuk dalam waktu yang telah ditentukan (dalam hal tersebut, stop watch / waktu dihentikan).

4) Ronde tambahan akan diberikan pertarungan berakhir dengan nilai seri/seimbang sampai didapat pemenangnya. 5) Waktu yang digunakan untuk ronde tambahan adalah

(19)

6) Pada ronde tambahan, penilaian dilakukan sebagaimana mestinya, dalam hal ini wasit dan juri kembali bertugas seperti biasa.

7) Dalam hal terjadi ronde tambahan, juri wajib menuliskan “RONDE TAMBAHAN“ pada format nilai.

8) Dalam hal selama ronde tambahan belum ada pemenangnya, maka akan diadakan ronde tambahan berikutnya dengan sistim “ SUDDENT DEATH “

TEGURAN, PERINGATAN DAN PELANGGARAN

1) Teguran

a. Wasit dapat memberikan teguran kepada seorang petarung.

b. Teguran dapat diberikan dalam bentuk nasihat atau peringatan kepada petarung untuk mengurangi atau mencegah pelanggaran yang tidak diharapkan, untuk hal tersebut wasit tidak perlu menghentikan pertarungan tetapi meggunakan kesempatan yang tepat selama ronde-ronde berjalan untuk menegur petarung yang melakukan pelanggaran peraturan. 2) Peringatan

a. Tidak agresif baik bertahan maupun menyerang. b. Tidak semangat atau kelelahan.

c. Melakukan pancingan kearah sasaran yang dilarang. d. Berpura-pura sakit atau cedera, dalam hal ini

keputusan terakhir ada pada tim Medis dan Hakim Pertandingan.

e. Peringatan akan menjadi sebuah pelanggaran jika sudah dilakukan 2 kali berturut-turut dalam satu ronde berjalan, dan wasit harus memberikan tanda dengan tangan kepada masing-masing juri bahwa pelanggaran telah diberikan kepada salah seorang petarung.

3) Pelanggaran

a. Menyerang bagian belakang kepala / badan lawan atau sebaliknya membelakangi lawan dengan sengaja. b. Menyerang bagian selangkangan.

c. Mengejek atau memperolok lawan baik didalam atau diluar arena pertarungan.

(20)

d. Menyerang lawan diluar arena pertarungan. e. Dengan sengaja meninggalkan arena pertarungan. f. Menyerang wasit, Juri dan Hakim Pertandingan. g. Dengan sengaja menyerang lawan yang sudah jatuh. h. Berturut-turut melakukan/menggunakan teknik

tarung secara asal-asalan atau salah.

KEPUTUSAN – KEPUTUSAN

1) MENANG ANGKA (MA)

a. Pada akhir pertarungan, petarung yang telah diberi keputusan dengan mayoritas juri harus dinyatakan pemenang.

b. Jika kedua petarung terluka atau roboh secara serentak (kedua petarung tidak dapat melanjutkan pertarungan), maka para juri harus menghitung angka yang diperoleh oleh masing-masing petarung sampai terhentinya pertarungan, dan petarung yang memperoleh angka terbanyak harus dinyatakan sebagai pemenang dengan keputusan menang angka (MA).

2) MENANG KARENA LAWAN MENGUNDURAN DIRI ( UD ) Jika seorang petarung mengundurkan diri dengan sukarela karena cedera atau sebab lain, atau jika ia tidak dapat segera memulai kembali pertarungan sesudah istirahat antara ronde-ronde, maka lawannya harus dinyatakan sebagai pemenang dengan kemenangan undur diri (UD). 3) MENANG KARENA WASIT HENTIKAN PERTARUNGAN

(WHT )

a. Lawan tak seimbang

Wasit dapat menghentikan pertarungAn apabila dinilai tidak seimbang atau salah satu petarung tidak kuat lagi melakukan pertarungan, maka lawannya dinyatakan sebagai pemenang.

b. Cedera

 Jika menurut pendapat wasit seorang petarung tidak kuat lagi melanjutkan petarungan karena cedera atau alasan fisik lainnya maka pertarungan dapat dihentikan dan lawannya dinyatakan sebagai pemenang.

(21)

 Hak untuk mengambil keputusan ini terletak pada wasit setelah berkonsultasi dengan tim medis dan hakim pertandingan.

 Disarankan agar wasit memeriksa petarung lainnya, apakah cedera juga, sebelum membuat keputusan ini.

 Tim medis berhak meminta pertarungan diskor karena alasan-alasan kesehatan kepada hakim pertandingan.

 Tim medis diberi kesempatan untuk memeriksa petarung yang cedera selama 1 (satu) menit, setelah itu memberikan hasil pemeriksaanya kepada wasit apakah pertarungan dapat dilanjutkan / tidak.

4) MENANG KARENA DISKUALIFIKASI ( MD )

a. Kemenangan akan diberikan karena diskualifikasi apabila petarung lawan melakukan pelanggaran peraturan pertandingan.

b. Dalam hal kedua petarung dinyatakan diskualifikasi, maka keputusannya wajib diumumkan secara serentak dan pertarungan tersebut dinyatakan tidak ada pemenangnya.

5) MENANG KARENA ROBOH ( MR )

Jika seorang petarung roboh dan tidak mampu melanjutkan pertarungan kembali dalam waktu 10 ( sepuluh ) hitungan atau 10 ( sepuluh ) detik, maka lawannya dinyatakan sebagai pemenang dengan menang roboh (MR)

SISTIM PENILAIAN

1) Tarung Bebas Putra

a. Kemenangan langsung diberikan bila mana lawan tidak mampu lagi melanjutkan pertarungan.

b. Serangan dengan kaki (tendangan) kearah kepala/muka :

 Nilai = 3 (tiga)

b. Serangan dengan kaki (tendangan) kearah badan :  Nilai = 2 (dua)

(22)

c. Serangan dengan kaki (tendangan) yang mengakibatkan lawan goyah/roboh :

 Nilai = 4 (empat)

d. Serangan dengan tangan (pukulan) kearah kepala/muka :

 Nilai 2 (dua)

e. Serangan dengan tangan (pukulan) kearah badan :  Nilai = 1 (satu)

f. Serangan dengan tangan (pukulan) yang mengakibatkan lawan goyah/roboh :

 Nilai = 3 (tiga) g. Penilaian khusus :

Agresifitas dan sportifitas tinggi didalam melakukan teknik-teknik menyerang dan bertahan dalam setiap ronde, mendapat nilai = 1 (satu)

h. Pengurangan Nilai/Angka :

 Melakukan pelanggaran yang sama ataupun berbeda secara berturut-turut dalam ronde berjalan , nilai = - 1 (minus satu).

 Melakukan pelanggaran yang sangat membahayakan keselamatan diri lawan dalam ronde berjalan, nilai = - 2 (minus dua)

2) Tarung Bebas Putri.

a. Kemenangan langsung diberikan bila mana lawan tidak mampu lagi melanjutkan petarungan.

b. Serangan dengan kaki (tendangan) kearah kepala/muka :

 Nilai = 3 (tiga)

c. Serangan dengan kaki (tendangan) kearah badan :  Nilai = 2 (dua)

d. Serangan dengan kaki (tendangan) yang mengakibatkan lawan goyah/roboh :

 Nilai = 4 (empat)

e. Serangan dengan tangan (pukulan) kearah badan :  Nilai = 1 (satu)

f. Serangan dengan tangan (pukulan) yang mengakibatkan lawan goyah/roboh :

 Nilai = 3 (tiga) g. Penilaian khusus :

(23)

h. Agresifitas dan sportifitas tinggi didalam melakukan teknik-teknik menyerang dan bertahan dalam setiap ronde, mendapat nilai = 1 (satu)

i. Pengurangan Nilai/Angka :

 Melakukan pelanggaran yang sama ataupun berbeda secara berturut-turut dalam ronde berjalan , nilai = - 1 (minus satu).

 Melakukan pelanggaran yang sangat membahayakan keselamatan diri lawan dalam ronde berjalan, nilai = - 2 (minus dua)

3) Seni Gerak

a. Hafal gerakan dengan teknik gerakan yang baik dan benar.

b. Keserasian berpasangan.

c. Poin a dan b mancakup pada prinsip : setiap gerakan harus mengandung 5 unsur daya gerak, yaitu :

1. Kekuatan.

Artinya setiap gerakan dilakukan dengan bertenaga dan tidak kaku (keras dan lentur), penuh semangat ditunjang dengan kesiapan fisik dan mental.

2. Kecepatan.

Artinya setiap gerakan merupakan gerakan reflex yang telatih, sesuai dengan irama gerakan secara berpasangan.

3. Ketepatan.

Artinya gerakan yang dilakukan jelas sasaran (target) yang dituju dan maksud serta peruntukannya.

4. Keberanian.

Artinya gerakan dilakukan secara pasti, penuh kesungguhan, realistis dan rasional.

5. Keuletan

Artinya gerakan-gerakannya memiliki/ mengandung nilai-nilai seni tinggi, berangkat seperti air yang mengalir dengan memperhatikan 4 unsur diatas, yaitu kekuatan, kecepatan, ketepatan dan keberanian.

(24)

TEKNIK-TEKNIK YANG BERLAKU DALAM PERTARUNGAN

1) TEKNIK-TEKNIK TANGAN

a. Teknik serangan tangan digunakan dalam 2 (dua) fungsi, yaitu :

 Sebagai Pukulan

 Sebagai Drop (menahan serangan lawan)

b. Pukulan yang boleh dipergunakan dalam pertarungan kecuali pukulan cepat, yaitu :

 Pukulan cepat.

 Pukulan lingkar : atas, luar, dalam, bawah.  Pukulan kibas : atas, luar, dalam, bawah.  Pukulan sentak : atas dan bawah. c. Teknik Drop Tangan.

2) TEKNIK-TEKNIK KAKI

a. Teknik serangan kaki digunakan dalam 2 (dua) fungsi, yaitu :

 Sebagai tendangan

 Sebagai Drop (menahan serangan lawan)

b. Tendangan yang boleh dipergunakan dalam pertarungan, kecuali tendangan lurus, yaitu :

 Tendangan lingkar dalam dan loncatannya  Tendangan samping dan loncatannya  Tendangan belakang dan loncatannya  Tendangan kait depan dan loncatannya  Tendangan kait belakang dan loncatannya  Tendangan melingkar belakang dan loncatannya

TEKNIK-TEKNIK YANG TIDAK BERLAKU DALAM PERTARUNGAN

1) Menyerang dengan tangan terbuka (tidak dikepalkan) 2) Menyapok kaki lawan baik dalam posisi berdiri maupun

dalam posisi menjatuhkan badan.

3) Menggunakan serangan dengan tendangan lurus. 4) Memegang anggota tubuh atau baju lawan. 5) Menangkap serangan tangan maupun kaki lawan. 6) Membalikan badan tetapi tidak melakukan serangan.

(25)

7) Mundur atau menghindari lawan secara terus menerus dan meninggalkan arena pertarungan.

8) Menyerang lawan diluar batas arena pertarungan.

9) Melakukan serangan dengan teknik tangan maupun teknik kaki yang tidak dikuasai, yang mengakibatkan gerakan asal-asalan.

10) tidak agresif dalam bertahan maupun menyerang. 11) Menyerang kepala dan badan bagian belakang. 12) Menyerang daerah dibawah pinggang.

TARGET / SASARAN SERANGAN

1) Kepala bagian depan dan samping (muka).

2) Badan bagian depan dan samping (dada sampai perut).

2.7 Sistem Pertandingan

Dalam PORDA XII bekasi - 2014, sistim yang dipakai adalah sistim standar olahraga, dimana atlit petarung diharuskan memakai alat pelindung dan atlit peraga seni gerak dibedakan dengan ciri yang sudah ditentukan.

2.8 Peralatan Pertandingan

Kelengkapan yang diijinkan / dibawa dan dipakai oleh petarung dan peraga seni gerak saat masuk lokasi arena pertarungan diatur sebagai berikut :

1) Tarung Perseorangan Putra

a. Memakai pakaian petarung lengan pendek.

b. Memakai tanda lawan (sudut) pada sabuk dan pelindung kepalan tangan dengan warna hitam dan merah.

c. Memakai pelindung kepalan tangan. d. Memakai pelindung badan

e. Pelindung kepala f. Memakai pelindung gigi. g. Memakai pelindung alat vital.

h. Boleh membawa handuk ketika di sudut masing-masing.

i. Boleh membawa dan hanya air mineral di sudut masing-masing.

(26)

2) Tarung Perseorangan Putri

a. Memakai pakaian petarung lengan pendek.

b. Memakai tanda lawan ( sudut ) pada sabuk dan pelindung kepalan tangan dengan warna hitam dan merah.

c. Memakai pelindung kepalan tangan.. d. Memakai pelindung gigi.

e. Memakai pelindung kepala. f. Memakai pelindung badan.

g. Boleh membawa handuk ketika di sudut masing-masing.

h. Boleh membawa dan hanya air mineral di sudut masing-masing.

3) Seni Gerak

a. Memakai pakaian seni gerak lengan ¾. b. Boleh memakai variasi warna sabuk.

c. Boleh memakai accesories pada kepala, pergelangan tangan dan kaki

2.9 Perangkat Pertandingan

1) Tugas Wasit

a. Tugas utama seorang wasit adalah menjaga keselamatan petarung.

b. Mengawasi agar pertarungan berjalan dengan bersih dan tertib.

c. Mencegah penyiksaan atas petarung yang lemah dari lawannya.

d. Menanyakan kesiapan petarung sebelum pertarungan dimulai.

e. Dalam menjalankan tugasnya, ada 3 (tiga) macam aba-aba, yaitu :

 BOX ! Untuk perintah mulai pertarungan.

 STOP! Untuk perintah agar kedua petarung berhenti saling bertarung.

 KEMBALI! Untuk perintah agar kedua petarung kembali ketengah apabila telah keluar arena pertarungan.

f. Apabila terjadi peringatan kepada petarung, wasit wajib memberitahu kepada petarung yang diperingati dengan mengangkat telunjuk atau dengan gerakan tangan / kaki yang mudah dimengerti oleh petarung.

(27)

2) Kekuasaan Wasit

Wasit dalam memimpin pertandingannya mempunyai kekuasaan sebagai berikut :

a. Dapat menghentikan pertarungan pada setiap saat jika dianggap pertarungan sangan berat sebelah (tidak seimbang ).

b. Dapat menghentikan pertarungan pada setiap saat jika salahsatu petarung terluka, yang berdasarkan koordinasi dengan tim medis bahwa petarung yang bersangkurtan tidak boleh melanjutkan pertarungan. c. Dapat menghentikan pertarungan pada setiap saat jika

wasit menganggap kedua petarung tidak sungguh-sungguh. Dalam hal ini wasit dapat mendiskualifikasi salahsatu atau kedua petarung setelah deberi peringatan.

d. Memberi teguran kepada seorang petarung atau menghentikan pertarungan dan memberikan peringatan kepada seorang petarung atas pelanggaran yang dilakukan atau atas alasan lain demi tercapainya permainan yang jujur dan mengikuti peraturan. e. Setiap saat dapat mendiskualifikasi seorang petarung

yang tidak segera memenuhi perintahnya atau bertindak tidak sopan atau menyerang wasit.

f. Mendiskualifikasi pembantu petarung yang melanggar peraturan, dan bahkan kepada petarungnya sendiri apabila pembantu petarung tidak memenuhi perintah wasit.

g. Dengan atau tanpa perintah terlebih dahulu untuk mendiskualifikasi seorang petarung karena suatu pelanggaran yang berat.

h. Dalam hal terjadi petarung roboh, wasit dapat menunda perhitungan apabila lawannya dengan sengaja memperlambat atau tidak mau pergi ke sudut netral.

i. Menafsirkan peraturan pertandingan sejauh dapat diterapkan atau relevan terhadap pertarungan atau memutuskan dan mengambil tindakan dalam keadaan apapun pada pertarungan yang tidak atau belum tercantum dalam peraturan pertandingan.

(28)

III. PENUTUP

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Khusus Pertandingan Cabang Olahraga di dalam buku ini, akan diatur tersendiri oleh Panpel Cabor dan Pengurus Provinsi Cabang Olahraga dengan delegasinya yaitu Supervisor dan Technical Delegate.

Khusus Informasi Umum dan teknis pertandingan yang ada di dalam buku ini berlaku sejak dan sampai berakhirnya PORDA JABAR XII Tahun 2014 di Kabupaten Bekasi.

Technical Delegate

Drs. Heri Gunawan

Bandung, September 2014 Cabang Olahraga Tarung derajat

Supervisor

Referensi

Dokumen terkait

Aquades, minuman sinbiotik ekstrak daun cincau hijau, dan minuman sinbiotik ekstrak cincau hijau yang dikombinasikan sari buah dengan aktivitas tertinggi yang

Kandungan yang paling banyak yang terdapat pada rosella merah dibandingkan dengan rosella ungu dan rosella putih yaitu senyawa antosianin yang membentuk flavonoid

6 Hasil penelitian tersebut hampir sama dengan penelitian ini yaitu adanya penggunaan plastik yang ditambahkan ke minyak goreng dengan hasil 3 dari 5 sampel yang

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisiko-kimia, mengidentifikasi komponen fitokimia dan mengetahui komponen senyawa kimia yang terkandung dalam

Halaman sampul skripsi memuat judul skripsi, maksud penulisan, nama lengkap mahasiswa dan Nomor Induk Mahasiswa (NIM), logo STKIP Bina Bangsa Getsempena, dan nama

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan pada model-model pengukuran manajemen laba yang digunakan seperti halnya, model modified Jones (Dechow et al., 1995),

 Reposisi bimanual : tangan kiri memegang isi hernia membentuk corong sedangkan tangan kanan mendorongnya ke arah cincin hernia dengan tekanan lambat dan menetap