rfi
ffi
M
tf"
sfdffi
r:atq*o'
tlEl'lDRIAl,l Dtlt|Il(OLOSO SOEBAGJO
PENERBIT
THYROID
ASSOCIATED ORBITOPATHY
HENDRIAN DWIKOLOSO
SOEBAGJO
THYROID
ASSOCIATED ORBITOPATHYHendrian Dwikoloso Soebagjo
Diterbitkan Oleh :
Global Persada
Jl. Sukolilo Makmur V / No. 3l-33
Surabaya-60111
TelP.,/Fax (03
l)
58201 145Editor : Hendrian Dwikoloso Soebagjo
Cetakan pertama - 2015
ISBN 978-602-7 67 6-t6-9
O
2015 GIobaI Persada PressDilarang mengutip dan atau memperbanyak tanpa izin tertulis dari Penerbit sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apa pun, baik cetak, fotoprint, mikrofihn dan sebagainya.
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah
segalapuji
bagiAllah
SWT yang telahmemberikan
petunjuk dan
hidayah-Nya
sehingga penulisdapat
menyelesaikan
buku
dengan
judul:
"Thyroid
Associated Orbitopathy ".
Buku
ini
ditulis
guna
menambah pemahaman bagipara praktisi kesehatan : Dokter, Dokter Spesialis, khususnya
Dokter Spesialis Mata. Dengan adanya
buku
ini
diharapkandapat
dijadikan referensi yang
berguna
dalam
memberi pelayanan kesehatan bagi masyarakat.Segala upaya dan usaha penulis
tidak
akan berhasil denganbaik
tanpa
dukungan,motivasi,
dan
bantuan dariberbagai
pihak.
Untuk
itu,
pada
kesempatanini
penulismengucapkan
terimakasih yang
sebesar-besamya kepadasemua
pihak
yang telah
banyak membantu
sehinggaterselesaikannya
buku
ini,
terutama
kepada:
RektorUniversitas
Airlangga,
Dekan
Fakultas
KedokteranUniversitas
Airlangga,
Direktur RSUD
Dr.
SoetomoSurabaya
yang
telah
memberikan
kesempatandan
izin
kepada saya serta dukungannya atas terciptanya
buku
ini.
Para sejawat Departemen/SMF
Ilmu
Kesehatan Mata RSUDDr.
Soetomo-FK
Unair dan
sejawat
Divisi
Orbita
danDAFTAR
ISI
Halaman
KATAPENGANTAR
iSAMBUTAN
iiiDAFTAR
lsl
...
vDAFTAR
TABEL
...,.., viiiDAFTAR GAMBAR
.
ix BAB1
PENDAHULUAN...
11.1
Sejarah danEpidemiologi.,...
31.2
BatasanTAO...
B BAB2
ANATOMI DANPATOFISIOLOGI...
.,,,. 112.1
HormonTiroid
...,... 112.1.1 Anatomi Kelenjar
Tiroid
... 112.1.2 Histologi
KelenjarTiroid
. .. ... 122.1.3 Fisiologi Hormon
Tiroid
...,...13
:
2.2
Patofisiologi....
...,.,.,...20
:, 2.2.1PatofisiologiTerjadinyaTAo'...'..,,,,,,,,.','20
BAB
3
MANIFESTASIKLINIS
..,,,32
ii i3.1
Anamnesis
....32
|
3.2
PemeriksaanFisik...
...35
,3.2.2
Pemeriksaan Dengan Lampu Senterdan Lampu Celah Biomikroskopi ...,... 3g
3.2.3
Pemeriksaan Dengan FluorescenceIesf...,
..., 413.2.4
Pemeriksaan Lapang Pandangan(VisualField)...
....,... 413.2.5
Pemeriksaan Pergerakan Bola Mata(Ocular Motility
lesf).
...
.... 433.2.6
PemeriksaanEksoftalmometer
...
443.2.7
Pemeriksaan Tekanan Bola Mata... 463.2.8
Pemeriksaan Deviasi Bola Mata(Strabismus)
..,,3,2.9
Pemeriksaan Diplopia Worth Four DotTest
(WFDT)
...:..., 3.2.10 Pemeriksaan Warna3.2.11 Pemeriksaan Foto Fundus 3.2j12 Pemeriksaan Laboratorium,...
3.2.13 Pemeriksaan Serum Total, T3, dan T4..., 3.2.14 Pemeriksaan Serum TSH ...
3.2.15 Pemeriksaan Laboratorium Tambahan ...
3.2.16 Pemeriksaan Radiologi 3.2.17 Pemeriksaan CT-SGAN 3.218 Pemeriksaan MRI 3.2.19 Pemeriksaan USG 47 49 49 51 52 52 s3 54 55 56 58 60
-BAB
4
DIAGNOSIS DANKLASIFIKASI
..,... 634.1
Diagnosis ...:...
... 634.2
Klasifikasi...
... 65BAB
5
DIAGNOSISBAND]NG
,,,,, 74BAB
6 TERAPT
... 766.1
TerapiTAO FaseAktif...,...,
..., Zg6.2
TerapiTAO Faselnaktif
...,... B06.3
JenisTerapi
...,...,... 826.3.1.
Medikamentosa
... 82 6.3.2. TerapiSelTarget
.... 926.3.3.
Operasi...
....
102 6.3.3.1.DekompresiOrbitat
...1036.3.3.2. Orbital Fat Removar.,... .,.... 1 OT
6.3.3.3. Rekonstruksi Kelopak Mata...,... 1 10
6.3.3.4. Operasi
Strabismus
... 113BAB
7
KESTMPULAN...
.,.11s
DAFTAR
TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Pengaruh Sitokin terhadap TAO pada Orbita.... Tabel 3.1. lnterpretasi Hasil Laboratorium Kadar Hormon
Tiroid pada pasien TAO ... Tabel
41.
Kriteria Diagnosis TAO...Tabel 4.2. Klasifikasi NOSPECS berdasarkan perubahan yang terjadi pada pasien TAO.,.
Tabel4.3. Mourits CAS (Ctinical Activifrl Score)... Tabel 4.4. Klasifikasi menurut EUGOGO...
Tabel 5.1. Diagnosis Banding TAO,..
Tabel6.1. Teknik Pengangkatan Dinding Tulang Orbita pada Dekompresi Orbital ...,.,...:... 93 Tabel 6"2. Teknik Pengambilan Jaringan Lemak Orbita
pada Dekompresi Orbital ...,... 99 Tabel 6.3. Agen Potensial Terapi Target Sel TAO...,.,,. 106
28 54 64 66 70 72 74
DAFTAR
GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Robert James
Graves
6Gambar2.1. Anatomi Kelenjar
Tiroid
...,.,. 12Gambar2.2. Histologi Kelenjar
Tiroid...
...
13Gambar 2.3. Fisiologi Kelenjar
Tiroid
.,... 14Gambar 2.4. Biosintesis Hormon
Tiroid
,..,... 17Gambar2.5. Struktur Hormon
Tiroid...
...,.. 1g Gambar 2.6. Faktor-faktor yang mempengaruhi TAO...,,,. 22Gambar 2.7. Patofisiologi TAO pada Kelenjar Thyroid ,,,.... 25
Gambar 2.8. Patofisiologi TAO pada Jaringan Otot Orbita
2l
Gambar 3.1. Tanda dan GejalaTAO...
....,, 3T Gambar 3.2. Lampu Celah Biomikroskopi (Stit Lamp) ,... 40Gambar 3.3. Atat Perimeter yang untuk mengukur Lapang
Pandang.,..
... 42Gambar 3.4. Hasil pemeriksaan lapang pandangan salah satu pasien Optic Neuropathy padaTAO... 42
Gambar 3.5. Pemeriksaan pergerakan bola mata pada 9 Gambar 3.6. Jenis-jenis
Eksoftalmometer...
,,... 45Gambar 3.7. Pemeriksaan Tekanan Bola Mata menggunakan Tonometri Non-Kontak ...,, 46
Gambar 3.8. Hess Screen Test untuk pemeriksaan Ocular Deviasi Bola mata (Strabismus)... ...
,
48Gambar
3.9.
Pemeriksaan Diplopia menggunakanWorth Four Dot fesf
...
... 49 Gambar 3.10. Gambaran Pemeriksaan WarnaMenggunakan lshihara Test ...,...,... 50 Gambar 3.1 1 . Pemeriksaan Warna Farnsworth'Mu nsel I
100-hue
...,..,..".".. 50Gambar 3. 12. Pemeriksaan Foto Fundus....,... 51 Gambar 3.13. Gambaran Pasien TAO pada CI-Scan... ... 57 Gambar 3.14. Gambaran Pasien TAO dengan Degenerasi
Lemak di Otot Ekstraokuler pada MR1...,.. 59 Gambar 3.15. Pemeriksaan USG
Mata
...,.. ... 60 Gambar 3.16. Hasil Pemeriksaan USG B Scan pada Mata,
61 Gambar 3.17. Hasil Pemeriksaan USG A Scan pada Mata. 62 Gambar4.1.
Prof. Maarten Ph. Mourits dan Penulis' '.,....'. 69 Gambar4.2.
Perhitungan Poin Clinical Activity Score(CAS)pada
TAO..
.'..
69Gambar 6.1. Penatalaksanaan Terapi Berdasarkan
Rundle
Staging
... 77Gambar 6.2. Konsep Penatalaksanaan Terapi pada TAO.. 7t
Gambar 6.3. Mekanisme Seluler Abatacept....,,...'.,..'.. 9l Gambar 6.4. Mekanisme Seluler Antibodi Monoklonal
Gambar 6.5. Anatomi Tulang
Orbita...
... 103Gambar 6.6. Posisi dan Metode lnsisi Orbital .. ... . ....104
Gambar 6.7. Metode Pendekatan Dekompresi Orbital ... 105 Gambar 6.8. Pengambilan Jaringan Lemak Orbita ...,.... 10g Gambar 6.9. Anatomi Kelopak lllata
(Eyelid),
,
...111 Gambar 6,10. Rekonstruksi Kelopak Mata Atas (EyelidLengthening)
,
...112 Gambar7.1.
Kesimpulan Konsep penatalaksanaanTerapi pada
TAO..
...117PENDAHULUAN
Thyroid-Associated
Orbitopathy
(TAO)
merupakanmanifestasi
ekstratiroid
dari
suatu penyakit
inflamasi autoimunyang
menyerangjaringan orbita dan
periorbita.Ada banyak
istilah
yang digunakanuntuk
mendeskripsikan kelainan yang ditemukan padajaringan orbita yang
terkaitdengan penyakit
tiroid
ini.
Antara
lain,
Thyroid-associatedOphthalmopathy,
Thyroid
Eye
Disease
(TED),
ThyroidOphthalmopathy/Orbitopathy,
Graves
Ophthalmopathy/ Orbitopathy(GO),
Disthyroid
Ophthalmopathy, ThyrotoxicExophthalmos,
Euthyroid
Ophthalmopathy, dan EndocrineExophthalmos.
Walaupun kelainan
hormon
tiroid
ini
telah
diterapi seczraoptimal, orbitopati
masih
bisa terjadi. Terapi
danpenatalaksanaat)nya
pun sulit.
Kelainan
ini
dapat mengakibatkan gangguan fungsional yang sangat berpotensi mengancamfungsi
penglihatan
dan
menurunkan
kualitashidup
penderita, sehinggatimbul
perasiuultidak
nyamanwalaupun
sebenarnyakelainan
ini
termasuk
tipikal
sellimiting
autoimmune disease.Penatalaksanaan
TAO
yang optimal
membutulrka pendekatan yang terkoordinasi karena adanya disfungsi tiroiyang sering disertai orbitopati.
Sebagianbesar
penderi'datang
memeriksakan
diri
ke
dokter
spesialis
penyakdalam, dokter
spesialisjantung, dokter
bedah, atau dokt'spesialis
THT-KL.
Hanya
sebagiankecil yang
datangI
clokter spesialis mata. Pasien dengan
TAO
sebaikn;dievaluasi dan diterapi secara
multidisiplin'
Pasien dengan kelainan
hornon
tiroid
yarmengalami neuropati
optik
(dlsfhyroid optic
neuropath.yang ditandai
adanya gangguantajam
penglihatan
serperubahan intensitas dan kualitas penglihatan terhadap wan
harusSegeradirujukkedokterspesialismata.Sebab,kondi
tersebut dapat mengancam penglihatan'
Selain
itu,
dokter
spesialis mata akan mengevaluzapakah sudah
terjadi komplikasi
berupa perubahan posibola
mata, lagoftalmos,
dan
kekeruhan
kornea akit
exposurekeratitis.
Pemeriksaanoleh dokter
spesialis mz sangat direkomendasikan pada awal proses penyakit tersebtDengan demikian,
penatalaksanaanfiyadapat
memberikPemahaman yang
baik
mengenai patogenesis, gejalaklinis,
dan
faktor
risiko TAO
diharapkan
dapat memperrnudah penegakan diagnosis serta penatalaksanaan sehingga mengurangi kemungkinanpenyakit menjadi
lebihparah.
Dalarn buku
ini,
akan dibahas mengenai patofisiologi,sejarah dan epidemiologi, manifestasi
klinis,
evaluasiklinis,
kriteria diagnosis dan
klasifikasi
berdasar tanda serta gejala, diagnosis banding, dan terapi dariTAO.
1.1 SEJARAH
DAN
EPIDEMIOLOGIPada
awalnya,
penyakit
goiter
(goitre;gutterialLatin),
atau yang
dikenal dengan
goiter
yangmerupakan pembesaran kelenjar
tiroid,
pada zaman DinastiTang (618-907
Masehi)
disembuhkanpara tabib
dengan menggunakanobat
dari
kelenjar
tiroid
hewan
seperti babidan domba yang mengandung banyak
yodium
dalam bentukpil
alau bubuk.Buku
pengobatan
Cina
yang
terkenal,
ThePharmacopoeia
of
the
Heavenly
Husbandman,
hinggaFarmakope
Cina modern
"Hai Zao"
menuliskan
bahwasalah
satu
pengobatanpasien
goiter
sejak abad
sebelumMasehi adalah menggunakan
alga cokelat
sargassum yang kaya yodium. l-3Trbojevic (2011)
menyebutkan,
referensi
tentangpenyakit goiter yang
berhubungan dengan proptosisjuga
ditemukan
kali
pertama oleh bangsa Yunani pada abad ke-2dan
ke-3
dalam
teks
Romawi
kuno
serta dalarn
teksByzantium pada abad ke-6. Pada
akhir
abad ke-3, DomitiusUlpianus,
seorang
dokter hukum
dan
penasihat
KaisarRomawi
saatitu
Septimus Severus, mengeluarkan kebijakan pengurangan kerja pada budak yang mengalami goiter.Namun, pada akhirnya
dia
berkesimpulan bahwakebijakan tersebut tidak berpengaruh spesifik terhadap gejala
yang diderita budak yang mengalami goiter. Pada abad ke-6,
dalam dokumen Byzantium baru, terdapat kutipan mengenai
permasalahan
yang
menjelaskan kesalahan
kebijakanDomitius
Ulpianus,
terutama karenadiambil
dalam
ranahkebijakan
hukum dan
bukan kebijakan medis. Selain
itu,tidak jelas
adakah hubungan arrtara penyakit goiter tersebut dengan proptosis.Hubungan antara penyakit goiter dan gejala proptosis
(exophthalmos)
baru
diteliti
pada abadke-I2
oleh
seorangilmuwan
Persia bernamaZayn al-Din
SayyedIsma'il
ibn
Husayn Gorgani
(1040-1136)
atau lebih dikenal denganAl-Jurjani. Ilmuwan
tersebut mengatakan dalam bukunya yangberjudul
Thesa:urusof
the
Shahof
Khwarazm
bahwa adai
I
I
I
Dr. Ileridrian Dwikoloso Soebagjo , dr., Sp.M. (K).
Lahir
di
Surabaya,20 Januari 1965. Lulusrsebagai Dokter:(dr.)
di
Fakultas Kedokteran UniversitasAirlangga. Surabaya pada tahun 1993. Pada tahun
1999 melanjutkan prograrn Spesialis Mata (Sp.M)
di
Fakultas
Kedokteran
Urriversitas AirlanggaSurabaya dan
lulus
pada taliun 2003. Pada tahun2005
melanjutkan
program
Spesialis
Mata
diSingapore
National
Eye
Centre
(SNEC)Singapura. Tahun 2011 rnelanjutkan program Spesialis Mata di Academic
Medical
CenterUniversity
of
Amsterdam(AMC),
Leids
UniversitairMetlisch Centrum
(LUMC).
darrVU
University Mcdical Ccnter (VUMC)Bclanda. Pendidikan
Doktor (Dr.)
diraih
di
Fakultas KedokteranUniversitas Brawijaya, Malang lulus pada tahun 2014. Penulis menjadi pengajar
aktit
di
Divisi
Orbita
danOnkologi
Mata sekaligus sebagaiKepala
Divisi,
DepartemenIlmu
Kesehatan Mata Fakultas KedokteranUniversitas
Airlangga
Surabaya.
Selain
itu,
penulis
juga
aktif
mernpublikasikan karya ilmiah
di
forum Nasional maupun Internasional. Penulis menjadi Ketua Harian / Ketua Bidang Organisasi Yayasan Kanker lndonesia(YKI)
cabang Jawa Timur dari tahun 2010-
sekarang, menjadi Sekretaris Ikatan Doktor lndonesia(IDI)
Wilayah Jawa Tirnur dari tahun 2013
-
sekarang.scrla
Wakil
Ketua PersatuanDokter
Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Cabang Jawa Tirnur dari tahun 2013 - sekqrang.:--/,
tsBN 978-602-7676-1 6-9