• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU MENURUT PERSEPSI SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU MENURUT PERSEPSI SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

74

Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/edumath

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU MENURUT PERSEPSI SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA SISWA Suminto

Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

suminto208@gmail.com

Abstract

This study aims to determine the relationship of teacher teaching skills according to the perception of students with learning motivation and student learning outcomes. This research uses documentation and questionnaire method, where documentation method is used to obtain learning result data, while questionnaire to obtain teacher skill teaching data according to student perception and learning motivation. The population in this study are students of class VII SMP Negeri 1 Banyumas academic year 2017-2018. Sample determination by random sampling technique Data analysis using correlation analysis of pearson product moment and multiple correlation. From the results of the analysis shows that there is a relationship between teaching skills of teachers according to students' perceptions. There is a relationship of learning motivation with student learning result of mathematics. And there is correlation of teacher teaching skill according to student perception and learning motivation with student mathematics learning result.Thus the teacher's teaching skills and student motivation need to be considered to improve students' mathematics learning outcomes.

Keywords: teaching skills, pupil perception, motivation and learning outcomes

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keterampilan mengajar guru menurut persepsi siwa dengan motivasi belajar dan hasil belajar matematika siswa. Penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan angket, dimana metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data hasil belajar, sedangkan angket untuk memperoleh data keterampilan mengajar guru menurut persepsi siswa dan motivasi belajar. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Banyumas Tahun ajaran 2017-2018. Penetapan sampel dengan teknik Random Sampling Analisi data menggunakan analisis korelasi pearson product moment dan korelasi ganda. Dari hasil analisis tersebut menunjukan bahwa ada hubungan keterampilan mengajar guru menurut persepsi siswa. Ada hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa. Dan ada hubungan keterampilan mengajar guru menurut persepsi siswa dan motivasi belajar dengan hasil belajar matematika siswa.Dengan demikian keterampilan mengajar guru dan motivasi siswa perlu diperhatikan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

(2)

75

1. PENDAHULUAN

Keterampilan guru dalam mengajar adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa. Untuk itu, guru dituntut untuk meningkatkan kemampuan mengajar agar memiliki kompetensi yang diperlukan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya agar tercipta kondisi belajar yang efektif dan efisien bagi siswanya. Salah satu unsur teknis mengajar adalah penampilan guru dalam mengajar dikelas. Sebagus apapun bahan ajar yang akan diberikan guru kepada siswa jika tidak disertai dengan penampilan yang baik dan cara yang tepat maka hasilnya tidak akan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Keterampilan mengajar guru yang baik akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan mampu mengelola proses pembelajaran. Untuk itu guru harus meningkatkan kemampuan mengajar agar memiliki kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya agar tercipta kondisi belajar yang efektif bagi siswanya, hal

ini selaras dengan Aritonang (2008) bahwa cara mengajar guru dan kararkter guru mempengaruhi motivasi belajar.

suasana kelas tenang dan

nyaman, dan fasilitas belajar yang

digunakan. yaitu dimana siswa

memiliki motivasi belajar yang tinggi. Motivasi belajar adalah rangkaian dorongan yang menggerakan seseorang untuk melakukan kegiatan untuk belajar yang dilandasi adanya tujuan mencapai hasil belajar yang baik

Matematika merupakan suatu ilmu yang berperan penting dalam mempelajari masalah keseharian yang berkaitan dengan berbagai hal. Dalam kegiatan pembelajaran matematika seorang guru mengharapkan kondisi pembelajaran yang kondusif, Keterampilan guru dalam mengajar sangat berhubungan erat dengan motivasi belajar siswa. Dalam proses pembelajaran motivasi belajar sangat diperlukan karena hasil belajar siswa akan menjadi optimal bila ada motivasi.

(3)

Keterampilan guru dalam mengajar secara langsung berhubungan dengan motivasi belajar siswa. Artinya jika keterampilan guru dalam mengajar sesuai dengan harapan siswa, maka siswa akan termotivasi untuk belajar dengan baik. Berdasarkan hasil observasi pendahuluan di SMP Negeri 1 Banyumas kecamatan Banyumas dalam proses pembelajaran matematika di kelas VII C berlangsung kurang efektif. Sehubungan dengan keterampilan guru dalam mengajar, guru masih menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi ajar sehingga siswa hanya duduk, diam, mendengarkan, dan membuat catatan seperlunya, hal ini membuat siswa merasa bosan dan kurang memiliki motivasi untuk belajar matematika. Selain itu guru dalam menyajikan materi kurang menarik perhatian siswa. Hal ini dikarenakan guru dalam menjelaskan materi hanya dengan metode ceramah sehingga kurang memberikan kesempatan siswa dalam menyampaikan gagasan atau ide sehingga mengakibatkan siswa tidak tertarik dalam mempelajari

matematika. Untuk mengecek pemahaman siswa terhadap penguasaan konsep materi, guru melakukan sesi tanya jawab di akhir waktu pembelajaran. Proses pembelajaran yang demikian akan berdampak pada rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa. Hal ini ditunjukan masih banyaknya siswa yang mendapat nilai kurang dari standar KKM yang ditetapkan di SMP Negeri 1 Banyumas kecamatan Banyumas untuk mata pelajaran matematika yaitu 68. Siswa yang memperoleh nilai kuang dari 68 sebanyak 101 dari 152 siswa.

Rendahnya hasil belajar tersebut diduga karena dipengaruhi oleh motivasi dan keterampilan mengajar guru. Keterampilan mengajar guru yang dimaksud adalah keterampilan guru membuka dan menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan materi, keterampilan bertanya, keterampilan memberi penguatan kepada siswa, keterampilan mengunakan media pembelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas. keterampilan yang digunakan oleh

(4)

76 guru dalam proses pembelajaran akan

dirasakan langsung oleh siswa. Siswa akan merasakan sendiri saat pembelajaran tersebut menyenangkan atau sebaliknya, membosankan dan tidak menarik bagi siswa. Selain itu, motivasi belajar siswa pun sangat mempengaruhi proses pembelajaran yang pada akhirnya juga mempengaruhi hasil belajar yang diperoleh siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Hamdu dan Agustina (2011)

bahwa

tanpa motivasi, proses

pembelajaran akan sulit mencapai kesuksesan yang optimum. Motivasi merupakan faktor yang sangat penting dalam proses belajar guna mencapai hasil belajar yang diharapkan. Hal ini dikarenakan motivasi merupakan pendorong dan penggerak individu yang dapat menimbulkan dan memberikan arah bagi individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai tujuanya. Serta membuat siswa tertuntut untuk mengubah kebiasaan belajarnya ke arah yang lebih baik. Hasil belajar matematik adalah kemampuan menguasai materi yang telah dipelajari yang diperoleh siswa setelah

mengikuti proses pembelajaran dalam bentuk nilai berdasarkan hasil mid semester genap matematika yang diperoleh dari dokumen guru matematika kelas VII C.

Dari uraian tersebut, bahwa keterampilan guru dalam mengajar dan motivasi belajar siswa berkaiatan erat dengan hasil belajar matematika siswa, dari hasil observasi pada SMP Negeri 1 Banyumas, maka dilakukan penelitian mengenai bagaimana hubungan antara keterampilan guru dalam mengajar menurut persepsi siswa dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar. Sehingga dengan mengetahui hubungan tersebut maka guru harus dapat memperbaiki proses pembelajaran, dimana guru mampu menciptakan motivasi belajar sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas VII C semester genap SMP Negeri 1 Banyumas kecamatan Banyumas tahun pelajaran 2016-2017. 2. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah dokumentasi dan angket. Metode dokumentasi

(5)

digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar siswa pada mid semester kelas VII C SMP Negeri 1 Banyumas kecamatan Banyumas tahun pelajaran 2017-2018. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data keterampilan mengajar guru menurut persepsi siswa dalam pembelajaran di kelas dan untuk memperoleh data motivasi siswa. Angket keterampilan mengajar guru menurut persepsi siswa dan motivasi belajar yang digunakan berupa angket tertutup dengan lima alternatif jawaban. Angket tersebut terdiri dari item positif dan item negatif. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket keterampilan guru mengajar menurut persepsi siswa dan motivasi belajar dalam pembelajaran matematika. Sedangkan, validitas yang digunakan adalah validitas isi, artinya instrumen penelitian akan diuji ketepatannya berdasarkan isi alat ukur tersebut. Pembuktian validitas isi ditempuh dengan membuat kisi-kisi instrumen sesuai dengan indikator yang ada. Isi dari angket keterampilan guru mengajar menurut persepsi siswa

terdiri dari 23 item pertanyaan dan angket motivasi belajar terdiri dari 20 item pertanyaan. Selain validitas isi, data hasil uji coba angket keterampilan guru mengajar menurut persepsi siswa dan motivasi belajar terhadap 10 responden diluar sampel yaitu kelas VII D akan dianalisis dengan menggunakan validitas item butir angket. Untuk menganalisis validitas setiap butir angket, maka skor-skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Skor butir soal dipandang sebagai nilai X sedangkan skor total dipandang nilai Y. Selanjutya, akan dicari nilai thitung yang kemudian akan dihubungkan dengan ttabel pada taraf signifikansi 0,05 atau 5%.

Berdasarkan hasil uji coba, dari 23 pertanyaan angket keterampilan guru mengajar menurut persepsi siswa diperoleh 23 pertanyaan angket yang valid dan tidak ada pertanyaan angket yang tidak valid, sedangkan untuk angket motivasi belajar diperoleh 20 pertanyaan yang valid dan tidak ada pertanyaan yang tidak valid. Sehingga angket yang digunakan pada sampel adalah angket keterampilan guru

(6)

78 mengajar menurut persepsi siswa yang

terdiri dari 23 pertanyaan dan angket motivasi belajar yang terdiri dari 20 pertanyaan.

Adapun rentang skor pada item positif adalah 1-5 dengan alternative jawaban: sangat sesuai dengan skor 5, sesuai skor 4, kurang sesuai skor 3, tidak sesuai skor 2, sangat tidak sesuai skor 1. Alternatif jawaban item yang negatif adalah sangat sesuai diberi skor 1, sesuai diberi skor 2, kurang sesuai diberi skor 3, tidak sesuai diberi skor 4, sangat tidak sesuai diberi skor 5. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMP Negeri 1 Banyumas kecamatan Banyumas tahun pelajaran 2017-2018. Sampel dalam penelitian ini melibatkan sebanyak 1 kelas yaitu kelas VII C. Penentuan sampel dilakukan dengan metode

sample random sampling yaitu di pilih

satu kelas sebagai sampel penelitian ini. Kelas yang dipilih yaitu kelas VII C. Analisis Korelasi Ganda berfungsi untuk mencari besarnya pengaruh atau hubungan antara dua variabel bebas atau lebih secara simultan (bersama-sama) dengan variabel terikat.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Instrumen angket sebelum digunakan terlebih dahulu diujicoba untuk mengetahui kelayakannya. Hasil uji coba dari 23 pertanyaan angket keterampilan guru mengajar menurut persepsi siswa diperoleh 23 pertanyaan angket yang valid dan tidak ada pertanyaan angket yang tidak valid, sedangkan untuk angket motivasi belajar diperoleh 20 pertanyaan yang valid dan tidak ada pertanyaan yang tidak valid. Sehingga angket yang digunakan pada dalam penelitian ini adalah angket keterampilan guru mengajar menurut persepsi siswa yang terdiri dari 23 butir pertanyaan dan angket motivasi belajar yang terdiri dari 20 pertanyaan.

Angket dinyatakan reliabel jika rhitung>rtabel atau rhitung > 0,666. Analisis perhitungan tingkat realibilitas Angket Keterampilan Mengajar Guru Menurut Persepsi Siswa diperoleh rhitung = 0,956. Sehingga 0,956 > 0,666 Ini menunjukan bahwa angket uji coba keterampilan guru mengajar menurut persepsi siswa tergolong sangat

(7)

reliabel dan dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian. Perhitungan reliabilitas angket motivasi belajar siswa diperoleh rhitung = 0,927. Sehingga 0,927 > 0,666. Ini menunjukan bahwa angket uji coba motivasi tergolong sangat reliabel dan dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian. Perolehan skor angket X1, X2, dan Y pada sampel di kelas VII C SMP Negeri 1 Banyumas semester ganjil Tahun Pelajaran 2017-2018.

Masing-masing data variabel X1, X2, dan Y, Jika signifikansi yang diperoleh lebih dari signifikansi uji ( ) maka sampel bersal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji Hipotesis dilakukan tiga kali, dengan hasil uji hipotesisnya antara lain: Hipotesis pertama menyatakan bahwa ada hubungan antara keterampilan mengajar guru menurut persepsi siswa terhadap hasil belajar siswa. Hipotesis kedua disebutkan bahwa ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa. Hipotesis ketiga menyebutkan bahwa ada hubungan keterampilan mengajar guru menurut

persepsi siswa dan motivasi belajar dengan hasil belajar

Pembahasan

Hipotesis pertama menyatakan bahwa ada hubungan antara keterampilan mengajar guru menurut persepsi siswa terhadap hasil belajar siswa. Hipotesis kedua disebutkan bahwa ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa. Hipotesis ketiga menyebutkan bahwa ada hubungan keterampilan mengajar guru menurut persepsi siswa dan motivasi belajar dengan hasil belajar.

Hubungan antara keterampilan mengajar guru dan hasil belajar berdasarkan perhitungan, didapat = 0,05 dan = 31, uji satu pihak, = − 2 = 31 − 2 = 29 sehingga diperoleh ttabel = 1,699, ternyata thitung lebih besar dari ttabel, atau

2,777

≥ 1,699, maka Ho ditolak, artinya Ada hubungan keterampilan mengajar guru menurut persepsi siswa terhadap hasil belajar siswa.

Hubungan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa berdasarkan perhitungan, = 0,05 dan = 31, uji satu pihak, = −

(8)

80 2 = 31 − 2 = 29 sehingga diperoleh

ttabel = 1,699, ternyata thitung lebih besar dari ttabel, atau 6,040 ≥ 1,699, maka Ho ditolak, artinya Ada hubungan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa.

Sedangkan hubungan antara keterampilan mengajar guru menurut persepsi siswa dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa. Setelah dihitung Fhitung >Ftabel atau 18,66 > 3,34, maka tolak Ho dan terima Ha artinya terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan mengajar guru menurut persepsi siswa dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar siswa.

Perhitungan pengujian hipotesis, ternyata hipotesis pertama, kedua, dan ketiga bersifat signifikan. Hal ini berarti penelitian ini telah berhasil menunjukan hubungan yang terjadi antara keterampilan mengajar guru menurut persepsi siswa (X1) dengan hasil belajar (Y), motivasi belajar (X2) dengan hasil belajar siswa (Y), selain itu, penelitian ini pun telah membuktikan bahwa ada hubungan keterampilan mengajar guru menurut persepsi siswa (X1), dan motivasi

belajar (X2) dengan hasil belajarsiswa (Y). Adapun hubungan antara variabel yaitu hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut:

Hubungan Antara Keterampilan Mengajar Guru Menurut Persepsi Siswa Dengan Hasil Belajar Siswa.

Dari hasill analisis korelasi

Pearson Pruduct Moment diperoleh

bahwa rhitung = 0,458 sedangkan r tabel = 0,355 ( = 31, = 0,05). Dari hasil analisis korelasi Pearson Product

Moment tersebut menunjukan bahwa

ada hubungan keterampilan mengajar guru menurut persepsi siswa dengan hasil belajar siswa sebesar 0,458. sehingga diperoleh = (0,458) × 100% =21% atau jika jika dikonsultasikan dengan kriteria koefisien korelasi, maka terdapat hubungan yang cukup kuat antara keterampilan guru mengajar menurut persepsi siswa dengan hasil belajar siswa. Hal ini berarti pula keterampilan mengajar guru menurut persepsis siswa memberi kontribusi yang nyata terhadap hasil belajar siswa.

(9)

Harga koefisisen yang diperoleh sebesar 0,458 adalah signifikan. Data tersebut menunjukan kadar hubungan yang positif antara keterampilan mengajar guru menurut persepsi siswa (X1) dengan hasil belajar siswa (Y). Hal ini dapat dikatakan bahwa semakin tinggi keterampilan mengajar guru menurut persepsi siswa maka semakin tinggi hasil belajar siswa.

Adapun koefisisen

determinasinya (R2) adalah (0,458) = 21%. Temuan ini

membuktikan bahwa 21%

keterampilan mengajar guru menurut persepsi siswa (X1) memberikan kontribusi terhadap hasil belajar siswa (Y) dan sisahnya 79% hasil belajar siswa berhubungan dengan faktor yang lain. Berdasarkan hasil data tersebut menyatakan bahwa keterampilan mengajar guru memiliki peran yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan hasil belajar siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat Rusman (2012: 58) yang menyatakan bahwa pernan guru yang dimaksud disini adalah berkaitan dengan pernan guru dalam proses pembelajaran. Guru merupakan faktor penentu yang sangat

dominan dalam pendidikan pada umumnya, karena guru memegang peranan dalam proses pembelajaran, dimana proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan.

Dengan demikian, kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah bahwa keterampilan mengajar guru merupakan salah satu variabel penting yang perlu mendapat perhatian dalam rangka meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Banyumas Pringsewu secara khusus dan siswa SMP secara umum.

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa

Data hasil analisis korelasi Pearson Product Moment diperoleh rhitung = 0,746 sedangkan rtabel =0,355 ( = 31, = 0,05. Nilai rhitung>rtabel , maka hasil tersebut menjawab hipotesis kedua artinya ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar, jika dikonsultasikan dengan kriteria koefisien korelasi , maka terdapat hubungan yang kuat antara motivasi

(10)

82 dengan hasil belajar siswa. Daud

(2012) mengatakan bahwa motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belaja. Hal ini berarti pula bahwa motivasi belajar terhadapt pelajaran matematika memberi kontibusi yang nyata terhadap hasil belajar siswa.

Harga koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0,746 adalah signifikan atau jika dikonsultasikan dengan kriteria koefisien korelasi maka terdapat hubungan yang kuat antara motivasi belajar siswa dengan hasil belajar siswa. Data tersebut menunjukan kadar hubungan yang positif antara motivasi belajar terhadap hasil belajar. Hal ini dapat dikatakan bahwa semakian tinggi motivasi belajar terhadap pelajaran matematika, maka semakin tinggi hasil belajar matematika.

Koefisien determinasinya ( ) adalah (0,746) = 55,6516 %. Data ini membuktikan bahwa 56 % motivasi belajar memberikan kontribusi terhadap hasil belajar siswa dan sisanya berhubungan dengan faktor faktor lain. Berdasarkan hal tersebut, tolak tolak hipotesis nol (Ho) dan

terima ( Ha), yang berarti antara motivasi belajar terhadap pelajaran matematika dengan hasil belajar mempunyai hubungan kuat. Berdasarkan analisis data tersebut, menunjukan bahwa penelitian ini sejalan pendapat Suciati (2005:53) yang menyebutkan bahwa dalam berbagai hasil penelitian yang telah dilakukaanya yang menunjukan motivasi sebagai faktor yang banyak berhubungan dengan hasil belajar.

Dengan demikian, kesimpulan yang adapat diambil dari hasil penelitian ini addalah bahwa motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa merupakan salah satu variabel penting yang perlu mendapatkan perhatian dalam rangka meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Banyumas Pringsewu secara khusus dan siswa SMP secara umum.

Hubungan Antara Keterampilan Mengajar Guru Dan Motivasi Dengan Hasil Belajar.

Dari hasil Uji Korelasi Ganda (Multiple Correlais) menunjukan bahwa ada hubungan keterampilan mengajar guru menurut persepsi siswa

(11)

dan motivasi belajar terhadap hasil belajar. Dari hasil Uji korelasi ganda (Multi Correlasi) tersebut menunjukan bahwa ada hubungan keterampilan mengajar guru menurut persepsi siswa dan motivasi belajar dengan hasil belajar rhitung 0,749 sehingga diperoleh

= (0,749) × 100% = 56,1001 %.

Dengan ketentuan tingkat kesalahan ( ) = 0,05 , = 31 dengan rtabel = 0,355. hal ini menujukan hubungan yang kuat . data ini membuktikan bahwa 56,1001 % keterampilan mengajar guru menurut persepsi siswa (X1 ) dan motivasi belajar (X2) memberikan kontribusi terhadap hasil belajar (Y) dan sisanya berhubungan dengan faktor-faktor yang lain.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini adalah keterampilan mengajar guru menurut persepsi siswa dan motivasi belajar berhubungan dengan hasil belajar siswa yang merupakan salah satu variabel penting yang perlu mendapatkan perhatian dan perlu mendapat perhatian dalam rangka meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Banyumas Pringsewu secara khusus

dan siswa SMP secara umum. Hasil belajar matematika siswa akan lebih optimal apabila memiliki keterampilan mengajar guru dan motivasi belajar terhadap mata pelajaran matematika lebih tinggi.

4. KESIMPULAN

Terdapat hubungan keterampilan mengajar guru menurut persepsi siswa dengan hasil belajar matematika siswa. Hal ini menujukan bahwa jika keterampilan mengajar guru menurut persepsi siswa tinggi maka hasil belajar matematika siswa tinggi juga. Tingkat hubungan kedua variabel tersebut ditunjukan oleh koefisien korelasi sebesar 0,458. Ini membuktikan bahwa keterampilan mengajar guru menurut persepsi siswa memberikan sumbangan terhadap hasil belajar matematika sebesar 21%. Dengan demikian 21 % keterampilan mengajar menurut persepsi siswa secara nyata ikut menentukan dan memberikan kontibusi terhadap hasil belajar matematika dan sisanya berhubungan dengan faktor-faktor lain. Terdapat hubungan motivasi belajar dengan hasil belajar siswa. Hal ini menunjukan bahwa jika motivasi

(12)

84 belajar ditingkatkan maka hasil belajar

siswa meningkat juga. Tingkat kedua variabel terebut ditunjukan oleh koefisien korelasi sebesar 0,746. Ini membuktikan bahwa motivasi belajar memberikan sumbangan terhadap hasil belajar siswa sebesar 55,6516 % dan sisanya berhubungan dengan faktor-faktor lain. Terdapat hubungan yang cukup kuat antara keterampilan mengajar guru menurut persepsi siswa dan motivasi belajar siswa dengan hasil belajar siswa. Hal ini menujukan bahwa jika keterampian mengajar guru menurut persepsi siswa dan motivasi belajar siswa secara bersama-sama ditungkatkan maka hasil belajar matematika meningkat juga. Tingkat hubungan variabel-variabel tersebut ditunjukan oleh koefisien korelasi sebesar 0,749. Ini membuktikan bahwa keterampilan mengajar guru menurut persepsi siswa dan motivasi belajar secara bersama-sama memberikan sumbangan terhadap hasil belajar matematika siswa sebesar 56,1001% dan sisanya berhubungan dengan faktor-faktor lain.

Dengan demikian,

keterampilan mengajar guru menurut

persepsi siswa dan motivasi belajar siswa, baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri memiliki arti dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Oleh sebab itu untuk mempertahankan dan meningkatkan hasil belajar matematika siswa, guru diharapkan mampu menjaga dan meningkatkan motivasi belajar siswa pada saat proses pembelajaran disekolah.

5. DAFTAR PUSTAKA

Rusman. (2010). Model-model pembelajaran. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Hamdu dan Agustina (2011). Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Pestasi Belajar Ipa di Sekolah

Dasar. Jurnal Penelitian

Pendidikan. Vol. 12(1). Hal: 81-86. Aritonang (2008). Minat dan

Motivasi dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan

Penabur. Vol.7(10). Hal: 11-21

Daud.(2012). Pengaruh Kecerdasan Emosional (EQ) dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa SMA 3 Negeri Kota Palopo. Jurnal Pendidikan

dan Pembelajaran. Vol. 19(2).

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Renjatan (Syok) Pada Penderita Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Wajo Propinsi Sulawesi Selatan.. Sains

Para obtener más información sobre las novedades de versiones anteriores de CorelDRAW Graphics Suite, haga clic en Ayuda ` Resaltar novedades , y elija una versión.. Los

Digital Repository Universitas Jember... Digital Repository

Alat ukur Diet Lifestyle Index yang dikembangkan di Yunani pada tahun 2009 bisa digunakan menjadi instrument yang sesuai untuk penelitian ini karena penelitian

[r]

B Kotoran sapi tingkatkan kesejahteraan

Metode gaya lateral ekivalen adalah suatu representasi dari gaya gempa setelah disederhanakan dan dimodifikasi, dimana gaya inersia yang bekerja pada suatu massa akibat

disampaikan sebelumnya, maka tujuan secara umum dari penelitian ini adalah “ Untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kreatif siswa melalui penggunaan