• Tidak ada hasil yang ditemukan

UNIVERSITAS INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "UNIVERSITAS INDONESIA"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS INDONESIA

Nomina Paling Frekuentif pada Laras Fotografi Studio Bagi Pemula dalam Artikel “Begin je eigen fotostudio thuis. Hau alles zelf in de hand” dan

“Studiofotografie: de basis van het werken met studioflitsers”: Suatu Tinjauan Sosiolinguistik

Makalah Non-Seminar

Dias Asilatiningsih 1006702273

Pembimbing

Andrea Pradsna Paramita Djarwo S.S., M.A. 1965042620001220001

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Program Studi Belanda

Depok 2014

(2)

TIALAMAN PERIIYATAAII ORISINALITAS

tvtakalah Non Seminar ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik yang

dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan benar.

Nama NPM Tanda Tangan Tanggal Dias Asilatiningsih 1006702273

5

Sqtembgr )'ott{

(3)

IIALAMAN PENGBSAHAII

Karya ilmiah ini diajukan oleh Nama

NPM

Program Studi Fakultas

Jenis Karya

Nama Mata Kuliah Judul Karya Ilmiah

Nomina Paling Frekuentif pada Laras Fotografi Studio Bagi Pemula dalam Artikel "Beginje

eigenfotostudio thuis. Hou alles zelf in de hand' dan"Studiofotografie: de basis varu het

w e rke n me

t

studiofl it sers" : Suatu Tinj auan Sosiolinguistik

Telah disetujui oleh dosen pengajar mata kuliah untuk diunggah di lib.ui.ac.id/unggah dan dipublikasikan sebagai karya ilmiah sivitas akademika Universitas Indonesia

Dias Asilatiningsih 1406702273 Sastra Belanda

llmu Pengetahuan Budaya Makalah Non Seminar

Kaj ian Sosiolinguistik Belanda

DosenMataKuliah:AndreaPradsnaParamitaDjarwoS.S.,N{.A.(ryMh1

/

Ditetapkan

di

: Depok

(4)

HALAMAN PBRNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAI{ AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah iru : Di0g Asi\ati^\nghh \oa610tav3 Belandq Nama NPM Program Studi Departemen Fakultas

Jenis Karya

.

Mavtcr\ah

no^

S'erqinac

\\'nu Pengot a)"r.;aA A9gYS-=-.-_ Skripsi/Tesi s/Disertasi/Qrylllmiq,!F :

demi

pengembangan

ilmu

pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-exclasive RoyalE-Free Right) atas karya ilmiah saya yang be{udul:

Nonninq P".\rng...ttgh.ygnlt..?gg.1..Lgg.:...L:.p.p..ft..ty$tg...p.qg..:...

beserta perangkat yang ada (ika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam

bentuk pangkalan data (database), merawat dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat

di

:..p..9.?.o.I

Pada tanggal :...?...S9?B3r!9:...*3Y

Yang manyatakan

r Drc.s Aqi\atrnrnq$.V\ \ \' " "" " "' "' "."'|'. """'! ""

/""

""" "'' "" "" "",,

(5)

FORMULIR PERSETUJUAN PUBLIKASI NASKAH RINGKAS

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

: Andrea Pradsna Paramita Djarwo S.S., M.A.

NIP/NUP

: 19650a26?00Q122001

adalah pembimbing dari mahasiswa QlfZS3/Profesi/Spesialis*: Nama NPM Fakultas Program Studi Dias Asilatiningsih rc06742273

llmu Pengetahuan Budaya Belanda

Judul Naskah Ringkas : Nomina Paling Frekuentif pada Laras Fotografi Studio Bagi Pemula dalam Artikel "BeEn je eigen fotostudiothuis. Hou alles zelf in de hand' dan'Studiofotografie: de basrs van het werken net studioflitsers": Suatu Tinjauan Sosiolinguistik

menyatakan bahwa naskah ringkas ini telah diperiksa dan disetujui untuk (pilih salah satu dengan memberi tanda silang):

,

),'Oapatdiakses di UIANA (tib.ui.ac.id) sla.

n

Tidak dapat diakses di UIANA karena:

tr

Data yang digunakan untuk penulisan berasal dari instansi tertentu yang bersifat konfidensial.

tr

Akan ditunda publikasinya mengingat akan atau sedang dalam proses pengajuan Hak Paten/Hak Cipta hingga tahun ...

tl

Akan dipresentasikan sebagai makalah pada Seminar Nasional yaitu: yang diprediksi akan dipublikasikan sebagai prosiding pada bulan tahun ...

Akan ditulis dalam bahasa lnggris dan dipresentasikan sebagai makalah pada Seminar lnternasional yaitu:

yang diprediksi akan dipublikasikan sebagai prosiding pada bulan tahun ...,.

tr

Akan diterbitkan pada Jurnal Program Studi/Departemen/Fakultas di Ul yaitu: yang diprediksi akan dipublikasikan pada bulan ...,... tahun

Akan diterbitkan pada Jurnal Nasional yaitu:

yang diprediksi akan dipublikasikan pada bulan .,.,... tahun

n

Akan ditulis dalam bahasa lnggris untuk dipersiapkan terbit pada Jumal lnternasional yaitu: yang diprediksi akan dipublikasikan pada bulan ...,... tahun

tr

n

Depok, 5 SeptemberTahun 2014,

n//

/

-7,6/rt4/-7

(Andrea PrAdsnaParamita Djan,rro S.S., M,A.) Pembimbiffg

.pilih

(6)

Nomina Paling Frekuentif pada Laras Fotografi Studio Bagi Pemula dalam

Artikel “Begin je eigen fotostudio thuis. Hou alles zelf in de hand”

dan “Studiofotografie: de basis van het werken met studioflitsers”:

Suatu Tinjauan Sosiolinguistik

Dias Asilatiningsih

Sastra Belanda, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia

E-mail: dias.asil@gmail.com

Abstrak

Paper ini bertujuan untuk mengidentifikasi nomina yang kerap muncul pada laras fotografi studio bagi pemula. Dengan menggunakan metode kualitatif dan deskriptif, penulis menganalisis dua artikel yang berasal dari website Belanda dan Belgia: ““Studiofotografie: de basis van het werken met studioflitsers” dan “Begin je eigen

fotostudio thuis. Hou alles zelf in de hand”. Dari kedua artikel, penulis menemukan tujuh nomina yang kerap

digunakan pada kedua artikel. Dari ketujuh nomina ini, tidak semua memiliki makna yang sesuai dengan makna dasar dalam bahasa Belandanya. Beberapa kata benda juga merupakan saduran dari bahasa asing, yaitu bahasa Inggris. Beberapa kata lainnya juga ditulis dalam bahasa Inggris karena tidak memiliki padanan kata dalam bahasa Belanda. Untuk pemahaman yang tepat akan nomina tersebut dibutuhkan keterangan lainnya.

The Most Frequent Nouns in Register Studio Photography for Beginner from Article “Begin je eigen fotostudio thuis. Hou alles zelf in de hand” and “Studiofotografie: de basis

van het werken met studioflitsers”: a Sociolinguistic Study

Abstract

This paper aims to identify the most frequent nouns in the register of the studio photography for beginners. Using the qualitative and descriptive methods, the writer analyzed two articles from a Dutch- and Belgium website: “Studiofotografie: de basis van het werken met studioflitsers” and “Begin je eigen fotostudio thuis. Hou

alles zelf in de hand”. From the two articles, the writer found seven nouns that were always used in both articles.

From those nouns, not all the words have the same meaning in Dutch. Some of the nouns were translated from English to Dutch and some of them remained in their original form, lacking of comparison in Dutch. To understand the meaning of the register, these nouns must be combined with other words.

Keywords: Dutch; photography; register; sociolinguistic; studio photography

Pendahuluan

Dari dulu manusia telah melakukan banyak hal agar dapat berkomunikasi dengan orang lain. Dengan cara menggambar pada dinding, menggunakan gerakan tubuh, hingga simbol-simbol seperti membuat asap. Dengan berkembangnya ilmu dan pengetahuan, komunikasi manusia pun semakin beragam bentuknya. Komunikasi verbal adalah salah satunya. Tuhan menganugerahi setiap manusia dengan organ wicara. Dengan organ inilah manusia dapat

(7)

berkomunikasi dengan orang lain dan dengan mudah memahami maksud, sikap, dan perasaan seseorang.

Bahasa verbal memiliki beragam perbedaan. Perbedaan inilah yang menyulitkan atau mempermudah setiap orang dalam memahami maksud orang lain. Tak hanya perbedaan daerah saja, adanya perbedaan kelas sosial dan profesi tiap orang juga menjadi salah satu penyebabnya, karena faktor daerah, kelas kata, dan faktor profesi memiliki kosakatanya sendiri.

Seperti halnya pada artikel Belanda: “Studiofotografie: de basis van het werken met studioflitsers”

(http://www.photofacts.nl/fotografie/rubriek/tutorials/studiofotografie_de_basis_van_het_werken_

met_studioflitsers.asp)dan pada artikel Belgia:

(http://www.shoot.be//art/148084/begin-je-eigen-fotostudio-thuis/). Kedua artikel ini sama-sama memiliki persamaan dan perbedaan, yaitukeduanya

sama-sama membahas tentang bagaimana seorang pemula dapat memotret sebuah objek dalam suatu studio. Meski begitu, kedua artikel ini berasal dari dua negara yang berbeda, yaitu Belanda dan Belgia. Nomina dalam laras fotografi inilah yang akan menjadi fokus penulisan makalah ini.

Dari pemaparan di atas penulis merumuskan pokok permasalahan sebagai berikut:

1. Nomina apa saja yang sering digunakan dalam artikel fotografi studio berbahasa Belanda untuk para pemula yang terdapat pada artikel asal Belanda “Studiofotografie: de basis van het werken met studioflitsers” dan artikel yang berasal dari Belgia “Begin je eigen fotostudio thuis. Hou alles zelf in de hand”? 2. Apakah nomina-nomina yang ditemukan pada kedua artikel tersebut mengalami

perubahan makna, sehingga makna yang dikandung nomina-nomina tersebut memiliki makna yang berbeda dari makna dasarnya?

3. Nomina mana sajakah yang merupakan kata serapan dan dari bahasa manakah asal-usulnya?

Makalah ini bertujuan untuk menginventaris nomina yang wajib diketahui seorang peminat fotografi tingkat pemula dengan cara membandingkan dua artikel internet dari negara berbahasa Belanda yang berbeda, yaitu artikel “Studiofotografie: de basis van het werken met studioflitsers” dari Belanda dan artikel “Begin je eigen fotostudio thuis. Hou alles zelf in de hand” dari Belgia yang diambil dari internet. Selain itu juga untuk melihat apakah ada perubahan makna pada nomina yang ditemukan.

(8)

Tinjauan Teoritis

Linguistik mempelajari hakekat dan ciri-ciri suatu bahasa serta hubungannya dalam memenuhi fungsi sebagai alat perhubungan antarmanusia. Salah satu cabang dari linguistik adalah sosiolinguistik. Menurut Nababan dalam bukunya Sosiolinguistik Suatu Pengantar (1993), sosiolinguistik mempelajari dan membahas aspek-aspek kemasyarakatan bahasa. Khususnya perbedaan-perbedaan (variasi) yang terdapat dalam bahasa yang berkaitan dengan faktor-faktor kemasyarakatan (sosial).

Salah satu aspeknya adalah register. Dalam buku Bahasa, Konteks, dan Teks Aspek-aspek dalam Pandangan Semiotik Sosial karya Halliday dan Hasan (1992), register memiliki definisi sebagai variasi bahasa berdasarkan penggunaannya. Register tidak terbatas pada pemilihan kata saja, tetapi juga termasuk pada pemilihan struktur kalimat, serta pemilihan fonologinya. Karena meliputi seluruh pilihan aspek kebahasaan, register juga dapat dikatakan sebagai style atau gaya bahasa. Pengguna register biasanya memiliki suatu persamaan dalam hal kegiatan atau pekerjaan. Reenen, dalam bukunya Taalverschillen: Een werkboek over variatie en verandering in taal (1998), menyebut register sebagai suatu bentuk dari pengguna bahasa yang mempunyai kegiatan yang spesifik atau berdasarkan kelompok kerja tertentu.

Karena berdasarkan kegunaan, register memiliki bahasa yang terbatas dan tujuan yang khusus. Oleh karena itu, penggunaan register biasanya diperuntukkan bagi kalangan orang-orang yang mempunyai profesi yang sama. Contohnya adalah orang-orang-orang-orang yang bekerja pada bidang hukum dan kejaksaan. Dalam berkomunikasi mereka memiliki bahasa dan istilah-istilah yang hanya diketahui oleh para hakim dan orang-orang yang bekerja di bidang yang sama.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa register merupakan bahasa yang digunakan pada saat tertentu. Hal tersebut ditentukan oleh tiga dimensi yang ia bedakan menjadi: field, mode, dan tenor. Field mempunyai arti sebagai tujuan atau subjek dari suatu komunikasi. Biasanya field merujuk pada pertanyaan „mengapa‟ dan „tentang apa‟ dari suatu pembicaraan. Mode merupakan cara seseorang dalam berkomunikasi. Dalam hal ini cara yang dimaksud adalah dengan bentuk ragam bahasa lisan atau tulisan. Terakhir adalah tenor yang merujuk kepada siapa, seseorang melakukan komunikasi. Ketiga hal ini saling terkait dalam pembahasan sosiolinguistik.

(9)

Tak hanya mengacu pada sosiolinguistik saja, register juga bersinggungan dengan konsep semantik. Register dapat didefinisikan sebagai suatu susunan makna yang dihubungkan secara khusus dengan susunan situasi tertentu dari medan (field), pelibat (tenor), dan sarana (mode). Selain itu register dapat pula dikatakan sebagai ragam bahasa berdasarkan pemakainya. Dengan kata lain, register adalah bahasa yang digunakan saat ini, tergantung pada apa yang sedang dikerjakan dan sifat kegiatannya. Seperti kata Halliday di atas, register mempunyai variasi bahasa berdasarkan kegunaannya. Untuk itu dalam memahami suatu percakapan atau teks, diperlukan pemahaman mengenai situasi yang sedang dibahas. Kita tidak akan bisa memahami suatu kosakata jika kita tidak tahu konteksnya. Teks yang tertulis tidak selalu terdiri dari susunan kata yang bermakna denotatif tetapi bisa bermakna konotatif.

Oleh karena itu dibutuhkanlah pemahaman konteks situasi. Menurut Bronislaw Malinowski (Ullman, 2007:59), konteks situasi tidak hanya berarti situasi yang sebenarnya tempat ujaran terjadi, tetapi juga menyangkut keseluruhan latar belakang budaya di mana peristiwa tutur itu muncul. Makna sebuah kosakata pun juga akan berbeda jika ia dikaitkan dengan situasi yang berbeda pula. Seperti contoh yang diberikan oleh Wittgenstein (Ullman, 2007:77). Ia memberikan contoh kata is di kedua kalimat yang berbeda.

The rose is red. „Mawar itu merah.‟ Twice two is four. „Dua kali dua empat.‟

Dari kedua contoh kalimat di atas, kata is mempunyai arti yang berbeda. Pada kalimat pertama kata is mempunyai arti „adalah‟, sedangkan pada kalimat kedua, makna kata is memiliki makna yang berbeda dengan kalimat pertama. Untuk kalimat kedua, kata is memiliki makna lain yang spesifik untuk bidang matematika yang mengacu kepada hasil suatu penghitungan. Dalam sebuah kalimat, kita menggunakan substitusi makna dari sebuah kata sesuai dengan laras atau konteksnya.

Adanya penggantian makna dari sebuah kata dalam kalimat dipengaruhi oleh adanya pergeseran makna. Pergeseran makna mempunyai makna awal yang tidak berubah tetapi mengalami perluasan atau penyempitan. Selain itu, pergeseran makna juga terjadi secara sinkronis berdasarkan pemakaiannya. Sebuah gejala perluasan, penyempitan, pengonotasian, penyinestasian, dan pengasosiasian sebuah makna kata yang masih hidup dalam satu medan makna (Parera, 2004:107). Menurut Parera, sebab-sebab adanya pergeseran makna antara lain:

(10)

1. Sebab-sebab historis/kesejarahan

Sebab-sebab historis salah satunya diwujudkan karena adanya penciptaan dan penemuan benda baru. Penciptaan dan penemuan benda baru ini menghasilkan kata-kata baru yang mempunyai makna gabungan dari beberapa kata-kata, menyerap dari bahasa lain, dan menerjemahkannya dari bahasa lain.

2. Sebab-sebab sosial

Beberapa kata yang mengalami pergeseran makna, merupakan akibat dari pengaruh masyarakat atau berdasarkan pengalaman masyarakat. Seperti makna kata „virus‟ yang memiliki hubungan dengan penyakit, sekarang menjadi kata umum untuk mengartikan semua yang menghambat kelancaran pengerjaan sesuatu (contoh: virus komputer). Pergeseran makna dalam hal sosial membuat suatu kata memiliki makna yang lebih general atau lebih spesifik.

Metode Penelitian

Pada penelitian ini penulis memakai metode penelitian kualitatif dan penelitian deskriptif dengan pemanfaatan metode pengumpulan data. Penulis hanya menggunakan artikel internet “Studiofotografie: de basis van het werken met studioflitsers” dari Belanda dan artikel “Begin je eigen fotostudio thuis. Hou alles zelf in de hand” dari Belgia yang masih memiliki tema yang sama yaitu fotografi studio untuk tingkat para pemula. Dari kedua artikel tersebut penulis mengambil beberapa nomina yang sering digunakan pada topik fotografi. Dari kata-kata tersebut, akan dilihat asal dari kata-kata-kata-kata tersebut. Kata-kata-kata ini nantinya dilihat makna sebenarnya dan dikaitkan dengan kalimat yang ada pada kedua artikel tersebut. Selanjutnya penulis akan mengaitkannya dengan teori yang dijelaskan sebelumnya.

Pembahasan

Seperti dikutip dari pendapat Halliday, register digunakan ketika seseorang berada dalam satu lingkungan yang memiliki kesamaan profesi atau memiliki tujuan yang khusus. Penulis pada awal penelitian menggunakan dua buah artikel internet berbahasa Belanda yang menggunakan laras fotografi untuk mencari register berupa nomina yang frekuentif. Berikut adalah hasil

(11)

penelitian yang menunjukkan daftar nomina yang digunakan pada artikel “Begin je eigen fotostudio thuis. Hou alles zelf in de hand” dan juga artikel “Studiofotografie; de basis van het werken met studioflitsers”.

Tabel I. Daftar Nomina Laras Fotografi dari Kedua Artikel

“Begin je eigen fotostudio thuis. Hou alles zelf in de “Studiofotografie; de basis van het werken met hand” studioflitsers” Bevriezen Analoog Brandpuntafstanden Bevriezen Camera Camera Compositie Diafragma Continulicht Digitaal Diafragma Flitser Effect Flitsinstallatie Flitser Foto Flitslicht Fotograferen Fotograaf Infraroodlicht Fotograferen ISO Gloeilamp Kleurtemperatuur ISO Kunstlicht Kleurtoon Lenzen Kunstlicht Lichtmeter Lichtmeter Omgevingslicht Lichtverdeling RAW Model Sensor Omgevingslicht Sluitertijd RAW Softbox Reflectie Studioflitser Sluitertijd Witbalans Softbox Workshop Studioflitser Synchronisatietijd Techniek Trigger Witbalans Workshop

Dari kata-kata di atas, penulis hanya meneliti nomina yang terdapat pada kedua artikel. Di bawah ini terdapat daftar nomina yang sama, yang merupakan register fotografi yang digunakan dalam menjelaskan atau membahas tema fotografi studio untuk tingkat pemula. Tabel kedua menunjukkan daftar nomina yang diambil dari artikel “Begin je eigen fotostudio thuis. Hou alles zelf in de hand” dan tabel ketiga menujukkan daftar nomina yang diambil dari artikel “Studiofotografie; de basis van het werken met studioflitsers”.

(12)

Tabel II. Daftar Nomina dari Artikel “Begin je eigen fotostudio thuis. Hou alles zelf in de hand”

Kata Penggunaan dalam kalimat

Omgevingslicht Op locatie moet je altijd rekening houden met het omgevingslicht, dat plots kan

omslaan van zonnig naar bewolkt.

Daarom is het ook wel handig om in het begin eens een workshop te volgen, zodat

Workshop je in de praktijk en onder begeleiding leert de flitsers te plaatsen, het licht te meten,

je camera in te stellen en uiteraard ook nog je model te sturen en een leuke compositie te maken.

Diafragma Stel dat je een bepaalde opstelling hebt gemaakt met diafragma f/8.

Witbalans Bouwlampen hebben een gelige kleurtoon; je kunt daarom het best een manuele

witbalans instellen met een grijskaart of de voorinstelling Gloeilamp gebruiken.

Sluitertijd Continulicht wordt vaak gebruikt bij statische onderwerpen zoals stilleven, eten en

productshots, omdat de sluitertijd daar minder een rol speelt.

De meest courante zijn de softbox, die een goed controleerbaar en mooi egaal licht

Softbox levert, en de goedkopere zilveren reflectieparaplu, die een erg contrastrijk licht

maakt.

Lichtmeter Bij het werken in de studio raden wij aan steeds gebruik te maken van een externe

lichtmeter.

Tabel III. Daftar Nomina dari Artikel “Studiofotografie; de basis van het werken met studioflitsers”

Kata Penggunaannya dalam kalimat

Lichtmeter Zet je camera op handmatig, want aan de lichtmeter van de camera zul je tijdens

het werken met studioflitsers niks hebben.

Diafragma Overigens is f/9.0 ook een uitstekend diafragma om te gebruiken bij portretten.

Sluitertijd De sluitertijd is bij de meeste foto's minder van belang.

Omgevingslicht Alleen wanneer je ook omgevingslicht wilt meepakken gaat deze mee spelen.

Witbalans Wanneer je op RAW fotografeerd hoef je de witbalans niet in te stellen, maar het

kan natuurlijk geen kwaad.

Softbox Een nadeel kan zijn dat in een grote donkere ruimte en bij gebruik van grote

softboxen het infraroodlicht wellicht niet de sensor van de flitser bereikt.

Workshop Lees ook mijn eerdere artikel over een korte workshop studiofotografie.

Dari kedua tabel di atas, dapat kita lihat adanya beberapa kata yang digunakan dalam kedua teks yang bertema fotografi studio bagi pemula sebanyak tujuh nomina. Kata-kata tersebut adalah diafragma, lichtmeter, omgevingslicht, sluitertijd, softbox, witbalans, dan workshop. Mungkin sebagian besar dari kita sering mendengar beberapa kata-kata ini. Namun tidak semua kata tersebut memiliki arti yang sama seperti yang kita ketahui. Ada sebagian kata yang merupakan terjemahan atau bahkan pinjaman dari bahasa lain, yaitu bahasa Inggris. Untuk memudahkan penulis dalam membahas kata-kata di atas, penulis membagi kata-kata

(13)

tersebut menjadi tiga, yaitu kelompok kata berdasarkan makna dalam bahasa Belanda, kelompok kata yang berasal dari bahasa Inggris, dan kelompok kata yang merupakan terjemahan dari bahasa Inggris.

A. Kelompok kata berdasarkan makna bahasa Belanda

Dari tujuh nomina yang penulis dapat, terdapat dua kata bahasa Belanda yang mempunyai makna sedikit berbeda dengan makna aslinya. Kata-kata tersebut adalah diafragma, dan omgevingslicht.

1. diafragma

Sering kita mendengar kata diafragma dalam beberapa percakapan. Kata ini memiliki tulisan yang sama dalam bahasa Indonesia. Maka dari itu kita tidak terlalu asing dengan kata diafragma. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia online

( http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php), diafragma dalam bahasa Indonesia memiliki

makna sekat antara rongga dada dan rongga perut. Tak hanya itu, ada makna lain dari kata

diafragma yaitu dinding tipis berlubang kecil bundar, untuk mengatur masuknya cahaya

pada teropong atau kamera. Begitu juga pada kamus online van Dale yang memiliki makna (bij camera's enz.) plaatje met regelbare, kleine, ronde opening om de lichtinval te

bepalen „(pada kamera dan lainnya) lempengan-lempengan yang dapat disetel, kecil,

bukaan yang bulat untuk mengatur cahaya yang masuk‟.

Diafragma dalam kamera memiliki arti yaitu lubang pada lensa kamera tempat cahaya masuk saat melakukan pemotretan. Lubang lensa ini dibentuk dari kepingan-kepingan logam tipis yang berada di dalam atau di belakang lensa. Bisa diciutkan atau dilebarkan. Diafragma memiliki peran yang penting bagi kamera, karena akan menentukan baik buruknya hasil pemotretan.

Pada artikel “Begin je eigen fotostudio thuis. Hou alles zelf in de hand” kata difragma muncul pada kalimat:

“Stel dat je een bepaalde opstelling hebt gemaakt met diafragma f/8.” „Andaikan suatu formasi dibentuk dengan diafragma f/8.‟

Pada artikel “Studiofotografie; de basis van het werken met studioflitsers” kata diafragma muncul pada kalimat:

(14)

„Lagipula f/9.0 juga merupakan diafragma yang baik sekali untuk digunakan dalam pengambilan gambar potret.‟

Kedua kalimat di atas merupakan dua contoh pemakaian kata diafragma dalam fotografi, khususnya dalam fotografi studio bagi pemula. Dari kedua contoh kalimat ini, dapat kita lihat fungsi dari diafragma pada sebuah kamera. Pada artikel fotografi, kata diafragma biasanya disimbolkan dengan huruf f/ dan diikuti oleh dua digit angka (contoh: f/5.6). Simbol ini memberikan informasi kepada pengguna kamera seberapa besar bukaan kepingan logam untuk menangkap cahaya yang masuk.

2. omgevingslicht

Dapat kita lihat bahwa kata omgevingslicht merupakan penggabungan dari dua kata, yaitu kata omgeving dan licht. Menurut Kamus Belanda Indonesia kata omgeving memiliki dua makna, yaitu sekeliling dan lingkungan, sedangkan kata licht berarti cahaya. Secara harfiah kata omgevingslicht dapat diartikan sebagai „cahaya sekeliling‟ atau „cahaya lingkungan‟. Untuk melakukan pemotretan, diperlukan cahaya sebagai sumber untuk menerangi objek yang akan difoto. Kata omgevingslicht merupakan salah satu bentuk cahaya yang bisa kita dapatkan. Kata omgevingslicht sendiri merupakan padanan kata dari istilah fotografi yang diambil dari bahasa Inggris yaitu ambient light atau available light. Dalam laras fotografi, omgevingslicht memiliki arti sebagai pemotretan dengan memanfaatkan cahaya yang tersedia, baik di dalam ruangan atau di luar ruangan.

Pada artikel “Begin je eigen fotostudio thuis. Hou alles zelf in de hand” kata omgevingslicht muncul pada kalimat:

“Op locatie moet je altijd rekening houden met het omgevingslicht, dat plots kan omslaan van zonnig naar bewolkt.”

„Di lokasi cahaya sekitarmu harus diperhitungkan yang sekonyong-konyong dapat berubah dari terang benderang menjadi mendung.‟

Pada kalimat ini, definisi kata omgevingslicht memiliki makna yang sesuai dengan makna dari kata omgeving dan licht. Kalimat tersebut dipertegas dengan adanya beberapa kata yang berhubungan dengan omgevingslicht, yaitu kata zonnig yang berarti terang benderang karena sinar matahari dan bewolkt yang berarti mendung.

(15)

Pada artikel “Studiofotografie; de basis van het werken met studioflitsers” kata omgevingslicht muncul pada kalimat:

“Alleen wanneer je ook omgevingslicht wilt meepakken gaat deze mee spelen.” „Hanya saja jika kamu ingin memanfaatkan cahaya sekitarmu, maka shutter speed akan ikut berfungsi.‟

Pada kalimat kedua, pembaca awam akan merasa kurang mengerti jika tidak membaca kalimat sebelumnya.

“De sluitertijd is bij de meeste foto's minder van belang. Alleen wanneer je ook omgevingslicht wilt meepakken gaat deze mee spelen.”

„Fungsi shutter speed sering tidaklah terlalu penting untuk pengambilan foto. Kecuali bila cahaya sekitar hendak digunakan.‟

Pada kalimat ini, penulis mengartikan kata deze sebagai kata shutter speed. Dikarenakan kalimat sebelumnya berhubungan dengan kata shutter speed. Meski begitu, kata omgevingslicht pada kalimat kedua juga masih berhubungan dengan maknanya yang sebenarnya. Hal tersebut diperjelas dengan penggunaan kata shutter speed. Untuk pembahasan mengenai sluitertijd atau shuter speed akan dijelaskan pada butir selanjutnya. Dari kedua contoh kalimat tersebut, kata omgevingslicht memberikan makna yang sama seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

B. Kelompok kata yang berasal dari bahasa Inggris tanpa mengalami perubahan

Pada kedua artikel tersebut juga ditemukan register fotografi yang meminjam beberapa kata dari bahasa Inggris, yaitu kata softbox dan workshop.

1. softbox

Kata softbox dalam bahasa Belanda merupakan kata pinjaman dari bahasa Inggris yaitu soft box. Dalam penggunaannya sering kali kata soft box ditulis menjadi satu kesatuan. Kata softbox dalam fotografi merupakan sebuah alat yang digunakan untuk melembutkan suatu cahaya yang dihasilkan oleh lampu. Karena kedua artikel ini membahas tentang fotografi studio, maka kata softbox sering digunakan untuk menyebut suatu alat di studio.

Pada artikel “Begin je eigen fotostudio thuis. Hou alles zelf in de hand” kata softbox muncul pada kalimat:

(16)

“De meest courante zijn de softbox, die een goed controleerbaar en mooi egaal licht levert, en de goedkopere zilveren reflectieparaplu, die een erg contrastrijk licht maakt.”

„Peralatan yang paling dicari adalah softbox yang dapat dikontrol dan menghasilkan cahaya rata yang indah, dan payung reflektor perak yang lebih murah yang menghasilkan cahaya sangat kontras.‟

Pada kalimat di atas penggunaan softbox dapat dilihat dari uraian anak kalimat yang menjadi pendukung kalimat utama, yaitu:

“...die een goed controleerbaar en mooi egaal licht levert...”

„...yang dapat menghasilkan cahaya rata yang dapat diatur dan merata nan indah...‟

Anak kalimat tersebut memberikan penjelasan tentang fungsi dari kata softbox. Selain itu, dalam kalimat ini juga terdapat kata reflectieparaplu atau payung reflektor yang dapat mendukung kegunaan dari softbox. Payung reflektor merupakan salah satu alat yang memiliki kegunaan yang sama dengan softbox. Sebagai sebuah reflektor, payung reflektor ini digunakan untuk memantulkan atau mencerminkan gelombang cahaya. Karena memiliki bentuk seperti payung, maka dari itu reflektor ini disebut sebagai payung reflektor.

Pada artikel “Studiofotografie; de basis van het werken met studioflitsers” kata softbox muncul pada kalimat:

“Een nadeel kan zijn dat in een grote donkere ruimte en bij gebruik van grote softboxen het infraroodlicht wellicht niet de sensor van de flitser bereikt.” „Kelemahannya adalah dalam sebuah ruangan besar yang gelap dan pada penggunakan softbox yang besar, lampu inframerahnya kemungkinan tidak dapat mencapai sensor lampu kilat.‟

Pada kalimat kedua, penjelasan mengenai kegunaan softbox tidak terlalu terlihat. Pada kalimat ini pembaca dianggap sudah mengetahui kegunaan softbox. Kalimat ini menjelaskan tentang bagaimana cara kerja lampu kilat. Lampu kilat atau flitser merupakan alat yang memberikan cahaya tambahan pada objek yang kekurangan cahaya agar dapat terlihat dengan jelas. Flitser sendiri merupakan kata serapan dari bahasa Inggris yang berarti kilatan cahaya.

(17)

Dalam kalimat ini dijelaskan bahwa ruangan besar yang gelap tidak dapat dicapai oleh inframerah atau infraroodlicht. Kata infraroodlicht juga berasal dari kata serapan bahasa Inggris yaitu infrared. Secara harafiah cahaya inframerah merupakan sinar yang tidak tampak dan terletak di luar bagian merah spektrum yang tampak. Gelombang dari cahaya ini lebih panjang daripada gelombang biasa dan memiliki efek panas. Pada konteks fotografi, cahaya inframerah memiliki makna yang tidak jauh berbeda dengan makna harafiahnya.

2. workshop

Kata workshop sudah tidak asing bagi kita semua. Kita sering mendengar kata workshop tidak hanya dalam percakapan bahasa Inggris, tapi juga dapat kita temukan ketika kita berbicara dalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya. Menurut kamus Oxford, kata workshop sendiri mempunyai dua makna, makna pertama adalah “a room or building which goods are manucfatured or repaired”. Pada makna yang pertama, kata workshop mempunyai arti sebagai sebuah tempat untuk menghasilkan sesuatu atau untuk memperbaiki barang-barang yang rusak. Makna yang kedua adalah “a meeting at which group of people engage in intensive discussion and activity on a particular subject or project”. Pada makna yang kedua, kata workshop mempunyai arti sebagai sekumpulan orang yang terlibat mendiskusikan dan melakukan kegiatan berkenaan dengan suatu topik atau proyek secara intensif. Dapat pula kita sebut sebagai „pelatihan‟.

Dalam kedua artikel yang penulis teliti, kata workshop mempunyai makna yang kedua. Pada artikel “Begin je eigen fotostudio thuis. Hou alles zelf in de hand” kata workshop muncul pada kalimat:

“Daarom is het ook wel handig om in het begin eens een workshop te volgen, zodat je in de praktijk en onder begeleiding leert de flitsers te plaatsen, het licht te meten, je camera in te stellen en uiteraard ook nog je model te sturen en een leuke compositie te maken.”

„Oleh karena itu, akan lebih parktis untuk mengikuti pelatihan terlebih dahulu, sehingga kamu dapat mempelajari dan mempraktekkan pemasangan lampu, pengaturan cahaya, penyetelan kamera, pengaturan objek pemotretan, dan pembuatan komposisi yang baik.‟

(18)

Pada kalimat pertama, pengertian workshop dapat dilihat dari adanya kata yang mengikuti setelah kata workshop yang mempertegas arti dari kata workshop itu sendiri, yaitu kata volgen. Selain itu, anak kalimat ini juga mempertegas makna dari kata workshop. Kata flitser „lampu kilat‟, licht „cahaya‟, camera instellen „penyetelan kamera‟, model, dan compositie maken „pembuatan komposisi‟ merupakan daftar kata-kata yang wajib diketahui untuk pencinta fotografi studio tingkat pemula.

Pada artikel “Studiofotografie; de basis van het werken met studioflitsers” kata workshop muncul pada kalimat:

“Lees ook mijn eerdere artikel over een korte workshop studiofotografie.”

„Bacalah juga artikel saya yang terdahulu mengenai pelatihan singkat fotografi studio.‟

Pada kalimat kedua ini, kata workshop diikuti oleh kata korte dan studiofotografie. Kedua kata tersebut memperjelas makna dari kata workshop.

Kedua istilah bahasa Inggris ini digunakan dalam kedua artikel karena tidak mempunyai padanan kata yang sama dengan bahasa Belanda. Dalam penggunaannya pada komunitas fotografi, kedua kata bahasa Inggris ini memang kerap digunakan sebagai topik percakapan antar sesama pecinta fotografi.

C. Kelompok kata serapan dari bahasa Inggris

Kedua artikel fotografi ini juga menggunakan beberapa kata yang berasal dari bahasa Inggris yang sudah dialihbahasakan ke dalam bahasa Belanda. Kata-kata tersebut antara lain lichtmeter, sluitertijd, dan witbalans.

1. lichtmeter

Kata lichtmeter merupakan gabungan dua kata yang sudah dialihbahasakan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Belanda. Kata lichtmeter berasal dari kata light meter pada bahasa Inggris. Kata lichtmeter mempunyai kegunaan sebagai pengukur kekuatan sinar yang biasa dipakai dalam pemotretan untuk menentukan besar diafragma dan kecepatan pada suatu kondisi pencahayaan tertentu. Pada kedua artikel, kata light meter tidak ditulis dengan bahasa Inggris melainkan ditulis dalam bahasa Belanda. Pada artikel “Begin je eigen fotostudio thuis. Hou alles zelf in de hand” kata lichtmeter muncul pada kalimat:

(19)

“Bij het werken in de studio raden wij aan steeds gebruik te maken van een externe lichtmeter.”

„Dalam pengerjaan di studio, kami selalu menganjurkan untuk memakai pengaturan cahaya eksternal.‟

Pada artikel “Studiofotografie; de basis van het werken met studioflitsers” kata lichtmeter muncul pada kalimat:

“Zet je camera op handmatig, want aan de lichtmeter van de camera zul je tijdens het werken met studioflitsers niks hebben.”

„Setel kamera secara manual, karena alat pengatur cahaya pada kamera tak banyak membantu bila bekerja dengan lampu kilat studio.‟

Kedua kalimat menunjukkan makna yang sesuai dengan arti lichtmeter. Hal itu dilihat dari adanya kata-kata studio yang mengikuti kata lichtmeter baik pada kalimat pertama maupun kalimat kedua. Lichtmeter atau light meter biasa digunakan untuk pemotretan dalam studio atau ruangan.

2. sluitertijd

Kata sluitertijd merupakan kata shutter speed yang telah dialihbahasakan ke dalam bahasa Belanda. Namun dapat kita lihat bahwa kata speed diubah menjadi kata tijd. Hal itu dapat dilihat dari makna kata shutter speed. Shutter speed atau sluitertijd adalah kecepatan atau lamanya penutup (shutter) lensa membuka sehingga cahaya mengenai sensor. Dalam bahasa Indonesia, sluitertijd biasa disebut sebagai kecepatan rana.

Dari artikel yang diteliti, kata sluitertijd termasuk kata yang sering muncul pada kedua artikel. Pada artikel “Studiofotografie; de basis van het werken met studioflitsers” kata sluitertijd muncul pada kalimat:

“De sluitertijd is bij de meeste foto's minder van belang.”

„Kecepatan rana kurang penting untuk sebagian besar pemotretan.‟

Pada artikel “Begin je eigen fotostudio thuis. Hou alles zelf in de hand” kata sluitertijd muncul pada kalimat:

“Continulicht wordt vaak gebruikt bij statische onderwerpen zoals stilleven, eten en productshots, omdat de sluitertijd daar minder een rol speelt.”

(20)

„Cahaya kontinu digunakan untuk objek-objek statis seperti foto still life, makanan, dan foto produk, karena penggunaan kecepatan rana tidak terlalu berperan.‟

Kedua kalimat di atas memberikan kesan bahwa sluitertijd atau kecepatan rana tidak terlalu penting untuk digunakan dalam fotografi studio. Hal tersebut dapat kita lihat dari beberapa kata yang mengikuti kata sluitertijd. Untuk kalimat pertama, makna kalimat tersebut dapat diperjelas dengan bantuan kalimat selanjutnya, yaitu:

“De sluitertijd is bij de meeste foto's minder van belang. Alleen wanneer je ook omgevingslicht wilt meepakken gaat deze mee spelen.”

„Penggunaan kecepatan rana tidak terlalu penting untuk sebagian besar pengambilan foto-foto. Hanya saja jika cahaya yang tersedia ingin digunakan, maka kecepatan rana juga digunakan.‟

Jika digabungkan dengan kalimat selanjutnya, maka makna dari kalimat pertama akan lebih mudah dimengerti. Fotografi studio memakai cahaya yang tidak berasal dari cahaya sekelilingnya atau omgevingslicht melainkan berasal dari lampu-lampu studio.

Seperti yang dijelaskan pada contoh kalimat dari artikel “Begin je eigen fotostudio thuis. Hou alles zelf in de hand”, fotografi studio memakai cahaya kontinu.

Continulicht atau cahaya kontinu merupakan kata serapan dari bahasa Inggris yang berarti continous light. Cahaya kontinu merupakan lampu kilat yang digunakan untuk memotret. Karena mengandung kata kontinu, cahaya yang dihasilkan dari lampu kilat akan menyala terus-menerus atau berulang.

Karena dilakukan di dalam sebuah ruangan atau studio, pemotretan yang dilakukan ini berbeda dengan pemotretan di luar ruangan. Dalam penggunaannya, fotografi studio kerap melakukan beberapa pemotretan. Seperti dijelaskan pada contoh kalimat artikel “Begin je eigen fotostudio thuis. Hou alles zelf in de hand”:

“Continulicht wordt vaak gebruikt bij statische onderwerpen zoals stilleven, eten en productshots, omdat de sluitertijd daar minder een rol speelt.”

„Cahaya kontinu sering digunakan untuk objek-objek statis seperti foto still life, makanan, dan foto produk, karena penggunaan kecepatan rana tidak terlalu berperan.‟

(21)

Dalam kalimat tersebut terdapat beberapa jenis pemotretan yang dilakukan di dalam studio, yaitu stilleven, eten, dan productshots. Stilleven merupakan kata yang diserap dari bahasa Inggris yaitu still life. Dalam bahasa Indonesia, still life kerap disebut sebagai pemotretan benda-benda mati. Stilleven sendiri terdiri dari dua kata yaitu stil dan leven. Secara harafiah stilleven memiliki arti sebagai lukisan yang dikombinasi dengan benda hidup. Tak jauh berbeda dengan arti harfiah, dalam fotografi stilleven memiliki arti fotografi yaitu khusus menempatkan benda-benda kecil buatan manusia sebagai objeknya.

Jenis pemotretan lainnya adalah etenshots atau pemotretan makanan. Begitu juga dengan productshots. Kata product yang berarti barang atau hasil dari sebuah produksi. Productshots atau foto produk digunakan untuk istilah memotret barang atau hasil dari sebuah produksi. Biasanya dilakukan untuk keperluan iklan. Beberapa jenis pemotretan inilah yang sering digunakan di dalam studio foto.

Contoh kalimat di atas kurang memberikan gambaran dari makna kata sluitertijd jika dibaca oleh orang awam. Namun kalimat ini akan mudah dimengerti bagi pecinta fotografi.

3. witbalans

Kata ini juga merupakan nomina yang sering muncul di kedua artikel. Kata witbalans dialihbahasakan dari bahasa Inggris white balance. Sesuai dengan namanya, witbalans merupakan penyeimbang dari warna cahaya yang dianggap putih. Witbalans mempunyai fungsi sebagai penangkap warna-warna saat memotret yang memberikan warna sealami mungkin. Pada artikel “Studiofotografie; de basis van het werken met studioflitsers” kata witbalans muncul pada kalimat:

“Wanneer je op RAW fotografeerd hoef je de witbalans niet in te stellen, maar het kan natuurlijk geen kwaad.”

„Jika berfoto dengan RAW, tidak perlu menggunakan pengaturan keseimbangan cahaya, tetapi bila digunakan juga tidaklah mengapa.‟

Pada kalimat di atas, kata witbalans akan lebih mudah dipahami jika kita mengetahui apa arti dari kata RAW. RAW sendiri merupakan sebuah arsip dengan data mentah atau format asli dari hasil proses kerja sensor gambar pada proses digital (Kelby, 2013:272). Dapat dikatakan pula bahwa RAW memiliki makna harafiah yang berarti

(22)

mentah. Dalam fotografi, sebuah arsip dengan format RAW berisi informasi gambar asli yang datang dari sensor kamera sebelum diolah secara dalam. Karena arsip foto dengan format RAW dapat diubah dan diolah dengan perangkat lunak yang tersedia di komputer.

Oleh karena itu, dalam kalimat ini witbalans tidak perlu digunakan jika ingin memiliki foto dengan format RAW. Karena sang fotografer dapat mengolah data foto yang mentah tersebut menjadi sebuah foto yang seperti ia inginkan.

Pada artikel “Begin je eigen fotostudio thuis. Hou alles zelf in de hand”, contoh kata witbalans ada pada kalimat di bawah ini, yaitu:

“Bouwlampen hebben een gelige kleurtoon; je kunt daarom het best een manuele witbalans instellen met een grijskaart of de voorinstelling Gloeilamp gebruiken.”

„Lampu sorot memiliki nuansa warna kekuning-kuningan, karena itu adalah yang terbaik bila memasang pengatur keseimbangan cahaya secara manual dengan bantuan gray card atau penggunaan dari lampu bohlam.‟

Secara harfiah bouwlampen memiliki arti dalam bahasa Indonesia yang berarti lampu sorot. Tidak terlalu berbeda dengan arti harfiahnya, dalam topik fotografi, bouwlampen juga memiliki arti yang sama. Bouwlampen atau lampu sorot memiliki sifat warna yang cenderung kekuning-kuningan. Oleh karena itu, sebuah objek yang akan difoto menggunakan cahaya dari bouwlampen akan menghasilkan foto dengan warna yang sedikit kekuning-kuningan. Hal ini tentunya tidak baik bagi hasil pemotretan produk makanan yang menghendaki hasil sealami mungkin.

Oleh karena itu witbalans atau pengaturan keseimbangan cahaya perlu dilakukan. Jika warna pada objek terlalu susah untuk disamakan, biasanya fotografer akan menggunakan grijskaart. Grijskaart merupakan gabungan kata dari kata grijs yang berarti abu-abu dengan kaart yang berarti kartu. Grijskaart sendiri juga merupakan kata serapan yang diambil dari bahasa Inggris, yaitu gray dan card. Seperti namanya, grijskaart memiliki makna yaitu kartu yang berwarna abu-abu. Biasanya kartu ini digunakan untuk menyeimbangkan warna pada suatu objek agar foto memiliki hasil yang sama dengan objek aslinya.

(23)

Berdasarkan kedua contoh kalimat di atas, kata witbalans tidaklah mudah dimengerti oleh orang awam jika tidak mengetahui makna sebenarnya. Selain itu, kata witbalans akan lebih mudah dipahami jika diikuti beberapa kata lain seperti kata RAW dan juga grijskaart. Karena kedua kata ini berkaitan dengan kata witbalans.

Sebagian besar dari nomina yang disebutkan di atas merupakan padanan kata yang diambil dari bahasa Inggris. Bahasa Belanda masih merupakan satu rumpun dari bahasa Inggris. Kedua bahasa, baik bahasa Belanda maupun bahasa Inggris, termasuk dalam rumpun bahasa West-Germaans. Maka dari itulah beberapa bentuk katanya tidak jauh berbeda.

Kesimpulan

Komunikasi mempunyai banyak bentuk, antara lain dalam bentuk lisan dan tulisan. Salah satu cara kita berkomunikasi adalah dengan bantuan bahasa. Dengan adanya bahasa, kita akan mengerti apa yang ingin disampaikan oleh penutur bahasa tersebut. Namun tidak semua bahasa dapat dimengerti oleh setiap orang, meskipun mereka memiliki bahasa yang sama. Dalam sosiolinguistik kita mengenal register dan laras. Register merupakan variasi bahasa sesuai dengan penggunanya. Register selalu berkaitan dengan tiga dimensi yang oleh Halliday disebut field, mode, dan tenor.

Pada penelitian kali ini, penulis meneliti nomina apa saja yang sering digunakan dalam suatu kelompok pencinta fotografi. Kata-kata yang diteliti berasal dari dua artikel internet yang diambil dari artikel berbahasa Belanda “Studiofotografie: de basis van het werken met studioflitsers” dan artikel Belgia: “Begin je eigen fotostudio thuis. Hou alles zelf in de hand”. Keduanya sama-sama membahas fotografi studio untuk tingkat pemula. Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Halliday, field dari kedua artikel ini adalah membahas fotografi studio bagi pemula yang berada di Belanda dan Belgia. Mode dari kedua artikel ini berupa tulisan artikel yang dimuat pada dua website berupa laras fotografi untuk bahasa tulisan, sedangkan tenor ditujukan kepada kelompok peminat fotografi tingkat pemula.

Dari kedua artikel, penulis menemukan banyak sekali nomina yang ada pada laras fotografi ini. Karena membahas fotografi untuk tingkat pemula, maka kebanyakan dari nomina ini tidak mudah dimengerti. Makna yang terkandung dalam setiap nomina, belum tentu memiliki

(24)

makna yang denotatif. Oleh karena itu, para pemula diharuskan untuk mengenal terlebih dahulu istilah yang berhubungan dengan fotografi.

Dari kedua artikel penulis menemukan tujuh nomina yang terdapat pada artikel

“Studiofotografie: de basis van het werken met studioflitsers” yang berasal dari situs Belanda dan artikel “Begin je eigen fotostudio thuis. Hou alles zelf in de hand” yang berasal dari situs Belgia. Kata-kata tersebut memiliki makna yang cukup berbeda dari makna aslinya pada bahasa Belanda dan sebagian mengadaptasi dari bahasa Inggris. Hal ini tidaklah terlalu mengherankan, mengingat bahasa Belanda dan bahasa Inggris masih berada dalam rumpun bahasa yang sama yaitu West-Germaans. Di dalam kedua artikel ini masih banyak nomina yang mendapatkan pengaruh dari bahasa Inggris. Adanya alih kode dalam kedua artikel ini dikarenakan tidak adanya padanan kata yang sesuai dengan bahasa Belanda. Kata-kata benda ini akan lebih mudah dikenali dengan arti khususnya sesuai dengan larasnya bila ada keterangan lain. Seperti kata diafragma yang akan lebih mudah dimengerti maknanya jika diikuti dengan simbol f/, witbalans yang akan lebih mudah dimengerti dengan diikuti kata benda grijskaart, omgevingslicht yang dapat dimengerti jika diikuti kata cahaya matahari, dan masih banyak lagi. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, terkadang register perlu disertai keterangan lain dalam konteks.

Daftar Referensi

Pustaka

Halliday, M.A.K., Ruqaiya Hasan. (1992). Bahasa, Konteks, dan Teks: Aspek-Aspek dalam Pandangan Semiotik Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Kelby, Scott. (2013). The Digital Photography Book. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.

Langford, Michael. (1998). Advanced Photography. Oxford: Focal Press.

Nababan, P.W.J. (1993). Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Parera, Jos Daniel. (2004). Teori Semantik. Jakarta: Penerbit Erlangga.

(25)

Van Reenen, Pieter. (1998). Taalverschillen: Een werkboek over variatie en verandering in taal. Bussum: Uitgeverij Coutinho.

Internet

Anonim. “Uitleg grafische en 3D-begrippen”. Diakses pada tanggal 25 Desember 2013 dari

http://www.graphics-abc.com/newframe.html?/begrippen.html

Engelen, Michel, Peter Nackaerts. (2013). “Begin je eigen fotostudio thuis, Hou alles zelf in de hand”. Diakses pada tanggal 27 November 2013 dari http://www.shoot.be//art/148084/begin-je-eigen-fotostudio-thuis/

Trum, Elja. “Studiofotgrafie: de basis van het werken met studioflitsers”. Diakses pada tanggal 27 November 2013 dari http://www.photofacts.nl/ fotografie / rubriek / tutorials / studiofotografie_de_basis_van_het_werken_met_studioflitsers.asp

Wisudanto, Awan. (2011). “Tutorial Lighting”. Diakses pada tanggal 25 Desember 2013 dari

http://fotografi-dasar.blogspot.com/

Kamus

De Boer, W.Th. (2006). Koenen Woordenboek Nederlands. Utrecht: Van Dale Lexicografie.

Kamus Besar Bahasa Indonesia online. Diakses pada tanggal 26 Desember 2013 dari

http://bahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php

Moeimam, Susi, Hein Steinhauer. (2008). Kamus Belanda-Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Oxford Dictionaries. Diakses pada tanggal 26 Desember 2013 dari

Gambar

Tabel I. Daftar Nomina Laras Fotografi dari Kedua Artikel
Tabel II. Daftar Nomina dari Artikel “Begin je eigen fotostudio thuis. Hou alles zelf in de hand”

Referensi

Dokumen terkait

Sediaan suspensi antasida pada umumnya lebih efehif daripada sediaan antasida dalam bentuk padat, dan memiliki bermacam - mdcom kombinasi bahan aktif di dalam sediaannya,

Hubungan Kemampuan Kinestetik Anak dengan Gerak Tari Kreasi Binatang Laut Anak Usia Dini.... Penelitian Terdahulu yang

Selain itu, perkembangan teknologi informasi yang pesat serta sifatnya yang global , akan semakin sulit dipelajari bila tidak didukung oleh kemampuan penguasaan

Hal ini tidak berlebihan jika menyimak apa yang dikatakan Dewey sendiri yakni bahwa dunia anak pada dasarnya utuh, tidak terbagi, integral, dalam dunianya mereka tidak

Pemahaman tentang makna dan konsep Pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945 sangat wajib bagi setiap warga negara sebelum menerapkan nilai-nilai

Seperti pada siklus pertama akumulasi yang diperoleh yaitu 32,5% persentase tersebut menujukan kategori nilai yang sangat kurang, namun kenaikan yang sangat

corethrurus yang diberi perlakuan insektisida karbofuran ternyata senyawa methylcarbomat sangat mempengaruhi hormon pada kokon sehingga jumlah dan daya tetas kokon menu- run.

Beberapa indikator yang bisa dipenggunakan terhadap penilaian dampak kesehatan masyarakat antara lain Human Development Index (HDI), Physical Quality of Life Index (PQLI),