• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KOTA SURABAYA RENCANA STRATEGIS DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA TAHUN"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA STRATEGIS

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA

TAHUN 2016 – 2021

(2)

Menimbang

PEMER:NTAH KOTA SURABAYA

DINAS PERHUBUNGAN

JI.Dukuh Menangga:No.l Surabaya‐ 60234 Telp。 (031)8295324,8295332 Fax(031)8288315

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA Nomor : 188.4 13146 I 4%.7.141 2017

TENTANG

PENETAPAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA

TAHUN 2016-2A21

KEPALA DINAS PERHUBUNGAN

KOTA SUMBAYA,

:

a.

bahwa dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun 2016-2021 telah ditetapkan melalui Peraturan

Daerah

Nomor

10

Tahun 2016

tentang

Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota surabaya

Tahun 2016-2A21',

b.

bahwa sesuai ketentuan Pasal

2s

ayat (1) dan ayat (3) peraturan Pemerintah Nomor

8

Tahun

2008

tentang Tahapan,

Tata

cara Penyusunan, Pengendalian

dan

Evaluasi peraksanaan Rencana

Pembangunan Daerah, satuan Perangkat Kerja Daerah menyusun Rencana strategis dengan berpedoman pada Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah dan bersifat indikatif;

c.

bahwa sesuai Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Pembentukan

dan

Susunan Perangkat Daerah

telah

ditetapkan susunan perangkat daerah sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

d. bahwa telah ditetapkan kedudukan, susunan organisasi, uraian tugas

dan fungsi serta tata kerja Dinas Perhubungan Kota Surabaya sesuai Peraturan

walikota

Nomor

60

Tahun 2016 Tentang Kedudukan,

Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perhubungan Kota Surabaya;

e.

bahwa

Rencana

strategis disusun dengan

mempertimbangkan pendekatan sektoral dan spasial guna menjadi pedoman dan arah bagi seluruh pemangku kepentingan

pada

Dinas

perhubungan Kota Surabaya untuk mencapai tujuan pembangunan yang diinginkan ;

t.

bahwa berdasarkan pertimbangan, rebagaimana dimaksud pada huruf

a,

b, c,

d

dan

e

diatas, Kepala Dinas perhubungan Kota Surabaya

perlu

menetapkan Keputusan tentang Rencana strategis Dinas

(3)

Mengingat

:

'1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 20M

tentang Sistem perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran ttegara fa'nun

20M

Nomor 1M Tambahan Lembaran Negara Nomor

44il

);

2.

Undang-unlang

Nomor

12

Tahun

ZCjil

tentang

pembentukan

l:oar:l

perundang-undangan (Lembaran Negara Tahun 2011

Nomor U2, tambahan Lembar Negara Nomor 5234|

3

undang-undang Nomor 23 T ahun 201 4 tentang pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 244-Tambahan Lembaran Negara Nomor 5s87) sebagaimana terah diubah beberapa kari terakhir dengan Undang-Undang Nomor

9

Tahun

20i5

tentang perubahan 5:111,-111._ Undang-Undans

Nomor

23

Tahun

z6r+

tentanj Hemenntahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor

5E

Tambahan Lembaran Negara Nomor 5679);

4

Peraturan pemerintah Nomor

5f

rahun 2005 tentang pengeroraan Keuangan.Daerah (Lembaran Negara Tahun

200d

NomLr 140 Tambahan Lembaran Negara NomorZ5Tgy;

5.

Peraturan pemerintah Nomor

g

Tahun

2006

tentang pelaporan

[9!3lg"n

dan Kinerja tnstansi pemerintah (Lembaran N6gara tahun

2006 Nomor 25 Tambahan Lembaran Negara Nomor

4614f

6.

Peraturan Pemerintah Nomor

6

Tahun

200g

tentang pedoman

fv3tua1-lglyelenggaraan . pemerintahan Daerah (Lembir"n frf

"g"ia

Tahun2008 Nomor lgTambahan Lembaran Negara

Nomor4gfSll

-7.

Peraturan Pemerintah Nomor

g

Tahun 200g tentang Tahapan

Tata cara Penyusunan pengendarian dan Evaruasi perakslnaan

Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 200g Nomor 21

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817);

8.

Peraturan Pemerintah Nomor

1g

Tahun 2016 tentang perangkat

Daerah;

9.

Peraturan Presiden Nomor

g7

Tahun 2014

tentang peraturan Pelaksanaan Undang-Undang

Nomor

12

Tahun

2d11

tentanj Pembentukan peraturan perundang_undangan (Lembaran Negari

Tahun2014 Nomor 199)

'10. Peraturan

Presiden Nomor

2

tahun 2015 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengratr Nasional Tahun 201 S-2O1g:

1 1 . Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

13

Tahun

2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah

beberapa kali terakhir dengan peraturan Menteribalam Negeri Nomor 21 Tahun

201l

tentang perubahan Kedua Atas peraturin Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tehun 2006 tentang pedoman pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Tahun 2011-Nomor 310);

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

54

Tahun 2010

tentang Pelaksanaan peraturan pemenntah Nomor

g

fanun

ZOOA tentJni

Tahapan,

Tata Cara

penyusunan pengendalian,

dan

Evaluas] Pelaksanaan Rencana pembangunan Daera-h;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

53

Tahun

201

1

tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

67

Tahun

2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Dih;

Penyusunan Atau Evaluasi Rencana Fembangunan

Daerah;-15. Peraturan Daerah provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 Tentang

(4)

Menetapkan

:

KESATU

KEDUA

KELIMA

」awa Timurttahun 2014-2019;

16 Peraturan Daerah Kota Surab

atti‖i=『

尋譜♀

l浩

Perubahan Kedua Atas Peratur Tahun 2008丁entang organisasi

7露

螺爛踵晏

if黎

2 Tambahan Lembaran Daerah Kota

概岸

[棚

肥糀

:棚

鮮盤 Ⅷ懸

tTahP3肥

I Tambahan Lembaran Daerah Kbta

臨出

R亀

:輛

Surabaya Nomor 4〉

18 Peraturan Daerah KOta Suraba

lttF電

謡毀富

l世

:乱

19[

Nomor17 Tambahan Lembaran[

群 硼温芦嘱謂

111瑚

a Tahun 2014 Nomor 12丁ambahan

Nomorlo)

聯 税弱 棚

l編

♂ 乱

6盤

21 Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah:

2廼

,蝙

鱗 ι

騒乳

a蝸

iヽ

N:

rabaya;

a珊

褪 脚 罫 蠍時椰

:

MEMUTuSKAN:

KEPUTusAN KEPALA D:NAS PERHUBuNGAN KOTA SURABAYA

TENTANG PENETAPAN RENCANA SttRAttEGIS(RENSTRA)BADAN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA SURABAYA TAHUN 2016‐

2021

ma尾

鷺棚 憩響都 肥ぇ

胴辮鶴譜

d鳳

:s詔

attnttι

ttL濡

面∞

鳳出謂郡乱紺

i爛

:鮒

:鷲

蹴肥備鼈

1穏

(5)

Ditetapkan di Surabaya pada tanggal 30

Januai2}lT

Tembusan :

Yth. 1.

Walikota Surabaya;

2. Seketaris Daerah Kota Surabaya; 3. lnspeldorat Kota Surabaya;

!.

Keqla Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Surabaya; 5. Kepala Bappeko Surabaya;

(6)

KATA PEIiIGANTAR

Dahm

upaya

ncningkatkan pembangunan daerah

di

Kota Surabaya

sebagai langkah perryesuaaan perkembangan dan kemajuan di berbagai aktivitas di

lerbagai bkJang saat ini, maka diperlukan penyesuaian Rencana Sbategis (Renstra)

Dinas Perhubungan

Kota

Surabaya

2016

2A21 sebagai uftriud penjabaran

Peratunan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 Tentarq Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2016 -2A21Kota Surabaya.

_Dengan adanya perkembargan berbagai kegiatan, maka Rencana $trategis Dinas Pefiubungan Kotra Sunabaya Tahun 2016

-

2021 akan nemuat beberapa lhategiserta indikasi program kegiatan yang khusus akan dibiayai rnelaluiAnggaran Pendapatan dan Belania Daerah (APBD) Kotra Surabaya dan akan nrenjadilandasan serta pedornan

serasbnalbagi

Dinas Perhubungan Kota surabaya.

Dokumen Rencana strategb Dinas Perhubungan Kota Surabaya ini ditulis dengan maksud menyediakan sebuah dokumen perencanaan yarq akan d(lunakan sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Keda Tahunan Dinas Pefiubungan

Kota

Sur$aya

dengan pemyataan

\fisi

dan

Misi Dinas serta bagian yang -tat terpisahkan dari keseluruhan dokumen perencan:En pembangunan daeratr.

Penyusunan Renstra

ini

disusun berdasarkan masukan+nasukan adanya

perkembarqan situasi dan kondisi pelaksanaan kegiatan dari bebagai unit kerja di lingkungan

Dinas

Perhubungan

Kota

Surabaya.

Penyusunan

Renstra

ini berpegangan Pada program

keria dinas

sebqai

arah

dan pedoman bagi unit

keria terkail yang diharapkan dapat memberi kontibusi terhadap penrbangunan bi<lang perhubungan Kota Surabaya sesuai dengan tugas dan furgsinya

mising-masing.

Penyusunan

Renstra

Dinas

Perhuburgan

Kota

Surabaya

ini

masih

diperlukan banyak masukan

-

masukan terkait kordisi dan situasi yang semakin berkembang, untuk itu saran dan kritik sangat diharapkan guna perbaiian dalam

penyusunannya.

9

AN 2017

(7)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...ii

Daftar Isi ...iii

Daftar Tabel ...v

Daftar Gambar ...vi

BAB I Pendahuluan ...1

I.1. Latar Belakang ...1

I.1.1. Pengertian Renstra Dinas Perhubungan ...1

I.1.2. Proses Penyusunan Renstra Dinas Perhubungan ...1

I.1.3. Keterkaitan Antara Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya ...10

I.2. Landasan Hukum ...12

I.2.1. Ketentuan tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) dan Kewenangan SKPD ...12

I.2.2. Ketentuan tentang Perencanaan dan Penganggaran ...14

I.2.3. Ketentuan tentang Standar Pelayanan Minimal ...15

I.2.4. Ketentuan tentang Indikator Kunci ...17

I.3. Maksud dan Tujuan ...18

I.3.1. Maksud Penyusunan Renstra Dinas Perhubungan ...18

I.3.2. Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Perhubungan ...18

I.4. Sistematika Penulisan ...18

BAB II Gambaran Pelayanan Dinas Perhubungan ...21

II.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ...21

II.1.1. Tugas Dinas Perhubungan ...21

II.1.2. Fungsi Dinas Perhubungan ...21

II.1.3. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan ...21

II.2. Sumber Daya Dinas Perhubungan ...33

II.2.1. Sumber Daya Manusia ...33

II.2.2. Sarana Prasarana Dinas Perhubungan ...36

II.3. Kinerja Pelayanan Dinas Perhubungan...38

II.4. Analisis Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Perhubungan ...41

II.4.1. Analisis dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD ...41

II.4.2. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)...42

II.4.3. Analisis Terhadap Dokumen Hasil Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KHLS)...47

BAB III Isu – Isu Strategis Berdasarkan Tugas Dan Fungsi ...51

III.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi ...51

III.2 Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ...52

III.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten Kota ...56

III.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis ...58

III.5. Penentuan Isu-isu Strategis ...59

BAB IV Visi, Misi, Tujuan Dan Sasaran, Strategi, Dan Kebijakan ...61

IV.1. Visi dan Misi Dinas Perhubungan ...61

(8)

IV.1.2. Penjelasan Visi ...61

IV.1.3. Perumusan Misi ...62

IV.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Perhubungan ...63

IV.2.1. Perumusan Tujuan ...63

IV.2.2. Perumusan Sasaran ...64

IV.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Perhubungan ...65

IV.3.1. Perumusan Strategi ...65

IV.3.2. Arah Kebijakan ...65

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF ...68

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif. BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PERHUBUNGAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ...71

Indikator kinerja Dinas Perhubungan mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD dan ditampilkan dalam table. BAB VIIPENUTUP ...76

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Contoh Agenda Kerja Penyusunan Renstra SKPD ... 4

Tabel 1.2 Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan Daerah Kabupaten/Kota ... 16

Tabel 1.3 Indikator Kinerja Kunci Bidang Perhubungan Daerah Kabupaten/ Kota ... 17

Tabel 2.1 Rekapitulasi Jumlah Pegawai Dinas Perhubungan Kota Surabaya per Januari Tahun 2017 ... 35

Tabel 2.2 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2010 – 2015 ... 38

Tabel 2.3 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Dinas Perhubungan Tahun 2010–2015 Kota Surabaya ... 40

Tabel 2.4 Komparasi Capaian Sasaran Renstra SKPD Kabupaten/kota terhadap Sasaran Renstra SKPD Provinsi dan Renstra K/L ... 41

Tabel 2.5 Hubungan antara Program Renstra Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2016-2021 dengan Kebijakan Strategi Struktur Ruang RTRW Kota Surabaya Tahun 2014-2034 ... 44

Tabel 2.6 Hasil Telaahan Struktur Ruang Wilayah Kota Surabaya ... 45

Tabel 2.7 Hasil Telaahan Pola Ruang Wilayah Kota Surabaya ... 46

Tabel 2.8 Instrumen Penyusunan Rekomendasi dalam Penyusunan RPJMD ... 49

Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Perhubungan Kota Surabaya ... 51

Tabel 3.2 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Dinas Perhubungan Kota Surabaya Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ... 55

Tabel 3.3 Permasalahan Pelayanan SKPD Kota berdasarkan Sasaran Renstra K/L beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya ... 56

Tabel 3.4 Permasalahan Pelayanan SKPD Kota berdasarkan Sasaran Renstra SKPD Provinsi beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya ... 57

Tabel 3.5 Hubungan antara Program Renstra Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2016-2021 dengan Kebijakan Strategi Struktur Ruang RTRW Kota Surabaya Tahun 2014-2034 ... 58

Tabel 3.6 Instrumen Penyusunan Rekomendasi dalam Penyusunan RPJMD ... 58

Tabel 3.7 Skor Kriteria Penentuan Isu-isu Strategis ... 59

Tabel 3.8 Nilai Skala Kriteria ... 59

Tabel 3.9 Rata-Rata Skor Isu-Isu Strategis ... 60

Tabel 4.1 Keterkaitan Visi dan Misi Dinas Perhubungan ... 63

Tabel 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD ... 64

Tabel 4.3 Sasaran dan Program Jangka Menengah Pelayanan SKPD ... 64

Tabel 4.4 Analisa SWOT ... 66

Tabel 4.5 Sasaran dan Indikator Kinerja Sasaran ... 67

Tabel 4.6 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan ... 67

Tabel 5.1 Program Jangka Menengah Pelayanan SKPD ... 68

Tabel 5.2 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2016 ... 69

Tabel 5.3 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2017-2021 ... 70

Tabel 6.1 Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD ... 74

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra SKPD ... 5

Gambar 1.2 Alur Penyusunan Renstra SKPD ... 11

Gambar 1.3 Keterhubungan Renstra SKPD dengan RPJMD ... 12

(11)

BAB I PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

I.1.1. Pengertian Renstra Dinas Perhubungan

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 dalam Pasal 1 mengenai ketentuan umum. Rencana strategis SKPD yang selanjutnya disingkat Renstra SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun.

Renstra Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2016 – 2021 disusun berdasarkan isu strategis dan rumusan permasalahan perhubungan yang terjadi di kota Surabaya. Rumusan permasalahan perhubungan diperoleh dari jaring aspirasi masyarakat dan rumusan hasil evaluasi pembangunan sektor perhubungan, serta mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun 2016-2021.

Renstra Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2016 – 2021 merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun, dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul.

Renstra Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2016 – 2021 adalah jawaban konkrit terhadap terciptanya sistem transportasi yang efektif, efisien dan berkualitas yang merupakan tuntutan masyarakat Kota Surabaya, dengan melakukan perbuatan nyata secara sistematis dan bertahap pada seluruh kegiatan program yang telah ditetapkan, yang dirumuskan secara kolektif oleh pimpinan bersama tim kerja untuk dikomunikasikan kepada seluruh komponen organisasi dan diimplementasikan guna mancapai visi dan misi Pemerintah Kota Surabaya.

I.1.2. Proses Penyusunan Renstra Dinas Perhubungan

1. Persiapan Penyusunan Renstra SKPD

Tahapan persiapan penyusunan Renstra SKPD dilakukan untuk menyiapkan keseluruhan kegiatan penyusunan Renstra SKPD provinsi dan kabupaten/kota.

(12)

1.1. Pembentukan Tim Penyusun Renstra SKPD

Pembentukan tim penyusun Renstra SKPD dimulai dari penyiapan rancangan Surat Keputusan Kepala Daerah tentang pembentukan tim penyusun Renstra SKPD provinsi dan kabupaten/kota. Susunan keanggotaan tim berasal dari pejabat dan staf SKPD bersangkutan yang memiliki kemampuan dan kompetensi di bidang perencanaan dan penganggaran.

Anggota tim penyusun yang dilibatkan harus siap bertugas secara penuh dalam menyiapkan dokumen Renstra SKPD. Dengan demikian perlu dipilih orang-orang yang mempunyai kesiapan waktu dan kemampuan teknis yang cukup. Sedapat mungkin anggota tim menguasai substansi fungsi dan tugas SKPD. Tim penyusun terdiri atas perwakilan dari setiap unit kerja (bagian/bidang/subdin/atau sebutan lain) yang ada di masing-masing SKPD dan dapat melibatkan tenaga ahli sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan. Tugas tim penyusun Renstra SKPD dijabarkan kedalam agenda kerja yang dijadikan sebagai panduan kerja sampai dengan ditetapkannya Renstra SKPD.

Tim penyusun Renstra SKPD dipersiapkan oleh Kepala SKPD dan diusulkan kepada kepala daerah untuk ditetapkan dengan surat keputusan kepala daerah.

Susunan keanggotaan tim penyusun Renstra SKPD yang ditetapkan dengan keputusan kepala daerah ini sekurang-kurangnya sebagai berikut:

Ketua Tim : Kepala SKPD

Sekretaris Tim : Kasubag TU/pejabat lainnya

Kelompok Kerja : Susunan kelompok kerja tim disesuaikan dengan kebutuhan, yang diketuai oleh kepala unit kerja dengan anggota pejabat/staf SKPD dan unsur non pemerintah yang dinilai kompeten sebagai tenaga ahli.

1.2. Orientasi mengenai Renstra SKPD

Orientasi mengenai Renstra SKPD kepada seluruh anggota tim perlu dilakukan, untuk penyamaan persepsi dan memberikan

(13)

pemahaman terhadap berbagai peraturan perundang-undangan berkaitan dengan perencanaan pembangunan nasional dan daerah, keterkaitannya dengan dokumen perencanaan lainnya, teknis penyusunan dokumen Renstra SKPD, dan menganalisis serta menginterpretasikan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah yang diperlukan dalam menyusun Renstra SKPD.

Bahan orientasi mengenai Renstra SKPD, mencakup:

1) Peraturan perundang-undangan, antara lain: tentang keuangan negara, sistem perencanaan pembangunan nasional, pemerintahan daerah, pengelolaan keuangan daerah, pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah, pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota, pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD), tahapan tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana penyelenggaraan daerah, dan tata cara pelaksanaan evaluasi kinerja penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

2) Panduan atau pedoman teknis terkait penyusunan Renstra SKPD dan penyusunan anggaran.

3) Buku-buku literatur tentang perencanaan dan penganggaran.

1.3. Penyusunan Agenda Kerja Tim Renstra SKPD

Rencana kegiatan tim penyusun Renstra SKPD disusun kedalam agenda kerja yang dijadikan sebagai panduan kerja mulai dari persiapan surat edaran KDH hingga verifikasi rancangan Renstra SKPD sebagai bahan musrenbang.

Agenda kerja ini juga membantu koordinasi dan integrasi antara proses penyusunan Renstra SKPD dengan penyusunan RPJMD.

Contoh agenda kerja penyusunan dokumen Renstra SKPD adalah sebagai berikut:

(14)

Tabel 1.1

Contoh Agenda Kerja Penyusunan Renstra SKPD

No Kegiatan Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Persiapan Penyusunan Renstra SKPD 2. Penyusunan Rancangan Renstra SKPD 3 Penyusunan Rancangan Renstra SKPD a. Penyampaian rancangan Renstra SKPD b. Verifikasi rancangan Renstra SKPD 4. Musrenbang RPJMD

1.4. Pengumpulan Data dan Informasi

Data dan informasi merupakan unsur penting dalam perumusan rencana yang akan menentukan kualitas dokumen rencana pembangunan daerah yang disusun. Untuk itu, dalam penyusunan Renstra SKPD perlu dikumpulkan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah yang akurat dan relevan serta dapat dipertanggungjawabkan.

Pengumpulan data dan informasi tersebut dilakukan dengan langkah-langkah, sebagai berikut:

1) Menyusun daftar data/informasi yang dibutuhkan bagi penyusunan Renstra SKPD dan disajikan dalam bentuk matrik (check list) untuk memudahkan analisis;

2) Mengumpulan data/informasi yang akurat dari sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan; dan

3) Menyiapkan tabel-tabel/matrik kompilasi data yang sesuai dengan kebutuhan analisis.

Data dan informasi perencanaan pembangunan daerah yang perlu dikumpulkan dalam menyusun Renstra SKPD, antara lain: 1) Peraturan perundang-undangan yang terkait;

2) Kebijakan pemerintah yang terkait; 3) Dokumen-dokumen:

a. RPJMD provinsi, RTRW provinsi, dan Renstra K/L untuk penyusunan RPJMD provinsi;

(15)

b. RPJMD kabupaten/kota, RTRW kabupaten/kota, RPJMD provinsi, dan Renstra K/L untuk penyusunan RPJMD kabupaten/kota;

c. Hasil evaluasi Renstra SKPD periode lalu;

4) Data statistik sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun terakhir. Jenis data dan informasi yang diperlukan untuk menyusun dokumen Renstra SKPD antara lain sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Menteri Dalam Negeri ini.

2. Penyusunan Rancangan Renstra SKPD

Tahap penyusunan rancangan Renstra SKPD terdiri dari dua tahap, yaitu:

2.1. Tahap perumusan rancangan Renstra SKPD; dan 2.2. Tahap penyajian rancangan Renstra SKPD.

Tahapan penyusunan rancangan Renstra SKPD dapat digambarkan dalam gambar 1.1

Gambar 1.1 Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra SKPD

2.1. Tahap Perumusan Rancangan Renstra SKPD

Perumusan isi dan substansi rancangan Renstra SKPD sangat menentukan kualtias dokumen Renstra SKPD yang akan dihasilkan. Salah satu dokumen rujukan awal dalam menyusun rancangan Renstra SKPD adalah Rancangan Awal RPJMD

(16)

yang menunjukkan program dan target indikator kinerja yang harus dicapai oleh SKPD selama lima tahun, baik untuk mendukung visi/misi kepala daerah maupun untuk memperbaiki kinerja layanan dalam rangka pemenuhan tugas dan fungsi SKPD terkait.

Dokumentasi perumusan dan keseluruhan tahap perencanaan pembangunan daerah daerah dijadikan sebagai kertas kerja (working paper). Suatu kertas kerja perumusan dan keseluruhan tahap penyusunan Renstra SKPD merupakan dokumen yang tak terpisah dan dijadikan sebagai dasar penyajian (dokumen) Renstra SKPD.

Kegiatan-kegiatan tersebut dikelompokkan sebagai berikut : Kegiatan-kegiatan perumusan rancangan Renstra SKPD yang dilakukan secara simultan (bersamaan waktunya) dengan proses penyusunan RPJMD terdiri dari:

1. Pengolahan data dan informasi

a) data dan informasi gambaran pelayanan SKPD; mencakup (1) struktur organisasi beserta tugas dan fungsinya sebagai dasar untuk melihat dan menentukan lingkup kewenangan SKPD, (2) data dan informasi yang menggambarkan pencapaian-pencapaian yang telah dilaksanakan dalam Renstra SKPD periode sebelumnya, (3) data dan informasi yang menunjukkan aspirasi-aspirasi masyarakat terkait pemenuhan kebutuhan barang publik, layanan publik, dan regulasi dalam lingkup kewenangan SKPD.

b) data dan informasi pengelolaan pendanaan pelayanan SKPD: mencakup (1) data pendapatan SKPD, (2) data belanja SKPD, (3) data pembiayaan SKPD (khusus Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah/SKPKD).

2. Analisis gambaran pelayanan SKPD, terdiri dari:

a) analisis gambaran umum pelayanan SKPD untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan pelayanan SKPD.

(17)

b) analisis pengelolaan pendanaan pelayanan SKPD untuk mengidentifikasi potensi dan permasalahan khusus pada aspek pendanaan pelayanan SKPD.

3. Review Renstra Kementerian/Lembaga (K/L) dan Renstra SKPD Untuk penyusunan rancangan Renstra SKPD provinsi, dilakukan review Renstra K/L dan Renstra SKPD kabupaten/kota, yang mencakup:

a) tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam jangka waktu pelaksanaan Renstra K/L;

b) program prioritas K/L dan target kinerja serta lokasi program prioritas;

c) tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam jangka waktu pelaksanaan Renstra SKPD kabupaten/kota; dan

d) program prioritas SKPD kabupaten/kota dan target kinerja serta lokasi program prioritas.

Untuk penyusunan rancangan Renstra SKPD kabupaten/ kota, dilakukan review Renstra K/L dan Renstra SKPD provinsi, yang mencakup:

a) tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam jangka waktu pelaksanaan Renstra K/L;

b) program prioritas K/L dan target kinerja serta lokasi program prioritas;

c) tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam jangka waktu pelaksanaan Renstra SKPD Provinsi; dan

d) program prioritas SKPD provinsi dan target kinerja serta lokasi program prioritas.

4. Penelaahan Perda Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), mencakup:

a) tujuan dan sasaran RTRW; b) struktur dan pola ruang; dan

c) indikasi program pemanfaatan ruang jangka menengah. 5. Analisis terhadap Dokumen Hasil Kajian Lingkungan Hidup

Strategis (KLHS) sesuai dengan pelayanan atau tugas dan fungsi SKPD.

(18)

6. Perumusan isu-isu strategis berdasarkan:

a) Hasil analisis gambaran pelayanan SKPD (potensi dan permasalahan pelayanan SKPD);

b) Hasil review Renstra K/L dan Renstra SKPD kabupaten/kota untuk penyusunan Renstra SKPD provinsi dan hasil review Renstra K/L dan Renstra SKPD provinsi untuk penyusunan Renstra SKPD kabupaten/kota;

c) Hasil penelaahan RTRW;

d) Hasil analisis dokumen KLHS; dan

e) Penentuan isu-isu strategis yang akan dihadapi dalam jangka waktu pelaksanaan Renstra SKPD berdasarkan huruf a), huruf b), huruf c), dan huruf d).

7. Perumusan visi dan misi SKPD;

8. Perumusan tujuan pelayanan jangka menengah SKPD; dan 9. Perumusan sasaran pelayanan jangka menengah SKPD.

Sedangkan kegiatan yang dilakukan setelah SKPD menerima surat edaran kepala daerah perihal penyusunan rancangan Renstra SKPD adalah:

1. Mempelajari surat edaran kepala daerah perihal penyusunan rancangan Renstra SKPD beserta lampirannya yaitu rancangan awal RPJMD yang memuat indikator keluaran program dan pagu per-SKPD;

2. Perumusan strategi dan kebijakan jangka menengah SKPD guna mencapai target kinerja program prioritas RPJMD yang menjadi tugas dan fungsi SKPD;

3. Perumusan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif selama 5 (lima) tahun, termasuk lokasi kegiatan berdasarkan rencana program prioritas RPJMD;

4. Perumusan indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran dalam rancangan awal RPJMD; dan

5. Pelaksanaan forum SKPD.

2.2 Tahap Penyajian Rancangan Renstra SKPD

Hasil-hasil yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan perumusan rancangan Renstra SKPD yang telah diuraikan sebelumnya, disusun secara sistematis kedalam naskah rancangan Renstra SKPD,

(19)

dengan sistematika penulisan sekurang-kurangnya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD, fungsi Renstra SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra SKPD, keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra provinsi/kabupaten/kota, dan dengan Renja SKPD.

1.2 Landasan Hukum

Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan SKPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD.

1.3 Maksud dan Tujuan

Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra SKPD

1.4 Sistematika Penulisan

Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra SKPD, serta susunan garis besar isi dokumen.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra SKPD ini.

(20)

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan SKPD, struktur organisasi SKPD, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala SKPD. Uraian tentang struktur organisasi SKPD ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana SKPD (proses, prosedur, mekanisme).

2.2 Sumber Daya SKPD

Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki SKPD dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional.

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD

Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja

pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah.

I.1.3. Keterkaitan Antara Renstra SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Dokumen Renstra SKPD merupakan satu kesatuan yang terintegrasi dengan dokumen perencanaan lainnya. Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang perencanaan pembangunan nasional, maka seharusnya Renstra SKPD merupakan penjabaran dari RPJMD Kota Surabaya Tahun 2016-2021.

Adapun gambaran tentang hubungan Renstra SKPD dengan dokumen perencanaan lainnya dalam kaitan dengan sistem perencanaan pembangunan maupun dengan sistem keuangan adalah sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1.2.

(21)

Gambar 1.2. Alur Penyusunan Renstra SKPD

Penyusunan dokumen RPJMD Kota Surabaya Tahun 2016 – 2021 harus memperhatikan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan mengacu pada Dokumen RPJM Provinsi Jawa Timur tahun 2014 – 2019. Sehingga RPJMD Kota Surabaya Tahun 2016-2021 dapat menjadi pedoman dalam penyusunan dokumen perencanaan organisasi perangkat daerah, yaitu Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra-PD) Tahun 2016-2021 serta dapat menjadi pedoman dalam penyusunan dokumen tahunan Perangkat Daerah yaitu Rencana Kerja SKPD.

Penyusunan dokumen Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra-PD) tahun 2016-2021 dilaksanakan dengan melakukan penyusunan Rancangan Rencana Strategis yang digunakan sebagai bahan masukan untuk penyempurnaan RPJMD Kota Surabaya Tahun 2016-2021. Dokumen Renstra ini juga harus memperhatikan keselarasan dengan dokumen-dokumen lainnya antara lain RPJMN, RTRW, Renstra Provinsi, Renstra Kementerian/Lembaga, dsb. Dokumen Renstra SKPD, nantinya akan digunakan sebagai acuan bagi SKPD dalam melakukan penyusunan Rencana Kerja (Renja) yang nantinya akan dilaksanakan oleh SKPD selama satu tahun dan kemudian akan diteruskan dengan penyusunan dokumen Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) sebagai acuan kegiatan dan anggaran pelaksanaan.

(22)

Gambar 1.3 Keterkaitan Antara Renstra SKPD dengan RPJMD

I.2. Landasan Hukum

I.2.1. Ketentuan tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) dan Kewenangan SKPD

1. Susunan Organisasi, Tata Kerja dan Kewenangan Dinas Perhubungan Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Surabaya adalah sebagai berikut :

(1) Dinas Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat 9 adalah Dinas Kota Surabaya.

(2) Dinas Perhubungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (4) huruf n adalah Dinas Perhubungan Tipe A yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Perhubungan. (3) UPTD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat 11, Unit

Pelaksana Teknis adalah unsur pelaksana teknis Dinas Daerah/Badan Daerah yang melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu.

2. Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Perhubungan Kota Surabaya berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 14 Tahun 2016 yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 60 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perhubungan Kota Surabaya selanjutnya terinci sebagai berikut:

(23)

(1) Susunan Organisasi Dinas terdiri dari : a. Dinas;

b. Sekretariat, membawahi :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan.

c. Bidang Sarana dan Prasarana Transportasi;

1. Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi; 2. Seksi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Transportasi. d. Bidang Lalu Lintas;

1. Seksi Manajemen Lalu Lintas; 2. Seksi Rekayasa Lalu Lintas. e. Bidang Angkutan;

1. Seksi Angkutan Jalan;

2. Seksi Angkutan Rel, Perairan dan Udara. f. Bidang Pengendalian dan Operasional;

1. Seksi Pengawasan dan Penertiban; 2. Seksi Pembinaan dan Keselamatan. g. UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas); h. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Dinas Perhubungan memiliki tugas melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan.

(3) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Dinas Perhubungan mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya; b. Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya; c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan sesuai

dengan lingkup tugasnya yang tertuang dalam dokumen perencanaan strategis;

d. Penyusunan perencanaan sektoral sesuai dengan lingkup tugasnya;

e. Pelaksanaan administrasi Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas dan fungsinya.

(24)

I.2.2. Ketentuan tentang Perencanaan dan Penganggaran

Peraturan – peraturan yang digunakan dalam penyusunan rencana kerja terkait dengan perencanaan dan penganggaran, sebagai berikut:

Peraturan yang terkait dengan perencanaan dan penganggaran adalah: 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Daerah;

2. Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

4. Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

5. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surabaya Tahun 2016 – 2021.

Peraturan yang memayungi penganggaran adalah:

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011.

5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 2 Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan Daerah Provinsi Dan Daerah Kabupaten/Kota.

(25)

6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 81 Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota

I.2.3. Ketentuan tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Dinas Perhubungan Kota Surabaya memiliki Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang harus dilaksanakan. Standar Pelayanan Minimal tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM. 81 Tahun 2011 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota. Adapun penyajian standar pelayanan minimal Dinas Perhubungan disajikan dalam tabel berikut ini.

(26)

Tabel 1.2

Standar Pelayanan Minimal Bidang Perhubungan Daerah Kabupaten/Kota

No Jenis Pelayanan Dasar Standar Pelayanan Minimal Nilai Keterangan Indikator

1 Angkutan Jalan a. Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan

1) Tersedianya angkutan umum yang melayani wilayah yang telah tersedia jaringan jalan untuk jaringan jalan Kabupaten/Kota

75% 2) Tersedianya angkutan umum yang melayani jaringan trayek yang

menghubungkan daerah tertinggal dan terpencil dengan wilayah yang Telah berkembang pada wilayah yang telah tersedia jaringan jalan Kabupaten/Kota.

60%

b. Jaringan Prasarana Angkutan Jalan

1) Tersedianya halte pada setiap Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek.

100% 2) Tersedianya terminal angkutan penumpang pada setiap

Kabupaten/Kota yang telah dilayani angkutan umum dalam trayek.

40% c. Fasilitas Perlengkapan

Jalan

Tersedianya fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka, dan guardrill) dan penerangan jalan umum (PJU) pada jalan Kabupaten/Kota.

60% d. Pelayanan Pengujian

Kendaraan Bermotor

Tersedianya unit pengujian kendaraan bermotor bagi Kabupaten/Kota yang memiliki populasi kendaraan wajib uji minimal 4000 (empat ribu) kendaraan wajib uji.

60%

e. Sumber Daya Manusia (SDM)

1) Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang terminal pada Kabupaten/Kota yang telah memiliki terminal.

50% 2) Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pengujian

kendaraan bermotor pada Kabupaten/Kota yang telah melakukan pengujian berkala kendaraan bermotor.

100%

3) Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang MRLL, Evaluasi Andalalin, Pengelolaan Parkir pada Kabupaten/Kota.

40% 4) Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi

sebagai pengawas kelaikan kendaraan pada setiap perusahaan angkutan umum.

100%

f. Keselamatan Terpenuhinya standar keselamatan bagi angkutan umum yang melayani trayek di dalam Kabupaten/Kota.

(27)

I.2.4. Ketentuan tentang Indikator Kinerja Kunci (IKK)

Dinas Perhubungan Kota Surabaya memiliki Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang harus dilaksanakan. Indikator Kinerja Kunci (IKK) tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 06 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Bidang Perhubungan Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota. Dalam peraturan tersebut, Dinas Perhubungan memiliki target Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang tertuang seperti Tabel 1.3.

Tabel 1.3

Indikator Kinerja Kunci Bidang Perhubungan Daerah Kabupaten/Kota

No. Fokus Indikator Formula Tahun 2015

1 Perhubungan a. Jumlah arus penumpang angkutan umum

Jumlah arus penumpang angkutan umum yang masuk/keluar daerah

Datang 27909 Berangkat 28886 b. Rasio ijin trayek Jumlah ijin trayek yang

dikeluarkan Jumlah penduduk

0,0025

c. Jumlah uji kir angkutan umum

Jumlah uji kir angkutan umum

102.052

d. Jumlah pelabuhan laut/udara/terminal bis

Jumlah pelabuhan laut/udara/ terminal bis

4

Dalam pelaksanaan tugas tersebut diatas telah dilakukan oleh masing-masing Bidang dan UPTD dilingkungan Dinas Perhubungan Kota Surabaya, antara lain :

a. Jumlah arus penumpang angkutan umum dilaksanakan oleh UPTD Terminal

b. Rasio ijin trayek pengolahan data dilakukan oleh Bidang Angkutan c. Jumlah uji kir angkutan umum dilaksanakan oleh UPTD Pengujian

Kendaraan Bermotor

d. Jumlah pelabuhan laut/udara/terminal bis dilaksanakan oleh Bidang Sarpras.

(28)

I.3. Maksud dan Tujuan

I.3.1. Maksud Penyusunan Renstra Dinas Perhubungan

Renstra Dinas Perhubungan Kota Surabaya 2016 – 2021 merupakan bagian dari dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya 2016 – 2021.

Rencana Strategis Dinas Perhubungan Kota Surabaya dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan pembangunan sektor perhubungan dan merupakan sasaran strategis yang ingin dicapai selama 5 Tahun kedepan serta menjadi landasan bagi semua dokumen perencanaan sektor perhubungan. Disamping itu, Rencana Strategis Dinas Perhubungan Kota Surabaya menjadi salah satu acuan rencana pembangunan tahunan yang disusun dengan maksud untuk menyediakan acuan Dinas Perhubungan Kota Surabaya dalam menentukan program dan kegiatan tahunan Dinas Perhubungan Kota Surabaya.

I.3.2. Tujuan Penyusunan Rencana Strategis Dinas Perhubungan

Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Perhubungan Kota Surabaya adalah untuk menjabarkan visi, misi dan program kerja Dinas Perhubungan. Dengan adanya Rencana Strategis Dinas Perhubungan diharapkan penyusunan dokumen perencanaan jangka menengah pemerintah kota Surabaya terutama di sektor perhubungan dapat berjalan dengan lancar, terpadu, sinkron dan sinergi sesuai dengan kondisi dan karakteristik kota Surabaya.

I.4. Sistematika Penulisan

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perhubungan Kota Surabaya disusun dengan sistematika penulisan, sebagai berikut :

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

(29)

BAB I

PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang I.2. Landasan Hukum I.3. Maksud dan Tujuan I.4. Sistematika Penulisan

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERHUBUNGAN II.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi

II.2. Sumber Daya Dinas Perhubungan II.3. Kinerja Pelayanan Dinas Perhubungan

II.4. Analisis Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Perhubungan

BAB III

ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI III.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi III.2. Perumusan isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi

III.3. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

III.4. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten Kota

III.5. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

III.6. Penentuan isu – isu strategis

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN IV.1. Visi dan Misi Dinas Perhubungan

IV.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Perhubungan IV.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Perhubungan

BAB V

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

(30)

Pada bagian ini dikemukakan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif.

Adapun penyajiannya menggunakan tabel.

BAB VI

INDIKATOR KINERJA DINAS PERHUBUNGAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Indikator kinerja Dinas Perhubungan mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD dan ditampilkan dalam tabel.

BAB VII PENUTUP

(31)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERHUBUNGAN

II.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi II.1.1. Tugas Dinas Perhubungan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 14 Tahun 2016 yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan Peraturan Walikota Surabaya Nomor 60 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Tugas Dinas sebagaimana dimaksud adalah melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan.

II.1.2. Fungsi Dinas Perhubungan

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Dinas Perhubungan mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya; b. Pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;

c. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya yang tertuang dalam dokumen perencanaan strategis;

d. Penyusunan perencanaan sektoral sesuai dengan lingkup tugasnya;

e. Pelaksanaan administrasi Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas dan fungsinya.

II.1.3. Struktur Organisasi Dinas Perhubungan

Struktur Organisasi Dinas Perhubungan sesuai Walikota Surabaya Nomor 60 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perhubungan Kota Surabaya, terdiri dari :

(32)

1. Kepala Dinas 2. Sekretariat

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan.

3. Bidang Sarana dan Prasarana Transportasi

a. Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi; b. Seksi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Transportasi. 4. Bidang Lalu Lintas

a. Seksi Manajemen Lalu Lintas; b. Seksi Rekayasa Lalu Lintas. 5. Bidang Angkutan

a. Seksi Angkutan Jalan;

b. Seksi Angkutan Rel, Perairan dan Udara. 6. Bidang Pengendalian dan Operasional

a. Seksi Pengawasan dan Penertiban; b. Seksi Pembinaan dan Keselamatan. 7. UPTD

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Sekretariat dan Bidang, masing – masing dipimpin oleh seorang Sekretaris, Kepala Bidang, sedangkan UPTD dipimpin oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas, yang semuanya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Dalam menjalankan kegiatan operasional Dinas Perhubungan memiliki pejabat-pejabat fungsional yang memiliki tugas dan fungsi sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya mempunyai tugas memimpin Dinas Perhubungan Kota Surabaya dalam perumusan dan pelaksanaan kebijaksanaan, pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan, penyusunan rencana sektoral dan pelaksanaan administrasi Dinas.

(33)

2. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang kesekretariatan yang meliputi menyusun dan melaksanakan rencana program dan petunjuk teknis, melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain, melaksanakan evaluasi dan pelaporan dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. pelaksanaan koordinasi penyusunan perencanaan program, anggaran dan perundang-undangan;

b. pelaksanaan koordinasi penyusunan standar pelayanan publik; c. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan administrasi umum dan

administrasi perizinan/non perizinan/rekomendasi; d. pelaksanan pengelolaan administrasi kepegawaian; e. pelaksanan pengelolaan administrasi keuangan; f. pelaksanaan penatausahaan Barang Milik Daerah;

g. pelaksanaan urusan rumah tangga, dokumentasi, hubungan masyarakat, dan protokol;

h. pelaksanaan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan;

i. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Bidang; j. pelaksanaan perhitungan pelaporan indikator kinerja sekretariat

yang tertuang dalam dokumen perencanaan strategis;

k. pelaksanaan koordinasi pelaporan indikator kinerja dinas yang tertuang dalam dokumen perencanaan strategis;

l. pelaksanaan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan;

m.pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan tugas;

n. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya.

(34)

3. Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Transportasi

Bidang Sarana dan Prasarana Transportasi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang sarana dan prasarana transportasi yang meliputi menyusun dan melaksanakan rencana program dan petunjuk teknis, melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain, melaksanakan pengawasan dan pengendalian, melaksanakan evaluasi dan pelaporan, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Sarana dan Prasarana Transportasi mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. pelaksanaan pemrosesan teknis perizinan/non perijinan/rekomendasi sesuai Bidangnya;

b. pelaksanaan penyelenggaraan prasarana penunjang transportasi darat, sungai/danau, dan udara;

c. pelaksanaan pertimbangan teknis terhadap penambahan dan/atau pengembangan fasilitas pokok prasarana transportasi sungai/danau dan udara;

d. pelaksanaan rancang bangun fasilitas penunjang transportasi darat, sungai/danau, dan udara;

e. pelaksanaan penetapan lokasi fasilitas penunjang transportasi darat, sungai/danau, dan udara;

f. pelaksanaan pemeliharaan fasilitas penunjang transportasi darat, sungai/danau, dan udara;

g. pelaksanaan pemeliharaan dan pengelolaan fasilitas penunjang transportasi yang dibangun oleh kota;

h. pelaksanaan penyusunan perencanaan sektoral sesuai dengan lingkup tugas;

i. penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana transportasi;

j. pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana transportasi;

(35)

k. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana transportasi;

l. pengawasan dan pengendalian di bidang pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana transportasi;

m.pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

n. pelaksanaan pelaporan indikator kinerja bidang yang tertuang dalam dokumen perencanaan strategis;

o. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya.

4. Kepala Bidang Lalu Lintas

Bidang Lalu Lintas mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang lalu lintas yang meliputi menyusun dan melaksanakan rencana program dan petunjuk teknis, melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain, melaksanakan evaluasi dan pelaporan, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Lalu Lintas mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. pelaksanaan pemrosesan teknis perizinan/non perizinan/rekomendasi sesuai Bidangnya;

b. pelaksanaan penyusunan dan penetapan rencana umum jaringan transportasi jalan kota;

c. pelaksanaan penentuan lokasi, pengadaan, pemasangan, pemeliharaan dan penghapusan rambu lalu lintas, marka jalan dan alat pemberi isyarat lalu lintas, alat pengendali dan pengamanan pengguna jalan, sungai/danau, serta fasilitas pendukung di jalan kota;

d. pelaksanaan penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas di jalan kota;

e. pelaksanaan penyelenggaraan andalalin di jalan kota;

f. pelaksanaan penentuan lokasi fasilitas parkir untuk umum di jalan kota;

(36)

g. penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas;

h. pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas;

i. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas;

j. pegawasan dan pengendalian di bidang manajemen dan rekayasa lalu lintas;

k. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

l. pelaksanaan pelaporan indikator kinerja bidang yang tertuang dalam dokumen perencanaan strategis;

m.pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya.

5. Kepala Bidang Angkutan

Bidang Angkutan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang angkutan yang meliputi menyusun dan melaksanakan rencana program dan petunjuk teknis, melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain, melaksanakan pengawasan dan pengendalian, melaksanakan evaluasi dan pelaporan, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas-tugas dan fungsinya.

Bidang Angkutan mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. pelaksanaan pemrosesan teknis perizinan/non perizinan/rekomendasi sesuai Bidangnya;

b. pelaksanaan penyusunan jaringan trayek dan penetapan kebutuhan kendaraan untuk kebutuhan angkutan yang wilayah pelayanannya dalam kota;

c. pelaksanaan penyusunan, penetapan, monitoring, dan evaluasi aksesibilitas angkutan barang pada jaringan jalan kota;

d. pelaksanaan perumusan bahan penetapan wilayah operasi dan kebutuhan kendaraan untuk angkutan tidak dalam trayek yang wilayah pelayanannya dalam kota;

(37)

e. pelaksanaan perumusan bahan penetapan tarif angkutan darat (angkot dan bus kota), sungai, dan danau dalam kota;

f. pelaksanaan penyusunan dan penetapan rencana umum jaringan angkutan penumpang darat, sungai, dan danau dalam kota;

g. pelaksanaan penyusunan dan penetapan rencana umum lintas penyeberangan dalam kota yang terletak pada jaringan jalan kota;

h. pelaksanaan perumusan bahan penetapan lintas penyeberangan dalam kota yang terletak pada jaringan jalan kota;

i. pelaksanaan penyelenggaraan fasilitas penunjang angkutan darat, sungai, dan danau;

j. pelaksanaan pemberian persetujuan pengoperasian kapal untuk lintas penyeberangan dalam kota pada jaringan jalan kota;

k. pelaksanaan penyusunan rencana induk perkeretaapian kota; l. pelaksanaan pembinaan dan sosialisai yang dilakukan oleh

pemerintah kota meliputi :

1. penyusunan sasaran dan arah kebijakan pengembangan sistem perkeretaapian kota yang jaringannya berada di wilayah kota;

2. pemberian arahan, bimbingan, pelatihan dan bantuan teknis kepada pengguna dan penyedia jasa;

m. pelaksanaan perumusan bahan penetapan jalur kereta api khusus jaringan dalam wilayah kota;

n. pelaksanaan penutupan perlintasan untuk keselamatan perjalanan kereta api dan pemakai jalan perlintasan sebidang yang tidak mempunyai izin dan tidak ada penanggungjawabnya, dilakukan oleh pemilik dan/atau Pemerintah Daerah;

o. pelaksanaan perumusan bahan penetapan jaringan pelayanan kereta api dalam kota;

p. pelaksanaan perumusan bahan penetapan jaringan pelayanan kereta api perkotaan berada dalam kota;

(38)

q. pelaksanaan pembinaan keselamatan angkutan nelayan binaan Pemerintah Kota;

r. pelaksanaan perumusan bahan penetapan tarif penumpang kereta api dalam hal pelayanan angkutan yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat dan pelayanan angkutan yang disediakan untuk pengembangan wilayah, untuk pelayanan angkutan antar kota dan perkotaan yang lintas pelayanannya dalam satu kota;

s. pelaksanaan pemeriksaan kapal berukuran tonase kotor kurang dari 7 (GT <7) yang berlayar hanya di perairan daratan (sungai dan danau):

t. pelaksanaan penerbitan pas perairan daratan;

u. pelaksanaan pencatatan kapal berukuran tonase kotor kurang dari 7 (GT<7) dalam buku register pas perairan daratan;

v. pelaksanaan penerbitan pas kecil;

w. pelaksanaan pencatatan kapal berukuran tonase kotor kurang dari 7 (GT<7) dalam buku register pas kecil;

x. pelaksanaan penerbitan sertifikat keselamatan kapal berukuran tonase kotor kurang dari 7 (GT<7);

y. pelaksanaan penerbitan dokumen pengawakan kapal berukuran tonase kotor kurang dari 7 (GT<7);

z. pelaksanaan perumusan bahan penetapan besaran tarif jasa kepelabuhanan pada dermaga lokal yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah;

aa. pelaksanaan pemberitahuan pembukaan kantor cabang perusahaan angkutan laut nasional yang lingkup kegiatannya melayani lintas pelabuhan dalam satu kota;

bb. pelaksanaan pemberitahuan pembukaan kantor cabang perusahaan pelayaran rakyat yang lingkup kegiatannya melayani lintas pelabuhan dalam satu kota;

cc. pelaksanaan pemantauan terhadap pelaksanaan keputusan penetapan lokasi bandar udara umum dan melaporkan ke pemerintah, pada bandar udara yang belum terdapat kantor bandara;

(39)

dd. penerbitan rekomendasi mendirikan bangunan tempat pendaratan dan lepas landas helikopter;

ee. pemberian rekomendasi Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) kepada pemilik bangunan tinggi;

ff. pelaksanaan pemberian rekomendasi kegiatan pengerukan di wilayah perairan pelabuhan khusus lokal;

gg. pelaksanaan pemberian rekomendasi kegiatan reklamasi di wilayah perairan pelabuhan khusus lokal;

hh. penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

ii. pelaksanaan perhitungan indikator kinerja layanan angkutan jalan perkotaan;

jj. pelaksanaan pemetaan alur sungai kota untuk kebutuhan transportasi;

kk. pelaksanaan pemerikasaan konstruksi, permesinan dan perlengkapan kapal/perahu;

ll. pelaksanaan pengukuran kapal/perahu berukuran tonase kotor kurang dari 7 (GT<7);

mm. penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang angkutan jalan, rel, perairan dan udara;

nn. pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang angkutan jalan, rel, perairan dan udara;

oo. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang angkutan jalan, rel, perairan dan udara; pp. penyiapan pengawasan dan pengendalian di bidang angkutan

jalan, rel, perairan dan udara;

qq. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

rr. pelaksanaan pelaporan indikator kinerja bidang yang tertuang dalam dokumen perencanaan strategis;

ss. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya.

(40)

6. Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional

Bidang Pengendalian dan Operasional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang pengendalian dan operasional yang meliputi menyusun dan melaksanakan rencana program dan petunjuk teknis, melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain, melaksanakan pengawasan dan pengendalian, melaksanakan evaluasi dan pelaporan, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Pengendalian dan Operasional mempunyai fungsi sebagai berikut :

a. pelaksanaan pemrosesan teknis perizinan/rekomendasi sesuai Bidangnya;

b. pelaksanaan pengaturan, pengawasan dan pengendalian operasional terhadap penggunaan jalan;

c. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan lembaga pendidikan dan pelatihan mengemudi;

d. pelaksanaan pemeriksaan kendaraan di jalan sesuai kewenangannya;

e. pelaksanaan penyidikan pelanggaran :

1. peraturan di bidang lalu lintas dan angkutan jalan; 2. pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan; 3. pelanggaran ketentuan pengujian berkala;

f. pelaksanaan pemantauan kualitas emisi sumber bergerak; g. pelaksanaan pengujian emisi gas buang dan kebisingan

kendaraan bermotor;

h. pelaksanaan pengawasan pengoperasian terminal angkutan barang;

i. pelaksanaan pengawasan pengoperasian terminal angkutan penumpang;

j. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan bengkel umum kendaraan bermotor;

k. pelaksanaan pengawasan terhadap pelaksanaan perkeretaapian kota;

(41)

m. pelaksanaan pengawasan pelaksanaan penyelenggaraan pemindahan kendaraan bermotor;

n. pelaksanaan pembinaan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan;

o. pelaksanaan inventarisasi dan evaluasi emisi gas rumah kaca sektor transportasi;

p. penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

q. penyusunan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pengawasan dan penertiban dan bidang pembinaan dan keselamatan;

r. pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis di bidang pengawsan dan penertiban dan bidang pembinaan dan keselamatan;

s. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang pengawasan dan penertiban dan bidang pembinaan dan keselamatan;

t. pengawasan dan pengendalian di bidang pengawasan dan penertiban dan bidang pembinanan dan keselamatan;

u. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;

v. pelaksanaan audit dan inspeksi keselamatan transportasi; w. pelaksanaan pelaporan indikator kinerja bidang yang tertuang

dalam dokumen perencanaan strategis;

x. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya.

Dalam perkembangannya Dinas Perhubungan akan melakukan ekspansi organisasi dengan mengikuti perkembangan Kota Surabaya yang semakin pesat. Akibat perkembangan Kota Surabaya Dinas Perhubungan akan melakukan ekspansi seperti pengembangan pengelolaan angkutan massal dan pengelolaan sistem informasi Transportasi berbasis Teknologi Informasi. Struktur organisasi saat ini dan adalah sebagai berikut :

(42)

Gambar 2.1

Bagan Susunan Organisasi Dinas Perhubungan Kota Surabaya

Berdasarkan Perwali Kota Surabaya Nomor 60 Tahun 2016

KEPALA DINAS

JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS

SUB BAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN

SUB BAG KEUANGAN

BIDANG SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI BIDANG LALU LINTAS BIDANG ANGKUTAN BIDANG PENGENDALIAN DAN OPERASIONAL SEKSI PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI SEKSI MANAJEMEN LALU LINTAS SEKSI REKAYASA LALU LINTAS SEKSI ANGKUTAN JALAN SEKSI ANGKUTAN REL, PERAIRAN DAN UDARA SEKSI PENGAWASAN DAN PENERTIBAN SEKSI PEMBINAAN DAN KESELAMATAN SEKSI PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA TRANSPORTASI UPTD PARKIR TEPI JALAN UMUM KASUBAG TATA USAHA UPTD PARKIR TEMPAT KHUSUS KASUBAG TATA USAHA UPTD PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR KASUBAG TATA USAHA UPTD TERMINAL KASUBAG TATA USAHA

(43)

II.2. Sumber Daya Dinas Perhubungan

II.2.1. Sumber Daya Manusia

Karyawan / karyawati Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2016 berjumlah 443 orang dengan perincian sebagai berikut :

1) Menurut golongan

1) Golongan I : 29 orang 2) Golongan II : 317 orang 3) Golongan III : 93 orang 4) Golongan IV : 4 orang

2) Menurut pendidikan

1) Pasca Sarjana : 19 orang 2) Sarjana : 64 orang 3) Diploma : 18 orang 4) SLTA : 292 orang 5) SLTP : 26 orang 6) SD : 24 orang 3) Menurut Eselon 1) Eselon II : 1 orang 2) Eselon III : 5 orang 3) Eselon IV : 26 orang

4) Diklat Teknis Fungsional dengan rincian :

1) Pengujian Kendaraan Bermotor : 41 orang 2) Akademi Lalu lintas : 16 orang

3) Transportasi : 11 orang

4) PPNS : 28 orang

5) Motoris : - orang

6) TOT : 1 orang

7) Pengadaan barang dan jasa : 26 orang 8) Bendaharawan Daerah : 12 orang 9) Pengawas barang dan jasa : 7 orang

(44)

5) Diklat Penjenjangan dengan rincian : 1) Diklatpim IV : 23 orang 2) Diklatpim III : 5 orang 3) Diklatpim II : - orang

Karyawan / Karyawati Tenaga Kontrak (Non PNS) di Dinas Perhubungan Kota Surabaya Tahun 2016 berjumlah 551 orang.

(45)

Tabel 2.1. Rekapitulasi Jumlah Pegawai Dinas Perhubungan Kota Surabaya per Januari Tahun 2017 NO BAGIAN/ BIDANG/UPTD Gol. IV JML Gol. III JML Gol. II JML Gol. I JML JML GANDER HONORER JML JUMLAH d c b a d c b a d c b a d c b a PNS L P PP31 THL T. Kontrak TOTAL 1 SEKRETARIAT DINAS 1 1 2 4 1 1 1 7 8 7 2 17 1 1 27 13 14 31 31 58 2 BIDANG DAL-OPS 1 1 2 1 3 3 9 1 15 6 5 27 1 3 1 5 42 37 5 59 59 101 3 BIDANG LALU LINTAS 2 2 2 4 10 21 4 2 27 37 31 6 61 61 98 4 BIDANG SARPRAS TRANSPORTASI 1 1 1 2 3 1 7 3 3 1 7 1 1 16 12 4 31 31 47 5 BIDANG ANGKUTAN 1 1 2 3 4 9 4 4 8 18 13 5 26 26 44 6 UPTD PARKIR

TEPI JALAN UMUM 2 2 2 4 10 20 1 3 24 1 1 35 28 7 19 19 54 7 UPTD PARKIR TEMPAT KHUSUS 1 2 1 4 5 3 8 12 10 2 20 20 32 8 UPTD TERMINAL 1 7 20 3 31 5 119 26 26 176 2 15 4 21 228 207 21 20 79 99 327 9 UPTD PKB 2 1 3 6 2 10 5 17 23 19 4 35 35 58 10 FUNGSIONAL 1 1 2 1 1 3 3 - 3 JUMLAH 1 4 5 18 18 38 18 95 12 205 54 41 312 5 19 5 29 441 373 68 20 361 381 882

(46)

II.2.2. Sarana Prasarana Dinas Perhubungan

Sarana prasarana yang dikelola Dinas Perhubungan sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 14 Tahun 2016 tentang organisasi perangkat daerah dan Peraturan Walikota Nomor 60 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perhubungan Kota Surabaya adalah sebagai berikut :

a. Sarana :

Jumlah Kendaraan sebagai berikut : 1) Roda 4 (empat) : 27 unit 2) Truk Tangki : 1 unit 3) Truk Engkel : 5 unit 4) Sky Walker : 5 unit 5) Bus Sekolah : 6 unit 6) Roda 2 ( dua ) : 47 unit 7) Mobil Derek : 5 unit 8) Mobil Uji Keliling : 1 unit 9) Roda 3 (tiga) : 2 unit

b. Prasarana :

1) Kantor Dinas Perhubungan Kota Surabaya di Jl. Dukuh Menanggal No.1 Surabaya dengan luas tanah 1900 m2 dan luas bangunan 966,4 m2.

Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Dinas Perhubungan dan Pelayananan perijinan – perijinan dibidang Perhubungan. 2) Terminal Purabaya dengan luas tanah 120.000 m2

Pelaksanaan dan pengawasan moda transportasi angkutan umum perkotaan, antar kota dalam provinsi dan antar kota antar provinsi.

3) Terminal Tambak Oso Wilangon dengan luas tanah 30.000 m2 Pelaksanaan dan pengawasan moda transportasi angkutan umum perkotaan dan antar provinsi.

4) Terminal Joyoboyo dengan luas tanah 11.134 m2

Pelaksanaan dan pengawasan moda transportasi angkutan umum perkotaan.

5) Terminal Kedung Cowek dengan luas 7.496 m2

Pelaksanaan dan pengawasan moda transportasi angkutan umum perkotaan.

Gambar

Gambar 1.1 Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra SKPD
Gambar 1.2. Alur Penyusunan Renstra SKPD
Gambar 1.3 Keterkaitan Antara Renstra SKPD dengan RPJMD
Tabel 2.1. Rekapitulasi Jumlah Pegawai Dinas Perhubungan Kota Surabaya per Januari Tahun 2017 NO BAGIAN/ BIDANG/UPTD Gol
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah metode yang tidak mengukur efek histeresis dan kegayutan terhadap suhu dari alat yang dikalibrasi serta pada umumnya digunakan oleh laboratorium kalibrasi

Penyusunan dokumen Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Brondong tahun 2021-2026 merupakan dokumen resmi perencanaan satuan kerja perangkat daerah untuk 5 (lima)

Dalam proses pembuatan VCO metode cold pressing akan dihasilkan produk samping berupa ampas kelapa yang mengandung protein dan serat tinggi, sehingga sangat potensial untuk

Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra – SKPD) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Tahun 2013-2018 pada

Tindak pidana korupsi sangat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara dan menghambat pembangunan nasional, sehingga harus diberantas dalam rangka

(4) Untuk memudahkan masyarakat dalam memberikan masukan secara lisan dan/atau tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1), setiap Rancangan Peraturan

organisasi Kementrian, Departemen, Kesekretariatan Lembaga Tertinggi dan Tinggi Negara, dan instansi Pemerintah lainnya, baik pusat maupun Daerah termasuk Badan Usaha Milik

Mendeskripsikan teknik/ kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan lagu Mempraktikkan beberapa lagu anak berbahasa Inggris Teaching Resources (Songs) Demonstrasi dan Diskusi 