• Tidak ada hasil yang ditemukan

TESIS PEMBERIAN KETAMIN 0,15 MG/KG INTRAVENA SEBELUM INSISI MENURUNKAN KONSUMSI MORFIN DAN NYERI AKUT PASCALAPAROTOMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TESIS PEMBERIAN KETAMIN 0,15 MG/KG INTRAVENA SEBELUM INSISI MENURUNKAN KONSUMSI MORFIN DAN NYERI AKUT PASCALAPAROTOMI"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

i

TESIS

PEMBERIAN KETAMIN 0,15 MG/KG INTRAVENA

SEBELUM INSISI MENURUNKAN KONSUMSI

MORFIN DAN NYERI AKUT PASCALAPAROTOMI

JOSEPHINE ANNE ADIWIJAYA NIM 1114108202

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

KEKHUSUSAN KEDOKTERAN KLINIK

(COMBINED DEGREE)

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(2)

ii

PEMBERIAN KETAMIN 0,15 MG/KG INTRAVENA

SEBELUM INSISI MENURUNKAN KONSUMSI

MORFIN DAN NYERI AKUT PASCALAPAROTOMI

Tesis untuk Memperoleh Gelar Pada Program Magister Program Studi Ilmu Biomedik

Program Pascasarjana Universitas Udayana

JOSEPHINE ANNE ADIWIJAYA NIM 1114108202

PROGRAM MAGISTER

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK

KEKHUSUSAN KEDOKTERAN KLINIK

(COMBINED DEGREE)

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

(3)

iii

Lembar Pengesahan

TESIS INI TELAH DISETUJUI

TANGGAL 25 SEPTEMBER 2015

Pembimbing I, Pembimbing II,

dr. I Gede Budiarta SpAn, KMN dr. I Made Gede Widnyana, SpAn, M.kes,KAR NIP. 196401141989031002 NIP. 197202012008011017

Mengetahui

Ketua Program Studi Ilmu Biomedik Direktur Program Pascasarjana Program Pascasarjana Universitas Udayana Universitas Udayana

Dr.dr.Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, Sp.GK Prof.Dr.dr.A.A. RakaSudewi, SpS(K), NIP. 195805211985031000 NIP. 195902151985102001

(4)

iv

Tesis Ini Telah Diuji Pada Tanggal 25 September 2015

Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana, Nomor

Pembimbing I : dr. I Gede Budiarta, SpAn.KMN

Pembimbing II : dr. I Made Gede Widnyana, SpAn.Mkes.KAR

Penguji :

1. Prof. Dr. dr. Made Wiryana, SpAn.KIC.KAO

2. DR.dr. I Putu Pramana Suarjaya, SpAn.Mkes.KMN.KNA 3. dr. I Wayan Aryabiantara SpAn, KIC

(5)
(6)

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

“Om Swastyastu”

Pertama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas asung kerta waranugraha-Nya, tugas penyusunan tesis ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Kepada Prof. DR. dr. Ketut Suastika, Sp.PD, KEMD, selaku Rektor Universitas Udayana, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perkenannya memberikan kesempatan untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan spesialis di Universitas Udayana.

Kepada Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perkenannya memberikan kesempatan menjalani dan menyelesaikan pendidikan spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Kepada dr. I Nyoman Semadi, Sp.B, Sp.BTKV, selaku Ketua TKP PPDS I Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, penulis mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan sehingga penulis mampu menyelesaikan program pendidikan dokter spesialis ini.

Kepada dr. Anak Ayu Sri Saraswati, M.Kes, selaku direktur utama RSUP Sanglah, penulis menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk menjalani pendidikan dan melakukan penelitian di RSUP Sanglah Denpasar.

(7)

vii

Kepada Prof. Dr. dr. A. A. Raka Sudewi, Sp.S(K), selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana, penulis menyampaikan terima kasih karena telah diberikan kesempatan untuk menjalani program magister pada program studi ilmu biomedik, program pascasarjana Universitas Udayana.

Kepada dr. I Ketut Sinardja, Sp.An, KIC, selaku Kepala Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, penulis mengucapkan terima kasih dan rasa hormat setinggi-tingginya atas bimbingan, inspirasi, perlindungan, kebijaksaan dalam menyelesaikan masalah, dan motivasi yang telah diberikan selama penulis mengikuti program pendidikan dokter spesialis ini.

Kepada dr. Ida Bagus Gde Sujana, Sp.An, M.Si, selaku Sekretaris Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, penulis mengucapkan terima kasih dan rasa hormat yang setinggi-tingginya atas bimbingan, semangat, inspirasi dan motivasi selama penulis mengikuti program pendidikan dokter spesialis.

Kepada Prof. DR. dr. Made Wiryana, Sp.An, KIC, KAO, selaku Ketua Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif, penulis mengucapkan terima kasih dan rasa hormat yang setinggi-tingginya atas keteladanan, kemurahan hati, kesabaran, dan bimbingan yang telah diberikan selama penulis menyelesaikan tesis dan menempuh program pendidikan dokter spesialis ini.

Kepada dr. I Gede Budiarta, SpAn, KMN selaku pembimbing I, penulis mengucapkan terima kasih dan rasa hormat yang setinggi-tingginya atas bimbingan, masukan, dan inspirasi yang telah diberikan selama penulis menempuh

(8)

viii

program pendidikan dokter spesialis ini. Dokter telah menjadi motivator bagi penulis dalam menyelesaikan prndidikan ini. Terima kasih juga penulis ucapkan atas kebaikan hati, kesabaran, dan waktu yang diberikan dalam penulisan serta penyusunan tesis ini.

Kepada dr. I Made Gede Widnyana, Sp.An, M.Kes, KAR, selaku Sekretaris Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif dan pembimbing II, penulis mengucapkan terima kasih dan rasa hormat setinggi-tingginya atas waktu, bimbingan, dan masukan yang telah diberikan selama penulis menyelesaikan tesis dan menempuh program pendidikan dokter spesialis ini. Terima kasih dokter telah membuka cakrawala baru bagi penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Kepada DR. dr. I Putu Pramana Suarjaya, SpAn, M.Kes, KMN, KNA selaku Ketua Litbang Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif, penulis mengucapkan terima kasih dan rasa hormat setinggi-tingginya atas bimbingan, waktu, dan ilham baru yang telah diberikan selama penulis menyelesaikan tesis dan menempuh program pendidikan dokter spesialis ini.

Kepada dr. I Wayan Sukra, Sp.An, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kemurahan hatinya dengan tidak mengenal lelah memberikan bimbingan dan landasan berpikir tentang ilmu dasar anestesi.

Kepada dr. I Gusti Ngurah Mahaalit Aribawa, Sp.An, KAR, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesempatan dan bimbingannya selama penulis menyelesaikan tesis ini dan menempuh program pendidikan dokter spesialis ini.

(9)

ix

Kepada semua guru : dr. I Made Subagiartha, Sp.An, KAKV, SH; dr. Ida Bagus Gde Sujana Sp.An, M.Si; dr. I Gusti Putu Sukrana Sidemen, Sp.An, KAR; DR. dr. I Wayan Suranadi, Sp.An, KIC; DR. dr. Tjokorda Gde Agung Senapathi, Sp.An, KAR; dr. Putu Agus Surya Panji, Sp.An, KIC; dr. I Wayan Aryabiantara, Sp.An, KIC; dr. I Ketut Wibawa Nada, Sp.An, KAKV; dr. Dewa Ayu Mas Shintya Dewi, Sp.An; dr.I G.A.G. Utara Hartawan, Sp.An, MARS; dr. Pontisomaya Parami, Sp.An, MARS; dr I Putu Kurniyanta, Sp.An; dr. Kadek Agus Heryana Putra, Sp.An; dr.Cynthia Dewi Sinardja, Sp.An, MARS; dr. Made Agus Kresna Sucandra, Sp.An; dr. Ida Bagus Krisna Jaya Sutawan, Sp.An, M.Kes; dr. Tjahya Aryasa EM, Sp.An, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas bimbingan yang telah diberikan selama menjalani program pendidikan dokter spesialis ini.

Kepada dr. I Wayan Gede Artawan Eka Putra, M.Epid selaku pembimbing statistik, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesediaan meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan statistik dalam penyusunan penelitian ini.

Kepada semua senior dan rekan- rekan residen anestesi, terutama dr. Stefanus Taofik, dr. Komang Ayu Kosalini, dr. David, dr. Manik Dirgayunitri, dr. Novandi Kurniawan, dan dr. Jim Anthonio sebagai teman penulis dalam menapaki jenjang pendidikan penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kerjasama yang baik selama penulis menjalani program pendidikan dokter spesialis ini. Kepada tim

Acute Pain Service, penulis ucapkan banyak terima kasih atas bantuannya dalam

(10)

x

Kepada ibu Ni Ketut Santi Diliani, SH dan seluruh staf karyawan di Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif, penulis mengucapkan banyak terima kasih atas semua bantuan dan kebaikan hatinya sehingga mempermudah penulis dalam menjalani program pendidikan dokter spesialias ini, kepada segenap penata anestesi, paramedik dan semua karyawan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu selama proses pendidikan ini.

Kepada bapak Vicentius Rusli Adiwijaya dan ibu Veronica Chatarina Natadipradja selaku orang tua yang telah merawat dan membesarkan penulis dengan kasih sayang yang tanpa pamrih serta penuh kesabaran memberikan dukungan semangat dan doa supaya penulis dapat menjalani dan menyelesaikan studi ini dengan baik.

Terima kasih kepada Stefanie Vica Adiwijaya, S.T persaudaraan kita adalah semangat dalam perjuangan ini.

Terima kasih kepada kekasihku tercinta dr. Gunawan Hadiwidjaja atas bantuan, semangat, dukungan serta dorongan yang kuat dalam penyelesaian tesis dan selama menjalani program pendidikan dokter spesialis ini.

Serta terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pasien yang menjadi “sumber ilmu” selama penulis menjalani proses pendidikan spesialisasi ini.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan berkat dan rahmat-Nya kepada semua pihak yang tertulis di atas maupun yang tidak tertulis, yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis selama proses pendidikan dan penyusunan tesis ini.

(11)

xi

“Om Shanti, Shanti, Shanti, Om”

Denpasar, Agustus 2015 dr. Josephine Anne Adiwijaya

(12)

xii

ABSTRAK

Pemberian Ketamin 0,15 mg/kg Intravena Sebelum Insisi

Menurunkan Konsumsi Morfin Dan Nyeri Akut Pascalaparotomi

Pendahuluan: Sekitar 50-70% pasien merasakan nyeri akut pascalaparotomi

dengan intensitas sedang berat. Salah satu modalitas untuk mengurangi nyeri pasca operasi adalah pemberian ketamin sebelum insisi. Ketamin bila diberikan sebelum terjadinya insisi akan menurunkan inflamasi dan mencegah terjadinya sensitisasi sentral. Ketamin secara bermakna mengurangi produksi sitokin pro-inflamasi tanpa mempengaruhi produksi sitokin anti-inflamsi. Hal ini pada akhirnya akan menurunkan konsusmsi analgetik pasca operasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian ketamin 0,15 mg/kg intravena sebelum insisi dalam menurunkan konsumsi morfin dan nyeri akut pascalaparotomi.

Bahan dan Metode: Setelah mendapat persetujuan dari bagian etik RSUP Sanglah

Denpasar, 40 pasien dengan status fisik ASA I dan II dilakukan pembiusan umum, dipilih secara teknik konsekutif. Setelah dipersiapkan pasien dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok 1 yang diberikan ketamin 0,15 mg/kg intravena sebelum insisi dan kelompok 2 yang mendapat Nacl 0,9% intravena sebelum insisi sebagai kontrol. Konsumsi morfin dan skor nyeri dengan VAS (Visual Analogue Scale) diukur saat 1 jam, 6 jam, dan 24 jam pascaoperasi, selain itu juga dilakukan pemeriksaan CRP (C-Reactive Protein) preoperasi dan 6 jam pascaoperasi. Data yang didapat akan diolah dengan software SPSS 20.0. Karakteristik sampel diuji normalitas dengan Shapiro-Wilk. Untuk mengetahui efek perlakuan terhadap konsumsi morfin, VAS, dan CRP menggunakan analisis bivariat dengan uji

Mann-Whitney dan t-test. dengan tingkat kemaknaan p<0,05.

Hasil: Konsumsi morphin 24 jam pasca operasi pada kelompok ketamin (14,5 ±

2,6) mg lebih rendah dibandingkan dengan kontrol (19,6 ± 4,6) mg dengan nilai p < 0,001 dan rerata pada kelompok ketamin 25% (5,1 mg) lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol. VAS diam 24 jam pasca operasi pada kelompok ketamin (5,4 ± 4,8) mm lebih rendah dibandingkan dengan kontrol (10,1 ± 4,8) mm dengan nilai p = 0,005 dan rerata pada kelompok ketamin 4,7 mm lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol. VAS bergerak 24 jam pasca operasi pada kelompok ketamin (13,2 ± 4,4) mm lebih rendah dibandingkan dengan kontrol (20,5 ± 6,5) mm dengan nilai p < 0,001 dan rerata pada kelompok ketamin 7,3 mm lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol.

Simpulan: Pemberian ketamin 0,15 mg/kg intravena sebelum insisi pada pasien

yang menjalani operasi laparotomi dengan anestesi umum menyebabkan penurunan konsumsi morfin dan kualitas analgesia secara statistik berbeda bermakna dibandingkan pemberian plasebo. Rerata kon sumsi morfin dan nilai VAS diam-bergerak jam 1,6, dan 24 jam pascaoperasi pada kelompok ketamin lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol. Ketamin 0,15 mg/kg intravena sebelum insisi dapat menjadi salah satu pilihan kombinasi multimodal analgesia yang efektif menurunkan konsumsi morfin dan intensitas nyeri akut pascalaparotomi.

(13)

xiii

ABSTRACT

Ketamine Administration of 0.15 mg/kg Intravenous Before

Incision Lowers Morphine Consumption And Acute Pain Post

Laparotomy

Introduction : Approximately 50-70 % of patients with acute post laparotomy with

moderate intensity of pain. One modality to reduce postoperative pain is the administration of ketamine before incision. Ketamine when administered before the incision will reduce inflammation and prevent the occurrence of central sensitization. Ketamine reduce pro-inflammation cytokines production without affecting the production of anti-inflammation cytokines. This in turn will reduce postoperative analgesic consumption. The purpose of this study was to determine the effect of ketamine 0.15 mg/kg intravenously before incision to reduce the consumption of morphine and acute pain after laparotomy.

Materials and Methods : After approval from the ethics Sanglah Hospital, 40

patients with ASA physical status I and II performed general anesthesia, selected by consecutive techniques. Having prepared, the patients were divided into 2 groups, group 1 were given ketamine 0.15 mg/kg intravenously before incision and group 2 which received 0.9 % NaCl intravenously before incision as a control. Morphine consumption and pain scores by VAS (Visual Analogue Scale) were measured at 1 hour, 6 hours, and 24 hours postoperatively, while also checking CRP (C-Reactive Protein) preoperatively and 6 hours postoperatively. The data obtained will be processed with SPSS 20.0 software. The characteristics of the samples were tested for normality by the Shapiro - Wilk. To determine the effect of treatment of morphine consumption, VAS, and CRP using bivariate analysis with the Mann-Whitney test and t-test. with a significance level of p < 0.05.

Results : Consumption of morphine at 24 hours post surgery in ketamine group

(14.5 ± 2.6) mg lower compared with controls (19.6 ± 4.6) mg with p < 0.001 and mean in the ketamine group 25 % (5,1 mg) was lower than the control group. VAS measured in non moving position at 24 hours postoperatively in the ketamine group (5.4 ± 4.8) mm lower compared with controls (10.1 ± 4.8) mm, with p = 0.005 and mean in the ketamine group was lower than 4.7 mm the control group. VAS moving at 24 hours postoperatively in the ketamine group (13.2 ± 4.4) mm lower compared with controls (20.5 ± 6.5) mm with p < 0.001 and mean in the ketamine group was lower than 7.3 mm the control group .

Conclusion: The administration of ketamine 0.15 mg/kg intravenously before

incision in patients undergoing laparotomy surgery under general anesthesia causes a decrease in morphine consumption and quality of analgesia was statistically significantly different compared to placebo. The mean morphine consumption and VAS value at 1,6, and 24 hours postoperatively in the ketamine group was lower than the control group. Therefore ketamine 0.15 mg/kg intravenously before incision can be one of the effective combination of multimodal analgesia in lowering morphine consumption and the intensity of acute pain after laparotomy.

(14)

xiv

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ……….. i

PRASYARAT GELAR ……… ii

LEMBAR PERSETUJUAN ………. iii

PENETAPAN PANITIA PENGUJI ……… iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ……….. v

UCAPAN TERIMA KASIH ……… vi

ABSTRAK ……… xi

ABSTRACT……….. xii

DAFTAR ISI ……… xiii

DAFTAR GAMBAR ……… xviii

DAFTAR TABEL ………... xix

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG……… xx

DAFTAR LAMPIRAN ……… xxii

BAB I PENDAHULUAN ………....……. 1

1.1 Latar Belakang ………...…….. 1

1.2 Rumusan Masalah ……….………. 7

1.3 Tujuan Penelitian ……….……….. 7

1.4 Manfaat Penelitian ………….………. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………….……… 9

(15)

xv

2.1.1 Definisi Nyeri ……….. 9

2.1.2 Klasifikasi Nyeri ………. 10

2.1.3 Fisiologi Nyeri ………. 13

2.1.3.1 Reseptor Nyeri dan Primer Aferen ……… 17

2.1.3.2 Modulasi pada Level Medula Spinalis ...……….. 21

2.1.3.3 Traktus Ascending ……….. 27

2.1.3.4 Traktus Descending ………. 28

2.1.3.4.1 PAG (Periaquaductal Grey) ……… 28

2.1.3.4.2 NRM (Nucleus Raphe Magnus) ……….. 29

2.1.4 Konsekuensi Negatif Nyeri Akut ……… 30

2.1.5 Penilaian Nyeri ……… 31

2.1.5.1 Instrumen Penilaian Nyeri ……….. 31

2.2 Opioid ………. 34

2.3 NMDA (N-methyl-D-aspartate) Reseptor Antagonis………... 36

2.3.1 Ketamin ………... 37

2.3.1.1 Farmakokinetik ……… 37

2.3.1.2 Farmakodinamik ……….. 39

2.3.1.3 Aplikasi Klinis ………. 46

2.3.1.3.1 Aplikasi Klinis Dosis Subanestesia Ketamin ……….. 48

2.3.1.4 Interaksi Obat ……….. 51

2.3.1.5 Ketamin dan Sensistisasi Sentral……… 52

2.4 Patient Controlled Analgesia (PCA) ……….. 54

(16)

xvi

BAB III KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESA PENELITIAN ……. 61

3.1 Kerangka Berpikir ……….. 61

3.2 Bagan Kerangka Berpikir ……… 63

3.3 Hipotesa Penelitian ………. 63

BAB IV METODE PENELITIAN ……… 64

4.1 Rancangan Penelitian ……….. 64

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ………. 64

4.3 Ruang Lingkup Penelitian ……….. 65

4.4 Penentuan Sumber Data ……….. 65

4.4.1 Populasi Penelitian ……….. 65 4.4.2 Populasi Terjangkau ……… 65 4.4.3 Sampel Penelitian ……… 65 4.4.3.1 Kriteria Inklusi ………. 65 4.4.3.2 Kriteria Eksklusi ………. 66 4.4.3.3 Kriteria Pengeluaran ………... 66

4.4.4 Perhitungan Besar Sampel ……….. 66

4.4.5 Tehnik Pengambilan Sampel dan Randomisasi ……….. 67

4.4.6 Teknik Penyamaran ………. 68

4.5 Variabel Penelitian ……….. 68

4.5.1 Identifikasi Variabel Penelitian ………... 68

4.5.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ……… 69

4.6 Bahan Penelitian ……….. 72

(17)

xvii 4.8 Prosedur Penelitian ……….. 72 4.8.1 Cara Kerja ……… 72 4.8.2 Alur Penelitian ……… 76 4.9 Analisa Data ……… 78 4.9.1 Analisa Deskriptif ……….. 77

4.9.2 Uji Normalitas Data ……… 77

4.9.3 Uji Homogenitas Data ……… 77

4.9.4 Analisa Perbedaan Mean ………. 77

4.9.5 Perbandingan Nilai VAS ……… 78

4.9.6 Perbandingan Total Kumulatif Dosis PCA Morfin ……...……… 78

BAB V HASIL PENELITIAN ……… 79

5.1 Karakteristik Sampel ……….. 79

5.2 Uji Normalitas Data Variabel Berdasarkan Kelompok ..…………. 81

5.3 Nilai Statistik Variabel Berdasarkan Kelompok ……….. 83

5.3.1 Perbandingan Konsumsi Morfin Pasca Operasi ……….. 84

5.3.2 Perbandingan Nilai VAS (Visual Analog Scale) Pasca Operasi …. 84 5.3.3 Perbandingan Selisih Kadar CRP ……….. 86

BAB VI PEMBAHASAN ……… 88

6.1 Perbandingan Konsumsi Morphin Pasca Operasi ……….. 91

6.2 Perbandingan Nilai VAS (Visual Analog Scale) Pasca Laparotomi 96

6.2.1 Perbandingan Nilai VAS (Visual Analog Scale) Diam Pasca Laparotomi ……….……….. 96

(18)

xviii

6.2.2 Perbandingan Nilai VAS (Visual Analog Scale) Bergerak Pasca

Laparotomi ... 98

6.3 Selisih Kadar CRP Pra dan Paska Operasi ……… 99

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ……… 102

7.1 Simpulan ……….. 102

7.2 Saran …..……….. 102

DAFTAR PUSTAKA ………. 103

(19)

xix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Lintasan Nyeri ………. 15

2.2 Patofisiologi Nyeri ………... 18

2.3 Mekanisme Nyeri Viseral ……… 22

2.4 Lamina Rexed Penyusun Kornu Dorsalis ……… 24

2.5 Teori The Gate Control ………... 25

2.6 Sensitisasi Sentral ……… 28

2.7 Proyeksi Proses Nosiseptif di Rostral ………. 29

2.8 Perbedaan Kadar Serum Obat dengan Berbagai Cara Pemberian ... 59

3.1 Bagan kerangka berpikir ………. 64

4.1 Bagan Rancangan Penelitian ……….. 66

4.2 Alur Penelitian ………. 79

5.1 Grafik Rerata Konsumsi Morfin Berdasarkan Kelompok Perlakuan ……….. 84

5.2 Grafik Rerata VAS Diam Berdasarkan Kelompok Perlakuan ………..………. 85

5.3 Grafik Rerata VAS Bergerak Berdasarkan Kelompok Perlakuan ………...……….. 86

5.4 Boxplot Rerata Selisih CRP Berdasarkan Kelompok Perlakuan ………. 87

(20)

xx

DAFTAR TABEL

Halaman

2.1 Karakteristik Serabut Aferen Primer ………... 20

2.2 Farmakodinamik Ketamine ……….. 47

2.3 Keuntungan dan Kerugian Ketamin ……… 49

5.1 Gambaran Karkteristik Sampel Berdasarkan Kelompok …... 81

5.2 Uji Normalitas (Shapiro Wilk) Data Variabel ……… 82

(21)

xxi

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

VAS : Visual Analogue Scale

PCA : Patient Controlled Analgesia

IASP : The International Association for the Study of Pain

SMP : Sympathetically maintained pain

CNS : Central Nervous System

VRSs : Verbal Rating Scale

NRSs : Numerical Rating Scale

MPQ : McGaill Pain Questionnaire

PABA : Para Amino Benzoic Acid

MAC : Minimum Alveolar Concentration

SSP : Sistem Saraf Pusat

MEAC : Minimum Effectife Analgesic Concentration

MCP : Maximum Concentration Pain

PACU : Post Anesthesia Care Unit

RSUP : Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah ASA : American Society of Anesthesiology

SD : Standar Deviasi

NaCl : Natrium Chlorida N2O : Nitrous Oxide IMT : indeks massa tubuh KTP : Kartu Tanda Penduduk

(22)

xxii CRP : C-Reactive Protein

IL : Interleukin

TNF : Tumor Necrosis Factor

O2 : Oksigen Ho : Hipotesis nol Ha : Hipotesis alternatif α : Alfa µ : miu % : persen mL : milliliter iv : intravena kg : kilogram

kg/m2 : kilogram per meter kubik kgBB : kilogram berat badan

(23)

xxiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Keterangan Kelaikan Etik ... 110

Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian ... 111

Lampiran 3 Jadwal penelitian ... 112

Lampiran 4 Informasi penelitian ... 113

Lampiran 5 Surat pernyataan persetujuan uji klinik ... 114

Lampiran 6 Lembar penelitian ... 115

Lampiran 7 Pencatatan hasil evaluasi ... 117

Lampiran 8 Penanganan Komplikasi PCA Morfin……….. 118

Lampiran 9 Instruksi Pemakaian Mesin PCA………. 119

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian masyarakat Ndalem Mangkubumen juga memahami apa makna tradisi Megengan serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sehingga dalam melaksanakannya mereka mengetahui

Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan dan tidak terencana yang mengakibatkan luka, sakit, kerugian baik pada manusia, barang

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut: (1) menyusun instrumen yang akan digunakan dalam penelitian, seperti kisi-kisi

Penelitian yang dilakukan oleh Gustani (2013) dengan judul Analisis Tingkat Pengungkapan Kinerja Sosial Bank Syariah berdasarkan Islamic Social Reporting Index

3.. Pasangan tokoh tersebut yang sesuai dengan unsur temuannya adalah. Jika suatu zat dapat bersenyawa dengan unsur gas mulia, zat tersebut bersifat. Berikut ini yang bukan sifat

korupsi, motif dan sebab-sebab korupsi, dan solusi dalam memecahkan persoalan korupsi dalam cerpen “Menjaga Perut” karya Adek Alwi, “Lengtu Lengmua” karya

Setelah VPN tunnel terbentuk, rute yang dilalui antara kantor pusat dengan kantor cabang seperti berada pada satu jaringan LAN yang sama dan juga dengan menggunakan metode

S selaku penguji karya tulis ilmiah ini yang telah memberikan saran dan kritiknya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.. Orang tua beserta