• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Kimor Senyawa Asam Karboksilat dan Ester

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Praktikum Kimor Senyawa Asam Karboksilat dan Ester"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK

ACARA 4

SENYAWA ASAM KARBOKSILAT DAN ESTER

Oleh: Kelompok 5

Nova Damayanti A1M013012

Nadhila Benita Prabawati A1M013040

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO

(2)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asam karboksilat adalah asam yang mempunyai peranan sangat penting. Gugus fungsi karboksilat, -COOH, menjadi cirinya dan merupakan Di alam ini banyak terdapat senyawa asam. Bila suatu gugus hidroksil terikat langsung pada suatu atom karbon dari gugus karbonil maka akan terbentuk suatu gugus fungsi baru yaitu gugus karboksil. Senyawa-senyawa yang mengandung gugus karbosil merupakan asam, karena dalam air senyawa-senyawa tersebut sedikit mengalami ionisasi dengan pelepasan proton dan dapat dinetralisasikan dengan basa. Asam-asam organik pada ummnya lemah dibandingkan dengan Asam-asam-Asam-asam mineral dan hanya sedikit berdisosiasi dalam air, tetapi kesanggupannya membentuk garam-garam yang stabil, bahkan dengan basa lemah natrium bikarbonat, memberikan sifat-sifat fisika dan kimia yang khas pada senyawa-senyawa itu.

Ester dapat dihasilkan dengan cara mereaksikan antara sebuah alkohol dengan asam karboksilat. Ester diturunkan dari asam karboksilat.Sebuah asam karboksilat mengandung gugus -COOH, dan pada sebuah ester hidrogen di gugus ini digantikan oleh sebuah gugus hidrokarbon dari beberapa jenis. Hidrogen pada gugus -COOH digantikan oleh sebuah gugus alkil, meskipun tidak jauh beda jika diganti dengan sebuah gugus aril (yang berdasarkan pada sebuah cincin benzen).

Kebanyakan ester merupakan zat yang berbau enak dan menyebabkan cita rasa dan harum dari banyak buah-buahan dan bunga. Diantaranya yang lazim ialah pentil asetat (pisang), oktil asetat (jeruk), etil butanoat (nanas), dan pentil butanoat (aprikot).

B. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui adanya senyawa karboksilat dan ester.

(3)

II. TINJAUAN PUSTAKA

Asam karboksilat adalah asam organik yang diidentikkan dengan gugus karboksil. Asam karboksilat merupakan asam Bronsted-Lowry (donor proton). Garam dan anion asam karboksilat dinamakan karboksilat. Asam karboksilat merupakan senyawa polar, dan membentuk ikatan hidrogen satu sama lain. Pada fase gas, Asam karboksilat dalam bentuk dimer. Dalam larutan Asam karboksilat merupakan asam lemah yang sebagian molekulnya terdisosiasi menjadi H+ dan RCOO-. Contoh : pada temperatur kamar, hanya 0,02% dari molekul asam asetat yang terdisosiasi dalam air. Asam karboksilat alifatik rantai pendek (atom karbon <18) dibuat dengan karbonilasi alkohol dengan karbon monoksida. Untuk rantai panjang dibuat dengan hidrolisis trigliserida yang biasa terdapat pada minyak hewan dan tumbuhan.

Rumus umum asam karboksilat adalah R-COOH atau Ar-COOH, dimana : R : Alkil

Ar : Aril

-COOH : Gugus karboksil Contoh :

Ciri khusus dalam asam karboksilat adalah terdapatnya gugus fungsi karboksil (-COOH), karboksil diambil dari karbonil (-CO-) dan hidroksil (-OH).

Sudut yang dibentuk oleh gugus fungsi –COOH- sebesar 120 derjat dan panjang ikatan C=O sebesar 0,121 nm.

Sifat kimia asam karboksilat adalah sebagai berikut: 1. Reaksi dengan basa

Asam karboksilat bereaksi dengan basa menghasilkan garam dan air. Contoh :

(4)

2. Reduksi

Reduksi asam karboksilat dengan katalis litium alumunium hidrida menghasilkan alkohol primer.

Contoh :

3. Reaksi dengan tionil diklorida

Asam karboksilat bereaksi dengan tionil diklorida membentuk klorida asam, hidrogen klorida dan gas belerang dioksida.

Contoh :

4. Esterifikasi

Dengan alkohol, asam karboksilat membentuk ester. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan.

Contoh :

5. Reaksi dengan amonia

Dengan amonia, asam karboksilat membentuk amida dan air. Contoh :

6. Dekarboksilasi

Pada suhu tinggi, asam karboksilat terdekarboksilasi membentuk alkana.

(5)

7. Halogenasi

Asam karboksilat dapat bereaksi dengan halogen dengan katalis phosfor membentuk asam trihalida karboksilat dan hidrogen halida.

Contoh :

(Willbraham, 1992) Asam asetat (CH3COOH) sejauh ini merupakan asam karboksilat yang

paling penting diperdagangkan, industri, dan laboratorium. Bentuk murninya disebut asam asetat glacial karena senyawa ini menjadi padat seperti es bila didinginkan dan terbakar (titik leleh 70C, titik didih 800C) dengan bau pedas menggigit. Dapat bercampur dengan air dan banyak pelumas organik. (Fessenden, 1990).

Asam karboksilat dengan basa akan membentuk garam dan dengan alkohol menghasilkan ester. Banyak dijumpai dalam minyak dan lemak sehingga sering juga disebut asam lemak. Pembuatannya antara lain melaui oksida alkohol primer, sekunder atau aldehida, oksida alkena, oksida alkuna, hidrolisa alkil sianida dengan HCl encer, hidrolisa ester dengan asam, hidrolisa asil halide dan reagen organiolitikum (Wilbraham, 1992).

Esterifikasi adalah reaksi pembuatan senyawa ester dengan mereaksikan antara asam karboksilat dengan alkohol dan menghasilkan hasil samping berupa H2O. Ester biasa jugadisebut sebagai turunan karboksilat. Sifat khas ester adalah

baunya yang harum, oleh sebab itu ester biasanya digunakan sebagai pengharum (essence sintetis) (Fessenden, 1990).

Kalium permanganat merupakan senyawa kimia anorganik dengan rumus KMnO4. Garam yangterdiri dari K+ dan MnO4- ion. Kalium permanganat akan

terurai saat terkena sinar:

2 KMnO4(s) → K2MnO4(s) + MnO2(s) + O2(g)

Kalium permanganat (KMnO4) yang semula berwarna ungu akan menjadi

jernih setelah ditambahkan dengan asam dan didiamkan dalam rentang waktu beberapa menit. Hal ini disebabkan karena kalium permanganat (KMnO4)

(6)

mengoksidasi asam menjadi CO2 (karbondioksida) dan H2O (air), sehingga yang

semula kalium permanganat (KMnO4) berwarna ungu maka setelah terjadi reaksi

warnanya berubah menjadi jernih yang mana adalah H2O (air) dan CO2

(7)

III. METODE PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan  Alat

- Tabung reaksi - Pipet

- Rak tabung reaksi  Bahan

- Asam asetat

- Natrium bikarbonat 5% - Etanol

- Asam sulfat pekat - NaHCO3 - Asam benzoate - KMnO4 B. Prosedur Kerja 1. Asam Karboksilat 2. Pembentukan Ester

Asam asetat sebanyak 1 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi

Ditambahkan 10-20 tetes larutan Natrium bikarbonat 5%

Diperhatikan keluarnya gas dari tabung reaksi

Dicatat perubahan yang terjadi

Asam asetat sebanyak 1 ml dimasukkan ke dalam masing-masing tabung reaksi

(8)

3. Uji KMnO4

Didinginkan dan ditambahkan NaHCO3

Diamati bau yang keluar (menandakan terbentuknya ester)

Dimasukkan 0,1 g/ 1 ml asetat, dan benzoate masing-masing dalam tabung reaksi yang berbeda

Ditambahkan 2 tetes larutan KMnO4

(9)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Asam karboksilat

Jumlah tetes Natrium Bikarbonat

Banyaknya gas yang terbentuk

1-7 tetes Hanya sedikit

8-14 tetes Agak banyak

15-19 tetes Sangat banyak

2. Pembentukan ester

Bahan

Bau yang keluar

Sebelum diberi perlakuan Setelah ditambah dengan etanol Ditambah lagi dengan asam sulfat Ditambah lagi dengan NaHCO3 Asam asetat Bau asam yang tajam Bau asam/cuka Bau harum karet/balon Hanya berkurang dan terdapat gelembung gas. 3. Uji KMnO4 Bahan Warna Sebelum ditambahkan KMnO4 Setelah ditambahkan KMnO4

Asam asetat Jernih Ungu

(10)

B. Pembahasan

1. Asam Karboksilat

Percobaan ini dilakukan dengan mencampurkan salah satu jenis asam karboksilat yaitu asam asetat dengan natrium bikarbonat. Kemudian diketahui bahwa salah satu produk dari reaksi tersebut adalah gelembung (gas CO2) dalam larutan. Hal ini sesuai dengan

literatur menurut Wilbraham, 1992 bahwa asam karboksilat yang bereaksi dengan basa akan membentuk garam, dan asam karboksilat yang bereaksi dengan alkohol akan menghasilkan ester. Reaksi yang terjadi antara asam asetat dengan natrium bikarbonat adalah sebagai berikut:

CH3COOH + NaHCO3 CH3COONa + CO2 + H2O

(asam karboksilat) (basa) (garam)

Oleh karena itu terbukti bahwa asam asetat termasuk dalam salah satu jenis asam karboksilat yang mana dapat dilihat pula dari struktur ikatannya. Asam karboksilat memiliki gugus fungsi –COOH, dan struktur ikatan asam asetat adalah sebagai berikut:

Ikatan yang dilingkari adalah gugus karboksil yang merupakan ciri dari asam karboksilat yang membuktikan bahwa asam asetat merupakan salah satu jenis dari asam karboksilat.

2. Pembentukan Ester

Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan salah satu senyawa dari asam karboksilat yaitu asam asetat. Pada saat asam asetat belum diberi perlakuan apapun, bau yang tercium adalah bau asam yang cukup tajam. Setelah itu pada asam asetat ditambahkan 2 ml etanol. Saat itu masih tercium bau asam atau bau cuka. Kemudian ditambahkan beberapa tetes asam sulfat pekat hanya sebagai katalis

(11)

yang sangat merubah bau dari awalnya asam menjadi bau harum karet/balon. Dapat diketahui pada saat ini telah terbentuk ester karena sesuai dengan literatur dari Fessenden, 1990 bahwa esterifikasi adalah reaksi pembuatan senyawa ester salah satunya dengan mereaksikan antara asam karboksilat dengan alkohol dan menghasilkan hasil samping berupa H2O. Ester biasa juga disebut sebagai turunan

karboksilat. Sifat khas ester adalah baunya yang harum, oleh karena itu ester biasanya digunakan sebagai pengharum (essence sintetis). Reaksi pembuatan ester adalah sebagai berikut:

3. Uji KMnO4

Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan oksidator kuat yaitu KMnO4. Seharusnya KMnO4 akan mengoksidasi asam benzoat

dan juga asam asetat sehingga gugus permanganat akan tereduksi dan warnanya berubah menjadi jernih. Tetapi, pada percobaan ini warna larutan tetap ungu seperti warna KMnO4 pada awal sebelum

digunakan. Hal ini menunjukkan bahwa mungkin kesalahan ada pada perlakuan terhadap KMnO4. Apabila percobaan dilakukan dalam waktu

yang lama atau penyimpanan KMnO4 tidak terlindung dari sinar

matahari maka KMnO4 akan terurai menjadi MnO2 yang mana menjadi

tidak bisa mengoksidasi asam sehingga perubahan warna pun tidak muncul.

(12)

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Asam karboksilat yang bereaksi dengan basa akan membentuk garam dan karbon dioksida.

2. Asam asetat dan asam benzoat termasuk dalam jenis asam karboksilat. 3. Senyawa ester dapat dibentuk dari asam karboksilat yang ditambahkan

dengan alkohol dan dikatalisasi dengan asam sulfat pekat.

4. KMnO4 merupakan oksidator kuat yang akan berubah warna menjadi

jernih apabila telah mengoksidasi asam. B. Saran

Sebaiknya praktikan lebih berhati-hati dalam melaksanakan praktikum acara ini di lain hari karena menggunakan bahan yang berbahaya yaitu asam sulfat pekat. Selain itu, sebaiknya asisten lebih memperhatikan penyimpanan bahan-bahan yang digunakan agar semua praktikum dapat dengan lancar dilakukan dan hasilnya sesuai dengan literatur.

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2011.Kalium Permanganat. http://id.wikipedia.org.wiki/Asam_oksalat

diakses pada 30 Juni 2014.

Fessenden, R.J. & J.S. Fessenden.1990.Kimia Organik.Diterjemahkan oleh A.H. Pudjaatmaka, Ph.D.Jakarta: Erlangga.

Ganiswarna.1995. Farmakologi dan Terapi Edisi IV.Jakarta:Universitas

Indonesia.

Hedricson.1998.Penuntun Praktikum Kimia Organik Sintetik.Makassar:Fakultas Farmasi, UMI.

http://sherchemistry.wordpress.com/kimia-xii-2/senyawa-karbon/asam-karboksilat/ diakses pada 30 Juni 2014.

(14)

LAMPIRAN

Asam asetat dimasukkan ke tabung reaksi

Proses pemipetan etanol Proses penambahan NaHCO3

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pembuatan metil ester pada penelitian ini dilakukan dua tahap reaksi yaitu reaksi esterifikasi dengan katalis asam kuat (H 2 SO 4 ) untuk mengurangi asam lemak bebas

reaksi epoksi terhadap metil ester ALSD dengan hasil oksiran oksigen maksimum sebesar 2,43% pada konsentrasi sebesar 5%, temperatur 40 O C dan waktu reaksi 42 jam.. Konversi

Pada penelitian ini dilakukan sintesis senyawa 2-feniletil oktanoat melalui reaksi esterifikasi Fischer dimana 2-feniletanol ditambah dengan asam oktanoat dengan katalis

Nurul Maharani, 2010 Pembuatan Metil Ester (Biodiesel) Dari Minyak Dedak Dan Metanol Dengan Proses Esterifikasi Dan Transesterifikasi , Fakultas Teknik Uvinersitas

Pada reaksi asam nitrat untuk albumin telur jika ditambah dengan HNO3 maka akan terjadi koagulasi. Pada reaksi pengendapan dengan asam kuat terbentuk

Pada penelitian ini dilakukan sintesis senyawa 2-feniletil oktanoat melalui reaksi esterifikasi Fischer dimana 2-feniletanol ditambah dengan asam oktanoat dengan katalis

Pembuatan glycerol ester maleic rosin dilakukan dengan mereaksikan asam maleat (dari gum rosin) dengan gliserol melalui proses esterifikasi dan fortifikasi. Ester gliserol

Pada senyawa puncak 8 ini didapatkan senyawa di- isopentil ftalat ini mempakan produk dalam penelitian ini yaitu suatu ester ftalat dimana ini mempakan hasil reaksi esterifikasi