• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Mind Mapping

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Mind Mapping"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING (PETA PIKIRAN)

OLEH

FITRA CIPTA JAYA NIM F1051141039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

2016

(2)

Model pembelajaran merupakan salah satu komponen utama dalam menciptakan suasana belajar yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan (PAIKEM). Model pembelajaran yang menarik dan variatif akan berimplikasi pada minat maupun motivasi peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar di kelas (Setyawan, 2010).

Menurut Richard I Arends (dalam Setyawan, 2010) model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap kegiatan di dalam pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan kelas.

Menurut Silberman (dalam Utami, 2013 : 25) mind mapping (peta pikiran) merupakan cara kreatif bagi tiap siswa untuk menghasilkan gagasan, mencatat apa yang dipelajari, atau merencanakan tugas baru.

Menurut Buzan (dalam Ginting, 2013 : 3) Mind mapping adalah peta rute bagi ingatan yang memungkinkan kita menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti mengingat informasi akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan dari pada mengggunakan teknik pencatatan tradisional. Mind map selalu menggunakan warna, garis lengkung, simbol, kata, dan gambar yang sesuai dengan satu rangkaian aturan yang sederhana, mendasar, alami, dan sesuai dengan cara kerja otak. Semuanya memiliki struktur alami yang memancar dari pusat

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat kita simpulkan bahwa Mind Mapping merupakan suatu model pembelajaran yang membebaskan tiap siswa untuk mencatat apa yang dia pelajari sesuai dengan kreativitas dan pengalaman yang pernah mereka alami dalam bentuk simbol-simbol maupun gambar yang menurut mereka menarik sehingga memudahkan mereka dalam merekam maupun mempelajari kembali catatan tersebut

Teori yang Melandasi

Model pembelajaran Mind Mapping didasarkan pada teori konstruktivisme dari Vygotsky, teori perkembangan kognitif dari Piaget, teori perkembangan kognitif dari Ausubel dan teori perkembangan kognitif dari Bruner. Teori Vygotsky, siswa membentuk pengetahuan yaitu apa yang diketahui siswa bukanlah menjiplak apa yang mereka temukan di dalam lingkungan, tetapi sebagai hasil dari pikiran dan kegiatan siswa. Teori Piaget, siswa membangun sendiri skemanya serta membangun konsep-konsep melalui pengalaman-pengalamannya. Teori David Ausubel, belajar dengan hafalan berbeda dengan belajar bermakna. Teori Jerome Bruner, proses belajar akan berjalan

(3)

dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupan.

Mind Mapping merupakan suatu model pembelajaran bahwa siswa untuk diberi kebebasan

dalam membentuk suatu catatan sesuai dengan kreatifitas dan pengalaman yang pernah mereka alami sehingga dapat memudahkan mereka dalam memahami materi yang dipelajari.

Dalam Mind Mapping, siswa dibentuk dalam beberapa kelompok dan mereka diberi kebebasan dalam membuat catatan yang menarik dalam bentuk simbol maupun gambar pada selembar kertas sesuai kreativitas dan pengalaman mereka.

Sintax Model Pembelajaran Mind Mapping

1. Interpretasi (interpreting) yaitu siswa dapat memberikan penjelasan tentang konsep sesuai dengan bahasa sendiri.

2. Mencontohkan (examplifying) yaitu siswa dapat memberikan contoh ataupun noncontoh dari

konsep.

3. Mengklasifikasikan (classifying) yaitu siswa mengelompokkan konsep berdasar katergori atau

definisi yang ada.

4. Menggeneralisasikan (summarizing) yaitu siswa dapat menentukan konsep yang umum beserta

sub konsep atau poin-poin khusus yang ada di dalamnya.

5. Membandingkan (comparing) yaitu siswa menghubungkan dari konsep-konsep yang saling

berkaitan.

6. Inferensi (inferring) yaitu siswa menggambarkan informasi logis yang berupa konsep.

7.

Menjelaskan (explaining) yaitu siswa menjelaskan dengan menggunakan sebab-akibat.

Langkah-Langkah Membuat Mind Mapping

1. Tentukan tema atau topik dari mind map, tulis topik tersebut pada bagian tengah kertas kosong yang diletakkan mendatar (landscape). Memulai penulisan dari pusat memberikan kebebasan otak untuk menyebar ke segala arah dan mengekspresikan dirinya lebih bebas dan alami.

2. Gunakan pula gambar untuk topik utama. Sebuah gambar atau foto akan mempunyai seribu kata yang membantu otak dalam menggunakan imajinasi yang akan diungkapkan. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat otak tetap terfokus, membantu otak berkosentrasi, dan mengaktifkan otak.

3. Gunakan berbagai warna. Bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat Peta pikiran (mind mapping) lebih hidup, menambah energi pada pemikiran yang kreatif, dan menyenangkan.

4. Cari topik-topik cabang yang berhubungan dengan topik utama. Tuliskan pula dengan satu kata kunci untuk tiap-tiap topik cabang. Menghubungkan tiap-tiap topik cabang, akan membantu memahami dan mengingat lebih banyak dengan mudah.

(4)

5. Gunakan gambar atau kode-kode sederhana untuk tiap topik cabang.

6. Cari hubungan antara topik cabang dengan topik utama. Gambar hubungan dengan membuat garis lengkung yang menghubungkan antara topik cabang dengan topik utama menggunakan pensil warna.

7. Sisakan ruangan kosong pada kertas untuk penambahan tema/gagasan/topik. Ruang kosong digunakan untuk menempatkan ide yang tiba-tiba muncul.

Kelebihan Model Pembelajaran Mind Mapping

1. Dapat mengemukakan pendapat secara bebas. 2. Catatan lebih berfokus kepada inti materi.

3. Mampu meningkatkan kemampuan seseorang dalam berimajinasi, mengingat, berkonsentrasi, membuat catatan, meningkatkan minat sekaligus mampu menyelesaikan persoalan.

4. Merangsang sisi kreatif seseorang lewat penggunaan garis lengkung, warna dan gambar. 5. Membantu seseorang membuat catatan yang menarik dalam waktu singkat.

6. Dapat mengoptimalkan otak kanan dan otak kiri, karena mind map bekerja dengan gambar, warna dan kata-kata sederhana.

7. Pembelajaran terkesan lebih efektif dan efisien. 8. Dapat meningkatkan daya kreatifitas siswa dan guru.

9. Mempertajam daya analisa dan logika siswa, karena siswa tidak lagi dituntut untuk mencatat buku sampai habis kemudian menghafalnya.

Kekurangan Model Pembelajaran Mind Mapping

1. Hanya siswa yang aktif yang terlibat. 2. Tidak sepenuhnya murid yang belajar.

3. Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan

Penerapan dalam Pembelajaran Fisika

Dalam pembelajaran fisika, Model ini sangat cocok untuk diterapkan di tingkat SMA. Hal ini disebabkan karena pada tingkatan SMA, siswa banyak mempelajari tentang konsep fisika dan perhitungan-perhitungan yang tentunya sulit untuk dipelajari jika tidak memahaminya. Guru sebaiknya menggunakan pendekatan deduktif dan pendekatan keterampilan proses. Pendekatan deduktif digunakan supaya saat penyampaian materi tidak memerlukan waktu yang banyak. Pendekatan keterampilan proses digunakan untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya pada siswa untuk mengamati, menggolongkan, menafsirkan, meramalkan, menerapkan, merencanakan penelitian, mengkomunikasikan hasil perolehan tersebut. Salah satu materi yang cocok yaitu usaha dan energi. Metode yang akan digunakan untuk model pembelajaran Mind Mapping yaitu metode

(5)

ceramah, metode diskusi dan metode tanya-jawab. Berikut skenario yang akan dilakukan pada pembelajaran usaha dan energi :

1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai pada pembelajaran usaha dan energi.

2. Guru membentuk kelompok yang beranggotakan 2-3 orang untuk membuat mind map. 3. Guru menjelaskan cara membuat mind map.

4. Guru meminta siswa membaca materi usaha dan energi lalu mendiskusikannya dengan teman

sekelompok sebelum membuat mind map.

5. Tiap kelompok membuat mind map.

6. Tiap kelompok menunjukkan hasil mind map dan menjelaskan kepada teman sekelasnya. 7. Tiap kelompok mengadakan sesi tanya-jawab tentang materi usaha dan energi yang telah dibuat

dalam bentuk mind map.

Daftar Referensi

Ginting, Monto Kannegi Br. 2013. Efektivitas Model Mind Map dalam Meningkatkan Kemampuan

Menulis Artikel oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Rakyat Sei Gelugur Tahun Pembelajaran 2012/2013. Medan : Universitas Negeri Medan.

Setyawan, Dodik Heru. 2010. Pengertian Model Pembelajaran dari Berbagai Tokoh Pendidikan.

(Online).( http://zonainfosemua.blogspot.co.id/2010/11/pengertian-model-pembelajaran-dari.html, diakses tanggal 26 April 2016).

Utami, Rizkia Hilmi. 2013. Keefektifan Penggunaan Model Mind Mapping Materi Sumber Daya

Alam terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Majalungu Watukumpul Kabupaten Pemalang. Semarang : Universitas Negeri Semarang.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan manfaat yang diperoleh dari model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping tersebut untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa pada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar biologi siswa dengan menggunakan teknik mencatat biasa, teknik mencatat mind mapping, dan mengetahui pengaruh mind

“Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Kooperatif Mind Mapping dengan Index Card Mapping Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Mulia Pratama

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap; (1) perbedaan hasil belajar Ekonomi siswa yang menggunakan model pembelajaran mind mapping dengan siswa yang menggunakan model

Berdasarkan skor rata-rata hasil belajar IPA dan motivasi belajar siswa kelompok siswa yang menggunakan model pembelajaran Mind mapping lebih tinggi dari pada kelompok

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan apakah mind mapping method meningkatkan kemampuan berbicara siswa atau tidak dan untuk menentukan persepsi siswa tentang mind mapping

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran mind mapping terhadap kreativitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA di SD Negeri 23 Palembang dan analisis

Penelitian ini menerapkan model Mind Mapping untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran di kelas sehingga aktivitas dalam pembelajaran dikategorikan terlaksana dengan baik