• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tata Ruang Laboratorium IPA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tata Ruang Laboratorium IPA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

TATA RUANG LABORATORIUM IPA TATA RUANG LABORATORIUM IPA

MAKALAH MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

Manajemen Laboratorium Manajemen Laboratorium

yang dibina oleh Ibu Vita Ria Mustikasari, S.Pd., M.Pd yang dibina oleh Ibu Vita Ria Mustikasari, S.Pd., M.Pd

dan Ibu Erni Yulianti, S.Pd., M.Pd dan Ibu Erni Yulianti, S.Pd., M.Pd

Oleh : Oleh : Choirun Nisa

Choirun Nisa’’   (160351606466)(160351606466) Kiki

Kiki Sarah Sarah May May Renza Renza S.P. S.P. (1603516064(160351606421)21) Muhammad

Muhammad Nailul Nailul Falah Falah (1603516064(160351606452)52) Muti’atul Lailiyah

Muti’atul Lailiyah   (160351606447)(160351606447) Yuanita

Yuanita Kartika Kartika Sari Sari (1603516064(160351606463)63) Kelompok 5

Kelompok 5 Offering A Offering A

UNIVERSITAS NEGERI MALANG UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIK

▸ Baca selengkapnya: tugas kepala laboratorium ipa

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua limpahan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah “Manajemen Laboratorium”.

Adapun maksud dan tujuan kami untuk menyusun makalah ini, yaitu dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah “Manajemen Laboratorium” yang diberikan oleh dosen mata kuliah Ibu Erni Yulianti.

Di dalam makalah ini terdapat materi tentang memahami tentang laboratorium sesuai dengan fungsinya dan memahami macam-macam laboratorium serta perannya terkait dengan pembelajaran.

Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan yang ditemukan dalam makalah ini. Oleh sebab itu, kami mengharapkan masukan-masukan dan kritik yang membangun sebagai bahan evaluasi guna memperbaiki makalah ini.

Harapan kami semoga makalah ini membawa manfaat bagi kita khususnya, serta masyarakat pada umumnya untuk menambah wawasan d an  pengetahuan tentang manajemen laboratorium.

(3)

DAFTAR ISI

Cover

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iii

Bab 1 Pendahuluan Latar Belakang ... 1 Rumusan Masalah ... 1 Tujuan ... 1 Bab 2 Isi Laboratorium IPA ... 3

Fasilitas Laboratorium IPA ... 3

Penataan Tata Ruang Laboratorium ... 5

Peranan Tata Ruang Laboratorium ... 11

Bab 3 Penutup Kesimpulan ... 13

Saran... 13 Daftar Pustaka

(4)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem  pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana  belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

 bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan mulia tersebut, sekolah sebagai lembaga  penyelenggara pendidikan pun memiliki peranan yang sangat besar untuk keberhasilan suatu  pendidikan. Mulai dari peran guru, lingkungan belajar sampai pada ketersediaan fasilitas belajar

mengajar. Salah satu fasilitas dalam proses belajar mengajar yang tidak boleh dikesampingkan adalah Laboratorium. Diharapkan laboratorium yang tersedia merupakan tempat latihan yang memiliki kesamaan operasional dan peralatan dengan yang akan digunakan di dalam tempat kerjanya kelak. Demi kelancaran dan kenyamanan dalam penggunaan dan pemanfaatan laboratorium, maka perlu adanya

 pengelolaan dan penataan yang baik secara berkala yang dilakukan oleh

 penanggung jawab laboratorium. Hal inilah yang akan diuraikan dalam makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud laboratorium IPA?

 b. Apa saja fasilitas yang terdapat dalam laboratorium IPA? c. Bagaimana penataan ruang untuk laboratorium IPA? d. Apa peranan mengetahui cara penataan laboratorium IPA?

1.3 Tujuan

(5)

 b. Mahasiswa dapat mengetahui fasilitas yang perlu ada dalam laboratorium IPA c. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam tata ruang laboratorium IPA dan

keuntungan setiap model ruang

(6)

BAB 2 ISI

2.1 Laboratorium IPA

Laboratorium merupakan perangkat kelengkapan akademik dalam menunjang kegiatan proses belajar mengajar. Selain itu, laboratorium juga

merupakan tempat melakukan aktifitas praktikum untuk mengaplikasikan teori ke dalam praktek. Menurut Konsorsium Ilmu Pendidikan (Moh. Amien,1988:1), laboratorium diartikan sebagai sarana, prasarana dan mekanisme kerja yang menunjang secara unik satu atau lebih dharma perguruan tinggi melalui

 pengalaman langsung dalam membentuk ketermapilan, pemahaman, dan wawasan dalam pendidikan dan pengajaran serta dalam pengembangan ilmu dan teknologi dan pengabdian pada masyarakat. Sedangkan menurut PP No.25/1980, pasal 27, laboratorium/studio adalah sarana penunjang jurusan dalam satu atau seni tertentu sesuai dengan keperluan bidang studi yang bersangkutan.

2.2 Fasilitas Laboratorium IPA

Ruang praktikum merupakan bagian utama dari sebuah laboratorium IPA sekolah yang merupakan tempat berlangsungnya proses pembelajaran IPA. Luas ruang praktikum lebih lebar dari ruang kelas idealnya antara sa tu setengah sampai dua kali luas ruang kelas.

Penyebab lebih luasnya ruangan lab dibanding kelas karena ruang

 praktikum harus dapat memberikan keleluasaan bergerak kepada siswa dan guru selama melakukan proses pembelajaran selain itu juga agar siswa yang duduk di  belakang dapat melihat bila sedang dilakukan demonstrasi di depan, atau kegiatan

siswa paling belakang mudah diawasi oleh guru.

Beberapa fasilitas yang harus dimiliki di ruangan praktikum adalah:

a. Instalisasi listrik: terdapat beberapa stop kontak sebagai pelengkap fasilitas  praktikum, khususnya praktikum yang memerlukan listrik. Terdapat 1 buah

stop kontak di setiap bawah meja praktikum dan pemasangannya sudah

(7)

 b. Instalasi air: dengan bak penampung/wastafel yang berfungsi dengan baik dan cukup untuk mendukung kegiatan praktikum yang memerlukan air, minimal disediakan 2 buah wastafel/kran.

c. Ada instalasi limbah untuk managemen pembuangan limbah (sampah). Limbah dikategorikan atas limbah logam, plastik dan organik.

Perabot yang terdiri atas:

a. Meja untuk siswa yang ukuranya lebih besar dari meja kelas, mencukupi untuk 5-6 orang. Meja yang digunakan berukuran tingginya 70 cm tidak terlalu tinggi.

 b. Jumlah kursi disesuaikan dengan jumlah siswa, dengan tinggi kursi 50 cm, dan tanpa sandaran agar mudah dipindahkan dan memungkinkan siswa mudah  bergerak.

c. Satu set meja dan kursi untuk guru yang memadai untuk melakukan

demonstrasi. Ukuran tinggi meja demonstrasi 90 cm, panjangnya 190 -200 cm dilengkapi dengan listrik dan bak cuci. Fungsi meja demonstrasi untuk

melakukan kegiatan jika guru mengajar dengan metode demonstrasi. Meja demonstrasi diletakkan di depan papan tulis dan ditempatkan di atas dasar lantai yang lebih tinggi (panggung) tinggi panggung 20 cm panjangnya melebihi panjang papan tulisnya.

d. Didukung dengan penggunaan media papan tulis dan  LCD proyektor  untuk  presentasi/penjelasan jalanya pembelajaran.

e. Disediakan loker untuk penyimpanan tas dan barang siswa yang tidak digunakan saat proses pembelajaran di laboratorium.

Untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan kerja di dalam laboratorium, sebaiknya ruang praktikum memiliki fasilitas-fasilitas sebagai berikut:

a. Ventalasi udara yang cukup, dapat berupa jendela, langit-langit yang tidak tertutup rapat, atau mungkin kipas angin (exhous-van) dan juga tersedia AC sebagai pendingin.

(8)

 b. Pintu masuk dan pintu keluar yang berbeda dengan daun pintu terbuka ke luar agar ketika tejadi kecelakaan di dalam ruang praktikum dapat keluar langsung tanpa harus mundur untuk membuka pintu.

c. Pintu yang berhubungan langsung dengan ruang persiapan dan ruang guru serta dapat teramati dari kedua ruangan itu. Selain itu juga diharapkan antara ruangan guru dan ruang percobaan diberi pembatas kaca agar siswa dapat selalu dalam pengawasan.

d. Fasilitas pemadam kebakaran, seperti tabung sprai api (Fire Extinguisher). e. Kotak P3K. Untuk pertolongan pertama bagi yang mengalami cidera saat

 percobaan berlangsung. Terdiri dari: kassa, obat merah, plaster, dsb.

2.3 Penataan Tata Ruang Laboratorium IPA a. Letak Laboratorium

Setiap sekolah sudah pasti memiliki pakem tersendiri dalam merancang desain denah sebuah bangunan sekolah terkait dengan luas tanah, lingkungan dan  bagunan sekitar gedung sehingga tidak ada pakem yang pasti dalam menetapkan

letak suatu ruangan laboratorium pada lingkungan sekolah. Namun beberapa hal masih dapat diusahakan dalam membangun suatu ruangan laboratorium yang optimal dari segi letak ruangan:

1) Letak terhadap lingkungan, sebaiknya letakkan laboratorium dengan arah “utara-selatan” karena bersangkutan dengan pemasangan jendela atau  jumlah jendela yang diperlukan.

2) Letak dari masing-masing laboratorium ( science block ). Sebaiknya letak ruangan untuk laboratorium biologi, fisika, kimia dan IPBA berada dalam satu ruangan namun tetap dipisahkan oleh pembatas ruangan. Hal ini sangat menguntungkan sebab dapat mengurangi proses pemindahan  barang laboratorium, karena beberapa peralatan laboratorium yang sama

terkadang dibutuhkan oleh masing-masing mata pelajaran tersebut.  b. Luas Ruangan laboratorium

Desain denah ditentukan oleh jenis-jenis ruangan yang dibutuhkan. Secara mendasar, ruangan-ruangan yang umumnya harus dimiliki sebuah laboratorium antara lain:

(9)

1) Ruangan untuk kegiatan belajar mengajar, di mana perlengkapan

laboratorium seperti meja, kursi, lemari dan rak ada di dalamnya, sedikit-dikitnya 2.5 m2 untuk tiap siswa. Jadi untuk laboratorium untuk kapasitas 40 siswa diperlukan luas lantai 2.5x40 m2= 100 m2, misalnya 8x13m2 atau 9x11m2. Bentuk ruangan bisa berbentuk persegi panjang namun bentuk ruangan yang panjang membuat jarak antara guru dan siswa yang di

 belakang menjadi jauh. Untuk mengurangi kelemahan tersebut disarankan agar ruangan itu berbentuk bujur sangkar.

2) Gudang, untuk menyimpan alat-alat, peralatan dan bahan-bahan yang  belum digunakan. Untuk gudang diperlukan ruangan yang agak besar

minimal 5x4 m2, agar dapat menyimpan lemari untuk zat-zat kimia. 3) Ruang gelap, untuk mengerjakan percobaan-percobaan yang harus bebas

cahaya.

4) Rumah kaca, jika masih terdapat daerah yang lowong, fasilitas rumah kaca dapat ditambahkan untuk membantu proses praktek yang melibatkan

tanaman dan matahari.

(10)

Keuntungan:

1. Meja pentagonal membutuhkan 32% lebih sedikit ruangan untuk membuat laboratorium yang fungsional. Guru dapat dengan mudah mengawasi

aktivitas siswa dengan berjalan berkeliling.

2. Bentuk meja pentagonal menyediakan ruang kerja yang lebih optimal, (96 derajat pada titik terlebar) untuk mendukung semua jenis peralatan dan kegiatan.

3. Siswa duduk di bangku selama jam pelajaran. Ketika aktivitas lab dimulai,  bangku dapat didorong di bawah meja lab.

4. Banyak ruang penyimpanan sepanjang sekeliling ruangan dan di setiap meja.

5. Lorong yang cukup lebar untuk lalu lintas pejalan kaki mengalir bebas dan memungkinkan akses cepat ke peralatan keselamatan.

Desain denah laboratorium 2 Keuntungan:

(11)

2. Siswa mudah diawasi di daerah laboratorium. Guru hanya perlu berdiri di tengah-tengah laboratorium dan berputar 360 ° untuk melihat semua aktivitas siswa. Guru berdiri di tengah ruangan dapat dengan mudah mengamati dan mengawasi kegiatan mahasiswa.

3. Hanya 1/3 dari semua siswa yang berhadapan punggung satu sama lain sehingga kecelakaan karena bertabrakan dapat dikurangi.

4. Tidak ada "kemacetan" untuk arus lalu lintas yang sangat baik dan akses cepat ke peralatan keselamatan. Banyak ruang penyimpanan sepanjang sekeliling ruangan dan di setiap workstation.

Desain denah laboratorium 3 Keuntungan:

1. Desain kamar yang sangat baik untuk semua disiplin ilmu.

2. Pusat duduk memungkinkan untuk arus lalu lintas yang sangat baik 3. Guru berdiri di tengah ruangan dapat dengan mudah mengamati dan

(12)

4. Lemari asam terletak jauh dari daerah lalu lintas sibuk, tapi masih mudah dilihat oleh siswa. Penyimpanan yang cukup dapat ditingkatkan dengan  penambahan lemari gantung.

Desain denah laboratorium 4 Keuntungan:

1. Meja pentagonal menyediakan ruang kerja yang baik, (96° pada titik terlebar) untuk mendukung semua jenis peralatan dan kegiatan. 2. Memberikan garis pandang yang sangat baik ke depan ruangan untuk

demonstrasi praktek.

3. Letak meja membuat siswa menghadap ke satu arah, membuat  pengawasan dan demonstrasi lebih mudah bagi guru.

4. Siswa duduk di bangku selama jam pelajaran. Ketika aktivitas lab dimulai,  bangku didorong di bawah meja lab.

5. Lorong yang cukup lebar untuk lalu lintas pejalan kaki mengalir bebasdan memungkinkan akses cepat ke peralatan keselamatan.

6. Banyak ruang penyimpanan sepanjang sekeliling ruangan dan di setiap meja.

(13)

Desain denah laboratorium 5a

Desain denah laboratorium 5b Keuntungan:

(14)

2. Bentuk kelas menawarkan lorong yang lebar sehingga memungkinkan siswa dan guru untuk bergerak dalam ruang dengan mudah.

3. Model laboratorium memungkinkan guru untuk mengamati dan mengawasi kegiatan siswa dari tengah ruangan.

4. Ruang penyimpanan yang cukup di sekitar ruangan dapat ditingkatkan dengan penambahan lemari gantung.

2.4 Peranan Tata Ruang Laboratorium

Penataan (ordering ) alat dimaksudkan adalah proses pengaturan alat di laboratorium agar tertata dengan baik. Dalam menata alat tersebut berkaitan erat dengan keteraturan dalam penyimpanan ( storing ) maupun kemudahan dalam  pemeliharaan (maintenance). Keteraturan penyimpanan dan pemeliharaan alat itu,

tentu memerlukan cara tertentu agar petugas lab (teknisi dan juru lab) dengan mudah dan cepat dalam pengambilan alat untuk keperluan kerja lab, juga ada kemudahan dalam memelihara kualitas dan kuantitasnya. Dengan demikian

 penataan alat laboratorium bertujuan agar alat-alat tersebut tersusun secara teratur, indah dipandang (estetis), mudah dan aman dalam pengambilan dalam arti tidak terhalangi atau mengganggu peralatan lain, terpelihara identitas dan presisi alat, serta terkontrol jumlahnya dari kehilangan.

Telah disebutkan sebelumnya bahwa laboratorium memiliki peran sebagai tempat dilakukannya percobaan atau penelitian. Di dalam pembelajaran sains, laboratorium berperan sebagai tempat kegiatan penunjang dari kegiatan kelas. Bahkan mungkin sebaliknya bahwa yang berperan utama dalam pembelaj aran sain adalah laboratorium, sedangkan kelas sebagai tempat kegiatan penunjang. Fungsi lain dari laboratorium adalah sebagai tempat display ata u pameran. Contohnya kita dapat menyaksikan adanya sejumlah spesimen hewan atau tumbuhan yang sengaja dipampang untuk pembelajaran. Kadang-kadang di dalam laborat orium  juga dikoleksi sejumlah spesies langka atau bahkan yang sudah punah, baik yang

mikroskopis maupun yang makroskopis

Dalam proses belajar IPA selain memperoleh konsep IPA, diharapkan memiliki sikap dan keterampilan keilmuan dalam memecahkan masalah. Dalam  proses belajar mengajar IPA, laboratorium berfungsi sebagai:

(15)

1. Sebagai sumber masalah untuk dipecahkan siswa. Masalah IPA ditemukan dari berbagai sumber, salah satunya ialah laboratorium IPA.

2. Sebagai tempat melakukan penelitian dan pemecahan masalah. 3. Tempat peragaan dan museum kecil.

4. Tempat kegiatan belajar/praktikum. 5. Sumber perpustakaan.

6. Tempat kegiatan workshop. 7. Pusat fotografi.

8. Pusat yang memiliki alat-alat duplikasi dan reproduksi.

Beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan di dalam penataan alat terutama cara penyimpanannya, diantaranya adalah :

1. Fungsi alat, apakah sebagai alat ukur ataukah hanya sebagai penyimpan  bahan kimia saja

2. Kualitas alat termasuk kecanggihan dan ketelitian 3. Keperangkatan

4.  Nilai/ harga alat

5. Kuantitas alat termasuk kelangkaannya

6. Sifat alat termasuk kepekaan terhadap lingkungan 7. Bahan dasar penyusun alat, dan

8. Bentuk dan ukuran alat 9. Bobot / berat alat

(16)

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam penggunaannya, terdapat berbagai fasilitas dan macam tata ruang laboratorium. Setiap macam-macam model tata ruang memiliki manfaat

tersendiri. Dalam menata alat-alat laboratorium juga perlu mengetahui  pertimbangan untuk menentukan cara penyimpanannya.

3.2 Saran

Sebagai calon guru IPA SMP kemungkinan besar kita akan menggunakan laboratorium dalam proses mengajar, sehingga perlu mengetahui dan memahami  pengertian laboratorium, cara kerja di dalam laboratorium, tata ruang dan tata

(17)

Daftar Pustaka

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem  Pendidikan Nasional. Kemenag (online),

(https://kemenag.go.id/file/dokumen/UU2003.pdf ), diakses 1 Februari 2018 Hadiat. 1984. Pedoman Pengelolaan Laboratorium IPA. Jakarta: Depdikbud Kancono. 2010. Manajemen Laboratorium IPA. Bengkulu: Unit Penerbitan FKIP

UNIB

Padmaningrum, Regina Tutik. 2013. Manajemen Laboratorium Kimia UNY 2013 3 Regina Tutik Padmaningrum, (Online),

(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Regina%20Tutik%20Pad maningrum%20Dra.,%20M.Si./Desain_Laboratorium_Regina.13.pdf ),

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai guru dalam mengelola labaraotorium IPA diwajibkan untuk merencanakan program kerja laboratorium dan merencanakan segala keperluan alat dan bahan yang nantinya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru tentang fungsi laboratorium dalam pembelajaran Matematika dan IPA, dan menentukan kebijakan dalam mempersiapkan calon

Tujuan dari Program Kerja Pengelola Laboratorium ini adalah sebagai guru yang diberi tugas agar mengarah kepada guru yang Propesional dan diharapkan hasil yang maksimal4. Sebagai

VETERAN Ruang Di PSPDG (GEDUNG HIJAU) RUANG LABORATORIUM RUANG.. FAAL/BIO MEDIK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi guru tentang fungsi laboratorium dalam pembelajaran Matematika dan IPA, dan menentukan kebijakan dalam mempersiapkan calon

FORMULIR BEBAS LABORATORIUM DAN RUANG BACA NAMA : NIM: PROGRAM STUDI S1/ S2/ S3 lingkari Telah mengembalikan/ menggantikan alat-alat/ zat kimia dan buku ruang baca yang dipinjam NO

Siswa tidak diperkenankan mengambil dan menggunakan alat dan bahan tanpa sepengetahuan dan petunjuk guru dan laboran 6.. Siswa dilarang menghirup dan menggunakan zat kimia berbahaya

Bukti Dokumen: daftar lengkap alat dan bahan yang ada di laboratorium beserta rincian seperti nama, jumlah, kondisi, dan lokasi.. Menyusun Jadwal Melakukan konsultasi dengan guru-guru