• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT BULAN OKTOBER TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT BULAN OKTOBER TAHUN 2014"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

 

Nomor 05 Bulan Oktober 2014

 

 

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN ANGGARAN PUSAT LINGKUP KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SULAWESI BARAT BULAN OKTOBER TAHUN 2014

Alokasi anggaran pusat yang dikelola oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat sampai dengan Oktober 2014 sebesar Rp2.609.475.414.000,- yaitu pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan (KPPN) Mamuju sebesar Rp1.945.058.028.000,- dan KPPN Majene sebesar Rp664.417.386.000,-.

Realisasi anggaran pusat sampai dengan bulan Oktober tahun 2014 baru mencapai Rp1.699.080.116.174,- atau 64,12% dari total alokasi yaitu pada KPPN Mamuju sebesar Rp1.286.557.062.237,- atau sebesar 66,14% dan realisasi anggaran KPPN Majene sebesar Rp412.523.053.937,- atau sebesar 62,09%.

Sampai dengan bulan September tahun 2014, Satker K/L dengan tingkat penyerapan anggaran paling tinggi adalah Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Mamuju (340252) yaitu sebesar 99,35%.

Tiga fungsi yang mendapat alokasi anggaran paling besar yaitu fungsi ekonomi, fungsi pelayanan umum dan fungsi pendidikan dengan alokasi pagu sebesar Rp823 miliar, Rp722 Miliar, dan Rp346 Miliar. Apabila dibandingkan dengan bulan Oktober tahun 2013, dua fungsi dari tiga fungsi yang sama juga mendapat alokasi anggaran paling besar namun dengan penurunan sebesar 11,73% dan 11,27% sedang fungsi pendidikan dengan kenaikan sebesar 17,26% (y-o-y).

Berdasarkan jenis kewenangannya, alokasi anggaran tertinggi terdapat pada DIPA dengan Kantor Daerah (KD) yaitu sebesar Rp1,060 triliun, namun tingkat penyerapan tertinggi terdapat pada DIPA Urusan Bersama (UB) sebesar 75,39%. Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2013 (y-o-y), alokasi anggaran yang tertinggi terdapat juga pada DIPA Kantor Daerah (KD) sebesar Rp1,057 triliun dan tingkat penyerapan anggaran tertinggi juga pada DIPA Urusan Bersama (UB) sebesar 67,77%.

Berdasarkan jenis belanja, alokasi anggaran tertinggi terdapat pada belanja modal dengan pagu sebesar Rp1,160 triliun (44,48%), diikuti oleh belanja barang sebesar Rp693 miliar (26,59%), dan belanja pegawai sebesar Rp432 miliar (16,59%). Namun demikian tingkat penyerapan tertinggi berada pada belanja pegawai sebesar 70,33%, sedangkan belanja barang merupakan yang terendah sebesar 64,46%.  Apabila berdasarkan bagian anggaran/kementerian negara/lembaga, alokasi anggaran

terbesar berada pada Kementerian Pekerjaan Umum sebesar Rp852 miliar, diikuti Kementerian Agama sebesar Rp323 miliar, dan Kementerian Pertanian Rp163 miliar, dengan tingkat penyerapan masing-masing sebesar 68,29%, 58,02%, dan 63,32%.

(2)

1.

Pelaksanaan Anggaran Pusat

Realisasi anggaran pusat pada lingkup Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat sampai dengan bulan September tahun 2014 telah mencapai Rp1.699.080.116.174,- atau 64,12% dari total alokasi anggaran pusat. Realisasi Anggaran Kanwil tersebut terdiri dari realisasi anggaran pada KPPN Mamuju sebesar Rp1.286.557.062.237,- atau sebesar 66,14% dan realisasi anggaran KPPN Majene sebesar Rp412.523.053.937,- atau sebesar 62,09% dari total alokasi anggaran pusat.

Tabel 1 Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan KPPN s.d Oktober 2014

Sumber: Web Monev Internal (data diolah)

Realisasi anggaran pusat mengalami peningkatan sebesar Rp222.453.856.458,- atau sebesar 14,96% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Kenaikan realisasi tersebut terjadi baik di KPPN Mamuju maupun KPPN Majene. Kenaikan realisasi anggaran pusat di kedua KPPN dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2 Kenaikan Realisasi Anggaran s.d Oktober 2014 Per KPPN

Sumber: Web Monev Internal (data diolah)

Sedang realisasi anggaran pusat berdasarkan jenis kewenangan, Urusan Bersama (UB) merupakan yang tertinggi tingkat penyerapan anggarannya yaitu sebesar Rp87.699.510.350,- atau 75,39% dari Rp116.332.405.000,- alokasi anggaran pusat yang dikelola.

Grafik 1 Keterkaitan Pagu dan Penyerapan

Sumber: Web Monev Internal (data diolah)

Kode 

KPPN Nama KPPN Pagu Realisasi

Penyerapan  (%) 059 M A J E N E        664.417.386.000      412.523.053.937 62,09% 178 MAMUJU    1.945.058.028.000  1.286.557.062.237 66,14%

Kode 

KPPN

Nama KPPN

Pagu

Realisasi September

Realisasi Oktober

Kenaikan Realisasi

Kenaikan  

(%)

059

M A J E N E

      

664.417.386.000

     

359.484.939.831

     

412.523.053.937

        

53.038.114.106

14,75%

(3)

Dari sisi akuntabilitas, besarnya anggaran tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja, mengingat pengaruh jumlah anggaran yang dikelola terhadap penyerapannya tidaklah robust.

Dari grafik juga terlihat bahwa tingkat penyerapan anggaran tertinggi diraih satker Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Mamuju (340252) yaitu sebesar 99,35% dari pagu sebesar Rp30.700.488.000,-. Sedangkan Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sulawesi Barat yang mengelola pagu terbesar yaitu Rp225.503.139.000,- tingkat penyerapan anggarannya mencapai Rp195.898.466.400 atau 86,87%.

2.

Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Fungsi

Alokasi pagu dan realisasi DIPA 2014 sampai dengan bulan Oktober tahun 2014 untuk wilayah Sulawesi Barat berdasarkan fungsi dapat dilihat dari grafik di bawah ini:

 

Grafik 2 Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Fungsi s.d Oktober 2014

Sumber: Web Monev Internal (data diolah)

Tiga fungsi yang mendapat alokasi anggaran tertinggi di Provinsi Sulawesi Barat yaitu fungsi ekonomi, fungsi pelayanan umum dan fungsi pendidikan, dengan alokasi masing-masing sebesar Rp823 miliar, Rp722 Miliar, dan Rp346 Miliar. Apabila dibandingkan dengan bulan Oktober tahun 2013, dua fungsi dari tiga fungsi yang sama juga mendapat alokasi anggaran paling besar namun dengan penurunan sebesar 11,73% dan 11,27% sedang fungsi pendidikan dengan kenaikan sebesar 17,26% (y-o-y).

Fungsi pariwisata dan budaya merupakan fungsi yang memperoleh alokasi anggaran paling rendah dengan pagu sebesar Rp 5,03 miliar. Namun jika dilihat dari tingkat penyerapan anggaran sampai dengan bulan Oktober tahun 2014 maka fungsi agama merupakan fungsi yang penyerapan anggaran paling tinggi yaitu 87,92% dan diikuti dengan fungsi pelayanan umum yaitu sebesar 75,47%. Fungsi yang tingkat penyerapan anggaran paling rendah sampai dengan Oktober tahun 2014 adalah fungsi kesehatan yang hanya sebesar 19,41%.

(4)

3.

Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Kewenangan

Alokasi pagu dan realisasi anggaran berdasarkan kode kewenangan sampai dengan bulan Oktober tahun 2014 dapat dilihat dari grafik di bawah ini.

Grafik 3 Pagu dan Realisasi Anggaran s.d Oktober 2014 Per Kewenangan

Sumber: Web Monev Internal (data diolah)

DIPA dengan kewenangan Kantor Daerah (KD) mendapatkan alokasi anggaran paling tinggi yaitu sebesar Rp1.060 miliar, diikuti DIPA dengan kewenangan Kantor Pusat (KP) yaitu sebesar Rp977 miliar. Dan jika melihat dari tingkat penyerapan anggaran sampai dengan bulan Oktober tahun 2014 DIPA Urusan Bersama (UB) merupakan yang tertinggi yaitu sebesar 64,23%.

Pada bulan yang sama tahun 2013, alokasi anggaran yang paling tinggi terdapat pada DIPA dengan jenis kewenangan Kantor Daerah (KD) dan Kantor Pusat (KP) yaitu masing-masing sebesar Rp1.057 miliar dan Rp 980 miliar. Namun tingkat penyerapan anggaran paling tinggi pada jenis kewenangan Urusan Bersama (UB) yaitu sebesar 75,39%.

4.

Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja

Pagu dan Realisasi berdasarkan jenis belanja sampai dengan bulan Agustus tahun 2014 disajikan dalam tabel di bawah ini.

(5)

Dari keempat jenis belanja tersebut, Belanja Modal merupakan jenis belanja yang mendapat alokasi anggaran terbesar sejumlah Rp1.1607.749.290.000,- atau sekitar 44,48% dari total pagu secara keseluruhan, kemudian diikuti oleh Belanja Barang sebesar Rp693.969.715.000,- atau sekitar 26,6% dari total pagu dan Belanja Pegawai sebesar Rp432.991.011.000,- atau sekitar 16,6% dari total pagu.

Namun demikian tingkat penyerapan anggaran terbesar sampai dengan bulan Oktober tahun 2014, Belanja Pegawai menempati urutan pertama yaitu dengan tingkat penyerapan sebesar 70,33%, sedangkan Belanja Modal yang mempunyai alokasi anggaran terbesar menempati urutan terakhir dengan tingkat penyerapan anggaran sebesar 62,8%.

5.

Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Kementerian/Lembaga

Untuk melihat prioritas pembangunan Pemerintah Pusat terhadap suatu wilayah dapat dilihat dari alokasi anggaran berdasarkan Kementerian/Lembaga (K/L). Terdapat 40 K/L yang menjadi tanggung jawab Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat. Dari 40 K/L di lingkup kerja Kanwil DJPBN Provinsi Sulbar berikut disajikan data pagu dan realisasi dari 10 K/L yang mendapat alokasi dana paling besar pada tahun anggaran 2014 ini.

Grafik 5 Pagu dan Realisasi Anggaran s.d Oktober 2014 Berdasarkan K/L

Sumber: Web Monev Internal (data diolah)

Kementerian Pekerjaan Umum merupakan Bagian Anggaran yang paling banyak mendapat alokasi anggaran (Rp852 miliar) diikuti Kementerian Agama (Rp323 miliar) dan Kementerian Pertanian (Rp163 miliar). Dari 10 K/L dengan pagu terbesar yang tingkat penyerapannya tertinggi sampai dengan bulan Oktober tahun 2014 adalah Kementerian ESDM yaitu sebesar 89,6%, sedangkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Agama tingkat penyerapannya adalah 68,3% dan 58,02%.

(6)

6.

Alokasi Pagu dan Realisasi Anggaran Satuan Kerja yang Berpengaruh Besar

Berikut disajikan 10 Satker K/L dengan alokasi pagu terbesar beserta tingkat penyerapan anggarannya di lingkup kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulbar sampai dengan bulan September Tahun 2014.

Tabel 3 Alokasi Pagu dan Realisasi Satker Dengan Alokasi Pagu Terbesar s.d Oktober 2014

Sumber: Web Monev Internal (data diolah)

Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sulbar (498667) merupakan satker yang mendapat alokasi anggaran pusat paling besar yaitu sebesar Rp225.503.139.000,- dengan tingkat penyerapan anggaran yaitu sebesar 86,87% diikuti satker SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air Pompengan-Jeneberang Provinsi Sulawesi Barat dengan alokasi pagu sebesar Rp193.368.912.000,- dengan tingkat penyerapan anggaran yaitu sebesar 71,43%.

Berdasarkan kewenangan DIPA Dana Dekonsentrasi (DK), di Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulbar terdapat 65 Satker K/L DK. Dari 65 Satker K/L dengan kewenangan DIPA DK, berikut disajikan 10 Satker K/L dengan tingkat realisasi anggaran tertinggi dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4 10 Satker K/L Kewenangan DK Dengan Penyerapan Tertinggi s.d Oktober 2014

Sumber: Web Monev Internal (data diolah)

Dari 65 Satker K/L dengan kewenangan DIPA DK tersebut, Satker Badan Pendidikan dan Latihan Provinsi Sulawesi Barat (3400171) yang mendapat alokasi pagu sebesar Rp200.000.000,- sampai dengan bulan Oktober 2014 menduduki peringkat pertama jika melihat tingkat penyerapan/ realisasi anggarannya yaitu sebesar 95,15% diikuti Satker Kantor Arsip Daerah Prov. Sulawesi Barat (340086) dengan tingkat penyerapan anggarannya sebesar 94,25% dan Satker Dinas Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat (340160) dengan tingkat penyerapan anggarannya sebesar 90,91%.

No Kode 

Satker Nama Satker Pagu Realisasi

Penyerapan  (%) 1 498667 PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH II PROVINSI SULBAR      225.503.139.000    195.898.466.400 86,87% 2 498329 SNVT PELAKSANAAN JARINGAN SUMBER AIR POMPENGAN‐JENEBERANG  PROVINSI SULAWESI BARAT        193.368.912.000    138.115.656.123 71,43% 3 498666 PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I PROVINSI SULBAR      164.519.647.000      79.111.919.138 48,09% 4 447272 LISTRIK PERDESAAN SULAWESI BARAT        80.677.273.000      72.454.708.700 89,81% 5 419682 KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. POLMAS        71.082.636.000      35.542.689.792 50,00% 6 340448 BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KAB.  POLEWALI MANDAR          62.097.285.000      43.350.186.000 69,81% 7 466235 PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN AIR MINUM SULAWESI BARAT 59.847.893.000                37.410.870.361 62,51% 8 664772 KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI SULAWESI BARAT        53.507.027.000      30.536.443.810 57,07% 9 498327 SNVT PELAKSANAAN JARINGAN PEMANFAATAN AIR POMPENGAN‐ JENEBERANG PROVPINSI SULAWESI BARAT          51.443.642.000      35.590.604.803 69,18% 10 427605 BALAI PENGELOLAAN DAS LARIANG MAMASA        51.337.309.000      23.987.291.446 46,72%

(7)

Berdasarkan kewenangan DIPA Kantor Pusat (KP) di lingkup kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulbar terdapat 18 K/L. Berikut 10 Satker K/L KP dengan tingkat penyerapan tertinggi.

Tabel 5 Penyerapan 10 Satker K/L Kewenangan s.d Oktober 2014

Sumber: Web Monev Internal (data diolah)

Dari 18 Satker K/L dengan kewenangan DIPA KP tersebut, Satker Listrik Perdesaan Sulawesi Barat (447272) merupakan Satker K/L dengan kewenangan DIPA KP yang tingkat penyerapannya tertinggi sampai dengan bulan Oktober tahun 2014 yaitu 89,81% atau mengalami kenaikan sebesar 12,79% jika dibandingkan dengan bulan September tahun 2014 dengan alokasi pagu anggaran sebesar Rp 80.667.273.000.000,-, diikuti oleh Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sulbar (498667) dengan tingkat penyerapan yaitu 86,87% atau mengalami kenaikan kinerja penyerapan anggaran sebesar 1,38% jika dibandingkan dengan bulan September tahun 2014 dengan alokasi pagu anggaran sebesar Rp225.503.139.000,- dan Satker Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Sulawesi Barat (466299) dengan tingkat penyerapan yaitu 79,50% atau mengalami peningkatan sebesar 13,15% dengan pagu anggaran sebesar Rp 33.327.595.000,-.

Apabila melihat dari Satker K/L dengan jenis kewenangan DIPA Kantor Daerah (KD) terdapat 130 Satker K/L di lingkup kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulbar. Dari 130 Satker K/L tersebut berikut ditampilkan 10 Satker K/L dengan tingkat penyerapan anggaran tertinggi.

Tabel 6 10 Satker K/L KD Dengan Realisasi Anggaran Tertinggi s.d Oktober 2014

Sumber: Web Monev Internal (data diolah)

Dari 130 Satker K/L dengan kewenangan DIPA KD tersebut, Satker Pengadilan Agama Majene (309092) merupakan Satker K/L dengan Kewenangan KD yang tingkat penyerapan anggarannya tertinggi yaitu 98,60% dengan pagu anggaran sebesar Rp21.525.000,-, diikuti Satker Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mamasa (653796) dengan tingkat penyerapan anggaran yaitu 96,26% dengan pagu anggaran yang dikelola sebesar Rp1.643.595.000,- dengan tingkat penyerapan anggaran yaitu 98,18% dengan pagu anggaran yang dikelola sebesar

(8)

Rp1.286.423.000,- dan Satker Kantor Kementerian Agama Kabupaten Polmas (419681) dengan tingkat penyerapan anggaran yaitu 95,19% dengan pagu anggaran yang dikelola sebesar Rp5.784.673.000,-. Satker Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Barat (664773) dan Satker Kantor Rumah Tahanan Kelas IIB Pasang Kayu (683422) setelah selesainya langkah-langkah penghematan dan pemotongan belanja Kementerian/Lembaga (Self Blocking) terdapat perubahan alokasi anggaran pusat yang dikelola yang menyebabkan pagu minus karena jumlah alokasi anggaran menjadi lebih kecil dari realisasi yang sudah terjadi yang terjadi.

Jika melihat dari Satker K/L dengan kewenangan DIPA Tugas Perbantuan (TP), terdapat 72 Satker K/L dengan kewenangan tersebut. Dari ke 72 Satker K/L tersebut berikut disajikan 10 Satker K/L dengan tingkat penyerapan anggaran tertinggi.

Tabel 7 10 Satker K/L TP Dengan Realisasi Anggaran Tertinggi s.d Oktober 2014

Sumber: Web Monev Internal (data diolah)

Dari 10 Satker K/L dengan kewenangan DIPA TP sampai dengan bulan September tahun 2014, Satker Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Mamuju (340252) menduduki peringkat pertama untuk Satker K/L dengan kewenangan TP yang tingkat penyerapan anggarannya tertinggi yaitu 99,35% dengan pagu anggaran yang dikelola sebesar Rp30.700.488.000,- diikuti oleh Satker Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Mamuju (340411) yaitu 98,51% dengan pagu anggaran yang dikelola sebesar Rp562.510.000,- dan satker Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Barat (340146) yaitu 98,51% dengan pagu anggaran yang dikelola sebesar Rp21.121.200.000,-. Satker Dinas Kelautan dan Perikanan Prov.Sulawesi Barat (340152) setelah selesainya langkah-langkah penghematan dan pemotongan belanja Kementerian/Lembaga (Self Blocking) terdapat perubahan alokasi anggaran pusat yang dikelola yang menyebabkan pagu minus karena jumlah alokasi anggaran menjadi lebih kecil dari realisasi yang sudah terjadi yang terjadi.

Satker K/L dengan kewenangan DIPA Usaha Bersama (UB) di lingkup kerja Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat berjumlah 7 Satker. Berikut data satker-satker tersebut.

(9)

Tabel 8 Kinerja Penyerapan Anggaran Satker K/L Kewenangan DIPA UB s.d Oktober 2014

Sumber: Web Monev Internal (data diolah)

Dari 7 Satker K/L dengan kewenangan DIPA UB tersebut, Satker Pembangunan Infrastruktur Kab.Majene (505071) dan Satker Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kab. Polewali Mandar (505090) merupakan Satker K/L dengan wewenangan UB yang tingkat penyerapan anggaran paling tinggi yaitu 100% dengan pagu anggaran yang dikelola sebesar Rp997.500.000,- dan Rp997.500.000,-, diikuti Satker Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintah Desa, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kab.Majene (340180) yaitu 95,92% dengan pagu anggaran yang dikelola sebesar Rp13.175.737.000,-.

7.

Satuan Kerja Yang Memerlukan Perhatian Khusus

Terdapat 292 DIPA satker K/L yang dikelola oleh Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat. Dari 292 satker tersebut sampai dengan Oktober 2014 terdapat 19 satker yang belum terdapat realisasi (realisasi nol). Berikut rincian ke 19 satker tersebut.

Tabel 9 Satuan Kerja Dengan Realisasi Anggaran Nol s.d Oktober 2014

 

 

Diterbitkan oleh:

Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Barat Gedung Keuangan Negara Mamuju Lantai III

Jl. Soekarno Hatta Mamuju Sulawesi Barat 91511 Telp. (0428) 2325023, 2325034 Faks. (0428) 2325033

Gambar

Tabel 2 Kenaikan Realisasi Anggaran s.d Oktober 2014 Per KPPN
Grafik 2 Pagu dan Realisasi Anggaran Berdasarkan Fungsi s.d Oktober 2014 Sumber: Web Monev Internal (data diolah)
Grafik 3 Pagu dan Realisasi Anggaran s.d  Oktober 2014 Per Kewenangan Sumber: Web Monev Internal (data diolah)
Grafik 5 Pagu dan Realisasi Anggaran s.d Oktober 2014 Berdasarkan K/L Sumber: Web Monev Internal (data diolah)
+5

Referensi

Dokumen terkait

(2006) bahwa seiring dengan ukuran perusahaan mengalami peningkatan, kemungkinan bahwa jumlah konflik agensi juga meningkat dan ini mungkin akan meningkatkan

Dari hasil penelitian dan perhitungan tersebut maka dapat diperoleh informasi yaitu (1) pembelajaran berbasis proyek berbantuan Schoology tuntas secara klasikal, (2) rata

a) Yang dimaksud dengan kaki adalah suatu bagian robot yang bila bergerak dengan pola dan urutan tertentu bersama-sama dengan kaki-kaki lainnya, dapat menggerakan dan

Namun bagaimana saudara/i kita para anak yatim dan dhuafa di luar sana yang tidak dapat merayakan keceriaan Lebaran dengan keluarga karena mereka yatim atau karena mereka tidak

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b serta untuk melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) huruf e Peraturan

Pada 15-20 Mei 2012, Tim Desa Dharma Ehipassiko melakukan kunjungan ke Banyuwangi dan Blitar untuk mensosialisasikan program Desa Dharma kepada umat di tiap wihara yang

62 Risk assessment of the privacy of information held on?. 63 Risk assessment of on

Dalam penelitian ini dilakukan pengetesan kuat tekan 30 benda uji batu bata yang diambil secara random pada 6 lokasi pembuatan dari Bangsal Mojosari Kabupaten Mojokerto