• Tidak ada hasil yang ditemukan

Husnul Hakim ( ) Pembimbing : Ahmad Saikhu, S.Si, MT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Husnul Hakim ( ) Pembimbing : Ahmad Saikhu, S.Si, MT"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Husnul Hakim (5106100101) Pembimbing : Ahmad Saikhu, S.Si, MT

(2)

 Penjadwalan

job-shop

merupakan masalah

yang kompleks untuk diselesaikan.

 Pendekatan dalam menyelesaikan

penjadwalan job-shop :

- Analitis  dengan model matematis. - Heuristik  dengan menerapkan

dispatching rules.

(3)

Fuzzy rule base

sehingga diperoleh metode

penjadwalan adaptif.

 Kenapa adaptif ?

 pemilihan

control vector

BERDASARKAN

(4)

 Implementasi MATLAB 7.0

Job-shop

terdiri dari empat

workcenter

yaitu

area pemotongan, area pembengkokan, area permesinan, dan area pengelasan.

(5)

 Mengimplementasikan metode

fuzzy rule

base

pada kasus

job-shop

dengan penjadwalan adaptif.

 Memperoleh perbandingan

flow-time

antara

beberapa skenario pada implementasi

fuzzy

rule base

pada kasus

job-shop

dengan

(6)

Karakteristik :

◦ Jobs : J={J1,J2,...,Jn}

◦ Ada resource (mesin) R={R1 , R2,..., Rn }

◦ Operasi : Oi = O1i, O12,..., Oni

◦ Waktu proses λ =λ1, λ2 ,..., λn ◦ Presedences  urutan operasi

(7)

Dispatching rules

 menentukan urutan

job

. Berikut ini adalah beberapa contoh dari

dispatching rules

.

◦ FIFO (First In First Out)

◦ SPT (Shortest Processing Time) ◦ LPT (Longest Processing Time) ◦ Random

(8)

 Latar belakang lahirnya

 banyaknya fenomena yang bersifat samar

/serba tidak

 Pada kenyataannya, tidak ada tepat 100%

(9)

 Logika fuzzy  memberi nilai spesifik pada

setiap nilai antara

true

atau

false

dengan menentukan fungsi keanggotaan

(

membership function).

 Input diberi nilai 0 sampai 1, sehingga

memungkinkan bagi suatu persamaan memiliki nilai true dan false secara

(10)

Fuzzy rule base

berisi pernyataan-pernyataan

logika

fuzzy

yang berbentuk

pernyataan-pernyataan

IF-THEN

. Bentuk umum dari

fuzzy

rule base

adalah :

“If x

1

is A

11

and x

(11)

 Peranan

- Menentukan

control vector

yang tepat untuk

state vectors

dalam

subspace

.

 Pemilihan

control vector

melalui 2 tahapan

utama yaitu :

a. Knowledge Acquisition Phase b. Decision Making Phase

(12)
(13)

Control vectors

adalah vektor yang berisi

bobot dari penggunaan

dispatching rules

yang digunakan, yaitu NPT, dan NUNQ.

NPT  Normalized Processing Time

NUNQ  Normalized Urgency of Next

(14)

 Dari

control vector

dapat diperoleh

priority

index

job ke-k pada workcenter ke-s dengan rumus :

c1 c2 c3 c4

0 1 0 1

(15)

Priority Index

menentukan prioritas job untuk

dikerjakan pada suatu

workcenter

.

 Contoh : digunakan

control vector 1

:

Priority (k,s) = Σi wi x Criterioni(k,s)

Priority (k,s) = 0xNUNQ + (-1)*NPT

 Job dengan

priority

lebih tinggi akan

(16)

State Vectors

berisi

states variables.

 Merupakan variabel-variabel yang

menunjukkan keadaan sistem.

State variables

yang dipilih :

x

1

:

NPT maksimum dari antrian

x

2 : NUNQ maksimum dari antrian

x

3 : NPT minimum dari antrian

(17)

 Pada tahap ini dikumpulkan data dan

dilakukan proses fuzzifikasi.

 Proses fuzzifikasi yang dilakukan adalah

menggunakan bilangan fuzzy K=3.

(18)

 Untuk membangun

rule

pada

knowledge

acquisition phase

dilakukan perhitungan : - Degree of Effectiveness

- Cumulative Scores - Degree of Suitability

(19)

Menghitung derajat kekuatan dari

control

vector dengan rumus :

(PV

worstxp

- PV

cxp

)

DE

cxp

=

(PV

worstxp

- PV

(20)

 Menghitung nilai efektivitas dari semua

control vector untuk semua

subspace,

dengan rumus:

β(c|A

K

(21)

 Menghitung kekuatan control vector untuk seluruh

subspace, dengan rumus : β(c|AK ij...v)- βij...v DS(c|AK ij..v )= Maxt{β(t|AK ij..v)} Σt=1q β(t|AK ij..v) βij...v = q

 Control vector yang memiliki nilai degree of suitability

maksimal, merupakan control vector yang paling optimal untuk

(22)

 Dengan terpilihnya masing-masing satu

control vector

terbaik untuk tiap

subspace

maka dapat dibangun

rule base :

“Jika x

1

= .... x

2

= .... x

3

= .... x

4

= .... Maka

(23)

 Tahap ini adalah tahap penentuan

control

(24)

 Rata-rata waktu pengerjaan pada setiap

workcenter

& antrian diperoleh melalui proses simulasi.

Generate random number

dengan distribusi

TRIANGULAR (0.9, 1, 1.1) untuk pengali waktu pengerjaan di tiap

workcenter

dan untuk jumlah antrian di setiap

workcenter

.

(25)

 Input : p x1 x2 x3 x4 PVC1 PVC2 PVC3 PVC4 1 0.00 0.00 0.26 0.00 38.38 38.68 39.80 39.76 2 0.55 0.59 1.00 0.70 42.85 43.20 44.78 44.48 3 0.14 0.45 0.44 0.28 39.91 40.22 41.22 41.50 4 0.19 0.41 0.58 0.43 40.90 41.23 42.82 42.52 5 0.00 0.00 0.26 0.06 39.14 38.92 39.44 40.03 6 0.42 0.55 0.67 0.55 41.37 41.68 43.43 43.11 7 0.01 0.18 0.33 0.21 39.68 40.03 41.51 41.24 8 0.08 0.09 0.14 0.09 38.78 39.07 40.52 40.22 9 0.00 1.00 1.00 1.00 44.89 45.20 46.81 46.45 10 0.27 0.41 0.54 0.53 41.30 41.61 43.21 42.90

(26)

 Degree of Effectiveness 1 0.787 0 0.0258 1 0.815 0 0.153 1 0.807 0.175 0 1 0.827 0 0.159 0.807 1 0.534 0 1 0.849 0 0.155 1 0.805 0 0.148 1 0.836 0 0.176 1 0.836 0 0.185 1 0.836 0 0.161

(27)

Cumulative Scores

Uji Coba-Skenario 1(cont)

1.36 0.228 0.00015 9 1.32 0.441 0.00454 0.00264 0.0215 0.00045 5 1.24 0.206 0.00014 5 1.22 0.381 0.00381 0.00221 0.0179 0.00038 1 0.229 0.03 2.59e-005 0.249 0.036 9 2.86e-005 4.78e-005 6.68e-006 5.45e-009 0.1 0.029 1 1.3e-005 0.078 7 0.056 5 0.00071 6 0.00039 5 0.0034 4 7.57e-005

(28)

0.462 0.373 -0.37 -0.465 0.459 0.363 -0.409 -0.413 0.461 0.373 -0.376 -0.457 0.457 0.381 -0.354 -0.484 0.481 0.345 -0.435 -0.391 0.499 0.338 -0.495 -0.343 0.499 0.336 -0.483 -0.352 0.502 0.334 -0.498 -0.338 0.499 0.336 -0.501 -0.335 ... ... ... ... ... ... ... ... 0.508 0.322 -0.492 -0.338 0.508 0.323 -0.492 -0.339 0.508 0.324 -0.492 -0.339

(29)

Rules:

 “Jika x1 kecil, x2 kecil, x3 sedang, x4 besar

gunakan control vector ke-1 “

 ...

 “Jika x1 besar, x2 besar, x3 besar, x4 besar

(30)

Decision Making Phase

 Diinputkan

current vector

:

0.8385 0.5681 0.3704 0.7027

x1 x2 x3 x4

 Hasil :

DA =

0.5025 0.3344 -0.4754 -0.3611

 Decision : Kontrol Vector untuk current state

(31)

 Input p x1 x2 x3 x4 PVC1 PVC2 PVC3 PVC4 1 0,24 1,00 1,00 0,37 44,80 44,81 44,85 44,84 2 0,08 0,40 0,45 0,17 41,22 41,23 41,26 41,26 3 0,25 1,00 1,00 1,00 55,67 55,68 55,73 55,72 4 0,11 0,31 0,31 0,29 43,43 43,44 43,48 43,48 5 0,35 0,60 0,58 0,53 47,63 47,64 47,68 47,64 6 0,37 0,80 0,93 0,77 51,94 51,94 52,00 51,99 7 0,04 0,40 0,38 0,15 37,25 37,25 37,29 37,28 8 0,00 0,00 0,00 0,00 38,29 38,29 38,33 38,32 9 0,23 1,00 0,89 0,85 56,25 56,24 56,29 56,28

(32)

 Rule

... ...

23. Jika x1 kecil, x2 besar, x3 sedang, x4 sedang gunakan control vector ke-1

24. Jika x1 kecil, x2 besar, x3 sedang, x4 besar gunakan control vector ke-2.

... ...

78. Jika x1 sedang, x2 besar, x3 sedang, x4 besar gunakan control vector ke-2

79. Jika x1 besar, x2 besar, x3 besar, x4 kecil gunakan control vector ke-1

(33)

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 0 2 4 6 8 10 12 Fl ow T im e

State Vectors

Ke-Flow Time

Triangular Normal

(34)

 Fuzzy rule base dapat diimplementasikan untuk

kasus job-shop.

 Penggunaan distribusi yang berbeda, yaitu

TRIANGULAR dan NORMAL untuk waktu proses suatu entitas pada workcenter mempengaruhi flow-time

dari job-shop.

 Pada saat dilakukan uji coba, rule yang menunjuk

control vector 1 yaitu (0,-1) sebagai control vector

untuk suatu subspace lebih dominan dibandingkan dengan control vector lainnya. Ini menunjukkan

bahwa untuk job-shop dengan karakteristik seperti yang diujicobakan, NPT lebih banyak digunakan

dibandingkan dengan penggunaan kombinasi antara NUNQ-NPT yang diwakilkan oleh control vector

(35)

 Penggunaan simulasi bukan hanya untuk dasar

dalam pembangkitan bilangan acak, tetapi

benar-benar dilakukan untuk menilai performa dari control vector. Dengan

demikian, penghitungan prioritas juga dapat

langsung dilakukan dengan simulasi tanpa harus dihitung berdasarkan bilangan acak yang

dibangkitkan.

 Gunakan kombinasi control vector selain control

vector yang digunakan pada tugas akhir ini.

 Untuk kriteria performa selain flow-time dapat

digunakan dispatching rules yang lain selain NUNQ dan NPT.

(36)

Referensi

Dokumen terkait

Terkait dengan hal tersebut, maka data yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah data unit kerja, data jabatan, data privat karyawan serta data – data lain yang dapat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa primer spesifik H5 yang digunakan dalam metode RT-PCR untuk mendeteksi virus AI dapat mengamplifikasi sampel lapang dengan keberhasilan

Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Lingkungan III Pulau Brayan Darat II Medan dan Kelompok Tani Purnakaryawan Desa Manunggal Deli Serdang

• Apabila terdapat keterlambatan setoran bulanan lebih dari 6 (enam) bulan, maka rekening TAKA OCBC NISP akan ditutup otomatis dan setoran bulanan yang telah

Karya Prayer Yosua Ari Tonang; mahasiswa pendidikan sejarah (FKIP USD) angkatan 2017 Setelah perdebatan yang panjang, maka diputuskan bahwa jangkauan gerak Budi Utomo

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap kepemimpinan transformasional dan dampaknya terhadap

Hasil dari faktor yang mempengaruhi perkembangan moral peserta didik di SMP Negeri 1 Pulau Punjung Kabupaten Dharmasraya dilihat dari faktor situasional digolongkan

Pada momen ini tampak sutradara telah menentukan aturan permainan fi lm, bahwa kehidupan masyarakat saat itu dikatakan se- bagai masa kegelapan, dan Ahmad Dahlan bayi adalah