• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI. yang dilakukan anak setelah mendapatkan latihan-latihan. Jadi kemampuan anak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN TEORI. yang dilakukan anak setelah mendapatkan latihan-latihan. Jadi kemampuan anak"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

9 BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Kemampuan Membaca Cerita Kepahlawanan

Kemampuan atau bakat merupakan kemampuan anak dalam pengamatan, kekuatan, kecepatan, ketelitian, keluwesan, cara berpikir, ingatan dan evaluasi yang dilakukan anak setelah mendapatkan latihan-latihan. Jadi kemampuan anak dapat dilihat dari rasa keingintahuan dan rasa suka, kreatifitas yang dimiliki anak terhadap sesuatu, terutama dalam membaca cerita pahlawan.

Kemampuan membaca cerita pahlawan di SD, jika hanya disampaikan melalui ceramah akan sulit diterima oleh siswa dan membosankan. Dalam hal ini diperlukan oleh seorang guru untuk mempertimbangkan model pembelajaran lain yang efektif dan tepat. Model pembelajaran adalah pola-pola kegiatan tertentu dalam kegiatan pembelajaran yang merupakan kombinasi yang tersusun dari bagian atau komponen untuk mencapai tujuan pembelajaran yang terdiri dari unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi (Sudrajat, 2012).

Model yang didasarkan pada teori belajar dan model-model pembelajaran alternatif lainnya yang dikembangkan dalam kerangka pelaksanaan kurikulum berbasis kompotensi yang kemudian disempurnakan menjadi kurikulum yang di sempurnakan dan dioprasionalisasikan menjadi kurikulum tingkat satuan pendidikan (Trianto, 2007).

Menurut Zulaecha Ngiu pengertian permainan kartu cerita kepahlawanan adalah permainan yang berhubungan dengan kartu cerita pahlawan yang

(2)

10 dimaksudkan untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme.

Ada pula pendapat lain menurut Akhmat Sudrajat (2012) menghubungkan kemampuan dengan kata kecakapan. Setiap individu memiliki kecakapan yang berbeda-beda dalam melakukan suatu tindakan. Kecakapan ini mempengaruhi potensi yang ada dalam diri individu tersebut. Proses pembelajaran mengharuskan siswa mengoptimalkan segala kecakapan yang dimiliki.

Sebelum sampai pada masalah membaca cerita pahlawan di sekolah dasar, terdapat beberapa definisi membaca yang dikemukakan para ahli. Menurut Tarigan (dalam Halid, 2001: 2) membaca adalah sebagai suatu metode yang kita pergunakan untuk berkomunikasi dengan diri kita sendiri dan kadang-kadang dengan orang lain. Yang dimaksud adalah mengkomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada lambang-lambang tertulis atau tersurat. Alinea baru (1983: 2) mengungkapkan membaca yaitu “Proses memperoleh pesan yang disampaikan oleh seseorang penulis melalui tulisan.Membaca cerita pahlawan merupakan suatu kesatuan kegiatan yang terpadu mencakup beberapa kegiatan seperti mengenali para pahlawan serta perjuangan para pahlawan, serta menarik kesimpulan mengenai maksud bacaan. Harjasujana (2002: 36) memandang membaca cerita pahlawan sebagai suatu proses untuk memahami makna suatu cerita

Kesimpulan menurut saya bahwa pembelajaran model bermain kartu cerita akan menambah pengetahuan siswa akan arti perjuangan para pahlawan serta jiwa

(3)

11 nasionalisme akan tertanam sejak dini pada peserta didik. Untuk itu pembelajaran bermain kartu cerita

2.1.1 Tahapan Proses Belajar Membaca Cerita Kepahlawanan

Grainger (2003, h. 185) menyebutkan adanya tiga tahapan dalam proses membaca cerita kepahlawanan. Tahap prabaca dapat dilihat dari kesiapan anak untuk memulai pengajaran formal dan tergantung pada kesadaran fenomis anak. Anak yang dinyatakan siap kemudian akan melalui tahap pertama dalam proses membaca cerita kepahlawanan hingga proses pengenalan nilai-nilai pancasila .

Tahap pertama adalah , anak kelas I11 mengambil satu buah kartu ceita kepahlawan yang berurutan perorang. Kemudian setelah mendapat kartu cerita di bacakan di depan kelas isi dari pada kartu cerita pahlawan bergantian dengan kartu cerita yang sudah di bagi masing-masing siswa.membaca cerita pahlawan pada kelas 111 lebih mendekatkan siswa pada nilai-nilai nasionalisme.

Tahap kedua adalah, pada tahap ini membaca cerita kepahlawanan memperoleh lebih banyak pengetahuan tentang bagaimana rasa nasionalismena,pengorbanan para pahlawan yang membela bangsa dan negara,rela berkorban serta menanamkan rasa cinta tanah Air pada diri siswa terutama menanamkan rasa tanggung jawab,nilai-nilai pancasila serta sikap nasionalisme pada siswa .membagikan kartu cerita pahlawan pada siswa dengan harapan siswa memahami cerita pahlawan serta mampu menghargai pengorbanan dari pahlawan yang berjuang demi bangsa dan Negara.dengan menggunakan kartu cerita pahlawan.

(4)

12 Mercer (Abdurrahman, 2002: 201) membagi tahapan membaca cerita pahlawan menjadi lima, yaitu :

a. Kesiapan membaca cerita pahlawan b. Membaca permulaan cerita

c. Keterampilan membaca cepat d. Membaca luas

e. Membaca yang sesungguhnya

Melalui tahapan membaca cerita kepahlawanan ini siswa harus benar-benar siap dan telah memiliki kemampuan membaca sehingga dapat membaca dengan menggunakan intonasi dan membaca sesungguhnya dan dapat membangkitkan minat dan pada ahirnya siswa memiliki kemampouan membaca cerita kepahlawanan.olehnya itu dapat diambil tahap pertama dan kedua dalam meningkatkan kemampuan anak dalam membaca cerita pahlawan dengan pemahaman nilai-nilai pancasila dan sikap nasionalisme.

2.1.2 Kegiatan Membaca Cerita Pahlawan

Kegiatan membaca cerita pahlawan antara lain: membaca kartu cerita pahlawan,membaca dialog.

1) Membaca kartu cerita

Wacana cerita pahlawan biasanya berisi cerita tentang informasi yang mencakup peristiwa, kapan terjadinya peristiwa, bagaimana dan apa penyebab peristiwa dalam kartu cerita pahlawan.

(5)

13 Dialog berarti percakapan dalam kejadian cerita dan sebagainya, dalam bentuk percakapan antara dua tokoh atau lebih. Salah satu wujud percakapan antara dua tokoh atau lebih .

2.2 Permainan Kartu Cerita Pahlawan

2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran Bermainan Kartu Cerita Pahlawan Permainan (games), populer dengan berbagai sebutan antara lain pemanasan (ice-breaker) atau penyegaran (energizer). Arti harfiah ice-breaker adalah ‘pemecah es’, Jadi, arti pemanasan dalam proses belajar adalah pemecah situasi kebekuan fikiran atau fisik peserta. Sedangkan bermainan kartu cerita pahlawan adalah permainan yang berhubungan dengan kartu cerita pahlawan yang dimaksudkan untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme. Karakteristik permainan adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (fun) serta serius tapi santai (sersan). Permainan digunakan untuk penciptaan suasana belajar dari pasif ke aktif, dari kaku menjadi gerak (akrab), dan dari jenuh menjadi riang (segar). Model pembelajaran ini diarahkan agar tujuan belajar dapat dicapai secara efisien dan efektif dalam suasana gembira meskipun membahas hal-hal yang sulit atau berat. Sebaiknya permainan digunakan sebagai bagian dari proses belajar, bukan hanya untuk mengisi waktu kosong atau sekedar permainan,Tetapi belajar sambil bermain kartu cerita pahlawan yang bermanfaat meningkatkan nasionalisme dan nilai-nilai pancasila. kemudian ditarik dalam proses refleksi untuk menjadi hikmah yang mendalam (Prinsip, nilai, atau pelajaran-pelajaran). Wilayah perubahan yang dipengaruhi adalah ranah sikap-nilai. Seperti permainan kartu cerita pahlawan

(6)

14 dalam pembelajaran membaca cerita pahlawan permulaan bagi siswa di kelas rendah.

2.2.2 Tahap-Tahap Permainan Kartu Cerita tentang Kepahlawanan

Cara terbaik untuk membantu siswa dalam mengenal para pahlawan serta pengorbanan para pejuang bangsa terutama dapat menanamkan sikap patriotisme dan nilai-nilai pancasila pada siswa sejak dini adalah dengan mengajari membaca cerita pahlawan. Permainan kartu cerita pahlawan dapat memberikan sesuatu situasi belajar yang santai dan informal dari ketegangan dan kecemasan. Siswa dapat aktif.

Adapun langkah-langkah dalam permainan kartu cerita pahlawan adalah : a. Memilah-milaih cerita pahlawan

b. Membagikan nomor undian yang menunjukan kartu cerita seperti dalam pencabutan arisan .

c. Yang mendapat nomor undian memiliki kartu cerita sesuai nomor undian. d. Mengajak siswa membaca cerita pahlawan yang ada pada kartu cerita

pahlawan

e. Guru memberikan fedback mengenai inti cerita dan kemampuan membaca kemudian menyanyikan lagu kebangsaan.

2.2.3 Kekuatan dan Kekurangan Permainan Kartu Cerita Pahlawan

Media kartu cerita pahlawan merupakan salah satu contoh media grafis. Karena media grafis diantaranya mengandung pengungkapan kata-kata dan gambar. Dimana media kartu cerita pahlawan terdiri dari cerita masing-masing pahlawan.

(7)

15 Kekuatan dan kelemahan media kartu cerita adalah sebagai berikut : 1. Kekuatan Media Kartu Cerita Pahlawan

a. Merupakan media yang tahan lama b. Konkrit

c. Menarik perhatian siswa

d. Siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran e. Melatih konsentrasi dan ketelitian siswa

f. Memiliki unsur permainan

g. Siswa semakin terampil dan cepat dalam menyerap bahan atau materi pembelajaran

2. Kelemahan Media Kartu Cerita Pahlawan

a. Untuk mengadakan media ini dibutuhkan biaya yang relatif mahal sehingga tidak semua sekolah mampu mengaplikasi Media Bab dalam Membutuhkan waktu yang cukup banyak untuk menyiapkannya sebelum pembelajaran dimulai.

2.3. Meningkatkan Minat Belajar Siswa Melalui Cerita-Cerita Kepahlawanan.

Upaya guru didalam membelajarkan siswa pada jenjang kelas rendah sangat membutuhkan kesabaran dan strategi seorang guru di dalam memberikan pemahaman kepada siswa. Salah satu strategi yang ditempuh oleh guru adalah dengan memberikan gambar-gambar pahlawan. Memperlihatkan gambar kepada siswa akan menambah minat belajar siswa untuk mempelajari sesuatu. Pembelajaran dengan memberikan gambar kepahlawanan akan memberi manfaat

(8)

16 dalam pembentukan karakter siswa, diantaranya karakter yang akan terbentuk adalah cinta kepada pahlawan dan rasa nasionalisme.

Model pembelajaran dengan menggunakan kartu cerita kepahlawanan akan lebih menarik minat bagi siswa untuk melatih kemampuan membaca. Apalagi kalau dikolaborasi dengan model kartu cerita pahlawan. Apabila model ini dilakukan guru pada siswa akan membantu memudahkan siswa mengenal pahlawan dan nilai-nilai pancasila, karena siswa belajar dalam suasana kegembiraan.

Membelajarkan siswa pada kelas rendah sangat dibutuhkan kreativitas guru didalam melaksanakan pembelajaran pada siswa, karena pada kelas rendah siswa baru memulai dengan sesuatu yang baru, siswa pada posisi kelas rendah lebih mudah mempelajari dengan hal-hal yang kongkrit dan bukan yang abstrak. Oleh karenanya pembelajaran pada kelas rendah harus dibedakan dengan kelas tinggi.

Pendekatan pembelajaran bagi siswa kelas rendah bila dikaji berdasarkan teori pembelajaran, ada yang dikenal dengan pendekatan pembelajaran induktif yang bertujuan untuk memudahkan cara belajar siswa usia SD, dan oleh karena itu memerlukan beberapa contoh dan media. Semakin banyak media yang digunakan akan semakin mendukung terjadinya proses pembelajaran.

Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pembelajaran dengan pendekatan induktif dijelaskan sebagai berikut :

1. pertama, guru memimilih konsep, media,yang akan disajikan dengan pendekatan induktif;

(9)

17 2. kedua, guru menyajikan cerita-cerita pahlawan, prinsip, atau aturan yang memungkinkan siswa memperkirakan sifat umum yang terkandung dalam kartu cerita pahlawan.

3. Ketiga;, guru menyusun pernyataan mengenai cerita pahlawan

4. Keempat,menyimpulkan, memberi penegasan dari beberapa contoh kemudian disimpulkan dari contoh serta tindak lanjut.(Ruminiati, 2007 : Berdasarkan teori di atas menunjukkan bahwa mengajarkan di sekolah dasar harus disesuaikan dengan kondisi dimana kelas rendah tidak dapat disamakan dengan kelas tinggi. Kelas rendah membutuhkan pendekatan pembelajaran induktif sehingga salah satu strategi ketika guru mengajarkan bagaimana membaca dengan baik, harus didahului oleh sesuatu yang kongkrit dan menarik bagi siswa untuk mempelajarinya. Oleh karena dalam peitunelitian yang dilakukan ini, peneliti mencoba menggunakan model pembelajaran bermain kartu yang dipadukan dengan gambar kepahlawanan (cerita kepahlawanan) sebagai strategi untuk meningkatkan minat belajar siswa dan juga memperkenalkan pahlawan –pahlawan yang telah membelah tanah air. Dari pembelajaran menggunakan gambar kepahlawanan dan cerita kepahlawanan akan menciptakan karakter siswa yang nasionalis dalam arti siswa mengenali siapa-siapa pahlawan di Indonesia yang gigih mempertahankan kemerdekaan. Disamping itu dengan permainan kartu tersebut akan lebih mudah mempelajari bagaimana membaca dan menyambung huruf, karena termotivasi dengan gambar-gambar kepahlawanan dan cerita kepahlawanan yang disampaikan kepada siswa.

(10)

18 Model pembelajaran kartu dengan memvariasikan gambar kepahlawanan (cerita kepahlawanan), merupakan inovasi dari guru bagaimana siswa atau anak didiknya mudah menerima penyampaian dari gurunya. Dengan demikian apa yang dilakukan oleh guru akan lebih bermanfaat daripada tidak menggunakan model-model pembelajaran pada saat dikelas. Hal ini akan diamati dikelas bagaimana hasil dan capaian dari hasil belajar siswa melalui penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan pada siswa dilokasi penelitian.

2.4. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan latar belakang dan kajian teoretis di atas, maka hipotesis tindakan pada penelitian ini: “jika menggunakan model bermain kartu cerita kepahlawanan maka kemampuan siswa dalam membaca serta sikap nasionalisme pada diri siswa kelas III SDN Omayuwa mengalami peningkatan.

2.5 Indikator Tindakan

Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah: apabila kemampuan membaca anak melalui model pembelajaran bermain kartu cerita meningkat dengan ditunjukkannya peningkatan nilai hasil belajar membaca dari rata-rata keamampuan awal anak 6.5 menjadi 7.5 ke atas.

Sikap nasaionalisme, dapat dilihat melalui pemahaman, pengetahuan, pengenalan siswa kelas III SDN Omayuwa terhadap para pahlawan dalam perjuangannya terhadap bangsa dan Negara RI.

Referensi

Dokumen terkait

agricultural sector. The nature of agriculture and the use of land as a fundamental asset make possible to carry out the production process also in units managed without a

Menunjukkan rasa marah kepada orang lain..

menghasilkan usulan penjadwalan pemeliharaan preventif untuk 34 mesin produksi di PT JSI, nilai total keterlambatan pemeliharaan preventif mesin- mesin produksi di PT JSI

bahwa dalam rangka menjalankan status sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan untuk meningkatkan mutu pelayanan pada Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum

Memperhatikan nilai mean learned helplessness siswa dari masing-masing kelas pada Tabel 4.10 di atas, tampak bahwa mean skor learned helplessness siswa yang

Dalam perencanaan ini menggunakan beberapa data yaitu: data tanah (data tanah yang digunakan adalah berupa data sondir, merupakan hasil sondir pada lokasi yang

(2) Pemberian dan perubahan nama wilayah administrasi pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan oleh kementerian yang menyelenggarakan

[r]